You are on page 1of 1

Dunia mengalami penuaan dengan cepat.

Diperkirakan proporsi penduduk lanjut usia (lansia) yang berusia 60 tahun ke atas menjadi dua kali lipat dari 11% di tahun 2006 menjadi 22% pada tahun 2050. Populasi lansia di dunia yang pada tahun 2006 sekitar 650 juta, akan mencapai 2 miliar pada tahun 2050. Untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, pada saat itu akan ada lebih banyak orang tua dari pada anak-anak usia 0-14 tahun di populasi. Negara-negara berkembang akan mengalami tingkat penuaan yang jauh lebih cepat dari negara-negara maju. Pada tahun 2005 sekitar 60% lansia di dunia tinggal di negara-negara berkembang. Dalam lima dekade mendatang kondisi ini akan meningkat menjadi lebih dari 80%. Penuaan penduduk dunia di negara berkembang dan negara maju sebenarnya merupakan indikator meningkatnya kesehatan global. Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 1990 sebesar 11,3 juta jiwa (6,4%) meningkat menjadi 15,3 juta (7,4%) pada tahun 2000. Diperkirakan pada tahun 2010 akan sama dengan jumlah anak balita yaitu sekitar 24 juta jiwa atau 9,77% dari seluruh jumlah penduduk. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia akan meningkat menjadi 28,8 juta atau 11,34% dari total jumlah penduduk. Melalui tema ini, kita semua disadarkan bahwa populasi penduduk lanjut usia semakin meningkat yang memberi makna meningkatnya kesehatan global. Kondisi ini sangat menggembirakan dan sekaligus sebagai tantangan kita semua untuk mengatasi berbagai masalah penyakit degeneratif bersifat kronis dan multipatologis yang membutuhkan biaya cukup besar. Oleh karena itu, perlu adanya semangat, kepedulian, komitmen dan aksi bersama untuk mengedepankan kesehatan lanjut usia. Seiring dengan kecenderungan yang positif tersebut dalam arti meningkatnya kesehatan global, akan muncul tantangan khusus dalam bidang kesehatan pada abad ke-21 karena bertambahnya jumlah lansia. Berbagai dampak dari peningkatan jumlah lansia antara lain adalah masalah penyakit degeneratif yang sering menyertai para lansia, bersifat kronis dan multifatologis, serta dalam penanganannya memerlukan waktu lama dan membutuhkan biaya cukup besar. Oleh karenanya menyiapkan petugas kesehatan dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kelompok lansia seperti: pelatihan perawatan lansia; mencegah dan mengelola penyakit kronis dan penyakit tidak menular, merancang kebijakan pengaturan perawatan jangka panjang dan paliatif yang berkelanjutan bagi lansia dan mengembangkan pelayanan ramah -lansia menjadi sangat penting. Peringatan Hari Kesehatan Sedunia, 7 April 2012 difokuskan pada bagaimana kesehatan lansia yang baik dapat menambah usia dan memperpanjang kehidupan, sehingga memungkinkan mereka tidak hanya hidup lebih lama, tetapi juga dapat memperluas keterlibatannya secara aktif dalam semua kegiatan di masyarakat. Hari Kesehatan Sedunia tahun ini dimaksudkan untuk menarik perhatian dunia pada topik Penuaan dan Kesehatan, dampak dan tantangan kesehatan akibat penambahan jumlah populasi lansia di masyarakat, dengan menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, swasta dan organisasi internasional, untuk mendapatkan komitmen dalam upaya pengarusutamaan penanganan masalah penuaan dan kesehatan. Dan berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk menunjang kegiatan tema tersebut 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Promosikan kesehatan dalam setiap siklus kehidupan Ciptakan Lingkungan ramah Lansia yang Mendorong Kesehatan dan Partisipasi Aktif Lansia Sediakan Layanan Kesehatan yang ramah lansia Tingkatkan peran serta lansia d alam pembuatan kebijakan Publik Ramah lansia Pertimbangkan pandangan lansia dalam setiap pengambilan keputusan dalam pembangunan di setiap tingkatan. Sadari nilai kearifan lansia dan bantu mereka berpartisipasi dalam keluarga dan masyarakat.

You might also like