You are on page 1of 2

SKENARIO 1 GANGGUAN PENAMPILAN Chyntia berumur 28 tahun datang ke praktik dokter gigi ingin dibuatkan gigi tiruan cekat

untuk menggantikan gigi depan atas yang hilang agar dapat memperbaiki penampilannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan foto rontgen periapikal menunjukkan bahwa pada gigi 21, 12 mempunyai crown and root ratio adalah 1:2. Hasil pemeriksaan intraoral, gigi 21 menunjukkan adanya karies superfisial pada bagian palatal. Pada pemeriksaan klinis, gigi-gigi anterior menunjukkan overjet 2 mm dan overbite 2 mm. Pemeriksaan kedalaman sulkus gingival (probing depth) pada gigi 12 dan 21 menunjukkan 1,5 mm pada semua sisi. Dokter gigi telah mempertimbangkan jaringan periodontal gigi penyangga dan menjelaskan rencana perawatan yang akan dilakukannya pada Chyntia.

STEP 1 1. Crown and root ratio: perbandingan antara jarak oklusal gigi ke alveolar crest dengan panjang akar yang tertanam di dalam tulang alveolar. Perbandingan mahkota-akar yang optimal untuk gigi penyangga GTJ adalah 2:3 atau minimal 1:1. Perbandingan mahkota-akar ini sangat perlu diketahui oleh dokter gigi untuk mengetahui dukungan tulang alveolar yang dimiliki gigi geligi dan membantu menyusun rencana perawatan serta mengetahui prognosis perawatannya. Jika panjang akar yang tertanam di dalam tulang alveolar lebih panjang daripada yang berada di atas tulang alveolar, prognosis keberhasilan perawatannya bisa menjadi baik. Namun sebaliknya, jika panjang akar yang tertanam di dalam tulang alveolar lebih pendek daripada yang berada di atas tulang alveolar maka gigi penyangga akan mendapatkan tekanan yang lebih besar dan menyebabkan prognosis menjadi buruk. 2. Gigi tiruan cekat: gigi tiruan yang direkatkan secara permanen untuk memperbaiki kehilangan gigi (contoh: GTJ). Gigi tiruan cekat direkatkan pada gigi penyangga dengan tujuan utama untuk memelihara gigi tersebut dan untuk mengembalikan fungsi pengunyahan. STEP 2 1. Apakah tujuan dari dibuatnya gigi tiruan cekat ? 2. Apakah rencana perawatan yang cocok untuk pasien di skenario ? 3. Apakah indikasi dan kontraindikasi serta kelebihan dan kekurangan dari perawatan yang dilakukan pada pasien di skenario ? 4. Tindakan dan pertimbangan apa yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan perawatan pada kasus di skenario ? 5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan perawatan pada pasien di skenario ? STEP 3 1. Tujuan dari gigi tiruan cekat: a. Menhindari akibat dari kehilangan gigi seperti : - kontak premature - Migrasi gigi

b. c. d. e. f. g. h.

i. j.

- Resesi ginggiva - Erupsi berlebihan Tujuan estetik, khususnya pada gigi anterior. Mengembalikan fungsi fonetik. Menjaga supaya gigi antagonis tidak mengalami supraposisi dan supaya gigi sebelahnya tidak mengalami drifting. Mengembalikan fungsi mastikasi. Membantu dalam perawatan splinting periodontal, namun disini perawatan splinting periodontal bukan merupakan perawatan utama. Mendapatkan keserasian oklusi. Dalam hal ini terdapat keselarasan hubungan antara gigi geligi dengan sendi temporomandibular. Meningkatkan psikologi pasien. Hal ini biasanya berkaitan dengan pekerjaan yang mengharuskan seseorang sering berkomunikasi secara langsung dengan orang lain. Jika ada masalah estetik pada gigi anteriornya, seseorang cenderung kurang percaya diri. Sementara jika estetik baik, kepercayaan diri seseorang dapat meningkat. Memperbaiki keadaan lokal rongga mulut. Menjaga kesehatan jaringan periodontal. Contohnya pada kasus pasien edentoulus, penggunaan gigi tiruan dapat menstimulus sel-sel osteoblast dan menurunkan sel osteoklast sehingga resorbsi dari tulang alveolarnya juga menurun.

You might also like