You are on page 1of 3

Diagnosa dan Gejala Klinis Selulitis Diagnosis ditegakkan dari riwayat penyakit atau anamnesa dan pemeriksaan klinis

(inpeksi, palpasi & auskultasi intraoral dan ekstraoral), yang lebih jauh menegakkan diagnosa selulitis tersebut berasal dari gigi. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologis, umumnya periapikal foto dan panoramik foto, walaupun banyak kasus dilaporkan selulitis dapat didiagnosa dengan MRI (Berini, Bresco & Gay, 1999). Gejala lokal antara lain pembengkakkan mengenai jaringan lunak/ikat longgar, sakit, panas dan kemerahan pada daerah pembengkakkan, pembengkakan disebabkan oedem, infiltrasi selular dan kadang karena adanya pus, pembengkakkan difus, konsistensi kenyal keras seperti papan, kadang-kadang disertai trismus dan kadang-kadang dasar mulut dan lidah terangkat.

Gejala sistemik seperti temperatur tinggi, nadi cepat dan tidak teratur, malaise, lymphadenitis, peningkatan jumlah leukosit, pernafasan cepat, muka kemerah-merahan, lidah kering, delirium terutama malam hari, disfagia dan dispnoe, serta stridor. Kemungkinan penyebaran infeksi selulitis berasal dari periapical abses.

Perbedaan abses dan selulitis (Peterson & Ellis, 2002 ; Topazian & Goldberg, 2002) KARAKTERISTIK Durasi Sakit Ukuran Palpasi Lokasi Kehadiran pus Derajat keparahan Bakteri Enzim yang dihasilkan Sifat SELULITIS Akut Berat dan merata Besar Indurasi jelas Difus Tidak ada Lebih berbahaya Aerob (Streptococcus) Streptokinase / fibrinolisin, Coagulase3 Difus ABSES Kronis Terlokalisir Kecil Fluktuasi Berbatas jelas Ada Tidak darurat Anaerob (Stafilococcus) Hyaluronidase dan Streptodornase Terlokalisir

Gambaran HPA

Gambaran histologi daerah yang terkena selulitis menunjukkan hanya terjadi eksudasi difus dari polymorphonuklear leukosit dan kadang-kadang limfosit, dengan banyak cairan serous dan fibrin. Selulitis menunjukkan gambar nonspesifik dari inflamasi akut difus.

You might also like