You are on page 1of 15

ADOPSI TEKNOLOGI

DOSEN PENGASUH : TUTI SARMA SINAGA ST MT

Skema sistem produksi dapat dilihat pada gambar berikut :


Teknologi Ekonomi

Input

Proses

Output

-Modal -Material -Energi -Tanah -Informasi -Manjerial

Input: -Tenaga kerja

Proses Transformasi Nilai Tambah : (Operation Management system Design, Operating Planning & Control

Produk : (Barang dan/atau Jasa

Umpan Balik Untuk Pengendalian proses dan teknologi

Politik

Hukum

Sosial Budaya

Sistem produksi melibatkan komponen struktural dan fungsional : Komponen struktural terdiri dari : Material Modal Tenaga kerja Energi Informasi dsb Komponen fungsional terdiri dari : Supervisi Perencanaan Pengendalian Koordinasi Kepemimpinan.

Terdapat dua area utama dari lingkungan yang bermanfaat untuk dipertimbangkan dalam analis sistem produksi, yaitu : 1. Kondisi Ekonomi (Economics Condition) Kondisi ekonomi akan sangat mempengaruhi biaya dari input dan nilai output yang dipasarkan. Analisis terhadap prilaku sistem produksi biasanya dilakukan pada kondisi ekonomi yang konstan pada kurun waktu tertentu, sehingga apabila terjadi perubahan kondisi ekonomi, maka analisis terhadap prilaku sistem produksi harus dilakukan kembali. 2. Keadaan Teknologi (State of Technologi) Keadaan teknologi juga sangat mempengaruhi prilaku system produksi, dimana apabila keadaan teknologi berubah akan merubah proses dan meningkatkan produk rata-rata (average product) dari input yang digunakan dalam system produksi, sehingga produktifitas parsial dari input maupun produktifitas total dari system akan meningkat.

Kebutuhan Adopsi Teknologi


Pressure on The Firm o Major influence & trends (e.g. Shoter product life cycle, pressure to improvement quality o A changing & uncertainty environment

o o o

Productivity slow down The world as a global village Technologichal advances including improved flexibility

Why New Technology o To improve product quality o To introduce new product quickly o To improve productivity o To improve flexibility in order to respond to a changing & uncertain environmen o To compete globally o To survive

Who Can Benefit? Both small and large firm

But remember new technology is not cureall

A D O P T I O N

Alasan utama perlunya Adopsi teknologi : A. Tuntutan Kualitas


Pengertian kualitas (ISO 9000) adalah ukuran tingkat unjuk kerja dan karakteristik produk barang/jasa untuk memenuhi fungsinya saat digunakan. Kualitas merupakan ukuran kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan konsumen (fitness to purpose). Proses peningkatan kualitas sesuai yang diharapkan konsumen dapat dilakukan dengan perbaikan metode, teknologi proses, organisasi, fasilitas pendukung dan lain sebagainya. B. Perkembangan produk/proses baru Setiap produk pasti memiliki daur hidup (Product life cycle). Tahapan yang dilalui dalam PLC dapat dilihat pada gambar berikut :
Unit

Waktu
Development introduction Growth Maturity decline

Rata-rata setiap produk dapat bertahan selama 10 s/d 12 tahun dalam perkembangan PLC

C. Kompetisi global Tahun 1990 merupakan dekade awal dimana perusahaanperusahaan dunia harus mulai berpikir secara global, karena waktu dan jarak semakin tidak berarti akibat pertumbuhan yang cepat di bidang komunikasi, transportasi dan transaksi keuangan. Pada kondisi seperti sekarang ini, produk-produk yang dihasilkan suatu negara tertentu memiliki pasar yang cukup potensial di negara-negara lain. Misal produk makanan fast food Mc Donald, produk fashion merk Pierre Cardin, mobil merk jaguar dll. Pada dekade ini, muncul suatu pemukiman global.

Cara mengadopsi teknologi baru untuk produk baru antara lain adalah :
Mendapatkan teknologi dari sumber asing melalui akuisisi atau joint venture Lisensi dari lembaga R & D Aliansi dengan laboratorium nasional, lembaga R&D atau dengan perguruan tinggi teknik Aktifitas in house di perusahaan itu sendiri Science park (pusat teknologi yang menyediakan tempat untuk riset komersial Investasi modal ventura untuk pengembangan produk Alih teknologi dengan melibatkan ekspatriat Evaluasi Dalam Adopsi Teknologi Sebelum suatu organisasi mengimplementasikan suatu teknologi maka organisasi tersebut perlu untuk melakukan environmental audit secara eksplisit akan mempertimbangkan faktor eksternal maupun internal. Audit ini diperlukan untuk mengetahui posisi dari organisasi tersebut saat ini sehingga kelak dapat diformulasikan apa yang diinginkan kelak.

Faktor Internal :

Strategi perusahaan : apakah akuisisi teknologi baru akan membantu pencapaian strategi Proses produksi : Fleksibilitas, lead time, mutu produk, biaya tenaga kerja, flow process dan material handling Sumber Daya Manusia : budaya perusahaan, sikap manajemen, sikap pekerja dan sarikat pekerja Keuangan : evaluasi biaya dan manfaat, alokasi dana Marketing : strategi produk, jumlah produk, saluran distribusi, harga Informasi : Desentralisasi, sentraliasasi, integrasi

Faktor External :

Konsumen : konsentrasi, kebutuhan, kekuatan dan ketergantungan Pesaing : Ancaman pesaing baru, keunggulan pesaing, lingkungan persaingan dan produk subsitusi Pemasok : Konsentrasi, kekuatan dan ketergantungan, hubungan Pemerintah : bantuan/hibah, peraturan dan regulasi, insentif pajak

Untuk menilai faktor-faktor tersebut, ada 6 (enam) pertanyaan dasar yang dapat dijadikan pedoman yaitu :

Mengapa harus mengadopsi teknologi (Why)? Apa teknologi yang dibutuhkan (What)? Apakah mengembangkan (develop) atau akuisisi (aquitition) teknologi yang akan dilakukan (whether)? Kapan adopsi akan dilakukan (When)? Dimana teknologi akan diinstal (Where) ? Bagaimana teknologi diperkenalkan (How)?

Tahapan Dalam Adopsi Teknologi :


Inisiasi dan Perencanaan Strategis - Formulasi prioritas bidang bisnis - Komitmen dari pihak manajemen - Feasibility studi bidang bisnis Studi Kelayakan dan Justifikasi Pengkajian karakteristik dari teknologi yang tersedia Seleksi dan pengembangan - Penyusunan jadwal - Penyusunan spesifikasi teknis - Mengkaji pemasok potensial - Pemilihan pemasok yang baik Implementasi - Tahapan transisi/perubahan - Mekanisme dan prosedur instalasi - Pelatihan dan pengintegrasian Pasca implementasi - Penyegaran berkesinambungan (continius upgrading) - Usaha mempermudah perubahan (easy transition)

Beberapa alasan mengapa lebih baik memilih akuisisi merek :

Cara cepat dan aman untuk menjaga pertumbuhan, keuntungan dan harga saham (untuk perusahaan multinasional) Tidak repot membangun merk dari awal yang belum tentu berhasil Memangkas waktu dan biaya belajar dalam memasuki industri baru Hasil lebih pasti dan aman daripada membangun merk sendiri dari awal Pasar dan media promosi makin tersegmentasi, sehingga peluncuran merk yang betul-betul baru dari nol semakin rumit dengan peluang sukses semakin tipis. Persaingan pasar sudah semakin ketat sehingga peluang sukses merk baru semakin sulit Lebih efisien dan lebih murah, walaupun pada tahap awal lebih mahal (misalnya ketika pembelian dilakukan)

Alasan menjual merk antara lain : Tak sanggup mengembangkan bisnis lebih lanjut tidak ada generasi penerus yang akan mengelola merk di masa yang akan datang Membutuhkan modal untuk bisnis baru Ingin fokus pada merk lain yang menjadi bisnis inti Ingin berpindah ke bisnis lain Ingin pensiun dari dinamika bisnis.

You might also like