You are on page 1of 19

LBM 1 SGD 6 ENTEROHEPATIK

1. Anatomi dari hepar, vesica fellea, lien dan pankreas? HEPAR

VESICA FELLEA

LIEN

PANKREAS

2.

Fisiologi dari hepar, vesica fellea, lien dan pankreas?

HEPAR a. Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat Pembentukan, perubahan dan pemecahan KH, lemak dan protein saling berkaitan 1 sama lain. Hati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. Glikogen lalu ditimbun di dalam hati kemudian hati akan memecahkan glikogen menjadi glukosa. Proses pemecahan glikogen mjd glukosa disebut glikogenelisis.Karena proses-proses ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa. Pembentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan: Menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nucleic acid dan ATP, dan membentuk/ biosintesis senyawa 3 karbon (3C)yaitu piruvic acid (asam piruvat diperlukan dalam siklus krebs). b. Fungsi hati sebagai metabolisme lemak

Hati

tidak

hanya

membentuk/

mensintesis

lemak

tapi

sekaligus

mengadakan katabolisis asam lemak. Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen : 1.Senyawa 4 karbon KETON BODIES

2.Senyawa 2 karbon ACTIVE ACETATE (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol) 3.Pembentukan cholesterol 4.Pembentukan dan pemecahan fosfolipid Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol. Dimana serum Cholesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid c. Fungsi hati sebagai metabolisme protein Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. dengan proses deaminasi, hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino.Dengan proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan - globulin dan organ utama bagi produksi urea.Urea merupakan end product metabolisme protein. - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang globulin hanya dibentuk di dalam hati.albumin mengandung 584 asam amino dengan BM 66.000 d. Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X. Benda asing menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada hubungan dengan katup jantung yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi. e. Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K f. Fungsi hati sebagai detoksikasi Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi, reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat racun, obat over dosis.

g. Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi - globulin sebagai imun livers mechanism. 8. Fungsi hemodinamik

Hati menerima 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal 1500 cc/ menit atau 1000 1800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatica 25% dan di dalam v.porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu exercise, terik matahari, shock.Hepar merupakan organ penting untuk mempertahankan aliran darah http://nh2pharma.com/2010/03/anatomi-dan-fisiologi-hati.html

VESICA FELLEA

3.

Histologi dari hepar, vesica fellea, lien dan pankreas? HEPAR

imaios.com VESICA FELLEA

lab.anhb.uwa.edu.au LIEN

freewebs.com PANCREAS

http://pancreas.org 4. Hubungan antara hepar, vesica fellea, lien dan pankreas dlm sistem EH? Fungsi hepar: Pembentukan dan Sekresi empedu Penyimpanan dan pelepasan karbohidrat Pembentukan urea Metabolisme lemak Metabolisme protein Faktor koagulasi darah Penyimpanan vitamin A, B12, D, E, K, Fe Reduksi dan konjugasi hormon steroid dan kelenjar kelamin

Detoksifikasi Hematopoetin (eritropoesis atau eritropoetin) Imunitas Simpanan (reservoir) darah. Fungsi kandung empedu adalah untuk mengentalkan dan menyimpan empedu yang berasal dari hati melalui duktus cystikus, diantara waktu makan dan melepaskan empedu kedalam usus lewat duktus cysticus selama makan.

Fungsi vesica fellea:

Dalam vesica felea, empedu dipekatkan oleh absorbsi air dan pengasaman empedu. Memekatkan empedu dengan penyerapan selektif dari pada air, garam organik dan sedikit garam empedu, sehingga volumenya menjadi 1/5 -1/10 dari pada volume yang disekresikan oleh hati.

Fungsi sekresi empedu oleh hati: Salah satu fungsi hati adalah sekresi empedu Normalnya 600-1000 mL/hari. Empedu mempunyai 2 fungsi penting i. Memainkan peranan dalam pencernaan lemak melalui asam empedu sehingga lemak teremulsi dalam partikel kecil dan mampu dicerna oleh getah pankreas dan asam empedu juga membantu intestinal. ii. Empedu berperan dalam produk akhir pembuangan dari darah, terutama bilirubin dan kelebihan kolesterol. Fungsi Lien: Imunitas : Limfosit B, T Reservoir darah RES Perombakan eritrosit. Limpa dibagi menjadi dua daerah sebagai tempat penyimpanan darah: sinus venosus dan pulpa. Sinus bentuknya dapat membengkak seperti sistem vena lainnya dan dapat menyimpan darah lengkap. Pada pulpa limpa, kapilernya begitu permeable sehingga eritrosit mudah keluar dan masuk kejaringan trabekula yang membentuk absorbsi produk akhir lemak oleh mukosa

pulpa merah, sedangkan plasma tetap mengalir kesinus venosus kemudian masuk kesirkulasi sistemik. Eritrosit bisa keluar dan masuk kedalam sirkulasi ketika terdapat rangsangan sistem saraf simpatis. Selain pulpa merah terdapat pulpa putih sebagai pembentuk sel-sel limfoid sebagai sistem imun tubuh. Selain sebagai penyimpan darah, limpa juga berperan dalam penghancuran eritrosit yang tua, hemoglobin dan stroma sel hasil dari pemecahan eritrosit akan dicerna oleh sel reticular endotelial limpa (juga sebagai penghancur bahan infeksius, bakteri, parasit, dll)dan dibuat zat nutrisi bagi pembentukan eritrosit yang baru. Fungsi pankreas: Campuran kelenjar eksokrin dan endokrin yang memproduksi enzim dan hormon pencernaan. Eksokrin: enzim amilase, lipase, tripsin Endokrin: Glukagon, insulin, somatostatin, polipeptida pankreas. Fungsi pankreas berperan dalam pengaturan hormonal dan pencernaan. Enzim pencernaan pankreas disekresikan disel asini pankreas (struktur mirip kelenjar saliva) dan larutan natrium bikarbonat disekresikan diduktus kecil atau duktus besar yang berasal dari asini pankreas. Kedua produk ini disekresi melalui duktus pankreatikus yang kemudian bersama duktus hepatikus bermuara diduodenum melalui papila vater. Pengaturan hormonal dengan mensekresi insulin glukagon, somatostatin sel pulau langerhans. Sedangkan dalam pencernaan, pankreas mensekresi getah pankreas dijaringan pankreas. http://www.scribd.com/doc/119847002/Enterohepatik 5. Mekanisme Aliran empedu (produksi dan ekskresi) ?

Sel hepatosit di hepar canalikuli biliaris pada lobulus hepar canalis porta ductus hepaticus dextra et sinistra ductus hepaticus communis ductus cysticus vesica fellea (penyimpanan dan pemekatan) jika ada makanan berlemak di duodenum hormon CCK (Cholesistokinin) kontraksi vesica fellea dan relaksasi sphincter oddi ductus cysticus ductus choledocus bergabung dengan ductus pancreaticus major ampulla vater papilla duodeni major dinding posteromedial duodenum pars descenden. DIKTAT ANATOMI SITUS ABDOMINIS FK UNISSULA 2012 6. Mekanisme metabolisme bilirubin dan degradasinya?

medicalsnote.com 7. 8. Fungsi bilirubin? Mekanisme terjadinya ikterus? Ikterus merupakan suatu keadaan dimana terjadi penimbunan pigmen empedu pada tubuh menyebabkan perubahan warna jaringan menjadi kuning, terutama pada jaringan tubuh yang banyak mengandung serabut elastin sperti aorta dan sklera (Maclachlan dan Cullen di dalam Carlton dan McGavin 1995). Warna kuning ini disebabkan adanya akumulasi bilirubin pada proses (hiperbilirubinemia). Adanya ikterus yang mengenai hampir seluruh organ tubuh menunjukkan terjadinya gangguan sekresi bilirubin. Berdasarkan penyebabnya, ikterus dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: 1. Ikterus pre-hepatik Ikterus jenis ini terjadi karena adanya kerusakan RBC atau intravaskular hemolisis, misalnya pada kasus anemia hemolitik menyebabkan terjadinya pembentukan bilirubin yang berlebih. Hemolisis dapat disebabkan oleh

parasit darah, contoh: Babesia sp., dan Anaplasma sp. Menurut Price dan Wilson (2002), bilirubin yang tidak terkonjugasi bersifat tidak larut dalam air sehingga tidak diekskresikan dalam urin dan tidak terjadi bilirubinuria tetapi terjadi peningkatan urobilinogen. Hal ini menyebabkan warna urin dan feses menjadi gelap. Ikterus yang disebabkan oleh hiperbilirubinemia tak terkonjugasi bersifat ringan dan berwarna kuning pucat. Contoh kasus pada anjing adalah kejadian Leptospirosis oleh infeksi Leptospira grippotyphosa. 2. Ikterus hepatik Ikterus jenis ini terjadi di dalam hati karena penurunan pengambilan dan konjugasi oleh hepatosit sehingga gagal membentuk bilirubin terkonjugasi. Kegagalan tersebut disebabkan rusaknya sel-sel hepatosit, hepatitis akut atau kronis dan pemakaian obat yang berpengaruh terhadap pengambilan bilirubin oleh sel hati. Gangguan konjugasi bilirubin dapat disebabkan karena defisiensi enzim glukoronil transferase sebagai katalisator (Price dan Wilson 2002). Ikterus 3. Ikterus Post-Hepatik Mekanisme terjadinya ikterus post hepatik adalah terjadinya penurunan sekresi bilirubin terkonjugasi sehinga mengakibatkan hiperbilirubinemia terkonjugasi. Bilirubin terkonjugasi bersifat larut di dalam air, sehingga diekskresikan ke dalam urin (bilirubinuria) melalui ginjal, tetapi urobilinogen menjadi berkurang sehingga warna feses terlihat pucat. Faktor penyebab gangguan sekresi bilirubin dapat berupa faktor fungsional maupun obstruksi duktus choledocus yang disebabkan oleh cholelithiasis, infestasi parasit, tumor hati, dan inflamasi yang mengakibatkan fibrosis. Migrasi larva cacing melewati hati umum terjadi pada hewan domestik. Larva nematoda yang melewati hati dapat menyebabkan inflamasi dan hepatocellular necrosis (nekrosa sel hati). Bekas infeksi ini kemudian diganti dengan jaringan ikat fibrosa (jaringan parut) yang sering terjadi pada kapsula hati. Cacing yang telah dewasa berpindah pada duktus empedu dan menyebabkan cholangitis atau cholangiohepatitis yang akan berdampak pada penyumbatan/obstruksi duktus empedu. Contoh nematoda yang menyerang hati anjing adalah Capillaria hepatica. Cacing cestoda yang berhabitat pada sistem hepatobiliary anjing antara lain Taenia hydatigena dan Echinococcus granulosus. Cacing trematoda yang berhabitat di duktus empedu anjing meliputi Dicrocoelium dendriticum, Ophisthorcis tenuicollis, Pseudamphistomum truncatum, Methorcis conjunctus, M. albidus,

Parametorchis complexus, dan lain-lain (Maclachlan dan Cullen di dalam Carlton dan McGavin 1995). refference: Carlton WW dan MD. McGavin. 1995. Thomsons Special Veterinary Pathology. Ed. 2. Mosby-Year Book, Inc.

http://www.scribd.com/doc/119847002/Enterohepatik 9. 10. Hubungan antara saraf otonom dg kerja sistem EH? Pemeriksaan laboratorium utk sistem EH? Pemeriksaan untuk hepatitis akut : Enzim GOT, GPT Penanda hepatitis A (Anti HAV IgM) Penanda hepatitis B (HBsAg, Anti HBc IgM) Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA) Penanda hepatitis E (Anti HEV IgM) Pemeriksaan untuk hepatitis kronis : Enzim GOT, GPT

Penanda hepatitis B (HBsAg, HBe, Anti HBc, Anti HBe, HBV DNA) Penanda hepatitis C (Anti HCV, HCV RNA) Penanda imunitas : Anti HAV Anti HbsAg http://www.scribd.com/doc/119847002/Enterohepatik Tes Fungsi Biokimia Hati Petanda Bilirubin SGOT/AST SGPT/ALT Fosfatase Alkali -GT Albumin LDH Nilai Normal 5-8 umol/L 5-40 IU/L 5-35 IU/L 30-130 IU/L 5-50 IU/L 3,5-4,5 gr/L 240-524 IU/L

BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM Ed. V, Interna Publishing

You might also like