You are on page 1of 22

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Proses belajar merupakan suatu upaya pendidikan yang sangat menonjol dan menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan nasional dibandingkan dengan upaya pendidikan lainnya. Bahkan dapat dikatakan bhwa proses belajar mengajar adalah inti kegiatan yang menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan, dengan demikian upaya pendidikan yang berhasil adalah upaya pendidikan yang memperdulikan kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar. Sebagaimana mestinya tidak terkecuali dalam mata pelajaran fisika. Seperti halnya dengan mata pelajaran lainnya, maka dalam pelajaran fisika pun khususnya di fisika di SMA aspek-aspek yang dicapai dalam pelaksanaan proses belajar mengajar telah ditetapkan dan dirumuskan dalam setiap tujuan pembelajaran khusus !P"#. Benjamin S. Bloom dan kawankawannya itu berpendapat bahwa taksonomi pengelompokan# tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu pada ketiga jenis domain yang melekat pada diri peserta didik, yaitu$ %# &anah proses berpikir cogniti'e domain#, (# &anah nilai atau sikap affecti'e domain#, dan )# &anah keterampilan psychomotor domain#. *alam konteks e'aluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan e'aluasi hasil belajar. +amun kenyataan di lapangan bahwa penguasaan aspek kognitif siswa khususnya dalam hal mata pelajaran fisika dinyatakan masih rendah di bandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Padahal penguasaan aspek kognitif akan mengarahkan siswa pada kemampuan mendalami konsep fisika yang meliputi pengetahuan C% # , pemahaman C ( # , penerapan C ) # , analisis

C , # , sintesis C - # , dan e'aluasi C . #.

Pada dasarnya masih rendahnya daya serap siswa dalam memahami materi mata pelajaran fisika tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, Banyak factor yang mempengaruhi belajar sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satunya adalah kesiapan dari siswa itu sendiri. Menurut /amies *re'er, kesiapan atau readiness adalah Preparediness to respond or react. "esiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. "esediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. "esiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik dan faktor lain yang mempengaruhi yaitu kurikulum yang menjadi acuan pengajaran pelajaran fisika itu sendiri. "urikulum fisika menjadi factor penyebab disebabkan karena adanya kajian dengan antara tuntutan dalam kurikulum dengan kesiapan yang dinamika. Siswa dalam menerima apa yang digariskan dalam kurikulum. "esiapan yang dimaksud di sini tak lain adalah perkembangan kognitif atau intelektual siswa. *alam hal ini, apa yang dituntut dan dipelajari dalam kurikulum kadang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa. *alam hal ini, apa yang dituntut dan dipelajari dalam kurikulumkadang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa. Atas dasar tersebut, sejak dulu telah berkembang suatu konsep bahwa materi pelajaran yang akan disajikan disuatu lembaga pendidikan formal harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual siswa. 0al ini dipertegas dengan pernyataan !handike yang di kemukakan bahwa$ 1aktor esensial dalam belajar adalah kesiapan siswa. "esiapan yang dimaksud adalah kemampuan dasar dan pengalaman yang telah adalah pada diri seorang siswa. *engan demikian belajar akan bermakna atau berhasil apabila siswa telah memiliki kesiapan berupa kemampuan untuk menghubungkan konsep-konsep baru yang akan dipelajari dengan konsepkonsep lama yang telah dipelajari dan kemampuan ini berhubungan dengan perkembangan intelektual siswa.

Sejumlah teori telah dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan perkembangan intelektual seseorang dengan salah satu dalam teori adalah teori perkembangan intelektual yang dikemukakan oleh Plaget sangat cocok untuk diterapkan dalam bidang pengajaran. 0al ini disebabkan karena teori Piaget sangat berhubungan dengan pengalaman siswa berpikir, serta bagaimana siswa berubah sesuai dengan pertambahan usia dan perkembangan mentalnya. Sementara itu, sejumlah teori tentang perkembangan kognitif telah dikemukakan oleh tokoh peneliti. Piaget sebagai tokoh peneliti perkembangan kognitif sesungguhnya tidak mengemukakan pentahapan perkembangan kognitif yang didasarkan atas umur. Pentahapan perkembangan kognitif yang didasarkan atas umur dilakukan oleh 2insbourg dan 3pper Mulyono Abdurrahman, (44)$ %54#. Adapun tahap-tahap perkembangan tersebut adalah %# tahap sensori motor umur 4 sampai ( tahun#. (# tahap properasional umur ( sampai 5 tahun#, )# tahap konkret-operasional umur 5 sampai %% tahun#, dan ,# tahap formal-operasinal umur %% tahun keatas#. Bertolak dari hubungan antara pertambahan rentang usia dan tingkat perkembangan yang dikemukakan oleh Piaget, maka seharusnya keatas telah perkembangan intelektual. Siswa yang berusia antara %% -

mencapai tahap operasional formal. Pada tahap formal-operasional anak telah mampu berfikir abstark. Pada masa ini anak telah mampu mengemukakan penjelasan hipotesis dan e'aluasi terhadap fakta-fakta yang akan menunjang dan menyanggah hipotesis. Siswa yang telah mencapai tahap perkembangan intelektual tersebut diasumsikan siswa yang telah mencapai tahap perkembangan intelektual tersebut diasumsikan tak akan mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan dalam berbagai tingkat atau tipe soal Alasan betapa penting peranan dan fungsi e'aluasi itu diadakan dalam proses belajar mengajar tidak terlepas dari tujuan e'aluasi pendidikan, dimana dari e'aluasi didapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuantujuan kurikuler.

Menurut piaget perkembangan intelektual pada tingkat formal operasional. *alam proses perkembangan menuju tungkat yang lebih tinggi. Sehingga pada usia %% - keatas tersebut tingkat penguasaan diharapkan adalah penguasaan ranah kognitif yang mencakup pengetahuan C% # , pemahaman

C ( # , penerapan C ) # , analisis C , # , sintesis C - # , dan e'aluasi C . #.


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis bermaksud mendapatkan informasi tentang penguasaan siswa dalam menyelesaikan soalsoal analisis C , #, sintesis C - #, dan e'aluasi C . # karena selama ini, soalsoal yang digunakan di SMA hanya berada tingkat pengetahuan C% , pemahaman C ( , dan penerapan C ) sehingga daya nalar siswa tidak berkembang dan tidak terbiasa menggunakan soal-soal dengan tingkat kesulitan analisis C , #, Sintesis C - #, dan e'aluasi C . #.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan maka masalah yang hendak diselidiki dalam penelitian ini yaitu$ seberapa besar tingkat kemampuan siswa kelas 67 MA+ 77 M3*89 Makassar menyelesaikan soalsoal kognitif tipe analisis, sintesis, dan e'aluasi dalam bidang studi fisika : ;. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas 67 MA+ 77 M3*89 Makassar menyelesaikan soal-soal kognitif tipe analisis, sintesis, dan e'aluasi dalam bidang studi fisika. *. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut$ %. Sebagai informasi bagi guru mata pelajaran fisika di lokasi penelitian tentang kemampuan yang dimiliki siswa kelas 67 MA+ 77 M3*89 Makassar dalam menyelesaikan soal-soal kognitif dalam bidang studi fisika pada berbagai tingkatan khususnya soal-soal analisis, sintesis, dan e'aluasi. Selain itu dapat pula menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi guru mata pelajaran fisika dalam menyusun soal e'aluasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan ujian semester. (. Sebagai bahan pertimbangan bagi *epartemen Pendidikan +asional, khususnya tim penyusun kurikulum agar dapat menyesuaikan materi pelajaran fisika yang akan diajarkan sesuai dengan tingkat kemampuan<intelektual dan usia siswa. ). Sebagai bahan pertimbangan dan referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya yang akan meneliti atau mengkaji masalah yang rele'an dengan permasalahan dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTA A DAN


A. Tinjauan Pustaka %. Pengertian 8'aluasi Bloom %=5%# mendefinisikan e'aluasi, sebagaimana kita lihat, adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Sejalan dengan itu, Stufflebeam %=5%#, mengatakan bahwa e'aluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternati'e keputusan. *alam arti luas, e'aluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternati'e-alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan e'aluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memeperoleh informasi atau data> berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat keputusan. *imana informasi data yang dikumpulkan itu haruslah data yang sesuai dan mendukung tujuan e'aluasi yang direncanakan. *alam hubungan dengan kegiatan pengajaran, +orman 8. 2ronlund %=5.# merumuskan pengertian e'aluasi sebagai berikut$ ?8'aluation@ a systematic process of determining the eAtent to which instructional objecti'es are achie'ed by pupilsB. 8'aluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan samapai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa#. *engan kata-kata yang berbeda, tetapi mengandung pengertian yang hampir sama, Crightstone dan kawan-kawan %=-.$ %.# mengemukakan rumusan e'aluasi pendidikan sebagai berikut$ ? 8ducational e'aluation is the estimation of the growth and progress of pupils to ward objecti'es or 'alues in

ERAN! A BERPI IR

the curriculumB, 8'aluasi pendidikan ialah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kea rah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum#. *ari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa e'aluation adalah penilaian. *ari kata e'aluation inilah diperoleh kata 7ndonesia e'aluasi yang berarti menilai. (. !ujuan, 1ungsi, dan Manfaat Pelaksanaan 8'aluasi a. !ujuan dan 1ungsi Pelaksanaan 8'aluasi 1ungsi e'aluasi didalam pendidikan tidak dilepaskan dari tujuan e'aluasi itu sendiri. *i dalam batasan tentang e'aluasi pendidikan yang telah dikemukakan tersirat bahwa tujuan e'aluasi pendidikan ialah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian-pencapaian tujuan kurikuler. *i samping itu, juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode mengajar yang digunakan. *engan de,mikian dapat dikatakan betapa penting peranan dan fungsi e'aluasi itu dalam proses belajar-mengajar. Adapun fungsi pelaksanaan e'aluasi adalah sebagai berikut$ %. 8'aluasi berfungsi selektif *engan cara mengadakan e'aluasi guru mempunyai cara untuk magadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. 8'aluasi itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain$ %# Dntuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu. (# Dntuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya. )# Dntuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.

,# Dntuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan sebagainya. (. 8'aluasi berfungsi diagnostik Apabila alat yang digunakan dalam panilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. *isampaing itu, diketahui pula sebab dari kelemahan itu. /adi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guna mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. *engan diketahui sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi. ). 8'aluasi berfungsi penempatan System baru yang kini banyak dipopulerkan di +egara barat, adalah sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan indi'idual. Setiap siswa sejak lahirnya telah membawa bakat-bakat sendiri sehingga pelajaran akan akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi, disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat indi'idual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Dntuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana siswa yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar. ,. 8'aluasi berfungsi sebagai pengukur keberhasilan 1ungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengathui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. "eberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan system administrasi.

b. Manfaat Pelaksanaan 8'aluasi *alam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan, e'aluasi mempunyai makna ditinjau dari berbagi segi$ a# Makna bagi siswa *engan diadakannya e'aluasi, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. 0asil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada kemungkinan$ %# Memuaskan /ika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan yang lain. (# !idak memuaskan /ika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. b# Makna bagi guru %# *engan hasil penilaian yang diperoleh guru akan dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhasil menguasai bahan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan. (# 2uru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diakan perubahan. c# Makna bagi sekolah %# Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, dapat diketahui pula apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. 0asil belajar merupakan cermin kualitas sesuatu sekolah.

(# 7nformasi dari guru tentang tidak tepatnya kurikulum untuk sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang. )# 7nformasi hasil penilin yang diperoleh dari tahun ke tahun, dapat digunakan sebagai pedomana bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh siswa. ). Soal sebagai Alat !es a. Pengertian !es Sebelum adanya 8jaan Fang *isempurnakan dalam bahasa 7ndonesia ditulis dengan test#, adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. *i dalam bukunya yang berjudul 8'aluasi Pendidikan, *rs. Amir *aien 7ndrakusuma mengatakan demikian. ?!es adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepatB. Selanjutnya +galim Purwanto, (44- $ ))#, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan tes hasil belajar atau achie'ement test ialah tes yng dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada siswa, atau oleh dosen kepada mahasiswa, dalam jangka waktu tertentu. *i dalam pendidikan terdapat bermacam-macam alat penilaian yang dapat dipergunakan untuk menilai proses dan hasil yang telah dilakukan terhadap anak didik. Dntuk melaksanakan e'aluasi hasil mengajar dan belajar itu, seorang guru dapat menggunakan dua macam tes, yakni$ %. !es yang telah distandarkan standardized test#, yakni tes yang telah mengalami proses standarisasi, yakni proses 'alidasi dan keandalan

%4

reability# sehingga tes tersebut benar-benar 'alid dan andal untuk suatu tujuan bagi suatu kelompok tertentu. (. !es buatan guru teacher-made test# Achie'ement test yang biasa dilakukan guru dapat dibagi menjadi dua golongan, yakni tes lisan oral test# dan tes tertulis written test#. !es tertulis dapat dibagi atas$ a. !es essay atau essay eAamination Fang dimaksud dengan tes essay ialah tes yang berbentuk pertanyaan tulisan, yang jawabannya karangan essay# atau kalaimat yang panjang. !es essay merupakan bentuk penilaian yang paling dikenal dan banyak dipergunakan guru-guru di sekolah dari dulu samapai sekarang. "arena tes essay memerlukan jawaban yang panjang dan membutuhkan waktu yang lama, biasanya soal-soal tes essay jumalah sangat terbatas, dan pada umumnya berjumlah sekitar lima hingga sepuluh nomor. b. !es objektif atau disebut juga short-answer test Fang dimaksud dengan tes objektif ialah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes itu dapat dinilai secara objektif, dinilai oleh siapa pun akan menghasilkan skor yang sama. !es ini disebut juga short-answe tes karena jawabannya pendek-pendek dan ringkas. Si penjawab atau orang yang di tes tinggal memilih, mengisi, menjodohkan, dan sebagainya dengan menggunakan tanda-tanda seperti tertera dalam soal atau suruhan. Bentuk tes ini ada bermacammacam, antara lain$ tes melengkapi, mengisi titik-titik dalam kalimat yang dikosongkan, tes yang menjawabnya dengan mengadakan pilihan yang terdiri atas$ benar-salah, pilihan berganda, dan menjodohkan. b. "riteria Soal yang Baik *i dalam bukunya Suharsimi Arikunto, %==. $ %-E# mengemukakan bahwa sebuah tes dapat dikatakan dengan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi dua persyaratan, yakni$

%%

%. Galiditas Galiditas adalah sebuah ukuran yang menunjukkan tingkattingkat ke'alidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang 'alid atau dahih mempunyai 'aliditas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang 'alid berarti memilki 'aliditas rendah. Ada dua macam 'aliditas sesuai dengan cara penguajiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal. a. Validitas Eksternal instrument yang harus dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrument tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai 'ariabel penelitian yang dimaksud. b. Validitas Internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. *engan kata lain sebuah instrumen dikatakan memilki 'aliditas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung ?misiB instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkapkan data dari 'ariabel yang dimaksud. (. &eliabilitas &eliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. 7nstrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. &eliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. &eliabel artinya dapat dipercaya maka dengan begitu dapat diandalkan. Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan reliabilitas internal. Seperti halnya pada pembicaraan 'aliditas, dua nama ini sebenarnya mununjuk pada cara-cara menguji tingkat reliabilitas instrument. a. &eliabilitas eksternal

%(

Ada dua cara untuk menguji instrumen reliabilitas eksternal sesuatu instrumen yaitu dengan teknik paralel dan teknik ulang. Apabila peneliti ingin menggunakan teknik pertama yakni teknik paralel, maka peneliti harus menyusun dua sel instrument. !eknik reliabilitas instrumen. b. &eliabilitas internal "alu reliabilitas ekstrenal diperoleh dengan cara mengolah hasil pengetesan yang berbeda, baik dari instrumen yang berbeda maupun yang sama, reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Berbagai teknik mencari reliabilitas yang dapat digunakan, antara lain$ %# dengan rumus Spearman-Brown (# dengan rumus 1lanagan )# dengan rumus &ulon ,# dengan rumus "-& -# dengan rumus "-&. (% .# dengan rumus 0oyt, dan 5# dengan rumus Alpha. ,. 8'aluasi Aspek "ognitif 1isika dalam Berbagai !ipe Soal Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat bahwa taksonomi pengelompokan# tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu pada ketiga jenis domain yang melekat pada diri peserta didik, yaitu$ %# &anah proses berpikir Cognitive domain# (# &anah nilai atau sikap affective domain# dan )# &anah "eterampilan Psychomotor domain#. *alam konteks e'aluasi hasil belajar, maka ketiga domain atau ranah itulah yang harus dijadikan sasaran dalam setiap kegiatan e'aluasi hasil belajar. *alam hubungan dengan satuan pelajaran, ranah kognitif memegang peranan paling utama. Fang menjadi tujuan pengajaran di S*, SMP, dan di SMD pada umumnya adalah peningkatan kemampuan siswa dalam aspek kognitif. eksternal kedua adalah teknik ulang. *engan menggunakan teknik ini peneliti hanya menyusun satu perangkat

%)

Bloom membagi tingkat kemampuan atau tipe hasil belajar yang termasuk hasil kognitif menjadi enam, yaitu pengetahuan knowledge#, pemahaman comprehension#, penerapan application#, analisis analysis#, sintesis synthesis#, dan e'aluasi evaluation# %. Pengetahuan knowledge# Pengetahuan adalah kemampuan siswa untuk mengingat-ingat kembali recall# atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan ini adalah merupakan proses berpikir yang paling rendah. ;ontoh $ %. 3rang pertama yang menemukan telepon adalah$ a. Bell b. Morse c. 8dison d. Marconi (. Massa jenis suatu Hat adalah perbandingan antara$ a. Massa dan 'olume b. Berat dan 'olume c. 9uas dan 'olume d. Massa dan panjang (. Pemahaman comprehension# Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. *engan pemahaman, siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep. "ata-kata yang sering dijumpai dalam pertanyaan-pertanyaan pemahaman ini ialah$ jelaskan, uraikan, sederhanakan, bandingkan.

%,

;ontoh $ %. Pernyataan berikut yang benar adalah . . . a. Massa dan berat selalu sama b. Massa dan berat bias berubah c. Massa benda selalu tetap, sedangkan beratnya bisa berubah d. Massa benda bisa berubah, sedangkan berat tidak berubah (. Sifat Hat cair adalah . . . a. Bentuk mudah berubah, tapi 'olume tetap b. Bentuk dan 'olume mudah berubah c. Bentuk tidak mudah berubah, tapi 'olume mudah berubah d. Bentuk dan 'olume tidak mudah berubah ). Penerapan application# Penerapan adalah tingkat kemampuan yang menuntut siswa untuk menyeleksi atau memilih suatu abstrasi tertentu konsep, hokum, dalil, aturan, gagasan, cara# secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar. "ata-kata yang sering dijumpai dalam pertanyaan penerapan pada umumnya$ terapkan, klasifikasikan, gunakan, pilih, memanfaatkan, beri contoh, pecahkan, berapa, yang mana, apakah, bagaimana. ;ontoh $ %. Massa jenis gabus adalah (,4 kg<m). sepotong gabus yang 'olumenya ( m) memiliki massa sebesar . . . a. ,E4 kg b. %(4 kg c. ,E kg d. %( kg ,. Analisis analysis# Analisis adalah tingkat kemampuan yang menghendaki siswa untuk berpikir secara kritis dan mendalam. *alam hal ini siswa

%-

diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep-konsep dasar. "ata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah identifikasi atau sebab-sebab, membuat kesimpulan, menentukan kejadian, analisis, mengapa. ;ontoh $ %. Percobaan manakah berikut ini yang mendukung peenyataan bahwa sifat cahaya adalah mempunyai panjang gelombang tertentu: a. ;ahaya dapat dipantulkan oleh suatu cermin b. Berkas cahaya akan tersebar bila melalui lubang kecil c. Berkas cahaya dapat diuraikan menjadi sejumlah warna cahaya tertentu melalui pembiasaan oleh kaca prisma d. ;ahaya akan difokuskan oleh suatu lensa -. Sintesis synthesis# Sintesis adalah tingkat kemampuan yang meminta siswa untuk menggabungkan atau menyusun kembali reorganiHe# hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru. *apat dikatakan bahwa dengan soal sintesis ini siswa diminta untuk melakukan generalisasi.. "ata-kata yang sering dijumpai dalam pertanyaan ini adalah memperkirakan, mengembangkan, menghasilkan, rencana, apa yang akan terjadi jika, dan bagaimana kita bias memecahkan. ;ontoh $ %. Perhatikan gambar bimetal berikutI A "uningan

"uningan

%.

"oefisien muai kuningan lebih besar daripada besi. /ika ujung AB bimetal maka . . . a. Bimetal membengkok ke arah B b. Bimetal membengkok kearah A c. "uningan menyusut, besi memuai d. "uningan memuai, besi menyusut .. 8'aluasi evaluation# 8'aluasi adalah tingkat kemampuan yang menghendaki siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai sesuatu kasus yang diajukan. *alam hal ini pertanyaan e'aluasi menghendaki siswa dapat membuat keputusan baik tidaknya suatu pemecahan ide, pemecahan masalah atau karya seni. "ata-kata yang sering digunakan adalah$ argumentasi, memutuskan, menge'aluasi, beri pendapat, mana yang paling baik, apakah anda setuju, dan sebagainya. ;ontoh $ %. Sebuah mur sulit dilepaskan dari bautnya karena telah berkarat. ;ara yang paling baik untuk melepaskannya adalah . . . a. Mur dan baut didinginkan b. Mur dipanaskan c. Baut dipanaskan d. Mur didinginkan B. erangka Pikir Pada dasarnya ada beberapa fakta yang mempengaruhi rendahnya daya serap siswa yang berdampak terhadap rendahnya hasil belajar yang diperoleh dalam pelajaran fisika. Salah satunya adalah kesiapan dari siswa itu sendiri. "esiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik dan adanya kesenjangan antara kesiapan siswa menerima kurikulum materi pelajaran yang

%5

digariskan dalam kurikulum. "esiapan dalam hal ini diartikan sebagai tingkat perkembangan kognitif atau pengetahuan siswa. Belajar akan lebih berhasil bila siswa telah memiliki kesiapan berupa kemampuan untuk menghubungkan konsep lama telah diketahui dengan konsep baru yang akan dipelajari. "emampuan ini berhubungan dengan perkembangan intelektual siswa. Sejumlah teori telah dikembangkan untuk menjelaskan perkembangan intelektual seseorang, salah satu diantaranya adalah teori perkembangan intelektual yang dikembangkan oleh Plaget yang sangat cocok diterapkan dalam bidang pengajaran . Menurut teori perkembangan intelektual Plaget, siswa SMA seharusnya memiliki tingkat perkembangan intelektual operasional formal. Siswa yang berada pada tahap perkembangan intelektual tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran fisika, termasuk dalam berbagai tingkat kemampuan, khususnya tingkat analisis, sintesis, dan e'aluasi. .

BAB III MET"DE PENELITIAN


A. Jenis #an $aria%el Penelitian %. /enis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ?e& '(st fa)t(B yang bersifat deskriptif, karena fakta yang akan dikumpulkan sudah ada sebelumnya dan

%E

telah terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alamiah. *alam hal ini adalah Analisis /isika0 (. Gariabel Penelitian Bedasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka 'ariabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal analisis ;,#, soal-soal sintesis ;-#, dan soal-soal e'aluasi ;.#. B. Definisi "'erasi(nal $aria%el *efenisi 3perasional Gariabel adalah sebagai berikut $ %. "emampuan siswa menyelesaikan soal-soal analisis didefinisikan sebagai skor yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika dengan menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsepkonsep dasar, yang diketahui dari hasil pemberian tes. (. kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal sintesis didefinisikan sebagai skor yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika dengan menggabungkan<menyusun kembali hal-hal yang spesifik, yang diketahui dari hasil pemberian tes. ). "emampuan siswa menyelesaiakn soal-soal e'aluasi didefinisikan sebagai skor yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika dengan menerapkan pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki untuk menilai suatu kasus, yang diketahui dari hasil pemberian tes. ;. P('ulasi #an Sam'el Penelitian a. Subyek Populasi Subjek populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 67 7PA MA+ 77 M3*89 Makassar yang terdaftar tahap pelajaran (44E<(44=. hasil dokumentasi dan obser'asi awal pada lokasi penelitian, diketahui bahwa jumlah siswa kelas 67 7PA MA+ 77 M3*89 Makassar berjumlah %E5 siswa yang terdiri dari - kelas. emam'uan Sis*a Men+elesaikan S(al,S(al (gnitif Ti'e Analisis- Sintesis- #an E.aluasi #alam Bi#ang Stu#i

%=

b. Sampel Sample dalam penelitian ini diambil dengan cara acak yang bedasarkan teknik Proporsional &andom Sampling. Sampel ditentukan dengan rumus berikut $
n N N . d ( +%

*imana

n +

J Sampel minimal J Populasi

d( J Presisi yang ditetapkan *iketahui jumlah populasi siswa MA+ 77 M3*89 Makassar kelas 67 7PA + J %E5 orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar %4K.. *. Teknik Pengum'ulan Data Dntuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka yang digunakan adalah tes hasil belajar fisika sebagai instrument penelitian. Bentuk tes yang digunakan disusun dalam tiga tingkatan kemampuan atau tipe, yaitu pertanyaan dengan tipe soal analisis ;,#, pertanyaan dengan tipe soal sintesis ;-#, dan pertanyaan dengan tipe soal e'aluasi ;.#. Sebelum digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka tes hasil belajar fisika yang akan digunakan dalam penelitian terlebih dahulu di 'aliditasi untuk mengetahui tingkat 'aliditas dan reabilitas soal .

8. Teknik Analisis Data *ata yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan menyelesaikan soalsoal tipe analisis ;,#, sintesis ;-#, dan e'aluasi ;.# dalam mata pelajaran fisika siswa kelas 67 MA+ 77 M3*89 Makassar. 0asil analisis deskriptif

(4

tersebut ditampilkan dalam bentuk skor tertinggi, skor terendah, skor rata-rata, standar de'iasi, dan table distribusi frekuensi. Dntuk mendapatkan ganbaran yang jelas tentang tingkat kemampuan menyelesaikan soal-soal tipe analisis ;,#, sintesis ;-#, dan e'aluasi ;.# dalam mata pelajaran fisika siswa kelas 67 MA+ 77 M3*89 Makassar, maka perlu dilakukan pengelompokan. Pengelompokan tersebut dilakukan ke dalam lima kategori, yaitu$ kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pedoman pengkategorian yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tebel % Arikunto, %=)$ (,-#$ !able % Pedoman pengkategorian tingkat kemampua siswa N ( % ( ) , Tingkat 'enguasaan E4-%44 ..-5= -.-.,4--)4-)= ateg(ri Sangat tinggi !inggi Sedang &endah Sangat rendah

(%

DA/TAR PUSTA A
Abdurrahman, Mulyono, (44). Pendidikan /akarta$ &ineka ;ipta. Arikunto, Suharsimi, (44-. $asar-dasar Evaluasi Pendidikan# /akarta$ Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi, %==.. Prosedur Penelitian %uatu Pendekatan Praktis# /akarta$ &ineka ;ipta. *aryanto, (44%. Evaluasi Pendidikan. /akarta$ &ineka ;ipta. 2ulo, C, (44-. %trategi 7ndonesia. Purwanto, +agalim, (44,. Prinsip-Prinsip dan 'eknik Evaluasi Penga"aran . Bandung$ P!. &emaja &osdakarya. Sagala, Syaiful, (44-. (onsep dan &akna Pembela"aran. Bandung$ Alfabeta Slameto, (44). ela"ar dan )aktor-)aktor yang &empengaruhinya. /akarta$ &ineka ;ipta. Sudijono, Anas, %==.. Pengantar Evaluasi Pendidikan. /akarta$ P!. &aja 2rafindo Persada. ela"ar &enga"ar# /akarta$ P!. 2ramedia Cidiasarana agi !nak erkesulitan ela"ar#

((

You might also like