You are on page 1of 7

PENDAHULUAN

Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah Ibu hamil di Indonesia


belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Hal ini cenderung
menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan pemeliharaan kesehatan Ibu
hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor risiko
kehamilan yang penting untuk segera ditangani.
Kurangnya pemanfaatan antenatal care oleh Ibu hamil ini berhubungan dengan
banyak faktor. Yaitu faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yang terwujud
dalam pendidikan, jumlah anak, pendidikan suami, sikap, umur, pekerjaan, pendapatan,
pengetahuan Ibu hamil dan sebagainya, faktor-faktor pemungkin/pendukung (enabling
factors) yang terwujud dalam jarak fisik lokasi, biaya antenatal care, fasilitas pelayanan
antenatal care, waktu tunggu dan sebagainya
Selain itu terdapat pula faktor-faktor penguat (reinforcing factors) yang terwujud
dalam perilaku petugas pelayanan antenatal care, sikap petugas pelayanan antenatal care
dan sikap tokoh masyarakat.
Dampak dari kurangnya pembinaan pemeliharaan kesehatan Ibu hamil akan
menimbulkan kerugian tidak saja pada Ibu hamil itu sendiri tetapi juga berpengaruh
buruk bagi anak yang akan dilahirkan kemudian.

Febrillah Subdhi 1
http://www.febrillahsubdhi.blogspot.com
Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di
dalam tubuhnya. Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira kira 40 minggu (280
hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari). Kehamilan yang berlangsung antara 28
sampai 36 minggu disebut kehamilan prematur, sedangkan bila lebih dari 43 minggu
disebut kehamilan postmatur.
Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi:
• Kehamilan trimester pertama: 0-14 minggu
• Kehamilan trimester kedua:14-28 minggu
• Kehamilan trimester ketiga: 28-42 minggu
Selama kehamilan, ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya
secara rutin. Pemeriksaan ini dilakukan minimal 4 kali, yaitu satu kali pada trimester
pertam, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Pemeriksaan ini
disebut antenatal care.

Gejala dan tanda kehamilan

Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang
mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian,
atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini.
1. Gejala kehamilan tidak pasti
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Morning sickness. Yaitu perasaan mual (nausea) dengan atau tanpa
muntah (vomitus)
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
d. Konstipasi atau obstipasi yang disebabkan penurunan peristaltik usus oleh
hormon steroid
e. Sering kencing. Hal ini disebabkan oleh kendung kemih yang tertekan
oleh uterus yang mulai membesar

Febrillah Subdhi 2
http://www.febrillahsubdhi.blogspot.com
2. Tanda kehamilan tidak pasti
a. Kloasma gravidarum. Yaitu pigmentasi pada pipi, hidung dan dahi yang
disebabkan oleh hormon plasenta
b. Leukore
c. Peningkatan suhu basal
d. Pembesaran abdomen. Terlihat jelas setelah kehamilan 14 minggu
3. Tanda pasti kehamilan
a. Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin
b. Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin
c. Dengan ultrasonografi (USG) dapat dilihat gambaran janin

Tes kehamilan

Tes kehamilan yang banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan hormon


korionik gonadotropin (hCG) dalam urin. Dasarnya adalah reaksi antigen-antibodi
dengan hCG sebagai antigen. Cara yang digunakan adalah hemaglutinasi. Kadar terendah
yang terdeteksi 50 iu/L hCG, dapat ditemukan pada hari pertama haid tidak datang.
Hasil positif palsu dapat terjadi pada penyakit trofoblas ganas. Selain cara diatas,
dapat juga dilakukan tes dengan reaksi galli-mainini, friedman, dan ascheim-zondek.

Antenatal care

Antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan. Antenatal care ini juga disebut prenatal care.
Antenatal care ini penting untuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan
normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan. Perawatan
antenatal ini ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan
perawatan, tetapi juga pengawasan dan penjagaan ibu hamil agar tidak terjadi kelainan
sehingga mendapatkan anak yang sehat.
Jadwal pemeriksaan kehamilan (antenatal care) adalah sebagai berikut:
Febrillah Subdhi 3
http://www.febrillahsubdhi.blogspot.com
• Sampai minggu ke 28 dilakukan 4 minggu sekali
• Dari minggu ke 28 sampai minggu ke 36 dilakukan 2 minggu sekali
• Diatas 36 minggu dilakukan setiap minggu

Tujuan antenatal care

Tujuan dari Antenatal Care adalah untuk memantau kemajuan kehamilan dan
memastikan kesehatan ibu serta tumbuh kembang bayi tetap baik, juga untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
Disamping tujuan di atas, Antenatal Care juga bertujuan untuk mengenali secara
dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan
persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mngkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal
dan pemberian ASI ekslusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kesehatan bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Pemeriksaan

Kunjungan pertama ibu hamil adalah kesempatan bagi dokter untuk mengenali
faktor risiko ibu dan janin. Bila dijumpai kelainan, baik pada pemeriksaan fisik maupun
laboratorium, perlu diberi penatalaksanaan khusus. Selain itu ibu hamil juga harus
diberitahu tentang kehamilannya, perencanaan tempat bersalin, juga perawatan bayi dan
menyusui.
Pemeriksaan yang dilakukan selama kunjungan ibu hamil adalah:
• Anamnesis
Dengan menanyakan kapan hari pertama haid terakhirnya, dapat diperkirakan
waktu persalinan
• Pemeriksaan umum
Lakukan penilaian keadaan umum, status gizi dan tanda vital

Febrillah Subdhi 4
http://www.febrillahsubdhi.blogspot.com
• Pemeriksaan obstetri
• Pemeriksaan laboratorium
Selain itu ada pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan umur kehamilan, yaitu
sebagai berikut:
1. Kehamilan 12 minggu
Periksa suara janin dengan doppler
2. 14 sampai 16 minggu
a. Beri penilaian terhadap pertumbuhan
b. Periksa uji genetika sesuai kebutuhan
i. Amniosentesis
ii. Alfa-fetoprotein serum ibu
c. Perhatikan ulang hasil laboratorium prenatal
3. 20 minggu
a. Auskultasi dengan stetoskop
b. Nilai ulang usia kehamilan jika tanggal klinik belum jelas
c. Pertimbangkan USG
4. 24 minggu
a. Mulai memberi pendidikan pada ibu
5. 28 minggu
a. Berikan immunoglobulin Rh bila ada indikasi
b. Lakukan pemeriksaan diabetes gestasional
c. Penilaian risiko menurut indikasi
6. 30 sampai 40 minggu
a. Observasi untuk komplikasi
b. Lakukan pengamatan janin menurut indikasi
7. 41 minggu
a. Perencanaan kehamilan lewat waktu

Hambatan

Febrillah Subdhi 5
http://www.febrillahsubdhi.blogspot.com
Pemanfaatan pemeriksaan antenatal di indonesia masih belum optimal. Hal ini
disebabkan oleh adanya faktor faktor yang menghambat, yaitu:
• Pendidikan dan pengetahuan ibu hamil
• Pendidikan dan pengetahuan suami
• Faktor ekonomi
• Jarak dari tempat pemeriksaan
• Sikap petugas pelaksana antenatal care
• Sikap tokoh masyarakat
Dengan adanya faktor faktor diatas, maka akan menghambat berjalannya program
antenatal care ini. Hal ini tidak hanya akan merugikan ibu hamil, tetapi juga akan
berpengaruh kepada bayi yang akan dilahirkan.

Febrillah Subdhi 6
http://www.febrillahsubdhi.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA

Scott, James R. Dkk. 2002. Danforth buku saku obstetri dan ginekologi. Jakarta:
Widya medika.

Mansjoeq, Arif. 2001. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Media aesculapius


fakultas kedokteran universitas indonesia.

Febrillah Subdhi 7
http://www.febrillahsubdhi.blogspot.com

You might also like