You are on page 1of 13

PENGAMBILAN SAMPEL PEMERIKSAAN Oleh : Rima Marhamah. Skep,NS 1. PENGAMBILAN DARAH VENA KEGUNAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM 1.

menegakkan diagnosa 2. memantau perjalanan penyakit 3. penatalaksanaan pasien 4. menentukan prognosis 5. sebagai tes penyaring/ screning test HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN : 1. persiapan pasien 2. cara pengambilan darah 3. penampung darah 4. pengiriman darah Penampung darah untuk pemeriksaan hematology : - gunakan tabung berisi EDTA - untuk pemeriksaan darah lengkap : HB, leukosit, trombosit, hemotokrit ,dll. Penampung darah untuk pemeriksaan hemostasis : - gunakan tabung berisi antikoagulan Sitras - banyak darah 3 ml - untuk pemeriksaan PT, APTT, fibrinogen Penampung darah untuk pemeriksaan kimia darah serologi : - gunakan tabung tanpa antikoagulan - untuk pemeriksaan gula darah, ureum, kreatinin, SGOT/SGPT, kolesterol, HIV, tes kehamilan, narkoba, dll. Catatan : EDTA kurang ; darah membeku EDTA lebih : eritrosit mengerut terlihat menjadi anemia PERSIAPAN ALAT : 1. 2. 3. 4. 5. 6. tabung darah spuit + jarum kapas alkohol 70 % torniquit plester/handiplast label tabung

PELAKSANAAN : 1. bersihkan area suntikan dengan kapas alkohol 2. pasang torniquit tetapi jangan terlalu kencang, lalu minta pasien untuk mengepal dan membuka kepalan tangan berkali-kali hingga vena jelas terlihat 3. pemasangan torniquit yang benar adalah ikat 7-10 cm diatas tempat yang akan ditusuk, sekitar 1 menit. 4. regangkan kulit diatas vena dengan jari supaya vena tidak bergerak 5. tusuk jarum dengan lubang jarum mengarah ke atas hingga masuk kedalam lumen vena 6. kendorkan torniquit dan buka kepalan tangan lalu isap darah secukupnya 7. taruh kapas alkohol yang diperas hingga kering diatas tusukan dan cabut jarum 8. minta kepada pasien untuk menekan kapas tadi selama beberapa menit atau direkatkan dengan plester 9. angkat jarum dari spuit atau jika memakai tabung vakum tusuk jarum ketutup tabung dan alirkan darah melalui dinding tabung 2. PENGAMBILAN DARAH AGD a. Tujuan AGD: Untuk menilai tingkat keseimbangan asam basa Unrtuk mengetahui kondisi fungsi pernapasan dan kardiovaskuler Untuk menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh b. Perhatian : Diambil darah arteri Dianalisis Berisiko pendarahan dan cedera saraf Dilakukan oleh personil terlatih c. Peralatan Spuit 2 ml dengan jarum no.22 atau no.25 (anak-anak) dan no.20 atau no.21 (dewasa) Heparin Penutup jarum (gabus) Kasa steril Cairan desinfektan Wadah berisi air d. Pada klien sadar 1. Menekan arteri radialis dan ulnaris pada pergelangan tangan secara bersamasama. 2. Mengintruksikan klien mengepal dan membuka kepalan berkali-kali sampai lengan menjadi pucat. 3. Melepaskan tekanan pada arteri ulnaris (sambil menekan arteri radialis) dan perhatikan warna kulit kembali normal

e. Pada klien tidak sadar 1. Menekan arteri ulnaris dan arteri radialis pada pergelangan tangan secara bersama-sama. 2. Meninggikan tangan klien melewati batas jantung dan kepalkan tangan klien sampai telapak tangan menjadi pucat. 3. Menurunkan tangan klien sambil menekan arteri radialis (tekanan pada arteri ulnaris dilepaskan) dan perhatikan warna kulit menjadi normal. 4. Meraba kembali arteri radialis dan palpalis pulsasi yang paling keras dengan menggunakan jari tangan dan telunjuk. 5. Mendesinfeksi kulit dan jari-jari. 6. Jarum disuntikkan ke arteri radialis dengan sudut 45-60 derajat. Bila jarum masuk kedalam arteri darah akan keluar tanpa spuit diisap dan warna darah yang keluar merah terang. 7. Setelah darah terisap (kira-kira 2 cc) tarik spuit dan tekan bekas tusukan arteri 510 menit. Bila klien mendapat heparin tekan selama 15 menit lalu tekan dengan balutan penekan. 8. Menusukkan jarum spuit pada gabus atau karet. 9. Meletakkan spuit pada wadah berisi es atau segera kirim ke laboratorium. 10.Mencatat set ventilator, jumlah oksigen yang didapat pada saat darah arteri diambil. 10. Mengirim segera darah tersebut (dalam baskom berisi es) ke laboratorium. 11. Mempalpasi nadi (sebelah distal tempat pengambilan darah), observasi tempat penyuntikan dan kaji apakah tangan dingin, kebas, tidak berasa atau ada perubahan warna.

3.Mengumpulkan Sampel Urin


Pengertian Mengumpulkan sampel urin adalah mendapatkan urin untuk tujuan urinalisa. Tujuan Berdasarkan tujuan pemeriksaan, sampel urin dapat dipilih : Urin sewaktu : Adalah urin yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan Tujuan : Untuk pemeriksaan urin : volume, makroskopi (warna, kejernihan urin) dan urin lengkap. Urin pagi : Adalah urin yang pertama kali dikeluarkan pagi hari setelah bangun tidur.

Tujuan : Untuk pemeriksaan sedimen, berat jenis, protein, dan test kehamilan berdasarkan HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Urin postpradial : Adalah urin yang pertama kali dikeluarkan 1,5-3 jam sehabis makan. Tujuan : Untuk pemeriksaan terhadap glukosuria. Urin 24 jam: Adalah urin yang dikumpulkan selama 24 jam dalam botol besar yang bersih dan diberi bahan pengawet. Tujuan : Untuk menentukan kuantitas suatu zat dalam urin. Informasi umum 1. Urin harus diperiksa saat masih segar, maksimal 1 jam setelah sampel diperoleh. 2. Botol penampung harus bersih dan kering. Untuk pemeriksaan bakteriologi diperlukan botol steril. 3. Jika hendak memindahkan sampel ketempat penampungan yang lain, kocoklah dahulu agar endapan tidak tertinggal. 4. Beri etiket/label yang jelas pada botol penampung;nama pasien, ruangan, tanggal, nomor rekam kesehatan, jenis urin dan pengawet. 5. Pada pemeriksaan bakteriologi sampel diperoleh dengan cara mid stream periksa dengan supra pubik atau dengan kateter steril. 6. Urin biasanya digunakan untuk pemeriksaanCreatinin Clerence Nitrogen balance. 7. Kandung kemih dikosongkan, urine dibuang pada saat menjelang pemeriksaan. Petunjuk umum o Hanya bagian luar alat penampung yang dipegang o Urine ditampung dengan baik sekali urine mengalir Petunjuk khusus : Wanita o Labia dibuka selama prosedur o Meatus dibersihkan dengan gerakan dari depan kebelakang dan kapas pembersih satu kali pakai dibuang Pria o Preputium dibuka bila yang tidak dikhitan o Glans penis dibersihkan dengan kasa sekali pakai buang

Persiapan Alat dan Sampel Urin Urin rutin/lengkap : 1. Urin bersih/urin sewaktu 2. Botol penampung 1 buah 3. Urinal/bedpan 4. Tisu Urin 24 jam : 1. Botol penampung besar bervolume 2 liter atau lebih berisi pengawet thymol yang dapat ditutup dengan baik. 2. Waskom besar 1 buah 3. Spuit 2,5 cc, 1 buah 4. Tabung darah beku, 1 buah Urin untuk pemeriksaan bakteriologi : 1. Urin steril 10 cc. 2. Botol penampung steril. 3. Sarung tangan steril. 4. Kapas sublimat, kain kasa steril, alat ganti balutan. 5. Bedpan/urinal, 1 buah. 6. Bengkok sedang steril, 1 buah. 7. Spuit 10 cc dan jarum, 1 buah. 8. Tisu. Mengambil Urine Dengan Cara Midstream Persiapan alat Kapas sublimat steril Sarung tangan steril Bokal steril yang sudah diberi etiket (botol) Bengkok Perlak Handuk Sabun mandi Pispot/pasu surungan Formulir pemeriksaan Persiapan pasien o Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan o Anjurkan pasien untuk banyak minum setengah jam sebelum pengambilan urin midstream (jika pasien tidak ada batasan minum)

Langkah-langkah a. Perawat mencuci tangan b. Pasang sampiran, tutup gorden sekitar tempat tidur dan tutup pintu ruangan c. Ruangan cukup terang d. Pasang perlak dibawah bokong pasien e. Jika daerah genitalia sangat kotor bersihkan dengan sabun dan keringkan f. Pasien wanita diatas pasu surungan g. Cuci tangan dan pasang sarung tangan h. Bersihkan daerah Meatus Uretra seperti pemasangan kateter i. Anjurkan pasien untuk berkemih j. Ambil urine 30-60 cc ditengah-tengah aliran urine (pada pasien wanita labia sambil tetap terbuka) langsung kedalam bocai steril k. Tutup bocal urine l. Pasien dibiarkan untuk melanjutkan berkemih m. Bersihkan sisa-sisa urine yang berada diluar bocal n. Rapikan pasien dan beri posisi yang nyaman o. Perawat mencuci tangan p. Tulis formulir sesuai dengan jenis pemeriksaannya dan bocal diberi label q. Kirim segera kelaboratorium selambat-lambatnya 15 menit setelah pengambilan r. Tulis pada catatan perawat tanggal, waktu pengambilan dan karakteristik urine Sikap o Teliti terhadap sterilitet o Peka terhadap privacy pasien 4. Persiapan dan Pemeriksaan Sputum Cytologi dan Biakan Persiapan alat Sputum Biakan o Botol sputum steril, 3 buah (SPS) o Formulir bakteriologi untuk pemeriksaan BTA Sputum Cytologi Botol sputum steril Cairan untuk fiksasi Alkohol 70 % Alkohol 96 % (sesuai permintaan dokter) Formulir cytologi Object Glass Persiapan pasien Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan

Langkah-langkah a. Perawat mencuci tangan b. Pasien disuruh berkumur c. Sputum diambil pada pagi hari sebelum pasien makan d. Menyuruh pasien untuk batuk efektif dan mengeluarkan dahak kedalam botol untuk sputum biakan Setelah sputum dikeluarkan langsung difiksasi dionject glass dengan alkohol 70 % dan 96 % e. Mengirim bahan kelaboratorium Sikap Sabar Teliti Tidak menunjukkan rasa jijik 5. PENGAMBILAN DARAH UNTUK PEMERIKSAAN PREPARAT MALARIA/FILARIA Persiapan alat Vaccinostil steril 2 kaca obyek kering Alkohol 70 % Bethadine 10 % / yodium 2 % Kapas suntik/lidi kapas Formulir hematologi piala ginjal Persiapan pasien Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien tujuan pemeriksaan. Langkah-langkah Mencuci tangan Mendesinfeksi ujung jari tangan yang akan ditusuk. (prioritas pemilihan jari) Menusuk ujung jari memakai Vaccinostil (posisi Vaccinostil dan kecepatan menusuk) Membuat palitan o Menghapus tetesan darah pertama dengan kapas kering o Menyentuhkan tetesan darah pada kaca obyek I lebih kurang 2 cm pada salah satu ujung o Meletakkan kaca obyek diatas meja yang datar o Tangan kiri menaqhan kaca obyek I dan tangan kanan meletakkan ujung dari kaca obyek II diatas tetesan darah

o Menggeserkan kaca obyek II ke kanan lebih kurang 1 cm sampai darah memenuhi sisi kaca obyek gelas II o Segera mengeserkan ke depan dengan sudut 30-40 derajat, kemudian obyek gelas I dibiarkan kering. Meneteskan darah diatas obyek gelas II o Malaria 3 tetes o Filaria 2 tetes Menyelesaikan o Memberi etiket o Membereskan alat dan mengembalikan pada tempatnya o Mencuci tangan Sikap Hati-hati 6. TEKNIK PENGUMPULAN FESES Pengertian Suatu tindakan pengumpulan bahan feses untuk analisis laboratorium Tujuan Untuk mengetahui adanya kelainan dari feses Persiapan Alat Botol yang telah disterilkan Label spesimen Lidi kapas Sarung tangan sekali pakai Format Laboratorium Pispot Baskom air hangat Waslap Sabun Handuk Prosedur Pelaksanaan 1. Beritahu klien tujuan dan prosedur tindakan 2. BAB ke dalam pispot 3. Jangan mengotori pispot dgn darah haid atau urine 4. Jangan letakan tisu dalam pispot ketika BAB akan merusak analisis laboratorium 5. Setelah selesai BAB beritahu perawat, pasang sarung tangan, cuci daerah anus dengan air dan sabun kemudian lap dengan handuk

6. Ambil sampel feses dengan menggunakan lidi kapas steril, masukan feses kedalam wadah yang disediakan sekitar 2,5 cm atau 15-30 ml cairan feses 7. Beri label dan kirim ke laboratorium bersama format pemeriksaan Perhatian Pada bayi dan anak kecil, pengambilan sampel tidak dilakukan di toilet tetapi perawat mengambilnya dari popok atau celana anak. MENYIAPKAN DAN MERAWAT PASIEN PADA a. Punksi Asites Persiapan alat Set punksi asites Abocath Obat desinfektan Obat lokal anastesi Perlak dan kain alas kecil Plester Tromol kassa dan korentang steril Tempat penampungan cairan Piala ginjal K/p spuit 50 cc, set infus K/p bistauri Spuit 5 cc Gurita Meteran Persiapan pasien Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan Mengisi surat persetujuan Menyiapkan lingkungan pasien Mengosongkan kandung kemih Ukur lingkaran perut dan beri tanda pada tempat yang diukur Ukur tanda-tanda vital Mengatur posisi tidur pasien-fowler/duduk di kursi Membuka pakaian yang menutup perut Langkah-langkah Mencuci tangan Membuka set punksi Mengunjukkan sarung tangan Membantu desinfektan dengan yodium/bethadine kemudian alkohol

Membantu dalam lokal anastesi - Mengunjukkan spuit - Mengunjukkan obat anastesi Menampung cairan yang keluar Mengobservasi keadaan pasien - tanda-tanda vital - kesadaran - jumlah urin/24 jam Memasang gurita setelah punksi selesai Membereskan alat-alat Merapihkan pasien Mencuci tangan

Sikap Teliti Penuh perhatian b. Punksi Lumbal Persiapan alat o Set lumbal punksi o Korentang steril o Cairan desinfektan (alkohol 70 % dan yodium 2 % / bethadine 0 %) o Obat untuk lokal anastesi o Cairan Nonno dan Pandi masing-masing dalam tabung (kurang lebih 1 cc) o Spuit steril o Piala ginjal o Kapas lidi o Periak o Plester dan guring o Formulir laboratorium diisi * Identitas pasien * Jenis pemeriksaan - Cellen - Protein - VDRL / Khan - NaCl - Glukosa - Penggaris Persiapan pasien o Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan o Menyiapkan lingkungan pasien

o o o o

Mengosongkan kandung kemih dan kolon Memeriksa fungsi muskuloskletal Mengatur posisi pasien (sikap foetus) Pakaian dinaikan sehingga daerah lumbal terbuka

Langkah-langkah o Mencuci tangan o Meletakkan periak kecil dibawah bagian yang akan dipunksi o Piala ginjal didekatkan o Membuka set punksi dengan menggunakan korentang steril o Mengunjukkan sarung tangan steril o Membantu desinfektan dengan mengunjukkan tufer/lidi kapas yang diberi yodium/betadine kemudian alkohol 70 % o Membantu dalam lokal anastesi - Mengunjukkan spuit - Mengunjukkan obat anastesi (tutup flacon telah didesinfeksi) o Menampung 1-2 tetes liquor kedalam tabung Nonne dan Pandi o Menampung liquor 1-2 tetes pada 2 botol steril o Bekas punksi ditutup dengan kaca steril yang telah diberi yodium/betadine dan diplester o Selama 3-12 jam pasien istirahat baring/sesuai instruksi dokter o Membereskan alat-alat o Memberi etiket pada masing-masing botol steril o Mencuci tangan o Bahan dan formulir dikirim ke laboratorium o Observasi keluhan sakit kepala, tanda-tanda vital di lokasi tusukan Sikap Hati-hati Teliti Peka terhadap reaksi pasien Cekatan

c. Biopsi Hepar Persiapan alat Set biopsi hepar Obat desinfektan Betadine/odium, alkohol 70 % Obat lokal anastesi Piala ginjal Tromol berisi kasa dan tuffer steril Korentang steril Plester

Alkohol 90 % atau formalin Hasil pemerikSaan MPPP Botol steril Spuit 10 cc Bantal pasir

Persiapan pasien Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan Mengisi surat persetujuan Menyiapkan lingkungan Ukur tanda-tanda vital Mengatur posisi tidur pasien (telentang) kepala miring ke kiri dan tangan kanan dibawah kepala Langkah-langkah Mencuci tangan Membuka set steril (pembungkus luar dibuka dengan tangan) Mengunjukkan sarung tangan Membuka pembungkus dalam dengan menggunakan korentang Membantu dalam lokal anastesi - Membantu desinfektan dengan yodium/betadine kemudian alkohol - Mengunjukkan spuit injeksi secara steril - Mengunjukkan obat anastesi Menganjurkan pasien inspirasi dalam oxpirasi lalu tahan napas ketika akan dilakukan punksi hepar Memegang pasien kuat-kuat ketika dokter memasukkan jarum Memasukkan jaringan hepar ke dal botol berisi alkohol 90 % atau formalin Menganjurkan pasie untuk bernapas biasa Menutup luka bekas tusukan dengan kassa dan plester Membaringkan pasien pasien ke arah kanan sambil memberi penekanan dengan bantal kurang lebih 4 jam Mengobservasi keadaan pasien - Tanda-tanda vital setiap 10-20 sampai dengan keadaan pasien stabil - Perdarahan Mengirim bahan formalin ke PA (laboratorium) Membereskan alat-alat Mencuci tangan Sikap Teliti Penuh perhatian d. Tes Fungsi Lever

Persiapan alat Formulir kimia Tabung kimia Spuit 5 cc Etiket Kapas + alkohol 70 % Piala ginjal

Persiapan pasien Menjelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan Langkah-langkah Mengisi formulir dengan - Identifikasi pasien - Melingkari * Bilirubin total * Protein total * TTT * Kunkel * fosfatase alkalis * SGOT * SGPT * Gamma GT Mengisi etiket dan menempelkan tabung Menghisap darah pasien 2-3 cc Memasukkan bahan + formulir ke lab Mencuci tangan

You might also like