You are on page 1of 2

APPENDISITIS Defenisi Appendisitis adalah peradangan akut pada appendiks sehubungan dengan obstruksi lumen dan infeksi bakteri

yang biasanya menimbulkan keluhan nyeri pada abdomen. Etiologi 1. Obtruksi lumen appendiks merupakan faktor yang diajukan sebagai factor pencetus, disamping hiperplasia jaringan limfoid, fekalit, tumor appendiks, infeksi bakteri, virus, dan cacing. 2. Kebiasaan makan makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi. Konstipasi akan menaikkan tekanan intrasekal yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional appendiks 3. Erosi mukosa appendiks karena parasit seperti E.Histoileika 4. Fekalumas ( tinja yang mengeras) 5. Karsinoid : karsinoma yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet. Patogenesis Appendisitis merupakan suatu peradangan appendiks yang mengenai semua lapisan dinding organ tersebut. Appendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen appendiks oleh hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, cacing, tumor, striktur karena fibrosis akibat peradangan dari neoplasma, obstruksi tersebut menyebabkan mukus yang di produksi mukosa appendiks menjadi terbendung. Makin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding appendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intraluminal, tekanan yang

meningkattersebut akan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan edema. Diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa pada saat inilah terjadi appendisitis akut yang ditandai dengan nyeri epigastrium. Sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat sehingga menyebabkan obstruksi pada vena, edema bertambah dan bakteri akanmenembus dinding appendiks, peradangan akan timbul meluas dan mengenai peritonium setempat sehingga menimbulkan nyeri di daerah kanan bawah. Aliran arteri teganggu dan akan terjadi infark pada dinding yang diikuti dengan ganggren. Stadium ini disebut stadium ganggrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pecah akan terjadi appendisitis perforans. Gejala Klinik Nyeri terasa pada abdomen kuadran kanan bawah dan biasanya di sertai demam ringan, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan. Nyeri tekan lokal pada titik Mc Burney bila dilakukan tekanan. Nyeri tekan lepas mungkin akan dijumpai derajat nyeri tekan, spasme otot, dan apakah terdapat konstipasi atau diare tergantung pada beratnya infeksi dan

lokal appendiks. Bila appendiks melingkar dibelakang sekum, nyeri tekan dapat terasa didaerah lumbal. Bila ujungnya pada pelvis, tanda tanda ini hanya dapat di ketahui pada pemeriksaan rektal. Nyeri pada defekasi menunjukkan bahwa ujung appendiks dekat dengan kandung kemih atau ureter. Adanya kekakuan pada bagian bawah otot rektum kanan dapat terjadi. Tanda rovsing dapat timbul dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri, yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa pada kuadran bawah kanan. Apabila appendiks telah ruptur, nyeri dapat lebih menyebar, distensi abdomen terjadi akibat ileus paralitik dan kondisi klien memburuk. Selain itu juga terdapat demam ringan, leukositosis, dan mual muntah. Penatalaksanaan Penatalaksanaan medis pada klien dengan appendisitis meliputi : 1. Sebelum operasi a. Observasi b. Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedahan dilakukan, antibiotik untuk menurunkan jumlah organisme pada infeksi yang telah ada serta menurunkan penyebaran dan pertumbuhannya di rongga abdomen, cairan IV digunakan untuk meningkatkan fungsi ginjal adekuat dan menggantikan cairan yang telah hilang. 2. Dilakukan pembedahan appendiktomi Bila diagnosis klinik sudah jelas, maka tindakan paling tepat adalah appendiktomi. yang merupakan satu sat unya pilihan yang baik. Penundaan tindakan bedah sambil pemberian antibiotik dapatmengakibatkan abses atau perforasi. Appendiktomi bisa dilakukan secara terbuka ataupun dengan cara laparotomi. 3. Pasca operasi Dilakukan observasi tanda tanda vital untuk mengetahui terjadinya perdarahan, syok, hipertermia atau gangguan pernafasan.

You might also like