You are on page 1of 2

Pembahasan Hematokrit adalah persentase volume seluruh SDM yang ada dalam darah yang diambil dalam volume

tertentu. Untuk tujuan ini, darah diambil dengan semprit dalam suatu volume yang telah ditetapkan dan dipindahkan kedalam suatu tabung khusus berskala hematokrit. Untuk pengukuran hematokrit ini darah tidak boleh dibiarkan menggumpal sehingga harus diberi anti koagulan. Setelah tabung tersebut dipusingkan / sentripus dengan kecepatan dan waktu tertentu, maka SDM akan mengendap. Dari skala Hematokrit yang tertulis di dinding tabung dapat dibaca berapa besar bagian volume darah seluruhnya. Nilai hematokrit yang disepakati normal pada laki laki dewasa sehat ialah 45% sedangkan untuk wanita dewasa adalah 41%. Darah dengan antikogulan isotonic dalam tabung dipusing selama 30 menit dengan kecepatan 3000 rpm sehingga eritrosit dipadatkan kecepatan 3000 rpm sehingga eritrosit dipadatkan membuat kolom dibagian bawah dan tabung tingginya kolom mencerminkan nilai hematokrit. Intinya Darah dicentrifuge supaya eritrosit mengendap. Prinsip pemeriksaan hematokrit cara manual yaitu darah yang mengandung antikoagulan disentrifuse dan total sel darah merah dapat dinyatakan sebagai persen atau pecahan desimal. Penetapan nilai hematokrit cara manual dapat dilakukan dengan metode makrohematokrit atau metode mikrohetokrit. Pada cara makrohematokrit digunakan tabung Wintrobe yang mempunyai diameter dalam 2,5 3 mm,panjang 110 mm dengan skala interval 1 mm sepanjang 100 mm dan volumenya ialah 1 ml. pada cara mikrohematokrit digunakan tabung kapiler yang panjangnya 75 mm dan diameter dalam 1 mm, tabung ini ada dua jenis, ada yang dilapisi antikoagulan Na2EDTA atau heparin dibagian dalamnya dan ada yang tanpa koagulan. Tabung kapiler dengan anti koagulan dipakai bila menggunakan darah tanpa anti koagulan seperti darah kapiler, sedangkan tabung kapiler dengan antikoagulan dipakai bila menggunakan darah dengan anti koagulan seperti darah vena (Wirawan,dkk 2000). Metode mikrohematokrit mempunyai keunggulan lebih cepat dan sederhana. Metode mikrohematokrit proporsi plasma dan eritrosit (nilai hematokrit) dengan alat pembaca skala hematokrit. Nilai normal dalam hematokrit adalah: pria : 47 +/- 7 % wanita : 42 +/- 5 % Bayi baru lahir : 54 +/- 10 % bayi 3 bulan : 38 +/- 6 % bayi 3-6 tahun : 40 +/- 4 % 10 12 tahun : 41 +/- 4 % Pada percobaan, praktikan menggunakan sampel darah wanita dan mendapat data hematokrit sebesar 26, artinya wanita tersebut memiliki nilai hematokrit rendah untuk darahnya. Pendarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena pembuluh tersebut mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh benturan fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat. Pada percobaan dalam praktikum, praktikan menghitung waktu pendarahan menggunakan stopwatch. Waktu pembekuan adalah waktu yang diperlukan dari saat darah keluar sampai berbentuk benang fibrin pada proses pembekuan darah. Pada penderita

hemofilia darah sukar sekali membeku. Hemofilia, yaitu penyakit yang mengakibatkan darah sukar membeku. Jika si penderita mengalami luka ringan, dapat mengakibatkan pendarahan yang serius. Dalam praktikum yang lalu, Waktu pembekuan darah yaitu 13,3 menit. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah serta mencegah perdarahan. Kekurangn vitamin K bisa meningkatkan risiko perdarahan tidak terkontrol. Vitamin K mengontrol proses pembekuan darah karena berkaitan langsung dengan prothrombin, plasma protein yang diubah menjadi thrombin selama proses pembekuan darah. Thrombin ini selanjutnya akan mengubah fibrinogen menjadi fibrin, protein yang tidak larut air yang akan memampatkan pengentalan darah. Jika tidak ada vitamin K maka prothrombin tidak akan terbentuk. Kekurangan prothombin akan mengurangi jumlah thrombin yang sangat bereperan dalam proses pembekuan darah. Kekurang thrombin akan meningkatkan kecenderungan tubuh mengalami perdarahan jika mengalami luka. Kesimpulan Dari hasil percobaan, dalam penentuan nilai hematokrit, waktu pendarahan dan waktu pembekuan praktikan mendapatkan data yang cukup baik. Percobaan ini menggunakan sampel darah wanita, dan mendapatkan nilai hematokrit rendah untuk darah wantita tersebut.

You might also like