You are on page 1of 8

Khutbah Idul Adha 1433 H:

Hikmah Dan Kaifiyah Ibadah Qurban


- - - - - -
- - -










,








,
,


,




.

.




- - .

Hadirin wal Hadirot jamaah Idul Adha Rohimakumulloh
Di pagi yang sakral dan khidmat ini teriring gema takbir, tahmid, tahlil dan tasbih
yang berkumandang sepanjang malam hingga pagi hari ini, semoga bisa
menggugah dan membangkitkan semangat dalam menjalankan perintah Allah
dan meninggalkan semua larangan-laranga-Nya. Apabila kita ingin berbahagia,

beruntung dan selamat dunia maupun akhirat maka marilah kita tingkatkan
ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT.


Dalam perkara taqwa ataupun ketaatan kepada Allah, Nabi Ibrahimlah yang
sangat pantas untuk dijadikan suri tauladan bagi kita semua, karena Nabi Ibrahim
mendapat cobaan atau ujian dari Allah sangat banyak dan beragam. Meskipun
terasa amat berat dirasakan, namun segala macam printah-Nya dilaksanakan
dengan ikhlas dan sempurna tanpa pepeko atau tanpa cacat sedikitpun, seperti
disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 124: Dan (ingatlah), ketika
Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu
Ibrahim menunaikannya (dengan sempurna).
Diantara ujian yang berat yaitu ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim agar
menyembelih putra tercinta yaitu Nabi Ismail Alaihi salam. Apapun resikonya,
karena itu perintah Allah SWT, maka Nabi Ibrahim rela mengorbankan putranya,
Nabi Ismail pun menunjukan kesediaan untuk disembelih. Inilah bukti ketaatan
dan kepasrahan serta pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menyerahkan
semua urusanya kepada Allah SWT.


Pada Hari Raya Idul Adha ini, sesungguhnya umat Islam diajak untuk merenung
kembali peristiwa tersebut, artinya ketaatan, kepasrahan dan pengorbanan kepada
Allah merupakan sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Sehingga
Allah mengabadikan peristiwa itu kepada umat-umat setelah Nabi Ibrahim
Alaihissalam, terutama kepada Nabi Muhammad SAW beserta umatnya melalui
firman-Nya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah surga di
surga (nikmat yang banyak), Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkorbanlah, Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang
terputus.
Hadirin wal Hadirot jamaah Idul Adha Rohimakumulloh
Turunya ayat tersebut disebabkan adanya julukan Abtar dari orang-orang
Quraisy kepada Nabi Muhammad setelah putranya yang bernama Qosim
meninggal dunia. Nabipun teramat susah karena dianggap Abtar, yang
maksudnya putus, tidak punya keturunan laki-laki yang bisa melanjutkan
perjuanganya. Namun pada akhirnya Rasulullah bisa tersenyum setelah
diturunkanya surat Al-Kautsar tersebut dibarengi dengan keterangan yang jelas
bahwa sesungguhnya orang-orang yang benci kepada Rasulullah itulah yang

dimaksud Abtar, yaitu terputus dari rahmat Allah dan tidak punya
keturunan anak yang sholeh dan lain-lain. Oleh karena itu kami menghimbau
kepada para hadirin, janganlah membenci kepada para pewaris Nabi atau
membenci para Ulama sebab dikhawatirkan akan terkena imbasnya, yakni akan
terputus dari rahmat Allah dan tidak mendapat keturunan yang sholeh/sholehah.
Rasulullah melaksanakan sholat Idul Adha yang pertama pada tahun kedua
Hijryah dengan menyembelih hewan qurban, untuk melestarikan tradisi yang
dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS. Karena perbuatan yang paling disukai Allah
pada hari Nahr adalah qurban, seperti sabda Nabi:

.
) (
Artinya: Tidak ada perbuatan manusia pada hari Nahr (10 dzul Hijjah) yang
paling dicintai Allah SWT dari pada mengalirkan darah (menyembelih hewan
qurban)
Adapun keutamaan-keutamaan menyembelih hewan qurban, Rasulullah telah
menjanjikan bahwa keutamaan menyembelih hewan qurban ialah BIKULI
SYAROTIN HASANATAN bahwa dari setiap helai bulu binatang qurban yang
disembelih akan mendapat pahala satu kebaikan. Kemudian dalam hadis lain
Nabi bersabda:


Artinya: Barang siapa yang menyembelih qurban dengan baik dan rela hatinya
mengharap pahala dari Allah , maka qurbanya akan menjadi penutup baginya
dari api neraka.
Dalam hadis lain juga disebutkan yang artinya: Agungkanlah dan mulikanlah
hewan qurbanmu sekalian, karena itu akan menjadi kendaraanmu di atas Shiroth
dan ingatlah bahwa sesungguhnya qurban itu bagian dari amal yang bisa
menyelamatkan pelakunya dari kejelekan hidup di dunia maupun di akhirat
sehingga Rasulullah mewajibkan dirinya sendiri untuk berqurban lewat
sabdanya:

.
,

)(

Artinya: Ada tiga hal yang bagiku (Nabi) adalah fardu dan bagi kamu sekalian
adalah sunat (muakad), yaitu: sholat witir, Nahr (berqurban) dan sholat Duha
Sekalipun Rasulullah sudah pernah melaksanakan qurban, namun selalu selalu
menganjurkan qurban tiap tahunya:

(
,
)
Artinya: Wahai sekalian manusia: Upayakan bagi setiap-setiap rumah dalam
setiap tahun ada yang berqurban
Bahkan beliau pada saat haji pernah berqurban 100 ekor unta, 60 ekor unta
disembelih nabi sendiri, sedangkan sisanya diserahkan kepada sahabat Ali agar
disembelih. Menurut pandangan madzhab Syafiiyah bahwa tidak disunatkan
qurban bagi anak-anak, begitu pula qurban untuk orang lain tanpa seizin yang
bersangkutan serta bagi mayit kalau tidak ada wasiat qurban.


Hadirin wal Hadirot jamaah Idul Adha Rohimakumulloh
Adapun hikmah disyariatkanya qurban antara lain adalah sebagai berikut:
1. Menghidupkan warisan Kholilulloh Ibrahim AS
2. Untuk mensyukuri atas nimat Allah dan karunianya yang teramat banyak
serta mensyukuri atas keberadaan manusia yang terus berkembang dari
tahun ketahun
3. Untuk melebur kejelekan-kejeleken si qurban, yakni kejelekan yang berupa
menyalahi aturan maupun kurang mematuhi beberapa printah Allah SWT,
sehingga dapat ampunan dari-Nya
4. Memberi kejembaran keluarga dan tetangga serta yang lainya agar ikut
senang dengan adanya qurban dan lain sebagainya.
Karena qurban merupakan ibadah sosial yang sangat mulia, maka perhatikanlah
kaifiyah atau tata caranya dengan benar dan teliti. Misalnya:
1. Pada saat menyembelih hewn qurban, ia berkata degan kalimat Hewan ini
insya Allah untuk qurban maka hal tersebut dihukumi qurban sunat,
namun apabila ia berkata hewan ini untuk qurban maka dihukumi qurban
wajib sama dengan nadzar.

2. Hewan qurban harus benar-benar sehat dan senpurna, maka tidak sah
apabila hewan qurban itu buta, pincang, sakit parah dan sangat kurus.
3. Waktu penyembelihan qurban dimulai sejak selesainya sholat id sampai
hari tasyrik yang terakhir yakni tanggal 13 dzul hijjah dan hindarilah
menyembelih pada malam hari karena makruh, seperti yang diriwayatkan
oleh nabi SAW:

) (

Yang lebih utama bagi pria yang terampil menyembelih qurban sendiri, bagi
wanita diwakilkan kepada seorang muslim, dan pada saat penyembelihan
sebaiknya hadir dan menyaksikan, sambil berdoa

,




Sedangkan yang menyembelih menghadap hewan qurban kearah qiblat sambil
berdoa sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW:






,


,



.
Sembelihlah hewan qurban itu di komplek tempat sholat id

Apabila qurban wajib/nadzar maka bagikanlah seluruh daging qurban termasuk


kulitnya kepada yang berhak menerimanya, si qurban sekeluarga/ serumah tidak
boleh makan daging tersebut. Namun apabila qurban sunat, si qurban disunatkan
untuk makan sebagian dari qurbanya dengan tujuan untuk memperoleh
barokahnya.
Terkait dengan kulitnya, apabila qurban wajib/nadzar maka wajib dishodaqohkan
seluruhnya, dan apabila qurban sunat, maka kulitnya bisa dimanfaatkan untuk
tabir dinding, atau lapak atau lemek dan lain sebagainya, akan tetapi yang lebioh
utama dishodaqohkan semuaya.

Rasulullah SAW juga memerintahkan untuk membagikan kulit qurban dan


melarang untuk menjualnya, lewat sabdanya:

.
Artinya: barang siapa menjual kulit qurbanya maka tidak ada qurban.
Disebutkan dalam hadis nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abi
Said sebagai berikut:




Artinya: janganlah kalian menjual daging hadiah dan daging qurban.
Hadirin wal Hadirot jamaah Idul Adha Rohimakumulloh
Demikian mudah-mudahan yang menjadi panitia qurban atau yang diberi amanat
untuk mengurusi qurban bisa melaksanakan dengan baik dan benar, begitu pula
bagi peserta qurban, semoga ikhlas, hanya mencari ridlo Allah SWT, mendapat
balasan rizki yang lebih banyak lagi berkah, anak yang sholih/sholihah, terhindar
dari bilahi dan musibah, sehingga meningkat iman dan ketakwanya kepada Allah
SWT, amin ya robal alamin.

.

. .





KHUTBAH KEDUA

- - - - -
.

.


,

,
.
,
.

.


,

.








,





.







.
.


,


,

,
,
.

.



.



!

You might also like