You are on page 1of 21

PERBANYAKAN DAN PENYEBARAN GULMA

Mekanisme perbanyakan gulma termasuk salah satu yang paling efisien di alam. Efisiensi seperti ini diperoleh melalui seleksi alam dan adaptasi ekologi. Memberi jaminan bagi gulma untuk dapat melanjutkan keberadaan dan kelimpahan tumbuhnya di alam. Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji atau dengan organ vegetatif.

PERBANYAKAN DAN PENYEBARAN GULMA

Pada gulma semusim, perbanyakan biasanya melalui produksi biji. Biji dihasilkan dalam jumlah banyak dan sebagian besar memiliki dormansi

Gulma tahunan memiliki perbanyakan yang lebih efisien. Perbanyakan dengan biji mungkin tidak begitu memainkan peranan penting. Contoh, gulma Pistia yang memproduksi hanya kira-kira 32 biji per tanaman, tetapi dapat dengan cepat memproduksi tunas-tunas yang kemudian memisahkan diri dengan tanaman induknya dan selanjutnya tumbuh secara mandiri.

PEMBUNGAAN DAN PRODUKSI BIJI

Pembungaan pada sebagian besar gulma semusim telah dimulai 5 minggu setelah tanam dan bersamaan dengan produksi anakan, tunas dan daun yang cepat. Lamanya periode perbanyakan cukup lama dan bunga dihasilkan terus menerus. Akibatnya, masaknya biji juga terus menerus , suatu gambaran yang unik, tidak sama dengan tanaman dimana masaknya biji pada waktu yang hampir bersamaan.

PEMBUNGAAN DAN PRODUKSI BIJI

Biji gulma jarang ukurannya besar tetapi cukup mengagumkam bagaimana efisiennya biji mengsuplai makanan selama periode awal kritis pertumbuhan. Suplai pangan dilakukan sesegera dan sebanyak mungkin sehingga memaksa gulma segera memasuki pertumbuhan mandiri, dan menjadi pesaing bagi tanaman disekitarnya.

FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PEMBUNGAAN DAN PRODUKSI BIJI

PANJANG HARI Pada gulma Rottboellia, pembungaan meningkat pada panjang hari lebih pendek dari 13 jam sekurang-kurangnya selama 28 hari. Memperpanjang lamanya pengaruh panjang hari pendek akan meningkatkan kesuburan benih sehingga jumlah bunga yang steril per tangkai bunga semakin sedikit.

FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PEMBUNGAAN DAN PRODUKSI BIJI

PERTUMBUHAN VEGETATIF

Besarnya pertumbuhan vegetatif menentukan banyaknya produksi biji. Pada gulma rumputan, tangkai bunga muncul secara terminal, dan jumlah anakan dan cabang menentukan jumlah tangkai bunga yang dihasilkan. Pada tanaman dikotil, bunga mungkin muncul dari ketiak daun. Jumlah daun, selanjutnya mempengaruhi jumlah bunga potensial, buah dan biji yang dihasilkan.

FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PEMBUNGAAN DAN PRODUKSI BIJI


KETERSEDIAN UNSUR HARA Ketersediaan dan kecukupan sumber dan sarana pertumbuhan bagi gulma untuk pertumbuhan vegetatif menjadi faktor kritis yang mempengaruhi kapasitas reproduksi. Pada kondisi persaingan yang berat terhadap unsur hara, air, cahaya, dan tempat dengan tanaman, kapasitas reproduksi gulma akan menurun drastis.

FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PEMBUNGAAN DAN PRODUKSI BIJI

TEMPERATUR
Temperatur mempunyai pengaruh yang berbedabeda pada perbanyakan sexual gulma, dan juga mempengaruhi proses fisiologi dan biokimia pada tubuh gulma. Pengaruh langsung dari temperatur pada pembungaan dan produksi biji terkait dengan respon proses penyerbukan akibat perubahan temperatur. Pengeluaran madu penting pada spesies gulma yang penyerbukannya melalui serangga dan ini juga dipengaruhi oleh temperatur

FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PEMBUNGAAN DAN PRODUKSI BIJI

ZAR PENGATUR PERTUMBUHAN Pengatur pertumbuhan mungkin mengurangi atau


meningkatkan jumlah biji tanaman yang dapat dihasilkan, dan ini bergantung pada jenis bahan kimia, konsentrasi dan waktu aplikasi. Konsentrasi herbisida 2, 4 D yang diaplikasikan ke tanaman padi selama fase bunting dan menyebabkan pembentukan malai steril dan akibatnya gabah tidak berisi.

PERBANYAKAN ASEXUAL
Perbanyakan vegetatif ialah prinsip perkembangbiakan bagi sebagian besar gulma tahunan. Gulma yang memperbanyak diri secara vegetatif sulit untuk dikendalikan karena banyak memiliki organ vegetatif dorman di dalam tanah. Seperti juga perbanyakan sexual, perbanyakan secara vegetatif dapat dimulai selama fase pertumbuhan awal tanaman. Selambat-lambatnya tiga minggu setelah umbi Scirpus maritimus dan Cyperus rotundus bertunas dan umbi lainnya terbentuk.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBANYAKAN ASEXUAL

Textur tanah mempengaruhi perbanyakan vegetatif. Pada gulma Sorghum halepense , produksi rhizome dilaporkan dua kali lebih banyak pada lempung berpasir daripada tanah berat. Rhizome dapat menembus tanah lebih dalam pada jenis tanah ini dan persaingan terhadap sumber hara pada tanah berkurang. Keadaan ini hampir sama pada gulma lainnya yang mekanisme perbanyakan vegetatifnya berada di bawah tanah.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBANYAKAN ASEXUAL


Panjang hari juga penting pada perbanyakan secara vegetatif seperti juga pada perbanyakan sexual. Pemberian panjang hari pendek merangsang pembentukan umbi Scirpus maritimus. Panjang hari panjang terlihat menurunkan jumlah umbi tetapi meningkatkan bobot per umbi. Hal yang sama pada gulma Cyperus rotundus, pemberian panjang hari selama 10 jam meningkatkan pembentukan umbi, sedangkan pemberian panjang hari selama 18 jam menurunkan produksi umbi.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBANYAKAN ASEXUAL

Intensitas cahaya dapat mempengaruhi perbanyakan asexual melalui pengaruhnya pada akumulasi bahan kering dan proses fisiologi laiinya. Gulma C.rotundus yang diberi cahaya matahari langsung memiliki daun yang lebih pendek tetapi menghasilkan lebih banyak umbi. Penurunan intensitas cahaya cukup besar menurunkan produksi umbi.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBANYAKAN ASEXUAL


Kecukupan unsur mineral dapat meningkatkan perbanyakan asexual seperti terlihat pada gulma Eichhornia crassipes. Perbanyakan secara asexual berlangsung lebih cepat dari pada perbanyakan sexual, dan gulma ini mudah beradaptasi pada kondisi lingkungan yang ada, baik pada kondisi lingkungan yang baik atau yang buruk.

PENYEBARAN GULMA

Struktur dan bentuk biji ialah kunci penentuan penyebaran gulma dan sebagian besar spesies gulma memiliki kedua sifat yang memang telah ter rancang agar penyebarannya paling efisien. Struktur adaptasi dan mudah beradaptasi bersama dengan aktifitas manusia sangat besar mendukung penyebaran gulma ini.

METODE PENYEBARAN

Unit penyebaran ialah istilah yang biasa ditujukan kepada struktur, biasanya dalam bentuk biji tunggal atau biji banyak, bersama dengan bagian asesoris biji seperti bentuk sayap, bulu, dll bentuk asesoris, memisahkan diri dari tanaman induknya dan meyebar ke daerah lain. Agen penyebaran gulma adalah angin, air, hewan, manusia, dan meskipun agak jarang yaitu dengan mekanisme peledakan biji.

METODE PENYEBARAN
Beberapa spesies gulma memiliki struktur yang
khusus sehingga mudah menyebar melalui angin atau air, dan semua spesies gulma dapat menyebar melalui aktifitas manusia. Unit Penyebaran yang efisien bila penyebarannya melalui angin ialah bentuk unit penyebarannya ringan , dan atau kecil, rata, serta memiliki sayap atau bulu sehingga sering disebut unit penyebaran yang memiliki sensor.

METODE PENYEBARAN
Penyebaran melalui air ialah umum di daerah pantai dan gulma air. Unit penyebaran ialah seluruh bagian tanaman atau hanya biji tunggal. Biji dapat mengapung karena adanya perikap yang terdiri dari jaringan ringan atau struktur pompa yang dapat berisi angin. Anggota dari famili legum kadang-kadang buahnya seperti meledak dan menghamburkan bijinya yang telah matang. Mekanisme ledakan ini muncul dari keringnya katup polong .

METODE PENYEBARAN
Biji dari buah yang dapat dimakan disebar ke tempat yang jauh melalui hewan. Biji memiliki lapisan biji yang keras yang tidak tercerna pada saluran pencernaan hewan dan juga tidak kehilangan daya tumbuhnya bila dikeluarkan bersama kotoran hewan. Manusia mungkin tidak memakan biji tanaman atau gulma tetapi dapat membawanya jauh bersamaan dengan jauhnya perjalanan. Burung dapat membawa buah tetapi kadangkadang hanya memakan bagian buah yang lunak dan biji ditinggalkan hingga berkecambah.

METODE PENYEBARAN

Dari semua unit penyebaran, mungkin tidak dapat dibantah bahwa manusia ialah agent terbaik bagi penyebaran gulma baik disadari atau tidak disadari. Aktifitas manusia, apakah berkaitan dengan pertanian atau tidak menyebar gulma secara efisien. Lumpur di sepatu atau di kaki membawa biji dari satu tempat ke tempat lain. Aplikasi pupuk kandang sebagai pupuk yang mengandung biji gulma menimbulkan masalah gulma pada lahan pertanian.

METODE PENYEBARAN

Beberapa tanaman diintroduksi dan beradaptasi di daerah baru serta berkembang dengan cepat sehingga menjadi gulma yang berbahaya. Buah dari Chrysopogon aciculatus yang bentuknya seperti tongkat sering melekat ke baju atau kulit dan bulu hewan. Selanjutnya biji-biji gulma tersebut akan menyebar jauh dari tempat asalnya, dan membentuk daerah baru yang ditumbuhi gulma tersebut.

Biji gulma Hyptis suaveolens ditutupi dengan zat berlendir dengan bau yang spesifik dan sangat melekat bila lembab sehingga mudah menyebar melalui manusia dan hewan

You might also like