You are on page 1of 3

Budidaya Ulat Hongkong

Bagi para pemilik burung berkicau, khususnya yang sering di beri pakan ulat sebagai Extra Fooding. Tentu
anda tidak asing lagi dengan ulat Hongkong. Walaupun agak menjijikan, tapi peluang usaha budidaya ulat
hongkong ini cukup menjanjikan. Pangsa pasar ulat hongkong sangat baik dan luas, mulai Jawa, Sumatera,
dan Kalimantan. Mendengar nama ulat umumnya kita utamanya para wanita akan merasa takut, jijik dan
berpandangan yang negatif lainnya. Tapi ternyata budidaya ulat hongkong dapat mendatangkan pendapatan
tambahan yang lumayan besar.

Ulat hongkong atau dikenal juga dengan nama Meal Worm atau Yellow Meal Worm bisa dijumpai di
toko toko pakan burung, reptil dan ikan, Pets Shop dan petcenter lainnya sebab ulat hongkong memang
dipergunakan sebagai suplemen bagi pakan hewan hewan tersebut. Ulat hongkong dapat dipakai sebagai
bahan makanan hewan baik dalam bentuk exstra fooding utuh maupun dalam bentuk pelet.
Usaha Rumahan budidaya ulat hongkong sebetulnya cukup mudah dan tidak membetulkan tenaga serta
modal yang besar, disamping itu budidaya ulat hongkong juga dapat dilakukan sebagai usaha sampingan.
Bisnis budidaya ulat Hongkong ini sudah banyak ditekuni oleh beberapa warga didaerah kota Besar di Pulau
Jawa. Dengan memanfaatkan sebagian ruangan dalam rumah, mereka menekuni usaha rumahan budidaya
ulat hongkong.
Hasil usaha rumahan budidaya ulat hongkong ini cukup menguntungkan, saat ini hampir setiap hari ulat
hongkong di panen dan di pasok ke pedagang burung di pasar pasar burung maupun Pets shop. Harga ulat
hongkong mencapai sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per kg. Harga ulat hongkong pernah anjlok
beberapa tahun yang silam sampai seharga 12 ribu per kg, ini di karenakan over produksi sebab banyaknya
peternak ulat waktu itu. Tapi dalam beberapa tahun belakangan ini harga stabil di kisaran Rp20 - Rp30 ribu
per kg.

Pedoman Budidaya Ulat Hongkong:
Bila ingin memulai usaha rumahan budidaya ulat hongkong, langkah langkahnya tidak sulit dan yang
diperlu di butuhkan adalah ketelatenan, ketekunan, ingin berusaha sebab usaha rumahan dapat dilakukan di
rumah. Berikut ini langkah langkah memulai usaha rumahan budidaya ulat hongkong
1. Kita siapkan kandang untuk memelihara berupa papan triplek, atau dapat juga menggunakan nampan
plastik. Ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Bila menggunakan triplek atau papan setiap sudut
diberi lakban supaya ulat hongkong tidak kabur.
2. Kita siapkan media pemeliharaan dari campuran dedak halus atau Polard dengan ampas tahu kering,
dapat kita beli di toko pakan
3. Telur ulat hongkong yang dibeli dari peternak ulat hongkong lain, atau dapat juga membeli ulat
hongkong di toko pakan hewan kemudian langsung dibudidayakan hingga menjadi serangga dan
kemudian bertelur.
4. Pakan ulat hongkong dapat terdiri dari limbah sayuran, timun, pepaya,jipang dan bahan makanan
lainnya yang mengandung banyak air.
5. Kunci usaha ulat hongkong ini adalah ketelatenan dan ketelitian dalam melakukan pemeliharaan.
Bila kurang teliti terkadang ada hama sejenis ulat yang berukuran lebih kecil dari ulat hongkong
menumpang hidup pada media, yang berbahaya ulat kecil ini bersifat kanibal dan memakan ulat-ulat
hongkong yang lain sehingga produksi menurun. Umumnya ulat jenis ini datang dari media dedak
halus dan dari lingkungan sekitar
Tempat Budidaya Ulat Hongkong
Usahakan untuk tempat atau bangunan budidaya ini dibuat secara permanen atau terbuat dari tembok
sekelilingnya. Tujuannya adalah supaya terhindar dari tikus atau hama semut. Atap terbuat dari enternit dan
95% bangunan tertutup. Lantai terbuat dari tembok atau ubin. Suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan ulat.
Usahakan suhu dalam ruangan tetap antara 29 30 derajat C dan selalu lembab, artinya tidak terlalu dingin
juga tidak terlalu panas. Suhu ini adalah suhu terbaik untuk budidaya ulat hongkong.

Pemilihan Indukan Ulat Hongkong
Adapun langkah dalam pemilihan indukan ulat hongkong adalah sebagai berikut :

Serangga Tenebrio Molitor, Induk Ulat Hongkong
Ulat hongkong sesungguhnya merupakan fase larva dari serangga bernama latin Tenebrio Molitor. Serangga
Tenebrio Molitor berwarna hitam dan merupakan serangga pemakan biji-bijian. Dalam Fase hidupnya
serangga Tenebrio Molitor ini terdiri dari 4 siklus hidup , yaitu telur > larva (ulat Hongkong) >
kepompong > ulat dewasa atau Serangga. Siklus ini dapat berlangsung dalam waktu 3 sampai 4 bulan.
Larva atau ulat hongkong ini akan mengalami pergantian kulit sebanyak 15 kali sebelum pada akhirnya
berubah menjadi kepompong. Ketika berganti kulit inilah waktu yang tepat untuk diberikan kepada ikan
hias, karena zat kitin yang terdapat pada kulit ulat hongkong tidak dapat dicerna oleh ikan.
1. Untuk memilih indukan ulat hongkong, usahakan tidak lebih dari 2 kg, supaya ulat yang jadi
kepompong ukurannya dapat besar-besar (rata-rata panjang 15 mm dan lebar 4 mm). Sedangkan ulat
hongkong dewasa dengan ukuran panjang rata-rata 15 mm, dan diameter rata-rata 3 mm akan mulai
menjadi kepompong sekitar 7 hingga 10 hari lagi secara bergantian.
2. Pengambilan kepompong, pengambilan kepompong mesti dilakukan selama 3 (tiga) hari sekali, agar
kepompong yang telah dipisah serta ditempatkan di dalam kotak tersendiri berubah menjadi
kumbang secara serentak.
3. Pemilihan kepompong, pemilihan kepompong dilakukan tiga hari sekali, serta kepompong yang
dipilih haruslah yang telah berwarna putih kecoklatan. Dan cara pengambilannya pun, mesti hati-hati
jangan sampai lecet/cacat. Jika sampai lecet atau luka, maka kepompong akan mati busuk.
Kepompong yang telah dipilih kita taruh di dalam kotak pemeliharan yang telah diberi alas koran.
Kemudian, disebar sedemikian rupa. Jangan sampai bertumpuk, lalu ditutup kembali menggunakan
kertas koran sampai rapat.
4. Kepompong akan menjadi kumbang, dalam usia mulai 10 hari. Dan jika sayap kumbang masih
berwarna kecoklatan, jangan diambil dulu. Biarkan hingga berwarna hitam mengkilat, dan kumbang
siap ditelurkan. Satu kotak peti, kita tebari kumbang sekitar 250 gram dan berikan kapas sebagai alas
untuk bertelur yang sudah dibeberkan.
5. Pembibitan ini dibiarkan hingga 7 hari, dan diturunkan jika waktu tersebut datang. Kumbang yang
telah terpisah dari kapas, diberi kapas baru lagi dan begitu seterusnya. Tingkat kematian pada
kumbang ini, dapat mencapai 2 hingga 4 % sekali turun.
6. Kapas yang ada telurnya kita simpan dalam peti terpisah, telur akan mulai menetas sesudah 10 hari.
Sesudah usia ulat mencapai 30 hari baru kita pisahkan dari kapasnya.
Pemberian Pakan
A. Pemberian Pakan untuk ulat bibit.
1. Untuk satu kotak beri makanan sekitar 500 gram, dengan interval waktu 4 hari sekali. Atau jika
makanan sudah benar-benar bersih, dengan cara dikepal-kepal menjadi 3 bagian. Gunanya supaya
kepompong yang ada, tidak tertimbun makanan karena apabila hal ini terjadi kepompong akan
busuk.
2. Selain ampas tahu dan dedak, pakan sebaiknya dicampur dengan tepung tulang atau pur, tujuannya
agar kepompong besar-besar.
3. Pemberian makanan untuk kumbang jangan terlalu banyak dan caranya disebar merata sekitar 100
gram sekali makan per 3 hari sekali.
B. Pemberian makan untuk ulat kecil.
1. Jika ulat masih ada dalam kapas, sebaiknya pemberian pakan dengan sayuran sesin, capcay atau
selada cabut maksimal 4 lembar hingga habis, dan sayuran tersebut dijemur dulu agar setengah
kering.
2. Jika pakan biasa, ukurannya 100 gram dan disebar tunggu hingga pakan itu habis, baru diberi lagi.
3. Jika ulat telah terpisah dari kapas, beri pakan sekitar 1 kg dengan cara dikepal dan sebagian disebar
merata. Sedangkan untuk ulat kecil, satu kotak sekitar 2 kg dengan ukuran ulat panjang 6 mm dan
diameternya 1,5 mm (umur 30 60 hari).
4. Untuk ulat dewasa (umur 60 90 hari), pemberian pakan 1,5 kg hingga dengan 2 kg per kotak,
dengan cara dikepal dan disebar sedikit
Penyakit Pada Ulat Hongkong
Ciri-ciri ulat hongkong yang terkena penyakit dan penanggulangannya:
1. Jika kulit ulat kuning kehitam-hitaman. Jangan terlalu banyak diberi makan dari daun-daunan, dan
jangan terlalu banyak diberi dedak.
2. Ulat hongkong mati berwarna merah. Jika hal ini terjadi, maka pencegahannya adalah pemberian
pakan tidak terlalu basah. Hal ini mesti segera diatasi karena penyakit ini selain menular menyerang
dengan cepat.
3. Ulat hongkong mati berwarna hitam. Hal ini terjadi jika pemberian pakan disebar, biasanya terjadi
pada ulat dewasa usia 1 sampai 3 bulan. Maka sebaiknya pemberian makanannya dilakukan secara
dikepal-kepal.
Analisa Produksi
Kapasitas produksi dengan induk ulat dewasa 1 kg
1. Dari pembibitan 1000 gram ulat dewasa usia 90 hari, maka keseluruhan kepompong yang akan
dihasilkan adalah 900 gram secara bertahap dalam 10 kali pengambilan kepompong.
2. Dari 900 gram kepompong, maka akan dihasilkan 700 gram kumbang sehat dan siap bertelur, dengan
tingkat kematian dari kepompong menjadi kumbang sekitar 2% setiap pengambilan kumbang.
3. Dari 1 kilogram ulat indukan, maka akan dihasilkan 33,1 kilogram ulat siap jual dengan rincian
sebagai berikut: Target hasil tersebut, dapat dicapai apabila tingkat kematian kumbang hanya 1 %
dan makanan terjamin, serta perkembangannya bagus.
4. Pakan untuk 1 kilogram induk sampai habis terjual: a. Ampas tahu 50 kg kering b. Dedak 5 kg
5. Penyusutan. Ampas tahu yang basah sesudah diperas akan menyusut, dari 25 kg basah menjadi 15
kilogram kering dengan kadar air 15%.

You might also like