You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Gingival enlargement adalah pertumbuhan gingiva yang berlebihan yang
disebabkan oleh pertambahan besar sel-sel yang dikandungnya (hipertrofi) atau
pertambahan sel-selnya (hiperplasia).
Penyebab gingival enlargement ada beberapa macam, di antaranya adalah
kesalahan pada perawatan restoratif, misalnya tumpatan. Tepi tumpatan yang
overhanging secara tidak langsung dapat menyebabkan gingival enlargement karena
terjadinya inflamasi pada gingiva, akibat dari penumpukan plak.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja faktor penyebab gingival enlargement?
1.2.2 Bagaimana patogenesis dari gingival enlargement?
1.2.2 Bagaimana hubungan dari kesalahan perawatan restoratif dengan gingival
enlargement?
1.2.3 Bagaimana penatalaksanaan gingival enlargement akibat kesalahan perawatan
restoratif?

1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan apa saja faktor penyebab gingival enlargement
1.3.2 Menjelaskan patogenesis dari gingival enlargement
1.3.3 Menjelaskan hubungan dari kesalahan perawatan restoratif dengan gingival
enlargement
1.3.4 Menjelaskan penatalaksanaan gingival enlargement akibat kesalahan
perawatan restoratif



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 GI NGI VAL ENLARGEMENT
2.1.1 DEFINISI
Gingival enlargement adalah pembesaran pada gingiva akibat hiperplasi
ataupun hipertropi, radang kronis maupun radang akut.

2.1.2 FAKTOR ETIOLOGI
1. Inflamasi
a. Kronis
Tanda-tanda klinis:
Pembesaran pada papila interdental dan marginal gingiva
Terlokalisir/menyebar
Bisa berupa massa tumor yg berdiri sendiri (discrete) dan bertangkai
Berkembang secara lambat
Tidak sakit (kecuali disertai trauma/inflamasi akut)
Gambaran histopatologi:
- Adanya eksudatif dan proliferatif
- Lesi lunak
- Berwarna merah tua/ merah kebiruan
- Permukaan halus dan mengkilap
- Mudah berdarah
- Terdapat sejumlah sel dan cairan
Penyebab keradangan kronis adalah pemaparan plak yang berlangsung lama.
Faktor-faktor yang meningkatkan akumulasi plak, antara lain:
OH yg buruk
Ketidaknormalan anatomis
Restorasi yg tidak baik
Alat orthodonsi yg tidak pas

b. Akut
- Abses gingiva:
Tanda-tanda klinis:
Terlokalisir
Terasa sakit
Onsetnya cepat dan meluas scr cepat
Terdapat pada marginal/ papila interdental
Berwarna merah
Permukaan halus dan mengkilap
Dalam waktu 24 - 48 jam terlihat eksudat purulen
Gigi di dekatnya peka terhadap perkusi
Lesi bisa pecah secara spontan
Penyebab:
Bakteri yang ikut masuk bersama substansi asing ke dalam gingiva
Substansi asing: bulu sikat gigi, potongan kulit apel, serpihan tusuk gigi

2. Pembesaran karena obat-obatan
Obat-obatan yang dapat menyebabkan gingival enlargement:
* Antikonvulsant
* Immunosuppressant
* Bloker channel kalsium
Gejala klinisnya antara lain:
- Pembesarannya dimulai pada papila interdental, tidak terasa sakit,
kemudian meluas ke gingiva margin fasial dan lingual.
- Jika terus berlanjut, pembesaran pada papila dan marginal bisa
bergabung, dan berkembang sampai menutupi mahkota gigi dan
mengganggu oklusi
- Bila tidak disertai inflamasi, lesi berbentuk mulberry, padat/kenyal,
berwarna merah muda pucat, tidak mudah berdarah.
- Adanya pembesaran gingiva mempersulit plak kontrol shg sering
menyebabkan tjdnya proses inflamasi sekunder kombinasi
pembesaran akibat obat-obatan dan pembesaran akibat
bakteri/plak.
- Bila disertai inflamasi, ukuran lesi bertambah, warna merah/merah
kebiruan, mudah berdarah.
- Hiperplasi menyebar pada RM, paling sering pada RA dan anterior
RB
- Hiperplasi terjadi pada rahang yang bergigi, tidak terjadi pada
edentulous ridge.
3. Faktor idiopatik
Gejala klinis:
- Pembesaran melibatkan gingiva cekat, gingiva margin, dan papila
interdental
- Melibatkan permukaan fasial, lingual, mandibula dan maksila
- Warna merah muda, padat, konsistensi kenyal, permukaan berbatu

4. Pembesaran akibat kondisi tertentu:
- Hormonal : kehamilan, pubertas
- Nutrisi : defisiensi vitamin C
- Alergi
5. Penyakit sistemik:
- Leukemia
Gejala klinis:
Bisa terlokalisasi/ menyeluruh
Tjd perluasan gingiva margin yg melebihi ukuran normal atau
bisa terbentuk massa seperti tumor yg mempunyai ciri2
tersendiri pada interproksimal
Berwarna merah kebiruan
Permukaan mengkilap

- Wegener Granulomatosis

6. Neoplastik (tumor)
Tumor jinak gingiva:
o Epulis
o Fibroma
o Papiloma
o Granuloma giant sel perifer
o Granuloma giant sel sentral
o Leukoplakia
o Kista Gingiva
Tumor ganas gingiva:
o Karsinoma
o Melanoma maligna
o Sarkoma

7. Pembesaran semu
Bukan enlargement sebenarnya, merupakan pembesaran yang tampak
karena bertambahnya ukuran tulang di bawahnya atau bentukan gigi permanen
di bawahnya (developmental enlargement).
Contoh: eksotosis, torus (palatinus/lingual)

2.1.3 Penatalaksanaan Gingival Enlargement
1. Skeling dan Root Planing
Skeling adalah suatu proses membuang plak dan kalkulus dari
permukaan gigi, baik supragingiva maupun subgingiva. Sedangkan root
planing adalah proses membuang sisa sisa kalkulus yang terpendam dan
jaringan nekrotik pada sementum untuk menghasilkan permukaan akar gigi
yang licin dan keras. Tujuan utama skeling dan root planing adalah untuk
mengembalikan kesehatan gusi dengan cara membuang semua elemen yang
menyebabkan radang gusi baik plak maupun kalkulus dari permukaan gigi.
Prosedur skeling dan root planing perlu dilakukan dan banyak
menggunakan waktu. Penelitian menunjukkan pada kondisi yang klinis terjadi
peningkatan secara umum setelah root planing. Namun demikian, terdapat
beberapa daerah yang tidak memberikan respon terhadap terapi ini. Faktor
berikut dapat membatasi keberhasilan perawatan root planing yaitu : anatomi
akar gigi, furkasi, dan kedalaman probing.
25
Beberapa minggu setelah root
planing, evaluasi ulang harus dilakukan untuk melihat respon perawatan.

2. Gingivektomi
Pembesaran gingiva dapat dikoreksi dengan gingivektomi,yaitu eksisi
jaringan gingiva yang berlebih untuk menciptakan margin gingiva yang baru.














BAB III
PEMBAHASAN

3.1 FAKTOR ETIOLOGI GINGIVAL ENLARGEMENT
Penyebab gingival enlargement antara lain:
- Inflamasi:
Akut
Kronis
- Obat-obatan:
Anti konvulsant
Immunosupresant
Blocker chanel kalsium
- Faktor idiopatik
- Kondisi tertentu:
Hormonal
Nutrisi
Alergi
- Penyakit sistemik:
Leukemia
Wegener granulomatosis
- Neoplastik
- Pembesaran semu

3.2 Patogenesis Gingival Enlargement
Penumpukan plak merupakan faktor utama penyebabnya. Apabila oral
hygiene buruk, plak yang menumpuk sangatlah banyak. Plak tersebut mengeluarkan
toksin dan hasil fermentasinya menyebabkan inflamasi pada gingiva. Proses inflamasi
terjadi, selain untuk membatasi proses perluasan penyakit, juga merupakan aspek
destruksi.
Respon imunologik memainkan peran yang signifikan pada inisiasi respon
inflamasi. Antigen menstimulasi limfosit dari jaringan ikat gingiva, menyebabkan
proliferasi. Cairan krevikular gingiva dikeluarkan oleh jaringan ikat menuju sulkus
melalui dinding epitel sulkus. Pada gingiva terinflamasi, sulcular epitelnya berkontak
dengan enzim yang dihasilkan mikroba. Epitel dan sel dendritic memicu dari
substansi mikrobial untuk menghasilkan pro-inflamatory cytokines dan mediator
kimia lain. Mediator tersebut yang menstimulasi respon inflamasi di jaringan gingiva,
sehingga gingiva menjadi oedematus yang menyebabkan akumulasi cairan dan
menginfiltrasi sel yang ada di gingiva.
Apabila keadaan tersebut berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu
lama sehingga terjadi inflamasi kronis.

3.3 Hubungan Kesalahan Perawatan Restoratif dengan Gingival Enlargement
Kesalahan pada prosedur perawatan restoratif, yaitu tumpatan, secara tidak
langsung dapat mengakibatkan gingival enlargement.
Tepi tumpatan yang overhanging menjadi penyebab utama, karena menjadi
tempat yang ideal bagi penumpukan plak dan mengubah keseimbangan ekologis
sulkus gingiva menjadi menguntungkan bagi organisme anaerob penyebab penyakit
periodontal. Plak yang menumpuk menyebabkan inflamasi sehingga lama-kelamaan
dapat mengakibatkan gingival enlargement.

3.4 Penatalaksanaan Gingival Enlargement
1. Skeling dan Root Planing
Skeling adalah suatu proses membuang plak dan kalkulus dari
permukaan gigi, baik supragingiva maupun subgingiva. Sedangkan root
planing adalah proses membuang sisa sisa kalkulus yang terpendam dan
jaringan nekrotik pada sementum untuk menghasilkan permukaan akar gigi
yang licin dan keras. Tujuan utama skeling dan root planing adalah untuk
mengembalikan kesehatan gusi dengan cara membuang semua elemen yang
menyebabkan radang gusi baik plak maupun kalkulus dari permukaan gigi.
Prosedur skeling dan root planing perlu dilakukan dan banyak
menggunakan waktu. Penelitian menunjukkan pada kondisi yang klinis terjadi
peningkatan secara umum setelah root planing. Namun demikian, terdapat
beberapa daerah yang tidak memberikan respon terhadap terapi ini. Faktor
berikut dapat membatasi keberhasilan perawatan root planing yaitu : anatomi
akar gigi, furkasi, dan kedalaman probing.
25
Beberapa minggu setelah root
planing, evaluasi ulang harus dilakukan untuk melihat respon perawatan.

2. Gingivektomi
Pembesaran gingiva dapat dikoreksi dengan gingivektomi,yaitu eksisi
jaringan gingiva yang berlebih untuk menciptakan margin gingiva yang baru.

3. Memperbaiki tumpatan yang overhanging (dalam kasus ini)










BAB IV
KESIMPULAN

Gingival enlargement adalah pertumbuhan gingiva yang berlebihan yang
disebabkan oleh pertambahan besar sel-sel yang dikandungnya (hipertrofi) atau
pertambahan sel-selnya (hiperplasia).
Penyebab gingival enlargement antara lain:
- Inflamasi:
- Obat-obatan:
- Faktor idiopatik
- Kondisi tertentu:
- Penyakit sistemik:
- Neoplastik
- Pembesaran semu
Kesalahan pada prosedur perawatan restoratif, yaitu tumpatan, secara tidak
langsung dapat mengakibatkan gingival enlargement, yaitu tepi tumpatan yang
overhanging.
Penatalaksanaannya adalah dengan scalling-root planning, gingivektomi,
kemudian memperbaiki tumpatan tersebut.







DAFTAR PUSTAKA

Newman, Takei Carranza. 2002. Carranzas Clinical Periodontology Ninth Edition.

ocw.usu.ac.id/course/download/...i/pe_142_slide_gingivitisakut.pdI
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1183/1/09E01843.pdI

You might also like