You are on page 1of 12

The Song Of Reading Thorax Radiography

1. Evaluasi jantung, lagunya : Bentuk dan besar jantung saat ini tampak o Normal o Membesar o Sulit dievaluasi

2. Evaluasi paru, lagunya : Paru saat ini tampak o Normal o Gambaran infiltrat / fibroinfiltrat / fibrotik / kalsifikasi pada o Kolaps pada hemithoraks (dekstra / sinistra) o Air fluid level pada o Infiltrat kecil-kecil seperti beras tumpah / gambaran badai salju / snow storm appereance. o Kavitas pada o Nodul / multipel nodul / coin lesion pada o Tuberkel pada o Gambaran honeycomb / honeycomb appereance pada o Hilus yang melebar. o Bronkovaskular pattern / pulmovaskularity / bronkovaskularity yang meningkat. o Butterfly appereance. o Bat wing appereance. o Perivaskuler infltrat. o Perselubungan homogeny pada o Massa pada 3. Evaluasi sinus costophrenicus / phrenicocostalis, lagunya Sinus costophrenicus / phrenicocostalis tampak (tajam / tumpul / sulit dievaluasi).

4. Evaluasi lain-lain(tidak usah ditulis jika tidak nampak), seperti : Tulang-tulang, lagunya tergantung kondisi tulang yang bersangkutan: o Normal, jika normal tidak usah dinyanyikan. o Fraktur ??? lagunya: Tampak fraktur(jenisnya) pada(tulang yang bersangkutan). Misal: Tampak fraktur pada 1/3 medial clavicula dekstra. o Kondisi lainnya, seperti tumor, penurunan/peningkatan trabekulasi tulang, dsb. lagunya juga berbeda.

Massa pada regio coli, lagunya: Tampak massa di daerah coli. Trakea, apa ada: o Deviasi ??? lagunya: Tampak deviasi trakea ke arah

5. Kesimpulan, lagunya : Saat ini tidak tampak kelainan pada foto thoraks. TB far advanced. TB minimal lesion. TB milier. Kardiomegali. Oedema pulmo. Bronkitis. Efusi pleura. Pneumothoraks Fluidopneumothoraks. Hematopneumothoraks. Suspect bronkiektasis. Suspect massa di regio coli. Tumor (tergantung tempat) Tulang tampak gambaran osteoporosis. Tulang tampak gambaran osteoblastik. Gabungan dari 2 kelainan atau lebih (misal, bronchitis + efusi pleura sinistra). Tidak menutup juga ada kelainan-kelainan lainnya yang mungkin tampak pada bacaan.

Notes : 1. Dikatakan TB far advanced apabila: o Tampak kavitas o Ada infiltrat yang luas 2. Dikatakan TB minimal lesion apabila infiltrat tampak sedikit pada bagian paru. 3. Dikatakan dx PASTI TB milier apabila tampak snow strom appereance. 4. Dx kardiomegali apabila kelainan yang tampak hanya berupa perbesaran jantung SAJA (besar jantung hitung dengan Cardio Thorax Ratio, dikatakan cor membesar bila hasil hitung >50%). 5. Dx odemea pulmo ditegakkan diagnosanya apabila ada (1) kardiomegali + peningkatan bronkovaskuler pattern atau (2) kardiomegali + butterfly appereance atau (3) kardiomegali + bat wing appereance atau (4) kardiomegali + perivaskuler infiltrat. 6. Dx bronkitis ditegakkan apabila hanya ada peningkatan bronkovaskuler pattern SAJA, tapi diagnosa ini sulit ditegakkan tanpa melihat klinis pasien. Jadi waktu ujian dimana kita tidak bisa melihat pasien, beri

opsi diagnosa: (1) bronkitis, karena gambaran fotonya mendukung, (2) saat ini tidak tampak kelainan, karena kita tidak bisa melihat pasien. 7. Dx efusi pleura ditegakkan pada dua hal, (1) salah satu atau kedua sudut phrenicocostalis tumpul, (2) tampak gambaran air fluid level. 8. Dx pneumothoraks ditegakkan apabila ada kolaps paru karena terdesak udara (gambar desakan warnanya hitam). 9. Dx fluidopneumothoraks ditegakkan apabila ada gambaran pneumothoraks disertai efusi / ada air fluid level. 10. Dx hematopneumothoraks ditegakkan apabila ada gambaran pneumothoraks disertai efusi dan ada riwayat klinis trauma atau bisa juga ada fraktur tulang daerah thoraks yang memungkinkan terjadinya perdarahan. 11. Dx suspect bronkiektasis ditegakkan apabila ada gambaran honeycomb appereance. Kenapa hanya suspect ??? Karena dx pasti hanya dapat diperoleh dengan tindakan bronkoskopi. 12. Dx metastase dari tempat lain ditegakkan apabila ada gambaran coin lesion. 13. Dx tumor harus menyertakan letak dimana tumor berada, misal: Tumor mediastinum superior. 14. Dx emfisema ditegakkan apabila ada gambaran radiolusen relatif pada paru (tidak hitam seperti pada pneumothoraks), ICS melebar, costa yang memotong tengan diafragma kanan >costa 6, diafragma rata/datar, sinus phrenicocostalis tumpul. 15. Dx osteoporosis ditegakkan apabila tampak trabekulasi tulang menurun. 16. Dx osteoblastik ditegakkan apabila tampak trabekulasi tulang meningkat. 17. Gambaran infiltrat tampak seperti kapas menendakan TB masih aktif. 18. Gambaran fibrotik tampak garis, tapi tidak sama dengan garis pembuluh darah (harap diperhatikan baikbaik, SUSAH SEKALI). Menandakan TB lama. Khas kadang ada penarikan organ tertentu (sifat fibroretraktif), contoh : penarikan trakea ke arah dekstra oleh karena fibrosis pada paru dekstra. 19. Gambaran fibro-infiltrat (SUPER SUSAH !!!) gabungan infiltrat+gambaran fibrotik. Menandakan TB lama yang masih aktif.

The Song Of Reading Ekstremity Radiography


Jika tidak tampak kelainan, maka urutan nyanyiannya adalah: 1. Evaluasi alignment, lagunya: alignment normal/baik. 2. Evaluasi trabekulasi, lagunya: trabekulasi normal/baik. 3. Evaluasi celah dan permukaan sendi, lagunya: celah dan permukaan sendi tampak normal. 4. Evaluasi korteks tulang, lagunya: korteks tulang tampak normal/tidak ada kelainan. 5. Evaluasi soft tissue swelling, lagunya: tidak nampak soft tissue swelling. 6. Evaluasi fraktur/dislokasi, lagunya: tidak nampak fraktur/dislokasi tulang/sendi. 7. Kesimpulan, lagunya: saat ini tidak tampak kelainan. Jika tampak kelainan, maka lagunya(tidak harus urut seperti di atas) adalah : 1. Evaluasi alignment dan trabekulasi. a. Jika HANYA pada kasus soft tissue swelling tanpa fraktur atau kelainan lainnya maka lagu dari evaluasi trabekulasi dan alignment lagunya: trabekulasi dan alignment tampak normal. b. Jika ADA kelainan pada trabekulasi atau alignment TANPA disertai fraktur atau kelainan lainnya, maka evaluasi trabekulasi dan alignment dilakukan. Lagunya: - Trabekulasi tampak o Menurun. o Meningkat. o Kalsifikasi. c. TAPI jika ada fraktur atau kelainan lain maka evaluasi alignment dan trabekulasi tidak usah dilakukan, sehingga langsung fokus pada kelainannya saja. 2. Evaluasi korteks. Lagunya: Korteks tampak gambaran o Destruksi. o ( kelainan lainnya tergantung keadaan.). 3. Evaluasi soft tissue swelling, lagunya: Tampak soft tissue swelling pada (lokasinya) Tidak tampak soft tissue swelling. Tampak fraktur pada (lokasinya + jenis) Tampak dislokasi pada (lokasinya + jenis) Celah dan permukaan sendi tampak o Melebar o Menyempit o dsb

4. Evaluasi fraktur/dislokasi, lagunya: -

5. Evaluasi celah dan permukaan sendi, lagunya: -

6. Evaluasi lain-lain(tidak usah ditulis jika tidak nampak), seperti: Massa/tumor, lagunya: tampak massa/tumor pada (lokasinya) Gambaran khas penyakit tertentu seperti Sunray appereance atau segitiga Codman, dsb. Lagunya: tampak (misal, tampak gambaran segitiga Codman). dsb (kallus ??? osteofit ???).

7. Kesimpulan, lagunya: Saat ini tidak tampak kelainan. Fraktur (jenis + lokasinya). Gout Artritis. Osteomielitis. Osteosarkoma. Nama fraktur yang khas(Colles, Bennet, Smith, dsb.). Gabungan dari 2 kelainan atau lebih. Tidak menutup juga ada kelainan-kelainan lainnya yang mungkin tampak pada bacaan.

Notes: 1. Jenis fraktur ada banyak macam, baca di bedah !!! 2. Lokasi disebutkan mulai dari lokasi terkecil sampai area yang luas. 3. Osteosarkoma PASTI ditegakkan dx-nya apabila ada sunray appereance. 4. Pada gambaran AP, bila tampak pedikel hancur, maka dx PASTI adalah proses malignansi. 5. Pada fraktur ekstremitas sebaiknya diambil 2 posisi foto, sehingga pembacaan jadi tidak meragukan. 6. Soft tissue swelling yang dicurigai terjadi akibat dari fraktur, hampir dapat dipastikan lokasinya terdapat disekitar fraktur penyebab pembengkakan tersebut. 7. Dx gout HAMPIR pasti dapat ditegakkan apabila terjadi kerusakan tulang secara bilateral atau sistemik, misal pada kaki yg terkena bukan hanya hallux sinistra, tapi hallux dekstranya juga. 8. Kalus tidak akan nampak pada fraktur baru. Kalus dapat nampak pada fraktur yg lama(minimal sekitar 7 hari sejak hari pertama fraktur). Tampak atau tidaknya kalus pada fraktur boleh saja ditulis pada pembacaan, boleh juga tidak.

The Song Of Reading BOF Radiography

1. Evaluasi distribusi gas dalam usus, lagunya: Pola distribusi gas dalam usus tampak o Normal o Distensi o Terdesak ke arah 2. Evaluasi kontur hepar dan lien, lagunya: Kontur hepar dan lien tampak o Normal o Membesar o Sulit dievaluasi 3. Evaluasi ren, lagunya: Kontur kedua ren tampak o Normal o Membesar o Sulit dievaluasi 4. Evaluasi psoas shadow, lagunya: Psoas shadow tampak o Simetris o Tidak simetris o Sulit dievaluasi 5. Evaluasi gambaran radioopak, lagunya: Tidak tampak gambaran radioopak, lagunya: tidak tampak gambaran radioopak. Tampak gambaran radioopak, lagunya: o Tampak gambaran(batu / IUD / dll.) radioopak pada atau setinggi 6. Evaluasi tulang-tulang, lagunya: Tulang-tulang tampak normal, lagunya: tidak tampak kelainan pada tulang. Tulang tampak kelainan, lagunya: SAMA DENGAN NYANYIAN KELAINAN PADA

PEMBACAAN FOTO VERTEBRA LUMBAL-SAKRAL. 7. Kesimpulan, lagunya: Saat ini tidak tampak kelainan pada foto BOF. Ileus obstruksi. Ileus paralitik. Ca Colon. Ca colo-rectal. Ca rectum.

Suspect nefrolithiasis. Nefrolithiasis. Suspect vesicolithiasis. Vesicolithiasis. Peritonitis. Cholelithiasis. Suspect hidronefrosis. Ascites. Gabungan dari 2 kelainan atau lebih. Tidak menutup juga ada kelainan-kelainan lainnya yang mungkin tampak pada bacaan.

Notes : 1. Bila terjadi peningkatan jumlah gas dalam usus atau gas dalam usus mengalami distensi, sehingga tampak gambaran tulang ikan(hering bone sign) maka curiga adanya suatu ileus obstruksi atau tumor/keganasan/massa pada bagian distal dari usus yang mengalami distensi. Ileus obstruksi dx pastinya ditegakkan dengan klinis dan barium enema. Tumor/keganasan/massa dx pastinya ditegakkan dengan barium enema. Tapi tidak juga menutup adanya kemungkinan lain seperti Hirchsprung disease. 2. Bila psoas shadow tidak simetris atau ada salah satunya yang hilang, maka dipastikan ada proses retroperitoneal atau abses pada musulus psoas, atau dapat juga dipastikan ada massa di daerah retroperitoneal (ada apa dengan ginjalnya ??? coba dicek apakah besar atau ada batu radioopak). 3. Bila ada kebocoran cairan di rongga peritoneum akibat trauma atau sebab lain, cairan tampak hanya pada saat jumlah cairan banyak sekali. Jika jumlah cairan sedikit, dx pasti JARANG SEKALI dapat ditegakkan, biasanya dengan USG baru bisa menegakkan dx pastinya. 4. Batu empedu dapat terlihat pada foto BOF pada area kuadran kanan atas abdomen. 5. Bila tampak ground glass appereance, maka psoas shadow dapat menghilang. 6. Bila tampak step ladder sign, berarti ada cairan pada rongga peritoneum. Curiga perdarahan profus atau peritonitis, atau kelainan lain yang menyebabkan bocornya plasma ke rongga peritoneum. 7. Pada gambaran usus yang floating / mengambang, dapat terjadi karena adanya cairan dalam jumlah besar pada rongga peritoneum atau kelainan lain yang menyebabkan bocornya plasma ke rongga peritoneum. 8. Dx hidronefrosis pada foto BOF hanya bersifat SUSPECT, dx pasti hanya dapat ditegakkan dengan menggunakan IVP.

The Song Of Reading Barium Enema / Colon in Loop Radiography

1. Evaluasi kontras, lagunya: Jika normal, lagunya HARUS URUT: tampak kontras mengisi o Rektum - Colon sigmoid - Colon descenden - Colon pada flexura lienalis - Colon tranversum - Colon pada flexura hepatica - Colon ascenden - Caecum - Iliocaecal juction. Jika ada kelainan atau cut off, lagunya: tergantung dimana letak cut off disitu nyanyian berhenti, contoh: jika pada foto hanya terisi sampai colon transversum, maka lagunya tampak kontar mengisi rektum-colon sigmoid-colon descenden-colon pada flexura lienalis-colon transversum. Jika ada dilatasi kontras, lagunya: tampak gambaran kontras terdilatasi pada(lokasinya) Ada tidaknya filling defect, lagunya: tampak filling defect pada (lokasinya) Ada tidaknya additional defect, lagunya: tampak additional defect pada (lokasinya) Ada tidaknya shoulder sign, lagunya: tampak shoulder sign pada (lokasinya) Ada tidaknya coiled spring, lagunya: tampak coiled spring pada (lokasinya) Ada tidaknya apple core appereance, lagunya: tampak apple core pada (lokasinya) Dan tanda kelainan lain yang mungkin tampak pada foto.

2. Evaluasi kelainan lain, seperti: -

3. Kesimpulan, lagunya: Saat ini tidak tampak kelainan. Tampak invaginasi pada (lokasi) Suspect massa pada (lokasi) Suspect Ca pada (lokasi) Mendukung adanya kemungkinan Hirchsprung disease. Mendukung adanya kemungkinan Ca / keganasan pada (lokasinya). Gabungan dari 2 kelainan atau lebih. Tidak menutup juga ada kelainan-kelainan lainnya yang mungkin tampak pada bacaan.

Notes: 1. Dx Ca (pasti atau suspect) ditegakkan bila ada gambaran filling defect atau shoulder sign atau apple core. 2. Dx invaginasi ditegakkan bila ada gambaran coiled spring. 3. Dx Hirchsprung disease harus melihat klinis dan pada foto tampak dilatasi pada usus bagian proksimal dari usus yang bermasalah.

The Song Of Reading IVP Radiography

PS: Evaluasi batu radioopak terserah mau ditempatkan di nomer berapa, tetapi sebaiknya evaluasi batu radioopak ditempatkan dimana evaluasi batu tersebut terjadi setelah evaluasi salah satu dari nomer 1-5. Contoh bila batu tampak di ureter maka evaluasi batu dilakukan setelah evaluasi ureter. 1. Evaluasi sistem ekskresi, lihat apakah kontras mengisi pelvis dan calix ginjal ???: Normal, lagunya: sistem ekskresi ginjal tampak normal. Bila pada *evaluasi 1* tidak normal karena batu radioopak, lagunya: sistem ekskresi ginjal terganggu. Setelah ini langsung evaluasi batunya, lagunya: tampak batu radioopak pada (pelvis/caliks mayor/caliks minor ren dekstra/sinistra). 2. Evaluasi nefrogram, lihat ukuran serta kontur ginjal, lagunya: Ukuran dan kontur ginjal tampak o Normal. o Membesar. o Mengecil. 3. Evaluasi sistem pelvicocalyceal, lihat ujung dari calix ginjal: Ujung kaliks ginjal tampak o Cupping. o Blunting. o Flattening. o Clubing. o Clubing disertai dengan penipisan korteks. 4. Evaluasi ureter, lagunya: Tampak kontras mengisi ureter. Tampak dilatasi ureter. Tampak cut off setinggi (vertebra lumbal / sakral) Bila pada *evaluasi 4* terjadi cut off kontras pada ureter karena batu radioopak, lagunya: tampak cut off setinggi (vertebra lumbal / sakral). Setelah ini langsung evaluasi batunya, lagunya: tampak batu radioopak setinggi (vertebra lumbal / sakral). 5. Evaluasi buli-buli, lagunya: Buli-buli tampak normal. Tampak gambaran pine tree pada buli. Tampak indentasi atap buli. Tampak indentasi dasar buli. Bila pada *evaluasi 5* tidak normal adanya batu radioopak, langsung evaluasi batunya, lagunya: tampak batu radioopak pada cavum pelvis. 6. Evaluasi lain-lain(tidak usah ditulis jika tidak nampak):

Evaluasi kortek ginjal, bila tampak gambaran radioopak, lagunya: tampak gambaran radioopak pada korteks ginjal.

7. Kesimpulan, lagunya: Saat ini tidak tampak kelainan. Hidronefrosis grade I. Hidronefrosis grade II. Hidronefrosis grade III. Hidronefrosis grade IV. Nefrolithiasis. Vesikolithiasis. Batu ureter. Batu uretra. Nefrokalsinosis. Gabungan dari 2 kelainan atau lebih. Tidak menutup juga ada kelainan-kelainan lainnya yang mungkin tampak pada bacaan.

Notes: 1. Dx Hidronefrosis grade I ditegakkan apabila ujung kaliks ginjal gambarannya adalah blunting. 2. Dx Hidronefrosis grade II ditegakkan apabila ujung kaliks ginjal gambarannya adalah flattening. 3. Dx Hidronefrosis grade III ditegakkan apabila ujung kaliks ginjal gambarannya adalah clubing. 4. Dx Hidronefrosis grade IV ditegakkan apabila ujung kaliks ginjal gambarannya adalah clubing disertai dengan penipisan korteks. 5. Dx nefrokalsinosis ditegakkan apabila ada gambaran radioopak kecil-kecil pada korteks ginjal. 6. Batu ada yang sifatnya radiolusen dan semi-radioopak. Batu radiolusen tidak tampak pada IVP, sedangkan batu semi-radioopak dapat tampak tapi sulit ditemukan. 7. Gambaran pine tree pada buli dapat disebabkan karena adanya cystitis berulang. 8. Indentasi pada atap buli dapat dikarenakan ada massa pada uterus. 9. Indentasi pada dasar buli dapat diakibatkan oleh adanya keadaan Benign Prostat Hiperplasia.

The Song Of Reading Skull Radiography


1. Evaluasi trabekulasi. 2. Evaluasi sella tursica. 3. Evaluasi peningkatan TIK. 4. Evaluasi fraktur. 5. Evaluasi soft tissue: Apakah ada swelling ? Apakah ada massa ?

6. Evaluasi lain-lain: Osteoma ? Destruksi tulang ? Sinus paranasalis ?

7. Kesimpulan

Notes: 1. Tanda-tanda TIK antara lain : impresio digipiti (pada umur 16 tahun apa gitu, gak jelas, mohon ditanyakan), sella tursica melebar, tampak sphenoid wing, sutura bertukar. 2. Pada multipel myeloma tampak punched out lession yang ukurannya sama. 3. Pada proses metastase punched out lession ukurannya tidak seragam.

The Song Of Reading The Other Method Of Radiography

> WATERS <


1. Evaluasi sinus paranasalis: Normal, lagunya: sinus maxillaris, sphenoidalis, ethmoidalis, dan frontalis tidak tampal kelainan. Ada kelainan, lagunya tergantung lokasi kelainannya: o Tampak sinus(lokasi) terisi (sebagian / penuh) oleh cairan. Misal ada cairan mengisi penuh sinus maxillaris dekstra, lagunya: tampak sinus maxillaris destra terisi penuh oleh cairan. o Bila tampak mukosa sinus menebal, lagunya: Tampak penebalan mukosa sinus(lokasi). 2. Evaluasi septum nasal: Normal, lagunya: septum nasalis tidak tampak kelainan. Ada kelainan, lagunya: tampak deviasi septum nasalis ke arah

3. Evaluasi tulang skull: Normal, lagunya: tidak nampak kelainan pada tulang tengkorak. Tampak kelainan, lagu sesuai deskripsi kelainan. Sinusitis (lokasinya). Sinusitis (lokasinya )dengan penebalan mukosa pada sinus (lokasinya). Fraktur basis orbita. Gabungan dari 2 kelainan atau lebih. Tidak menutup juga ada kelainan-kelainan lainnya yang mungkin tampak pada bacaan.

4. Kesimpulan, lagunya: -

> BARIUM INTAKE <


1. Evaluasi kontras, baik normal atau kelainan lagunya sama dengan evaluasi kontras pada colon inloop hanya saja urutannya berubah jadi esofagus-gaster-duodenum

> APPENDIKOGRAM <


1. Evaluasi kontras, apakah kontras mengisi seluruh lumen appendix atau tidak. Jika mengisi penuh, maka appendix normal. Jika mengisi sebagian atau malah tidak terisi sama sekali, curiga appendisitis.

You might also like