You are on page 1of 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan Pleno Tutorial Skenario B BLOK 14 sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan. 2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. dr. Mitayani selaku tutor Tutorial 2 4. Teman-teman seperjuangan 5. Semua pihak yang membantu penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan turotial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 6 Oktober 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Kover Kata Pengantar . Daftar Isi BAB I : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang . 1.2 Maksud dan Tujuan BAB II : Pembahasan 2.1 Data Tutorial 2.2 Skenario 2.3 Seven Jump Steps I. II. III. IV. V. DAFTAR PUSTAKA Klarifikasi Istilah-Istilah . Identifikasi Masalah Analisis Permasalahan dan Jawaban . Hipotesis .. Kerangka Konsep.. 5 6 4 5 3 3 1 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Blok Sistem Nefro-Urologi Dan Urogenitalia adalah Blok 14 pada Semester 5 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada kesempatan yang akan datang. Penulis kali ini memaparkan kasus mengenai Rudi, berusia 7 tahun, dengan keluhan bila kencing air seninya tidak keluar dari kepala zakar tetapi dari bagian bawah zakarnya. Karena adanya masalah yang dialami oleh Rudi tesebut maka kelompok kami berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.

1.2

Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari skenario ini.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Data TUTORIAL SKENARIO B Tutor Moderator Notulen Sekretaris : dr. Mitayani : Ayu Septia Fatriani : Hudori Oki : Nevi Yulita Sari : Selasa, 4 Oktober 2011 (T1SB) Kamis, 6 Oktober 20011 (T2SB) Rule tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan. 2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu. 3. Boleh membawa makanan dan minuman pada saat proses tutorial berlangsung (jika perlu)

2.2 Skenario Kasus SKENARIO B Rudi, berusia 7 tahun, dibawa oleh orang tuanya ke acara Bakti Sosial pengobatan gratis dan khitanan oleh Fakultas Kedokteran UMP di Dusun Pagar Jati untuk diperiksa karena bila kencing air seninya tidak keluar dari kepala zakar tetapi dari bagian bawah zakarnya. Orang tuanya juga minta agar Rudi dapat disunat. Pada pemeriksaan didapatkan ukuran penis 2,5 cm, preputium dapat dibuka, kepala penis ada lobang tetapi buntu, bagian batang penis bagian bawah ada lobang kecil dan terdapat sisa air seni. Pada pemeriksaan scrotum kiri dan kanan teraba adanya testis, tetapi letaknya dekat muara canalis inguinalis serta mudah terdorong ke dalam canalis inguinalis. 4

Dari anamnesis kepada orang tuanya di ketahui bahwa pada saat hamil 3 bulan, ibunya menderita demam dan sering muntah. Rudi lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg. 2.3 Seven Jump Step I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. 2.

Khitanan Air seni Penis (zakar) Preputium Scrotum Canalis inguinalis Testis Demam Muntah

: Proses pembuangan preputium. : Cairan yang disekresi oleh ginjal yang disimpan didalam kantong kemih dan dikeluarkan oleh uretra. : Organ kopulasi dan eksresi kemih pada pria. : Lipatan kulit yang menutupi glans penis. : Kantung yang berisi testes dan organ penyertanya. : Saluran yang terdapat di regio inguinal. : Salah satu dari pasangan kelenjar berbentuk telur secara normal terletak didalam scrotum. : Suatu keadaan dimana suhu tubuh berada di atas normal ( > 37,2oC). : Pengeluaran isi lambung melalui saluran pencernaan bagian atas.

3. 4. 5. 6. 7.

8.

9.

II. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Rudi, berusia 7 tahun, dibawa oleh orang tuanya ke acara Bakti Sosial pengobatan gratis dan khitanan oleh Fakultas Kedokteran UMP di Dusun Pagar Jati untuk diperiksa karena bila kencing air seninya tidak keluar dari kepala zakar tetapi dari bagian bawah zakarnya. Orang tuanya juga minta agar Rudi dapat disunat. 2. Pemeriksaan didapatkan ukuran penis 2,5 cm, kepala penis ada lobang tetapi buntu, bagian batang penis bagian bawah ada lobang kecil dan terdapat sisa air seni. 3. Pada pemeriksaan scrotum kiri dan kanan teraba adanya testis, tetapi letaknya dekat muara canalis inguinalis serta mudah terdorong ke dalam canalis inguinalis.

4. Anamnesis kepada orang tuanya di ketahui bahwa pada saat hamil 3 bulan, ibunya menderita demam dan sering muntah. Rudi lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg.

III. ANALISIS MASALAH 1. a. Bagaimana anatomi sistem urogenitalia pria ? Jawab :

ANATOMI Anatomi normal penis terdiri dari sepasang korpora kavernosa yang dibungkus oleh tunika albugenia yang tebal dan fibrous dengan septum dibagian tengahnya. Uretra melintasi penis di dalam korpus spongiosum yang terletak dalam posisi ventral pada alur diantara kedua korpora kavernosa. Uretra muncul pada ujung distal dari glan penis yang berbentuk konus. Fascia spermatika atau tunika dartos adalah suatu lapisan longgar penis yang terletak pada fascia tersebut. Dibawah tunika dartos terdapat fascia Bucks yang mengelilingi korpora kavernosa dan kemudian memisah untuk menutupi korpus spongiosum secara terpisah. Berkas neurovaskuler dorsal terletak dalam fascia Bucks diantara kedua kavernosa. Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari buli-buli melalui proses miksi. Pada pria organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan cairan mani. Uretra diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada perbatasan buli-buli dan uretra, dan sfingter

uretra eksterna yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior. Secara anatomis uretra dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Uretra pars anterior, yaitu uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis, terdiri dari: pars bulbosa, pars pendularis, fossa navikulare, dan meatus uretra eksterna. 2. Uretra pars posterior, terdiri dari uretra pars prostatika, yaitu bagian uretra yang dilengkapi oleh kelenjar prostat, dan uretra pars membranasea. b. Bagaiman fisiologi sistem urogenitalia ? Jawab : Fungsi primer dari sistem reproduksi laki laki adalah menghasilkan spermatozoa matang dan menemnpatkan sperma kedalam saluran reproduksi perempuan melalui senggama. Testes mempunyai fungsi eksokrin dalam spermatogenesis dan fungsi endokrin untuk mensekresikan hormon hormon seks yang mengendalikan perkembangan dan fungsi seksual. a) Testes Fungsi eksokrin (cytogenic) testes pada kemampuannya untuk menghasilkan spermatozoa yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. Fungsi endokrin testes (steroidogenesis) adalah pada kemampuannya untuk menghasilkan hormon-hormon reproduksi jantan. b) Scrotum Membungkus testis Mempertahankan suhu testes selalu berada 4-5 derajat di bawah suhu basal tubuh. Terdapat sel sertoli yang berfungsi sebagai penunjang dan pemberi makan spermatozoa yang secara embriologis yang terbentuk dari proses pembelahan dan perubahan morfologis sel-sel epithel spermatogonia. Terdapat Sel Leydig yang berfungsi mensintesis hormon-hormon androgen terutama testosteron di bawah pengaruh hormon gonadotrophin. d) Epididimis Tempat maturasi, seleksi dan penyimpanan sementara spermatozoa dengan di bawah pengaruh sekresi hormon testosteron. 7

c) Tubulus seminiferus

e) Glandula asesorius Menghasilkan cairan untuk ejakulat f) Penis Sebagai organa genetalia masculina externa sebagai pembeda antara laki-laki dan perempuan.Pengaturan dan peranan hormone pada system reproduksi pria: 1. FSH 2.LH Memacu perkembangan sel-sel interstitial leydig Memacu sel interstitial leydig untuk menghasilakan testosterone Memacu perkembangan saluran reproduksi pria Bersama FSH memacu spermatogenesis Memacu pertumbuhan tubulus seminiferus testis Memacu spermatogenesis

3.Testosteron Dihasilkan oleh sel interstitial leydig Mamacu sifat kelamin sekunder pada pria Memacu perkembangan saluran reproduksi Pembentukan urine adalah fungsi ginjal yang paling esensial dalam mempertahankan homeostasis tubuh. Kapiler glomeruli berdinding porous (berlubang-berlubang) yang memungkinkan terjadinya filtrasi cairan dalam jumlah besar (kurang lebih 180 L /hari). Molekul yang berukuran kecil (air, elektrolit, dan sisa metobolisme tube, diantaranya kreatinin dan ureum) akan difiltrasi dari darah, sedangkan molekul yang berukuran lebih besar (protein dan 8

plasma darah) tetap bertahan di dalam darah. Oleh karena itu komposisi cairan filtrat yang berada di kapsula Bowman, mirip dengan yang ada di dalam plasma, hanya saja cairan ini tidak mengandung protein dan sel darah. c. Apa penyebab dan mekanisme saat kencing air seninya tidak keluar dari kepala zakar tetapi dari bagian bawah zakarnya ? Jawab : Pembentukan enzim androgen menurun pada masa embrional bayi hormon androgen menurun dehidrotestosterone menurun maskulinisasi inkomplit gangguan pembentukan bumbung uretra meatus uretra terdapat dibagian bawah dari bagian batas penis air seni keluar dari bawah zakar. d. Apakah proses khitanan dapat dilakukan pada kasus ini ? Jawab : Tidak boleh, karena berkaitan dengan tindakan oprasi rekonstruksi yang akan mengambil kulit preputium penis untuk menutup lubang dari sulcus urethra yang tidak menyatu pada penderita hipospadia. e. Bagaiman prosedur khitanan ? Jawab : Sunat atau khitan atau sirkumsisi (Inggris: circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Kata sirkumsisi berasal dari bahasa Latin circum (berarti "memutar") dan caedere (berarti "memotong"). Umumya khitan dilakukan pada anak usia 8 12 tahun, namun banyak dokter yang setuju jika khitan dilakukan pada pertengahan usia tahun untuk memberikan waktu kepada jaringan penis yang masih lunak dan berbahaya jika rusak untuk menyatu dan menguat. Khitan atau sunat bisa dilakukan menggunakan berbagai metode yang berbeda. Banyaknya metode ini disebabkan oleh kemampuan ahli sunat yang terlibat pada masa itu. Metode yang akan dijelaskan disini mencakup 7 metode yang umum. 9

a) Klasik atau Dorsumsisi Metode ini sebenarnya sudah lama ditinggalkan, namun prakteknya masih dapat dilihat di sekitar pedesaan. Alat yang umumnya digunakan dalam metode ini adalah bambu yang telah ditajamkan, skalpel atau pisau bedah, dan silet. Peralatan yang akan dipakai ini sebelumnya disterilkan dengan alkohol tepat sebelum penggunaan. Tata cara yang umunya dilakukan oleh para ahli sunat dengan metode ini adalah: 1. Membersihkan peralatan yang akan dipakai 2. Mengukur atau memperkirakan panjang kulit yang akan dipotong, relatif terhadap ukuran penis 3. Menarik bagian depan dari kulit dan meregangkannya dengan semacam penjepit 4. Memotong kulit yang sudah diregangkan dengan sekali iris 5. Mengaplikasikan obat anti-infeksi atau betadine Bekas luka yang ditinggalkan dari metode ini tidak dijahit dan langsung dibalut (secara agak longgar tergantung kenyamanan) dengan kain kassa. Dengan cara sekali iris, metode ini memang menjadi metode tercepat dari semua metode yang ada. Namun, metode ini memberikan dampak yang sangat luas. Dampak tersebut adalah:

Terpotongnya pembuluh darah yang berperan mengalirkan darah ke sebagian kepala penis Terpotongnya susunan syaraf yang diduga memengaruhi kenikmatan saat hubungan seksual Pendarahan yang hebat jika pasien mengalami hemofilia yang belum terdeteksi Lecet yang disebabkan karena masih adanya perlengketan kulit dengan kepala penis saat pemotongan Rasa sakit yang amat sangat bisa menyebabkan pasien bergerak dan menyebabkan alur pemotongan tidak rata

Kovensional atau umum

10

Metode ini telah berevolusi dari metode sebelumnya, yaitu metode klasik. Pada metode ini, semua prosedur telah mengacu kepada aturan atau standar medis, sehingga meningkatkan keberhasilan sirkumsisi. Hal yang umumnya ada atau dilakukan saat melaksanakan metode ini adalah:

Pembiusan lokal Penggunaan pisau bedah yang lebih akurat Tenaga medis yang professional Teknologi benang jahit yang bisa menyatu dengan jaringan disekitarnya, sehingga meniadakan keperluan untuk melepas benang jahit

Dengan adanya kelengkapan ini, kemungkinan terjadinya infeksi pasca operasi dapat diminimalkan sampai tidak ada infeksi. Lonceng atau ikat Metode ini pada dasarnya unik. Pada metode ini, tidak ada sama sekali pemotongan atau operasi, sehingga dimungkinkan sirkumsisi tanpa operasi dan tanpa rasa sakit. Namun, metode ini memerlukan waktu yang relatif lama, maksimal selama 2 minggu. Banyak kontroversi terjadi atas metode ini, karena kemungkinan terjadi infeksi tinggi sekali. Dibawah ini adalah proses sirkumsisi dengan metode lonceng: 1. Seluruh bagian penis dibersihkan 2. Bagian kulit yang akan dihilangkan diukur 3. Kulit yang telah diukur kemudian diikat menggunakan seutas benang operasi 4. Ikatan dibiarkan hingga menjadi nekrosis 5. Nekrosis kemudian menjadi lunak sehingga mudah dilepaskan 6. Proses sirkumsisi selesai dengan mengaplikasikan obat anti-infeksi Dapat dilihat bahwa pada metode ini terdapat langkah nekrosis, dimana kulit menjadi mati karena tidak mendapat aliran darah sama sekali. Hal ini sangat dikecam dan dilarang di dunia kedokteran karena nekrosis mengandung bakteri yang mematikan, yaitu Clostridium perfringens.

11

Clamp atau Klamp Metode ini memiliki banyak merek dagang terdaftar, namun, pada prinsipnya adalah kulit yang akan dihilangkan dijepit kemudia dipotong saat itu juga. Secara sekilas, proses penjepitan terlihat seperti metode lonceng, namun, sangat berbeda di tahap selanjutnya, yaitu pemotongan. Pada metode ini, penjepitan hanya dilakukan sebentar saja selama operasi berlangsung dan segera dilepas lalu penjepit kemudian langsung dibuang (sekali pakai) sehingga tidak terjadi nekrosis. Electrocautery Metode ini menggunakan tekhnik yang berbeda sekali dengan metode yang lainnya, dimana umumnya menggunakan pemotongan dengan pisau bedah atau alat lain, sementara metode ini menggunakan panas yang tinggi tetapi dalam waktu yang sangat singkat. Metode ini memiliki kelebihan dalam hal mengatur pendarahan, dimana umum terjadi pada anak berumur dibawah 8 tahun, yang dimana memiliki pembuluh darah yang kecil dan halus. Flash Cutter Metode ini merupakan pengembangan secara tidak langsung dari metode electrocautery yang dimana perbedaan mendasarnya adalah menggunakan sebilah logam yang sangat tipis dan diregangkan sehingga terlihat seperti benang logam. Logam tersebut kemudian dipanaskan sedikit menggunakan battery. Hal ini dimaksudkan untuk membunuh bakteri yang kemungkinan masih ada, dan juga untuk mempercepat pemotongan. Karena alat ini menggunakan battery, alat ini cenderung lebih mudah dibawa sehingga beberapa dokter yang memiliki alat ini bisa melakukan proses sirkumsisi dirumah pasien sampai selesai. Laser Carbon Dioxide Metode inilah yang menggunakan murni laser selama proses sirkumsisi. Metode ini adalah metode tercepat selain menggunakan metode klasik karena didukung oleh tekhnologi medis yang telah maju. Berikut ini adalah urutan proses sirkumsisi pada umumnya menggunakan laser:

12

1. Pasien diberikan anethesi lokal disekitar pangkal penis 2. Kulit yang akan dipotong kemudian diukur dan ditahan dengan menggunakan klem sekali pakai 3. Laser kemudian disinarkan persis di klem tersebut 4. Langsung setelah pemotongan selesai, klem dibuka, dan hasil sirkuksisi diberi obat antiinfeksi dan di perban 5. Tim dokter juga menyarankan untuk diberikan sedikit jahitan agar hasil potongannya tidak terlalu terlihat setelah sembuh, dan juga untuk mencegah luka berpindah posisi. Semua proses ini memakan waktu maksimal 15 menit jika tanpa hambatan. Pemotongannya sendiri memerlukan waktu kurang dari 1 menit karena laser yang digunakan. Metode ini bisanya disarankan dokter jika yang akan di sirkumsisi masih berusia dibawah 12 tahun. Namun, pada dasarnya, usia berapa saja diperbolehkan untuk menggunakan metode ini. f. Bagaimana indikasi di khitan ? Jawab : Indikasi untuk dilakukan sirkumsisi adalah seperti tersebut dibawah ini: Fimosis dimana preputium tidak dapat ditarik ke proximal karena terkumpul diantaranya Parafimosis dimana preputium yang telah ditarik ke proximal, tidak dapat dikembalikan lagi ke distal. Akibatnya dapat terjadi edema pada kulit preputium yang menjepit, kemudian terjadi iskemi pada glands penis akibat jepitan itu. Balanitid recurrent Kondilona akuminata merupakan suatu lesi pre kanker pada penis yang diakibatkan oleh HPV (Human Papiloma Virus) g. Apa manfaat dari khitanan ? Jawab : Khitan bermanfaat untuk menjaga kebersihan organ penis. Setelah khitan, maka akan menjadi lebih mudah untuk membersihkan kotoran putih (smegma) yang sering berada di leher penis. Bahkan pada 2006 lalu, sebuah penelitian

13

menunjukkan, pria yang dikhitan terbukti jarang tertular infeksi melalui hubungan seksual dibanding yang tidak khitan. Penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatrics terbitan November 2006 itu menunjukkan, khitan ternyata bisa mengurangi resiko tertular dan menyebarkan infeksi sampai sekitar 50 persen dan merekomendasikan sunat bagi bayi yang baru lahir mengingat manfaatnya bagi kesehatan. Dalam konferensi internasional ke-25 tentang AIDS di Bangkok. Dipaparkan hasil penelitian, khitan bisa mengurangi tingkat HIV (virus penyebab AIDS), sipilis, dan borok pada alat kelamin. Rasulullah bersabda: Khitan itu sunnah bagi lelaki dan keutamaan bagi wanita (HR. Baihaqi). h. Bagaimana pandangan islam tentang di khitan ? Jawab : Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Dalam hadist Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku" (H.R. Bukhari Muslim). 2. a. Bagaimana proses embriologi organ genitalia ? Jawab : Genitalia Eksterna Pada Pria Perkembangan genitalia eksterna pria berada di bawah pengaruh hormon androgen yang di sekresi oleh testis janin dan ditandai oleh cepat memanjangnya tuberkulum genitalia yang kini dinamakan phallus (penis). Bersama dengan pemanjangan ini, phallus menarik lipatan uretra ke depan sehingga membentuk dinding lateral sulkus uretra. Sulkus ini terebentang sepanjang permukaan kaudal penis tetapi tidak mencapai bagian paling distal, yang dikenal sebagai glans. Lapisan eptel yang melapisi sulkus ini berasal dari endoderm dan membentuk lempeng uretra. Pada akhir bulan ke-3, kedua lipatan uretra menutup di atas lempeng uretra, sehingga membentuk uretra pars kavernosa. Saluran ini tidak berjalan hingga ke ujung penis. Bagian uretra yang paling distal ini dibentuk pada bulan ke-4 ketika sel-sel ektoderm dari ujung glans 14

menembus masuk ke dalam dan membentuk sebuah korda epitel yang pendek. Korda ini kemudian memperoleh rongga, sehingga membentuk orifisium uretra eksternum. Tonjol-tonjol kelamin pada pria yang dikenal sebagai tonjol skrotum mula-mula terlentak di daerah inguinal. Pada perkembangan selanjutnya, tonjol ini bergerak ke kaudal, dan tiap-tiap tonjolan lalu membentuk setengah skrotum. Kedua belahan skrotum dipisahkan satu sama lain oleh sekat skrotum. Desensus Testis Menjelang akhir bulan ke-2, testis dan mesonefros dilekatkan pada dinding belahan perut melalui mesenterium urogenital. Dengan terjadinya degenerasi mesonefros, pita pelekat tersebut berguna sebagai mesenterium untuk gonad. Ke arah kaudal, mesenterium ini menjadi ligamentum dan dikenal ligamentum genitalis kaudal. Yang juga berjalan dari kutub kaudal testis dalah suatu pemadatan mesenkim yang kaya akan matriks ektraseluler dan dikenal sebagai gubernakulum. Sebelum testis turun, korda mesenkim ini berujung di daerah inguinal di antara muskulus oblikus abdominalis internus dan eksternus. Kemudian karena testis mulai turun menuju anulus inguinalis, terbentuklah bagian ekstraabdomen gubernakulum dan tumbuh dari daerah inguinal menuju ke tonjolan skrotum. Pada saat testis melewati saluran inguinal, bagian ekstraabdomen ini bersentuhan dengan lantai skrotum. Faktor-faktor yang mengendalikan turunnya testis tidak semuanya jelas. Tetapi, tampaknya pertumbuhan keluar bagian ekstraabdomen gubernakulum tersebut menimbulkan migrasi intraabdomen, bahwa bertambah besarnya tekanan intraabdomen yang disebabkan oleh pertumbuhan organ mengakibatkan lewatnya testis melalui kanalis inguinalis, dan bahwa regresi bagian ekstraabdomen gubernakulum menyempurnakan pergerakan testis masuk ke dalam skrotum. Proses ini pasti dipengaruhi oleh hormon dan mungkin melibatkan androgen. Testis turun melalui anulus inguinalis dan melintasi tepi atas os pubikum ke dalam tonjolan skrotum pada saat lahir. Testis kemudian dibungkus oleh suatu lipatan refleksi prosesus vaginalis. Lapisan peritoneum yang membungkus testis dikenal sebagai tunika vaginalis testis lamina viseralis; bagian lain kantong peritoneum membentuk tunika vaginalis testis lamina

15

parietalis. Saluran sempit yang membungkus lumen prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum, menutup pada saat lahir atau segera sesudahnya.

b. Bagaimana pandangan islam tentang embriologi ? Jawab : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr (15) : 28-29) "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang 16

(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al Muminuun (23) : 12-14). "Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim) c. Bagaiman interpretasi dari : Ukuran penis 2,5 cm ? Jawab: Menurut Tobing NL (1998) : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Umur (Th) 34 45 56 67 78 89 9 10 10 11 Dewasa Normal 4,6 6,4 4,8 6,6 5,1 6,9 5,2 7,0 5,2 7,2 5,3 7,3 5,3 7,3 5,3 7,5 12,2 15,4 Micro (Ind) 2,3 2,3 2,3 2,5 2,5 2,5 2,6 2,6 Micro (Barat) 3,3 3,5 3,8 3,9 3,7 3,8 3,8 3,7 9,3

Jadi, untuk anak usia 7 tahun ukuran normal penis adalah 5,2 7,2. Tetapi pada kasus ukuran penis Rudi, usia 7 tahun ialah 2,5 cm, maka tergolong micropenis.

17

Kepala penis ada lobang tetapi buntu ? Jawab : Abnormal, karena rudi mengalami meatus anterior eksterna Bagian batang penis bagian bawah ada lobang kecil dan terdapat sisa air seni? Jawab :

abnormal : hipospadia medius d. Apa dampak dari gejala yang dialami Rudi ? Jawab : Gangguan dalam melakukan hubungan seksual. mengalami kesulitan dalam pelatihan BAK

3. a. Apa mekanisme letak testis dekat muara canalis inguinalis serta mudah terdorong ke dalam canalis inguinalis ? Jawab :

18

Penyebab letak testis mudah terdorong ke dalam canalis inguinalis yaitu akibat dari infeksi pada preputium di gland penis yang menyebabkan infeksi dan mengubah jaringan menjadi fibrosis (jaringan parut) dan akhirnya testis mudah terdorong. b. Apa dampak testis dekat muara canalis inguinalis serta mudah terdorong ke dalam canalis inguinalis ? Jawab : Fungsi testis sebagai alat reproduksi untuk menghasilkan sperma, pematangan sperma terjadi di skrotum, pada kasus testis terdapat dekat canalis inguinalis yang memiliki suhu berbeda daripada skrotum. Maka dari hal ini akan berdampak pada system reproduksinya kelak, sperma tetap dihasilkan tetapi fungsinya abnormal. 4. a. Apa hubungan keluhan yang dialami Rudi dengan keluhan ibunya saat hamil 3 bulan pernah mengalami demam dan sering muntah ? Jawab : Hubungannya adalah ibu rudi mengalami malnutsi sehingga sistem imun tubuh nya menjadi menurun akibatnya mudah terjadi infeksi, infeksi nya yaitu terinfeksi Rubbella dan oktsoplasma dan dilihat dari gejala ibu tersebut demam dan sering muntah yang ditambah dengan infeksi ini terjadi pada saat usia kehamilan 3 bulan dengan rentan waktu embrio sedang membentuk sistem urogenitalia leh karena itu timbul lah gelaja yang di alami rudi tersebut. b. Apa penyebab demam dan muntah pada ibu hamil ? Jawab : Penyebab demam kemungkinan karena infeksi, misal infeksi hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolisme tubuh sehingga aliran nutrisi ke janin dapat terganggu atau berkurang. Oleh karena itu, pengaruh infeksi hepatitis menyebabkan abortus/persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim. Wanita hamil dengan infeksi Rubella akan berakibat buruk terhadap janin. Infeksi ini dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah, cacat bawaan dan kematian janin. c. Berapa berat badan normal bayi yang lahir cukup bulan ? 19

Jawab : Berat badan bayi lahir normal : 2500 gram Berat badan bayi lahir rendah : < 2500 gram Berat badan bayi lahir tinggi (baby giant) : > 3000 gram d. Apa penyebab berat badan bayi kurang pada saat lahir ? Jawab : Salah satunya terinfeksi virus rubella, yang berakibat pada perkembangan janin, dan dapat meyebabkan berat badan bayi lahir rendah, dalam kasus dibawah 2,5 kg. e. Apa dampak bayi yang lahir dengan berat badan kurang ? Jawab : Jangka Pendek :
Hipotermia (suhu bayi < 36,5 oC) ; mengakibatkan bayi kehilangan energi, pernafasan

terganggu Hipertermia (suhu > 37,5 oC) ; mengakibatkan metabolisme dan menyebabkan dehidrasi Hipoglikemia Paru belum berkembang (bayi menjadi sesak nafas) Mudah terkena infeksi (sistem imun belum matang) Anemia (bayi kelihatan pucat oleh karena kadar Hb ) Jangka Panjang : Gangguan pertumbuhan, perkembangan, malnutrisi 5. Bagaimana cara mendiagnosis ? Jawab : Anamnesis : o Rudi, usis 7 tahun dengan keluhan bila kencing air seninya tidak keluar dari kepala zakar tetapi dari bagain bawah zakar. 20

o Saat hamil 3 bulan, ibunya menderita demam dan muntah. o Rudi lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg.

Pemeriksaan fisik : o Ukuran penis 2,5 cm. o Kepala penis ada lobang tetapi buntu. o Bagian batang penis bagian bawah ada lobang kecil dan terdapat sisa air seni. o Letak testis dekat muara canalis inguinalis serta mudah terdorong ke dalam canalis inguinalis. 6. DD ? Jawab : 1. 2. 3. Hipospadi anterior terdiri atas tipe glanular , subkoronal dan penis distal. Hipospadi medius terdiri atas : midshaft dan penis proksimal Hipospadi posterior terdiri atas : penoskrotal , skrotal dan perineal 7. Bagaimana diagnosis kerja ? Jawab : Hipospadia medius, micropenis, malnutrisi, dan maldes testicularis 8. Bagaimana etiologi ? Jawab : Produksi hormon androgen abnormal Perbedaan sensitivitas terhadap hormon androgen pada jaringan yang berhubungan, misalnya tuberkulum genital 9. Bagaimana epidemiologi ? Jawab :

21

Angka kejadian hipospadia adalah 3,2 dari 1000 kelahiran hidup. Kejadian seluruh hipospadia posterior adalah 32%

10. Bagaimana penatalaksanaan ? Jawab : Bayi yang menderita hipospadia sebaiknya tidak disunat, karena kulit depan penis dibiarkan untuk digunakan pada pembedahan nanti dan apabila disunat maka akan membuat proses perbaikan bedah menjadi lebih sulit.rangkaian pembedahan biasanya telah selesai dilakukan sebelum anak mulai sekolah. Pada saat ini, perbaikan hipospadia dianjurkan sbelum anak berumur 18 bulan.tapi di referensi menyatakan bahwa waktu pelaksanaan operasi adalah setelah masa bayi tetapi sbelum anak msuk sekolah untuk mencegah efek psikologi.biasanya dilakukan umur 4 tahun. Tujuan dari dilakukaknnya operasi ialah utk memperpanjang atau memajukan muara uretra.menggunakan kulit preputium dan menghilangkan korda. Jika tidak diobati mungkin akan terjadi kesulitan dalam pelatihan buang air kecil pada anak kecil dan pada saat dewasa nanti, dan mgkin akan terjadi gangguan melakukan hubungan seksual. 11. Bagaimana komlikasi ? Jawab : Infeksi saluran kemih Striktura urethra.

12. Bagaimana prognosis ? Jawab : At bonam 13. Bagaimana KDU ? Jawab : 22

3.a Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (bukan kasus gawat darurat).

V. HIPOTESIS Rudi, 7 tahun mengalami hipospadia medius, micropeni, malnutrisi, dan maldes testicularis yang disebabkan oleh gangguan embriologi.

VI. KERANGKA KONSEP Saat hamil 3 bulan ibu menderita demam dan sering muntah

Gangguan embriologi

Ukuran penis 2,5 cm micropenis

Kepala penis ada lobang tetapi buntu

Bagian batang penis ada lobang

Letak testis dekat muara canalis inguinalis

BB < 2,5 kg

BBLR Bila kencing air seni tidak keluar dari kepala zakar. Prescrotal (prepucic)

Hipospadia

23

DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Quran

2. Ganiswarna, dkk. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FK UI 3. Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC 4. Guyton, Arthur C., John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC 5. Isselbacher K.J., et al, editor; Ahmad H. A., editor ed. Indonesia; Harrison Prinsipprinsip Ilmu Penyakit Dalam, ed. 13, EGC, Jakarta, 1995. 6. Prof. dr. arjatmo tjokonegoro, dr. hendra utama. 2002. Buku Ajar Nefrologi Anak.Jakarta : FK UI 7. Ronald AS, Richard AMcP, alih bahasa : Brahm U. Pendit dan Dewi Wulandari, editor : Huriawati Hartanto, Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium, edisi 11. Jakarta: EGC; 2004. 8. Trihono PP, Pardede SO, editors. Buku Ajar Nefrologi Anak. Edisi 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI pp. 381-426.

24

9. Ganong. 1993. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

25

You might also like