You are on page 1of 23

Pilih Desain yang tepat LBM 3 STEP 1 Kriteria inklusi : karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target

dan populasi terjangkau ( kriteria yang sesuai untuk di teliti ) Populasi Target : sebagai sasaran akhir penelitan , cnt : pasien DB Populasi Terjangkau : populasi yg dapat di jangkau oleh peneliti yang dibatasi oleh tempat dan waktu , cth : pasien DB di RISA tahin 2012 Ekslusi sample : kriteria sampel yang tidak sesuai untuk di teliti . Menghilangkan atau mengurangkan subyek dari kriteria inklusi .

valid dan Reliable : dikatakan valid jika alat yang di ukur itu sesuai , reliable itu di gunakan berulang ulang hasilnya tetap sama .

STEP 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Kriterian inklusi dan ekslusiberserta contoh yang lengkap ? Bagaimana cara pengambilan sample yang baik ? Apa saja macam- macam desain penelitian ? Bagaimana cara untuk menyusun desain penelitian yang baik ? Apa saja yang perlu di perhatikan dalam menyusun desain penelitian ? Apa saja syarat syarat sample yang baik ? Macam macam tehnik sampling ? Bagaimana menentukan populasi ? Sebutkan macam- macam populasi ? Bagaimana mengukur validitas dan reliable ? Mengapa digunakan sampling dalam penelitian ? Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam penggambilan sample ?

STEP 3 1. Apa saja macam- macam desain penelitian ? Desain penelitian : rencana atau sauatu pola pikir , yang di bagi menjadi 2 : Observasi : hanya melihat tidak melakukan sesuatu , Analitik : menjelasan who, where ,why , when kroseksonal: efek merupakan variabel tergantung , waktunya pendek

Casekontrol : mencari faktor resiko, dan efek dengan pendekatan retrospektif ( efeknya di tetapkan terlebih dahulu , baru di cari faktor resikonya ) Kohort : mengkaji faktor resiko dengan efeknya , waktunya panjang , min 3 bln pengamatan ( di pantau terus menerus )

Deskriptif : hanya bisa menjelaskan who, where, when Eksperimen : memberikan suatu perilaku

2. Bagaimana cara menyusun desain penelitian yang baik ? Harus mengidentifikasi masa penelitian Pemilihan kerangka konsepsual Menformulasikan masalah penelitian dan hipotesisnya Melakukan percobaan Kemudian mengukur variabel Memilih tehnik sampling yang digunakan Menyusun data Memproses dan menganalisa data Pelaporan hasil penelitian 3. Apa saja yang perlu di perhatikan dalam menyusun desain penelitian ? Harus memenuhi kriteria : obyektivitas , validitas , reliablitas Tehnik pelaksanaan harus efektif dan efisien Desain penelitian harus mencakup , desain penelitian itu sendiri o Prosedur pengukuran o Strategis sampling o Kerangka analisis dan kerangka waktu 4. Bagaimana menentukan populasi ? Populasi :sekumpulan dari subyek penelitian Cara menentukan : Mengidentifikasi , satuan subyek terkecil yang akan diamati dalam penelitian yang secara individual Harus bisa menentukan bata- batas keluasan dari populasi itu sendiri :misal kota mana ? Memahami kondisi subyek dalam populasi yang kita teliti

5. Sebutkan macam- macam populasi ? Populasi target : sasaran akhir penerapan hasil penelitian Populasi terjangkau : bagian dari populasi target yang dapat di jangkau , misal dibatasi oleh tempat dan waktu Populasi sasaran : keseluruhan dari subyek Populasi aktual : kumpulan subyek dari populasi sasaran yang layak digunakan sebagai sumber subyek penelitian .

Populasi study : subyek subyek dari populasi aktual yang benar benar akan diteliti oleh peneliti . Populasi eksternal : populasi yang ada di luar sasaran pokok riset , tetapi peneliti masi ingin membuata generalisasi .

6. Kriterian inklusi dan ekslusiberserta contoh yang lengkap ? Kriteria inklusi : karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau ( kriteria yang sesuai untuk di teliti ) . Peneliti wajib berhati-hati agar penelitian itu relevan dengan penelitian , sering terdapat kendala untuk memperoleh masalah dari kriteria yang di teliti , biasany a masalah logistik Misal : pada penelitian penderita tukak lambung , yang Dx pastinya menggunakan endoskopi, akan tetapi alat tersebut tidak ada , maka DX klinisnya terpaksa di tegakkan dengan manifestasi klinis dan radiologi saja .

CONTOH ??!!!!
Populasi Target : sebagai sasaran akhir penelitan , cnt : pasien DB Populasi Terjangkau : populasi yg dapat di jangkau oleh peneliti yang dibatasi oleh tempat dan waktu , cth : pasien DB di RISA tahin 2012 Ekslusi sample : kriteria sampel yang tidak sesuai untuk di teliti .

Menghilangkan atau mengurangkan subyek dari kriteria inklusi .

7. Bagaimana cara pengambilan sample yang baik ? Menuntukan tujuan dari penelitian Menentukan populasi penelitian Menentutan jenis data yang di perlukan : o Kualitatif : data yang di peroleh dari teori o Kuantitatif : data yang di peroleh dari angkan Menentukan tehnik smpling : o Probability sampling : o Non probalility sampling Menentukan besarnya sample Menentukan unit smple yang di perlukan Memilih sample 8. Apa saja syarat syarat sample yang baik ? Ketergayutan / berhubungan penentuan populasi terhadap peneliti sample berhubungan dengan sample yang akan di teliti Representatifitas sample terhadap populasi inti,a sample harus mewakili populasi yang akan diteliti Obyektifitas , validitas dan reabilitas observasi atau pengukuran yang dilakuakn sampel harus bersifat obyektif , harus valid dan reabilitas

Ketergayutan data dengan jawaban yang dikehendaki dari data yang diperoleh dapat memperoleh jawaban yang di jelaskan

9. Macam macam tehnik sampling ? Probability sampling : Non probalility sampling : 10. Mengapa digunakan sampling dalam penelitian ? 11. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam penggambilan sample ? 12. Bagaimana mengukur validitas dan reliable ?

STEP 4 DESAIN PENELITIAN

OBSERVASI

EKSPERIMEN

ANALITIK

DESKRIPTIF

NONEKSPERIMEN

EKSPERIMEN

CROSECSNAL

CASECONTROLING

KOHORT

STEP 7 1. Apa saja macam- macam desain penelitian ?

Jenis desain penelitian? Penelitian deskriptif Peneliti melakukan eksplorasi fenomena kedokteran tanpa berusaha mencari hubungan antar-variabel pada fenomena tersebut. Penelitian analitik Di samping melakukan identifikasi serta pengukuran variabel, peneliti pun mencari hubungan antar-variabel untuk menerangkan kejadian ataupun fenomena yang diamati. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Prof. DR. Dr. Sudigdo Sastroasmoro, Sp.A(K)

Jenis penelitian kesehatan/ kedokteran: Menurut teknik pengambilan sample: Penelitian terhadap populasi Suatu penelitian yang melibatkan populasi yang jumlahnya tidak terlalu banyak , biasanya seluruh populasi diteliti. Penelitian terhadap sample Melibatkan hanya sebagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu. Menurut timbulnya variabel: Penelitian non-eksperimental Penelitiann deskriptif Penelitian historis Penelitian filsafat Penelitian eksperimental Penelitian klinik Riset operasi

Menurut model pengembangannya: Penelitian cross sectional Penelitian longitudinal

Panduan penelitian oleh Sandjaja, MSPH

Dalam bidang kedokteran dikenal beberapa macam penelitian: 1. Penelitian epidemiologik Adalah jenis penelitian kedokteran yang mengikuti problema kesehatan dengan menggunakan pendekatan komunitas. Dikenal 2 macam penelitian epidemiologik , yaitu: 1. Penelitian epidemiologik intervensi Adalah penelitian eksperimental yang dilakukan terhadap

masyarakat.Peneliti memberikan perlakuan atau manipulasi pada masyarakat, kemudian efek perlakuan tsb diobservasi, baik secara individual maupun kelompok.Penelitian intervensi mempunyai potensi mengungkap mekanisme sebab-akibat antara faktor risiko dengan efek . survei epidemiologik , dibagi menjadi dua , yaitu : Survei deskriptif Ialah suatu penelitian yang tujuan utamanya melakukan eksplorasi- deskriptif terhadap fenomena kesehatan masyarakat, baik yang berupa faktor risiko maupun efek. Contoh : survei angka kematian dan angka kelahiran pada suatu daerah tertentu atau srvei tentang insidensi dan prevalensi penyakit tertentu di suatu daerah. Survei analitik Peneliti mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan masyarakat yang terjadi, yaitu dengan melakukan analisis dinamika korelasi antar fenomena baik antara faktor risiko dengan efek , antar faktor risiko , maupun antar efek. Dikenal 3 macam survey analitik epidemiologik: a. Penelitian cross sectional Merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor2 risiko dengan efek, dengan model pendekatan atau observasi sekaligus pada suatu saat atau point time approach.Tiap subjek hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan.

b. Penelitian case control Dilakukan dengan mengidentifikasi subjek2 yang merupakan kasus case adalah subjek dengan karakter efek positif kemudian diikuti secara retrospektif ada tidaknya faktor risiko yang diduga berperan.Penetapan ada tidaknya kontribusi pengaruh faktor risiko terhadap terjadinya efek dilakukan dengan membandingkan adanya faktor2 risiko tsb pada subjek2 kontrol yang juga dilihat secara retrospektif. c. Penelitian cohort Bukan efek yang dipegang dulu, tetapi kausa (faktor risiko) diidentifikasi, kemudian diikuti secara prospektif sampai periode tertentu untuk kemudian ditentukan ada tidaknya efek (penyakit atau status kesehatan ttt yang diteliti). Berbeda dengan case control pada penelitian cohort yang diidentifikasi dulu justru individu yang tidak berpenyakit kemudian dai mereka dipilih subjek2 dengan faktor risiko tetapi kondisi lainnya diusahakan sama dengan kelompok kasus.Kedua kelompok diikuti perkembangannya sampai periode tertentu selanjutnya dibandingkan banyknya subjek yang kemudian menjadi berpenyakit antar kedua kelompok tsb. 2. Penelitian evaluatif Adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menilai tingkat kesehatan, usaha penyehatan, atau tindakan medik tertentu yang ada pada masyarakat maupun klinik.Dikenal ada 2 macam penelitian evaluatif : Reviu program Tujuan: untuk menilai kelengkapan sarana atau upaya peningkatan kesehatan dalam masyarakat. Tidak mengobservasi bagaimana tingkat kesehatan anggota masyarakat, melainkan mengobservasi program atau pelayanan penyehatan tertentu. Bukan suatu penelitian, tetapi merupakan suatu observasi atau survei superfisial . Trial Tujuan: menilai atau menguji suatu tindakan medik tertentu, baik yang dilakukan terhadap individu maupun terhadap masyarakat

Dikenal 2 macam trial: 1) yang ditujukan pada individu disebut trial klinik. 2)yang ditujukan pada masyarakat disebut trial program. Trial adalah suatu penelitian eksperimental yang bertujuan untuk menilai kemanjuran dan meamanan suatu obat.

3. Penelitian laboratorium Adalah penelitian yang pelaksanaannya (observasi dan pengukurannya) dilakukan dilaboratorium.Penelitian laboratorium dapat merupakan suatu eksperimen, survei, atau trial, asal observasi utamanya dilakukan dengan mengunakan peralatan dan metode dalam laboratorium. Masalah obyektivitas, validitas, dan reliabilitas merupakan hal yang mendapat prioritas utama. 4. Penelitian klinik Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh: Dr.Ahmad watik Pratiknya
Eksperimen : memberikan perlakuan POST TEST DESIGN CONTROL GROUP Harapan:perbedaan kelompok kontrol & dosis Kelemahan: tdk tahu sblmnya Kelebihan: biaya hemat, kemungkinan hewan uji mati lebih minim krn efek stres hewan uji berkurang, PRE POST DESIGN CONTROL GROUP Harapan: mengetahui kelompok antar perbedaan dosis Kelemahan: biaya mahal Kelebihan: efektifitas pada kelompok dosis

Macam perlakuan terhadap subyek ada 3 bentuk 1. Perlakuan eksperimental lawan tanpa eksperimental peneliti ingin mengetahui efek obat x terhadap tekanan darah, rancangannya : kel perlakuan diberi obat x , kel kontrol diberi obat placebo / tidak diberi obat. 2. Perlakuan eksperimental lebih banyak lawan perlakuan eksperimental lebih sedikit peneliti ingin mengetahui efek obat x terhadap tekanan darah, rancangannya : semua kelompok deberikan obat hanya dosis

obatnya yang berbeda, kel perlakuan diberi obat x dosis tinggi dan kel control diberi obat x dg dosis yang rendah. 3. Perlakuan eksperimental lawan perlakuan lain membandingkan obat standart dg obat baru, kel kontrol diberikan obat standart sedangkan kel perlakuan diberikan obat baru.

2. Apa saja yang perlu di perhatikan dalam menyusun desain penelitian ? Ada tergayutan data , Memenuhi kriteria , Validitas dalam maupun luar 3. Bagaimana menentukan populasi ? o Cara menentukan populasi 1. Identifikasi kesatuan analisis identifikasi satuan subyek terkecil yang akan diamati dalam penelitian secara individual 2. Penetapan batas-batas keluasan populasi Menyangkut berbagai aspek : Aspek geografik kabupaten, propinsi, atau seluruh Indonesia Aspek subyek sendiri batas jenis kelamin, usia, batas rasial Penyakit subyek batas jenis penyakit, perkembangan atau komplikasi penyakit 3. Pemahaman tentang kondisi subyek dalam populasi yang menyangkut ciri-ciri populasi terutama yang menyangkut sifat homogenitasnya.

Dalam penetapan populasi penelitian terkandung 3 pengertian yaitu 1). Identifikasi kesatuan analisis Kesatuan analiss ialah satuan subyek terkecil yang akan diamati dalam penelitian secara individual. Contoh, pada penelitian tentang karies gigi, apakah kesatuan analisisnya gigi (masing2) ataukah penderita kariesnya (terdiri atas banyak gigi). 2). Penetapan batas2 keluasan populasi Batas keluasan populasi penelitian dapat menyangkut berbagai aspek, misalnya :

Aspek geografis

Apakah subyek penelitian dari suatu kabupaten, propinsi atau seluruh Indonesia atau bahkan satu desa atau mereka yang datang berobat ke Rumah Sakit saja?

Aspek subyek sendiri

Batas jenis kelamin (wanita, atau laki2 atau keduanya), bats umur, batas rasial dsb. Kalau yang digunakan hewan coba misalnya, batas strain, warna komplikasi penyakit dsb

Penyakit subyek

Batas jenis penyakit, batas perkembangan atau komplikasi penyakit dsb.

3). Pemahaman tentang kondisi subyek dalam penelitian. Yang dimaksud dengan kondisi subyek dalam populasi ialah yang menyangkut ciri2 populasi, terutama yang menyangkut sifat

homogenitasnya. Apakah karakter subyek dalam populasi terdistribusi secara homogen atau heterogen? Kalau heterogen, bagaimanakah keadaan heterogennya? Ciri lain misalnya, adakah sudah diketahui bagaimana variasi ciri (variabel) subyek tertentu dalam populasi (variansnya)? Demikian pula ciri2 populasi yg lain. Sumber : DASAR2 METODOLOGI PENELITIAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN. A. WATIK P Ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan populasi penelitian.

- Pertama, pertimbangan keterkaitan atau ketergayutan subjek dalam populasi dengan permasalahan penelitian. Pertimbangan ini terutama menyangkut substansi atau ikhwal yang akan diteliti. Pertanyaan yang perlu dijawab dalam rangka pertimbangan tersebut adalah : apakah dengan memilih populasi yang dimaksud inti permasalahan dapat terjawab? - Kedua, pertimbangan yang menyangkut prosedur atau jenis penelitian yang dilakukan. Pertimbangan ini terutama menyangkut aspek teknik metodologik, maksudnya ialah apakah variabel2 penelitian yang akan dimunculkan atau diukur dengan menggunakan teknik penelitian (eksperimental atau non-eksperimental) dapat diperoleh dari subjek dalam populasi yang dimaksud. (Sumber: Buku Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Watik Pratiknya)
4. Sebutkan macam- macam populasi ?

Populasi target merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian, ditandai oleh karakteristik klinis dan demografi, misalnya pasien kanker hati berumur dibawah 30 tahun atau remaja pengguna narkoba. Populasi terjangkau ( populasi sumber ) bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan waktu, misalnya pasien kanker hati yang berusia dibawah 30 tahun berobat di RSK selama periode 2002 2006. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, edisi 2 Sudigdo Sastroasmoro Macam Populasi Kuantitatif, maka Populasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Populasi Terbatas (finite population) Adalah Populasi yang mempunyai Sumber Data yang Jelas Batasnya secara Kuantitatif sehingga dapat dihitung Jumlahnya. Contoh : Jumlah Penduduk Kota Surakarta 500.642 jiwa, Jumlah 49 Mahasiswa Akademi Kesehatan Rustida Prodi D III Kebidanan , Jumlah 19 Dosen Akademi Kesehatan Rustida. Dsb. 2. Populasi Tak Terbatas (Tak Terhingga)/(infinite population)

Yaitu Populasi yang Sumber datanya TIDAK dapat ditentukan Batas-Batasnya sehingga Relatif TIDAK dapat ditentukan dalam bentuk Jumlah (uncountable). Misalnya : Penelitian tentang berapa liter kenaikan air laut saat pasang karena bulan purnama, Populasi tanaman anggrek di dunia, dsb. Sedangkan berdasarkan SIFATnya, Populasi dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Populasi Homogen Populasi homogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang sama sehingga tidak perlu mempermasalahkan jumlahnya secara kuantitatif. 2. Populasi Heterogen Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas batasnya baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Eko Prabowo, 2012 Populasi_dan_Sampel.pdf

Populasi sasaran (=populasi target=populasi referensi) keseluruhan subjek (misal manusia), yg karakteristiknya ingin diketahui riset. Co : Dalam suatu studi kohort pengaruh kontrasepsi oral terhadap infark miokard populasi sasaran : semua wanita Indonesia keturunan Cina berusia 25-49 tahun yang tinggal di perkotaan.

Populasi aktual (=populasi sumber) kumpulan subjek dari populasi sasaran yg layak digunakan sebagai sumber subjek penelitian. Co : Pada studi tentang kontrasepsi oral terhadap infark miokard

populasi aktual : wanita Indonesia keturunan Cina berusia 25-49 tahun

yang tinggal di perkotaan, yang mengunjungi klinik keluarga berencana rumah sakit.

Populasi studi (=sampel) subjek2 dari populasi aktual yg benar2 akan diteliti oleh peneliti. Tidak semua calon subjek dalam populasi aktual diamati karena : Subjek menolak partisipasi Subjek bersedia tetapi tidak memenuhi syarat/kriteria eligibilitas

Syarat itu adalah : Belum/tidak sedang mengalami penyakit yg diteliti Tidak membutuhkan pengobatan intensif/definitif Tidak ada kontraindikasi Tidak ada komplikasi Tidak ada faktor2 yg mempengaruhi validitas rancangan studi

maupun etika

Populasi eksternal populasi di luar sasaran pokok riset tetapi peneliti masih berminat membuat generalisasi temuan riset. Co : Jika pemakaian OC meningkatkan risiko terkena MI pada wanita

Indonesia perkotaan keturunan Cina berusia 25-49th, maka ada kemungkinan peneliti masih ingin menarik kesimpulan bahwa pemakaian OC juga meningkatkan risiko MI pada wanita Indonesia perkotaan umur yg sama, dg pertimbangan bahwa ras tidak ada hubungannya dg pemakaian OC maupun kejadian MI. MI Ras bukan faktor perancu (confounding factor) dalam hub OC dan

Populasi eksternal : populasi wanita Indonesia pribumi perkotaan

berusia 25-49th Bhisma Murti. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. UGM Press.

5. Kriterian inklusi dan ekslusi berserta contoh yang lengkap ?

Kriteria inklusikarakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan populasi terjangkau Kriteria eksklusisebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi karena pelbagai sebab, antara lain: 1. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang mengganggu pengukuran atau interpretasi. 2. Terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaan 3. Hambatan etis 4. Subyek menolak berpartisipasi

Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, edisi 2 Sudigdo Sastroasmoro

4.4.1 Variabel bebas, yaitu: musik klasik barat, musik tradisional bali. 4.4.2 Variabel tergantung, yaitu: sekresi saliva. 4.4.3 Variabel terkendali, yaitu: umur, jenis kelamin, penderita xerostomia. 4.3.2.1 Kriteria inklusi Yang dimaksud sebagai sampel penelitian dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut: 1. Penderita xerostomia (sekresi saliva < 0,1 ml/menit). 2. Usia lanjut (> 60 tahun). 3. Jenis kelamin perempuan. 4. Tidak memiliki gangguan pendengaran. 5. Tidak mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi sekresi saliva. 6. Bersedia mengikuti penelitian.

4.3.2.2 Kriteria eksklusi Kriteria sampel eksklusi adalah sakit saat pengambilan data http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-228-1420314271bab%20iv.pdf

Kriteria Inklusi dan Eksklus iKriteria Inklusi Pasien yang mendapatkan pelayanan di ruang rawat Bagian Obstetri danGinekologi RSCM.1. Subjek tidak bersedia ikut dalam penelitian .Kriteria Eksklusi2. Subjek yang kondisinya tidak memungkinkan untuk diwawancara.

6. Bagaimana cara pengambilan sample yang baik ?

Prosedur pengambilan sampel: a. Menentukan tujuan penelitian b. Menentukan populasi penelitian c. Menentukan jenis data yang diperlukan menentukan teknik sampling d. Menentukan besarnya sampel (sampel size) e. Menentukan unit sampel yang diperlukan f. Memilih sampel Penentuan besarnya sampel (sampel size): Menetapkan besarnya atau jumlah sampel suatu penelitian tergantung kepada 2 hal: A. Adanya sumber2 yang dapat digunakan untuk menentukan batas maximal dari besarnya sampel B. Kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel Metodologi penelitian kesehatan oleh dr. Soekodjo Notoatmojo

Pertimbangan untuk penentuan jumlah sampel: A. Heterogenitas populasi yang diteliti

B. Terdapat banyak variabel ekstra C. Kebutuhan untuk menganalisa sub kelompok D. Tersedianya uji statistik untuk sampel kecil Rumus penentuan jumlah sampel ditentukan oleh: Tingkat kepercayaan Perkiraan kesalahan Standar deviasi populasi

Rumusnya: n = z22 E2 N = jumlah sampel = standar deviasi populasi Z = z score E = maximum error of estimate Panduan penelitian oleh Sandjaja, MSPH
7. Apa saja syarat syarat sample yang baik ?

a. Ketergayutan (relevansi) penetapan populasi terhadap inti permasalahan penelitian. b. Representativitas sampel terhadap populasi Maksudnya ialah: bahwa pemilihan sampel benar-benar representatif

menggambarkan populasi subyek penelitian. c. Obyektivitas, validitas, dan reliabilitas observasi atau pengukuran yang dilakukan d. Ketergayutan (relevansi) data dengan jawaban yang dikehendaki. Maksudnya ialah: seberapa jauh data penelitian yang diperoleh dapat memberi penjelasan secara kuat dan adekuat terhadap permasalahan penelitian yang dihadapi. Dua pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui dan memahami bahwa sampel yang digunakan benar-benar representatif : 1. Apakah karakteristik dari tiap kesatuan atau unit analisis dalam sampel panelitian identik denga semua karakteristik dalam populasi? Kalau ya, berarti sampel representatif. 2. Apakah tiap kejadian atau perubahan yang terjadi pada subyek-subyek sampel (baik karena perlakuan maupun tidak), juga identik dengan kejadian

atau perubahan pada populasi? Kalau jawaban ya, berarti sampel representatif.

Pratiknya, AW., 2003. Dasar-dasar metodologi penelitian kedokteran Ed.1 Cet. 5. Jakarta; PT RajaGrafindo Persada.

8. Macam macam tehnik sampling ?

Probability sampling: estimasi baik , bisa di uji baik deskriptif maupun parametri . 1. Simple random sampling: pengambilan sampel dari populasi dilakukan acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Cara ini dilakukan jika populasi homogen. Dilakukan dengan undian, bilangan, dll. 3. Proportionate stratified random sampling: digunakan jika anggota populasi tidak homogen dan berstrata (kelas/tingkatan) secara proporsional 4. Disproporsionate stratified random sampling: digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tapi kurang/ tidak proporsional. 5. Cluster sampling (area sampling): digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas. Untuk itu penetapan

sampelnya dilakukan secara bertahap, mulai dari wilayah yang luas tersebut hingga wilayah terkecil kemudian baru dipilih sampel secara acak. Non probability sampling: tergantung pada peneliti hanya bisa di uji pake uji de 1. Sampling sistematis: teknik sampling berdasarkan urutan anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Bisa nomor ganjil saja atau genap saja, atau kelipatan, dll. 2. Sampling kuota: teknik sampling dari populasi yang mempunya ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan terpenuhi. 3. Sampel insidental: teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, siapa yang kebetulan bertemu maka akan dijadikan sampel Jika mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi, maka disebut consecutive sampling. Jika tidak mempertimbangkan kriteria inklusi eksklusi maka disebut convenient sampling. 4. Sampling purposive: teknik sampling dengan pertimbangan tertentu, misalnya pertimbangan keilmuan, dan kemungkinan ketepatan informasi yang akan disampaikan oleh subjek. Lebh tepat untuk penelitian kualitatif yang tidak membutuhkan generalisasi. 5. Sampling jenuh: teknik sampling yang dilakukan jika seluruh anggota populasi diambil sebagai sampel. Dilakukan jika populasinya kecil. 6. Snowball sampling: teknik sampling yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar sesuai informasi dari responden. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, edisi 2 Sudigdo Sastroasmoro
9. Mengapa digunakan sampling dalam penelitian ?

Menghemat biaya Mempercepat pelaksanaan penelitian Menghemat tenaga Memperluas ruang lingkup penelitian Memperoleh hasil yang lebih akurat Metodologi penelitian kesehatan oleh dr. Soekodjo Notoatmojo cara menentukan sampel

Keuntungan menggunakan sampel : a. menghemat biaya: proses pelaksanaan penelitian yang mencakup alat penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan sebagainya memerlukan biaya yang relative besar. b. mempercepat pelaksanaan penelitian : penelitian yang dilakukan terhadap obyek yang banyak (seluruh populasi) jelas akan memakan waktu yang lama, bila dibandingkan dengan hanya terhadap sebagian populasi saja (sampel). c. menghemat tenaga : pelaksanaan penelitian yang dilakukan terhadap seluruh populasi jelas akan memerlukan tenaga yang lebih banyak bila dibandingkan dengan penelitian yang hanya dilakukan terhadap sebagian saja dari populasi tersebut. d. memperluas ruang lingkup penelitian : penelitian yang dilakukan terhadap seluruh obyek akan memakan waktu, tenaga, biaya dan fasilitas fasilitas lain yang lebih besar. e. memperoleh hasil yang lebih akurat : penelitian yang dilakukan terhadap populasi jelas akan menyita sumber sumber daya yang lebih besar, termasuk usaha usaha analisis. (Sumber: Soekidjo Notoatmodjo) 10. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam penggambilan sample ? Factor yang mempengaruhi dalam pengambilan sampel 1. Membatasi populasi Pembatasan populasi sangat penting untuk memperoleh sample yang representative apabila tidak dilakuakan pembatasan-pembatasan terhadap populasi, maka kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian tidak menggambarkan atau mewakili seluruh populasi.tanpa pembatasan yang jelas anggota populasi ,kita tidak memperoleh sample yang jelas. 2. Mendaftar seluruh unit yang menjadi anggota populasi Seluruh unit yang menjadi anggota populasi dicatat secara jelas,sehingga dapat diketahui unit-unit yang termasuk pada populasi danmana yang tidak. Ex . penelitian tentang status gizi anak balita dikelurahan X,maka sebelum pengambilan sample terlebih dahulu dilakukan pencatatan seluruh anak dibawah lima tahun yang berdomisili dikelurahan X

tersebut.untuk melakuka ini ddengan sendirinya peneliti membuat batasan tentang anak balita tersebut atau batasan poulasinya. 3. Menentukan sample yang akan dipilih Besar/kecilnya sample bukan ukuran untuk menentukan apakah sample tersebut representative atau tidak.hal ini akan tergantung dari karakteristik populasi,misalnya homogen atau heterogen,dan sebagainya. 4. Menentukan teknik sampling Apabila salah dalam menggunakan yeknik sampling maka hasilnya pun akan jauh dari kebenaran. sumber : metodologi Notoatmojo penelitian kesehatan oleh Dr.Soekodjo

FaktorFaktor--Faktor Yang Mempengaruhi Penentuan Jumlah SampelFaktor Yang Mempengaruhi Penentuan Jumlah Sampel:: 1.. HomogenitasHomogenitas : semakin homogen unit pemilihan sampel (elemen populasi), : semakin homogen unit pemilihan sampel (elemen populasi), maka semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan dan sebaliknya.maka semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan dan sebaliknya. 2.. Derajat KepercayaanDerajat Kepercayaan : jumlah sampel lebih banyak diperlukan bila derajat : jumlah sampel lebih banyak diperlukan bila derajat kepercayaan meningkat.kepercayaan meningkat. 3.. Presisi (ketelitian)Presisi (ketelitian) : semakin tinggi tingkat presisi yang diinginkan maka : semakin tinggi tingkat presisi yang diinginkan maka semakin banyak jumlah sampel yang diperlukan.semakin banyak jumlah sampel yang diperlukan. 4.. Prosedur AnalisisProsedur Analisis : Beberapa model analisis tertentu memerlukan sampel : Beberapa model analisis tertentu memerlukan sampel dalam jumlah tertentu. Peneliti perlu mempertimbangkan jumlah sampel yang dalam jumlah tertentu. Peneliti perlu mempertimbangkan jumlah sampel yang diperlukan sesuai dengan model analisis yang digunakan.diperlukan sesuai dengan model analisis yang digunakan. 5.. Kendala Sumber DayaKendala Sumber Daya : keterbatasan waktu, dana dan sumber daya manusia : keterbatasan waktu, dana dan sumber daya manusia sering menjadi kendala dalam menentukan jumlah sampel yang layak dalam

sering menjadi kendala dalam menentukan jumlah sampel yang layak dalam suatu penelitian.suatu penelitian.
11. Bagaimana mengukur validitas dan reliable ?

a.

Dgn program komputer yg mampu menguji validitas & reliabilitas kuesioner, seperti misalnya program Statistical Product and Service Solutions (SPSS). b. Dgn cara manual : Utk uji reliabilitas : uji ulang (test Retest), Split test, test paralel Utk uji validitas : dgn mencocokan kuesioner dgn tujuan penelitian, dpt pula diuji sec statistik (Dr.B.Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M.Hum.Panduan Penelitian)

pendekatan konsistensi luar

dilakukan dengan dua kali pengukuran pada sekelompok subyek yang sama.Dikenal 2 teknik pendekatan : teknik uji ulang

prinsip : ialah melakukan uji coba instrumen pada sekelompok subyek dengan : satu alat ukur dan dua kali pengukuran teknik uji paralel hasil pengukuran instrumen yang dicoba dibandingkan atau dikorelasikan dengan hasil pengukuran dengan instrumen yang telah baku atau relaibel.Ui coba dilakukan pada sekelompok obyek dengan : dua alat ukur dan dua kali pengukuran Sumber : dasar dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh : Dr.Ahmad watik Pratiknya

Penilaian keandalan(reliabilitas) pengukuran: Keandalan pengukuran variabel numerik

Dilakukan

dengan

menggunakan

simpangan

baku

(standard

deviation)Statistik yang bermanfaat untuk keperluan ini adalah koefisien variasi.Pengukuran yang andal mempunyai koefisien variasi yang sempit.

Keandalan pengukuran variabel berskala nominal

Untuk menilai keandalan berskala nominal ini digunakan penentuan nialai kappa(suatu statistik yang mengukur kesesuaian antara variabel berskala nominal dikotom).

Sumber:Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.Prof.DR.Dr.Sudigdo Sastroasmoro & Prof.Dr.Sofyan Ismael,SpA(K).Hal.66-67

penilaian ke valid-an: Kesahihan alat ukur Numerik

Dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur tersebut dengan alat ukur yang baku sebagai penera. Kesahihan alat ukur Nominal

Dinilai dengan cara membandingkan dengan alat diagnostik terbaik (gold standard). Sumber:Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.Prof.DR.Dr.Sudigdo Sastroasmoro & Prof.Dr.Sofyan Ismael,SpA(K)hal 71-72

Validitas dan reliabilitas di uji dengan uji statistik : Dengan program komputer yang mampu menguji validitas dan

reliabilitas kuesioner, seperti misalnya program Statistical Product and Service Solutions (SPSS). 1. Dengan cara manual : Untuk uji reliabilitas :Uji ulang (test Retest), Split test, test paralel.

2.

Untuk uji validitas : Dengan mencocokan kuesioner dengan tujuan

penelitian, dapat pula diuji secar statistik.

Valid : bekaitan dgn nilai tergantung sensivitas alat , mggkn alat kalibrasi ( uji kalibrasi ) . Kmudian di bngkan dengan alat sntdrt ( di lihat penyimpanganya ) Untuk kuesoner Reliable : berkaitan dgn instrumen numeric di lakukan pengukuran berulang kemudian di rata rata .

You might also like