You are on page 1of 6

HIGH SPEED DOWLINK PACKET ACCESS ( HSDPA ) High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah suatu teknologi

terbaru dalam sistem telekomunikasi bergerak yang dikeluarkan oleh 3GPP Release 5 dan merupakan teknologi generasi 3,5 (3,5G). Teknologi yang juga merupakan pengembangan dari WCDMA, sama halnya dengan CDMA 2000 yang mengembangkan EV-DO ini didesain untuk meningkatkan kecepatan transfer data 5x lebih tinggi. HSDPA mempunyai layanan berbasis paket data di WCDMA downlink dengan data rate mencapai 14,4 Mbps dan bandwith 5 MHz pada WCDMAdownlink. Untuk jenis layanan streaming, dimana layanan data ini lebih banyak pada arah downlink daripadauplink, atau dengan kata lain user lebih banyak men-download daripada meng-upload. Selain dapat meningkatkan kecepatan transfer data, ada beberapa kelebihan dari HSDPA Spesifikasi HSDPA : Feature Downlink Frame Size DATA USER MULTIPLEXING Adaptive Modulation and Coding Hybrid-ARQ HSDPA 2ms TTI (3slots) TDM/CDM QPSK & 16-QAM Chase or Incremental Redundancy (IR) Spreading Factor User data rate SF=16 Up to 14.4 MBPS (downlink) 384 kbps (uplink)

Multiple Access dan Bandwidth : Hsdpa mempunyai Multiple Access dan Bandwidth yang sama dengan teknologi sebelumnya UMTS yaitu dengan Wideband Code Division Multiple Access dan bandwidth 5 mhz. Arsitektur HSDPA HSDPA merupakan evolusi dari UMTS, sehingga arsitektur jaringan HSDPA tetap menggunakan arsitektur jaringan UMTS, dan terdapat penambahan perangkat.

1. CN (Core Network), yang bertanggung jawab mengkoneksikan UMTS dengan jaringan luarnya, menyediakan fungsi-fungsi seperti switching/routing panggilan untuk komunikasi suara, dan layanan packet switched untuk koneksi data. 2. UTRAN (UMTS Terrestrial Radio Access Network), merupakan bagian dari jaringan UMTS yang terdiri dari satu atau lebih RNC dan Node B. Semua yang terkait dengan fungsi radio dikontrol di dalam UTRAN. Sebuah UTRAN terkoneksi dengan jaringan kabel eksternal ataupun UTRAN lain melalui Core Network. 3. UE (User Equipment), sebagai terminal dari UMTS yang berhubungan dengan radio interface dari UTRAN dan aplikasi user 4. HSS (Home Subscriber Server) adalah database pengguna yang menyimpan profil pengguna, dan menunjukkan keaslian dan kewenangan pengguna termasuk identifikasi pengguna, kontrol informasi, dan lokasi pengguna.
IMS (IP Multimedia Subsystem)

Teknologi IMS diperkenalkan oleh organisasi 3GPP ( Third Generation Partnership Project) untuk jaringan wireless dan mobile.

Tiga lapisan dalam arsitektur jaringan IMS , yaitu : Lapisan Transport dan Endpoint Berfungsi untuk menginisiasi dan mengakhiri pensinyalan SIP untuk membangun session dan menyediakan layanan bearer seperti mengkonversi voice dari format analog atau digitalmenjadi paket IP menggunakan Realtime Transport Protocol (RTP). Pada layer ini disediakanmedia gateway untuk mengkonversi VoIP bearer stream menjadi format TDM PSTN. Lapisan Session Control Pada lapisan session control ini terdapat Call Session Control Function (CSCF) yang menyediakan registrasi dari endpoint dan proses routing dari pesan pensinyalan SIP menujuapplication server yang dituju. Interworking antara CSCF dengan lapisan transport dan endpointdimaksudkan untuk menjamin QoS semua layanan yang melaluinya. Dalam lapisan ini termasuk juga informasi registrasi end user yang sedang melakukan komunikasi (contohnya IP address), informasi roaming, layanan telephony (contohnya informasi call forwarding), informasi layanan instant messaging, dan pilihan voice mail. Lapisan session control termasuk juga Media Gateway Control Function (MGCF), yang bekerjasama antara SIP signalling dengan signallingyang digunakan oleh media gateway (seperti H.248). MGCF mengatur distribusi dari sessionmelalui multiple media gateways. Sedangkan Media Server Function Control (MSFC) menyediakan fungsi yang sama untuk media server. Layer Application Server Dalam lapisan ini terdapat application server, yang menyediakan layanan end user logic. Pada arsitektur IMS dan pensinyalan SIP memiliki kemampuan yang cukup fleksibel untuk mendukung berbagai macam variasi dari application servers untuk komunikasi antara layanantelephony dan non telephony. MODULASI HSDPA mengenal dua modulasi yaitu QPSK dan 16 QAM, dimana di QPSK 1 symbol 2 bit, 16QAM 1 symbol 4 bit

HANDOVER Perpindahan UE antar sel pada sistem CDMA pada umumnya menggunakan prosedur soft handover. Akan tetapi HSDPA menggunakan cara yang lebih cepat dengan hard handover dengan FCS (Fast Cell Selection). FCS bekerja dengan memantau level SIR seluruh Node B dalam jangkauan UE lalu diarahkan pada Node B yang dapat memberikan SIR lebih tinggi (power CPICH yang lebih tinggi). Aktivitas downlink hanya dapat dilakukan pada satu Node B. Jika terdapat Node B yang memberikan level SIR yang lebih tinggi pada daerah perpindahan, seharusnya RNC yang bertanggung jawab melakukan proses handover. Dengan FCS, maka dilakukan internode handover ke Node B yang baru. Hal ini bertujuan untuk menurunkan delay dalam prosedur handover.
KANAL PADA HSDPA

Untuk mengimplementasikan HSDPA, tiga kanal baru ditambahkan pada platform WCDMA. Terdiri atas High-Speed Physical Downlink Shared Channel (HS-PDSCH), High Speed Shared Control Channel (HSSCCH), dan Uplink High Speed Dedicated Physical Control Channel (HSDPCCH).

BIT RATE 14.4 Mbps DATA ROUTING Ketika UE manggunakan wideband code divisi multiple access, beberapa wilayah cakupan dari HSPA selama transmisi paket data, RNC akan menyalurkan data dari UE ke 3G SGSN. Alamat IP yang tetap dipakai meskipun perubahan sel, dan setiap aplikasi paket aktif tetap terhubung sejak Gateway GPRS Support Node yang sama (GGSN) yang digunakan baik untuk HSPA.

ADAPTIVE MODULATION AND CODING (AMC) Adaptive Modulation and Coding (AMC) merupakan teknologi utama yang menyebabkan HSDPA mencapai data rate jauh lebih besar dari sistem sebelumnya. Sistem CDMA biasanya menggunakan skema modulasi konstan (misalnya M-PSK) dan fast power control agar segera dapat menyesuaikan dengan kondisi kanal. Sebaliknya, AMC menggunakan power konstan sementara skema modulasi dan koding yang berubah sesuai kondisi kanal. Hasilnya meningkatkan throughput rata-rata karena level MCS (Modulation and Coding Scheme) yang diberikan semakin tinggi sesuai kondisi yang diinginkan pengguna. HYBRID AUTOMATIC REPEAT REQUEST (H-ARQ ) Meskipun level MCS digunakan untuk menjamin berhasilnya proses transmisi, kegagalan masih saja terjadi pada sistem nirkabel. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh interferensi antar pengguna dan pemancar. Pada keadaan normal rata-rata 10-30% transmisi pertama harus diulangi agar berhasil. Dengan demikian, pemilihan protocol retransmisi menjadi vital dalam kinerja sistem komunikasi nirkabel. 3GPP menetapkan HARQ untuk retransmisi karena kemampuannya mengirim kembali dengan cepat. Di HSDPA terdapat 2 jenis HARQ,yang pertama adalah Chase Combining dan Incremental Redudancy. FAST SCHEDULING Perubahan dasar yang dilakukan adalah penjadwalan pada Node B. Dengan cara inilah respon terhadap perubahan kondisi kanal segera dilakukan untuk menjamin layanan untuk UE. Tiga cara penjadwalan dipakai dalam sistem HSDPA yaitu Round Robin (RR), Maximum C/I, dan Proportional Fair (PF). FAST CELL SELECTION (FCS) Fast Cell Selection (FCS) memungkinkan UE untuk cepat memilih salah satu sel di set aktif (yaitu set sel melayani potensial) untuk transmisi link down.

SPREADING FACTOR HSDPA menggunakan spreading factor 16.

You might also like