You are on page 1of 11

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sepakbola adalah sebuah olahraga yang sangat digemari, di dunia pada umunya, dan di Indonesia pada khususnya. Dari tahun ke tahun, Indonesia mempunyai pemain-pemain berbakat dalam mengolah si kulit bundar. Mulai dari Iswadi Idris, Sutjipto Soentoro, Abdul Kadir, dan Jacob Sihasale yang dikenal sebagai kuartet tercepat yang ditakuti di Asia pada era 60-an. Max Timisela yang mendapat tawaran dari klub Bundesliga Jerman, Werder Bremen, pada era 70-an, Ronny Pasla pada era 80-an yang berhasil menggagalkan tendangan penalti dari pemain legenda Brazil, Pele. Hingga pada era saat ini muncul pemain yang bersinar dan sempat diminati beberapa klub dari Eropa, yakni Andik Vermansyah.

2. Permasalahan
Masyarakat Indonesia khususnya para pecinta sepak bola tanah air pasti sudah mengenal nama Andik Vermansyah. Nama itu melejit ketika Timnas Indonesia beruji coba melawan juara MLS tahun 2010/2011, LA Galaxy. Pada saat itu penampilan Andik Vermansyah sangat memukau publik pecinta sepak bola di Indonesia. Banyak yang mengenal sosok Andik, akan tetapi tidak banyak yang tahu mengenai perjalanan karir dan asal-usul dari pemain ini, apa saja yang dialami

oleh Andik dalam perjalanan menuju cita-citanya, dan kenapa andik disebut Messi-nya Indonesia.

3. Tujuan
Di dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk : 1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pembuatan makalah bahasa Indonesia. 2. Menceritakan perjalanan karir Andik Vermansyah. 3. Menjadikan sebuah motivasi untuk pembaca agar terus mengejar citacitanya.

BAB I Andik Vermansyah

1. Profil Andik Vermansyah


Andik Vermansyah, lahir di Jember pada 23 Nopember 1991. Andik memiliki postur yang tak begitu tinggi, hanya 162 cm, postur tubuh yang tidak umum bagi pemain sepak bola. Namun, pemain kelahiran Jember ini mampu membuktikan bahwa tinggi badan bukan sebuah alasan untuk menyerah begitu saja dalam meraih cita-cita. Dia mampu membuat publik sepak bola Indonesia mengenal sosok yang sebelumnya hanya anak dari seorang kuli bangunan, dapat dikenal oleh semua kalangan di Surabaya dan di Indonesia. Andik lahir dari pasangan suami-istri yang bernama Saman dan Jumiah. Ayah dari Andik hanyalah seorang kuli bangunan, sedangkan ibunya, seorang tukang jahit. Klub favorit Andik yaitu Persebaya Surabaya, Juventus, dan Real Madrid. Dia juga mengidolakan Bejo Sugiantoro dan Cristiano Ronaldo. Makanan kesukaan Andik adalah tempe penyet.

2. Perjalanan Karir
Keadaan ekonomi yang tidak mencukupi membuat Andik dan ibunya harus merantau dari Jember ke Surabaya bersama sang ibu untuk mengadu

nasib demi melanjutkan kehidupan keluarganya. Dan pada saat itu Andik masih berumur 1 tahun. Saat Pertama kali tinggal di kota Surabaya, Andik dan ibunya hanya mendiami rumah kontrakkan dengan ukuran 63 meter yang terletak di Jalan Rangkah no.7, Surabaya. Rumah kontrakkan tersebut menjadi penyalur hobi Andik dalam bermain sepakbola. Lapangan bola yang lokasinya tak jauh dari rumah membuatnya leluasa menjalankan hobinya itu setiap pulang sekolah bersama kakak dan teman-temannya, meski selalu dimarahi ibunya yang tak senang jika Andik bermain bola karena khawatir cedera. Hobi dan semangat yang besar mendorong Andik untuk terus bermain sepakbola hingga akhirnya mendapat restu dari ibunya. Kedua orang tuanya harus bekerja keras untuk bisa membelikan Andik sebuah sepatu sepakbola, walaupun hanya berharga Rp 25.000,-. Maklum penghasilan Saman (ayah) dari pekerjaannya sebagai tukang batu dan Jumiyah (ibu) sebagai karyawan pabrik, tidaklah cukup untuk membeli sepatu sepakbola. Jumiyah akhirnya mencari penghasilan tambahan dari berjualan kue, koran dan es. Andik sadar bahwa dirinya hanya memiliki tinggi 162 cm. Sebuah postur yang bisa dibilang mungil untuk ukuran pemain sepak bola. Sehingga Andik berlatih untuk meningkatkan kecepatan dribbling dan berlari. Dia mengandalkan kecepatan dan kelincahannya untuk melewati lawan-lawannya. Dia pun berlatih dengan cara adu lari dengan taksi. Langkah Andik untuk menjadi pemain sepak bola tidaklah mudah. Andik harus berjuang sendiri untuk mewujudkan cita-citanya. Banyak cara yang

ditempuhnya, mulai dari berjualan kue dan es, hingga bermain di liga tarkam di luar Surabaya. Langkahnya menunjukkan titik terang ketika Pelatih SSB Suryanaga, Rudi, melihat bakat besarnya kala Andik ikut SSB Dwikora sejak tahun 1998. Rudi pun menawarinya untuk menimba ilmu di sekolah sepak bola di Suryanaga dengan gratis pada tahun 2000. Pada tahun 2004, Andik bergabung dengan SSB Sosial. Dan pada akhir tahun ia bergabung dengan KSI. pada tahun 2007, Andik kembali membela Suryanaga sampai akhirnya ia membela Persebaya junior. Dan pada tahun 2007 itu pula Andik sempat bergabung dengan tim Surabaya Porprov dan tim Surabaya Popda. Andik dipanggil untuk membela tim PON Jatim pada tahun 2008 dan berhasil memberikan medali emas di cabang sepakbola dengan mengalahkan tim PON Papua dengan skor 1-0. Dengan prestasi tersebut, Persebaya merekrutnya untuk dipromosikan ke tim senior Persebaya Surabaya hingga sekarang. Sementara itu, karir Andik di timnas Indonesia dimulai pada tahun 2011. Andik dipanggil untuk mengikuti seleksi timnas yang dipersiapkan untuk piala AFF. Namun, karena masalah kekisruhan yang ada pada kubu PSSI, akhirnya Andik dicoret dari seleksi. Pada saat SEA Games 2011, Andik dipanggil oleh Rahmad Darmawan yang pada saat itu menjadi pelatih timnas U-23 Indonesia. Pada SEA Games tersebut timnas U-23 hanya mampu mendapat gelar runnerup setelah kalah adu penalti melawan timnas Malaysia U-23 dengan skor 5-4.

Pada tahun 2012, Andik dipanggil oleh Timnas U-21 untuk mengikuti Piala HBT Cup yang diselenggarakan di Brunei Darussalam. Pada saat itu

penampilan dari Andik Vermansyah sangat ditunggu-tunggu oleh para TKI yang berada di negara Brunei. Pada turnamen ini, Andik menyumbangkan 5 gol dalam turnamen ini. Prestasi atau gelar yang diberikan pada klub dan timnas ialah sebagai berikut : 1. Tahun 2007, membawa Persebaya junior menjuarai Liga Remaja Regional Jatim. 2. Tahun 2007, membawa tim Surabaya Proprov meraih medali emas proprov I. 3. Tahun 2008, membawa tim PON Jatim meraih medali emas pada PON XVII di Kalimantan Timur. 4. Tahun 2008, membawa Timnas Mahasiswa meraih medali perunggu pada POM ASEAN. 5. Tahun 2011, membawa Timnas U-23 meraih medali perak pada SEA Games 2011. 6. Tahun 2011, membawa Persebaya Surabaya menjuarai piala Unity Cup. 7. Tahun 2012, membawa Timnas U-21 meraih medali perak pada HBT cup. John Duarden, mantan pemain Tottenham Hotspur, menulis dalam artikelnya di Soccernet awal Januari 2012 lalu sebagai salah satu pemain dari beberapa pemain Asia yang disebut memiliki potensi besar tahun ini.

Sebelumnya, nama Andik diberitakan oleh media Italia, Itasportpress, dimana Andik tengah dibidik dan menjadi sasaran Novara, sebagai pemain potensal yang dapat mereka rekrut. Pemain 20 tahun yang kini memperkuat Persebaya 1927 ini juga sempat dikaitkan dengan tawaran bermain di Benfica. dalam berita yang di rilis 3 desember 2011 yang lalu, sebuah media massa Portugal, A Bola menyebut Andik sebagai Messi dari Indonesia yang diminati oleh 2 klub papan atas Portugal, Benfica dan Sporting Lisbon.

BAB II Lionel Messi dari Indonesia


Indonesia memiliki berjuta-juta penduduk. Diantaranya terdapat pemain sepak bola yang mungil, lincah, cepat, dan mahir mengolah si kulit bundar. Salah satunya ialah Andik Vermansyah. Pada saat timnas Indonesia selection melakukan ujicoba melawan LA Galaxy, Mata pecinta bola semakin tersorot ke sosok kelahiran 1991 ini setelah gocekan, trik dan skillnya membuat frustasi David Beckham, dan membuat pesebakbola papan atas dunia itu menghajar Andik Vermansyah dengan tackling keras dari belakang hingga wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Beckham. Ada yang sangat special setelah pertandingan persahabatan antara LA Galaxy vs Indonesia Selection selesai, Andik berhasil mendapatkan jersey pemain bintang LA Galaxy, David Beckham. Beckham yang pada pertandingan tersebut sempat melakukan tackle keras kepada Andik merasa bersalah kepada striker timnas U23 Sea Games 2011 tersebut, dan sebagai permohonan maafnya Beckham meminta Andik untuk bertukar kaus dengannya seusai pertandingan. Setelah itu, nama Andik Vermansyah langsung meroket karena bisa bertukar jersey dengan mantan kapten timnas Inggris tersebut. Saat bermain di Persebaya Surabaya, para pendukung Persebaya yang disebut Bonekmania tak segan-segan untuk menjulukinya sebagai Messi-nya Persebaya Surabaya. Antara Andik dan Messi memiliki banyak kesamaan.

Postur tubuh, kecepatan, kelincahan, dan akurasi dalam dribble bola yang membuat Andik dijuluki Andik Messi Vermansyah. Tak hanya Bonekmania saja yang menjulukinya Messi, bahkan sebuah media massa Portugal, A Bola menyebut Andik sebagai Messi dari Indonesia dalam berita utama yang dimuat pada tanggal 3 desember 2011.

PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Daftar Pustaka
http://blogbintang.com www.kompas.com www.vivanews.com www.kucoba.com www.zonabola.com

You might also like