You are on page 1of 33

Analisa Data Statistik

Chap 1:
Agoes Soehianie, Ph.D
Chap 2: Probabilitas
Eksperimen/Percobaan statistik
Proses stokastik yang akan menghasilkan data statistik. Bilamana
diulang berkali-kali hasilnya akan berfluktuasi tidak bisa secara tepat
diduga sebelumnya.
Ruang Sample (S)
Himpunan seluruh outcome (keluaran) yang mungkin dari eksperimen
statistik
Tiap outcome disebut : elemen/anggota/titik sampel dari ruang sampel
(S)
Contoh:
Percobaan : lempar 1 koin S = {G,A} titik sampel: G:gambar, A: angka
Percobaan : lempar dadu S = {1,2,3,4,5,6}. Titik sampel: 1,2,3,4,5,6
Percobaan: lempar 1 dadu, hanya memperhatikan outcome-nya genap atau
ganjil, S = {genap, ganjil}, Titik sampel : mata dadu genap, mata dadu
ganjil


Anggota Ruang Sampel: Diagram Pohon
Bilamana anggota ruang sampel berhingga, diagram
pohon (tree-diagram) bisa membantu membuat list titik-
titik sampel-nya.
Contoh
Percobaan melempar 1 koin dan 1dadu dengan aturan, lempar
koin terlebih dahulu, bilamana yg keluar gambar (G) maka koin
dilempar lagi, bilamana yg keluar angka (A) maka dilempar
sebuah dadu. Buatlah ruang sampelnya
Jawab
Susun diagram pohon
A
G
1
2
3
4
5
6
A
G
S= {A1,A2,A3,A4,A5,A6,GA,GG}
Ruang sampelnya:
Soal: Ruang Sampel
Dari produksi sebuah pabrik lampu, diambil secara
random/acak 3 buah lampu untuk diperiksa. Hasil
pemeriksaan dikategorikan menjadi 2 kemungkinan saja
yaitu: R: rusak, B: baik (tidak rusak).
Susunlah ruang sampel dari proses ini. Berapakah
jumlah titik sampelnya?
Events/Peristiwa/Kejadian
Adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Jadi berisi
kumpulan dari titik-titik sampel. Biasanya sebuah
kejadian adalah kumpulan titik-titik sampel yg memenuhi
kriteria tambahan tertentu.
Contoh
S : {t| t0} menyatakan ruang sampel umur komponen elektronik
yg dihasilkan sebuah pabrik
A : {t| 0 t 5} adalah kejadian yg menyatakan himpunan semua
komponen elektronik yg rusak sebelum 5 tahun.

Berbagai sifat dan operasi pada Himpunan berlaku

Operasi Pada Himpunan
Komplemen A
Jika A adalah kejadian, maka A (komplemen A) adalah kejadian
yg menjadi himpunan bagian S (ruang sampel) yang anggotanya
bukan menjadi anggota A.

Diagram Venn




Contoh:
S : {1,2,3,4,5,6}
A : {1,2,3}
A : {4,5,6}
S
A
A
Operasi Pada Himpunan
Irisan / Interseksi
Jika A dan B adalah kejadian, maka irisan A dan B = AB adalah
kejadian yg anggota-anggotanya menjadi anggota A sekaligus B.

Diagram Venn



Contoh:
C: Mahasiswa ITB
M: Pria
CM: Mahasiswa ITB dan seorang Pria

Jika AB= maka dikatakan kejadian A dan B mutually exclusive atau
disjoint
S
A
AB
B
Operasi Pada Himpunan
Gabungan/ Union
Jika A dan B adalah kejadian, maka gabungan A dan B = AB
adalah kejadian yg anggota-anggotanya menjadi anggota A atau
B. Jadi seluruh anggota A dan seluruh anggota B menjadi
anggota gabungan AB

Diagram Venn



Contoh:
A: {a,b,c}
B: {c,d,e}
AB: {a,b,c,d,e}

S
A
AB
B
Menghitung Titik Sampel
Banyak kasus dimana kita harus menghitung banyaknya
titik sampel sebuah ruang sampel tanpa harus membuat
daftar isi ruang sampelnya terlebih dahulu (karena terlalu
banyak!)
Aturan Perkalian
Jika sebuah operasi bisa dilakukan dengan n
1
cara dan untuk
setiap operasi tersebut ada operasi kedua yg bisa dilakukan
sebanyak n
2
cara, maka jika kedua operasi tsb dilakukan secara
bersama-sama banyaknya cara/kombinasi yg mungkin adalah:
n
1
X n
2

Contoh
Berapa banyak titik sampel di ruang sampel bilamana dua buah
dadu dilempar bersamaan.
Jawab:
Dadu pertama ada 6 kemungkinan outcome, dadu kedua juga 6
kemungkinan, sehingga kombinasi dua buah dadu ada: 6x6 =36
outcome yg berbeda.
Menghitung Titik Sampel
Soal
Sebuah developer menawarkan 3 pilihan tipe rumah:
Mediteranian, Klasik dan Joglo. Untuk masing-masing tipe
tersebut susunan lantainya bisa : 1 lantai, 2 lantai dan 3 lantai.
Ada berapa kombinasi berbeda yg bisa ditawarkan oleh
developer tsb?

Soal: Generalisasi aturan Perkalian
Seorang anak memiliki 3 macam sepatu {kets, sandalm pesta}
serta 4 macam topi {merah,biru,putih,hitam}, 2 macam celana
{jeans, biasa} dan 5 macam baju {sekolah, pesta, main, kaus,
batik}. Jikalau tiap kali anak tsb menggunakan sepatu,topi,celana
dan baju sekaligus, berapa kombinasi berbeda yg bisa
dimilikinya?
Permutasi
Susunan sebagian atau seluruh anggota sebuah
himpunan dengan memperhatikan urutannya.
Contoh
Diberikan himpunan 3 huruf {a,b,c}. Carilah seluruh permutasi yg
mungkin yg melibatkan ketiga huruf tsb!

Jawab:
abc,acb,bac,bca,cab,cba = 6 susunan yg berbeda
Alternatif :
Untuk huruf pertama kita punya 3 pilihan {a atau b atau c}: 3 cara
Untuk huruf kedua kita tinggal punya 2 pilihan : 2 cara
Untuk huruf ketiga hanya tersisa 1 pilihan (sebab tersedia Cuma 3
huruf) : 1 cara.
Jadi total permutasi 3 huruf tsb adalah : 3X2X1 = 3! = 6 cara.
Permutasi : n! dan n!/(n-r)!
Secara umum, jika kita memiliki n obyek, dan akan disusun
permutasi (kombinasi) dari seluruh n obyek tsb dengan
memperhatikan urutannya, maka banyaknya permutasi yg mungkin
adalah:
nx(n-1)x(n-2)xx3x2x1=n!
Jika dari n obyek hanya diambil r (n), maka banyak permutasi yg
mungkin adalah:
Permutasi seluruh obyek dibagi dg permutasi obyek yg tidak terpilih/sisanya


)! (
!
r n
n
r n
P

=
|
n! = permutasi seluruh obyek
(n-r)! = permutasi (n-r) obyek
r obyek
Permutasi : n! dan n!/(n-r)!
Contoh:
Setiap tahun disediakan tiga buah tropi untuk siswa sebuah kelas, yaitu
tropi Emas, Perak dan Perunggu. Jika tiap siswa hanya punya
kesempatan mendapat salah satu dari hadiah tsb, untuk kelas yg terdiri
dari 25 siswa ada berapa pasang kombinasi siswa pemenang yg
mungkin?
Jawab
Ini adalah problem permutasi dari 25 elemen diambil 3 saja, jadi banyak
kombinasi yg berbeda siswa pemenang adalah:




Tentu sangat tidak praktis jika kita harus membuat daftar 13800 seluruh
kemungkinan tsb
13800
! 22
! 22 23 24 25
! 22
! 25
)! 3 25 (
! 25
3 25
= = = =

x x x
P
Permutasi : n! dan n!/(n-r)!
Soal
Sebuah kelas berisi 50 orang hendak memilih pengurus kelas yg teridiri
dari seorang ketua kelas dan seorang bendahara. Berapa banyak pilihan
pengurus kelas berbeda yang mungkin jika:
Tanpa ada kendala apapun juga
Si A hanya mau terpilih jadi ketua saja
Si B dan si C hanya mau jika terpilih bersama-sama

Permutasi Melingkar
Jikalau obyek yg dipermutasi tersusun secara melingkar maka
banyak permutasinya akan berbeda, sebab sekarang kepala dan
ekor tidak jelas lagi.
Contoh : susunan linear ABC berbeda dg CAB, akan tetapi jika
disusun melingkar maka keduanya adalah susunan yang sama,
sebab dengan merotasi saja kita peroleh susunan yg satu dari yg
lainnya.




Jika ada n obyek yg dipermutasi melingkar, maka obyek pertama
bisa menduduki n kemungkinan, tetapi semua posisi ini akan sama
saja sebab susunannya melingkar. Maka banyak permutasi n obyek
yg disusun melingkar adalah : n!/n = (n-1)!
A
B C
C
A B
Permutasi Melingkar
Contoh
Tiga orang A, B dan C akan duduk melingkar. Ada berapa banyak
permutasi susunan duduk yg berbeda?
Jawab:
Karena susunannya melingkar dan diasumsikan yg terpenting adalah
posisi relatif satu orang thd yg lain, bukan tempat duduknya maka
banyak cara duduk yg berbeda adalah (3-1)! = 2! = 2






Soal:
4 orang bersepakat bermain bridge dg duduk berhadap-hadapan. Ada
berapa susunan duduk yg berbeda yg mungkin?
A
B C
A
C B
Permutasi Melingkar
Jawab
Karena susunannya melingkar dan diasumsikan yg terpenting adalah
posisi relatif satu orang thd yg lain, bukan tempat duduknya maka
banyak cara duduk yg berbeda adalah (4-1)! = 3! = 6






A
B
D
C
A
B
C
D
A
C
B
D
A
C
D
B
A
D
B
C
A
D
C
B
Permutasi dg Obyek Kembar
Permutasi oleh n obyek yg diambil n buah, akan tetapi n
1
dari obyek
tsb adalah identik, sebanyak n
2
juga identik, n
3
juga identik dst,
adalah:


Sebab permutasi dikalangan obyek identik tidak menghasilkan
konfigurasi baru pada permutasi n buah obyek tersebut!
Contoh
Dalam sebuah acara di ITB tersedia 10 buah kursi yg telah diberi nomor
dari 1 sd 10. Ada 10 mahasiswa yg diundang masing-masing 1
mahasiswa tingkat 1, 2 tingkat 2, 4 tingkat 3 dan 3 mahasiswa tingkat 4.
Ada berapa cara duduk berbeda berdasarkan tingkat-nya bukan
identitas si mahasiswa?.
Jawab
Jikalau yg disusun menurut identitas mahasiswanya maka 10 orang
mahasiswa bisa duduk dg 10! = 3 268 800 cara berbeda. Tetapi karena
mahasiswa tingkat yg sama dianggap sama, maka ini permutasi dengan
!.... ! !
!
3 2 1
n n n
n
=
Permutasi dg Obyek Kembar
Jawab (lanjutan)
Yang mengandung obyek yg identik. Maka banyaknya cara duduk
berdasarkan tingkat yg berbeda adalah:
12600
! 3 ! 4 ! 2 ! 1
! 10
= =
Mempartisi Himpunan Dalam Sel-Sel
Misal kita punya himpunan yg terdiri dari n anggota,
kemudian ingin dipartisi /dibelah menjadi beberapa sel
atau kelompok. Pertanyaan ada berapa cara untuk
membaginya menjadi kombinasi yg berbeda?
Syaratnya: tidak boleh ada elemen yg menjadi anggota
kelompok di lebih dari 1 sel
Jumlah total anggota seluruh sel = total anggota
himpunan semula
Urutan anggota dalam 1 kelompok tidak penting
Mempartisi Himpunan Dalam Sel-Sel
Contoh
Misal S = {a,i,u,e,o}
Ingin dipartisi menjadi 2 kelompok dengan ketentuan 1 kelompok berisi
4 dan sisanya 1 anggota. Maka seluruh kombinasi yg mungkin adalah:
{a e i o | u} {a e i u | o} {a e o u | i} {a i o u | e}
{i e o u | a}
Ada 5 kombinasi berbeda yg mungkin (urutan dalam 1 sel diabaikan!)
Secara umum jika anggota himpunannya n buah dan jumlah
anggota tiap sel n
1
lalu n
2
lalu n
3
dst, dengan n
1
+n
2
+n
3
+. = n,
maka banyak cara mempartisi yg berbeda adalah:




Jadi dalam contoh ini banyak caranya :
!...
3
!
2
!
1
!
,... , ,
!
3 2 1
n n n
n
n n n
n
=
|
|
.
|

\
|
5
! 1 ! 4
! 5
1 , 4
! 5
= =
|
|
.
|

\
|
Mempartisi Himpunan Dalam Sel-Sel
Soal
7 Orang turis hendak menginap di sebuah hotel. Kamar yg tersedia
adalah 1 kamar triple (dihuni 3 orang) dan 2 kamar double (masing2
dihuni 2 orang). Ada berapa banyak cara berbeda menempatkan
mereka tsb dalam kamar-kamar yg disediakan tsb?

Kombinasi
Banyaknya cara untuk memilih r obyek dari 1 obyek tanpa
memperhatikan urutan dari obyek-obyek yg terpilih disebut
kombinasi. Contoh: dalam kombinasi (a,b,c) dan (c,b,a) adalah
sama.
Berarti ini sebenarnya adalah mempartisi himpunan dengan n
anggota menjadi 2 sel, salah satu sel berisi r buah obyek (sisanya
berarti (n-r) obyek.
Maka banyaknya kombinasi yg berbeda jika dari n obyek dipilih r
buah saja adalah:




Di ruas kanan dituliskan notasi singkat untuk kombinasi
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|
r
n
r n r
n
r n r
n
)! ( !
!
,
!
Kombinasi
Contoh
Berapa kombinasi huruf yang mungkin jikalau dari 5 huruf a,b,c,d,e tiap
kali hanya diambil 3 huruf. Tiap kali hanya diperhatikan jenis huruf yg
terpilih, tidak urutan hurufnya.
Jawab
Ini adalah problem kombinasi dengan n=5 dan r=3, jadi banyak
kombinasinya adalah



Karena jumlahnya sedikit kita dapat me-list-nya:
abc abd abe acd ace ade
bcd bce bde
cde
10
! 2 ! 3
! 5
)! 3 5 ( ! 3
! 5
3
5
= =

=
|
|
.
|

\
|
Probabilitas Sebuah Kejadian
Asumsi : jumlah titik sampel berhingga
Probabilitas atau kemungkinan terjadinya sebuah
peristiwa/kejadian/event dinyatakan oleh sebuah
bilangan real x dengan 0x 1.
Untuk setiap titik sampel diberikan nilai probabilitasnya
Jumlah total probabilitas untuk seluruh titik sampel=1
Definisi:
Probabilitas terjadinya sebuah peristiwa A = jumlah probabilitas
seluruh titik sampel yg menjadi anggota himpunan A
Notasi : 0 P(A) 1
Jika ada banyak kejadian A
1
, A
2
dst mutually exclusive
maka P(A
1
U A
2
U A
3
.) = P(A
1
)+ P(A
2
)+ P(A
3
)+
Probabilitas Sebuah Kejadian
Contoh
Sebuah koin dilempar 2 kali. Berapa probabilitas paling tidak
muncul 1 gambar (1G)?
Jawab
Ruang sample untuk pelemparan koin dua kali adalah:
S = {GG,GA,AG,AA} mengandung 4 titiki sampel.
Asumsikan bahwa koin ideal, sehingga probabilitas munculnya
angka (A) dan gambar (G) sama, sehingga probabilitas
munculnya setiap titik sampel di S juga sama, misal = w.
Maka P(GG)+P(GA)+P(AG)+P(AA)=1 4w = 1 w=1/4
Event A adalah munculnya paling tidak 1 gambar, dari ruang
sampel S terlihat bahwa A = {GG,GA,AG}, n(A)=3
Maka P(A) = P(GG)+P(GA)+P(AG) = 3/4w
Probabilitas Sebuah Kejadian
Contoh
Sebuah dadu direkayasa sehingga mata dadu genap 2 kali lebih
mungkin muncul dibandingkan mata dadu ganjil. Jika A
didefinisikan sebagai kejadian munculnya mata dadu lebih kecil
dari 4, carilah probabilitas P(A).
Jawab
Ruang sample untuk pelemparan dadu 1 kali adalah:
S = {1,2,3,4,5,6}
Probabilitas munculnya mata dadu genap 2x mata dadu ganjil,
jika probabilitas mata dadu ganjil= w, maka probabilitas
munculnya mata dadu genap = 2w.
P(1)+P(2)+P(3)+P(4)+P(5)+P(6) = 3(w)+3(2w) = 9w = 1
Sehingga w=1/9
A = {1,2,3} P(A) = P(1)+P(2)+P(3)= w + 2w + w = 4w = 4/9
Probabilitas Sebuah Kejadian
Teorema
Jika outcome sebuah eksperimen ada N macam yg berbeda
dengan kemungkinan muncul masing-masing outcome adalah
sama, dan jika n dari eksperimen tsb adalah kejadian A, maka
P(A) = n/N
Contoh
Dalam sebuah klas statistik muridnya berasal dari berbagai
bidang, 25 dari manufaktur, 10 dari mekanik, 10 dari elektro dan
8 dari teknik sipil. Jika seseorang dipilih secara acak untuk
menjawab pertanyaan, berapakah probabilitasnya yg terpilih
adalah (a) siswa dari mekanik, (b) siswa dari teknik sipil atau
teknik elektro
Jawab
a) total siswa T = 25+10+10+8 = 53, jumlah siswa mekanik = 10,
maka probabilitas terpilih dari mekanik P(M)= 10/53
b) probabilitas siswanya dr teknik elektro (E) atau sipil (S) adalah
P(E S) = P(E) + P(S) = 10/53 + 8/53 = 18/53

Probabilitas Sebuah Kejadian
Bagaimana menentukan probabilitas sebuah outcome?
Kondisi ideal, asumsi semua outcome sama probabilitasnya
Data empiris, dari hasil eksperimen atau data terdahulu
berdasarkan relatif frekuensi kemunculan tiap outcome.
Contoh: basgaimana menentukan probabilitas seorang pembalap F1
akan menang dalam sebuah balapan?
Bagaimana menentukan bahwa bulan Agustus akan terjadi hujan?
Intuisi definisi probabilitas secara subyektif
Sifat-Sifat Probabilitas Kejadian
Sifat-sifat operasi pada himpunan berlaku
Aturan Penjumlahan
Jika A dan B adalah 2 kejadian, maka
P(A U B) = P(A) + P(B) P(AB)
Jika A dan B adalah 2 kejadian yg mutually exclusive, maka
P(A U B) = P(A) + P(B)
Jika A
1
, A
2
A
3
adalah kejadian
2
yg mutually exclusive, maka
P(A
1
U A
2
U A
3
U ) = P(A
1
) + P(A
2
) + P(A
3
)+ ..
Jika A
1
, A
2
A
3
adalah partisi dari ruang sampel S, maka
P(A
1
U A
2
U A
3
U ) = P(A
1
) + P(A
2
) + P(A
3
)+ ..= 1
Jika A, B dan C adalah 3 kejadian, maka
P(A U B U C) = P(A) + P(B) + P(C) P(AB) P(AC) P(CB)+
P(AB C)
Jika A dan A adalah kejadian yg komplementer, maka
P(A)+P(A)=1

Sifat-Sifat Probabilitas Kejadian
Contoh
Berapakah probabilitas untuk mendapatkan jumlah 7 atau 11
ketika melempar sepasang dadu?
Jawab
Misal A adalah kejadian munculnya jumlah mata dadu 7
Dan B adalah kejadian munculnya jumlah mata dadu 11
Banyak outcome dg mata dadu 7 adalah 6 { 16,25,34,43,52,61}
Banyak outcome dg mata dadu 11 adalah 2 {56,65}
Probabilitas munculnya jumlah mata dadu 7, P(A) = 6/36
Probabilitas munculnya jumlah mata dadu 11, P(B) = 2/36
Kejadian munculnya jumlah dadu 7 adalah mutually exxclusive
dengan munculnya jumlah dadu 11 (tak mungkin terjadi
keduanya sekaligus!!!), maka
Probabilitas munculnya jumlah mata dadu 7 atau 11,
P (A U B) = P(A) + P(B) = 6/36 + 2/36 = 8/36 = 2/9

Sifat-Sifat Probabilitas Kejadian
Contoh
Berikut ini adalah tabel probabilitas seorang mekanik akan
melakukan servis sejumlah mobil pada satu hari:
Jum. Mobil 3 4 5 6 7 8
Probabilitas 0.12 0.19 0.28 0.24 0.10 0.07
Berapakah probabilitasnya hari berikutnya dia akan menservis
paling tidak 5 buah mobil?
Jawab
Misal A adalah kejadian paling tidak 5 mobil diservis
Maka A adalah kejadian jumlah mobil yg diservis kurang dari 5,
maka P(A)+P(A)=1
Dari tabel P(A) = P(3)+P(4) = 0.12+0.19 = 0.31
Sehingga P(A) = 1- P(A)= 1-0.31 = 0.69
Probabilitas Bersyarat
P(B|A) adalah probabilitas bahwa kejadian B akan terjadi
asalkan kejadian A terjadi terlebih dahulu.

You might also like