You are on page 1of 4

Menentukan Nilai Hambatan Listrik yang Presisi ( Jembatan Wheatstone )

Dwi Handayani Yulfi 1001135016 FKIP, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka, Jakarta

tidak akan mengalir dari kedua titik tersebut. Dalam rangkaian dasar jembatan wheatstone penghubung kedua titik tadi disebut sebagai jembatan wheatstone. Hambatan listrik digunakan untuk mengatur besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian. Jika hambatan listrik dilalui arus listrik akan terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor, dan hal ini merupakan prinsip kerja, misalkan kompor dan setrika listrik. Hambatan listrik dari suatu pengantar (konduktor) adalah perbandingan dari beda potensial antara ujung konduktor dengan arus listrik yang melaluinya. Oleh karena itu salah satu cara untuk mengukur besar hambatan listrik dari konduktor adalah mengukur beda potensial dari ujung-ujungnya dengan voltmeter dan juga mengukur arus listrik yang melaluinya dengan amperemeter. Pendahuluan Hambatan listrik digunakan untuk mengatur besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian. Jika hambatan listrik dilalui arus listrik akan terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor, dan hal ini merupakan prinsip kerja, misalkan kompor dan setrika listrik. Hambatan listrik dari suatu pengantar (konduktor) adalah perbandingan dari beda potensial antara ujung konduktor dengan arus listrik yang melaluinya. Oleh karena itu salah satu cara untuk mengukur besar hambatan listrik dari konduktor adalah mengukur beda potensial dari ujung-ujungnya dengan voltmeter dan juga mengukur arus listrik yang melaluinya dengan amperemeter. Untuk pengukuran hambatan listrik dengan voltmeter dan amperemeter dapat digunakan rangkaian- rangkaian seperti pada gambar 1a atau gambar 1b.

Abstract The basic principle of the Wheatstone bridge is balance. The general nature of the electric current is the current will flow to the lower polarity. If there are similarities between these two points then the polarity of the current will not flow from the two points. In the basic circuit Wheatstone bridge connecting the two points is called the Wheatstone bridge. Electrical resistance is used to regulate the amount of electric current in a circuit. If the electrical resistance through the electric current will be changes electrical energy into heat energy, and this is the working principle, eg cookers and electric irons. Electrical resistance of an introduction (conductor) is a comparison of the potential difference between the end of the conductor with electric current through it. Therefore, one way to measure the electrical resistance of the conductor is the measure of potential difference from the edges with a voltmeter and measure the electrical current through the ampermeter. Keyword : Wheatstone bridge, Electrical resistance, The principle of the wheatstone. Abstrak Prinsip dasar dari jembatan wheatstone adalah keseimbangan. Sifat umum dari arus listrik adalah arus akan mengalir menuju polaritas yang lebih rendah. Jika terdapat persamaan polaritas antara kedua titik maka arus

Kajian Teori Prinsip dasar dari jembatan wheatstone adalah keseimbangan. Sifat umum dari arus listrik adalah arus akan mengalir menuju polaritas yang lebih rendah. Jika terdapat persamaan polaritas antara kedua titik maka arus tidak akan mengalir dari kedua titik tersebut. Dalam rangkaian dasar jembatan wheatstone penghubung kedua titik tadi disebut sebagai jembatan wheatstone. Hambatan listrik merupakan karakteristik suatu bahan pengantar listrik/ konduktor,yang dapat di gunakan untuk mengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu rangkaian. Hambatan sebuah konduktor di antara dua titik diukur dengan memasang sebuah beda potensial diantara titik-titik tersebut dan membandingkannya dengan arus listrik yang terukur. ( R=V/ I ). Dasar Teori Pengukuran Rx Untuk menentukan nilai hambatan listrik dengan presisi digunakan metode jembatan Wheatstone yang rangkaian di tunjukkan dalam gambar 1.
d
Rx R2 b a R1 G
c

Pada gambar 1a amperemeter A mengukur arus iR yang melalui hambatan R, tetapi voltmeter V menunjukkan pembacaan beda potensial Vac dan bukan beda potensial Vbc yaitu beda potensial yang sebenarnya dari ujungujung hambatan R. Cara pengukuran hambatan R dengan rangkaian gambar 1a hanya akan memberikan nilai R yang sebenarnya yaitu perbandingan dari Vac dan iR jika hambatan dalam dari amperemeter RA sama dengan nol. Jika, RA bagi Vac dan iR harus dikoreksi. Pada rangkaian gambar 1b voltmeter V menunjukkan pembacaan beda potensial Vab dari ujung-ujung R, tetapi amperemeter A menunjukkan pembacaan arus i dimana i = iR + iV yaitu ir arus yang melalui R dan iV arus yang melalui voltmeter V. Nilai R yang sebenarnya adalah Vab dibagi dengan iR tetapi karena yang ditunjukkan oleh amperemeter ialah i, nilai r yang diperoleh dari pembacaan pada voltmeter V dan amperemeter A harus dikoreksi untuk memperoleh nilai R yang sebenarnya.

R3

Gambar 1 Bila Vac = Vbc , maka dalam keadaan saklar S tutup. Maka penunjukkan galvanometer G adalah nol. Dalam gambar R1 , R2 , dan R3, di ketahui sehingga hambatan Rx yang di cari adalah

Rx =

(1) Rek

Dalam praktek, R2 , dan R3 di ganti dengan sebuah pembagi tegangan ( voltage divider atau potensiometer ) seperti ditunjukkan pada gambar 2. Pembagi tegangan ini merupakan kawat lurus homogen (resistivitas dan diameter sama), sehingga hambatannya sebanding dengan panjang kawat. Jadi R1 menjadi p1 ( panjang sebagian kawat pertama) dan R2 menjadi p2. Maka Rx = [ ] R1 (2)

V Gambar 3 R1 a R2 b

Rek Dalam hal ini, R1 adalah hambatan standar. a Gambar 4 Metode Penelitian p1 Rx a p2 Gambar 2 Hambatan Seri dan Paralel Bila dua hambatan dihubungkan secara seri seperti pada gambar 3, maka kedua hambatan dapat digantikan oleh sebuah hambatan ekivalen : Rek = R1 + R2 (3) G b Rstandar Dalam percobaan ini menggunakan metode eksperimen, dengan melakukan percobaan di laboratorium fisika dasar. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang telah disediakan. 2. Menyusun alat percobaan 3. Melakukan pengecekan alat 4. Melakukan percobaan Pengujian Sistem Adapun langkah-langkah percobaan sebagai berikut : 1. Menghubungkan rangkaian seperti gambar 1 jangan menyalakan catu daya sebelum diperiksa. 2. Dalam keadaan saklar S buka, menyalakan catu daya, kemudian naikkan satu tahap (3 volt) 3. Mengukur Vac = Vbc dengan multimeter (tanyakan kepada asisten). Geser kedudukan titk b sehingga perbedaan Vac = Vbc sekecil mungkin. b

Dan untuk hambatan parallel gambar 4 Rek = V (4)

R1

R2

4. Tutup saklar S, yakni menghubungkan G ketika titik a ubah (geser) kedudukan titik b (dengan pisau) sambil mengubah hambatan gese, dari maksimum ke minimum sehingga diperoleh penunjukkan galvanometer menjadi nol. 5. Ubah arah arus dengan saklar pada komutator (pembalik arus). Atur agar penunjukkan galvanometer menjadi nol. 6. Mencatat p1, p2, dan hambatan standar 7. Mematikan catu daya 8. Mengganti dengan Rx lain, misalnya Rx2 9. Mengulangi percobaan 1s/d 7 untuk menentukan Rx2 10. Menambahkan Rx1 yang sudah diukur sebelumnya sehingga Rx1 seri dengan Rx2 11. Mengulangi percobaan 1s/d 7 untuk menentukan Rek dan hubungan seri tersebut 12. Memasang Rx1 paralel dengan Rx2 . Mengulangi percobaan 1s/d 7 untuk menentukan Rek dari hubungan parallel tersebut.

Seri R1 75 Rek 136 R2

Paralel Rek 33,64 61

Kesimpulan 1. Tegangan yang diukur pada dua titik mempunyai polaritas yang sama adalah 0 volt. 2. Tegangan pada jembatan adalah selisih tegangan antara dua polaritas tersebut 3. Arus akan mengalir dari titik jembatan yang berpolaritas tinggi ke titik yang berpolaritas rendah. Daftar Pustaka Halliday, Fisika Jilid 2 ( terjemahan ) bab 32

Hasil dan Pembahasan Dari percobaan yang dilakukan mendapatkan data sebagai berikut : Hambatan R Panjang kawat (p1) (cm) (400,05) (480,05) (430,05) (380,05) Panjang Kawat (p2) (cm) (600,05) (520,05) (570,05) (620,05)

R1 R2 R1 seri dengan R2 R1 paralel dengan R2 R1 66,67

R2 92,3

Rek 38,7

You might also like