You are on page 1of 15

Molekul Selulosa

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa sholawat serta salam semoga Allah SWT melimpahkan kepada nabi Muhammad SAW. Buku yang berjudul MOLEKUL SELULOSA disusun untuk memenuhi

tugas mandiri mata kuliyah Biokimia semestre4 tahun akademik 2011/2012, dalam kesempatan ini saya ucapkan banyak terimakasih kepada Edy Chandra, S.Si, MA dan Evi Roviati, S.Si, M.Pd selaku dosen pengampuh mata kuliyah Biokimia. Dalam penyajian buku ini disadari banyak kelemahan dan kekurangan baik keterbatasan kemampuan maupun pengetahuan. Untuk itu butuh saran dan kritik guna memperbaiki dan menyempurnakan penulisan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita yang membacannya. Amin Cirebon, Oktober 2010

Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. II. PENDAHULUAN ISI A. Pengertian Selulosa B. Struktur Molekul Selulosa C. Sifat Selulosa

D. Keberadaan Selulosa E.Manfaat Selulosa F. Proses Pembuatan Selulosa G. Macam-macam Selulosa H. Uji Selulosa III. KESIMPULAN IV. DAFTAR PUSTA
BAB I

PENDAHULUAN Tumbuh-tumbuhan yang mengandung selulosa cukup melimpah di Indonesia dan merupakan sumber alam yang dapat diperbaharui dengan pembudidayaan diantaranya seperti yang sedang digalakkan pemeritah yaitu hutan tanaman industri (HTI) untuk memasok kebutuhan bahan baku selulosa untuk kepentingan industri pulp kertas dan dissolving pulp. Produksi selulosa kebanyakan sebagai pulp untuk pembuatan kertas, sedangkan dissolving pulp untuk serat rayon produksinya masih relatif rendah. Selulosa merupakan bagian utama susunan jaringan tanaman berkayu, bahan tersebut terdapat juga pada tumbuhan perdu seperti paku, lumut, ganggang dan jamur. Penggunaan terbesar selulosa yang berupa serat kayu dalam industri kertas dan produk turunan kertas lainnya. Industri lain yang banyak menggunakan bahan baku ini adalah industri pertekstilan yang dikenal sebagai serat rayon. Indonesia memiliki sumber daya/hasil hutan maupun hasil pertanian sebagai potensi bahan selulosa yang sangat kaya. BAB II ISI A. PENGERTIAN SELULOSA Selulosa adalah karbohidrat paling melimpah di alam, namun

pemanfaatannya belum optimum. Selulosa terdiri atas monomer glukosa yang

dihubungkan dengan ikatan - 1,4-glikosida. Dengan menghidrolisis ikatan glikosida, dapat diperoleh glukosa, yang kemudian dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti produksi bioetanol. Salah satu masalah pada hidrolisis selulosa adalah keberadaan lignin dan hemiselulosa yang menjadi penghambat bagi hidrolisis selulosa. Selulosa juga salah satu polimer yang mengandungi unit-unit glukosa dari beberapa ratus hingga lebih daripada 10000 gabungan atau ikatan glukosa jenis anomer yang membolehkan selulosa membentuk satu rantai yang sangat panjang. Selulosa tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan kuprik hidroksida berammonia (bahan uji Schweitzer). Selulosa juga larut dalam larutan zink klorida berasid hidroklorik. Selulosa tidak memberi warna biru dengan iodin.Selulosa adalah struktur berkomponen pada dinding sel utama pada tumbuhan. Selulosa merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman dan menempati hampir 60% komponen penyusun struktur kayu. Jumlah selulosa di alam sangat berlimpah sebagai sisa tanaman atau dalam bentuk sisa pertanian seperti jerami padi, kulit jagung, gandum,kulit tebu dan lain-lain tumbuhan. Selulosa merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman dan menempati hampir 60% komponen penyusun struktur kayu. Jumlah selulosa di alam sangat berlimpah sebagai sisa tanaman atau dalam bentuk sisa pertanian seperti jerami padi, kulit jagung, gandum,kulit tebu dan lain-lain tumbuhan. Secara kimia, selulosa merupakan senyawa polisakarida yang terdapat banyak di alam. Bobot molekulnya tinggi, strukturnya teratur berupa polimer yang linear terdiri dari unit ulangan -D-Glukopiranosa. Karakteristik selulosa antara lain muncul karena adanya struktur kristalin dan amorf serta pembentukan mikro fibril dan fibril yang pada akhirnya menjadi serat selulosa. Sifat selulosa sebagai polimer tercermin dari bobot molekul rata-rata, polidispersitas dan konfigurasi rantainya. Sebagai sumber serat, batang pisang cukup potensial untuk di kembangkan menjadi pulp karena memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi (Anonim, 2007) Selulosa asetat adalah suatu senyawa kimia buatan yang digunakan dalam film fotografi. Secara kimia, selulosa asetat adalah ester dari asam asetat dan selulosa. Senyawa ini pertama kali dibuat pada tahun 1865. Selain pada film

fotografi, senyawa ini juga digunakan sebagai komponen dalam bahan perekat, serta sebagai serat sintetik. Film fotografi yang terbuat dari asam asetat pertama kali diperkenalkan pada 1934, menggantikan selulosa nitrat yang sebelumnya menjadi standar. Kelemahan film selulosa nitrat adalah senyawa tersebut tidak stabil dan mudah sekali terbakar. Bila terjadi kontak dengan oksigen, film selulosa asetat menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi, serta melepaskan asam asetat. Fenomena ini disebut "sindrom cuka", karena asam asetat merupakan bahan utama dalam cuka. Sejak dekade 1980-an, film dari poliester (sering juga disebut dengan nama dagang dari Kodak Estar) mulai menggantikan film dari selulosa asetat, terutama untuk tujuan pengarsipan. Sebelum munculnya poliester, film selulosa asetat juga dipakai pada pita magnetik. Sekarang selulosa asetat masih digunakan dalam beberapa hal, misalnya negatif dari gambar bergerak. B. STRUKTUR MOLEKUL SELULOS Unit struktur selulosa

Selulosa ialah polimer yang selari atau lurus dengan formula (C6H10O5)n. Polimer yang lurus adalah -(1" type="#_x0000_t75"> 4)-D-glukopiranos dengan ikatan yang menstabilkan struktur selulosa.Serat selulosa adalah sangat halus dan fleksibel. Struktur fisikal selulosa Seperti kanji,selulosa mencipta satu rangkaian panjang hasil gabungan daripada beberapa ratus molekul glukosa.selulosa adalah kumpulan polisakrida yang tersusun dalam susunan yang selari untuk membentuk selulosa mikrofibril. Mikrofibril yang kecil diikat atau dibungkus bersama untuk membentuk makrofibri.

Gambar Rajah Gentian Selulosa Microfibrils selulosa adalah sangat kuat dan tidak anjal kerana kehadiran ikatan hidrogen. Ahli-ahli kimia memanggil susunan ini sebagai "habluran," bermaksud bahawa microfibrils mempunyai ciri-ciri hablur. Molekul selulosa adalah tegar. Selulosa I dan selulosa I mempunyai kepanjangan yang sama (1.043 nm merujuk kepada bahagian dalam hablur, 1.029 nm pada permukaan luar) tetapi berbeza pada saiz. Selulosa I dan selulosa I berubah dengan membengkok semasa mikrofibril membesar. Struktur selulosa dalam sel tumbuhan Dalam dinding sel tumbuhan bebenang atau serat yang terbentuk adalah serat selulosa. Terdapat dua jenis selulosa di dalam serat selulosa iaitu selulosa mikrofibril dan selulosa makrofibril seperti acuan yang berbentuk bebenang yang berkumpul bersama lain-lain sel polisakarida dan protein dan membenarkan peredaran cecair di antara dinding sel dan pada seluruh dinding sel. Susunan selulosa mikrofibril di antara polisakarida dan protein menghasilkan ikatan yang kuat pada dinding sel tumbuhan.Dinding sel tumbuhan menjalankan pelbagai fungsi diantaranya ialah menegarkan dinding sel. Dinding sel melindungi bahagian dalaman sel tumbuhan. Tidak seperti komponen dinding sel yang lain,yang mana proses sintesis berlaku pada bahagian dalam sel tumbuhan,selulosan disintesiskan di atas permukaan dinding sel.Berada di antara plasma membran tumbuhan ialah enzim yang dipanggil selulosa sintetas yang bertindak mensintesiskan selulosa.Apabila selulosa disintesiskan,satu terbitan baru akan wujud iaitu selulosa mikrofibril yang berada pada permukaan dalam

sel.Kemudian selulosa mikrofibril akan mengikat di antara satu sama lain untuk membentuk selulosa makrofibril yang berada pada permukaan tengah sel.Selulosa makrofibril membesar untuk membentuk serat yang dinamakan serat selulosa.

C. SIFAT SELULOSA Selulosa Alkali Bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan produk selulosa ether dan selulosa zantat. Selulosa bertindak balas dengan 12-18% NaOH untuk menghasilkan alkali selulosa. Struktur selulosa akan rusak apabila ikatan hidrogen rusak. Alkali selulosa digunakan dalam pelbagai industri asas kimia seperti dalam pembuatan pulpa dan kertas.tekstil dan detergen. Selulosa Ester Nitroselulosa Selulosa asetat Selulosa zantat Nitroselulosa dihasilkan dengan menggunakan sulfuric/asid nitric atau asid sulfuric/potassium nitrat.Kapas yang digunakan untuk menghasilkan nitroselulosa ialah kapas selulosa.Selulosa dicampur bersama dengan asid nitrat,setelah selulosa dinitratkan ianya dibasuh dan dikeringkan. Selulosa aseta Organik ester Sintetik fiber Selulosa asetat merupakan sebatian kimia buatan yang digunakan dalam filem fotografi. Secara kimia, selulosa asetat adalah ester dari asid asetat dan selulosa. Sebatian ini pertama kali dibuat pada tahun 1865. Selain filem fotografi, sebatian ini juga digunakan sebagai komponen dalam bahan pelekat, serta sebagai

serat sintetik.Filem fotografi yang terbuat dari asid asetat pertama kali diperkenalkan pada 1934, menggantikan selulosa nitrat yang sebelumnya menjadi kebiasaan. Kelemahan filem selulosa nitrat adalah sebatian tersebut tidak stabil dan mudah sekali terbakar. Apabila terjadi hubungan dengan oksigen, filem selulosa asetat menjadi rosak dan tidak dapat digunakan lagi, serta melepaskan asid asetat. Fenomena ini disebut "sindrom cuka", kerana asid asetat merupakan bahan utama dalam cuka. Sejak dekade 1980-an, filem dari poliester (sering juga disebut dengan nama komersial dari Kodak Estar) mulai menggantikan filem dari selulosa asetat, terutama untuk tujuan pengarkiban. Sebelum munculnya poliester, filem selulosa asetat juga dipakai pada pita magnet. Sekarang selulosa asetat masih digunakan dalam beberapa hal, misalnya negatif filem. molekul selulosa akan membentuk mikrofibril yang sebagian berupa daerah teratur (kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang teratur. Beberapa mikrofibril membentuk fibril yang akhirnya menjadi serat selulosa. Selulosa memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut. Hal ini berkaitan dengan struktur serat dan kuatnya ikatan hidrogen. D. KEBERADAAN SELULOSA Selulosa ditemui dalam tumbuhan mikrofibril (2-20 nm diameter and 100 40 000 nm long).Struktur rangkaian selulosa adalah struktur ikatan yang kuat pada dinding sel.Serat Selulosa digunakan dalam penyedian pulpa.Selulosa

membolehkan penghidratan yang tinggi bagi sesetengah bacteria(cth:- Acetobacter xylinum)

Gambar 4. Selulosa ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh manusia. Selulosa yang melewati sistem pencernaan makanan tidak diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang diterima sistem pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung dari sumbernya Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan struktur-struktur kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Dapatkah Anda menemukan bagian dari struktur molekul selulosa yang diulang? Ingat bahwa bagian cincin dari molekul selulosa semuanya identik. Ada satuan-satuan monomer yang bergabung membentuk polimer. Glukosa adalah nama monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Berdasarkan Gambar 4, satuan glukosa yang digambarkan dalam bentuk sederhana tanpa atom karbon dan hidrogen. Struktur lengkap glukosa digambarkan sebagai berikut.

Tabel 1. Komposisi kimia serat alam Nama Abaka Coir Kapas Flax Jute Mesta Palmirah Selulosa 60-65 43 90 70-72 61-63 60 40-50 Hemi Selulosa 6-8 1 6 14 13 15 15 Lignin 5-10 45 4-5 3-13 10 42-45 Ket Pisang Sabut Kelapa Bungkus, Biji -

Nenas Rami Sisal Straw

80 80-85 60-67 40

3-4 10-15 28

12 0,5-1 8-12 18

Daunnya Kulit Batang Daun -

Sumber: http://buletinlitbang. Dephan.go.id. Tahun 2007 E. MANFAAT SELULOSA Serat rami (Boehmeria nivea ini merupakan bahan yang dapat diolah untuk kain fashion berkualitas tinggi dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi (selulose ). Selulosa berkualitas tinggi merupakan salah satu unsur pokok pembuat an bahan peledak dan atau propelan (propellant) yaitu isian dorong untuk meledakkan peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi pulp berkualitas tinggi sebagai bahan baku. Selulosa zantat Digunakan dalam pembuatan kain sutera tiruan, Untuk menghasilkan rayon atau viscose dan selopan. pembuatan aneka jenis kertas Industri-indusri yang menggunakan selulosa sebagai bahan baku meliputi industri kertas, industri yang memproduksi bahan penyerap (absorbent) seperti popok bayi, kertas, tissue, pembalut wanita dan lain-lain. Industri yang memproduksi Carboxy Methyl Cellulose (CMC) untuk digunakan pada industri makanan dan industri memproduksi selulosa asetat dan selulosa nitrat sebagai bahan plastik dan tekstil (rayon). Berbagai jenis kayu dapat juga dimanfaatkan sebelum diolah untuk diambil selulosanya, misalnya : untuk keperluan bahan bangunan seperti untuk lantai, dinding, pintu, kusen dan untuk bantalan rel kereta api, tiang listrik, telepon, untuk alat musik, alat olahraga, bagian-bagian kapal, bus, kereta api, aeromodelling dan lain-lain. Pemanfaatan Selulosa di bidang Pertahanan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara dalam melaksanakan tugas pokoknya, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI memerlukan berbagai jenis alat/sarana termasuk persenjataan.

sebagai bahan baku utama pembuatan propelan atau bahan peledak. Sedangkan selulosa kualitas dibawahnya digunakan sebag Selain dimanfaatkan untuk industri pulp, tekstil (rayon dan cotton), film dan peralatan rumah tangga, selulosa juga dimanfaatkan untuk industri pembuatan selulosa asetat. Selulosa asetat digunakan sebagai membran ultra filtrasi, pemisahan metanol - metil tersier butil ester, dan proses osmosis balik dalam pengolahan limbah pelapisan logam (electroplating) bahan baku pada industri kertas dan industri tekstil (Anonim, 2007). F. PROSES PEMBUATAN SELULOSA Persiapan Bahan Baku. Bahan baku yang digunakan adalah batang rami tanpa serat, serat rami kasar(China grass) campuran batang dan serat, dengan berat masing-masingnya 20 gram kering yang dikirim oleh produsen serat rami dari Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren) Darussalam, Garut. Bahan-bahan tersebut kemudian diserpih/dipotong-potong ukuran 3 - 5 cm dihaluskan kemudian disaring dengan menggunakan saringan 40 mesh dan 60 mesh, hasil saringannya akan lolos di 40 mesh dan tertaHan di 60 mesh. Selanjutnya dilakukan pemasakan, dan sebagian diserbuk untuk dianalisis komponen kimianya per bahan baku. Penentuan Morfologi Serat. Penentuan morfologi serat bertujuan untuk mengetahui dimensi serat dan turunannya. Hal itu dilakukan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI). Setiap materi kayu dan bukan kayu bila dilihat dibawah mikroskop, akan terlihat serat-seratnya yang melekat satu dengan yang lainnya. Dari penampang melintangnya serat-serat tersebut mempunyai dinding dan lubang tengahnya yang disebut lumen. Senyawa yang melekat satu serat dengan serat lainnya disebut lignin, yang terdapat didalam Lame/a tengah. Lapisan dinding serat dibedakan karena molekul-molekul selulosa yang terdapat pada tiap lapisan mempunyai susunan arah melingkar yang berbeda. Dinding serat dapat dibedakan menjadi: 1) Dinding primer; merupakan lapisan paling luardari serat. 2) Dinding sekunder; merupakan lapisan dibawah dinding primer.

Analisis Komponen Kimia Bahan Baku. Analisis komponen kimia bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia yang terdapat dalam bahan baku, yang terdiri dari kadar holoselulosa, selulosa alfa, lignin, pentosan, ekstraktif, mineral (abu), kelarutannya dalam 1 % NaOH serta kelarutannya dalam air yang dilakukan menurut SNI. Prehidrolisa bertujuan untuk mempercepat penghilangan pentosan

(hemiselulosa) dalam bahan baku rami pada waktu pemasakan (cooking). Prehidrolisa menggunakan air lunak (soft water) atau larutan asam encer. perhidrolisa adalah sebagai berikut: 1) Temperatur maksimum : 135C 2) Rasio bahan baku temadap cairan pemasak 1 : 6 3) Waktu : 1 Jam Setelah prehidrolisa, filtratnya dikeluarkan (ditiriskan), dan selanjutnya dilakukan pemasakan (cooking). Pemasakan (cooking). Pemasakan terhadap batang rami, serat rami dan campuran batang dan serat rami bertujuan untuk mendapatkan pulp belum putih (coklat) dengan menggunakan proses soda dan soda antrakinon (soda-Aq). Pulp hasil pemasakan diouci dengan air lunak panas untuk menghilangkan lindi hitam. Pulp hasil pemasakan selanjutnya ditentukan rendemen dan bilangan kappanya menurut SNI. Kondisi proses pemasakan sebagai berikut: 1) Temperatur : 135C 2) Rasio bahan baku terhadap cairan pemasak : 1 : 5 3) Waktu menuju suhu maksimum : 1,5 Jam 4) Waktu pada suhu maksimum : 2 Jam Pemutihan Pulp (bleaching). Pemutihan pulp hasil pemasakan bertujuan Kondisi

untuk mendapatkan pulp larut (dissolving pulp) putih dengan kadar selulosa a yang tinggi. selulosa alfa yang tinggi. Pemutihan pulp dilakukan tanpa menggunakan klorin (CI2), tetapi menggunakan senyawa klor (CI02) yang dikenal dengan proses elemental chlorine free (ECF), dengan 5 tahapan proses yaitu DEDED (klordioksida awal; ekstraksi-1; klordioksida-1; ekstraksi-2; klordioksida-2). Pulp dari setiap Proses

tahap pemutihan dicuci dengan air lunak panas hingga bersih (pH netral).

ECF dilakukan untuk menekan atau mengeliminasi dampak negatif limbah kimia terhadap lingkungan. Kondisi proses pemutihan pulp seperti pada tabel 2.

TABEL 2. KONDISI PROSES PEMUTIHAN PULP

PARAMETER

D100

D1

D2

- CIO2, %

0,22 KN

0,5

- NaOH, %

1 10 70

10 75

1 10 70

10 75

- Konsistensi, % 10 UC

Temperatur, 60

- Waktu reaksi, 65 menit

90

180

90

180

Penentuan Kualitas Pulp Putih. Pulp larut (dissolving pulp) putih yang diperoleh selanjutnya dianalisis komponen kimianya termasuk kadar selulosa alfanya. Selain itu ditentukan pula viskositas dan derajat putih pulpnya, yang

terlebih dahulu pulp dibuat lembaran dan dikeringkan dalam ruangan terkondisi pada suhu 23 C selama 24 jam sesuai prosedur SNI. G. MACAM-MACAM SELULOSA Berdasarkan derajat polimerisasi (DP) dan kelarutan dalam senyawa natrium hidroksida (NaOH) 17,5%, selulosa dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu; Selulosa (Alpha Cellulose) adalah selulosa berantai panjang, tidak larut dalam larutan NaOH 17,5% atau larutan basa kuat dengan DP (derajat polimerisasi) 600 1500. Selulosa a dipakai sebagai penduga dan atau penentu tingkat kemumian selulosa Selulosa (Betha Cellulose) adalah selulosa berantai pendek, larut dalam larutan NaOH 17,5% atau basa kuat dengan DP 15 - 90, dapat mengendap bila dinetralkan Selulosa (Gamma cellulose) adalah sama dengan selulosa , tetapi DP nya kurang dari 15. Selain itu ada yang disebut Hemiselulosa dan Holoselulosa yaitu: Hemiselulosa adalah polisakarida yang bukan selulosa, jika dihidrolisis akan menghasilkan D-manova, D-galaktosa, D-Xylosa, L-arabinosa dan asam uranat. Holosefulosa adalah bagian dari serat yang bebas dan sari dan lignin, terdiri dari campuran semua selulosa dan hemiselulosa. Selulosa merupakan kualitas selulosa yang paling tinggi (mumi). Selulosa > 92% memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan propelan dan atau bahan peledak. Sedangkan selulosa kualitas dibawahnya digunakan sebagai bahan baku pada industri kertas dan industri sandang/kain (serat rayon). Selulosa dapat disenyawakan (esterifikasi) dengan asam anorganik seperti asam nitrat (NC), asam sulfat (SC) dan asam fosfat (FC). Dari ketiga unsur tersebut, NC memiliki nilai ekonomis yang' strategis daripada asam sulfat/SC dan fosfat/FC karena dapat digunakan sebagai sumber bahan baku propelan/bahan peledak pada industri pembuatan munisi/mesin dan atau bahan peledak. H. UJI SELULOSA Macam-macam pengujian untuk memperoleh selulosa alfa dari tanaman rami adalah sebagai berikut:

Uji Morfologi Serat. Uji morfologi serat dilaksanakan untuk menunjukkan panjang serat dalam keadaan utuh, dalam hal ini panjang serat merupakan sifat utama untuk menentukan kekuatan pulp dan kekuatan kertas. Uji Bilangan Kappa. Uji bilangan kappa dilaksanakan untuk menentukan jumlah pemakaian bahan kimia yang digunakan dalam proses pemutihan (bleaching). Uji Kadar Selulosa dalam Pulp. Uji kadar selulosa dalam pulp dilaksanakan untuk menentukan kadar selulosa , dan , yang ada dalam pulp putih maupun pulp yang belum diputihkan. Uji Kadar Abu. Uji kadar abu dilaksanakan untuk menentukan kadar abu yang terdapat dalam contoh yang akan diuji (tanaman rami yang terdiri dari batang, serat dan campuran batang dan serat rami). Uji Kelarutan Kayu (dalam Air Dingin dan Air Panas). Uji kelarutan kayu dalam air dingin dan air panas dilaksanakan untuk menentukan banyaknya komponen kayu yang larut dalam air dingin maupun air panas , meliputi garam-garam organik, garam-garam anorganik, gula, siklitol, pectin, galaktan, tannin, pigmen, polisakarida dan komponen lain yang temidrolisa. Uji Lignin. Uji lignin dilaksanakan untuk mengetahui jumlah lignin yang terdapat dalam kayu dan pulp. Lignin yaitu bagian yang terdapat dalam lamela tengah dan dinding sel yang berfungsi sebagai perekat antar sel, merupakan senyawa aromatik berbentuk amorf. Pulp akan mempunyai sifat fisik atau kekuatan yang baik apabila mengandung sedikit lignin, karena lignin bersifat kaku dan rapuh. Uji KadarAir. Uji kadar air dilaksanakan untuk menentukan kebutuhan jumlah cairan pemasak. Demikian pula kadar air pulp untuk menentukan jumlah kebutuhan bahan pemutih. Uji Kadar Sani Uji kadar sari (ekstrak alkohol-benzena) dilaksanakan untuk mengetahui jumlah kandungannya yang terdapat dalam pulp. Sari (ekstrak) alkohol benzena adalah zat dalam kayu atau pulp yang terekstrasi oleh alkohol benzena sebagai pelarut, dilakukan pada titik didih pelarut dalam waktu tertentu. Uji dalam Larutan Natrium Hidroksida Satu Persen. Uji dalam larutan natrium hidroksida satu persen dilaksanakan untuk menyatakan banyaknya komponen yang larut, meliputi senyawa anorganik dan organik.

KESIMPULAN Selulosa merupakan pembentuk struktur dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat tidak dapat dicerna oleh manusia sehingga berfungsi sebagai sumber serat yang membantu memperlancar defakasi. Bagi manusia, fungsi selulosa sebagai serat banyak sekali keuntungannya, antara lain memperlancar buang air besar, dan dapat menghindarkan dari berbagai penyakit seperti haemorrhoid (ambeyen),

divertikulosis, kanker pada usus besar, appendicitis, diabetes, penyakit jantung koroner dan obesitas. Penggunaan terbesar selulosa di dalam industri adalah berupa serat kayu dalam industri kertas dan produk kertas dan karton. Pengunaan lainnya adalah sebagai serat tekstil yang bersaing dengan serat sintetis. Untuk aplikasi lebih luas, selulosa dapat diturunkan menjadi beberapa produk, antara lain Microcrystalline Cellulose, Carboxymethyl cellulose, Methyl cellulose dan hydroxypropyl methyl cellulose.

You might also like