You are on page 1of 13

1 Desember 2011

PERSYARATAN PRA-EKSPOR UNTUK IKAN HIAS AIR TAWAR


1. Umum Persyaratan Badan Karantina dan Pemeriksaan Australia (Australian Quarantine and Inspection Service (AQIS)) ini berlaku untuk importasi ikan hias (akuarium) air tawar yang termasuk dalam daftar jenis yang dapat dilalulintaskan di Austalia (Australian permitted species) yang berlaku pada saat impor dilakukan. Daftar ini dikelola oleh Departemen Persemakmuran Kelestarian, Lingkungan, Air, Populasi dan Masyarakat sebagai Daftar Spesimen yang Dianggap Sesuai untuk Impor Hidup, (List of Specimens Taken to be Suitable For Live Import), (juga dikenal dengan nama Daftar Ikan Hias Hidup: Jenis yang dapat Diimpor), yang diatur di bawah Undang-Undang Perlindungan Lingkungan dan Konservasi Keanekaragaman tahun 1999. 2. Dokumentasi a) Izin untuk melakukan impor ikan hias air tawar hidup harus diperoleh secara tertulis dari AQIS sebelum ikan tersebut tiba di Australia. Permohonan izin dapat diperoleh dari, dan formulir yang telah dilengkapi diserahkan ke, kantor AQIS di Pusat atau di Wilayah tempat importasi dilakukan. Izin impor umumnya berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal dikeluarkan. Importir Australia bertanggung jawab memastikan bahwa mereka memiliki izin yang masih berlaku. b) Setiap importir harus memiliki izin impor yang sah dan, sebelum ikan tersebut tiba, harus melapor ke kantor AQIS baik di pusat maupun di wilayah tujuan di dari tempat yang disetujui untuk melakukan tindakan karantina terhadap . c) Setiap kiriman ikan hias air tawar harus disertai oleh keterangan dalam bahasa Inggris termasuk: Daftar nomor identifikasi dari setiap kotak atau karton, dan nama ilmiah serta nomor yang bisa dihubungi di setiap kotak atau karton dari kiriman tersebut Nomor izin importer Australia Nama dan alamat tempat instalasi karantina di Australia, dan Sertifikat kesehatan dari otoritas kompeten negara pengekspor.

3. Karantina Semua ikan hias air tawar yang akan dimasukkan ke Australia akan dikenakan persyaratan karantina berikut:

a) Ikan tersebut harus diekspor oleh eksportir yang diakui oleh AQIS-otoritas kompeten yang diakui dari negara pengekspor. Kriteria untuk persetujuan eksportir ikan hias air tawar dapat dilihat pada Lampiran 1. b) Semua kiriman ikan hias air tawar harus disertai oleh sertifikat kesehatan, yang ditulis dalam bahasa Inggris dan jika perlu, ditulis dalam bahasa yang dipahami oleh individu yang dinyatakan dalam sertifikat. Sertifikat tersebut harus dikeluarkan oleh individu yang ditunjuk oleh otoritas kompeten dari negara pengekspor yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kesehatan ikan dan tempat ekspor seperti yang dijelaskan dalam Lampiran 2A. Contoh sertifikat kesehatan untuk ikan mas koki (goldfish) dan ikan air tawar lainnya ditunjukkan dalam Lampiran 2B dan 2C. c) Semua kiriman ikan hias air tawar harus memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk penanganan dan pengemasan dalam Lampiran 3. d) Semua kiriman ikan hias air tawar akan diperiksa oleh AQIS pada saat kedatangan untuk memastikan bahwa semua ikan sehat, merupakan jenis yang disetujui, dan tidak mengandung material yang dilarang atau material yang merupakan objek karantina. Setiap jenis ikan yang dilarang akan di re-ekspor atau dimusnahkan, sedangkan material yang dilarang atau material yang merupakan objek karantina akan disita dan dimusnahkan, semua biaya dibebankan kepada importir. e) Semua ikan hias air tawar akan diperintahkan masuk instalasi karantina ikan hias air tawar yang diakui aleh AQIS pada saat kedatangan, untuk periode berikut: Goldfish: 21 hari Gouramis dan cichlids: 14 hari, dan ikan hias air tawar lainnya: 7 hari f) Instalasi karantina hanya akan disetujui, sebagai tempat untuk melakukan tindakan karantina terhadap ikan hidup sebagaimana tercantum pada bagian 46A Undang-Undang Karantina Tahun 1908, jika telah memenuhi standar AQIS. Formulir permohonan persetujuan untuk tempat instalasi karantina ikan hias air tawar dapat diperoleh dari kantor AQIS di pusat/daerah

g) Penahanan karantina akan dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Catatan 1: Berdasarkan penyampaian informasi yang relevan oleh otoritas kompeten negara pengekspor, AQIS akan menentukan pengakuan otoritas kompeten sehubungan dengan persetujuan eksportir ikan hias air tawar dan sertifikasi ekspor. Catatan 2: Berdasarkan jenis ikan, negara asal, faktor sejarah atau informasi terkait lainnya, AQIS akan melakukan uji terhadap sampel ikan yang diimpor selama masa karantina untuk menentukan status kesehatannya dan memantau

kesesuaian negara pengekspor dengan persyaratan karantina AQIS. Biaya pengujian akan dibebankan kepada importir. Catatan 3: Apabila ikan yang diimpor menunjukkan gejala klinis atau menunjukkan hasil positif terhadap setiap uji yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan suatu agen penyakit menular atau hama, maka terhadap setiap atau semua ikan di instalasi tersebut dapat dikenakan baik itu tindakan karantina penahanan untuk diobservasi lebih lanjut, pengujian dan/atau perlakuan, atau dimusnahkan. Biaya yang ditimbulkan dari setiap tindakan tersebut dibebankan kepada importir. Catatan 4: Pihak-pihak yang ingin menggunakan tindakan mitigasi risiko alternatif terhadap yang tercantum dalam persyaratan ini - misalnya, perpanjangan masa penahanan karantina atau pengujian regimen tertentu - harus memperoleh persetujuan tentang tindakan yang diajukan tersebut terlebih dahulu dari AQIS. Pengajuan, termasuk data ilmiah pendukung yang menerangkan secara jelas seberapa besar tindakan alternatif tersebut dapat mengurangi tingkat risiko, harus diserahkan kepada AQIS sebagai bahan pertimbangan. 4. Ulasan (Review) Pada saat kapanpun sesuai kebijakan AQIS, suatu izin/persetujuan dapat dicabut atau diubah jika persyaratan tersebut sudah tidak sesuai atau terdapat perubahan dalam risiko karantina.

LAMPIRAN 1

STANDAR PEMBERIAN PERSETUJUAN DARI OTORITAS KOMPETEN TERHADAP TEMPAT EKSPOR IKAN HIAS AIR TAWAR

1. Umum Otoritas kompeten negara pengekspor yang diakui oleh AQIS harus memiliki sistem pemberian izin tempat ekspor ikan hias air tawar untuk menjamin bahwa tempat ekspor tersebut memenuhi standar yang dipersyaratkan untuk ekspor ikan hias air tawar ke Australia. Sistem tersebut dapat di audit oleh AQIS kapanpun. Memorandum Kebijakan Karantina Hewan 1999/62, tentang Pedoman Pemberian Izin terhadap Negara-negara untuk melakukan Ekspor Hewan (termasuk Ikan) dan Produknya ke Australia, memberikan acuan dalam pemberian izin terhadap negara-negara untuk melakukan ekspor hewan dan produknya, termasuk ikan hias, ke Australia.

2. Standar Otoritas Kompeten a) Otoritas kompeten negara pengekspor harus memiliki kewenangan untuk menunda atau mencabut sertifikasi ekspor atau pemberian izin terhadap tempat ekspor pada saat kapanpun apabila persyaratan tidak dipenuhi. b) Pejabat pemberi izin tempat ekspor harus seorang pejabat yang bertanggung jawab dari otoritas kompeten negara pengekspor yang tugasnya berhubungan dengan kesehatan ikan dan memiliki pengetahuan tentang tempat ekspor dan kegiatan operasionalnya. Pejabat tersebut memastikan bahwa tempat ekspor tersebut memenuhi persyaratan AQIS tentang pemberian izin tempat untuk ekspor ikan hias air tawar hidup ke Australia dan yakin bahwa tidak ada hambatan untuk menandatangani pengesahan tersebut. c) Sebelum memberikan izin terhadap tempat untuk kegiatan ekspor ikan hias air tawar ke Australia, otoritas kompeten harus memiliki sistem yang menjamin: Bahwa tempat tersebut dikelola secara efisien dan profesional oleh pengelola yang kompeten dan berpengalaman. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi pemeliharaan pabrik dan peralatan dalam urutan kerja yang baik; pemeliharaan catatan yang baik jumlah dan jenis stok yang dimiliki; tanggal kedatangan dan sumber stock; catatan dari setiap kematian yang signifikan; catatan dari gejala klinis dan lesi dan hasil pengujian laboratorium dan perlakuan. Bahwa tempat tersebut memiliki sistem untuk menangani ikan untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit/hama ke dalam tempat tersebut. bahwa ikan yang disimpan di temapt tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit atau hama yang berbahaya dan berasal dari populasi yang bebas dari penyakit atau hama berbahaya apapun. bahwa ikan tersebut tidak disimpan di kolam yang sama dengan ikan konsumsi yang dibudidayakan (ikan yang dibudidayakan untuk konsumsi manusia termasuk rekreasi memancing) atau ikan koi, dan Eksportir tersebut mengetahui persyaratan yang berlaku untuk ekspor ikan ke Australia, termasuk jenis-jenis yang dapat di ekspor ke Australia pada saat ekspor dilakukan, dan mengerti larangan yang berlaku terhadap transaksi tersebut.

LAMPIRAN 2A

PERSYARATAN SERTIFIKASI UNTUK KESEHATAN finfish HIAS AIR TAWAR IMPOR KE AUSTRALIA

1. Persyaratan umum a) Setiap kiriman ikan hias air tawar harus dilengkapi dengan sertifikat kesehatan, ditulis dalam bahasa Inggris dan, jika perlu, dalam bahasa yang dimengerti oleh individu yang menyatakan. Individu yang menyatakan harus disahkan oleh otoritas kompeten negara pengekspor, memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesehatan ikan dan tempat ekspor, dan membuktikan bahwa: Hanya ikan yang tercantum dalam daftar Ikan Hias Hidup: Jenis yang Boleh Diimpor saja yang berada dalam paket kiriman, dan terdokumentasi dalam invoice terlampir. ikan di dalam paket kiriman telah diperiksa dalam waktu 7 hari sebelum ekspor dan tidak menunjukkan gejala klinis dari penyakit menular atau hama, tempat ekspor saat ini telah disetujui untuk melakukan ekspor ke Australia ikan yang disimpan di tempat ekspor tidak menunjukkan gejala penyakit menular yang signifikan atau hama dan bersumber dari populasi yang bebas dari penyakit atau hama yang berbahaya selama 6 bulan terakhir. semua ikan di dalam paket kiriman telah berada di dalam instalasi yang disetujui untuk kegiatan ekspor ikan hias air tawar ke Australia selama 14 hari sebelum ekspor, bahwa ikan tersebut tidak disimpan di kolam yang sama dengan ikan konsumsi yang dibudidayakan (ikan yang dibudidayakan untuk konsumsi manusia termasuk rekreasi memancing) atau ikan koi, dan terdapat pengamanan yang memadai untuk mempertahankan status kesehatan ikan sampai waktunya ekspor; ikan diisolasi secara efektif dalam sistem penyimpanan yang mencegah infeksi melalui kontak langsung dengan ikan lain atau secara tidak langsung melalui air, peralatan atau media lainnya. b) Sertifikasi harus didasarkan pada sistem inspeksi, diterima oleh Otoritas Kompeten dari negara pengekspor, untuk memastikan bahwa tidak ada penyakit

yang signifikan atau masalah hama di tempat ekspor pada saat sertifikasi. Otoritas Kompeten juga harus memastikan bahwa tempat tersebut dipertahankan sesuai standar yang dipersyaratkan untuk pemberian izin untuk ekspor ikan hias air tawar ke Australia (lihat Lampiran 1). 2. Tambahan persyaratan untuk ikan mas a) Setiap kiriman ikan mas koki (Carassius auratus) harus dilengkapi dengan sertifikat kesehatan yang menyatakan bahwa: ikan mas yang berasal dari negara, zona atau tempat ekspor (populasinya) bebas dari spring viraemia of carp virus (SVCV) dan Aeromonas salmonicida selain strain goldfish ulcer disease berdasarkan program pemantauan dan surveilan yang dapat diterima oleh Otoritas Kompeten dan konsisten dengan kriteria untuk sertifikasi kesehatan yang dinyatakan dalam Bagian 2 (b) di bawah; ikan emas yang diekspor dari negara, zona atau instalasi ekspor bebas dari SVCV dan A. salmonicida selain strain selain strain goldfish ulcer disease, berdasarkan program pemantauan dan surveilan yang dapat diterima oleh Otoritas Kompeten dan konsisten dengan kriteria untuk sertifikasi kesehatan yang dinyatakan dalam Bagian 2 (b) di bawah, dan semua ikan mas dalam kiriman telah beri perlakuan menggunakan parasitisida efektif (misalnya trichlorfon, formaldehida, sodium klorida) selama 7 hari sebelum ekspor ke Australia untuk menghilangkan cacing insang Dactylogyrus vastator dan D. extensus. b) Kriteria untuk sertifikasi kesehatan: SVCV: Sertifikasi ini harus didasarkan pada hasil tes negatif selama dua tahun sebelum tanggal sertifikasi. Populasi asal ikan mas koki tersebut harus diuji SVCV menggunakan metode yang direkomendasikan untuk targeted surveillance dalam 'Manual Diagnostik untuk Penyakit Hewan Akuatik' OIE versi terbaru. Frekuensi pengujian dan ukuran sampel adalah sebagaimana tercantum di bawah. A. salmonicida selain dari strain goldfish ulcer disease: Sertifikasi ini harus didasarkan pada hasil tes negatif selama dua tahun sebelum tanggal sertifikasi. Populasi asal ikan mas koki tersebut harus diuji A. salmonicida menggunakan metode bakteriologi standar atau metode yang setara. Pengujian jaringan harus mencakup lesi kulit (jika ada), ginjal, hati dan limpa. Frekuensi pengujian dan ukuran sampel adalah sebagaimana tercantum di bawah.

c) Sertifikasi bebas dari agen penyakit tertentu atau hama berlaku pada negara, zona atau instalasi tempat ikan yang diekspor ke Australia tersebut berasal. Jika ikan berasal dari negara lain selain negara pengekspor dalam waktu 6 bulan dari ekspor, sertifikasi yang membuktikan kesehatan dari populasi ikan sumber harus menyertai semua pengiriman. d) Negara, zona atau instalasi yang dinyatakan bebas atau dalam proses penetapan bebas dari agen penyakit tertentu atau hama, harus mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk mencegah masuknya agen penyakit atau hama ke zona, negara atau instalasi, termasuk melalui ikan yang terinfeksi atau air. e) Sertifikasi untuk SVCV dan A. salmonicida selain dari strain goldfish ulcer disease harus didasarkan pada frekuensi pengujian minimal dua kali setahun, sekitar 6 bulan interval, untuk masing-masing 2 tahun sebelumnya sebelum penerbitan

sertifikat. Pengambilan jumlah sampel ikan harus menggunakan tingkat kepercayaan 95% dari agen penyakit / hama di populasi ikan sumber dengan prevalensi agen 5%. Ukuran populasi didefinisikan sebagai jumlah ikan dari spesies yang sama dari sumber air yang sama dan berasal dari indukan yang sama. f) Setelah dua tahun surveilan dengan tes laboratorium dan tidak ditemukannya gejala klinis atau agen penyakit atau hasil tes positif, tes dua kali dalam setahun harus terus dilakukan tetapi ukuran sampel pada setiap pemeriksaan dapat dikurangi sampai 30 ikan dari jenis yang diekspor, termasuk indukan jika ada, asalkan semua pemasukan ikan baru ke dalam populasi bersumber dari populasi ikan yang memenuhi standar kesehatan yang setara atau lebih unggul.

LAMPIRAN 2B SERTIFIKASI KESEHATAN UNTUK IKAN MAS KOKI YANG DIEKSPOR KE AUSTRALIA
Saya, yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa: 1. Saya dalam waktu 7 hari sebelum ekspor telah memeriksa ikan mas koki (Carassius auratus) yang tercantum dalam invoice terlampir, dan ikan tersebut tidak menunjukkan gejala klinis dari penyakit berbahaya atau hama. 2. Tempat ekspor yang dijelaskan di bawah ini disetujui telah memenuhi standar Badan Karantina dan Inspeksi Australia untuk Importasi Ikan Hias Air Tawar Hidup ke Australia. 3. Semua ikan yang ada di instalasi ekspor tidak menunjukkan gejala penyakit menular yang signifikan atau hama dan tidak bersumber dari populasi yang tidak bebas dari penyakit berbahaya atau hama selama 6 bulan terakhir sebelum sertifikasi.

Nomor invoice: .................................... Nama eksportir: .................................................................... Alamat: .............................................................................................................................................. .............................................................................................................................................. No. Telp: ........................................ No Fax: ........................... E-mail: .......................................... Nomor Izin Impor AQIS: ...................................................................................................................... Jumlah ikan (ekor): ..........................................................................................

4. Semua ikan di dalam paket pengiriman telah berada di instalasi yang telah disetujui di negara pengekspor selama 14 hari sebelum ekspor. 5. Ikan tersebut belum disimpan dalam kolam yang sama dengan ikan konsumsi yang dibudidayakan (ikan yang dibudidayakan untuk konsumsi manusia termasuk rekreasi memancing) atau ikan koi. 6. Negara pengekspor, zona atau tempat ekspor tersebut bebas dari spring viraemia of carp virus (SVCV), dan Aeromonas salmonicida (selain dari strain goldfish ulcer disease) berdasarkan (a) tidak adanya bukti klinis, laboratoris atau epidemiologi dari agen-agen penyakit pada populasi ikan sumber dalam dua tahun terakhir dan (b) sistem monitoring dan surveilan selama dua tahun terakhir, sebagaimana ditentukan dalam Lampiran 2a dari ketentuan AQIS untuk Importasi Ikan Hias Air Tawar Hidup ke Australia. 7. Jika salah satu ikan telah diimpor, negara / ies asal adalah ................................................................., dan disahkan copy / ies sertifikat kesehatan / s (yang dikeluarkan oleh negara dari mana ikan berasal) adalah / melekat, membuktikan bahwa bangunan negara, zona atau ekspor dari mana ikan berasal adalah * bebas dari viremia musim semi virus ikan mas (SVCV), ikan mas virus nekrosis haematopoietic (GFHNV) dan Aeromonas salmonicida (selain penyakit ikan mas maag strain). 8. Semua ikan di konsinyasi telah diobati secara efektif untuk insang cacing dalam waktu 7 hari sebelum ekspor dengan mandi di parasiticide, yang

9. 8. Pengamanan yang memadai di tempat untuk menjaga status ini ikan kesehatan bersertifikat sampai ekspor. Tanda tangan: ................................................ ....... Dikeluarkan di: .......................................... Nama: ................................................ ............. Tanggal: ................................................ Posisi resmi: ............................................ Stamp: Alamat: ................................................ .........

.................................................. ..... Telepon Tidak :....... ... ... ... ... ... ... Fax: ... ... ..... ... ... ... ..... E-mail :.............. ... ... ... ... .......................

LAMPIRAN 2C SERTIFIKAT KESEHATAN AIR TAWAR UNTUK HIAS Finfish (SELAIN IKAN MAS) EKSPOR KE AUSTRALIA 1. Aku, di bawah ini, menyatakan bahwa: saya memiliki waktu 7 hari sebelum ekspor memeriksa ikan dijelaskan pada faktur terlampir, dan bahwa mereka tidak menunjukkan tanda-tanda klinis dari penyakit menular atau hama. 2. Tempat ekspor dijelaskan di bawah ini disetujui sebagai memenuhi standar di bawah Australia Kondisi Layanan Karantina dan Inspeksi untuk Pemasukan finfish Hias Air Tawar Hidup ke Australia dan ikan yang diadakan di tempat tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit menular yang signifikan atau hama dan tidak bersumber dari populasi terkait dengan penyakit yang signifikan atau hama. Ekspor approval number tempat: ... ... ... .. ... ........ Nama: ... ... ... ... ...... ... ... ... ... .. ... ...................... Alamat: Telepon No: ... ... ....... ... ... ... ... Fax: ... ... ... ... ... ... ..... E-mail: .............. ... ... ... ... ........................ 3. Semua ikan di konsinyasi di tempat telah disetujui di negara pengekspor selama 14 hari sebelum ekspor. 4. Perlindungan yang memadai untuk mencegah infeksi berada di tempat untuk menjaga status ini ikan kesehatan bersertifikat sampai ekspor. Tanda tangan: ................................................ .... Dikeluarkan di: ........... ... ... .................................. ... Nama: ................................................ ........... Tanggal: ... ... ... ... ... ... ... ... ... ..............................

Posisi resmi: .......................................... Stamp: Alamat: ... ... ... ........................................... ... ... ... ........................................... Telepon No: ... ... ....... ... ... ... ... Fax: ... ... ... ... ... ..... E-mail: .............. ... ... ... ... .......................

LAMPIRAN 3 STANDAR UNTUK PENANGANAN DAN KEMASAN AIR TAWAR DARI finfish HIDUP UNTUK EKSPOR HIAS KE AUSTRALIA

1. Semua ikan di konsinyasi harus dikemas dalam kantong anti bocor, tas masing-masing berisi hanya satu spesies. Tas harus berwarna dan cukup transparan untuk memungkinkan pemeriksaan yang tepat dan identifikasi ikan dan tidak boleh mengandung materi asing, bahan tanaman yang tidak disetujui, hama atau spesies ikan yang tidak sah. Penggunaan kantong luar bahan opak atau setengah-hitam tas untuk menyediakan lingkungan pengiriman gelap diterima, asalkan isi kantong dapat benar diperiksa untuk kepuasan AQIS. 2. Dimasukkannya bahan inert seperti zeolit, karbon aktif, diparut tanaman terestrial plastik atau dikeringkan diperbolehkan asalkan isi kantong dapat benar diperiksa untuk kepuasan AQIS dan material didisinfeksi atau dihancurkan seperti yang diarahkan oleh AQIS. 3. Setiap tas harus dari ukuran dan berat yang akan memungkinkan inspeksi untuk kepuasan AQIS. 4. Kantong harus ditempatkan dalam kotak plastik atau karton dilengkapi dengan lapisan plastik. Setiap kotak atau karton harus diidentifikasi secara jelas sebagai bagian dari pengiriman / konsinyasi dan diidentifikasi secara individual. 5. Kiriman harus disertai dengan dokumen yang mencakup nomor identifikasi dari setiap kotak atau karton, dan nama ilmiah dan jumlah ikan yang terkandung. Disarankan bahwa nama-nama umum dari ikan juga disertakan pada kertas. 6. Ikan di kantong masing-masing harus ditebar dengan kepadatan yang akan

memfasilitasi pemeriksaan dan karenanya tidak harus penuh sesak. Ketika dikemas untuk ekspor, ikan harus ditempatkan dalam air bersih. Penggunaan indikator pH dalam air diperbolehkan, asalkan tidak mengganggu pemeriksaan. 7. Hanya finfish terdaftar pada Jadwal 6 dari Perlindungan Margasatwa (Peraturan Ekspor dan Impor) UU 1982 harus disertakan dalam kiriman. Konsinyasi masing-masing hanya harus mencakup ikan yang cukup matang untuk memungkinkan identifikasi akurat. 8. Semua ikan di konsinyasi harus diadakan di sebuah tempat yang disetujui untuk ekspor hias air tawar finfish ke Australia selama 14 hari sebelum tanggal ekspor. 9. Setiap kiriman ikan harus disertai dengan sertifikat kesehatan yang dikeluarkan oleh Otoritas Kompeten negara pengekspor, ditandatangani oleh seorang individu dengan pengetahuan yang tepat tentang kesehatan ikan dan tempat ekspor (lihat Lampiran 2A2C).

LAMPIRAN DISETUJUI DISINFEKSI

6 PROSEDUR

Umum Sterilisasi dan disinfeksi air peralatan harus efektif terhadap agen ikan lebih tahan penyakit atau hama. Disinfeksi / sterilisasi protokol harus mengurangi titer patogen ke tingkat bawah yang mungkin menyebabkan infeksi bila terkena ke host yang rentan. Disinfeksi / sterilisasi berikut protokol memberikan indikasi tingkat disinfeksi dan / atau sterilisasi diperlukan oleh AQIS. Alternatif metode yang, untuk kepuasan AQIS, menyediakan dan tingkat yang sama atau lebih besar dari karantina keamanan juga dapat digunakan. A. Sterilisasi air limbah (TERMASUK AIR LUAR NEGERI)

Hipoklorit pengolahan air: Klorin sangat beracun, maka bubuk hipoklorit dan solusi hipoklorit terkonsentrasi harus disimpan dalam wadah tertutup baik di area yang berventilasi luar ruang karantina. Hal ini untuk mencegah gas klor volatilisation ke udara dengan risiko untuk staf, dan untuk mengurangi kemungkinan klorin dilarutkan dalam air akuarium, dengan risiko toksisitas untuk ikan. a. Semua air harus diperlakukan harus melewati filter yang mampu menghilangkan bahan organik tersuspensi sebelum perawatan hipoklorit. b. Semua air harus diperlakukan harus dilalui untuk kapal retensi mana hipoklorit yang cukup harus ditambahkan untuk mencapai konsentrasi akhir 200 ppm. Sodium hipoklorit (bahan pemutih) harus digunakan pada 1,6 mililiter larutan hipoklorit (12,5% klorin tersedia) per liter air, sementara kalsium hipoklorit bubuk (Chlor Renang misalnya, klorin tersedia 65 70%) harus digunakan pada 0,3 g bubuk per liter air. c. Setelah penambahan hipoklorit, air limbah harus gelisah untuk jangka waktu tidak kurang dari 10 menit untuk memastikan pencampuran menyeluruh hipoklorit dan dipertahankan untuk jangka waktu tidak kurang dari 1 jam. d. Setelah periode retensi satu jam, klorin dalam air limbah dapat dinetralkan dengan menambahkan natrium tiosulfat (hypo fotografi) pada tingkat 1,25 (2,5 ml larutan natrium tiosulfat 50%) per liter g air limbah diperlakukan, kemudian gelisah selama tidak kurang dari 10 menit sebelum dibuang. Heat treatment air: Setiap unit pemanas air membutuhkan persetujuan AQIS. Air unit pemanasan akan

diminta untuk dilengkapi dengan perekam suhu dan aliran dan untuk memanaskan air untuk minimal 85 C untuk setidaknya tiga puluh menit. B. desinfeksi peralatan: Tank dan peralatan tangki yang akan didisinfeksi harus dibersihkan dan diperlakukan dengan larutan hipoklorit pada 200 ppm konsentrasi selama 5 menit, dengan larutan yang mengandung iodine iodophore tersedia 0,5% selama 5 menit atau dengan metode lainnya desinfeksi disetujui. C. DISINFEKSI DARI TANGAN: Tangan harus dicuci dengan sabun dan air untuk menghapus materi kontaminan, sebelum keluar dari ruang karantina. D. DISINFEKSI DARI ALAS KAKI: Jika alas kaki harus dihapus dari ruang karantina, itu harus bersih dan telapak kaki dan bagian bawah alas kaki harus didesinfeksi dengan merendam permukaan eksterior dalam disinfektan disetujui seperti larutan 5% dari Betadine. Catatan 1: AQIS akan membutuhkan mendaftar harus dijaga dari semua perawatan air. Catatan 2: AQIS mungkin audit efektivitas prosedur desinfeksi untuk memastikan kepatuhan.

You might also like