You are on page 1of 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Selain sistem peredaran darah, manusia juga mempunyai sistem peredaran getah bening (limfa) yang keduanya berperan dalam sistem transportasi. Sistem getah bening berkaitan erat dengan sistem peredaran darah. Sistem getah bening terdiri dari cairan getah bening, pembuluh getah bening, dan kelenjar getah bening. Cairan getah bening mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh getah bening mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Kelenjar getah bening berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar getah bening terdapat di sepanjang pembuluh limfa, terutama terdapat pada pangkal paha, ketiak, dan leher. lat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar getah bening yaitu limpa dan tonsil. Pembuluh getah bening dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh getah bening kanan dan pembuluh getah bening kiri. Pembuluh getah bening kanan berfungsi menampung cairan getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan yang bermuara pada !ena yang berada di ba"ah selangka kanan. Pembuluh getah bening kiri berfungsi menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian ba"ah yang bermuara pada !ena di ba"ah selangka kiri. Pentingnya getah bening dalam sistem tubuh manusia maka pada makalah ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai getah bening, fungsi, kelainan, cara pemeriksaan serta terapi yang dapat dilakukan pada kelainan getah bening. 1.2 Rumusan Masalah #erdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut $ a. pa yang dimaksud dengan %etah #ening&
Page 1 of 16

b. c. d. e. f.

pa fungsi dari %etah #ening& #agaimana cara pemeriksaan %etah #ening& pa saja kelainan dari %etah #ening& #agaimana terapi kelainan %etah #ening& #agaimana pencegahan kelainan %etah #ening&

1.3

Tujuan Penul san 'ujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut $ a. b. c. d. e. f. (ntuk memahami tentang %etah #ening. (ntuk mengetahui fungsi %etah #ening. (ntuk mengetahui cara pemeriksaan %etah #ening. (ntuk mengetahui kelainan dari %etah #ening. (ntuk mengetahui terapi kelainan %etah #ening. (ntuk mengetahui pencegahan kelainan %etah #ening

Page 2 of 16

BAB II TIN!AUAN PU"TA#A

2.1

De$ n s Getah bening adalah cairan yang ditemukan dalam pembuluh getah bening dari sistem limfatik. Cairan ini terutama terdiri dari air, protein plasma dan sel darah. Kelenjar getah bening adalah organ kecil, seukuran kacang, yang terletak di seluruh tubuh, dengan konsentrasi di leher, pangkal paha, dan ketiak. da sekitar )**+** kelenjar getah bening menyebar ke seluruh tubuh. Kelenjar getah bening menyaring antigen dan mengakti!asi sel kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh diaktifkan, maka produksi sejumlah besar limfosit dimulai sehingga menyebabkan pembengkakan.

Page 3 of 16

%ambar ,.- Sistem Getah Bening 2.2 %ungs .ungsi dari kelenjar getah bening diantaranya adalah $ /engembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah. /engangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah. (ntuk memba"a lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi tersebut ialah saluran lakteal. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran organisme tersebut dari tempat masuknya ke dalam jaringan, ke bagian lain tubuh. pabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan 0at anti (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap kelanjutan infeksi. 2.3 #ela nan Penyakit kelenjar getah bening bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, !irus, proto0oa, riketsia atau jamur. Secara khusus, infeksi menyebar ke kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung atau mata.

Page 4 of 16

%ambar ,., Kelainan Getah Bening %ejala penyakit kanker kelenjar getah bening meliputi pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak atau pangkal paha. Pembengkakan kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala penurunan berat badan secara gratis, rasa lelah yang terus menerus, batuk-batuk dan sesak napas, gatal-gatal, demam tanpa sebab dan berkeringat malam hari. Cairan limfatik adalah cairan putih menyerupai susu yang mengandung protein lemak dan limfosit yang semuanya mengalir ke seluruh tubuh le"at pembuluh limfatik. mela"an bakteri dengan membuat antibodi yang memusnahkan bakteri. 1imfoma adalah kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal. Seperti halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh, termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, darah ataupun organ lain. da dua jenis kanker sistem limfotik yaitu penyakit limfoma hodgkin dan limfoma nonhodgkin (231). a) 1imfoma 3odgkin Penyakit 3odgkin termasuk dalam keganasan limforetikular yaitu $ limfoma malignum yang terbagi dalam limfoma malignum 3odgkin dan limfoma malignum non 3odgkin. Secara pathologi, penyakit ini dikarakterisasikan oleh kehadiran sel 4eed-Sternberg. 1imfoma 3odgkin adalah salah satu dari kanker pertama yang dapat disembuhkan oleh radiasi. 1imfoma 3odgkin merupakan salah satu yang pertama kalinya dapat disebuhkan oleh kombinasi kemoterapi. 4ata penyembuhan sekitar 567, membuat penyakit ini sebagai salah satu kanker yang paling dapat disembuhkan. b) 1imfoma 2on-3odgkin (231) 1imfoma non-hodgkin adalah kelompok keganasan primer imfosit yang dapat berasal dari limfosit #, limfosit ' dan kadang (amat jarang) berasal dari sel 2K (natural killer) yang berada dalam sistem limfe. 1imfoma non-3odgkin berkembang
Page 5 of 16

da

dua macam sel limfosit yaitu sel # dan '. Sel # berfungsi membantu melindungi tubuh

dari limfosit (salah satu jenis sel darah putih). Pada keadaan normal limfosit akan mengalami suatu siklus. 1imfosit yang tua akan mati dan tubuh membentuk limfosit yang baru. Pada limfoma non-3odgkin tubuh membentuk limfosit yang abnormal yang akan terus membelah dan bertambah banyak dengan tidak terkontrol. 1imfosit yang bertambah banyak ini akan memenuhi kelenjar getah bening dan menyebabkan pembesaran. Keganasan ini dapat timbul pada berbagai lokasi di tubuh. (mumnya akan timbul sel kanker di kelenjar getah bening, dan dapat menyebar ke organ limfatik lainnya, termasuk pembuluh limfe, tonsil, adenoid, limpa, kelenjar timus, dan sumsum tulang. Kadang-kadang limfoma non-3odgkin melibatkan organ lain di luar sistem limfatik. 8nsiden limfoma non-3odgkin secara global + kali lebih sering dibandingkan limfoma 3odgkin. Kanker kelenjar getah bening atau limfoma adalah sekelompok penyakit keganasan yang berkaitan dan mengenai sistem limfatik. Sistem limfatik merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membentuk pertahanan alamiah tubuh mela"an infeksi dan kanker. 2.& 'ara Pemer ksaan K%# dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. Kelenjar getah bening harus diukur untuk perbandingan berikutnya. 3arus dicatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal. Ukuran $ normal bila diameter 9-cm (pada epitroclear :*,)cm dan lipat paha :-,)cm dikatakan abnormal); Nyeri tekan $ umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan; Konsistensi $ keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan kepada proses infeksi; fluktuatif mengarahkan telah terjadinya abses<pernanahan; Penempelan/bergerombol $ beberapa K%# yang menempel dan bergerak bersamaan bila digerakkan. =apat akibat tuberkulosis, sarkoidosis, keganasan. Pembesaran K%# leher bagian posterior (belakang) terdapat pada infeksi rubela dan mononukleosis. Suprakla!ikula atau K%# leher bagian belakang memiliki risiko keganasan lebih besar daripada pembesaran K%# bagian anterior.
Page 6 of 16

Pembesaran K%# leher yang disertai daerah lainnya juga sering disebabkan oleh infeksi !irus. Keganasan, obat-obatan, penyakit kolagen umumnya dikaitkan degnan pembesaran K%# generalisata. Pada pembesaran K%# oleh infeksi !irus, K%# umumnya bilateral (dua sisi-kiri<kiri dan kanan), lunak dan dapat digerakkan. #ila ada infeksi oleh bakteri, kelenjar biasanya nyeri pada penekanan, baik satu sisi atau dua sisi dan dapat fluktuatif dan dapat digerakkan. danya kemerahan dan suhu lebih panas dari sekitarnya mengarahkan infeksi bakteri dan adanya fluktuatif menandakan terjadinya abses. #ila limfadenopati disebabkan keganasan tanda-tanda peradangan tidak ada, K%# keras dan tidak dapat digerakkan (terikat dengan jaringan di ba"ahnya). Pada infeksi oleh mikobakterium pembesaran kelenjar berjalan minguan-bulan, "alaupun dapat mendadak, K%# menjadi fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat pecah dan terbentuk jembatan-jembatan kulit di atasnya. Pembesaran kelenjar getah bening pada dua sisi leher secara mendadak biasanya disebabkan oleh infeksi !irus saluran pernapasan bagian atas. Pada infeksi oleh penyakit ka"asaki umumnya pembesaran K%# hanya satu sisi saja. ebstein barr !irus atau citomegalo!irus. Pada limfoma 3odgkin kadang ditemukan dari adanya temuan pada pemeriksaan rontgen dada untuk indikasi lain. =iagnosis ditegakkan dari biopsi kelenjar getah bening yang membesar. >ika hasil biopsi ditemukan perubahan bentuk kelenjar getah bening dan adanya sel 4eed-Sternberg, maka hal tersebut memastikan diagnosis. Pemeriksaan penunjang lainnya yang mungkin dibutuhkan untuk diganosis maupun untuk melihat perluasan < keterlibatan organ lain adalah $ rontgten, C'-scan, /48, %allium scan, P?' scan, biopsi sumsum tulang, dan pemeriksaan darah. 1imfoma 3odgkin dapat dibagi menjadi , yaitu 'ipe bila penderita tidak mengalami gejala demam, berkeringat dan penurunan berat badan. Sedangkan tipe # bila penderita mengalami gejala demam, berkeringat dan mengalami penurunan berat badan. =i dalam 1imfoma 3odgkin langkah pertama yang harus dilakukan adalah penentuan stadium penyakit, yaitu$ a) =ipastikan dengan biopsi eksisi kelenjar getah bening; b) namnesis dan pemeriksaan fisik; pabila berlangsung lama (kronik) dapat disebabkan infeksi oleh mikobakterium, toksoplasma,

Page 7 of 16

c) ?!aluasi laboratorium$ pemeriksaan darah lengkap, uji fungsi hati, uji fungsi ginjal, urinalisis; d) 4ontgen foto toraks, C'scan toraks, abdomen, dan pel!is; e) #iopsi sumsum tulang; f) 1aparotomi dengan splenektomi untuk menentukan stadium.

Sedangkan jika mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening atau gejala lain yang menandakan limfoma non-3odgkin, maka dokter harus mencari tahu apakah gejala tersebut berasal dari kanker atau penyakit yang lain. Pasien akan diminta menjalankan tes darah dan prosedur diagnostik berikut$ -) Pemeriksaan Fisik$ =okter akan memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak dan selangkangan pasien. =okter juga akan memeriksa limpa dan hati pasien untuk memastikan apakah ada pembengkakan. ,) Tes darah: 1aboratorium akan melakukan pemeriksaan darah lengkap untuk memeriksa jumlah sel-sel darah. 1aboratorium juga akan memeriksa 0at-0at lain, seperti 1actate dehydrogenase (1=3). 1imfoma menyebabkan tingkat 1=3 yang tinggi. etode : Semi automatis (analy0er hematologi arcus) Prinsip : naly0er 3ematologi rcus menggunakan metode resistensi elektronik atau

impedansi untuk menghitung dan mengukur sel darah. Sebelum pemeriksaan sample didilusi dengan larutan yang memiliki konduktifitas dan osmositas tertentu, kemudian sel darah dialirkan melalui celah dengan ukuran tertentu yang disebut dengan orifice. Pada saat yang sama, suatu aliran listrik dialirkan melalui elektroda yang dipasang pada luar dan sisi dalam orifice, sel darah merupakan penghantar listrik yang buruk,sehingga tiap sel darah yang masuk melalui orifice akan menimbulkan gangguan pada arus listrik. %angguan tersebut menimbulkan suatu pulsa, dimana besarnya pulsa tersebut akan berbanding lurus dengan ukuran sel darah yang
Page 8 of 16

mele"atinya. =enag demikian harus dapat mengenali jenis-jenis sel darah menurut ukurannya serta menghitung jumlahnya. (ntuk pengukuran 3# ditambahkan reagens iyse, maka 4#C akan melepaskan hemoglobin, selanjutnya hemoglobin akan diukur dengan metode cyammet hemoglobin. !lat : -) naly0er 3ematology rcus

,) #otol penampung darah (berisi dengan ?=' ,*@l) Bahan : =arah Aena. Persiapan Bahan : /asukkan darah !ena sebanyak ,cc dalam botol penampung darah yang berisi ?=' ,*@l lalu campurkan, putar pada rotator. "ara Kerja : -) 2yalakan alat (PS; ,) 2yalakan Printer; 6) 2yalakan rcus; B) #iarkan alat inisialisasi sekitar -* C -) menit; )) 1akukan pengukuran blank (menu utama 2o.- DpengkuranE lalu pilih 2o. , Dpengukuran blankE; F) 1akukan pengukuran GC (setelah GC ok bru dilakukan pengukuran pasien); +) Pastikan pengukuran blank sudah dalam range yang diperbolehkan; H) Pilih dari menu utama 2o. - DpengukuranE; 5) Pilih limit range normal (laki-laki, perempuan, bayi dan anak);
Page 9 of 16

-*) 8si biodata pasien (nama, identitas, nama dokter) tekan tanda I 555; --) /asukkan sample kedalam jarum pada alat lalu tekan tombol biru; -,) 'unggu sampai keluar hasil lalu print; Nilai normal $ J#C $ )*** C -*.***<mm6 4#C $ B.) C ),) juta<mm6 P1' $ -)*.*** C B**.***<mm 3%# $ -6 C -+ gr7 Pemeriksaan 1aju ?ndap =arah (1?=) Prinsip (Cara Jestergren) K darah ?=' didiamkan dalam "aktu tertentu, maka sel sel darah akan mengendap 'ujuan $ (ntuk mengetahui kecepatan eritrosit mengendap dalam "aktu tertentu lat yang digunakan$ -) 'abung Jestergren ,) 4ak Jestergren 6) Penghisap B) Pencatat "aktu )) Pipet berskala F) Spuit )cc +) #otol kecil 4eagen $ 2atrium sitrat 6,H7 Cara Pemeriksaan $ -) Sediakan botol yang telah diberi *,Bcc 2a Sitrat 6,H7; ,) 3isap darah !ena -,Fcc dan masukan kedalam botol yg telah diisi 2a sitrat 6,H7; 6) Campur baik-baik;
Page 10 of 16

B) 3isap campuran tsb kedlm tab Jestergren K sampai tanda *; )) #iarkan pipet tegak lurus dalam rak Jestergren; F) #aca tingginya plasma selama - dan , jam. 2ilai 2ormal $ 1aki-laki $ * C -* mm<jam Janita $ * C ,* mm<jam 6) Sinar # untuk dada$ Pasien perlu menjalani sinar L untuk memeriksa kelenjar getah bening yang bengkak atau tanda-tanda penyakit lain di dada pasien. B) Biopsi$ =okter akan mengambil jaringan untuk mencari sel-sel limfoma. #iopsi adalah satu-satunya cara terbaik untuk mendiagnosis limfoma. =okter bisa mengangkat seluruh kelenjar getah bening (biopsi eksisi) atau hanya sebagian kelenjar getah bening (biopsi insisional). =okter patologi akan memeriksa jaringan sel-sel limfoma dengan menggunakan mikroskop. /aka pada 1imfoma non 3odgkin dapat dilihat melalui pemeriksaan laboratorium untuk melihat kemungkinan timbulnya penyakit akibat infeksi, karena infeksi juga dapat menimbulkan pembesaran kelenjar getah bening. Selain juga dilakukan biopsi dan pemeriksaan penunjang lainnya yang hampir sama dengan 1imfoma 3odgkin, juga dilakukan pemeriksaan laboratorium immunophenotyping yang dapat membedakan limfoma non-3odgkin jenis sel # atau sel '
2.5 Tera(

Pada 1imfoma 3odgkin, terapi yang diberikan tergantung pada beberapa faktor, seperti stadium penyakit, jumlah dan daerah mana saja kelenjar getah bening yang terlibat, usia, gejala yang dirasakan, hamil<tidak, dan status kesehatan secara umum. 'ujuan terapi adalah menghancurkan sel kanker sebanyak mungkin dan mencapai remisi. Pilihan terapi 1imfoma 3odgkin diantaranya adalah $ $adiasi, diberikan jika hanya pada daerah tubuh tertentu saja. #iasanya diberikan bersamaan dengan kemoterapi. >ika setelah diradiasi kanker kembali kambuh maka diperlukan kemoterapi untuk mengatasinya;

Page 11 of 16

Kemoterapi, dilakukan jika kanker sudah menyebar dan melibatkan kelenjar getah bening yang lain atau organ lain; Transplantasi Sumsum Tulang, dilakukan jika penyakit kembali kambuh setelah remisi dicapai dengan kemoterapi inisial, maka kemoterapi dosis tinggi dan transplantasi sumsum tulang atau sel induk perifer autologus (dari diri sendiri) dapat membantu memperpanjang masa remisi penyakit. Sedangkan terapi yang dilakuakn pada 231 meliputi kemoterapi, terapi antibodi monoklonal, radiasi, terapi biologik dan cangkok sum-sum tulang. Penentuan jenis terapi yang diambil amat bergantung kondisi indi!idual pasien dan bergantung pada 6 faktor utama $ a) Stadium b) (kuran c) =erajat keganasan Pada 1imfoma non 3odgkin,terapi yang diberikan juga ditentukan berdasarkan tipe dan stadium penyakit, usia, dan status kesehatan secara umum. Pilhan terapi 1imfoma non 3odgkin yaitu $ Kemoterapi% diberikan untuk limfoma jenis derajat keganasan sedang-tinggi dan pada stadium lanjut; $adiasi% diberikan untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan ukuran tumor. 'erapi radiasi umumnya diberikan untuk limfoma derajat rendah dengan stadium a"al; Transplantasi sel induk, umumnya digunakan untuk limfoma derajat sedang-tinggi yang kambuh setelah terapi a"al pernah berhasil; &bser'asi; jika limfoma bersifat lambat dalam pertumbuhan, maka dokter mungkin akan memutuskan untuk obser!asi saja; Terapi biologi( $adioimunoterapi)

Page 12 of 16

Sehingga baik limfoma hodgkin maupun limfoma non-hodgkin diterapi dengan kemoterapi. Kemoterapi biasanya menggunakan lebih dari - jenis obat (obat kombinasi), dan kadang diperlukan terapi dengan penyinaran (radioterapi). 2.) Pen*egahan 'idak ada cara yang diketahui untuk mencegah limfoma. Sebuah rekomendasi standar adalah untuk menghindari faktor risiko untuk penyakit ini. 2amun, beberapa faktor risiko untuk limfoma tidak diketahui, dan karena itu tidak mungkin untuk menghindari. 8nfeksi !irus seperti 38A, ?#A, dan hepatitis merupakan faktor risiko yang dapat dihindari dengan sering mencuci tangan, mempraktekkan seks yang aman , dan dengan tidak berbagi jarum, pisau cukur, sikat gigi, dan barang-barang pribadi yang serupa yang mungkin terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi atau cairan .

BAB III PEMBAHA"AN


3.1 +etah Ben ng Sistem getah bening berkaitan erat dengan sistem peredaran darah. Sistem getah bening terdiri dari cairan getah bening, pembuluh getah bening, dan kelenjar getah bening. Getah bening merupakan cairan yang terdapat dalam pembuluh getah bening dari sistem limfatik yang terdiri dari air, protein plasma dan sel darah. Kelenjar getah bening adalah organ kecil, seukuran kacang, yang terletak di seluruh tubuh, dengan konsentrasi di leher, pangkal paha, dan ketiak. Kelenjar getah bening berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut.

Page 13 of 16

Kelainan pada getah bening salah satunya adalah limfoma yaitu kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal. Seperti halnya limfosit normal, limfosit ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh, termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, darah ataupun organ lain. Kanker sistem limfotik dibagi menjadi , jenis, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin (231). Keduanya meupakan kanker kelenjar getah bening atau limfoma yaitu sekelompok penyakit keganasan yang berkaitan dan mengenai sistem limfatik yakni bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membentuk pertahanan alamiah tubuh mela"an infeksi dan kanker. Cara pemeriksaan kelainan getah bening yaitu dengan mencatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, ada tidaknya fluktuasi, konsistensi keras atau kenyal. Kemudian pasien akan diminta menjalankan tes darah dan prosedur diagnostik sebagai berikut $ Pemeriksaan Fisik, yaitu dengan memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak dan selangkangan serta memeriksa limpa dan hati untuk memastikan ada tidaknya pembengkakan. Tes darah% yaitu dengan melakukan pemeriksaan darah lengkap di laboratorium untuk memeriksa jumlah sel-sel darah dan 0at-0at lain, seperti 1actate dehydrogenase (1=3). 1imfoma menyebabkan tingkat 1=3 yang tinggi. Sinar # untuk dada, yaitu dengan radiasi sinar L untuk memeriksa kelenjar getah bening yang bengkak atau tanda-tanda penyakit lain di dada. Biopsi$ yaitu dengan pengambil jaringan untuk mencari sel-sel limfoma. #iopsi adalah satu-satunya cara terbaik untuk mendiagnosis limfoma. =okter bisa mengangkat seluruh kelenjar getah bening (biopsi eksisi) atau hanya sebagian kelenjar getah bening (biopsi insisional). Pilihan terapi 1imfoma 3odgkin diantaranya adalah $ $adiasi, diberikan hanya pada daerah tubuh tertentu saja bersamaan dengan kemoterapi. >ika setelah diradiasi kanker kembali kambuh maka diperlukan kemoterapi untuk mengatasinya; Kemoterapi, dilakukan jika kanker sudah menyebar dan melibatkan kelenjar getah bening yang lain atau organ lain;
Page 14 of 16

Transplantasi Sumsum Tulang, dilakukan jika penyakit kembali kambuh setelah remisi dicapai dengan kemoterapi inisial, maka kemoterapi dosis tinggi dan transplantasi sumsum tulang atau sel induk perifer autologus (dari diri sendiri) dapat membantu memperpanjang masa remisi penyakit. Sedangkan pilhan terapi 1imfoma non 3odgkin yaitu$ Kemoterapi% diberikan untuk limfoma jenis derajat keganasan sedang-tinggi dan pada stadium lanjut; $adiasi% diberikan untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan ukuran tumor. 'erapi radiasi umumnya diberikan untuk limfoma derajat rendah dengan stadium a"al; Transplantasi sel induk, umumnya digunakan untuk limfoma derajat sedang-tinggi yang kambuh setelah terapi a"al pernah berhasil; &bser'asi; jika limfoma bersifat lambat dalam pertumbuhan, maka dokter mungkin akan memutuskan untuk obser!asi saja; Terapi biologi( serta $adioimunoterapi) Sehingga baik limfoma hodgkin maupun limfoma non-hodgkin diterapi dengan kemoterapi. Kemoterapi biasanya menggunakan lebih dari - jenis obat (obat kombinasi), dan kadang diperlukan terapi dengan penyinaran (radioterapi). 8nfeksi !irus seperti 38A, ?#A, dan hepatitis merupakan faktor risiko yang dapat dihindari dengan sering mencuci tangan, mempraktekkan seks yang aman , dan dengan tidak berbagi jarum, pisau cukur, sikat gigi, dan barang-barang pribadi yang serupa yang mungkin terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi atau cairan.

BAB I, PENUTUP
&.1 #es m(ulan Getah bening merupakan cairan yang berada dalam pembuluh getah bening dari sistem limfatik yang terdiri dari air, protein plasma dan sel darah. Kelenjar getah bening ialah organ kecil, seukuran kacang, yang terletak di seluruh tubuh, dengan konsentrasi di leher, pangkal paha, dan ketiak serta dapat menyaring antigen dan mengakti!asi sel kekebalan tubuh.

Page 15 of 16

Pembesaran kelenjar getah bening daerah leher biasa ditemukan dan umumnya tidak berbahaya. Mbser!asi merupakan hal utama. =iagnosis didapatkan dari "a"ancara pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang apabila diperlukan. #ila diagnosis belum dapat ditentukan dan tidak didapatkan tanda dan gejala ke arah keganasan dapat doibser!asi daulu selama 6-B minggu. *im+oma adalah kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal. da dua jenis kanker sistem limfotik yaitu penyakit hodgkin dan limfoma non-hodgkin (231). 1imfoma adalah suatu bentuk keganasan (malignansi) dari sel sistem imun. 1imfoma non-hodgkin lebih sering menyerang anakanak, sedangkan limfoma hodgkin lebih sering menyerang remaja muda. 'ingkat kesembuhan (remisi) limfoma bergantung dari tingkat keparahan penyakit. Kelenjar getah bening harus diukur untuk perbandingan berikutnya. 3arus dicatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi, konsistensi apakah keras atau kenyal. Sehingga periksaan yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidakna kelainan pada getah bening adalah $ Pemeriksaan Fisik, Tes darah, Sinar # untuk dada dan Biopsi. &.2 "aran 8nfeksi !irus seperti 38A, ?#A, dan hepatitis merupakan faktor risiko yang dapat dihindari dengan sering mencuci tangan, mempraktekkan seks yang aman , dan dengan tidak berbagi jarum, pisau cukur, sikat gigi, dan barang-barang pribadi yang serupa yang mungkin terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi atau cairan.

Page 16 of 16

You might also like