You are on page 1of 15

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMANFAATAN POSBINDU LANSIA DI KELURAHAN KARASAK KOTA BANDUNG Alnidi Safarach Bratanegara1Mamat Lukman1Nur

Oktavia Hidayati1
1

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat

ABSTRAK Dukungan keluarga merupakan suatu proses yang terjadi sepanjang hidup dimana didalamnya terdapat sebuah informasi, saran, bantuan nyata dan sikap yang diberikan oleh keluarga dan orang terdekat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana dukungan keluarga yang diberikan kepada lansia di Kelurahan Karasak Kota Bandung. Desain dari penelitian ini adalah deskriptif kuantitaif dengan metode purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 77 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Analisa data menggunakan persentase. Dari pengumpulan data tersebut didapatkan hasil bahwa lebih dari setengah responden (53,2%) memiliki dukungan keluarga yang tidak mendukung, lebih dari setengah responden (58,4%) memiliki dukungan emosional yang tidak mendukung, lebih dari setengah responden (59,7%) memiliki dukungan penghargaan yang mendukung, lebih dari setengah responden (81,8%) memiliki dukungan informasi yang tidak mendukung, lebih dari setengah responden (53,2%) memiliki dukungan instrumental yang mendukung, lebih dari setengah responden (66,2%) memiliki dukungan jaringan yang tidak mendukung. Penelitian ini diharapkan dapat memberi data aktual kepada petugas posbindu untuk memperbaiki dukungan keluarga dalam kegunaannya. Keywords: dukungan keluarga, lansia, posbindu ABSTRACT Family support is a process that occurs throughout life in which there are an information, advice, real help and attitude provided by the family and the people nearby. This study aimed to describe how the support provided to elderly families in the Karasak village, Bandung. The design of this research is descriptive quantitative method using purposive sampling, technique sample number as many as 77 people. The data was collected using a questionnaire instrument. Data were analized using presentage. Of the data collection showed that almost more then half of the respondents (55.84%) had family support that do not support, almost more then half of the respondents (58.44%) have the emotional support that supports, almost more then half of the respondents (69.94%) have the esteem support that support, almost more then half of the respondents (57.14%) had the informational support that supports, almost more then half of the respondents (53.25%) had instrumental support that does not support, almost more then half of the respondents (55.84%) have a network support that does not support.The study is expected to provide actual data to the officer elderly health care to improve the usefulness of family support. Keywords: family support, elderly, elderly health care

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

PENDAHULUAN Lanjut usia (lansia) adalah orang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan dan

penduduk,

menyebabkan

jumlah

lansia terus meningkat dari tahun ke tahun. Begitu juga dengan jumlah

lansia di seluruh Indonesia juga mengalami peningkatan tiap dekade dan diperkirakan pada tahun 2020, akan mencapai 28,28 juta jiwa atau 11,34 persen dari total penduduk Indonesia (Menkokesra, 2011). Hal ini terbukti berdasarkan data Biro Pusat Statistik Jawa Barat penduduk

bermasyarakat,

berbangsa,

bernegara (UU RI No 13 tahun 1998). Salah satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia adalah

meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). Keberhasilan Pembangunan Nasional memberikan dampak

menunjukkan

jumlah

meningkatnya UHH yaitu dari 68,6 tahun 2004 menjadi 70,6 pada tahun 2009 dan diperkirakan pada tahun 2014 UHH sudah mencapai 72 tahun. Meningkatnya UHH menyebabkan peningkatan jumlah lansia, dimana pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 28,8 juta jiwa (Kemenkes, 2008). Dengan semakin

lansia di atas 60 tahun terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2009 sebesar 3.331.241 jiwa (7,9%), pada tahun 2010 sebesar 3.441.746 jiwa (8,01%) (BPS Jabar, 2010). Peningkatan usia harapan

hidup tersebut belum disertai dengan peningkatan kualitas hidup yang baik karena bersamaan usia, dengan terjadi pula

meningkatnya usia harapan hidup

bertambahnya

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

penurunan fungsi organ tubuh dan berbagai perubahan fisik yang terjadi pada semua tingkat seluler, organ, dan sistem. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kejadian

lingkungan

sosial

budaya

serta

potensi yang ada pada masyarakat dalam Primary Health Care

(Suwandono dkk, 2000). Undang Undang Kesehatan No.36 tahun 2009 menyebutkan

penyakit pada lansia (Nurchasanah, 2003). Mengingat kondisi tersebut, lansia merupakan suatu kelompok penduduk terhadap yang masalah cukup baik rentan masalah

bahwa upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan lanjut usia prinsip

masyarakat termasuk

dilaksanakan berdasarkan

non diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan. Pelayanan kesehatan lansia dimulai dari tingkat

ekonomi, sosial, budaya, kesehatan maupun psikologis yang

menyebabkan lansia menjadi kurang mandiri dan tidak sedikit lansia yang membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-

masyarakat di kelompok-kelompok lansia, dan pelayanan di sarana pelayanan kesehatan dasar dengan mengembangkan binaan terpadu) Posbindu sebagai (pos wadah

hari (Suardiman, 2004). Pembinaan kesehatan lansia yang terpadu dan berkesinambungan diperlukan bagi lansia baik berupa upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan memperhatikan faktor

perawatan bagi lansia yang berada dibawah pengawasan Puskesmas

setempat. Pelayanan di puskesmas lebih mengutamakan upaya promotif

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

dan preventif

tanpa

mengabaikan

yang terdaftar di kedua posbindu tersebut yang berjumlah 144 orang, dengan target pemanfaatan posbindu sebanyak 50% yaitu 36 prang setiap bulannya. Ketidakhadiran lansia

upaya kuratif dan rehabilitatif. Pemanfaatan pelayanan

kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor, menurut Denver (1984) dalam Juanitas (1998) salah satu faktor yang dalam mempengaruhi memanfaatkan adalah seseorang pelayanan sosial

menurut para kader, salah satunya adalah tidak adanya anggota keluarga yang mengantar ke posbindu yang mengakibatkan rata-rata kunjungan lansia yang datang ke posbindu setiap sedikit. Seperti yang dikemukakan oleh pendapat Narwoko dan Suyanto (2004), keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua bulannya dapat dikatakan

kesehatan budaya.

faktor

Sampai saat ini di Kota Bandung, khususnya di Kelurahan Karasak yang terdiri dari enam RW telah memiliki dua posbindu, yaitu di wilayah RW 01 dan RW 06 yang secara rutin mengadakan kegiatan posbindu setiap satu bulan sekali. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan, ternyata jumlah kunjungan lansia yang datang secara rutin di wilayah kerja posbindu RW 06 dan RW 01 tidak lebih dari setengah atau 50% dari total lansia

lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

dari kegiatan individu. Pendapat

dalam

kehidupan

cinta kasih, serta saling menerima dan saling mendukung. Sehingga

diatas

diperkuat

dukungan

keluarga

merupakan

oleh pernyataan dari Commission on the Family (1998) dalam Dolan dkk (2006) bahwa dukungan keluarga dapat memperkuat setiap individu, menciptakan kekuatan keluarga,

bagian integral dari dukungan sosial. Dampak keluarga positif adalah dari dukungan

meningkatkan

penyusuaian diri seseorang terhadap kejadian-kejadian dalam kehidupan. Maka disimpulkan dari bahwa itu salah dapat satu

memperbesar penghargaan terhadap diri sendiri, mempunyai potensi

sebagai strategi pencegahan yang utama bagi seluruh keluarga dalam menghadapi sehari-hari tantangan serta kehidupan mempunyai

permasalahan yang dihadapi oleh lansia antara lain adalah kurangnya dukungan anggota dan keluarga kepedulian kepada dari lansia,

relevansi dalam masyarakat yang berada dalam lingkungan yang penuh dengan tekanan. Friedman (1998), menyatakan bahwa fungsi dasar keluarga antara lain adalah fungsi afektif, yaitu fungsi internal keluarga untuk

sehingga disinyalir berdampak pada tingkat posbindu. tersebut meneliti Dukungan kunjungan Dari peneliti tentang Keluarga lansia ke

permasalahan tertarik untuk

Gambaran Terhadap

Pemanfaatan Posbindu Lansia di Kelurahan Karasak Kota Bandung.

pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

METODE PENELITIAN Jenis digunakan adalah Penelitian mengetahui dukungan pemanfaatan penelitian dalam deskriptif ini penelitian yang ini

kepikunan.

Jumlah

populasi

sebanyak 144 orang dan dari jumlah tersebut diambil sampel sebanyak 77 orang dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah dalam dengan penelitian ini

kuantitatif. untuk tentang terhadap lansia di

bertujuan gambaran

keluarga posbindu

menggunakan

Kelurahan Karasak Kota Bandung. Variabel dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga dengan

kuesioner. Pengumpulan data pada saat penelitian dilakukan dengan menyebarkan

subvariabel dari dukungan keluarga menurut dukungan Sarafino (2004) adalah

kuesioner kepada responden dan menjelaskan petunjuk pengisisn

emosional,

dukungan

kuesioner. Kemudian kuesioner yang telah diisi dikumpulkan dan dicek kelengkapannya oleh peneliti untuk diolah dan dianalisis. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini

penghargaan, dukungan informasi, dukungan instrumental dan

dukungan jaringan. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga inti yang mempunyai lansia dengan ketidakhadiran lansia ke posbindu lebih dari 3 kali, lansia tidak memiliki cacat atau gangguan fisik dan tidak mengalami

adalah analisa deskriptif, dengan menggunakan skala Likert.

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

Lokasi

penelitian

di

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2012.

Kelurahan Karasak Kota Bandung. HASIL PENELITIAN Tabel 1

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan (N=77) Pendidikan No f % 1 SD 7 9,1 2 3 4 5 6 7 SMP SMA/SMK D1 D2 D3 S1 Jumlah 11 34 3 1 2 19 77 14,3 44,2 3,9 1,3 2,6 24,7 100,00

Tabel 2 No 1 2 3 4 5 6 7

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan (N=77) Pekerjaan f % Guru 9 11,7 Tidak Bekerja 28 36,4 Pensiunan 6 7,8 PNS 15 19,5 Staf TU 2 2,60 Swasta 1 1,3 Wiraswasta 16 20,8 Jumlah 77 100,00

Mean dan standar deviasi dukungan keluarga (N=77) Kemungkinan Mean Standar Skor Deviasi Dukungan Keluarga 30 - 120 73,4 9,9

Tabel 3 Variabel

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

Tabel 4

Distribusi frekuensi dukungan keluarga berdasarkan subvariabel (N=77) Mendukung f % 41,6 59,7 18,2 53,2 33,8 46,8 Tidak Mendukung f % 45 58,4 31 40,3 63 81,8 36 46,8 51 66,2 41 53,2 Total f 77 77 77 77 77 77 % 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Komponen Dukungan Keluarga Dukungan Emosional Dukungan Penghargaan Dukungan Informasi Dukungan Instrumental Dukungan Jaringan Total Dukungan Keluarga PEMBAHASAN

32 46 14 41 26 36

Gambaran Dukungan Keluarga Kehadiran orang lain di

lansia yang terdapat pada tabel 4.3 menyatakan keluarga lansia yang bahwa dukungan kepada

dalam kehidupan pribadi seseorang begitu sangat diperlukan. Hal ini terjadi karena seseorang tidak

diberikan

terhadap

pemanfaatan

posbindu berada pada nilai yang tidak keluarga mendukung. yang rendah Dukungan tersebut

mungkin memenuhi kebutuhan fisik maupun Individu psikologisnya membutuhkan sendirian. dukungan

disebabkan karena keluarga lansia bekerja sehingga kurang

sosial yang dimana salah satunya berasal 2004). Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir sebagian besar dari setengah responden (53,2%) keluarga dari keluarga (Sarafino,

memperhatikan kesehatan dan segala macam kebutuhan yang dibutuhkan oleh lansia. Dengan keluarga lansia yang bekerja maka keluarga lansia memiliki pendapatan yang cukup, dengan pendapatan yang cukup

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

tersebut keluarga lansia tersebut akan mudah pelayanan bebas untuk kesehatan dan memanfaatkan yang tidak

Hampir responden dukungan

sebagian (58,44%) emosional

besar

dari

memberikan yang tidak setiap

biaya

mendapatkan

mendukung. responden perhatian kesehatan jadwal

Hampir tidak yang seperti posbindu,

kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk menangani dan merawat lansia. Gambaran Dukungan Emosional Menurut dukungan ekspresi pemberian pribadi, Sarafino (2004),

memberikan baik terhadap

mengingatkan keluarga

menginginkan dan mendukung lansia untuk datang ke posbindu. Ekspresi simpati juga tidak diberikan keluarga kepada lansia dalam pemanfaatan posbindu seperti sabar dalam

emosianal empati, semangat, cinta, atau

melibatkan perhatian, kehangatan bantuan

emosional. Dengan semua tingkah laku yang mendorong perasaan

menghadapi masalah yang dialami oleh lansia dan mendengarkan

nyaman dan mengarahkan individu untuk percaya bahwa ia dipuji, dihormati, dan dicintai, dan bahwa orang lain bersedia perhatian dan untuk rasa

keluhan yang diutarakan oleh lansia. Dalam pemanfaatan posbindu,

keluarga juga tidak memberikan perlindungan kepada lansia dalam pemanfaatan posbindu seperti

memberikan aman.

mengantar lansia pergi ke posbindu Hal ini sesuai dengan apa dan memperhatikan situasi saat

yang terdapat di lokasi penelitian.

lansia akan pergi ke posbindu saat

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

kondisi cuaca buruk atau jarak posbindu yang cukup jauh dari rumah. Gambaran Penghargaan Dukungan penghargaan Dukungan

mengizinkan lansia untuk datang ke posbindu. Kebanyakan lansia

memperoleh banyak manfaat dengan mengunjungi menghadiri pendukung posbindu pertemuan dimana dan

kelompok dapat

lansia

terjadi melalui ekspresi penghargaan yang positif melibatkan pernyataan setuju dan panilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang lain (Sarafino, 2004). Hampir sebagian besar dari responden dukungan (59,7%) memberikan yang

berbagi cerita juga keluh kesah dengan lansia lain dan memperoleh dukungan yang diperlukan untuk melakukan perubahan gaya hidup baru yang dialami oleh terkait

dengan masalah perubahan fisik maupun psikologis yang dialami oleh lansia (Azizah, 2011). Gambaran Dukungan Informasi Dukungan informasi terjadi dan diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang bagaimana cara mengatasi atau memecahkan masalah yang ada (Sarafino, 2004). Hal ini terdapat kesesuaian dengan apa yang ada di lokasi

penghargaan

mendukung. Seperti yang terdapat di lokasi penelitian, keluarga

memberikan dukungannya berupa motivasi lansia untuk datang ke posbindu, mengingatkan lansia pada saat jadwal posbindu kesempatan tiba, dan

memberikan

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

penelitian. Hampir sebagian besar dari responden (81,8%) memberikan dukungan mendukung. informasi Bantuan yang tidak

harus dilakukan oleh lansia untuk menghadapi maupun lansia masalah baik fisik

psikologis. selama ini

Kebanyakan mendapatkan

informasi

berupa saran dan nasehat dapat membantu lansia dalam memecahkan masalah yang lansia hadapi.

nasehat atau saran yang berasal dari orang keluarga. Gambaran Instrumental Dukungan instrumental Dukungan terdekat mereka yaitu

Dukungan informasi berupa saran dan nasihat yang diperoleh lansia dapat menambah keterampilan

interpersonal lansia, selain itu juga dapat lansia beradaptasi menghadapi stress atau kecemasan, yang terkait terutama dengan

merupakan dukungan yang diberikan oleh keluarga secara langsung yang meliputi bantuan material seperti memberikan tempat tinggal,

kecemasan

masalah lansia tentang perubahan fisik dan biologis. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Marlina (2010) yang mengatakan bahwa keluarga atau teman dapat memberikan dukungan informatif dengan memberikan saran dan nasehat tentang apa saja yang

memimnjamkan atau memberikan uang dan bantuan dalam

mengerjakan tugas rumah sehari-hari (Sarafino, 2004). Teori tersebut tidak sama dengan kenyataan yang terdapat di lokasi hampir responden penelitian. sebagian (53,2%) Yang besar dimana dari

memberikan

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

dukungan

instrumental

yang

Dukungan jaringan ini berasal dari kelompok atau anggota masyarakat dalam berbagi minat dan kegiatan sosial seperti pemberian dorongan dan semangat pada individu yang membutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Akan tetapi hal ini tidak sesuai dengan keadaan di lokasi penelitian sebagian (66,2%) jaringan yang besar dimana dari hampir

mendukung kepada lansia. Dalam hal ini keluarga lansi menyediakan obatobatan dan keperluan lainnya yang dibutuhkan oleh lansia. Keluarga lansia juga memberikan bantuan secara materi kepada lansia.

Mengingat adanya perubahan fisik yang bersifat degenerasi pada lansia, keluarga lansia tersebut juga

membantu lansia dalam beraktifitas dan mengerjakan tugas sehari hari. Keluarga membantu lansia untuk datang posbindu ataupun yang beraktifitas jarak di

responden dukungan mendukung

memberikan yang tidak

kepada lansia. Dengan kurangnya bentuk keluarga dukungan dan jaringan dari

tempuhnya

cukup jauh dari tempat tinggal lansia. Gambaran Dukungan Jaringan Dukungan jaringan

teman

dekatnya

membuat lansia merasa menjadi tidak memiliki suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan

merupakan suatu bentuk dukungan sosial yang bagi dapat memberikan dalam

aktivitas sosial dengan kelompoknya, sehingga membuat lansia akan

dukungan

seseorang

usaha untuk mengurangi tekanan yang dirasakan (Sarafino, 2004).

merasa kesulitan untuk menceritakan keluh kesah dan mengutarakan isi

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

hatinya. Dengan menceritakan isi hatinya kepada orang lain akan membantu lansia untuk mengurangi stres yang dialami, karena lansia mendapatkan pertolongan untuk

4.

Hampir

sebagian (81,8%)

besar

dari

responden

memiliki

dukungan informasi yang tidak mendukung terhadap

pemanfaatan posbindu lansia. 5. Hampir sebagian (53,2%) besar dari

memecahkan masalahnya. SIMPULAN 1. Hampir sebagian (53,2%) besar dari

responden dukungan mendukung

memiliki yang

instrumental

responden

memiliki

terhadap

dukungan keluarga yang tidak mendukung terhadap 6.

pemanfaatan posbindu lansia. Hampir sebagian (66,2%) besar dari

pemanfaatan posbindu lansia. 2. Hampir sebagian (58,4%) besar dari

responden

memiliki

dukungan jaringan yang tidak mendukung terhadap

responden

memiliki

dukungan emosional yang tidak mendukung terhadap

pemanfaatan posbindu lansia. SARAN 1. Disarankan bagi Puskesmas

pemanfaatan posbindu lansia. 3. Hampir sebagian (59,7%) besar dari

untuk lebih meningkatkan dalam memberikan pelayanan optimal informasi kesehatan tentang dan dengan

responden dukungan mendukung

memiliki yang

penghargaan

terhadap

penyuluhan

pemanfaatan posbindu lansia.

penyakit degeneratif.

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

2. Bagi keluarga yang memiliki lansia disarankan untuk dapat memberikan dukungan keluarga semaksimal mungkin. 3. Bagi Fakultas Keperawatan

UCAPAN TERIMAKASIH Bismillahirrohmannirrohim Alhamdullillahhirobbilalami n, saya bersyukur kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan artikel ini. Dengan segala kerendahan hati, ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses penulis artikel ini. DAFTAR PUSTAKA Azizah, L.M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya: Edisi Ke-2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bagong, S.J. Dwi Narwoko. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Media Group. Bappenas BPS. 2010. Proyeksi Penduduk Indonesia 20002025. Jakarta. Dolan, P., Canavan, J., Pinkerton, J. 2006. Family Support as Reflective Practice. London : Jessica Kingsley Publishers.

Universitas Padjadjaran untuk lebih pembelajaran didiknya penatalaksanaan komunitas meningkatkan pada peserta tentang keperawatan terutama

berhubungan dengan lansia 4. Bagi profesi perawat disarankan untuk lebih menguasai tugas dan fungsi sebagai perawat. 5. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan dalam dan penelitian lebih

mengembangkan

penelitian mengenai Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Pemanfaatan Posbindu Lansia.

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

______. 2010. Profil Puskesmas Kelurahan Karasak. Bandung ______. 2005. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta. Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan. Effendy, N. 1998. Dasr-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta : EGC. Friedman, M. Ma. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC. Henniwati. 2008. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Timur : Tesis. Universitas Sumatra Utara. Medan. Marlina. 2010. Dukungan Keluarga Terhadap Pengontrolan Hipertensi Pada Anggota Keluarga Yang Lansia Di Gampoeng Aceh Darussalam : Thesis. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Mariam, Siti, R,. 2010. Buku Panduan Bagi Kader Posbindu Lansia. Indonesia. Muzaham, F. 1995. Sosiologi Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia.

Notoatmodjo. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo. 2003. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nurchasanah. 2003. Mudah Lupa? Cukup Dua Buah Pisang Seharai. http:www//depkes.go.id/inde x.php?option=articles&task= viewarticle&artid=196&item ed=3. diperoleh tanggal 10 Oktober 2011. Sarafino, Edward. P. 2004. Health Psychology Biopsychology Interaction. Third Edition. New York : John Willey and Sans. Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Surabaya : Graha Ilmu. Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suardiman, Siti Partini. 2011. Psikologi Usia Lanjut. Gajah Mada University Press : Yogyakarta. Suwandono dkk. 2000. Pengembangan Model Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Terpadu. http://digilib.litbang.depkes.g o.id/go.php?id=jkpkbppkgdl-res-2000-afus-84model&q=lanjut+usia. diperoleh tanggal 10 Oktober 2011.

Alnidi Safarach Bratamegara, S.Kep Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ( Jl.Raya Bandung-Sumedang KM.21 Jatinangor-Sumedang) Email: abratanegara@yahoo.com

You might also like