You are on page 1of 31

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR KEHAMILAN

1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan adalah masa mulai dari konsepsi sampai partus kira-kira 280hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature(Wiknjosastro, 2007). Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan), dihitung dari pertama haid terakhir (Alzam Faisal, 2009). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2009).

b. Etiologi Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu : 1. Ovum

Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata. 2. Spermatozoa Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.

3. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopi. Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan.Pengertiankonsepsi adalah peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dan sperma. Peristiwa konsepsi terjadi di ampula tuba.Pada hari ke 11-14 terjadi ovulasi dari siklus menstruasinormal.Ovulasi adalah peristiwa matangnya sel telur sehingga siap untuk dibuahi. Pada saat coitus, 3-5 cc semen yang ditumpahkan ke dalam forniks posterior, dengan jumlah spermatozoon sekitar 200-500 juta. Gerakan sperma dari serviks terus melintasi uterus menuju tuba falopi. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telurakan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darahmenstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh spermaakan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi bakal janin (embrio). Gerakan sperma di dalam rongga uterus dan tuba disebabkan oleh kontraksiotot-otot pada organ tersebut. 4. Nidasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.Blastula dilindungi oleh simpai yang disebut trofoblas, yang mampu

menghancurkan dan mencairkan jaringan.Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium dalam keadaan sekresi.Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua. 5. Plasentasi Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap spermatozoa terdiri dari tiga bagian yaitu: kaput/kepala yang berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nucleus, ekor, dan bagian

yang silindrik menghubungkan kepala dengan ekor, dan getaran ekor spermatozoa dapat bergerak cepat(Wiknjosastro, 2007).

c. Patofisiologi Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim. Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

d. Nursing Pathway

Coitus Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi Fertilisasi

Tidak terjadi Tidak terjadi fertilisasAi

Konsepsi dan pertumbuhan zigot

Endometrium runtuh

Implantasi di uterus

Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)

e. Klasifikasi kehamilan 1) Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan: a) Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu

b) Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu c) Kehamilan posterm lebih 42 minggu. 2) Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian: a) Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu. b) Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu. c) Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu. (Wiknjosastro, 2007) f. Tanda dan gejala 1. Tanda tidak pasti pada kehamilan a) Amenorhoe ( tidak mendapat haid) b) Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan. c) Letih,sakit kepala d) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu pada wanita hamil pertama. e) Perubahan pada mamae f) Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan. Tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK. g) Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulai hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan : kehamilan yang melewati 294 hari atau

peningkatan suplay darah ke pelvic .

2.

Tanda pasti kehamilan 1) Terdengar DJJ DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 1718. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat

didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit. 2) Adanya gerakan janin pada palpasi

3) Teraba bagian janin pada palpasi 4) Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada pemeriksaan USG, adanya skelet janin pd gmbr X Ray.

3. Data mungkin pada kehamilan a) Pembesaran uterus (1) Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8. (2) Servik terasa lebih lunak (tanda Goodells) diketahui melalui pemeriksaan bimanual (3) Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk janin yang mengapung dalam uterus, bayi menjauh kemumudian ke posisi semula. (4) Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit. b) Perubahan warna kulit Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone). Striae gravidarum; regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur. c) Hcg (Human Chronic Gonadotropin) meningkat

g.

Perubahan Pada Ibu Hamil 1) Perubahan fisiologi pada Kehamilan Perubahan ini terjadi karena: Perubahan fungsi endokrin maternal. Pertumbuhan plasenta yang berfungsi endokrin. Kebutuhan metabolisme yang meningkat karena pertumbuhan janin.

Perubahan sistemik meliputi: 1. Sistem Reproduksi a. Rahim atau Uterus Menjadi 1000 kali lebih besar, 30 kali lebih berat, aliran darah 60 kali lebih cepat. Semula sebesar jempol (30 gram), mengalami hipertropi dan hiperplasia menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan. Tanda Hegar : Perubahan pada istmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh. Tanda Piskacek : Pertumbuhan rahim tidak sama ke semua arah tetapi pertumbuhan cepat didaerah implantasi

plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama. Braxton Hicks : Kontraksi uterus yang disebabkan oleh terjadinya estrogen gangguan dan perimbangan hormonal dimana

progesteron

berubah

konsentrasinya

sehingga progesteron mengalami penurunan. b. Vagina Tanda Chadwicks: Vagina dan vulva mengalami

peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan. c. Ovarium (Indung Telur) Ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu. d. Payudara Mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan

somatomamotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil antara lain: payudara (hitam), menjadi glandula lebih besar, areola makin

hiperpigmentasi

mongtomery

tampak, puting susu makin menonjol, belum mengeluarkan ASI, baru setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung. 2. SistemKardiovaskuler Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa factor: a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah. b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro - plasenter. c. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang meningkat. Akibat dari faktor-faktor tersebut terjadi perubahan pada sirkulasi darah ibu yaitu: a) Volume Darah Meningkat, jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah. Serum darah bertambah 25 - 30% sedangkan sel darah bertambah 20%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. b) Sel Darah Meningkat, agar dapat mengimbangi pertumbuhan janin. Sel darah putih meningkat mencapai 10.000/ml, LED meningkat 4 kali lipat angka normal, protein darah; albumin dan gamma globulin menurun pada triwulan I sedangkan fibrinogen meningkat. Keluhan yang sering berkaitan dengan sistem kardiovaskuer antara lain: dispnea, palpitasi, ortopnea, hipotensi ortostatik.

3. Sistem Respirasi Terjadi hiperventilasi karena pengaruh hormon progesteron atau karena kebutuhan metabolisme yang meningkat. Desakan pada diafragma karena dorongan rahim yang besar menyebabkan sesak nafas sehingga kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sekitar 2025 % dari biasanya.

4. Sistem Pencernaan a. Rasa tidak enak di ulu hati karena perubahan posisi dan refkluks. b. Produksi asam lambung menurun. c. Mual muntah karena pengaruh HCG (Human Chorionic lambung

Gonadotrophyn). d. Haemorrhoid karena tekanan venosa. e. Konstipasi meningkat. Perubahan metabolisme meliputi: a. Air, terdiri dari darah/uterus/payudara berjumlah 3 liter sedangkan janin/plasenta/air ketuban 3,5 liter. b. Protein, ibu 500 garam, janin dan plasenta 500 gram. c. Karbohidrat cenderung meningkat (diabetes). d. Lemak, kenaikan semua fraksi lemak. e. Mineral, kebutuhan meningkat . f. Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar kg/minggu. karena pengaruh hormon progesteron yang

5. Sistem Muskuloskeletal a. Dalam kehamilan, gigi,, tulang dan persendian tubuh butuh lebih banyak kalsium dan fosfor. b. Postur tubuh berubah untuk mengimbangi perubahan pusat gaya berat. c. Rahim terdorong kedepan, tubuh condong ke belakang dan pinggang lebih melengkung (lordosis) d. Kram pada otot tungkai dan kaki adalah masalah umum yang muncul, kemungkinan karena metabolisme kalsium dan fosfor berubah. e. Persendian tulang belakang lebih kendur sehingga lebih mudah tertarik, akibatnya timbul nyeri punggung.

f.

Panggul terdiri dari tulang-tulang yang menyatu sehingga berbentuk seperti cincin.

g.

Progesterone mendorong pengenduran jaringan ikat, ligament dan otot termasuk pada tulang panggul.

h.

Simfisis pubis mengendur pada akhir kehamilan, tulang-tulang kemaluan bergeser sehingga timbul rasa nyeri bagian depan panggul terutama saat berjalan.

i.

Sendi sakro iliaka mengendur dan menjadi tidak stabil, akibatnya timbul nyeri pinggang.

j.

Tulang koksigis bergeser sedikit dan menyebabkan timbul nyeri saat duduk.

6. Sistem Urinarius Bertambahnya frekuensi miksi karena pengaruh desakan pada hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua. 7. Sistem Integumen Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigementasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone. 8. Sistem endokrin Kelenjar endokrin : kelenjar tanpa saluran dan merupakan hormone yang dihasilkan langsung masuk keperedaran darah. Hormone ini akan mempengaruhi kerja tubuh. a. Ovarium dan Plasenta Ovarium adalah sumber estrogen dan progesterone pada wanita yang tidak hamil. Saat konsepsi, korpus luteum dibawah pengaruh hCG berubah jadi korpus luteum gravidarum yang

menghasilkan estrogen dan progesterone. hCG dibentuk oleh villi korealis, hCG adalah hormone khas kehamilan sehingga dipakai untuk tes kehamilan. hCG mulai ada pada hari ke-9 setelah konsepsi dan terus meningkat sampai hari ke-60 lalu turun.

Saat usia kehamilan 12 minggu, plasenta berfungsi penuh memproduksi estrogen dan progesterone sehingga fungsi korpus luteum gravidarum terhenti.

Plasenta : menghasilkan kuman placenta lactogen (hPL), berfungsi mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak untuk memenuhi peningkatan kebutuhan glukosa.

b. Kelenjar tiroid Pada ibu hamil meningkat ukurannya. Bukti terbaru (Rodin,dkk 1989) : saat tidak kekurangan iodium pertumbuhan gondok tidak mungkin terjadi. Peningkatan estrogen menyebabkan hati memproduksi lebih banyak thyroxin yang mengikat globulin, karena kadarnya tinggi thyroxin terhambat oleh plasma sehingga tidak dapat mengikat thyroxin bebas, akibatnya kadar thyroxin bebas turun. Sebagai mekanisme umpan balik maka kelenjar tiroid terangsang memproduksi thyroxin bebas agar kembali ke tingkat biasa. Hal ini fisiologis shg tidak bisa disebut Hipertiroidisme.

c. Kelenjar paratiroid. Terletak pada sisi kelenjar tiroid. Hormon paratiroid penting untuk mempertahankan

kecukupan kalsium dalam darah. Selama kehamilan, kelenjar paratiroid meningkat ukurannya. Terutama minggu ke-15 s/d mggu ke-30, ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar.

d. Kelenjar pituari/hipofisis Terletak didasar tengkorak dalam fosa hipofise Terdiri dari lobus anterior dan posterior.

Lobus Anterior: Mengalami sedikit pembesaran dalam kehamilan. Hormone adrenolotikotropik, merangsang peningkatan

melnosit sehingga mammae dan wajah. -

timbul pigmentasi pada abdomen,

Pembentukan prolaktin meningkat namun terhambat oleh estrogen.

FSH ditekan oleh hCG sehingga ovulasi terhenti. Hormone somatropik berfunsi untuk pertumbuhan tubuh tetap ada tetapi jumlahnya menurun.

Lobus Posterior : Hormone oksitosin meningkat selama hamil. Hormone ini menstimulasi kontraksi otot uterus sehingga timbul kontraksi Braxton Hicks mulai umur kehamilan 12 minggu. Hormone ini belum efektif sampai saat keseimbangan estrogen dan progesterone berubah saat awal persalinan.

e. Pancreas Merupakan tempat produksi insulin. Selama hamil, sel-sel pulau langerhans memproduksi lebih banyak insulin untuk pemenuhan kebutuhan tubuh yang meningkat. Tapi karena keterbatasan kemampuan

penyimpanan glikogen, tubuh wanita hamil kurang mampu mengatasi jumlah glikogen yang lebih banyak sehingga sebagian dari mereka mengeluarkannya dalam urine. Bagi ibu hamil dengan diabetes, ini butuh pengawasan.

f. Kelenjar adrenal Terletak di kutub atas ginjal Ukurannya meningkat selama kehamilan, terutama bagian kortikal yang memproduksi hormone kortikosteron yang berfungsi mengatur jumlah ion natrium dan kalium dalam darah. Progesterone merangsang ekskresi sodium dan clorida yang meningkat, maka hormone aldosteron yang dihasilkan kelenjar adrenal akan memperkokoh penyerapan sodium agar kadarnya seimbang. 9. Sistem persarafan Tidak terdapat perubahan yang besar selama hamil. Saat kepala janin bergerak ke panggul dan menekan tulang panggul, kepala bayi dapat menekan saraf sciatic yaitu saraf pengatur gerakan dan rasa nyeri pada tungkai kaki. Ini menyebabkan timbul rasa geli seperti digelitik, lemah dan nyeri pada salah satu/kedua kaki. Keluhan ini disebut nyeri saraf sciatic. 2. Perubahan psikologi pada kehamilan a. Perubahan psikologis kehamilan trimester pertama adalah:
1) 2)

Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya

3)

Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil

4) 5) 6) 7)

Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libidoturun Khawatir kehilangan bentuk tubuh Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.

b. Perubahan psikologis kehamilan trimester kedua adalah:


1) 2) 3)

Ibu sudah mulai merasa sehat Mulai bisa menerima kehamilannya Merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya

4) 5) 6) 7) 8) 9)

Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban Libido dan gairah seks meningkat Merasa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dirinya Hubungan sosial meningkat dengan orang lain. Ketertarikan dan aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan peran barunya

c. Perubahan psikologi pada trimester ketiga 1) Rasa tidak nyaman kembali timbul 2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu 3) Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya 4) Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal 5) Semakin ingin menyudahi kehamilannya 6) Merasa sedih karena terpisah dari bayinya 7) Merasa kehilangan perhatian 8) Tidak sabaran dan resah 9) Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya 10) Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya 11) Libido menurun

h.

Kebutuhan Ibu Hamil Tidak semua ibu hamil dan keluarga mnedapatkan pendidikan dan konseling memadai tentang kesehatan reproduksi, terutama tentang kehamilan dan upaya untuk menjaga agar kehamilan tetap sehan dan berkualitas. Kunjungan antenatal memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk memberikan informasi kesehatan

esensial bagi ibu hamil dan keluarga termasuk rencana persalinan (dimana, penolong, dana, pendamping, dan sebagainya) dan cara merawat bayi. Beberapa informasi penting adalah sebagai berikut. a. Nutrisi 1) Kalori Jumlah kalori yang di perlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya adalah 2.500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci dan bahasa yang dimengerti oleh ibu hamil maupun keluarga. Jumlah kalori berlebih dapat menyebabkan obesitas dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10 12 kg selama hamil. 2) Protein Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram perhari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia, dan edema. 3) Kalsium Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram perhari. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi perkembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu. 4) Zat besi Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil yang memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang

normal, diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamildengan jumlah 30mg/hari terutama setelah trimester kedua. Bila tidak

ditemukan anemia pemberian besi per minggu cukup adekuat. Zat besi yang diberikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate, atau ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi. 5) Asam folat Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram perhari. Kekuranan asam folat dapat menyebabkan anemia

megaloblastik pada ibu hamil.

i.

Diagnosis Kehamilan Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah sekitar 280 hari sampai 300 hari. Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan kemampuan dan pengetahuan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait dengan proses kehamilan yang mencakup perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan anatomik dan fisiologik selama kehamilan. Pengenalan dan pemahaman mengenai perubahan fisiologik tersebut menjadi modal dasar dalam mengenali kondisi patologik yang dapat mengagnggu status kesehatan ibu ataupun bayi yang di kandungnya. Sehingga penolong atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan. a. Kehamilan normal 1) Tanpa adanya keluhan 2) Hasil pemeriksaan laboratorium yang baik a) Laboratorium rutin - Darah lengkap - Urine lengkap

- Tes kehamilan b) Laboratorium khusus - Pemeriksaan TORCH - Pemeriksaan serologis - Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal - Pemeriksaan air ketuban - Pemeriksaan infeksi hepatitis B ibu atau bayi - Pemeriksaan infeksi HIV/AIDS b. Kehamilan dengan resiko 1) Resiko tinggi/sangat tinggi 2) Meragukan 3) Resiko rendah c. Kehamilan disertai penyakit ibu yang mempengaruhi janin d. Kehamilan yang disertai komplikasi e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang f. Diagnosis diferensial 1) Pseudosiesis, Terdapat amenorhee, perut membesar tetapi tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif. Hal ini terjadi pada wanita yang ingin sekali hamil. 2) Kistoma Ovarii, Mungkin ada amenorhee, perut penderita makin besar tetapi uterusnya sebesar biasa. 3) Mioma uteri, Dapat terjadi amenorhee, perut makin besar uterusnya makin besar, kadang-kadang tidak merata, akan tetapi tanda-tanda kehamilan seperti Braxton Hicks dan reaksi kehamilan negatif. 4) Menopause, Terdapat amenorhee, umur wanita kira-kira di atas 43 tahun, uterus sendiri sebesar biasa, tanda-tanda kehamilan dan reaksi kehamilan negatif. (Wiknjosastro, 2007)

B. Konsep Dasar Antenatal Care 1. Pengertian Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan

kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas,

persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Asuhan antenatal care juga merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko kehamilan (Manuaba, 2009) Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genetalia eksterna serta payudara (mamma). Dalam hal ini hormonesomatomammotropin, estrogen, dan

progesterone mempunyai peranan penting. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita hamil dapat ditinjau dari perubahan fisiologis maupun perubahan pada psikologis. Untuk itulah ibu hamil sangat dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi khususnya pada akhir kehamilan. Dalam laporan ini akan membahas tentang kehamilan normal pada trimester I beserta perubahan-perubahannya baik secara fisiologis maupun psikologis 2. Tujuan Tujuan pengawasan antenatal: a) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas b) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai

hamil,persalinan dan kala nifas

c) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana d) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal 3. Jadwal Kunjungan ANC Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai standart yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung kefasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin di desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan standart dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil. a. Jadwal ANC menurut teori : Usia kehamilan 0 28 minggu : 4 minggu sekali Usia kehamilan 28 36 minggu : 2 minggu sekali Usia kehamilan 36 42 minggu : 1 minggu sekali

b.

Jadwal ANC menurut program : Kehamilan Trimester I ( 0 12 minggu ) Kehamilan Trimester II ( 12 28 minggu ) Kehamilan Trimester III ( minggu 28 42 ) : 1 kali : 1 kali : 2 kali

Kecuali jika ditemukan kelainan / faktor resiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif. d. Standar antenatal care 1. Pelayanan 10 T : a. b. c. d. e. Timbang BB. Ukur tinggi badan Ukur tekanan darah Ukur tinggi fundus uteri Tes DJJ

f. g.

Pemberian imunisasi (tetanus tekcoid) TT lengkap Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan

h. i. j. 2.

Tes terhadap penyakit menular seksual Temu wicara dalam persiapan rujukantatalaksana kasus Tatalaksana kasus

Membentuk tafsiran persalinan a. Menentukan tanggal perkiraan partus dengan rumus, yaitu: Hari +7 bulan -3 tahun+1 b. Jika HPHT lupa maka menggunakan patokan janin

primigravida dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu, multigravida pada kehamilan 16 mgg dapat pula sebagai pegangan dipakai perasaan nausea yang biasanya hilang pada kehamilan 12-14 minggu c. Menghitung BB janin dalam kandungan Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara jansan bila bagian bawah terendah janin masuk pintu atas panggul (Pintu Atas Panggul) PBBJ = (Tinggi Fundus Uteri11)x155, bila bagian bawah terendah janin belum masuk pintu atas panggul PBBJ=( Tinggi Fundus Uteri -12)x155 d. Menentukan umur kehamilan 1. Tinggi fundus dalam kehamilan cm atau menggunkan jarijari tangan seuai dengan usia kehamilan (dengan cara Mc.Donala). Posisi uterus di ketengahkan, letakkan ujung meteran pada simphisis kemudian diukur sampai pundus uteri maka akan terlihat dalam cm Tinggi Fundus Uteri dengan cm diukur mulai umur kehamilan > 22 minggu. Tabel 1.3 usia kehamilan Usia kehamilan Tinggi Uteri 8 12 Belum teraba 3 jari atas simfisis Sebesar telur bebek Sebesar telur angsa Fundus Keterangan

16 20 24 28 32 36 40

pusat simfisi

Sebesar kepala bayi

3 jari bawah pusat Sebesar kepala bayi Setinggi pusat 3 jari atas pusat pusat px Sebesar kepala bayi Sebesar kepala bayi

Sebesar kepala bayi

1 jari diabawah px Sebesar kepala bayi 3 jari dibawah px Fundus uteri turun

kembali karena kepala janin masuk ke rongga panggul

2. Berikut merupakan ukuran Tinggi Fundus Uteri dalam cm dikaitkan dengan umur kehamilan bila pertembuhan janin normal pada tinggi fundus uteri pada kehamilan 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm, 35 minggu 30 cm, pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali dan terletak 3 jari dibawah px.

e.

Palpasi abdomen (pemeriksaan leopold). 1. Leopold I Untuk menentukan fungsi fundus uteri, tentukan usia kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada fundus uteri. 2. Leopold II Untuk menentukan bagian yang ada disamping uterus, menentukan punggung kanan punggung kiri

3. Leopold III Untuk menentukan bagian janin yang berada diuterus bagian bawah dan menentukan apakah bagian janin bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul atau belum

4. Leopold IV Menentukan seberapa jauh bagian terendah janin masuk pintu atas panggul f. Menghitung denyut jantung janin Auskultasi dengan stateskop laenae bunyi jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu dengan dopller dapat terdengar detak usia keehamilan 12 minggu detak jantung janin. g. Pengkajian ANC 1. 2. 3. Aktivitas / istirahat Integritas ego Eliminasi : konstipasi, miksi meningkat, berat jenis urin meningkat, haimoroid 4. Makanan dan cairan a. b. c. Morning sickness, nyeri ulu hati Penambahan berat badan (8-12 hg) Anatomi fisiologi (flemodilusi)

5.

Nyeri / ketidaknyamanan Kram kaki, nyeri payudara, punggung, barton hiks

6. 7.

Pernapasan meningkat Keamanan : 5=36-37,6 0C Detak jantung janin 12 mgg dengan dopler, 20 mgg dengan stateskop serta gerakan janin

8.

Seksualitas a. b. c. Perubahan seksualitas Payudara meningkat, pigmentasi Godles, hegar, chadwick

9.

Interaksi soisial

10. Penyuluhan/pembelajaran 11. Pemeriksaan diagnostik

4. Pemeriksaan Kehamilan Pemeriksaan Pertama Pemeriksaan pertama diharapkan menetapkan data dasar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dan kesehatan Ibu sampai persalinan. Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan: 1. Periksa dalam, untuk menentukan besarnya rahim. 2. Pemeriksaan dengan spekulum untuk menilai keadaan serviks, vagina, dan sekitarnya. 3. Pemeriksaan sitologi. Pemeriksaan ulang Pada pemeriksaan ulang perlu diperhatikan agar puting susu sejak dini mendapat pemeliharaan yang baik. Puting susu yang belum menonjol ditarik keluar dan dimasase dengan minyak atau dengan menggunakan pompa susu. Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur kehamilan 28 minggu.Selanjutnya tiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu dan seterusnya tiap minggu sampai bersalin.Jadwal ini tidaklah kaku dan penelitian di Indonesia menunjukkkan bahwa ANC sebanyak 4x selama kehamilan dengan distribusi yang merata memberikan pregnancy outcome yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: Dari pihak ibu: Tekanan darah Berat badan Gejala/tanda-tanda seperti sakit kepala, perubahan visus, sakit abdomen, nausea, muntah, perdarahan, disuria, air ketuban yang merembes, dll Tinggi fundus

Keadaan serviks (posisi, konsistensi, pendataran, pembukaan terutama pada kehamil;anlanjut)

Ukuran pelvis (pada primigravida)

Dari pihak janin: DJJ (denyut jantung janin) Ukuran janin (TBJ, taksiran berat janin) letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala) Aktivitas Kembar atau tunggal

Laboratorium hemoglobin, hematokrit STS pada trimester III diulang Kultur untuk gonokokus Protein dalan urin bila diperlukan

C. Konsep dasar P4K (PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI) 1. Pengertian P4K dengan stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB Pasca Persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatakan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.

2. Tujuan P4K a) Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K di setiap rumah ibu hamil yang memuat informasi tentang : lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan, fasilitas tempat persalinan, calon donor darah dan transportasi serta pembiayaan. b) Adanya perencanaan persalinan c) Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama hamil, bersalin maupun nifas. d) Meningkatakan keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun nonformal, dukun, kelompok masyarakat, dalam perencanaan dan pencegahan komplikasi dengan stiker, KB Pasca Salin dengan

peranannya masing-masing.

3. Manfaat P4K a. Mempercapat berfungsinya desa siaga. b. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standar. c. Meningkatanya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil. d. Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun. e. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini. f. Meningkatnya peserta KB Pasca Salin.

g. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi. h. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi.

4. Komponen P4K Dengan Stiker Fasilitas aktif oleh Bidan : a. Pencatatan ibu hamil b. Dasolin / Tabulin c. Donor darah d. Transport / ambulan desa e. Suami / keluarga menemani ibu pada saat bersalin f. IMD ( Inisiasi Menyusui Dini )

g. Kunjungan Nifas h. Kunjungan rumah ( P4K Depkes RI dan USAID dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB)

D. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Pengkajian merupakan langkah awal dari peroses keperawatan. Pengkajian yang benar dan terarah akan mempermudah dalam

merencanakan tindakan dan evaluasi dari tindakan yang dilaksanakan. Pengkajian dilakukan secara sistematis, berisikan informasi subyektif dan obyektif dari klien yang diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik. Pengkajian terhadap klien post meliputi: a. Identitas klien Data dari klien mmeliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan ,alamat, medikal record dan lain-lain. b. Riwayat kesehatan 1) Riwayat kesehatan dulu Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik, hemofilia, riwayat preeklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan kompresi pembuluh darah, tempat implantasi plasenta, retensi sisa plasenta. 2) Riwayan kesehatan sekarang Keluhan yang dirasakan saat ini yaitu : kehilangan darah dalam jumlah banyak (>500ml), nadi lemah, pucat, lokea berwarna merah, haus pusing, gelisah, letih, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin , dan mual. 3) Riwayat kesehatan keluarga Adanya riwayat keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi , penyakit jantunng dan preeklaampsia, penyakit keturunan hemopilia dan penyakit menular. c. Riwayat obstetric 1) Riwayat menstruasi meliputi : menarche, lama siklus, banyaknya, baunya, keluhan waktu haid, HPHT 2) Riwayat perkawinan meliputi : usia kawin, kawin yang ke berapa, usia mulai hamil 3) Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu

a) Riwayat hamil meliputi ; waktu hamil muda, hamil tua, apakah ada abortus, retensi plasenta. b) Riwayat persalinan meliputi : tua kehamilan, cara persalinan, penolong, tempat bersalinan, apakah ada kesulitan dalam

persalinan anak lahir apa mati, berat badan anak waktu lahir, panjang waktu lahir, c) Riwayat nifas meliputi : keadaan lochea, apakahh ada pendarahan, ASI cukup atau tidak dan kondisi ibu saat nifas, tinggi fundus uteri dan kontaksi d) Riwayat kehamilan sekarang Hamil muda, keluhan selama hamil muda Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan tekanan darah, keadaan gizi akibat mual, keluhan lain. Riwayat antenatal care meliputi ; dimana tempat pelayanan, berapa kali, perawatan serta pengobatan yang didapat d. Pola aktivitas sehari-hari 1) Makan dan minum, meliputi komposisi makanan, frekuensi, baik sebelum dirawat maupun selama dirawat. Adapun makan dan minum pada masa nifas harus bermutu dan bergizi, cukup kalori, makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayur dan buahbuahan 2) Eliminasi, meliputi pola deffekasi, frekuensi, jumlah, warna,

konsistensi. Adanya perubahan pola miksi dan defekasi. 3) BAB harus ada 3-4 hari post partum sedangkan miksi hendaklah secepatnya dilakukan sendiri (Rustam Mukhtar, 1995). 4) Istirahat atau tidur meliputi gangguanpola tidur karena perubahan peran dan melaporkan kelelahan yang berlebihan. 5) Personal hygiene meliputi ; pola atau frekuensi mandi, menggosok gigi, keramas, baik sebelum dan selama di rawat mengganti balutan atau duk. serta perawtan

2. Diagnosa Keperawatan a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus b. Resiko terjadinya gawat janin berhubungan dengan kehamilan lama c. Ansietas berhubungan dengan persalinan lama

3. Rencana Tindakan a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus Tujuan : pengurangan rasa nyeri yang dialami selama peroses persalinan intervensi: 1) Kaji tingkat nyeri Rasional: pengukuran nilai ambang nyeri 2) Jelaskan tentang peroses terjadinya nyeri Rasional:meningkatkan koping klien dalam menghadapi nyeri. 3) Atur posisi klien senyaman mungkin dan elusan pinggang Rasional: mengurangi erasa nyeri dan memberikan kenyamanan 4) Anjurkan klien teknik relaksasi nafas dalam Rasional:mengurangi rasa tidak nyaman, otot-otot dapat menjadi rileks 5) Anjurkan keluarga untuk mendampingi klien Rasional: dengan kehadiran keluarga, adalah dukungan moril dan memberi rasa nyaman bagi klien.

b. Resiko terjadinya gawat janin berhubungan dengan kehamilan lama. Tujuan: Tidak terjadi gawat janin Kriteria: TD : 120/90 mmhg HIS : 3-4 kali dalam 10 menit Rencana tindakan 1) Monitor vital sign Rasional : peningkatan tensi merupakan potensi dari adanya keselamatan ibu dan janin 2) Monitor kesejahtraan janin manual Rasional : untuk mengetahui perkembangan janin 3) Kolaborasi monitoring NST Rasional : ancaman gawat janin dapat diketahui dari perubahan gambaran.

c. Ansietas berhubungan dengan persalinan lama dan proses persalinan Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam diharapkan cemas yang dirasakan ibu berkurang atau hilang. Kriteria hasil : 1) Klien dapat mengontrol kecemasannya 2) Klien siap dalam menghadapi peroses persalinan Intervensi : 1) Dukungan psikologis dari suami dan keluarga Rasional : dengan motivasi kepada keluarga dan suami akan mengurangi kecemasan yang dirasakan ibu 2) Yakinkan ibu bahwa persalinan akan berjalan dengan lancar dan aman Rasional : ibu akan merasa lebih tenang 3) Berikan ibu posisi yang nyaman seperti miring kanan / miring kiri, jongkok dan terlentang Rasional : dengan posisi yang nyaman, cemas akan berkurang dan diharapkan bayi cepat dilahirkan 4) Pimpin pasien dalam teknik bernafas dan latihan relaksasi Rasional : mengurangi rasa tidak nyaman 5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapy Rasional : pemberian drip oksitosin akan mempercepat persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham Gary F, dkk.2005. Obstetri Williams. Jakarta : IGC Doenges ME, 2001, Rencana Keperawatan MaternaL/Bayi : Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien,Edisi 2 EGC Jakarta. Manuaba, Frof. Dr. Ida Bagus Gde. 2009. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Saifudin, dkk. 2001. Buku Panduan Praktek pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Edisi I, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Wiknjosastro, Hanifa. Dkk, ( 2007 ). Ilmu Kebidanan Edisi 4.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka http://medicastore.com/penyakit_subkategori/17/index.html

http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/index.html

You might also like