You are on page 1of 104

2.1. Pengertian Warga Negara 2.4.

1 Pengertian Warga Negara Unsur-unsur terbentuknya negara ada 3, yaitu adanya rakyat, adanya wilayah/negara dan adanya pemerintah yang berdaulat. Tidak mungkin suatu negara akan terbentuk tanpa adanya rakyat atau warganegara. Warga negara berasal dari warga, yang berarti anggota. Warga negara berarti penduduk suatu negara atau bangsa yang berdasarkan tempat kelahiran (ius soli) atau keturunan (ius sangunis) yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara. Dalam UUD 1945 Pasal 26 ayat (1) menjelaskan bahwa warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang dari bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Orang dalam suatu wilayah dapat dibagi menjadi penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah mereka yang telah memenuhi syarasyarat tertentu yang ditetapkan dalam peraturan dimana yang bersangkutan diperkenankan mempunyai tempat tinggal (domisili) dalam wilayah negara itu. Sedangkan, bukan penduduk adalah mereka yang berada di wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan tidak bermaksud untuk bertempat tinggak di wilayah negara tersebut. Penduduk sendiri dibagi menjadi dua, yaitu warga negara dan bukan warga negara. Warga negara, yaitu mereka yang berdasarkan hokum tertentu merupakan anggota dari suatu negara. Sedangkan, bukan warga negara adalah mereka yang berada di suatu negara tetapi secara hokum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan namun tunduk pada ketentuan pemerintah di mana mereka berada. Sehingga setiap warga negara adalah bagian dari penduduk. Sedangkan setiap penduduk belum tentu warga negara.

96

2.4.2 Asas Kewarganegaraan, Naturalisasi dan Hilangnya Kewarganegaraan Suatu negara menentukan seseorang termasuk atau tidak termasuk dalam golongan warga negara adalah dengan menggunakan suatu asas dan stelsel. Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang adalah sebagai berikut: 1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran. 2. Asas ius soli (law of the soil) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbagi atas anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini. 3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang. 4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang

menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini. Undang-undang ini pada dasarnya tidak mengenal

kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan yang diberikan kepada anak dalam Undang-Undang ini merupakan suatu pengecualian. Selain dari keempat asas diatas masih ada beberapa asas yang menjadi dasar penyusunan Undang-Undang kewarganegaraan Republik Indonesia. 1. Asas kepentingan nasional adalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad mempertahankan kedaulatannya sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.

96

2.

Asas perlindungan maksimum adalah asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap Warga Negara Indonesia dalam keadaan apapun baik di dalam maupun di luar negeri.

3.

Asas persamaan di dalam hokum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan pemerintahan. bahwa setiap warga negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hokum dan

4.

Asas kebenaran substantif adalah prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat administrative, tetapi juga disertai seubstansi dan sarat-syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

5.

Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal ikhwal yang berhubungann dengan warga negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender.

6.

Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia adalah asas yang dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus menjamin, melindungi, dan memuliakan hak asasi manusia pada umumnya dan hak warga negara pada khususnya.

7.

Asas keterbukaan adalah asas yang menentukan bahwa dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka.

8.

Asas publisitas adalah asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau kehilangan Kewarganegaraan Republik Indonesia diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia agar masyarakat mengetahuinya.

96

Dalam menganut asas-asas tersebut di atas, banyak negara mengalami perbedaan dalam menentukan status kewarganegaraan rakyatnya, sehingga menimbulkan seseorang tidak mempunya kewarganegaraan (apatride) dan bahkan seseorang mempunya dua kewarganegaraan (bipatride). Oleh karena itu, dalam menentukan status kewarganegaraan suatu negara, pemerintah pada umumnya menggunakan stelsel aktif dan stelsel pasif. Menurut stelsel aktif, seseorang yang ingin menjadi warga negara di suatu negara harus melakukan tindakan-tindakan hokum tertentu secara aktif. Sedangkan menurut stelsel pasif, seseorang yang berada dalam suatu negara sudah dengan sendirinya dianggap menjadi warga negara, tanpa harus melakukan tindakan-tindakan hokum terntentu. Berkaitan dengan stelsel aktif dan stelsel pasif diatas, seseorang warga negara di suatu negara, pada dasarnya, mempunya hak opsi dan repudasi. Hak opsi adalah hak untuk memilih suatu kewarganegaraan, sedangkan hak repudasi adalah hak untuk menolah suatu kewarganegaraan. Prosedur permohonan pewarganegaraan melalui proses naturalisasi diatur dalam UU No. 12 Tahun 2006 tertanggal 1 Agustus 2006. Namun adapun hal-hal yang menghilangkan status kewarganegaraan seseorang, diantaranya: 1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri, 2. Tidak menolak atau tidak melepas kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu, 3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas

permohonannya sendiri, 4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden,

96

5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh WNI, 6. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing, 7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang ebrsifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing, 8. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya, 9. Bertempat tinggal di luar wilayah NKRI selama lima tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI.

2.2. Pengertian Bangsa 2.5.1. Definisi Bangsa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi. Secara umum Bangsa adalah sekelompok besar manusia yang memiliki cita-cita moral dan hukum yang terikat menjadi satu, karena keinginan dan pengalaman sejarah di masa lalu serta mendiami wilayah suatu Negara. Mengenai makna atau pengertian Bangsa, banyak tokoh atau ahli ketatanegaraan yang mengemukakan pendapatnya, antara lain sebagai berikut: 1. Ernest Renan

96

Sebagai Ilmuwan Prancis, Ernest Renan berpendapat bahwa bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama dengan perasaan kesetiakawanan yang Agung. 2. F.Ratzel Seorang ahli dari Jerman ini berpendapat bahwa sebuah bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat atau keinginan tersebut muncul karena adanya perasaan kesatuan antara manusia dan lingkungan tempat tinggalnya. 3. Hans Kohn Ilmuwan dari Jerman ini berpendapat bahwa bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. 4. Jalobsen dan Lipman Berpendapat bahwa bangsa adalah suatu kesatuan budaya dan kesatuan politik (Culture Unity and Political Unity). 5. Otto Bauer Ilmuwan dari Jerman ini berpendapat bahwa pengertian bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter atau sifat, karena adanya persamaan nasib. Dari pendapat-pendapat tersebut masih ada pengertian Bangsa, yaitu Rakyat yang telah mempunyai kesatuan tekad untuk membangun masa depan bersama, dengan cara mendirikan suatu Negara yang akan mengurus terwujudnya aspirasi dan kepentingan bersama secara adil. 2.5.2. Asal Mula Terbentuknya Bangsa Walaupun belum ada persamaan pandangan di antara para pakar kenegaraan tentang pengertian bangsa, namun dalam menentukan faktor objektif terbentuknya bangsa memiliki kesamaan. Kesamaan-kesamaan tersebut adalah bahwa suatu bangsa dapat terbentuk karena dilandasi oleh rasa kesatuan dan persatuan tanah air, keturunan, adat istiadat, budaya, bahasa, serta cita-cita.

96

Menurut Hans Kohn (Jerman) pada umumnya bangsa terbentuk karena adanya faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dari bangsa lain, yaitu keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, kesamaan politik, komunikasi, dan solidaritas. Menurut Frederich Hertz, seorang pakar kenegaraan dari jerman, mengemukakan bahwa empat faktor penting terbentuknya suatu bangsa, yaitu: 1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional, yang meliputi kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan,komunikasi, dan solidaritas. 2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan atau kepentingan nasionalnya. 3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian atau kekhasan (misalnya menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya) 4. Keinginan untuk menonjol dari bangsa-bangsa lainnya dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise. 2.3. Pengertian Negara 2.6.1. Definisi Negara Secara etimologis, Negara berasal dari bahasa asing Staat (Belanda, Jerman), atau State (Inggris). Kata Staat atau State pun berasal dari bahasa Latin, yaitu status atau statum yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan menempatkan. Kata status juga diartikan sebagai tegak dan tetap. Kemudian, Niccolo Machiavelli memperkenalkan istilah La Stato yang mengartikan Negara sebagai kekuasaan. Beberapa pengertian Negara menurut pakar kenegaraan: 1. George Jellinek

96

Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang mendiami wilayah tertentu.
2. George Wilhelm Freiderich Hegel

Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal. 3. Logeman Negara adalah organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya. 4. Karl Marx Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum borjuis/kapitalis) untuk 5. menindas atau mengeksploitasi kelas yang lain (ploretariat/buruh). Harold J. Laski Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secarah sah, lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu. 6. Prof. R. Djokosoetono,S.H. Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama. 7. Prof. MR. Soenarko Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana kekuasaan Negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan. 8. Prof. Miriam Budiarjo Negara adalah organisasi yang dalam satu wilayah dapat melaksanakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. 9. Aristoteles

96

Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama. 10. Hugo De Groot Negara adalah ikatan-ikatan manusia yang sadar akan arti dan panggilan hokum kodrat. Jadi, kesimpulan dari pengertian diatas, Negara adalah Satu kesatuan organisasi yang didalam nya ada sekelompok manusia (rakyat), wilayah yang permanent (tetap) dan memiliki kekuasaan yang mana di atur oleh pemerintahan yang berdaulat serta memiliki ikatan kerja yang mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara segala instrumen-instrumen yang ada didalamnya dengan kekuasaan yang ada.
2.6.2. Teori Terjadinya Negara

Menurut pandangan para ahli asal mula terjadinya negara dapat dibedakan menjadi empat pendekatan, yaitu:
1. Terjadinya negara secara primer

Menurut pendekatan primer, terjadinya negara dimulai dari masyarakat hokum yang paling sederhana, kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih maju, seperti suku, kerajaan, negara nasional, dan negara demokrasi.
2. Terjadinya negara secara sekunder

Menurut pendekatan sekunder terjadinya negara merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Negara lahir karena adanya revolusi rakyat yang menghendaki kemerdekaan, dan lahirlah negara.
3. Terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah

Berdasarkan pendekatan fakta sejarah, terjadinya negara didasarkan pada kenyataan yang benar-benar terjadi dalam sejarah yang

96

dibedakan menjadi pendudukan, peleburan, penaikan, penyerahan, penguasaan, pembentukan baru, pemisahan, dan proklamasi.
4. Terjadinya negara berdasarkan pendekatan teori-teori

Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang proses terjadinya atau terbentuknya negara. Teori-teori itu antara lain adalah:
a. Teori ketuhanan

Menurut teori ini negara terjadi atau terbentuk tidak lain karena kehendak Tuhan.
b. Teori perjanjian masyarakat

Teori ini mengemukakan bahwa negara terjadi karena adanya perjanjian masyarakat (semua warga negara) untuk membentuk negara.
c. Teori kekuasaan

Teori ini menyatakan bahwa negara pertama kali terbentuk karena kekuasaan dengan jalan penaklukan dan pendudukan.
d. Teori hukum alam

Menurut pandangan teori ini, negara terjadi atas kekuasaan atau kehendak alam.
2.6.3. Bentuk Negara

Secara teoritis bentuk negara terbagi menjadi dua, yaitu:


1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah negara yang merdeka dan berdaulat di mana penyelenggaraan pemerintahannya diatur oleh pemerintah pusat. Adapun ciri-ciri negara kesatuan adalah:
a. Kedaulatan negara ke dalam dan keluar negeri dipegang oleh

pemerintah pusat.
b. Hanya ada satu pemerintahan di dalam negara. c. Negara hanya terdapat satu UUD. d. Satu kebijakan yang berlaku secara nasional. 2. Negara Serikat (Federasi)

96

Negara serikat adalah negara yang terdiri atas gabungan dari beberapa (Pusat) negara yang bagian. Negara-negara urusan bagian tersebut menyerahkan sebagian urusannya kepada Pemerintah Federal menyangkut keuangan, pertahanan, telekomunikasi, hubungan luar negeri, dan negara-negara bagian tidak berdaulat. Adapun ciri-ciri negara serikat adalah:
a. Masing-masing negara bagian tidak berdaulat. b. Terdapat banyak UUD. c. Kepala negara dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab

kepada rakyat.
d. Pememrintah federal (pusat) memperoleh kedaulatan dari

negara-negara bagian.
2.6.4. Sifat, Fungsi dan Tujuan Negara

Pada dasarnya berdirinya suatu Negara yaitu karena keinginan manusia yang membentuk suatu bangsa karena adanya berbagai kesamaan ras, bahasa, adat dan sebagainya. Sifat hakikat Negara mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Sifat memaksa

Negara memiliki sifat memaksa, dalam arti mempunyai kekuatan fisik secara legal. Dan sarananya adalah polisi, tentara, dan alat penjamin hukum lainnya. Sehingga diharapkan semua peraturan perundangan yang berlaku ditaati supaya keamanan dan ketertiban Negara tercapai.
2. Sifat monopoli

Dalam menetapkan tujuan bersama masyarakat. Misalnya Negara dapat mengatakan bahwa aliran kepercayaan atau partai politik tertentu dilarang karena dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat.
3. Sifat mencakup semua

96

Semua peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah untuk semua orang tanpa terkecuali. Sebab kalau seorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas Negara, maka usaha Negara kea rah tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan gagal. Secara umum, negara berfungsi sebagai pengatur kehiduapan dalam negara demi tercapainya tujuan negara. Untuk itu, negara harus melakukan fungsi umum, yaitu:
1. Melaksanakan ketertiban 2. Mengusahan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat 3. Mengusahakan pertahanan dan keamanan 4. Menegakkan keadilan bagi setiap warga negara

Namun beberapa fungsi lainnya dijelaskan oleh para ahli, diantaranya:


1. John Locke

Menyatakan bahwa fungsi negara dibedakan menjadi tiga, yaitu:


a. Fungsi legislative, yaitu membuat undang-undang b. Fungsi eksekutif, yaitu melaksanakan undang-undang c. Fungsi federatif, yaitu melaksanakan hubungan luar negeri

2. Montesqueieu Menyatakan bahwa fungsi negara dibagi menjadi tiga, yang disebut:
a. Fungsi legislatif, yaitu membuat undang-undang b. Fungsi eksekutif, yaitu melaksanakan undang-undang c. Fungsi

yudikatif,

yaitu

mengadili

dan

mengawasi

pelaksanaan undang-undang
3. Van Vollenhoven

Menyatakan bahwa fungsi negara dibedakan menjadi empat, yaitu:


a. Regeling, yaitu membuat undang-undang (peraturan) b. Bestuur, yaitu menyelenggarakan pemerintahan c. Rechspraak, yaitu menyelenggarakan pengadilan

96

d. Politie, yaitu menciptakan ketertiban dan keamanan

Pada dasarnya setiap negara di dunia ini mempunyai tujuan yang sama, yakni mewujudkan kesejahteraan tersebut dalam mewujudkan tujuannya. Tujuan negara sangat berhubungan erat dengan organisasi di negara yang bersangkutan untuk menggerakkan segala kegiatan serta sekaligus menjadi pedoman dalam menyusun dan mengendalikan alatalat kelengkapan negara dan kehidupan rakyatnya. Sampai saat ini, belum ada satupun dari kalangan para ahli yang dapat merumuskan tujuan negara secara tepat dalam suatu rumusan yang meliputi semua unsur dan cocok untuk setiap zaman dan tempat. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila para ahli dalam merumuskan tujuan negara yang berbeda-beda.
1. Tujuan negara menurut para ahli a. Shang Yang (54 SM)

bagi rakyatnya. Hal yang

membedakan dari tiap-tiap negara adalah bagaimana cara negara

Menyatakan bahwa tujuan negara adalah menumpuk kekuasaan yang sebesar-besarnya pada negara.
b. Nicholo Machiavelli (14281527)

Mengemukakan bahwa tujuan negara adalah untuk menghimpun dan memeperbesar kekuasaan agar mencapai kebesaran, kehormatan, dan kesejahteraan bangsa negara tersebut.
c. Dante Allghieri (12651321)

Mengatakan bahwa tujuan negara adalah tidak lain untuk menciptakan perdamaian dunia.
d. Immanuel Kant (17241804)

Mengatakan bahwa tujuan negara adalah membantu dan memelihara anak dan kemerdekaan warga negara.
2. Tujuan negara Republik Indonesia

Sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang 1945 alinea ke-4 tujuan negara RI dirumuskan sebagai berikut:

96

a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia b. Memajukan kesejahteraan umum c. Mencerdaskan kehidupan bangsa d. Ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia 2.6.5. Unsur-Unsur Negara

Sebuah negara dapat berdiri jika telah memenuhi unsur-unsur pokok yang diperlukan. Unsur yang dimaksudkan adalah bagianbagian yang membentuk satu kesatuan.
1. Unsur Konstitutif

Unsur konstitutif adalah unsur pokok yang harus ada dalam persyaratan berdirinya negara yang meliputi dua unsur penting, yaitu:
a. Rakyat, b. Daerah/Wilayah, dan c. Pemerintahan yang berdaulat. 2. Unsur Deklaratif

Unsur dekalratif merupakan unsur tambahan atau pelengkap, yaitu berpa pengakuan negara lain. Pada awalnya unsur pengakuan tidak penting, bahkan tidak diperlukan. Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan dan perubahan tata pergaulan internasional saat ini, unsur pengakuan negara lain sangat penting bagi suatu negara, karena negara yang baru merdeka tanpa adanya pengakuan dari negara lain dapat membahayakan eksistensi (keberadaan) dan kelangsungan hidup negara tersebut. Pengakuan dari negara lain, dalam praktik pergaulan internasional, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pengakuan secara de facto yaitu pengakuan oleh negara lain yang

didasarkan pada kenyataan atau fakta tentang adanya suatu negara.

96

b. Pengakuan secara de jure yaitu pengakuan oleh negara lain

secara resmi yang didasarkan pada hukum. 2.4. Hubungan Antara Warga Negara, Bangsa dan Negara Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang pada dasarnya mensyaratkan adanya wilayah, pemerintahan, penduduk sebagai warga negara, dan pengakuan dari negara-negara lain sudah dipenuhi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Proses bangsa yang menegara memebrikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya bangsa, dimana sekelompok manusia yang berada di dalamnya merasa sebagai bagian dari abngsa. Negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsa. Bangsa tersebut merasakan pentingnya keberadaan negara, sehingga tumbuhlah kesadaran untuk mempertahankan tetap tegak dan utuhnya negara melalui upaya bela negara. Seperti yang kita ketahui bahwa untuk membentuk suatu negara, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah adanya warga negara. Tanpa keberadaan warga negara maka tidak akan pernah terbentuk suatu warga negara, sebab warga negaralah yang nantinya akan membentuk pemerintahan yang berdaulat dan menentukan wailayah bagi mereka untuk ditempati. Dan warga negara yang telah mengikrarkan dirinya sebagai warga negara yang sah untuk membentuk suatu negara, maka dengan penuh kesadaran bersatu dan membentuk diri mereka sebagai bangsa. Agar nantinya mereka dapat secara bersama menjaga keutuhan dan ketahanan negara yang mereka dirikan, dengan menggunakan pemerintahan yang berdaulat, saling menjaga dan mengayomi satu sama lain, mengkukuhkan persatuah agar dapat mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2.5. Hak-Hak dan Kewajiban-Kewajiban Warga Negara terhadap Negara 2.8.1. Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam UUD 1945 Bab X, pasal tentang Warga Negara telah diamanatkan pada pasal 26, 27, 28, 29, 30, sebagai berikut:

96

1. Pasal 26, ayat (1) yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga negara. 2. Pasal 27, ayat (1) segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan itu dengan tiada ada kecualinya. 3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undangundang. 4. Pasal 30, ayat (1) Hak dan Kwajiban Warga Negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. 2.8.2. Hak-Hak dan Kewajiban-kewajiban Warga Negara terhadap Negara 1. Kesamaan Kedudukan dalam Hukum dan Pemerintahan Negara kesatuan Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan. Ini adalah konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan. Pasal 27 ayat (1) menyatakan tentang kesamaan kedudukanwarga negara di dalam hukum dan pemerintahan dan kewajiban warga negara dalam menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa pengecualian. 2. Hak Atas Pekerjaan dan Penghidupan yang Layak Bagi Kemanusiaan Pasal 27 (2) UUD 1945 menetapkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memancarkan asas keadilan sosial dan kerakyatan. 3. Kemerdekaan Berserikat dan Berkumpul

96

Pasal 28 UUD 1945 menetapkan hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisa maupun tulisan dan sebagainya. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat Demokratis. 4. Kemerdekaan Memeluk Agama Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan pada ayat (2) menyatakan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. 5. Hak dan Kewajiban Membela Negara Pasal 30 ayat (1) menyatakan hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara. 6. Hak Mendapat Pengajaran Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menetapkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Untuk itu, UUD 1945 mewajibkan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang diatur dengan undangundang. 7. Kebudayaan Nasional Indonesia Pasal 32 menetapkan bahwa Pemerintah hendaknya memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Penjelasan UUD 1945 itu juga memberikan rumusan tentang kebudayaan Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebgai puncakpuncak kebudayaan di daerha-daerah di seluruh Indonesia. 8. Kesejahteraan Sosial

96

Pasal 33 dan 34 UUD 1945 mengatur kesejahteraan sosial. Selanjutnya penjelasan pasal 33 UUD 1945 menetapkan bahwa produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawa pimpinan atau pemilikan anggota-anggota masyarakat. 2.6. Hak Asasi ManusiaHAM 2.9.1. Pengertian Hak Asasi Manusia Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM). 2.9.2. Pemahaman tentang Hak Asasi Manusia Didalam Mukadimah Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia yang telah disetujui dan diumumkan oleh Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor 217 A (III) tanggal 10 Desember 1948 terdapat pertimbangan-pertimbangan berikut: a. Menimbang bahwa pengakuan atas martabat yang melekat dan hakhak yang sama dan tidak terasingkan dari semua anggota keluarga kemanusiaan, keadilan dan perdamaian dunia. b. Menimbang bahwa mengabaikan dan memandang rendah pada hakhak asasi manusia telah mengakibatkan perbuatan-perbuatan bengis yang menimbulkan rasa kemarahan dalam hati nurani umat manusia dan bahwa terbentuknya suatu dunia dimana manusia akan mengecap kenikmatan kebebasan berbicara dan agama serta kebebasan dari rasa takut dan kekurangan telah dinyatakan sebagai aspirasi tertinggi dari rakyat jelata.

96

c. Menimbang bahwa hak-hak manusia perlu dilindungi oleh peraturan hukum supaya orang tidak akan terpaksa memilih pemberontakan sebagai usaha yang terakhir guna menentang kelaliman dan penjajahan. d. Menimbang bahwa persahabatan antara negara-negara perlu dianjurkan. e. Menimbang bahwa bangsa- bangsa dari anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam Piagam telah menyetakan sekali lagi kepercayaan mereka atas hak-hak dasar dari manusia, martabat serta penghargaan seorang manusia, dna hak-hak yang sama bagi lakilaki maupun perempuan dan telah memutuskan akan meningkatkan kemajuan sosial dan tingkat penghidupan yang lebih baik dalam kemerdekaan yang lebih luas. f. Menimbang bahwa negara-negara anggota telah berjanji akan mencapai perbaikan penghargaan umum terhadap pelaksanaan hakhak manusia dan kebebasan-kebebasan asas dalam kerja sama dengna PBB. g. Menimbang bahwa pengertian umum terhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasan ini adalah penting sekali untuk pelaksanaan janji ini secara benar. 2.9.3. Landasan Hukum Penegakan Hak Asasi ManusiaHAM di Indonesia 1. Landasan Idiil (Pancasila) sila ke-2: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Landasan idiil merupakan landasan filosofis dan moral bagi bangsa Indonesia untuk senantiasa memberikan penghormatan, pengakuan, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. 2. Landasan konstitusional (UUD 1945) yakni: a. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-1 dan ke-4 b. Pasal 2734 UUD 1945

96

UUD 1945 menjadi yuridis bagi bangsa dan negara Indonesia dalam memberikan penghormatan, pengakuan, perlindungan serta pengakuan HAM di Indonesia. 3. Landasan operasional, yakni landasan pelaksanaan bagi penegakan HAM di Indonesia yang meliputi aturan-aturan pelaksana, seperti: a. TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Ketetapan ini menugaskan kepada lembaga-lembaga dan menyebarluaskan pemahaman tentang HAM. b. UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Undangundang ini menjadi landasan pelaksana yang amat penting dalam upaya penekanan HAM di Indonesia. c. UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. d. Kepres No. 50 Tahun 1993 tentang pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM). 2.9.4. HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Dengan diundangkannya UU No. 30 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia berusaha untuk menerapkan HAM dalam kehidupan sehari-hari. Menurut UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dandilindungi oleh negara, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak-hak asasi manusia yang terdapat dalam UU No. 39 Tahun 1999, yaitu: a. Hak untuk hidup b. Hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan c. Hak mengembangkan diri d. Hak memperoleh keadilan

96

e. Hak atas kebebasan pribadi f. Hak atas rasa aman g. Hak atas kesejahteraan h. Hak turut serta dalam pemerintahan i. Hak wanita j. Hak anak Di dalam pasal 13 UU. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, dijelaskan bahwa setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan: a. Diskriminasi b. Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual c. Penelantara d. Kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan e. Ketidakadilan f. Perlakuan salah lainnya 2.9.5. Upaya Pemajuan, Penghormatan dan Penegakan HAM Munculnya perkembangan Hak Asasi Manusia dimulai sejak adanya kesadaran dari umat manusia akan arti pentingnya nilai-nilai kemanusiaan. Munculnya kesadaran untuk memperjuangkan dan menegakkan hak asasi manusia dilatarbelakangi oleh peristiwa penindasan, ketidakadilan, penistaan, dan kezaliman yang dilakukan oleh penguasa. Oleh karena itulah, Pemerintah Indonesia melakukan upaya penghormatan, pemajuan, pemenuhan da perlindungan hak asasi manusia bagi semua warga negara berdasarkan prinsip-prinsip kesatupaduan itu berarti bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, budaya dan hak pembangunan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan baik dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam penilaian pelaksanaannya.

96

Upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka pemajuan, penghormatan, dan perlindungan hak asasi manusia, antara lain: a. Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propernas) tahun 20002004 dengan pembentukan dan pembuatan peraturan perundangan yang berkaitan dengan hak asasi manusia. b. Dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dengan keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 yang kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 39 Tahun 1999. c. Pembentukan Komisi Anti Kekerasan terhadap perempuan dengan Keputusan Presiden Nomor 181 Tahun 1998. d. Pembentukan Kantor Menteri Negara Hak Asasi Manusia tahun 1999 yang kemudian digabung dengan Departemen Hukum dan Perundang-Undangan, kemudian berubah menjadi Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. e. Disahkannya Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusai. f. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia. g. Pengesahan peraturan-peraturan lainnya yang berhubungan dengan hak asasi manusia dan penambahan pasal-pasal khusus mengenai hak asasi manusia dalam amandemen UUD 1945. h. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) Indonesia Tahun 19982003 yang selanjutnya direvisi melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2003. RANHAM Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan rencana umum untuk meningkatkan penghormatan, pemajuan, pemenuhan dan perlindungan hak asasi manusia, termasuk untuk melindungi masyarakat yang rentan terhadap pelanggaran hak asasi manusia.

96

Di dalam Propenas Tahun 20002004 terncantum visi bangsa Indonesia di masa depan mengenai masyarakat dan hukum sebagai berikut:
a.

Terwujudnya kondisi aman, damai, tertib dan ketentraman masyarakat,

b. Terwujudnya system hukum nasional yang menjamin tegaknya

supremasi hukum dan hak asasi manusia berlandaskan keadilan dan kebenaran. Program utama RANHAM Indonesia tahun 20042009 ada enam, yaitu:
a.

Pembentukan dan penguatan institusi pelaksan RANHAM Persiapan harmonisasi peraturan perundang-undangan Penerapan norma dan standar hak asasi manusia Pemantauan, evaluasi dan pelaporan

b. Persiapan ratifikasi instrument hak asasi manusia internasional c.

d. Diseminasi dan pendidikan hak asasi manusia e. f.

2.9.6. Hambatan dalam Pemajuan, Penghormatan dan Penegakan HAM Upaya dalam memberikan pemajuan, penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia pada kenyeataannya masih menghadapi kendalan atau hanbatan dan tantangan yang besar. Hambatan dalam pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM justru datang dari aparatur negara yang bertanggung jawab dan berkewajiban menegakkan hak asasi manusia. Seringkali aparatur negara yang ebrtindak demi hukum dab tugas melampaui batas wewenangnya sehingga menimbulkan pelanggaran dan pelecehan terhadap hak asasi manusia. Akan tetapi tidak sedikit kasus hak asasi manusia disebabkan oleh negara itu sendiri. Masyarakat terlalu egois dan memaksakan kehendak agar hak asasinya dipenuhi, tetapi

96

masyarakat lupa bahwa mereka juga punya kewajiban hak asasi yang harus dilaksanakannya. Secara garis besar hambatan yang dihadapi dalam penegakan hak asasi manusia di Indonesia dapat kita identifikasika seperti berikut: a. Masalah sosial budaya - Rendahnya keadaan masyarakat akan pentingnya hak asasi manusaia yang terjadi akibat ketimpangan stratifikasi sosial masyarakat. - Adanya norma adat dan budaya masyarakat yang berkaitan dengan kebiasaan, upacara kedudukan sosial yang bertentangan dengan HAM. - Rendahnya sumber daya manusia khususnya aparatur penegak hukum seperti halim, jaksa, dan polisi sehingg menghambat proses penegakan HAM.
- Adanya konflik sosial yang sering terjadi di masyarakat sebagai

konsekuensi masyarakat majemuk yang menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM.


b. Masalah informasi dan komunikasi - Terhambatnya informasi dan komunikasi tentang pentingnya

penegakan HAM sebagai akibat keadaan dan kedudukan geografik Indonesia


- Rendahnya sarana dan teknologi komunikasi, menyebabkan

tidak maksimalnya kemampuan informasi dan berkomunikasi di seluruh wilayah Indonesia


- Terbatasnya sosialisasi tentang HAM di seluruh wilayah

Indonesia karena rendahnya teknologi informasi dan komunikasi


c.

Masalah kebijakan pemerintah


- Adanya

kebijakan

pemerintah

yang

mengedepankan

kepentingan stabilitas nasional sehingga mengabaikan masalah hak asasi manusia

96

- Masih lemahnya pengawasan dari lembaha DPR dan masyarakat

terhadap kebijakan pemerintah


- Adanya arogansi aparatur pemerintah, yang sering mendorong

kritik dan control sosial dari masyarakat sebagai tindakan pemabangkangan


- Rendahnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan aparatur

penegak hukum, sehingga menghambat kinerja penegakan hak asasi manusia dan lain-lain
d. Masalah perangkat perundang-undangan - Sulitnya merealisasikan aturan perundang-undangan tentang

HAM dalam kehidupan masyarakat


- Belum disyahkannya hasil konvensi internasional tentang HAM

di Indonesia Selain hambatan-hambatan seperti tersebut di atas, proses penegakan hak asasi manusia di Indonesia juga megnhadapi tantangantantangan yang berat dan sulit. Tantangan itu antara lain:
a.

Amandemen UUD 1945 pasal 28 yang mengedepankan asas non retroaktif, hukum. yang artinya tidak dapat berlaku surut. Ini memungkinkan para tersangka atau terdakwa lepas dari jeratan

b. Adanya prinsip universalitas, artinya bahwa hak asasi manusia

bersifat fundamentalis dan berlaku secara umum (universal). Hal ini melahirkan kewajiban kepada setiap anggota PBB untuk menghormati, mengakui, dan menjamin penegakan hak asasi manusia.
c.

Adanya prinsip negara demokrasi, yang artinya suatu negara disebut negara demokrasi apabila hak-hak asasi manusia diakui dan dilindungi oleh negara. Negara memberikan jaminan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.

96

d.

Adanya prinsip negara hukum, yang artinya bahwa hukum harus dijalankan dan ditegakkan oleh negara untuk menjamin keadilan dan tegaknya HAM.

e.

Adanya prinsip keseimbangan, yang artinya bahwa hak dan kewajiban asasi setiap warga negara sama. Oleh sebab itu pencapaian dan peerapan keduanya haruslah didasarkan pada prinsip keseimbangan. Akan tetapi kenyataan di masyarakat, kecenderungan secara umum masyarakat lebih mengutamakan kepentingan hak-haknya dan mengabaikan kewajiban asasinya. Sehingga mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan yang akhirnya menghambat proses penegakan HAM.

2.9.7. Instrumen Hukum dan Peradilan Internasional HAM Hak asasi manusia mempunyai dimensi internasional sejalan dengan pengertian bahwa nilai-nilai hak asasi manusia bersifat universal. Oleh karena itu, upaya pemajuan dan peningkatan terhadap hak asasi manusia perlu dilakukan dengna kerja sama internasional, bukan melalui konfrontasi ataupun pemaksaan terhadap tata nilai asing yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai nasional. Misalnya, ketika raja Inggris, John Lackland, memerintah rakyat dengan sewenang-wenang sehingga banyak diprote oleh para bangsawannya. Agar rakyat terhindar dari kesewenangan raja, maka dibuatlah piagam magna charta pada tahun 1215. Akibat pertentangan Raja Charles I dengan rakyatnya ketika itu, maka dibuatlah suatu perlindungan hukum terhadap rakyat untuk melakukan petisi, yak=itu hak petisi (petition of rights), diantaranya berisi: - Segala keputusan perpajakan serta hak-hak istimewa harus izin parlemen - Tidak sembarang menangkap tanpa tuduhan yang jelas Di Amerika Serikat, dicetuskan pernyataan kemerdekaan (declaration of independence) pada tanggal 4 Juli 1776. Dalam

96

pernyataan tersebut dijelaskan bahwa semua orang dilahirkan sama dan memiliki hak tertentu yang tidak dapat dialihkan, yakni hak untuk hidup, hak kemerdekaan, dan hak untuk mengejar kebahagiaan. Namun setelah usainya Perang Dunia II, rakyat banyak dilanda kesengsaraan dan ketakutan. Sehingga pada tahun 1941 Presiden Amerika Serikat menyekatan 4 kebebasan (the four freedom) dihadapan Kongres, yaitu: 1. Bebas berbicara (freedom of speaks) 2. Bebas beragama (freedom of religion) 3. Bebas dari rasa takut (freedim from fear) 4. Bebas dari kemelaratan (freedom from wand) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah lembaga internasional pada tanggal 24 Oktober 1945. Lembaga ini berfungsi untuk menyelesaikan permasalahan dunia. Salah satu permasalahan waktu itu adalah menghilangkan kesengsaraan dan ketakutan akibat trauma terhadap kekejaman dalam perang dunia kedua. Pada tanggal 10 Desemebr 1948, PBB mendeklarasikan tentang hak-hak asasi manusia yang dikenal dengan Universal Declaration of Human Rights (UDHR), yang berisi 30 pasal. Secara keseluruhan, UDHR ini mengatur tentang kebebasan individu. Setelah mendeklarasikan UDHR, kemudian PBB membuat naskahnaskah normative sebagai implementasi pelaksanaannya, yaitu: a. Membuat perjanjian tentang hak-hak ekonomi, sosial budaya, dan sosial politik b. Menciptakan konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi sosial c. Menciptakan konvensi tentang penyiksaan d. Menciptakan konvensi tentang perbudakan e. Menciptakan konvensi tentang genosida f. Mendeklarasikan penghapusan segala bentuk intoleransi dan diskriminasi agama dan kepercayaan, dan lain-lain

96

g. Membuat Undang-Undang Roma tentang Pidana Internasional Beberapa instrument yang dapat dijadika tolok ukur dalam peralihan internasional hak asasi manusia yaitu sebagaimana terdapat dalam pasal 5 Undang-Undang Roma. Dalam pasal 5 UU Roma tersebut dijelaskan bahwa yurisdiksi peradilan dibatasi kejahatan yang sangat serius yang menjadi perhatian internasional secara keseluruhan, misalnya: kejahatan manusia, kejahatan perang/agresi, maupun genosida. Dalm konferensi diplomatik PBB mengenai pengadilan kejahatan internasional disepakati bahwa kejahatan-kejahatan itu adalah sebagai berikut:
a. The crime of genocide (pemusnahan masal terhadap kelompok atau

etnis atau penganut agama tertentu)


b. Crime against humanity (kejahatan melawan kemanusiaan) c. War crimes (kejahatan perang) d. The crime of aggression (penyerangan suatu bangsa atau negra

terhadap bangsa atau negara lain)


2.7. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara 2.10.1.

Pengertian Bela Negara Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan

tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warganegara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi kecintaan pada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Wujud usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warganegara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan nagara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan

96

wilayah Nusantara dan Yurisdiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
2.10.2.

Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara Periode yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan kepentingan

a. Situasi NKRI Terbagi dalam Periode-Periode

sejarah

perkembangan

Pendidikan

Pendahuluan

Bela

Negara

Pendidikan Pendahuluan Bela Negara berkembang berdasarkan situasi yang dihadapi oleh penyelenggara kekuasaan. Periode-periode tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahun 1945 sejak NKRI diproklamasikan sampai tahun 1965

disebut periode lama atau Orde Lama 2. Tahun 1965 sampai tahun 1998 disebut periode baru atau Orde Baru 3. Tahun 1998 sampai sekarang disebut periode reformasi
b. Pada Periode Lama Bentuk Ancaman yang Dihadapi adalah

Ancaman Fisik Ancaman yang datangnya dari dalam maupun dari luar langsung maupun tidak langsung, menumbuhkan pemikiran mengenai cara menghadapinya, pada tahun 1954, terbitlah produk Undang-Undang tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat (PPPR) dengan Nomor 29 Tahun 1954. Realisasi dari produk undang-undang ini adalah diselenggarakannya Pendidikan Pendahuluan Perlawanan Rakyat (PPPR) yang menghasilkan organisasi-organsasi perlawanan rakyat pada berbagai tingkat sosial masyarakat. c. Periode Orde Baru dan Periode Reformasi Ancaman yang dihadapi dalam periode-periode ini berupa tantangan non fisik dan gejolak sosial. Untuk mewujudkan bela negara dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang tidak terlepas dari pengaruh lingkungan strategis baik dari dalam maupun dari luar, langsung maupun tidak langsung, pertama-tama Indonesia membuat rumusan tujuan bela negara.

96

Tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, bangsa dan negara. Karena itu pada tahun 1973 untuk pertama kalinya dalam periode baru dibuat Ketetapan MPR dengan Nomor: IV/MPR/1973 tentang GBHN, dimana terdapat muatan penjelasan tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
2.10.3.

Asas Demokrasi dalam Pembelaan Negara

Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam Perubahan Kedua UUD 1945, bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara. Hal ini menunjukkan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa setiap warganegara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, bahwa setiap warganegara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan kemampuan dan profesinya masingmasing.
2.10.4.

Motivasi dalam Pembelaan Negara Usaha pembelaan negara tertumpu pada kesadaran setiap

warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga negara memahami keunggulan dan kelebihan negara dan bangsanya. Dalam hal ini ada beberapa dasar oemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut serta dalam membela negara Indonesia.
a. Pengalaman sejarah perhuangan RI b. Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis c. Keadaan penduduk (demografis) yang besar d. Kekayaan sumber daya alam e. Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan

96

f. Kemungkinan timbulnya bencana perang

BAB III WAWASAN NUSANTARA 3.1 Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Asal Kata Istilah wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang berarti memandang, meninjau, atau melihat. Sedangkan wawasan berarti cara pandang, cara tinjau atau cara melihat. Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata Nusa yang berarti pulaupulau, dan antara yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah Nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara samudera Pasifik dan samudera Indonesia serta diantara benua Asia dan benua Australia. Secara umum wawasan nusantara berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah negaranya sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau citacita nasionalnya.

3.2. Pengertian

Wawasan

Nusantara

Menurut

Ketetapan

Majelis

Permusyawaratan Rakyat Tahun 1993 dan 1998 Wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

96

3.3. Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Prof. DR. Wan Usman Prof. DR. Wan Usman menyampaikan dalam lokakarya Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional di Lemhannas pada bulan Januari tahun 2000 bahwa Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.

3.4. Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Kelompok Kerja Lemhannas Pengertian wawasan nusantara diusulakn menjadi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan dibuat di Lemhannas tahun 19999 adalah merupakan Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional. 3.5. Makna atau Hakikat Wawasan Nusantara Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara , dalam pengertian: cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap, dan bertindal secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan perindividu.
3.6. Unsur, Fungsi, Tujuan, Implementasi dari Wawasan Nusantara 3.6.1. Unsur Wawasan Nusantara 1. Wadah (Contour)

96

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya. Wadah Wawasan Nusantara meliputi 3 komponen, yaitu:
a. Wujud wilayah

Batas ruang lingkup wilayah Nusantara ditentukan oelh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu, Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan secara vertical ia merupakan suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut dipusat bumi. Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudera pasifik dan samudera hindia, dan antara dua benua, yaitu Asia dan Australia.
b. Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tata inti organisasi didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, system pemerintahan dan system perwakilan.
c. Tata Kelengkapan Organisasi

Wujud tata kelangkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara.
2. Isi (Content)

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan citacita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi tersebut, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan dalam kehidupan nasional dan tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi:

96

a. Cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945, b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh menyeluruh,
3. Tata Laku (Conduct)

Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah da nisi, yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah.
a. Tata

laku batiniah berlandaskan falsafah bangsa yang

membentuk sikap mental bangsa yang memiliki kekuatan batin. Dalam hal ini Wawasan Nusantara berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk membentuk sikap mental bangsa yang meliputi cipta, rasa dan karsa secara terpadu.
b. Tata laku lahiriah merupakan merupakan kekuatan yang utuh,

dalam arti kemanunggalan kata dan karya, kerterpaduan pembicaraan dan perbuatan. Dalam hal ini Wawasan Nusantara diwujudkan dalam suatu system organisasi yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
3.6.2. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dariapda kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.
3.6.3. Implementasi Wawasan Nusantara 1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan

menciptakan iklik penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.

96

2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan

menciptakan

tatanan

ekonomi

yang

benar-benar

manjamin

pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya

akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mangakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinnekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta.
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan hankan akan

menumbuh-kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjurt akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia.

96

BAB IV KETAHANAN NASIONAL 4.1. Arti dan Makna Ketahanan Nasional Negara Indonesia sebagai suatu negara memiliki letak geografis yang sangat strategis di Asia Tenggara. Oleh karena itu, di kawasan Asia Tenggara Indonesia memiliki potensi yang sangat penting, sehingga tidak menutup kemungkinan di era global dewasa ini menjadi perhatian banyak negara di dunia. Berdasarkan peranan dan posisi negara Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan akan merupakan ajang perebutan kepentingan kekuatan transnasional. Oleh karena itu, sebagai suatu negara, Indonesia harus memperhatikan dan mengembangakan ketahanan nasional. 4.1.1. Pengertian Ketahanan Nasional Menurut Suradinata (2005 : 47) Pengertian Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang megandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia. 4.1.2. Konsepsi Ketahanan Nasional Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

96

4.1.3. Latar Belakang Ketahanan Nasional Secara konseptual, ketahanan nasional dilator belakangi oleh:
a.

Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya

b. Kekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara

sehingga

ia

selalu

mampu

mempertahankan

kelangsungan

hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan, dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
c.

Ketahanan atau kemampuan abgnsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas, yang ada di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the stability idea of changes) (Usman, 2003 : 5)

Ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang bersifat menggugah kemampuan. Ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah dan merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut criminal maupun politis. Hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melamahkan yang bersifat konseptual berasal dari dalam sendiri. Gangguan adalah hambatan yang berasal dari luar.
4.1.4. Asas Ketahanan Nasional Indonesia a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukut Ketahanan Nasional.
b. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

96

System kehidupan nasional mencakup segala aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermsyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar

1. Mawas ke Dalam Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nialai kemandirian yang propersional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. 2. Mawas ke Luar Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta megnatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
d. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kerbersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4.1.5. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia 1. Mandiri

Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan diri sendiri pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. 2. Dinamis Ketahanan nasional tidak tetap. Ia dapat meningkat atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai degnan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan

96

Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3. Wibawa

Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dab berkesinambungan akan menungkarkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indodesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
4. Konsultasi dan Kerjasama

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontasi dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kakuatan moral dan kepribadian bangsa.
4.1.6. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasiobak terhadap Kehidupan Berbangsa

dan Bernegara Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antaraspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi

aspek Geografi, aspek Sumber Kekayaan Alam, dan Aspek Kependudukan. Dan aspek-aspek ini disebut dengan Trigatra.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi

aspek Ideologi, aspek Politik, aspek Perekonomian, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan Keamanan. Dan aspek-aspek ini disebut dengan Pancagatra. Konsepsi ketahanan nasional tidak memandang aspek-aspek alamiah dan kemasyarakatan secara terpisah-pisah melainkan meninjaunya secara korelatif, di mana aspek yang satu senantiasa berhubungan erat

96

dengan lainnya, sedangkan keseluruhannya merupakan konfigurasi yang menimbulkan daya tahan nasional.
4.1.7. Pancagatra 1. Pengaruh Aspek Ideologi

Karl Marx mengartikan ideology sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Dengan demikian maka ideology lalu merupakan keseluruhan ide yang relative karena justru mencerminkan kakuatan lapisan. Maka ideology negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau system kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri-ciri:
a. Mempunyai

derajad yang tertinggi sebagai nilai hidup

kebangsaan dan kenegaraan,


b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan

dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan dan dilestarikan kepada generasigenerasi berikutnya. Pada era reformasi dewasa ini yang sekaligus era global tarik menarik kepentingan ideology akan sangat mempengarhui postur ketahanan nasional dalam bidang ideology bangsa Indonesia, terutama banyak kalangan aktivis politik yang justru manjadi budak ideology asing, sehingga berbagai aktivitasnya akan berpengaruh bahkan sering melakukan tekanan terhadap ketahanan ideology bangsa Indonesia.
2. Pengaruh Aspek Politik

Politik berasal dari kata politics yang mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) dan atau policy yang berarti kebijaksanaan. Hubungan ini mencerminkan pda pemerintahan

96

negara yang berfungsi sebagai alat penentu kebijaksanaan dan ingin mewujudkan aspirasi serta tuntutan masyarakat. Sejalan dengan pengertian ketahanan nasional secara umum maka pengertian ketahanan nasional bidang politik adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan potensi nasional menjadi kekuatan nasional, sehingga dapat menangkal dan mengatasi segala kesulitan dan gangguan yang dihadapi oleh negara baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Ketahanan pada aspek politik dalam negeri
a. System

pemerintahan

yang

berdasarkan

hukum,

tidak

berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut.


b. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan

pendapat.
c. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi

yang hidup dalam masyarakat dan tetap berada dalam lingkup dasar filsafat Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
d. Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan

masyarakat, dan antar kelompok atau golongan dalam masyakarat dalam rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional. Ketahanan pada aspek politik luar negeri
a. Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama

internasional di berbagai bidang atas dasar sikap saling menguntungkan, meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri.
b. Politik luar negeri harus terus dikemabngkan menurut prioritas

dalam rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang serta antara negara berkembang dengan negara maju sesuai degnan kemampuan demi kepentingan nasional.

96

c. Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara

lain melalui promosi, peningkatan diplomasi, lobi internasional, pertukaran pelajar, dan lain sebagainya.
d. Perkembangan, perubahan dan gejolak dunia terus diikuti dan

dikaji dengan seksama agar dampak negative yang mungkin mempengaruhi stabilitas nasional dan menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat diperkirakan secara dini.
e. Langkah bersama negara berkembang dengan industry maju

untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional serta kerjasama lembaga-lembaga keuangan internasional.
f. Perjuangan mewujudkan suatu tatanan dunia baru dan ketertiban

dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui penggalangan, pemupukan solidaritas, kesamaan sikap, serta kerjasama internasional dalam berbagai forum internasional dan global.
g. Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan

dengan

pembenahan

system

pendidikan,

pelatihan,

dan

penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh.


h. Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan

nasional, seperti melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negative negara lain dan melindungi hak-hak warga negara RI di luar negeri perlu ditingkatkan.
3. Pengaruh Aspek Perekonomian

Bidang ekonomi merupakan suatu bidang kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhannya di samping alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi menyangkut berbagai bidang antara lain permintaan, penawaran, produksi, distribusi barang dan jasa.

96

System perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberi corak pada kehidupan perekonomian negara tersebut. System perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. System perekonomian di Indonesia mengacu pasal 33 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa system perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. System perekonomian sebagai usaha bersama berarti bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda prekonomian. Ketahanan ekonomi adalah merupakan suatu kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan dan dinamika perekonomian baik yang datang dari dalam maupun dari luar Indonesia, dan secara langsung maupun tidak langsung menjamin kelangsungan dan peningkatan perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia yang telah diatur berdasarkan UUD 1945. Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi, dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang secara adil dan merata. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal, antara lain:
a. System ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat menwujudkan

kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata diseluruh wilayah negara Indonesia, melalui ekonomi kerakyatab serta menjamin 1945. kesinambungan pembangaunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara yang berdasarkan UUD

96

b. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan diri dari: 1) System free fight liberalism 2) System etatisme 3) Pemusatan kekuatan ekonomi c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling

menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antara sector pertanian perindustrian serta jasa.
d. Pembangunan ekonomi, yang merupakan usaha bersama atas

dasar asas kekeluargaan di bawah pengawasam anggota masyarakat.


e. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya

senantiasa dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antar wilayah dan antar sector.
f. Kemampuan bersaing harus ditumbuhkan secara sehat dan

dinamis untuk mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian nasional.
4. Pengaruh Aspek Sosial dan Kebudayaan

Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa di dalam kehiduoan ini mempunyai kedudukan yang tinggi, dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Jika dicermati dengan seksama, perbedaan itu terjadi karena manusia dikaruniai kemampuan jiwa, yaitu akal, rasa, kehendak serta keyakinan. Dengan kemampuan jiwanya, kehidupan manusia mampu menghasilkan serentetan produk yang disebut kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat peoduk kebudayaan dibedakan atas tiga macam, yaitu:
a. Sistem nilai, gagasan-gagasan atau system pemikiran yang

bersifat abstrak yang hanya mampu difahami, dimengerti dan dipikirkan.


b. Benda-benda budaya, yaitu suatu karya kebudayaan manusia.

96

c. Suatu system interaksi antar manusia dalam kehidupan bersama

atau seing diistilahkan dengan kehidupan sosial. Berdasarkan pada pengertian sosial dan kebuadyaan sebagaimana tersebut diatas maka dapat dirumuskan bahwa ketahanan nasional bidang sosial budaya adalah suatu kondisi dinamis sosial budaya suatu bangsa, yang berisi keuletan, ketangguhan dari kemampuan suatu bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, permasalahan, gangguan, ancaman serta hambatan baik dari luar maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia. Wujud ketahanan bidang sosial budaya dalam kehidupan sosial budaya bangsa, yang mampu membentuk dan, mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia ayng beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
5. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan

Bangsa dan negara Indonesia dalam memenuhi tujuannya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pertahanan dan keamanan adalah merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus diwujudkan. Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wujud ketahanan, pertahanan, dan kemanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat. Kondisi ini mengandung kemampuan bangsa

96

dalam memelihara stabilitas pertahanan dan kemanan negara, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara dan menangkal segala bentuk ancaman. Hal ini didasari pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Pandangan bangsa Indonesia tentang perang dan damai. b. Penyelenggara Pertahanan dan Keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dilandasi oleh landasan ideal nilai-nilai Pancasila, Landasan Konstitusional UUD 1945, dan Landasan Visional Wawasan Nusantara. c. Pertahanan dan keamanan negara merupakan suatu upaya nasional terpadu.
d. Pertahanan

dan

keamanan

keamanan

negara

Republik

Indonesia diselenggarakan dengan Siskamnas (Sishankamrata).


e. Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan

rakyat semesta diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang dinamakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
4.2. Skema Ketahanan Nasional

96

Sedikit Penjabaran

4.2.1. Masa Penjajahan Masa Penjajahan Belanda Atas prakarsa dari 2 tokoh Belanda, yaitu Pangeran Maurits dan Johan Van Olden Barnevelt, pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar yang diberi nama VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) / persekutuan maskapai perdagangan Hindia Timur. Voc terdiri dari 17 orang dan membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Wittrt. Tujuan dibentuk VOC adalah: a. Menghindari persaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda untuk keuntungan maksimal. b. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol. c. VOC memiliki satu kelebihan, yaitu tata kerja yang rapi dan terkontrol dalam sebuah organisasi yang kuat. Kebijakan Pemerintah Kolonial dan System Birokrasi Pemerintahan VOC di Indonesia (sebelum abad ke 19) a. Politik Perdagangan dan Kebijakan Pemerintah VOC Pusat-pusat perdagangan yang berhasil dikuasai VOC antara lain Malaka (1641), Padang (1662), Makasar (1667), dan Banten (1684). Peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain sebagai berikut : 1) Contingenten yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.

96

2) Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam. Beberapa Gubernur VOC yang dianggap berhasil dalam mengembangkan usaha dagang dan kolonisasi VOC di Nusantara antara lain : Jan Pieterszoon Coen (1679-1629) Ia dikenal sebagai peletak dasar imperialisme Belanda di Nusantara. Antonio Van Diemen (1636-1645) Ia berhasil memperluas kekuasaan VOC ke Malaka pada tahun 1641. Joan Maetsycker (1653-1678) Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan VOC ke Semarang, Padang, dan Manado. Cornelis Speelman (1681-1684) Ia menghadapi perlawanan

bersenjata walaupun tidak berhasil mengalahkan Sultan Hasanuddin dari Makassar, Trunojoyo di Mataram, dan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten. b. System Birokrasi VOC Guna memerintah wilayah Nusantara yang sudah dikuasai, VOC mengangkat seorang Gubernur Jenderal yang dibantu oleh 4 orang anggoita yang disebut Raad Van Indie (Dewan India). Dalam melaksanakan pemerintahan, VOC menerapkan system pemerintahan tidak langsung (indirect rule) dengan memanfaatkan system feodalisme. Ciri khas feodalisme adalah ketaatan mutlak dari lapisan bawahan kepada atasannya. c. Kemunduran VOC pada tanggal 31 Desember 1799, Kemunduran VOC terjadi sejak awal abad ke 18 disebabkan oleh : 1. Banyaknya korupsi 2. Biaya perang yang besar 3. Persaingan dengan kongsi dagang lain

96

4. Utang VOC yang besar 5. Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usaha VOC mundur 6. Berkembangnya Liberalisme 7. Anggaran pegawai terlalu besar 8. Pendudukan Prancis atas Belanda Pemerintahan Kolonial Hindia Belanda Pada tahun 1795, Prati Patriot Belanda yang anti Raja, atas bantuan Prancis berhasil merebut kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru yang disebut Republik Bataaf dan dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Masa Peerintahan Herman W. Daendles Pada tahun 1806, Prancis (Napoleon) membubarkan Republic Bataaf dan membentuk Koninkrijk Holland atau kerajaan Belanda. Napoleon membutuhkan orang yang kuat dan berpengalaman militer untuk mempertahankan jajahannya di Nusantara dan mengangkat Herman Willem Daendles sebagai Gubernur Jenderal di Nusantara. Penjajahan Inggris di Indonesia 1811-1816 Sejak tahun 1806 Inggris berusaha melemahkan kekuasaan Belanda di Nusantara. Pada tahun 1810 dan serangan yang menentukan terjadi pada tahun 1811, sejak itu Indonesia secara resmi dikuasai EIC (East India Company). Latar belakang pendudukan Inggris adalah : a. Continental stelsel yang diterapkan oleh Napoleon di Eropa (1806). b. Nusantara yang praktis dikuasai Prancis (Belanda-Perancis) Isi dari Kapitulasi Tuntang adalah :

96

a. Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris b. Semua tentang Belanda menjadi tawanan Inggris c. Semua pegawai Belanda yang mau bekerja sama dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus d. Semua utang pemerintah Belanda yang dahulu, bukan menjadi tanggung jawab Inggris Kapitulasi Tuntang ditandatangani pada tanggal 18 September 1811 oleh S. Auchmuty. Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang, 11-8-1811 raja muda (Viceroy) Lord Minto yang berkedudukan di India, mengangkat Thomas Stamford rafless sebagai wakil gubernur di jawa dan bawahannya, (Bengkulu, Maluku, Bali, Sulawesi,dan Kalimantan Selatan). Masa Pendudukan Jepang Masa Pendudukan Jepang Tentara ketika Jepang berhasil

memenangkan pertempuran di Pasifik melawan tentara sekutu. Kemudian, mereka terus bergerak ke selatan memasuki wilayah Asia Tenggara, tidak terkekecuali Indonesia. Asia untuk Asia; itulah yang ada dibenak mereka. Penyerbuan Tentara Jepang ke Asia Tenggara Pada tanggal 7 Desember 1941, tentara Jepang secara mendadak mengadakan serangan terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawai. Lima jam setelah peristiwa itu, Pemerintah Hindia Belanda mengumumkan perang kepada Jepang. Invasi Jepang ke Asia Tenggara mula-mula ditujukkan ke Hongkong. Walaupun Inggris mengadakan perlawanan, tetapi tidak berlangsung lama. Pada tanggal 25 Desember 1941, Hongkong resmi diduduki oleh Jepang. Penyerbuan selanjutnya ditujukkan terhadap Malaysia yang merupakan pusat pertahanan Inggris yang vital. Inggris mempertahankan Malaysia secara mati-

96

matian, tetapi akhirnya berhasil dilumpuhkan pada bulan Februari 1942. serangan berikutnya dilancarkan ke Jepang ke wilayah Birma. Akhirnya Jepang berhasil menguasai Birma pada bulan Mei 1942. Daerah yang menjadi serangan berikutnya adalah Filipina. Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Masaharu Homma mendapat perlawanan yang hebat dari tentara Amerika Serikat dibawah komandan Jendral Douglas Mac Arthur. Namun, lambat laun pertempuran pun tidak seimbang, maka Presiden Rooselvelt memerintahkan Mac Arthur mengundurkan diri ke Australia. Sebelum meninggalkan Filipina, Mac Arthur berucap, I shall return (saya akan kembali). Guna mengantisipasi serangan Jepang, negara-negara sekutu di Asia Tenggara setelah membentuk komando gabungan dengan nama Abdacom (American, British, Dutch, Australian Command). Komandan tertingginya dijabat oleh Marsekal Sir Archibald Wavell (Inggris), komandan angkatan laut adalah Laksamana Thomas C. Harth (Amerika), komandan angkatan darat adalah Letnan Jendral Hein Ter Poorten (Belanda), dan komandan angkatan udara adalahMarsekal Richard E,C. Pierce (Australia). Markas besar Abdacom berada di Lembang (Jawa Barat), sedangkan markas besar Angkatan Lautnya di Surabaya. Untuk pertahanan di laut, sekutu membagi daerah perairan Asia Tenggara atas tiga bagian. Wilayah barat, dimulai dari Laut Cina Selatan, Laut Hindia, dan Singapura, merupakan tanggung jawab Inggris. Wilayah perairan Makasar terus ke timur menjadi tanggung jawab Amerika dan Australia, sedangkan Laut Jawa menjadi tanggung jawab Belanda. Abdacom memiliki sejumlah kelemahan, yaitu: a. Jumlah tentaranya tidak memadai dibandingkan dengan jumlah tentara Jepang. b. Mereka tidak pernah mengdakan latihan bersama. Sistem perang maupun sistem komandonya masing-masing berbeda. Sebaliknya, pihak Jepang

96

memiliki tentara dalam jumlah besar. Mereka dibawah satu komando terlatih dan memiliki semangat bushido yang tinggi. Dalam serangannya terhadap Sekutu di Laut Cina Selatan, kapal Inggris Prince of Wales dan Repulse berhasil ditenggelamkan oleh 50 pembom berani mati Jepang. Dan akhirnya setelah peristiwa itu Abdacom berantakan, komandan tertinggi yaitu Sir Archibald Wavell akhirnya terpaksa meninggalkan Indonesia karena sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan meningkir ke India untuk mempertahankan India. Penyerbuan Tentara Jepang ke Indonesia Dalam serangannya ke Indonesia, tentara Jepang memperoleh kemajuanyang sangat cepat. Secara gemilang, Jepang menduduki Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942, Palembang pada tanggal 14 Januari, Manado pada tanggal 17 Januari, Balikpapan pada tanggal 22 Januari, Pontianak pada tanggal 22 Februari, dan Bali pada tanggal 26 Februari 1942. Dalam upaya merebut pulau Jawa, Jepang membentuk Operasi Gurita. Gurita Barat dimulai dari Indo-Cina melalui Kalimantan Utara dengan sasaran Pulau Jawa, sedangkan Gurita Timur dimuai dari Filipina melalui selat Makasar menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Operasi Gurita Barat tidak mengalami kesulitan mendarat di Eretan (Indramayu) dan Banten, sedangkan Gurita Timur harus menghadapi Sekutu dalam pertempuran laut dekat Balikpapan (Kalimantan Timur). Juga di Laut Jawa (The Battle of the Java Sea) terutama diperairan antara Bawean, Tuban, dan Laut Rembang berlangsung pertempuran selama 7 jam pada tanggal 27 Februari1942. Untuk menghindari semakin banyak korban, terutama keluargakeluarga Belanda yang semakin banyak memadati daerah Kalijati, Belanda terpaksa menyerah kalah terhadap Jepang pada tnggal Maret 1942 dan menandatangani perjanjian Kalijati. Perjanjian itu ditandatangani bersama oleh Tjarda van Starkenborgh Starchouwer (Gubernur Jendral Hindia-

96

Belanda) dan Jendral Hitoshi Imamura (Koman Gurita Barat) dari Jepang serta Letnan Jendral Heindrik Ter Poorten (Pnglima Tentara Belanda). Kebijakan Politik Jepang pada Awal Pedudukan Organisasi-organisasi yang dibentuk untuk kepentingan Militer Jepang itu adalah sebagai berikut: a. Gerakan Tiga A b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera) c. Jawa Hokokai d. Chou Singi-In 4.2.2. Masa Perjuangan 1900-1910

1900
o o

Raja Gianyar di Bali takluk kepada kekuasaan Belanda. Sekolah-sekolah menengah di Bandung, Magelang dan

Probolinggo ditata kembali untuk mendidik orang-orang Jawa yang ingin menjadi pegawai negeri.
o

17 Maret 1900, Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) terbentuk di Batavia. THHK mendirikan sekolah-sekolah, jumlahnya 54 buah pada tahun 1908 dan mencapai 450 sekolah pada tahun 1934.

1901
o

Jambi ditempatkan di bawah kekuasaan Residen Belanda di Palembang pada saat munculnya masalah suksesi dan pergolakan lainnya yang terkait.

96

Mahyudin Datuk Sutan Marajo menerbitkan koran Warta Berita di Padang, surat kabar berbahasa Indonesia pertama dengan tulisan latin.

Perusahaan minyak Zijlker's Royal Dutch diperluas hingga ke Kalimantan.

o o o

Belanda menempatkan pasukan keamanan di Kepulauan Mentawai. 6 Juni Soekarno dilahirkan. Ratu Wilhelmina dari Belanda mengumumkan " Politik Etis" untuk Hindia Belanda.

1902
o o

Belanda mengakhiri pembatasan-pembatasan dalam urusan haji. 12 Agustus Mohammad Hatta dilahirkan.

1903
o

Sultan Aceh, Tuanku Daud Syah, menyerah kepada Belanda, namun tetap mempertahankan hubungan rahasia dengan para gerilyawan.

Hindia Belanda mulai membuka sekolah-sekolah MULO untuk pendidikan dasar.

Undang-undang Desentralisasi memberikan beberapa kursi kepada pemerintahan lokal dan provinsi kepada penduduk pribumi di Hindia Belanda. Pemilu untuk pertama kalinya diadakan di Jawa.

Keuangan Hindia Belanda dipisahkan dari keuangan tanah air Belanda.

1904

96

Van Heutsz, yang sebelumnya adalah Gubernur militer di Aceh, menjadi Gubernur Jenderal (hingga 1909).

o o

Taha dari Jambi dibunuh oleh Belanda. Mei, Kapal "Sri Koemala" karam di lepas pantai Sanur, Bali. Penduduk setempat menjarah kapal itu; si pemilik kapal menuntut ganti rugi pemerintah Hindia Belanda. Akibatnya, hubungan antara Hindia Belanda dengan Raja Badung di Bali memburuk.

Ekspedisi militer Hindia Belanda menguasai wilayah Batak di Sumatra.

Suatu ekspedisi di bawah Kapten Van Daalen ke daerah pegunungan di Aceh menyebabkan matinya lebih dari 3.000 penduduk desa, termasuk lebih dari 1.000 kaum perempuan dan anak-anak.

Pemerintah Belanda mulai memberikan bantuan dan pinjaman untuk pembayaran kembali utang Hindia Belanda.

Dewi Sartika mendirikan Sekolah Isteri, sebuah sekolah untuk kaum perempuan.

1905
o

Januari, Belanda mulai melakukan operasi militer selama lima bulan di Kalimantan.

Belanda

mengirim

sebuah

pasukan

militer

melawan

pemberontakan di Seram.
o

Agustus, pasukan-pasukan Belanda mendarat di Pare Pare. Pasukan Belanda mencapai kemenangan besar di wilayah Sulawesi; Bugis, Makasar, Toraja dikuasai untuk seterusnya. Penguasa Bone digulingkan.

96

Para pemberontak Aceh menghubungi konsul Jepang di Singapura untuk meminta pertolongan.

o o o

Belanda menduduki Kepulauan Mentawai. Serikat buruh pertama dibentuk oleh para buruh kereta api. 16 Oktober Sarekat Dagang Islamiyah didirikan oleh Kyai Haji Samanhudi, mula-mula untuk melindungi kepentingan-kepentingan para pedagang batik Islam di Surakarta.

o o

Dewan kota dibentuk di Batavia dan Bandung. Pemerintah Hindia Belanda mensponsori suatu komunitas petani Jawa yang dipindahkan ke Lampung: inilah contoh transmigrasi pertama.

1906
o

15 September Belanda membuat berbagai kemajuan besar di Bali; armada Hindia Belanda membuang jangkar di lepas pantai Sanur.

o o

16 September Pasukan-pasukan Hindia Belanda menyerbu Sanur. 20 September Angkatan Laut Belanda menembaki Denpasar dengan meriam.

Para bangsawan Badung melakukan bunuh diri dalam sebuah puputan, sambil berbaris di jalan utama Denpasar. Lebih dari 3.600 orang terbunuh.

23 September Belanda membuat kemajuan di Tabanan, Bali. Raja Tabanan menawarkan penyerahan dirinya dengan syarat ia diizinkan mempertahankan gelar dan tanahnya. Residen Belanda menawan Raja hingga ia dapat mendapatkan jawaban dari

96

pemerintah Hindia Belanda di Batavia. Raja Tabanan melakukan bunuh diri di tahanan.
o

Perkebunan karet di Sumatra berkembang dengan berbagai varitas tanaman baru.

o o

Belanda menguasai Sumba. Belanda membentuk sebuah protektorat terhadap Berau di Kalimantan Timur.

Sensor pasca-penerbitan diperkenalkan: semua penerbitan harus diserahkan dalam tempo 24 jam setelah terbitnya ke badan sensor untuk ditinjau.

1907
o

Militer Belanda memadamkan pemberontakan di Flores, dan kini berkuasa penuh.

o o o

Pemberontakan di Jambi akhirnya dipadamkan. Para gerilyawan Aceh menyerang Belanda di Banda Aceh. Raja Sisingamangaraja XII memberontak melawan Belanda, dan ditembak dalam konflik itu.

Hindia Belanda memperkenalkan pajak terhadap usaha-usaha dagang.

Samin Surosentiko, pencetus ajaran Samin, ditangkap di Jawa dan diasingkan ke Padang, Sumatera.

Perusahaan minyak Zijlker's Royal Dutch bergabung dengan Shell Transport and Trading dan menjadi Royal Dutch Shell.

96

Belanda

mengirim

polisi

ke

Kepulauan

Tanimbar

untuk

menghentikan konflik antar suku.


o

Program

pendidikan

baru

diperkenalkan

dengan

maksud

menawarkan pendidikan tiga tahun untuk anak-anak, yang terbuka untuk masyarakat umum.

1908
o

Klungkung memberontak melawan Belanda; para bangsawan melakukan puputan untuk mempertahankan kehormatan mereka.

Belanda ikut campur dalam konflik-konflik lokal di Sumbawa, hingga lebih ketat menguasai wilayah itu.

o o

Buton jatuh ke dalam pemerintah langsung Belanda. VSTP (serikat buruh kereta api) dibentuk, anggota-anggota orang Indonesia diterima.

20 Mei Budi Utomo didirikan di antara para mahasiswa suku Jawa kelas atas di Jawa, termasuk dr. Sutomo dan dr. Tjipto Mangunkusumo, menandai dimulainya era Kebangkitan nasional

Oktober Budi Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta. Tjipto Mangunkusumo meninggalkan organisasi ini.

Indische Vereeniging didirikan untuk para mahasiswa Indonesia di Belanda.

o o

Pemberontakan kecil di Minangkabau dipadamkan. Hindia Belanda memperkenalkan pajak pendapatan.

1909
o

Tjokroaminoto menjadi pemimpin Sarekat Dagang Islamiyah.

96

o o o o

Putri Hindia, sebuah penerbitan untuk kaum perempuan, didirikan. Belanda mengonsolidasikan kekuasaan atas Seram. Belanda menguasai Buru. Adabiah, sekolah Islam modern pertama berdiri di Padang

1910
o o

Perlawanan Islam di Aceh dilumpuhkan. Jami'at Khair digantikan oleh Al-Irsyad (Jamiat Islam al Irsyad al Arabia), sebuah organisasi untuk kaum Muslim keturunan Arab di Indonesia.

Pemberontakan di Timor Timur di bawah pimpinan Dom Boaventura.

Ratulangi mendirikan Perserikatan Minahasa, sebuah organisasi sosial untuk orang Minahasa.

Ekspedisi Belanda ke Pulau Komodo melaporkan penemuan komodo kepada masyarakat di Eropa untuk pertama kalinya.

1911-1920

1911
o

Abendanon menerbitkan surat-surat R.A. Kartini dengan judul "Door Duisternis Tot Licht " ("Habis Gelap Terbitlah Terang").

o o

Surat kabar Al-Munir mulai terbit di Padang. Wabah penyakit sampar melanda Pulau Jawa.

1912

96

10 September Sarekat Dagang Islamiyah berganti nama menjadi Sarekat Islam dibawah pimpinan Tjokroaminoto.

Indische Partij dibentuk oleh Setiabudi (Douwes Dekker), Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara. Setahun kemudian, tiga serangkai ini diasingkan.

o o

Portugal meredam pemberontakan di Timor Timur. 18 November Kyai Haji Ahmad Dahlan mendirikan

Muhammadiyah di Yogyakarta.
o o

Belanda mengirim lagi ekspedisi militer ke kepulauan Tanimbar. Setelah proklamasi Republik Rakyat Cina pada bulan Januari, organisasi-organisasi Tionghoa yang pada mulanya berkecimpung dalam bidang sosial-budaya mulai mengarah kepada politik.

1913
o

Januari, kongres Sarekat Islam di Surabaya memutuskan meluaskan aktivitas mereka ke seluruh Hindia.

Yayasan Kartini berdiri di Belanda untuk mendukung pendidikan kaum perempuan di Jawa.

Gubernur Jenderal Idenburg menyatakan Sarekat Islam sebagai sebuah organisasi yang legal.

o o

Indische Partij dilarang; para pemimpinnya diasingkan ke Belanda. Organisasi Paguyuban Pasundan berdiri sebagai sebuah organisasi sosial dan budaya Sunda di Jawa Barat tanggal 20 Juli.

Pemerintah Hindia Belanda mendapat kuasa untuk meminjam uang tanpa harus izin terlebih dahulu kepada pemerintah Kerajaan Belanda.

96

Suwardi Suryaningrat (dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara) bersama Komite Boemi Poetera menerbitkan "Als Ik Eens Nederlander Was", sebuah tulisan nasionalisme. Ia diasingkan ke Belanda hingga 1919.

Liem Seeng Tee membuka sebuah toko tembakau di luar Surabaya - cikal bakal perusahaan rokok kretek Sampoerna.

1914
o

Hollandsch-Inlandsche Schools (HIS) dibentuk kembali, menjadi terbuka untuk orang Indonesia.

9 Mei, Sneevliet mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), nantinya menjadi PKI.

Perang

di

Eropa:

Pemerintah

Belanda

mempertimbangkan

menggunakan milisi dari Indonesia.


o

Pameran Besar Kolonial di Semarang, dihadiri oleh Pakubuwono X dari Surakarta dan rombongannya.

Pemerintah

Hindia

Belanda

membuka

fasilitas

percobaan

penerbangan di Surabaya untuk mempelajari kinerja pesawat dalam kondisi tropis.


o o o

KNIL membentuk sebuah angkatan udara. Nias sepenuhnya dikuasai Belanda. Pasukan pendudukan KNIL di Bali ditarik mundur dan digantikan oleh unit polisi biasa.

Insulinde berdiri, didukung oleh Dr. Tjipto Mangunkusumo, yang telah kembali dari pengasingan.

96

1915
o

Haji Agus Salim masuk Sarekat Islam, memperkenalkan modernisasi Islam.

Tri Koro Dharma terbentuk sebagai sebuah organisasi pemuda dari Budi Utomo (Berganti nama menjadi Jong Java pada 1918).

o o

Soedirman lahir. Britania dan Belanda menandatangani perjanjian perbaikan perbatasan antara Borneo Utara (Sabah) dan Hindia Belanda.

1916
o

Delegasi anggota dari Budi Utomo, Sarekat Islam, dan organisasiorganisasi lain mengunjungi Belanda

Pemerintah Hindia Belanda membentuk "Politiek Inlichtingen Dienst", sebuah pasukan polisi khusus untuk menyelidiki kejahatan politik (kemudian berganti nama menjadi "Algemene Recherche").

J.P. Count van Limburg Stirum menjadi Gubernur-Jenderal hingga 1921.

Soekarno muda bersekolah di Surabaya, tinggal di rumah Tjokroaminoto.

Juni, Sarekat Islam menyelenggarakan pertemuan di Bandung; beberapa anggota dan kelompok Jawa tradisional tidak suka dengan modernisasi.

o o

Mangkunegara VII mengambil alih tempat tinggalnya di Surakarta. Desember, Dewan Negara (Parlemen) di Belanda meloloskan RUU untuk pembentukan sebuah Koloniale Raad (kemudian dikenal dengan Volksraad) untuk Hindia Belanda.

96

1917
o o o

Jong Sumatranen Bond berdiri di Jakarta Sarekat Islam mulai mengambil posisi lebih anti-pemerintah. Kelompok sayap kiri dari Semarang berkumpul di Sarekat Islam dibawah Semaun; Tjokroaminoto tidak melarang mereka.

Belanda mempertimbangkan milisi Indonesian untuk dinas militer; anggota sayap kiri di Sarekat Islam menentang.

o o o

Aisyiyah, organisasi perempuan Muhammadiyah berdiri. Fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya. Ki Hajar Dewantara kembali dari pembuangan.

1918
o

18 Mei Volksraad berapat untuk pertama kalinya. 39% dari anggota-anggotanya adalah orang Indonesia. Anggota-anggotanya dipilih oleh dewan-dewan setempat dari kabupaten. Kebanyakan anggotanya adalah pegawai pemerintah atau bupati. Volksraad terdiri dari satu kamar, dan berfungsi sebagai dewan penasihat saja.

Gubernur

Jenderal

van

Limburg anggota

Stirum

mengangkat Dr. Tjipto

Tjokroaminoto

menjadi

Volksraad.

Mangunkusumo juga ditempatkan di sana.


o o

ISDV mulai membentuk soviet-soviet (dewan-dewan) di Surabaya. "Sarekat Islam B", cabang revolusioner rahasia, mulai terbentuk. Anggotanya termasuk Musso (dan kemungkinan juga Tjokroaminoto).

Sarekat Sumatra didirikan.

96

o o o

Wabah cacar melanda Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Organisasi Jong Minahasa didirikan. Pemerintah Hindia Belanda mulai menindas soviet-soviet ISDV, mengusir anggota-anggota Belanda dari gerakan komunis.

"Janji November": pemerintah Belanda mengatakan bahwa Indonesia akan memiliki pemerintahan sendiri pada masa depan yang belum ditetapkan.

14 November anggota-anggota orang Indonesia di Volksraad mengecam Pemerintah Hindia Belanda karena lebih mengutamakan kepentingan-kepentingan orang Eropa.

o o

Pemerintah Hindia Belanda membuang Sneevliet. Douwes Dekker kembali dari pembuangan.

1919
o

Mei-Juni Penembakan di Garut; seorang pejabat Belanda di Tolitoli, Sulawesi dibunuh. Belanda menggunakan penembakan ini sebagai alasan untuk menindas Sarekat Islam Seksi B.

Indo-Europees Verbond didirikan untuk memajukan kepentingankepentingan "orang-orang Indo", sementara pada saat yang sama juga mendukung Belanda.

o o

Haji Misbach mengajarkan "Komunisme Islam" di Surakarta Desember Sarekat Islam mengklaim mempunyai 2 juta anggota; menyelenggarakan kongres di Yogyakarta.

KLM membuka pelayanan udara jarak jauh dari Amsterdam ke Batavia.

96

1920
o

27 Mei ISDV mengganti namanya menjadi Perserikatan Komunis di Hindia (belakangan PKI).

o o

PKH menerbitkan tulisan-tulisan Lenin. Technische Hoogeschool didirikan di Bandung (sekarang ITB: Institut Teknologi Bandung).

o o o

Sarekat Ambon didirikan. Konflik antara kaum Komunis dan Sarekat Islam berkembang. 25 Desember PKH bergabung dengan Komunis Internasional.

1921-1930

1921
o

Juni, Jong Java mengadakan kongres di Bandung; Soekarno berbicara di kongres untuk menganjurkan pembaruan bahasa.

o o o o

Fock menjadi Gubernur-Jenderal Hindia Belanda hingga 1926. Timorsch Verbond didirikan. Agustus, Tjokroaminoto ditangkap. Oktober, Kongres Nasional ke-6 Sarekat Islam melarang anggotaanggota SI merangkap sebagai anggota partai-partai lain, termasuk PKI.

Banyak cabang Sarekat Islam terpecah menjadi (SI-Merah) yang mengikuti Semaun dan (SI-Putih) yang mengikuti Tjokroaminoto.

Semaun berangkat ke Uni Soviet.

96

Tan Malaka berusaha memulihkan perpecahan dalam Sarekat Islam.

o o

PKI menolak Tjokroaminoto. Sukarno muda mulai belajar di Technische Hoogeschool di Bandung.

o o o

Soeharto dilahirkan. Hamengkubuwono VIII menjadi Sultan Yogyakarta. Desember, Tan Malaka menjadi ketua PKI.

1922
o

Perhimpunan

Mahasiswa

Indonesia

didirikan

di

Belanda.

Anggotanya antara lain Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Sutomo, Ali Sastroamidjojo, dan banyak lagi lainnya yang kelak memainkan peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan (dan dalam pemerintahan Republik Indonesia pada tahun 1950-an).
o o

Maret, Tan Malaka dibuang dari Hindia Belanda. April, Tjokroaminoto dibebaskan dari tahanan sambil menunggu bandingnya.

Ki Hadjar Dewantoro mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta, sebuah sekolah mandiri tanpa dukungan pemerintah untuk mengembangkan kesenian Jawa maupun pendidikan modern (antimodernis); menciptakan istilah "demokrasi terpimpin".

Indische Vereeniging di Belanda mengganti namanya menjadi Perhimpunan Indonesia. Anggotanya antara lain Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir; Tan Malaka dan Semaun berbicara dalam pertemuan-pertemuannya.

96

o o o o

Semaun kembali dari Belanda. Marah Roesli menerbitkan novel "Sitti Noerbaja" Pemogokan berlanjut. Kongres Al-Islam diadakan di Cirebon; perdebatan hangat pecah antara pandangan-anggota yang "modernis" dan "tradisionalis" tentang Islam.

Pelgrimsordonnantie

disetujui;

mulailah

kontrol

pemerintah

terhadap perjalanan calon haji.


o

Fasilitas pelabuhan modern dibuka di Belawan untuk melayani Sumatra utara.

1923
o o

Februari, Partai Katolik didirikan. Pemogokan kereta api oleh VSTP yang dipimpin pihak Komunis, Semaun sebagai pemimpinnya ditangkap dan dibuang; banyak serikat buruh yang kini didominasi Komunis.

Februari, Tjokroaminoto menata kembali Sarekat Islam menjadi Partai Sarekat Islam yang baru. Para pendukung komunis meninggalkan organisasi ini, dan membawa serta banyak anggota bersama mereka; Cabang-cabang SI Merah menjadi Sarekat Rakyat.

Tan Malaka ditunjuk sebagai agen Komintern untuk Asia Tenggara, dan berbasis di Guangdong, Tiongkok.

12 September Persatuan Islam (atau Persis), sebuah kelompok modernis garis keras, didirikan di Bandung. Mohammad Natsir yang masih muda adalah salah satu anggota pertamanya.

96

o o

Pasteur Institute dipindahkan dari Batavia ke Bandung. Wajib militer diberlakukan untuk semua warga negara Belanda di Hindia.

1924
o

Perserikatan Komunis di Hindia mengganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia, memutuskan untuk mengadakan pemberontakan. Musso bergabung dengan PKI.

"Sarekat Hijau" dibentuk oleh Belanda, anggota-anggotanya adalah pejabat-pejabat setempat, kaum kriminal, polisi, dll. yang proBelanda.

o o

Dr. Sutomo mendirikan Indonesia Study Club. Pelayanan pos udara pertama dari Batavia ke Amsterdam. Penerbangan memakan waktu hampir dua bulan.

Biro Malaria Pusat didirikan untuk mengoordinasikan programprogram pemberantasan malaria.

Tan Malaka, pencetus Republik Indonesia lewat bukunya Naar de Republiek Indonesia

1925
o

Konstitusi baru: Dewan Hindia menjadi lembaga penasihat, Volksraad mendapatkan kekuasaan legislative terbatas. Gubernur Jenderal dan birokrasi tidak terpengaruh. Orang-orang Tionghoa secara resmi didefinisikan sebagai "vreemde oosterlingen"

Keanggotaan di Volksraad ditetapkan 60:30; 60 orang Belanda, 25 Indonesia, dan 5 anggota lainnya keturunan Arab atau Tionghoa.

96

Pemogokan yang dipimpin oleh PKI gagal, Tan Malaka berada di Singapura.

Sukarno mendirikan Generaal Study Club yang pro kemerdekaan di Bandung, menganjurkan kesatuan bangsa.

23 September Jong Islamieten Bond didirikan di Jakarta; anggotaanggotanya antara lain adalah Haji Agus Salim dan Mohammad Natsir.

Tan Malaka mencetus bentuk negara Republik, lewat buku Naar de Republiek Indonesia

o o o

Sensor film diberlakukan. Stasiun radio komersial pertama di Batavia. Desember, para pemimpin PKI mengadakan rapat di Prambanan untuk merencanakan pemberontakan terbuka.

1926
o

Belanda menangkap lebih banyak anggota PKI; Musso pergi ke Singapura. PKI mendapatkan instruksi dari Moskwa untuk memulai sebuah revolusi, lalu membatalkan instruksi ini. Musso merahasiakan instruksi yang kedua (instruksi untuk tidak memberontak).

31 Januari Komite para ulama Islam berkumpul di Surabaya untuk mengirim sebuah delegasi ke Arab Saudi untuk memprotes syaratsyarat untuk para jemaah haji Indonesia. (Komite ini kelak menjadi benih Nahdlatul Ulama.)

Kongres Pemoeda I diadakan di Kota Solo pada tanggal 30 April s/d 2 Mei 1926, dg ketua Mohammad Tabrani (Jong Java)

96

12 November PKI memberontak di Banten, Batavia, Bandung, Padang. PKI mengumumkan pembentukan sebuah republik. Pemberontakan ini dihancurkan oleh Belanda, yang menangkap sekitar 13.000 orang. Tan Malaka menentang pemberontakan.

Sukarno mendapatkan gelar insinyur dalam bidang Arsitektur di Bandung.

Sukarno

menerbitkan

serangkaian

tulisan

yang

berjudul

"Nasionalisme, Islam dan Marxisme", dan menyerukan kerja sama antara ketiga gerakan ini.
o o

De Graeff menjadi Gubernur Jenderal hingga 1931. 31 Desember Kyai Haji Hasjim Asjari mendirikan Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi Muslim yang berkarya dalam bidang pendidikan, bantuan amal, dan bantuan ekonomi.

1927
o

Januari, pemberontakan PKI di Silungkang, Sumatra Barat dihancurkan.

Februari, Hatta dan lain-lainnya menghadiri pertemuan anti kolonial di Brussel bersama dengan banyak nasionalis lainnya dari Asia dan Afrika.

4 Juli Sukarno dan dr. Tjipto Mangunkusumo mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI).

September, Hatta, Ali Sastroamidjojo dan lain-lainnya dalam Perhimpunan Mahasiswa Indonesia ditangkap.

Dr. Tjipto Mangunkusumo ditangkap dan dikirim ke pembuangan di Banda. Ia tinggal di pembuangan selama 11 tahun.

96

Hindia Belanda membangun kamp penjara Boven Digul di Papua untuk menampung para tahanan politik.

Kampanye anti narkotik: Hindia Belanda melarang penanaman koka dan hemp.

Desember, Indonesia

Permufakatan (PPPKI),

Perhimpunan yang

Politik menaungi

Kebangsaan organisasi-

kelompok

organisasi nasionalis dibentuk di Bandung.


o

Jahja Datoek Kajo orang pertama yang berpidato menggunakan bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad

1928
o

PNI mengganti namanya menjadi Partai Nasional Indonesia, menerima bendera Merah-Putih, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, "Indonesia Raya" ciptaan W.R. Supratman sebagai lagu kebangsaan.

Maret, Hatta dan pendukung-pendukungnya dibebaskan; pidatopidato Hatta jelas-jelas anti Belanda.

28 Oktober, Kongres Pemuda II di Batavia menerima "sumpah pemuda": satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Kongres diketuai oleh Sugondo Djojopuspito (PPI)

o o

Muhammad Yamin menulis puisi "Indonesia tumpah darahku". KNILM didirikan sebagai perusahaan penerbangan resmi Hindia Belanda.

Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) didirikan di Bukittinggi sebagai organisasi pendidikan untuk kaum Muslim Minangkabau yang tradisionalis .

96

1929
o

Agustus, Pemerintah Hindia Belanda memperingatkan anggotaanggota PNI agar menghentikan aktivitas-aktivitas mereka.

Orang-orang Indonesia mendapatkan kursi mayoritas di Volksraad, yang tetap merupakan sebuah lembaga penasihat.

Belanda memulihkan para bekas penguasa Bali hingga menjadi penguasa setempat yang berkuasa di bawah wewenang Belanda, dalam sebuah upacara yang panjang di Besakih.

29 Desember Soekarno dan pengikut-pengikutnya ditangkap di Yogyakarta. Mereka dipenjarakan di Bandung.

1930
o

Muhammad Husni Thamrin membentuk sebuah fraksi nasionalis di Volksraad; menuntut otonomi.

Pemerintah Hindia Belanda memulai produksi pesawat ringat secara terbatas di lapangan terbang Andir di Bandung (model AVRO-AL), dengan menggunakan sebuah rancangan Kanada dan kayu-kayu setempat.

Juni, Pangeran Surjodiningrat mendirikan Pakempalan Kawula Ngayogyakarta sebagai sebuah organisasi kebudayaan untuk penduduk Yogyakarta, yang menjadi sangat popular.

18 Agustus Sukarno diadili di Bandung. Ia menyampaikan pidatopidato yang membangkitkan semangat di pengadilan.

o o

Jepang mendirikan Borneo Oil Company. Gunung Merapi meletus dan membunuh 1300 orang.

96

Jamiyatul Washliyah didirikan dengan partisipasi yang besar dari orang-orang Batak Karo.

22 Desember Sukarno dihukum empat tahun penjara karena kegiatan-kegiatan nasionalisnya.

PNI dibubarkan oleh Pemerintah Hindia Belanda.

1931-1940

1931
o

Perhimpunan Indonesia dikuasai oleh kaum komunis; Sjahrir dan Hatta dipecat.

25 April PNI memutuskan untuk membuarkan dirinya. Partai Indonesia atau Partindo dibentuk sebagai gantinya empat hari kemudian. Beberapa anggota PNI, termasuk Hatta, kecewa.

Desember, Sjahrir mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia bersama Hatta ("PNI-Baru").

o o

Sukarno dibebaskan oleh de Graeff. Raja Bone dipulihkan kekuasaannya oleh Belanda untuk

memerintah dengan pemerintahan mandiri setempat.


o o o o

De Jonge menjadi Gubernur Jenderal hingga 1936. Pemerintah Hindia Belanda memperketat sensor pers. Ong Hok Liong mendirikan perusahaan rokok Bentoel. 31 Desember Sukarno dibebaskan lebih awal dari penjara di Bandung.

1932

96

Sukarno bergabung dengan Partindo; minat terhadap Partindo meningkat.

o o

Agustus Hatta kembali dari Belanda. Mohammad Natsir, 24 tahun, bertanggung jawab atas sekolahsekolah Persatuan Islam yang baru; ia menulis bahwa Islam harus menjadi dasar dari Indonesia yang baru.

Belanda menuntut sekolah-sekolah independen untuk meminta izin operasi dari pemerintah; fraksi-fraksi di Volksraad bersatu menentang gagasan ini.

1933
o

5 Februari Pemberontakan para pelaut Belanda dan Indonesia di atas kapal Belanda Zeven Provincien. Pemberontakan ini disebabkan oleh ketidakpuasan karena gaji yang rendah, namun Pemerintah Hindia Belanda memandangnya sebagai suatu pemberontakan politik.

Hindia Belanda menekan sekolah-sekolah independen dan para pemimpin politik di Minangkabau.

Agustus, Sukarno, Hatta, Sjahrir ditangkap. Sukarno dibuang ke Ende di Flores tanpa pengadilan.

Oost-Indische Leger diganti namanya menjadi KNIL (Koninklijk Nederlands-Indisch Leger).

o o

Pertemuan-pertemuan organisasi induk PPPKI dilarang. Sutan Takdir Alisjahbana menerbitkan majalah Pujangga Baru

1934

96

Belanda

mulai

melakukan

kebijakan

proteksionis

untuk

menghalangi produk-produk Jepang yang lebih murah dan melindungi produk-produk Belanda yang lebih mahal.
o

Belanda menekan PKN untuk meninggalkan kegiatan politiknya yang terbuka.

Februari, Hatta dan Sjahrir ditangkap dan dikirim ke kamp tahanan Boven Digul di Papua.

o o o

Belanda melarang kongres Partindo. Sayap pemuda Nahdlatul Ulama, Ansor, didirikan. Tjokroaminoto wafat.

1935
o o

Al-Ittihadiah (perhimpunan Islam modernis) didirikan di Medan. Nahdlatul Wathan, sebuah organisasi untuk pendidikan Islam, didirikan di Lombok.

Nahdlatul Ulama mengeluarkan peraturan bahwa Hindia Belanda adalah sautu negara di mana Islam dapat dipraktikkan, dan harus dibela melawan Jepang.

Desember, Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia bergabung untuk membentuk Partai Indonesia Raya (Parindra). Anggotanya antara lain adalah Thamrin dan dr. Sutomo; juga terdapat sejumlah anggota yang pro Jepang. Partai yang baru ini menyerukan kemerdekaan melalui kerja sama dengan Belanda.

1936

96

Van Starkenborgh diangkat menjadi Gubernur Jenderal; jabatan ini dipegangnya hingga sekurang-kurangnya tahun 1945.

o o

Hatta dan Sjahrir dipindahkan ke Banda. Juli, "Petisi Sutarjo" diterbitkan, menyerukan kemerdekaan untuk Indonesia dalam tempo 10 tahun.

29 September Volksraad memutuskan untuk mendukung petisi untuk otonomi Indonesia di dalam konstitusi Belanda.

o o o

Becak menjadi sarana transportasi di Batavia. November, Partindo dibubarkan. Para geologiwan Belanda menemukan bukti kekayaan mineral besi, tembaga, perak, dan emas di Papua.

1937
o

24

Mei

Gerakan

Rakyat

Indonesia

(Gerindo)

didirikan.

Anggotanya antara lain meliputi Yamin dan Amir Sjarifuddin. Sebagai sebuah organisasi Gerindo mendukung kemerdekaan, namun cenderung bekerja sama dengan Belanda dalam melawan Jepang.
o

21 September Majlis Islam A'laa Indonesia (MIAI) didirikan, sebuah organisasi payung untuk Ulama, kerja Persatuan sama Islam, antara dan Muhammadiyah, Nahdlatul

kelompok-kelompok Islam lainnya.


o

17 Desember Kantor Berita Antara didirikan.

1938

96

Sukarno,

yang

masih

berada

dalam

penahanan

Belanda,

dipindahkan ke Bengkulu.
o o

Orang-orang luar pertama mencapai Lembah Baliem di Papua. Belanda mengadakan persidangan Tapanuli untuk mendukung para penguasa Batak setempat.

Hindia Belanda melembagakan "hukum adat" di Minangkabau dan Banjarmasin.

Moskwa menyuruh PKI untuk menghentikan aktivitas-aktivitas anti-Belanda.

Persatuan Arab Indonesia terbentuk dari organisasi-organisasi Muslim Arab yang ada.

16 November Pemerintah Belanda menolak petisi otonomi 1936 untuk Indonesia.

1939
o

Pakubuwono X dari Surakarta wafat, Pakubuwono XI adalah Susuhunan yang baru.

o o

Jepang menduduki Kepulauan Spratly. Mei, Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA didirikan oleh Muhammad Da'ud Beureu'eh untuk mengoordinasi kegiatankegiatan anti-Belanda di Aceh.

Gabungan Politik Indonesia (GAPI), sebuah organisasi payung dari berbagai organisasi nasionalis, dibentuk. Thamrin adalah salah seorang penganjur utamanya.

96

Kartosuwirjo dan pengikut-pengikutnya memisahkan diri dari Partai Sarekat Islam, dan membawa serta banyak pendukungnya di Jawa Barat.

Desember GAPI mengorganisasi Kongres Rakyat Indonesia, sebuah pertemuan representatif yang besar di Batavia, yang mengajukan tuntutan untuk parlemen yang sepenuhnya terpilih untuk Hindia.

1940
o

Februari, Belanda kembali menolak otonomi untuk Hindia Belanda.

o o o

13 Februari Jepang menolak perjanjian arbitrase dengan Belanda. 18 Maret Hamengkubuwono IX menjadi Sultan Yogyakarta. Mei, Belanda jatuh ke tangan Jerman, pemerintah Belanda melarikan diri ke London.

28 Juni Jepang mengatakan ingin merundingkan kembali perjanjian dagang dengan Belanda.

o o

Juli Barang ekspor Indonesia ke Jepang dihentikan. Agustus, Jepang menyatakan bahwa Perancis Indochina dan Hindia Belanda harus disatukan dengan sepenuh hati ke dalam "East Asia Co-Prosperity Sphere".

9 Agustus GAPI menghadirkan petisi yang lain tentang "melengkapi demokratisasi Indonesia".

23 Agustus Komisi untuk Studi Perubahan Konstitutional dibentuk untuk mempelajari permintaan GAPI. Thamrin dkk di Volksraad menarik proposal mereka untuk demokratisasi.

96

o o

September Tentara Jepang bergerak menuju Perancis Indochina. 12 September Pemerintah Hindia Belanda memulai pembicaraan perdagangan dengan delegasi Jepang di bawah pimpinan Kobayashi. Van Mook tidak mau bekerja sama dengan tuntutan Jepang untuk bahan bakar penerbangan.

26 Oktober Jepang dan Belanda mengeluarkan sebuah deklarasi bersama yang berisi Hindia Belanda tidak akan menjadi bagian dari "Co-Prosperity Sphere".

12 November Kuota atas penjualan minyak ke Jepang dari Hindia Belanda ditetapkan dalam perjanjian

4.2.3. Masa Persiapan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (Jepang: Dokuritsu Junbi Cosakai atau dilafalkan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan balatentara Jepang pada tanggal 29 April 1945 bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan dukungan bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 63 orang yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Hibangase Yosio (orang Jepang) dan Raden Pandji Soeroso. Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat) yang beranggotakan 60 orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh R.P.Soeroso, dengan wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda (orang Jepang). Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan BPUPKI dan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (Jepang: Dokuritsu

96

Junbi Inkai) dengan anggota berjumlah 21 orang sebagai upaya pencerminan perwakilan etnis, terdiri berasal dari 12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari maluku, 1 orang dari Tionghoa.

Pembubaran BPUPKI diganti oleh PPKI Pembubaran BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 1945, dan atas persetujuan Jenderal Terauchi dibentuklah badan pengganti yang diberinama Dokuritsu Junbi Iinkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia disingkat PPKI. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakil ketuanya adalah Drs. Moh. Hatta dengan jumlah anggota 21 orang yang mewakili tiap-tiap daerah Nusantara. Dalam perkembangan, PPKI merupakan organisasi/badan yang digunakan sebagai alat untuk perjuangan oleh para tokoh Nasional. Hal ini didukung oleh bukti penambahan anggota PPKI menjadi 27 orang tanpa seizin dari pemerintah Jepang. Pada tanggal 9 Agustus 1945 tiga orang tokoh terkemuka dalam PPKI, Bung Karno, Bung Hatta dan Dr Radjiman bertolak Dalath, Vietnam dalam memenuhi undangan Panglima Mandala Asia Tenggara, Marsekal Terauchi, yang menyampaikan keputusan dari kekaisaran Jepang untuk memberi Kemerdekaan pada bangsa Indonesia, dengan wilayah seluruh bekas wilayah jajahan Hindia Belanda di Indonesia. 4.2.4. Proklamasi Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana Tadashi Maeda Jln

96

Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor. Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional. Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang

96

Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian. Isi Teks Proklamasi

Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di Monumen Nasional. Naskah Sebelum Perubahan Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, 17-8-05 Wakil-wakil bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta Naskah baru setelah mengalami perubahan Di dalam teks proklamasi terdapat beberapa perubahan yaitu terdapat pada:

96

Kata tempoh diubah menjadi tempo Kata Wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi Atas nama bangsa Indonesia

Kata Djakarta, 17-8-05 diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 08 tahun '05

Naskah proklamasi klad yang tidak ditandatangani kemudian menjadi otentik dan ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh.Hatta

Kata Hal2 diubah menjadi Hal-hal

Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini adalah: Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta

4.2.5. Gejolak-Gejolak Agresi Militer Belanda I "Operatie Product" (bahasa Indonesia : Operasi Produk) atau yang dikenal di Indonesia dengan nama Agres Militer Belanda I adalah operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatera terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947. Operasi militer ini merupakan bagian dari Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam rangka mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati.

96

Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan Linggarjati.

Agresi Militer Belanda II Agresi Militer Belanda II atau Operasi Gagak terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali itu, dengan serta serangan terhadap Yogyakarta, ibu Mohammad kota Indonesia saat penangkapan Soekarno,

Hatta, Sjahrir ,dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnya ibu kota negara ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara.

4.2.6. Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan 1. Ancaman dari dalam Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia. Meskipun tokoh-tokoh LSM banyak yang menyatakan hal ini sebagai sesuatu yang mengada-ada, pada kenyataannya potensi ancaman yang dihadapi negara Republik Indonesia tampaknya akan lebih banyak muncul dari dalam negeri, antara lain dalam bentuk: a. disintegrasi bangsa, melalui gerakan-gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat. b. keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan huruhara/kerusuhan massa

96

c. upaya penggantian ideologi Panca Sila dengan ideologi lain yang ekstrim atau yang tidak sesuai dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia d. potensi konflik antar kelompok/golongan baik akibat perbedaan pendapat dalam masalah politik, maupun akibat masalah SARA e. akar atau penggulingan pemerintah yang sah dan konstitusional 2. Ancaman dari luar negeri Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri. Tampaknya akan lebih berbentuk upaya menghancurkan moral dan budaya bangsa melalui disinformasi, propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno atau berbagai kegiatan kebudayaan asing yang mempengaruhi bangsa Indonesia terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat merusak budaya bangsa. Potensi ancaman dari luar lainnya adalah dalam bentuk penjarahan sumber daya alam Indonesia melalui eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkontrol yang pada gilirannya dapat merusak lingkungan atau pembagian hasil yang tidak seimbang baik yang dilakukan secara legal maupun yang dilakukan melalui kolusi dengan pejabat pemerintah terkait sehingga meyebabkan kerugian bagi negara. Semua potensi ancaman tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan Ketahanan Nasional melalui berbagai cara, antara lain: a. Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia b. Upaya peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan penghayatan (bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan bangsa.

96

c. Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional serta terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa (legitimate, bebas KKN, dan konsisten melaksanakan peraturan/undang-undang). d. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta mempertahankan Panca Sila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara. e. Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipun kemungkinannya relatif sangat kecil, selain menggunakan unsur kekuatan TNI, tentu saja dapat menggunakan unsur Rakyat Terlatih (Ratih) sesuai dengan doktrin Sistem Pertahanan Semesta. Dengan doktrin Ketahanan Nasional itu, diharapkan bangsa Indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah nasional termasuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna menentukan langkah atau tindakan untuk menghadapinya. Sedangkan Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) : b. Ancaman di dalam negeri, Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia. c. Ancaman dari luar negeri. Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.

4.2.7. Dambaan Kehidupan Suatu negara yang telah mendapatkan kepastian akan kemerdekaannya tidak pelak akan dituntut untuk menjamin apa yang diinginkan oleh

96

rakyat yang diayominya. Mewujudkan negara yang aman, damai, tentram, adil, bebas, sejahtera, harmonis, merdeka/kebebasan, makmur, dan sebagainya adalah dambaan bagi setiap negara atas rakyatnya. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kemaanan Kedamaian Kesejahteraan Kenyamanan Keteraturan Ketertiban Kemakmuran Ketentraman Keadilan

10. Kebebasan

4.2.8. Landasan Kehidupan Seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD pasal 15 ayat 1 huruf e, Majelis Permusyawaratan Rakyat memiliki tugas mengkoordinasikan anggota MPR untuk memasyarakatkan Undang-Undang Dasar. Oleh karenanya, berbagai wacana baik dari unsur pemerintah maupun organisasi politik dan kemasyarakatan, mulai mengungkap bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terdapat kesepakatan yang disebut empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. 1. Pancasila Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasasan fundamental bagi penyelenggara negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia,

96

nilai Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/Perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai ideology dan falsafah negara benar-benar harus diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sehubungan dengan hal tersebut semangat dan nilai-nilai Pancasila, seperti saat dilahirkan melalui pidato mantan Presiden Soekarno, harus diangkat kembali, nilai-nilai Pancasila sudah barang tentu melekat dalam segala sendi kehidupan telah diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Pelaksanaan UUD NRI Tahun 1945 harus dibarengi dengan pengembangan nilai-nilai Pancasila agar keragaman bangsa dapat dijabarkan sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

2.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara memiliki kedudukan dan peranan yang penting, bahkan dapat dikatakan tidak ada negara tanpa konstitusi, atau tanpa konstitusi negara tidak pernah lahir. Terkait dengan peran penting sebuah konstitusi bagi negara maka UUD1945 mempunyai kedudukan yang penting karena secara konsepsional memuat pandanganpandangan filosofis, yuridis, sosiologis dan politis tokoh-tokoh bangsa yang telah disepakati dan diidealkan untuk melandasi pengelolaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Begitu pentingnya konstitusi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, maka diperlukan suatu upaya pemasyarakatan kesadaran berkonstitusi. Sejalan dengan semangat cinta kontitusi dan memasyarakatkan UUD NRI Tahun 1945, maka pada tanggal 18 Agustus 2008 yang lalu, telah dicanangkan tanggal 18 Agustus sebagai hari konstitusi Indonesia. Upaya menumbuhkan kesadaran berkonstitusi harus mampu menumbuhkan keakraban masyarakat terhadap konstitusinya. Masyarakat tidak boleh dibiarkan asing dengan konstitusinya.

96

3.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kita tentunya sudah tahu bahwa syarat berdirinya sebuah negara ada empat, yaitu memiliki wilayah, memilikin penduduk, memiliki pemerintahan dan adanya pengakuan dari negara lain. Dan karena memenuhi empat syarat itulah kemudian Negara Indonesia lahir dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI lahir dari pengorbanan jutaan jiwa dan raga para pejuang bangsa yang bertekad mempertahankan keutuhan bangsa. Sebab itu, NKRI adalah prinsip pokok, hukum dan harga mati. NKRI hanya dapat dipertahankan apabila pemerintahan yang adil, tegas, dan berwibawalah masalah dan konflikkonflik sosial yang ada di Indonesia dapat diselesaikan, Demi NKRI, apapun akan kita lakukan. NKRI adalah pokok yang harus kita pertahankan.

4.

Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat berbeda-beda tetapi tetap satu. Artinya, walau bangsa Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda baik suku, agama, dan bangsa tetapi adalah bangsa Indonesia. Semangat Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan bangsa kita untuk mengakui keberagaman perbedaan kultur, agama, politik, dan ideology, dan lain-lain. Bhinneka Tunggal Ika juga mengajarkan adanya toleransi dan tolong menolong, gotong royong antar umat beragama. Demikianlah empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang semestinya harus kita jaga, pahami, hayati, dan laksanakan dalam pranata kehidupan sehari-hari, dimana Pancasila yang menjadi sumber nilai menjadi ideology, UUD NRI Tahun 1945 sebagai aturan yang semestinya ditaati, dan NKRI adalah harga mati, serta Bhinneka Tunggal Ika adalah perekat semua

96

rakyat. Maka dalam bingkai empat pilar tersebut yakinlah tujuan yang dicita-citakan bangsa ini akan terwujud.

4.2.9. Kehidupan Yang Dicapai Suatu negara akan selalu berusaha mencapai tujuannya sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, tujuan negara RI dirumuskan sebagai berikut: 1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Memajukan kesejahteraan umum 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia Dari tujuan negara yang tercantum di Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dapat disimpulkan bahwa dari tugas yang diamanatkan kepada Pemerintah tersebut dengan jelas termaktub bahwa Indonesia, baik sebagai bangsa maupun sebagai wilayah adalah satu kesatuan yang utuh, sesuai dengan jiwa yang terkandung dalam Sumpah Pemuda. Kesadaran atas kesatuan yang utuh itulah yang merupakan sumber bagi dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Amanat untuk memajukan kesejahteraan umum mempunyai makna untuk memajukan kesejahteraan bagi rakyat secara keseluruhan, bukan hanya kesejahteraan orang per orang. Oleh karena itu perlu disusun suatu sistem yang dapat menjamin terselenggaranya keadilan sosial. Dan kesejahteraan yang harus diciptakan bukan hanya sekedar kesejahteraan ekonomis, bukan sekedar kesejahteraan material, melainkan kesejahteraan lahir dan batin, kesejahteraan material dan spiritual. Artinya kesejahteraan material itu harus terselenggara dalam masyarakat yang saling menghormati dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing, masyarakat yang bebas dari rasa takut, masyarakat yang hidup dalam

96

kesederajadan dan kebersamaan, masyarakat yang bergotong-royong. Masyarakat adil, makmur dan beradab itulah warna dari Sosialisme Indonesia. Amanat tersebut terkait dengan amanat berikutnya, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang bermakna membangun peradaban bangsa, sehingga bangsa Indonesia akan mampu hadir sebagai bangsa yang memiliki kepribadian nasional yang bersumber kepada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi nasional Indonesia, yaitu Pancasila. Dengan kepribadian nasional yang dimilikinya itu bangsa Indonesia akan memiliki kepercayaan diri, akan memiliki national dignity. Untuk membangun peradaban bangsa inilah diperlukan kecerdasan intelektual, emosional, afirmatif (dari affirmative intelegents kecerdasan untuk mengambil keputusan) dan spiritual, untuk memecahkan berbagai persoalan kehidupan bangsa dan negara, sehingga mutlak perlu dilaksanakan nation and character building.

BAB V POLITIK STRATEGI NASIONAL

5.1. Pengertian Politik dan Strategi Kata politik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang akar katanya adalah polis, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teia, berarti urusan. Dalam Bahasa Indonesia, politik dalam arti

96

politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Politics dan policy memiliki hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya, sedangkan policy memberikan pertimbangan, cara, pelaksanaan asas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya. Dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Sedangkan, policy, yang dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kebijaksanaan, adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan yang dianggap dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau tujuan yang dikehendaki. Pengertian strategi yang ada pada awalnya dikenal dikalangan militer yang diartikan sebagai the art of the general atau seni seorang panglima, dan penggunaannya dalam peperangan, sebagaimana diungkapkan oleh Karl Von Clausewitz (1780-1831) strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk kepentingan memenangkan perang. Sedangkan, Antoine Hendry Jomini (17791869) mengartikan strategi sebagai seni menyelenggarakan perang diatas peta dan meliputi seluruh kawasan operasi, namun dewasa ini hampir disemua kalangan lazim menggunakan kata strategi, baik itu pada urusan ekonomi, budaya ataupun dalam kegiatan olahraga dan sebagainya. Pengertian strategi secara umum adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau cara untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Demikian, strategi pada dasarnya merupakan suatu kerangka rencana dan tindakan yang disusun dan disiapkan dalam suatu rangkaian pertahapan yang masing-masing merupakan jawaban terhadap tantangan baru yang terjadi sebagai akibat dari langkah sebelumnya, dan keseluruhan proses terjadi dalam suatu arah yang telah digariskan. 5.2. Politik Nasional dan Strategi Nasional

96

Politik Nasional, dengan memperhatikan pengertian politik seperti diatas, dapat dirumuskan sebagai asas, haluan usaha serta kebijaksanaan tindakan dari negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian serta penggunaan potensi nasional untuk mencapai tujuan nasional). Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional, yakni merupakan pelaksanan dari kebijaksanaan nasional. Dalam melaksanakan politik nasional disusunlah strategi nasional, seperti jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

5.3. Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam system manajemen nasional yang berlandaskan ideology Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam system manajemen sebenarnya nasional ini sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan strategi nasional karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional dan konsep strategis bangsa Indonesia.

5.4. Penyusunan Politik Strategi Nasional 5.4.1. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik Penyusunan politik dan strategi nasional dilaksanakan berdasarkan UUD 1945 sebagai hukum dasar yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara. Apabila dipahami lebih lanjut bahwa lembagalembaga negara, yakni MPR, Presiden, DPR, DPA, MA, dan BPK sebagaimana terdapat dalam UUD 1945 adalah merupakan suprastruktur politik.

96

Penyusunan politik dan strategi negara ditingkat suprastruktur dilakukan oleh presiden sebagai mandataris MPR setelah memahami Garis-Garis Besar Haluan Negara yang ditetapkan oleh MPR dengan langkah awal menyusun program cabinet yang diikuti dengan menunjukkan para menteri cabinet sebagai pembantu presiden. Ditingkat infrastruktur, politk dan strategi nasional merupakan sasaran yang hendak dicapai yang meliputi bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam. Masyarakat melalui pranata politik yang ada di era reformasi memiliki peranan yang penting yaitu berupaya mengontrol jalannya politik dan strategy nasional yang telah ditetapkan oleh MPR sebagai Garis-Garis Besar Haluan Negara maupun yang dilaksanakan oleh presiden beserta penyelenggaraan lainnya. 5.4.2. Penentu Kebijakan Kebijakan Puncak Dilakukan oelh MPR yang berwenang dalam menetapkan UUD 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara dan Presiden sebagai kepala negara. Kebijakan Umum Dilakukan oleh Presiden sebagai kepala pemerintah dan DPR, bentuknya adalah Undang-Undang, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang. Kebijakan Khusus Dilakukan oleh Mentri untuk menjabarkan kebijakan umum, guna merumuskan strategi dalam masing-masing bidang sesuai dengan tanggung jawabnya. Kebijakan teknis

96

Dilakukan oleh pimpinan eselon 1 departemen pemerintahan dan non-departemen. Kebijakan di daerah Adalah kepala daerah dengan persetujuan DPRD, hasil

kebijakannya berupa Peraturan Daerah Tingkat 1 dan Tingkat 2, keputusan Kepala daerah dan instruks kepala daerah. 5.5. Penyusunana Politik dan Strategi Nasional Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat supratruktur politik diatur oleh presiden atau mandataris MPR. Dalam melaksanakan tugas ini, presiden dibantu oleh berbagai lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang merupakan badan koordinasi, seperti Dewan Stabilitas Ekonomi Nasional, Dewan Pertahanan Keamanan Nasional, Dewan Tenaga Atom, Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional RI, Dewan Maritim, Dewan Otonomi Daerah, dan Dewan Stabilitas Politik dan Keamanan. Sedangkan proses penyusunan politik dan strategu naisonal di tingkat suprastruktur politik dilakukan setelah preseiden menerima GBHN. Selanjutnya, presiden menyusun program cabinet dan memilih menteri-menteri yang akan melaksanakan program tersebut. Program cabinet dapat dipandang sebagai dokumen resmi yang memuat politik nasional yang digariskan oleh presiden. Strategi nasional dilaksanakan oleh presiden sesungguhnay merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan. Didalamnya sudah tercantum program-program yang lebih konkret yang disebut sasaran nasional. Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia. Sesuai degnan kebijakan politik nasional, penyelenggara negara harus mengambil langkah-langkah pembinaan terhadap semua lapisan mensyarakat dengan mencantumkan sasaran sektoralnya. 5.6. Stratifikasi Politik Nasional

96

Stratifikasi politik nasional dalam Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut: a. Tingkat Penentu Kebijakan Puncak 1. Tingkat kebijakan puncak meliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup penentuan Undang-Undang Dasar, penggarisan masalah makro politik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional (national goals) berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945. 2. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti tercantum pada pasal-pasal 10 s.d 15 UUD 1945, tingkat penentuan keijakan puncak ini juga mencakup kewenangan presiden sebagai kepala negara. b. Tingkat Kebijakan Umum Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakandi bawah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya juga menyeluruh nasional dan berupa penggarisan mengenai masalah-masalah makro strategis guna mencapai idaman nasional dalam dituasi dan kondisi terntentu. 1. Undang-Undang yang kekuasaan pembuatannya terletak di tangan presiden dengan persetujuan DPR. 2. Peraturan Pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang-undang yang wewenang penerbiatannya berada di tangan presiden. 3. Keputusan atau instruksi presiden, yang berisi kebijakan-kebijakan penyelenggara pemerintahan yang wewenang pengeluarannya berada di tangan Presiden dalam rangka pelaksanaan kebijakan nasional dan perundang-undangan yang berlaku. 4. Dalam keadaan-keadaan tertentu dapat pula dikeluarkan Maklumat Presiden.

96

c.

Tingkat Penentuan Kebijakan Khusus Kebijakan khusus merupakan penggarisan, terhadap suatu bidang utama (major area) pemerintahan. Kebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan strategi, administrasi, system, dan prosedur dalam bidang utama tersebut.

d.

Tingkat Penentuan Kebijakan Teknis Kebijakan teknis meliputi pengarisan dalam satu sector dari bidang utama diatas dalam bentuk prosedur serta teknis untuk mengimplementasikan rencana, program, dan kegiatan.

e.

Dua Macam Kekuatan dalam Pembuatan Aturan di Daerah 1. Wewenang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintahan pusat di daerah terletak di tangan gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerah yurisdiksinya masing-masing. 2. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD.

5.7. Bidang-Bidang Implementasi Politik dan Strategi Nasional 5.7.1. Visi GBHN Terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis,

berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang mandiri, berimanm bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin. 5.7.2. Misi GBHN Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, ditetapkan misi sebagai berikut:

96

1. Pengamalan

Pancasila

secara

konsisten

dalam

kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 2. Penegakan kedaulatan rakyat 3. Peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari 4. Penjaminan masyarakat 5. Perwujudan system hukum nasional 6. Perwujudan sosial budaya yang berkepribadian dinamis 7. Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional 8. Perwujudan ekonomi daerah dalam rangka pembangaunan daerah 9. Perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh peningkatan kualitas hidup yang layak 10. Perwujudan aparatu negara yang berfungsi melayani mesyarakat, professional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. 5.8. Arah Kebijaksanaan 5.8.1. Bidang Hukum a. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan mesyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum. b. Menata system hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat, serta memperbaharui perundang-undangan warisan colonial dan hukum nasinonal yang diskriminatif, termasuk ketidakadilan gender kondisi aman, damai, tertib dan ketentraman

96

dan ketidaksesuaiannya degnan tuntutan reformasi melalui program legislasi. c. Menegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum serta menghargai hak asasi manusia. d. Melanjutkanratifikasi konvensi internasional, terutama yang

ebrkaitan dengan hak asasi manusia sesuai dengan kebudayaan dan kepentingan bangsa dalam bentuk undang-undang. e. Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum, termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia, untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat degnan meningkatkan kesejahteraan, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan serta pengawasan yang efektif f. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa dan pihak manapun. 5.8.2. Bidang Ekonomi a. Mengembangkan system ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi. b. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta

menghindarkan terjadinya struktur pasar monopolistic dan berbagai struktur pasar yang distortif. c. Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi

ketidaksempurnaan pasar dengan menghilangkan selutuh hambatan yang mengganggu mekanisme pasar.

96

d. Mengupayakan

kehidupan

yang

layak

berdasarkan

atas

kemanusiaan yang adil bagi masyarakat, terutama bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar. e. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetitif berdasarkan keunggulan komparatif. 5.8.3. Bidang Politik a. Politik Dalam Negeri 1. Memperkuat keberadaan dan keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertumpu pada kebhinneka tunggalikaan. 2. Menyempurnakan UUD 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan tuntutan reformasi. 3. Meningkatkan peran MPR, DPR dan lembaga-lembaga tinggi negara lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antar lembaga. b. Hubungan Luar Negeri 1. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional. 2. Dalam melakukan perjanjian dan kerja sama internasional yang menyangkut kepentingan dan hajat hidup rakya banyak harus dengan persetujuan lembaga perwakilan rakyat. 3. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi proaktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia.

96

5.8.4. Penyelenggaraan Negara a. Membersihkan penyelenggaraan negara dari praktif korupsi, kolusi, nepotisme dengan memebrikan sanksi seberat-beratnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. b. Meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta meberlakukan system karier berdasarkan prestasi dengan prinsip memberikan penghargaan dan sanksi. c. Melakukan pemeriksaan terhadap kekayaan pejabat negara dan pejabat oemerintah sebelum dan sesudah memangku jabatan dengan tetap menjunjung tinggi hak hukum dan hak asasi manusia 5.8.5. Komunikasi, Informasi dan Media Massa a. Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasi melalui media massa modern dan media tradisional untuk mencerdaskan kahidupan bangsa. b. Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang melalui penguasaan dan penerapan teknolohi informasi dan komunikasi guna memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi tantangan global. c. Meningkatkan peran pers yang bebas sejalan dengan peningkatan kualitas dan kesejahteraan insan pers agar professional, berintegritas dan menjunjung tinggi pers, supremasi hukum, serta HAM. 5.8.6. Bidang Agama a. Memantapkan fungsi, peran, dan kedudukan agama sebagai landasan mora, spiritual, dan etika dalam penyelenggaraan negara serta mengupayakan agar segala peraturan-peraturan perundangundangan tidak bertentangan dengan moral agama-agama.

96

b. Meningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan agama melalui penyempurnaan system pendidikan agama sehingga lebih terpadu dan integral dengan system pendidikan agama. c. Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antarumat beragama sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan malalui dialog antarumat beragama dan pelaksanaan pendidikan agama secara deskriptif yang tidak dogmatif untuk tingkat perguruan tinggi. 5.8.7. Bidang Pendidikan a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi. b. Meningkatkan kemampuan akademik dan professional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan watak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga kependidikan. c. Melakukan pembaharuan system pendidikan termasuk pembaharuan kurikulum, berupa diversifikasi kurikulum utnuk melayani keberagaman perserta didik, penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan local sesuai dengan kepentingan setempat. 5.8.8. Bidang Sosial dan Budaya a. Meningkatkan mutu SDM dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan paradigm sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitas sejak pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut.

96

b. Meningkatkan dan memelihara mutu lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan SDM secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang medis, termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat. c. Mengembangkan system sosial tenaga kerja bagi seluruh tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan, keamananm dan keselamatan kerja yang memadai, yaitu pengelolaannya melibatkan pemerintah, perusahaan dan pekerja. d. Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya dalam rangka memilah-milah nilai budaya yang kondusif dan serasi untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa di masa depan. 5.8.9. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup a. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan generasi ke generasi. b. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan c. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga, yang diatur dengan undang-undang.

96

DAFTAR PUSTAKA

M.S., Khaelan, 2002, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Berdasar SK DIRJEN DIKTI No. 267/ DIKTI/ KEP/ 2000 , PARADIGMA: Yogyakarta. M.S., Khaelan, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Berdasar SK DIRJEN DIKTI No. 43/ DIKTI/ KEP/ 2006 , PARADIGMA: Yogyakarta. Sumarsono, S., Pendidikan Kewarganegaraan, PT SUN: Jakarta. Universitas Sriwijaya, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, UPT-MPK. Redaksi, 2011, UUD45 & Perubahannya, Gradien Mediatama: Yogyakarta.

96

You might also like