You are on page 1of 19

BAB I

SISTEM BILANGAN KOMPLEKS


1. Tujuan Mata Kuliah
1.1 Deskripsi Singkat
Mata kuliah ini merupakan pengantar membahas tentang : Sistem Bilangan
Kompleks, Fungsi dengan Peubah Kompleks sebagai pemetaan dari suatu
bidang kompleks ke bidang kompleks lainnya, Pemetaan Konform yang
sederhana, Pendiferensialan dan Pengintegralan Kompleks.
1.2 Kegunaan Mata Kuliah
Bagi mahasiswa mata kuliah ini dapat berguna untuk mengembangkan
konsep-konsep matematika secara mendalam serta mampu menjelaskan
konsep yang tidak dapat dijelaskan oleh mata kuliah lain, misalnya
menjelaskan bilangan negatif di bawah tanda akar. Juga berguna untuk
menambah wawasan terhadap konsep matematika secara konprehensif.
1.3 Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan dan menyelesaikan
soal-soal tentang konsep yang terkait dengan bilangan kompleks.
1.4 Susunan Bahan Ajar
Bab I : Sistem Bilangan Kompleks
Bab II : Fungsi, Limit, dan Kekontinuan
Bab III : Turunan dan Fungsi Analitik
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 1
1.5 Petunjuk Bagi Mahasiswa
1) Sebelum mempelajari konsep Sistem Bilangan Kompleks, mahasiswa
sudah memahami konsep bilangan, terutama konsep sistem bilangan real.
2) Sebelum mengikuti perkuliahan, mahasiswa diharuskan membaca dan
mempelajari konsep yang akan dikuliahkan.
3) Ikuti penjelasan dan contoh yang diberikan dosen
4) Setiap tugas atau latihan soal yang diberikan diusahakan kerja sendiri,
dan jika ada masalah atau hal yang belum dimengerti dapat ditanyakan
melalui teman atau dosen.
2. Sistem Bilangan Kompleks
2.1 Pendahuluan
Deskripsi Singkat
Sistem Bilangan Kompleks merupakan salah satu bab yang dipelajari
dalam mata kuliah analisis kompleks. Pada bagian ini akan dibahas
mengenai; (1) aljabar bilangan kompleks, (2) grafik bilangan kompleks, (3)
bentuk polar, (4) modulus (nilai mutlak), (5) teorema DeMivre, dan (6)
akar-akar bilangan kompleks.
Relevansi
Hubungan bab ini dengan materi sebelumnya (mata kuliah yang telah
diikuti) sangat erat. Dengan dasar pemahaman pada mata kuliah Kalkulus
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 2
I, II, III, dan IV, serta terutama mata kuliah analisis real, mahasiswa dapat
menjelaskan dan menyelesaikan soal-soal konsep bilangan kompleks.
Tujuan Instruksional Khusus
1) Menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan operasi-operasi pada
bilangan kompleks
2) Menyajikan bilangan kompleks dalam sistem koordinat kartesius,
polar, dan bentuk eksponen
3) Membuktikan pertaksamaan dalam nilai mutlak bilangan kompleks
4) Mencari akar dan memangkatkan suatu bilangan kompleks.
2.2 Penyajian
A. Aljabar Bilangan Kompleks
Uraian dan Contoh
Definisi 1.1
Bilangan Kompleks adalah suatu pasangan terurut dari dua bilangan real x
dan y yang dinyatakan oleh (x,y). Pernyataan ini merupakan definisi formal
dari bilangan kompleks. Lambang bilangan kompleks kita gunakan huruf z
yang berarti z = (x,y) dimana x bagian real dari z (ditulis Re(z)) dan y bagian
imaginer dari z (ditulis Im(z)).
Khusus pasangan terurut (x,0) diidentifikasikan dengan bilangan real x,
yaitu (x,0) = x dan pasangan terurut (0,y) dinamakan bilangan imaginer sejati.
Selanjutnya diambil lambang I untuk pasangan terurut (0,1), yaitu = (0,1)
yang dinamakan satuan imaginer.
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 3
Definisi 1.2
Dua bilangan kompleks z1 = (x1, y1) dan z2 = (x2, y2) dikatakan sama, ditulis z1
= z2 jika x1=x2 dan y1= y2. Khususnya z = (x,y) = (0,0) jika dan hanya jika x=0
dan y=0.
Definisi 1.3
Jika z1 = (x1, y1) dan z2 = (x2, y2) adalah bilangan kompleks, maka jumlah dan
hasil kali dari z1 dan z2 masing-masing adalah bilangan kompleks z1 + z2 dan
z1 z2 yang diperoleh dari aturan berikut :
z1 + z2 = (x1, y1) + (x2, y2) = (x1 + x2 , y1 + y2)
z1 z2 = (x1, y1) (x2, y2) = (x1 x2 - y1y2, x1y2 + x2y1)
Teorema 1.1
Himpunan bilangan kompleks C memenuhi sifat-sifat lapangan, yakni :
1) z1 + z2 C dan z1 z2 C, z1, z2 C
2) z1 + z2 = z2 + z1 dan z1 z2 = z2 z1, z1, z2 C
3) (z1 + z2) + z3 = z1 + (z2 + z3) dan (z1 z2) z3 = z1 (z2 z3), z1, z2, z3 C
4) z1 (z2 + z3) = z1 z2 + z1 z3, z1, z2, z3 C
5) Ada 0 = (0,0) C, sehingga z + 0 = z, z C
6) Ada 1 = (1,0) 0, 1C, sehingga z . 1 = z, z C
7) z = (x,y) C, -z = (-x, -y) C, z + (-z) = 0
8) z = (x,y) C, z
-1
= (
2 2
y x
x
+
,
2 2
y x
y
+

) C, z z
-1
= 1
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 4
Bukti Teorema 1.1 dapat dilakukan sendiri dengan berpedoman pada definisi
1.2 dan 1.3
Pada bagian berikut anda akan diperkenalkan pada penulisan lain dari
bilangan kompleks z = (x,y). Dengan identifikasi x = (x,0) dan I = (0,1) dapat
diuraikan sebagai berikut :
(0,y) = (0,1)(y,0) = iy ..(1)
z = (x,y) = (x,0) + (0,y) = x + (0,y) .(2)
Dari (1) dan (2) dapat diperoleh : z = x + iy
Demikian pula i
2
= i x i = (0,1)(0,1) = (-1,0) = -1, karena itu bilangan kompleks
x = (x,y) dapat ditulis dalam bentuk z = x + iy, dimana x dan y bilangan real
dan i satuan imaginer dengan i
2
= -1
Contoh 1 :
Jika z = (x,y) dan 1 =(1,0), maka z x 1 = (x,y) x (1,0) = (x, iy)(1 + i0) = x + iy = z
Jika z = (x,y) dan z
-1
= (
2 2
y x
x
+
,
2 2
y x
y
+

), maka

zz
-1
= (x + iy) (
2 2
y x
x
+
,
2 2
y x
y
+

i)
=
2 2
2 2
y x
y x
+
+
+
2 2
y x
xy yx
+

i = 1 + 0i = 1

Contoh 2
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 5
Diberikan z1 = 2 3i dan z2 = -5 + i, tentukan bilangan kompleks :
(a) z1 + z2; (b) z1 - z2; (c) z1 z2; dan (d)
2
1
z
z
Jawab :
(a) z1 + z2 = (2 3i) + (-5 + i) = (2 5) + (-3 + 1)i = -3 2i
(b) z1 - z2 = (2 3i) - (-5 + i) = (2 + 5) + (-3 - 1)i = 7 4i
(c) z1 z2 = (2 3i) (-5 + i) = 10 + 2i + 15i 3i
2
= -7 + 17i
(d)
2
1
z
z
=
i
i
+

5
3 2
= (
i
i
+

5
3 2
)(
i
i


5
5
) =
i
i i i

+ +
25
3 15 2 10
2
=
26
13 13 i +
=
2
1
+
2
1
i
Definisi 1.4
Jika z = (x,y) = x + iy bilangan kompleks, maka bilangan kompleks sekawan dari
z (ditulis z = ( x, -y) = x iy
Contoh 3
Jika z1 = 3 + 4i dan z2 = -2 5i, maka kompleks sekawan dari z1 dan z2 adalah z1
= 3 4i dan z2 = -2 + 5i
Teorema 1.2
1. Jika z bilangan kompleks, maka :
(a) z = z
(b) z + z = 2 Re(z)
(c) z z = 2i Im(z)
(d) z z = (Re(z))
2
+ (Im(z))
2
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 6
2. Jika z1 dan z2 bilangan kompleks, maka :
(a)
2 1
z z + =
1
z +
2
z
(b)
2 1
z z =
1
z
2
z
(c)
2 1
z z =
1
z
2
z
(d)
) (
2
1
z
z
=
2
1
z
z
;
2
z 0
Bukti
Misalkan z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + y2, maka

2 1
z z + = ) ( ) (
2 2 1 1
iy x iy x + + + = i y y x x ) ( ) (
2 1 2 1
+ + + = (x1 + x2) i(y1 + y2)
= (x1 - iy1) + (x2 - iy2) =
1
z +
2
z
Latihan 1
1. Ubahlah bilangan kompleks berikut menjadi bentuk x + iy
a. (5 2i) + (2 + 3i) b. (2 - i) (6 3i) c. (2 + 3i)(-2 3i)
d. 6i/(6 5i) e. i
2
, i
3
, i
4
, i
5
, , i
10
f. (1 + i) / (1 i)
g. {i/(1-i)} + {(1-i)/i}
2. Jika z = -1 I, buktikan z
2
+ 2z + 2 = 0
3. Cari bilangan kompleks z = x + iy yang memenuhi :
a. z
-1
= z b. z = -z
4. Buktikan untuk setiap bilangan kompleks z berlaku :
a. Re(z) =
2
1
(z + z ) b. Im(z) =
2
1
i(z - z )
5. Buktikan
2 1
z z +
1
z
2
z
= 2 Re(
2 1
z z )
BAB II
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 7
FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN
2.1 Fungsi
Fungsi kompleks definisinya identik dengan fungsi real satu peubah y =
f(x). Namun ada penggantian lambang peubah bebas x oleh z dan peubah tak
bebas y oleh w. Dengan demikian, maka fungsi kompleks tersebut dapat ditulis
sebagai w = f(z), dimana z pada himpunan di bidang kompleks.
Definisi 2.1.1
Misalkan D himpunan titik pada bidang z. Fungsi kompleks f adalah suatu
aturan yang memasangkan titik z anggota D dengan satu dan hanya satu titik
w pada bidang w, yaitu (z,w) fungsi tersebut ditulis w = f(z).
Himpunan D disebut domain dari f, dinyatakan oleh Df dan f(z) disebut range
dari f dinyatakan oleh Rf, yaitu himpunan f(z) untuk setiap z anggota D.
Contoh 1:
a. w = z
2
+ 10z c. w = z1 + iz - z
-2
b. w = z
-1
d. w = 1/(z
2
+1) ; z = x + iy
Contoh 1a yaitu fungsi dengan domain seluruhnya di bidang z
Contoh 1b dan 1c yaitu fungsi dengan semua titik pada bidang z, kecuali di z
= 0
Contoh 1d yaitu fungsi dengan domain semua tiitk pada bidang z, kecuali di z
= t i
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 8
Fungsi komposisi didefinisikan : Misalkan diketahui fungsi f dengan
domain Df dan fungsi g dengan domain Dg, jika Rf Dg , maka ada fungsi
komposisi g(f(z)) dengan domain suatu himpunan bagian dari Df.
Contoh 2 :
f(z) = z + i dan g(z) = z
2
z + 1 + i
Jika Rf Dg , maka g(f(z)) = g(2z + i)
= (2z + i)
2
(2z + i) + 1 + i
= (4z
2
+ (-2 + 4i)z
Jika Rg Df , maka f(g(z)) = f(z
2
z + 1 + i)
= 2(z
2
z + 1 + i) + i
= 2z
2
22z + 22 + 3i
2.2 Limit
Diketahui daerah D pada bidang z dan titik zo terletak di dalam D atau
pada batas D. Misalkan fungsi w = f(z) terdefinisi pada D, kecuali mungkin di z0.
Apabila titik z bergerak mendekati z0 melalui setiap lingkungan sebarang K dan
nilai f(z) bergerak mendekati suatu nilai tertentu yaitu w0, maka dikatakan limit
f(z) adalah untuk z menuju z0 ditulis : l i m z zo f(z) = w0
Definisi 2.2.1
Misalkan fungsi w = f(z) terdefinisi pada daerah D kecuali mungkin di z0.
(titik z0 di dalam D dan pada batas D) limit dari f(z) adalah w0 untuk z menuju z0,
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 9
jika untuk setiap > 0, terdapat > 0, sedemikian hingga f(z) w01 < , apabila
0<z z01 < , ditulis ; l i m z zo f(z) = w0
Secara simbolik
l i m z zo f(z) = w0 > 0, > 0 0 < z z01 < f(z) w01 <
Catatan perlu diperhatikan :
1) Titik z0 tidak perlu termasuk domain fungsi f
2) Peubah z menuju z0 melalui sebarang lingkungan K, artinya z menuju z0 dari
segala arah.
3) Apabila z menuju z0 melalui dua lingkungan yang berbeda saja,
mengakibatkan f(z) menuju dua nilai yang berbeda, maka limit fungsi f tidak
ada untuk z menuju z0.
Contoh 3 :
Buktikan l i m z zo f(z) = z0 , jika f(z) = z
Bukti :
Akan ditunjukkan > 0, > 0 z z01 < z z01 <
Jelas ada = , apabila z z01 < , maka z z01 < , berarti l i m z zo f(z) = z0
Teorema 2.1
Jika fungsi f mempunyai limit untuk z menuju z0, maka nilai limitnya tunggal.
Bukti :
Andaikan f mempunyai dua nilai limit yakti w1 dan w2 dengan w1 w2.
Berarti l i m z zo f(z) = w1 dan l i m z zo f(z) = w2
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 10
Ambil bilangan positif = w1 w21
Menurut definisi > 0, > 0, sehingga :
f(z) w11 < dan f(z) w21 <
Jika 0 < z z01 <
Dengan menggunakan ketaksamaan segitiga, diperoleh ;
w1 w21 = w1 f(z) + f(z) w21
w1 f(z)1 + f(z) w21
< + = w1 w21 + w1 w21
< w1 w21
Terakhir diperoleh w1 w21 < w1 w21 . Hal ini tidak mungkin, berarti
pengandaian salah. Jadi limit f harus tunggal.
Teorema 2.2
Misalkan z = (x,y) = x + iy dan f(z) = u(x,y) + iv(x,y) dengan domain D.
Titik z0 = (x0, y0) = x0 + iy0 di dalam D atau pada batas D
Maka
l i m z zo f(z) = x0 + iy0 jika dan hanya jika berlaku
l i m u(x,y) = x0 dan l i m v(x,y) = y0
(x,y) (x0,y0) (x,y) (x0,y0)
Buktinya akan dibahas dalam bentuk diskusi dan pemecahannya.
Teorema 2.3
Misalkan fungsi f dan F limitnya ada di z0
l i m f(z) = w0 dan l i m F(z) = t0
z z0 z z0
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 11
Maka :
1). l i m {f(z) + F(z)} = w0 + t0
z z0
2). l i m {f(z) F(z)} = w0 t0
z z0
3). l i m f(z) / F(z) = w0 / t0, t0 0
z z0
2.3 Kekontinuan
Misalkan fungsi f(z) terdefinisi di D pada bidang z dan titik z0 terletak pada
interior D. Fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 apabila
l i m f(z) = f(z0)
z z0
Teorema 3.1
Jika 1. f(z) = u(x,y) + iv(x,y)
2. f(z) = terdefinisi disetiap titik pada daerah R
3. z0 = x0 + iy0 titik di dalam R
maka fungsi f(z) kontinu jika dan hanya jika u(x,y) dan v(x,y) masing-masing
kontinu di (x0, y0).
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 12
Latihan 2
1. Tentukan nilai fungsi dari :
a. f(z) = z
2
2z + 1 ; di z = 1 + 2i
b. f(z) = (z+1)/(z-1) ; di z = -i
c. f(z) = z
2
(Re(z))
2
; di z =3 + i
2. Jika z = x + iy, nyatakan fungsi berikut dalam bentuk u(x,y) + iv(x,y) dan u(r, )
+ iv(r,).
a. f(z) = z
2
+ 3z
b. f(z) = iz + Im(1/z)
c. f(z) = 2 + i
3. Pada masing-masing soal berikut ada dua titik z dari suatu fungsi w = f(z).
a. z1 = -2i; z2 = 1 + i; w = z 2i
b. z1 = 2 + 2i; z2 = 3i; w = iz
c. z1 = 1 + i; z2 = -4i; w = iz
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 13
BAB III
TURUNAN DAN FUNGSI ANALITIK
3.1 Turunan
Definisi 3.1
Jika f(z) bernilai tunggal dalam suatu daerah R di bidang z, maka turunan
fungsi f(z) didefinisikan sebagai
f(z) =
0 h
Limit

h
z f h z f ) ( ) ( +
(1)
nilai limitnya ada dan tunggal serta kontinu di h 0
3.2 Fungsi Analitik
Definisi 3.2
Jika turunan f(z) ada di semua titik z dari suatu daerah R, maka f(z)
dikatakan analitik dalam R. Fungsi f(z) dikatakan analitik di suatu titik z0 jika
terdapat suatu lingkungan
0
z z sehingga f(z) ada di setiap titik pada
lingkungan tersebut
Contoh 1 :
f(z) analitik di z0 maka f(z) kontinu di z0 , dan berikan contoh kebalikannya
tidak selalu berlaku benar.
Jawab :
f(z) analitik di z0 maka berlaku :
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 14
f(z0 + h) f(z0) =
h
z f h z f ) ( ) (
0 0
+
. h dimana h = x 0
0 h
Limit
f(z0 + h) f(z0) =
0 h
Limit
h
z f h z f ) ( ) (
0 0
+
.
0 h
Limit
h = f(z0).0 = 0
karena f(z0) ada, maka berlaku :
0 h
Limit
f(z0 + h) f(z0) = 0 atau
0 h
Limit
f(z0 + h) = f(z0).atau
f(z) kontinu di z0.
Sebaliknya :
f(z) = z kontinu di z0 berarti ;
dz
d
(f(z)) =
0 z
Limit

z
z z z

+
=
iy x
iy x iy x iy x
y x
it
+
+ + + +
0 ,
lim

=
0 ,
lim
y x
it

iy x
iy x iy x iy x
+
+ ) (

=
0 ,
lim
y x
it

iy x
iy x
+


Jika
0 y
x
x
x
it

0
lim
= 1
Jika 0 x
y i
y i
y
it

0
lim
= -1
Akibatnya f(z) = z tidak analitik dimana-mana dan hal ini menunjukkan
bahwa fungsi yang kontinu tidak perlu memiliki turunan atau tidak perlu
analitik.
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 15
3.3Persamaan Cauchy Riemann
Syarat perlu agar w = f(z) = u(x,y) + iv(x,y) analitik dalam suatu daerah R
adalah u dan v memenuhi persamaan Cauchy Riemann
y
v
x
u

;
x
v
y
u

(2)
jika turunan parsial (2) kontinu dalam R, maka persamaan Cauchy Riemann
adalah syarat cukup agar f(z) analitik dalam R.
Fungsi u(x,y) dan v(x,y) seringkali dinamakan fungsi sekawan. Jika salah
satu dari f(u) atau f(v) diberikan maka kita dapat menentukan yang lainnya
dalam bentuk penjumlahan sebarang, sehingga bentuk u + iv = f(z) analitik.
Contoh 2
Diketahui w = f(z) = u(x,y) + iv(x,y) analitik dalam suatu daerah R dan
persamaan Cauchy Riemann
y
v
x
u

;
x
v
y
u

.. Tunjukan :
(a) syarat perlu, dan
(b) syarat cukup agar w analitik.
Jawaban :
(a) Syarat perlu agar f(z) analitik, maka limit
0 z
Limit

z
z f z z f

+ ) ( ) (
= f(z) =
[ ] [ ]
y x
y x iv y x u y y x x iv y y x x u
y x
it
+
+ + + + + +

) , ( ) , ( ) , ( ) , (
0 ,
lim

Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 16
harus ada dan tidak bergantung pada caranya z (atau x dan
y
)
mendekati nol. Kita memandang dua kemungkinan pendekatan
Kasus 1 : y = 0, x

0
[ ]
1
]
1

+
+

+
x
y x v y x x v
i
x
y x u y x x u
x
it ) , ( ) , ( ) , ( ) , (
0
lim
=
x
v
i
x
u

asalkan turunan parsialnya ada.


Kasus 2 : x = 0, y

0
[ ]
1
]
1

+
+

+
y
y x v y y x v
y i
y x u y y x u
y
it ) , ( ) , ( ) , ( ) , (
0
lim
=
i
1
y
v
y
u

=
y
v
dy
u
i

sekarang f(z) tidak mungkin analitik, kecuali dua limit ini sama. Jadi suatu
syarat perlu agar f(z) analitik adalah :
x
v
i
x
u

=
y
v
dy
u
i

atau
y
v
x
u

,
y
u
dx
v


(b) Syarat cukup. Karena
x
u

dan
y
u

diandaikan kontinu, maka kita


mempunyai :
u = u(x + x, y + y) u(x,y)
= {u(x + x, y + y) u(x, y + y) u(x,y)}
=
,
_

x
u
x +

,
_

y
u
y
=
x
u

x +
y
u

y +
1

x +
1

y
dimana
1
0 dan
1
0 untuk x 0 dan y 0
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 17
Dengan cara yang sama, karena
x
v

dan
y
v

diandaikan kontinu,
maka kita mempunyai :
v =
,
_

x
v
x +

,
_

y
v
y
=
x
v

x +
y
v

y +
2

x +
2

y
dimana
2
0 dan
2
0 untuk x 0 dan y 0 maka :
w = v u + =
x
v
i
x
u

x +
y
y
v
i
y
u

+
2

x +
2

y
dimana

=
2 1
i + 0 dan
2 1
i + 0 untuk x 0 dan y
0
menurut persamaan Chauchy Riemann maka dapat ditulis sebagai :
w =
x
v
i
x
u

x +
y
x
v
i
x
u

x +

y
=
x
v
i
x
u

( x +
) y i
+

x +

y
kemudian bagilah dengan z = x + i y dan ambil limitnya untuk
0 x , maka kita melihat bahwa :
z
w

= f(z) =
x
w
x
it

0
lim
=
z
v
i
z
u

sehingga turunannya ada dan


tunggal, yaitu f(z) analitik dalam R
Latihan 3
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 18
1. Tentukan turunan setiap fungsi berikut di titik yang diberikan dengan
menggunakan definisi :
a. f(z) = 3z
2
+ 4iz 5 + i ; di z = 2
b. f(z) =
i z
i z
2
2
+

; z = -i
c. f(z) = 3z
-2
; z =1 + i
2. Untuk setiap fungsi berikut ini, tentukan titik singularnya yaitu titik dimana
fungsinya tidak analitik. Tentukan pula turunan di semua titik lainnya.
a.
i z
z
+
b.
5 2
2 3
2
+ +

z z
z
3. Buktikan bahwa jika w = f(z) = u + iv analitik dalam suatu daerah R, maka
dz
dw
=
x
w

= i
y
w

4. Tunjukkan bahwa fungsi x


2
+ iy
2
tidak analitik dimana-mana. Bandingkan hal
ini dengan kenyataan bahwa persamaan Chauchy Riemann dipenuhi di x=0,
y = 0
Hand Out (Nurwan@ung.ac.id) 19

You might also like