You are on page 1of 4

Nama : William Wardhana Kasim Nim : 100405054

Tugas Utilitas Pengantar Pembakaran

90 persen energi dari bumi itu dihasilkan dari reaksi pembakaran. 1 watt daya yang dihasilkan itu dihasilkan dari pembakaran sesuatu. Sesuatu itu bisa saja hidrogen, atau juga bisa dengan kayu. Sebuah negara dapat saja dapat jatuh jika tidak beroperasi tanpa pembakaran. Satelit di terbangkan dengan roket, dimana daya dorongnya itu diberikan karena adanya pembakaran. Dan biasanya orang-orang yang menonton ketika roket dilepaskan, jarak minimal mereka adalah 200 m. Untuk perlengkapan militer, reaksi pembakaran itu terdapat pada pesawat tempur, roket, helikopter dan bom. Energi yang dapat dihasilkan kembali dapat menggantikan reaksi pembakaran, akan tetapi : 1. Akan sangat lama. 2. Hanya dapat mengganti beberapa dari reaksi pembakaran saja. 50 tahun yang akan datang, pembakaran akan menjadi energi utama. Pembakaran pada masa yang akan datang diharapkan tidak menggunakan bahan bakar fossil lagi, emisi gas yang dihasilkan haruslah berkurang dari masa sekarang dan tidak menimbulkan perubahan cuaca yang ekstrim Pembakaran merupakan polusi udara tertinggi. Pembakaran oleh pesawat jet, ketika terbang diangkasa, akan menimbulkan bekas(garis) yang menyebabkan polusi udara dan perubahan cuaca. 50 persen awan yang terbentuk diudara merupakan hasil pembakaran dari pesawat terbang dan jet. Untuk menghentikan semua polusi ini sangatlah tidak mugkin, hanya saja dapat meminimalisirnya, di Amerika Serikat, tanggal 11 september merupakan hari bebas udara, yang artinya tidak akan ada pesawat udara yang bebas terbang di sana selama 3 hari. Polusi ada 2, yaitu: 1. Yang dapat di hindari (reaksi tak sempurna) Cth: CO,NO,CHx 2. Yang tidak dapat dihindari (reaksi sempurna) Cth: CO2,H2O Polusi dari reaksi sempurna dapat dihindari dengan cara hidrokarbon yang dibakar, itu haruslah murni dan sangat sedikit. Pembakaran pada saat sekarang mempunyai dampak besar pada lingkungan sekitar dan karena perkembangan teknologi yang membutuhkannya. Berdasarkan penalaran yang dibuat oleh Fourier pada tahun 1824, penggandaan CO2 akan meningkatkan suhu bumi sebesar 5 oC.
1

Pembakaran karena tidak dapat dikontrol, yaitu : 1. Pembakaran hutan. 2. Pembakaran rumah dan apartemen. 3. Aliran pendek listrik. 4. Kecelakaan lalu lintas. 5. Ledakan oleh gas pada areal penambangan. 6. Ledakan pada gedung bertingkat. Deflagrasi dan Detonasi Deflagrasi akan berbunyi pschiitt/wrouff, ini dikarenakan tekananya konstan, dimana jika deflagrasi semua orang yang ada didekat atau didalam gedung yang terjadi deflagrasi, semuanya akan mati, akan tetapi gedungnya tidak roboh. Detonasi akan berbunyi boom dan menimbulkan api, getaran dan gelombang suaranya akan melebar jauh, semua orang didekat gedung dan didalam gedung akan mati dan gedung dipastikan runtuh, ini dikarenakan tekanan yang terjadi. Deflagrasi juga dapat menyebabkan Detonasi, contohnya adalah keamanan gedung bertingkat. Pembakaran pada piston dapat dilakukan dengan cara memasukkan bahan bakar kedalamnya, yang kemudian piston bergerak turun dan menghantam bagian bawah yang sudah terkena bahan bakar, ketika menghantam, terjadi sedikit ledakan dan percikan api dan menimbulkan tekanan dan melempar balik piston, dan bahan bakar akan masuk kembali. Turbin Gas digunakan pada: 1. Penerbangan Cth : Kapal Terbang, Helikopter dan Kapal 2. Industri Cth : Listrik Chamber pembakaran digunakan untuk memperbesar pembakaran yang terjadi dengan kapasitas bahan bakar yang sama, akan tetapi udara dan bahan bakar haruslah bercampur dengan cepat didalamnya, dan biasanya alat ini sangatlah mahal.

Sebuah Perusahaan pembuat turbin gas haruslah memperhatikan : 1. Ketika pembakaran terjadi, kipas turbin tidak boleh terbakar. 2. Efisiensi yang dihasilkan haruslah tinggi dengan penggunaan bahan bakar yang paling minimal. 3. Gas CO dan NO yang terbentuk haruslah dalam jumlah yang paling minimal. Api pada reaksi pembakaran tidaklah selalu seperti apa yang kita harapkan, biasanya akan terjadi penyimpangan. Penyimpangan ini dapat terjadi pada : 1. Roket Appolo/Ariane IV. 2. Turbin Gas. 3. Furnace. 4. Tempat Pembakaran. Pada skala lab, kita dapat melihat dan mendengar pembakaran yang terjadi dengan cara tempat pembakaran kita beri sekat dengan menggunakan kaca, maka akan terlihat dan terdengar bahwa pembakaran yang terjadi tidak konstan. Dalam 5 tahun terakhir, sudah dapat diteliti dan diprediksi apa yang akan terjadi pada sebuah reaksi pembakaran, jadi ini akan meminimalisirkannya. Api pada bentuk warna biru, adalah dalam keadaan bagus, akan tetapi jika berwarna kuning, akan menimbulkan ledakan dan dapat meletup. Jika ketika menggunakan chamber pada reaksi pembakaran menimbulkan suara, maka mesin yang digunakan untuk pembakaran itu akan mudah rusak karena tidak stabil dan tidak dapat diprediksi. Pembakaran dapat terjadi karena adanya 4 elemen, yaitu transportasi, termokimia, kinetika kimia dan mekanika fluida. Jika f<1, maka pembakaran yang terjadi rendah, jika f>1, maka pembakaran yang terjadi tinggi. Nilai f dapat di cari dari stoikiometri: f CH4 + 2(O2+3.76 N2) Aplikasi dari nilai f : 1. Mesin berbahan bakan bensin 2. Mesin injeksi langsung 3. Turbin Gas 4. Mesin Formula 1 0,3-1 1,2
3

? CO2 + ? H2O + ? N2

1 0,4

5. Mesin sepeda motor(Karburator)

1,1

Perbedaan mendasar Termokimia dan Kinetika Kimia: 1. Termokimia hanya sebatas pada pengandaian dan pada tahap akhir saja. 2. Semuanya tergantung pada kecepatan dari tahap pengandaian sampai tahap akhir. Selain O2 dan 3,76 N2, kita juga harus mengikutsertakan CnHm, O2, CO2, H2O, OH, CO, OH2, H2O2 ,dsb sekitar 100 sampai 3000 jenis. Komposisi dapat dihitung : Yk = Dimana : = Difusi = Reaksi C ; + [ ( ) ]

Kecepatan Reaksi : A+ B = A
A B

exp(-Ta/T)

Pembakaran membutuhkan 3 elemen, yaitu bahan bakar, udara dan sumber api(panas). Premix : A dan B dicampur terlebih dahulu, baru dibakar. Sangat Effisien, tetapi sangat beresiko tinggi. Diffusion : A dan B dicampur pada saat terakhir, akan tetapi mereka dibakar pada saat yang sama. Sedikit efisien, lebih banyak polusi yang dihasilkan, akan tetapi resikonya rendah. Contoh : Untuk membuat ledakan yang besar, gunakan cara premix dengan mencampurkan sebanyak mungkin dan dibakar pada saat terakhir dan akan menimbulkan ledakan yang besar.

You might also like