You are on page 1of 12

(Pemicu 1)

Yang dimaksud sirri di sini adalah rahasia. Jadi secara etimologi, nikah sirri adalah nikah rahasia (nikah yang dirahasiakan).

Mahar atau mas kawin adalah harta pemberian dari mempelai lelaki kepada mempelai wanita yang merupakan hak istri dan sunat disebutkan dalam akad nikah. Mahar ini menjadi hak istri sepenuhnya, sehingga bentuk dan nilai mahar ini pun sangat ditentukan oleh kehendak istri. Bisa saja mahar itu berbentuk uang, benda atau pun jasa, tergantung permintaan pihak istri. Allah Subhanahu wa Taala telah berfirman, Berikanlah mahar (maskawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang wajib. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari mahar itu dengan senang hati, Maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya. (Qs. An-Nisa : 4)

Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan memberikan mahar kepada wanita yang hendak dinikahi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa mahar merupakan syarat sah pernikahan. Pernikahan tanpa mahar berarti pernikahan tersebut tidak sah, meskipun pihak wanita telah ridha untuk tidak mendapatkan mahar. Jika mahar tidak disebutkan dalam akad nikah maka pihak wanita berhak mendapatkan mahar yang sesuai dengan wanita semisal dirinya (Abdurrahman bin Nashr as-Sadi dalam Manhajus Salikiin hal. 203).

Bentuk mahar adalah harta atau jasa. Yang dinamakan harta adalah barang berguna yang memiliki nilai harga pada diri si penerima. Sedangkan jasa adalah manfaat abstrak yang berguna bagi kehidupan penerima (dalam hal ini adalah istri) baik di dunia maupun di akhirat. Mahar dalam bentuk jasa misalnya seorang istri atau walinya mensyaratkan suami bekerja padanya tanpa diupah. Ini seperti yang dilakukan oleh Nabi Syuaib AS kepada Nabi Musa AS ketika menikahi putrinya. Contoh lain yang lebih kontemporer adalah si istri mensyaratkan suami untuk membiayai kuliahnya sampai selesai. Itu juga adalah bentuk mahar yang wajib diberikan suami sampai tuntas.

Mahar merupakan hak penuh mempelai wanita. Tidak

boleh hak tersebut diambil oleh orang tua, keluarga maupun suaminya, kecuali bila wanita tersebut telah merelakannya. Wahai saudariku, mahar memang merupakan hak wanita. Kita bebas menentukan bentuk dan jumlah mahar yang kita inginkan karena tidak ada batasan mahar dalam syariat Islam. Namun Islam menganjurkan agar meringankan mahar. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sebaik-baik mahar adalah mahar yang paling mudah (ringan). (HR. al-Hakim : 2692, beliau mengatakan Hadits ini shahih berdasarkan syarat Bukhari Muslim.)

wali adalah orang yang berhak menikahkan atau

member izin kepada seorang wanita untuk menikah. wali merupakan rukun nikah yang harus ada dalam pernikahan. tanpa wali maka pernikahan batal. allah swt berfirmn : al baqarah 2: 234 wali nikah merupakan rukun nikah yang harus ada dalam pernikahan, karena dialah yang berhak menikahkan seorang calon pengantin wanita dengan seorang laki-laki calon suaminya. pernikahan tanpa wali tidak sah atau batal. rasullullah saw bersabda: barangsiapa diantara wanita yang nikah tanpa izin walinya, maka pernikahannya batal (hr. imam empat kecuali nasai)

You might also like