DENGAN KELUHAN MUNTAH DARAH DAN BERAK HITAM Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Kepaniteraan Klinik Stase Komprehensif di RS Roemani Muhammadiyah Semarang Dokter Pembimbing !r" Di#n A$i#nti% M"Ke& !r" A&!i'#ti Di&(&(n O)e* AKHMAD A+RIANTO H,A--.--4 KEPANITERAAN KLINIK STASE KOMPREHENSI+ +AKULTAS KEDOKTERAN UNI/ERSITAS MUHAMMADI0AH SEMARANG ,-14 1 BAB I PENDAHULUAN A" De2ini&i Per!#r#*#n S#)(r#n 3ern# B#gi#n At#& Merupakan perdarahan saluran makanan proksimal dari ligamentum Treitz. Untuk keperluan klinik dibedakan perdarahan varises esofagus dan non varises karena keduanya terdapat ketidaksamaan dalam pengelolaan dan prognosisnya. Manifestasi pedarahan saluran erna bagian atas bisa beragam tergantung lama! keepatan! banyaknya sedikitnya darah yang hilang dan apakah perdarahan berlangsung seara terus menerus atau tidak. Kemungkinan pasien datang dengan" 1# $nemia defisiensi besi akibat perdarahan tersembunyi yang berlangsung lama. %# &ematemesis dan atau melena disertai atau tanpa anemia! dengan atau tanpa gangguan hemodinamik. B" Etio)ogi 'enyebab dari 'erdarahan Saluran (erna )agian $tas antara lain " a# 'eahnya varises esophagus *tersering di +ndonesia ,-.,/0# b# 'erdarahan tukak peptik *ulkus peptikum# # 1astritis *terutama gastritis erosive akibat 2S$+D# d# 1astropathi hipertensi portal e# 3sofagitis f# Sindroma Mallory 4 5eiss g# Keganasan Misalnya pada kanker lambung U )k(& 4e4tik(m Di $merika Serikat! Peptic Ulcer Disease di6umpai pada 7!/ 6uta orang tahun %-11. 8aktor risiko ter6adinya ulkus peptikum meliputi infeksi Helicobacter pylori, penggunaan 2S$+D! merokok! dan alkoholik. 1ambaran klinik serta karakteristik % ulkus pada pemeriksaaan endoskopi memberikan informasi penting mengenai prognostik. Sepertiga dari pasien dengan perdarahan aktif atau dengan pembuluh darah yang tampak tidak berdarah dapat ter6adi perdarahan yang akan membutuhkan tindakan bedah darurat! 6ika pada pasien seperti ini dilakukan tindakan konservatif. 'ada keadaan ini dibutuhkan terapi bipolar elektrokoagulasi! heater probe, terapi in6eksi * alohol absolute 1"1-.--- # atau dengan klips. Terapi tersebut akan mengurangi perdarahan! lama pera9atan! angka kematian dan biaya. Sebaliknya pasien dengan dasar ulkus yang bersih mempunyai risiko perdarahan rendah. :ika tidak ada alasan untuk ra9at inap! dapat di pulangkan pada hari pertama! setelah keadaan stabil. 'asien tanpa dasar ulkus bersih tetap dira9at untuk ; hari! karena sebagian besar perdarahan berulang ter6adi dalam ; hari. Sepertiga pasien dengan perdarahan ulkus akan kembali berdarah dalam 1.% tahun berikut. 'enegahan perdarahan berulang difokuskan pada ; faktor utama patogenesis ter6adinya ulkus< H. Pylori! 2S$+D! dan asam. 3radikasi H. Pylori pada pasien ulkus berdarah menurunkan risiko perdarahan ulang = /0. Per!#r#*#n M#))or' Wei&& Muntah 4 muntah yang hebat dapat mengakibatkan ruptur dari mukosa dan submukosa pada daerah kardia atau esofagus bagian ba9ah! sehingga timbul perdarahan. Keadaan seperti tersebut di atas telah dilaporkan pertama kali oleh Mallory dan Weiss pada tahun 1>%>! yang menemukan 7 penderita alkoholik dengan perdarahan yang masif. Karena laserasi yang aktif disertai ulserasi pada daerah kardia dapat timbul perdarahan yang masif. Timbulnya laserasi yang akut tersebut dapat ter6adi sebagai akibat terlalu sering muntah 4 muntah yang hebat! sehingga tekanan intra abdominal menaik yang dapat menyebabkan peahnya arteri di submukosa esofagus atau kardia. 1ambaran semaam ini 6uga ditemukan pada tiga penderita 9anita dengan hamil muda! yang mengalami hiperemesis gravidarum. Karena muntah yang hebat terus menerus! maka tekanan intra abdominal menaik yang dapat mengakibatkan timbulnya laserasi di daerah esophagogastric junction! sehingga timbul perdarahan. Sifat hematemesis ialah timbulnya perdarahan yang tidak masif! setelah penderita berungkali muntah yang hebat! yang disusul dengan rasa nyeri di epigastrium. ; /#ri&e& E&o4*#g(& 'asien dengan perdarahan varises mempunyai prognosis kurang baik dibandingkan dengan perdarahan sumber lain dari S()$. Terapi endoskopi pada perdarahan akut dan sesi ulangan terapi endoskopi untuk mengeradikasi varises esofagus bermakna mengurangi perdarahan ulang! serta menurunkan mortalitas. ?igasi merupakan terapi endoskopi pilihan untuk varises esofagus karena kurang ter6adi perdarahan berulang! angka kematian rendah! komplikasi lokal kurang! kurang membutuhkan sesi pengobatan untuk menapai eradikasi varises dibandingkan dengan skleroterapi. 'ada pasien dengan perdarahan yang menetap atau perdarahan berulang meskipun telah diterapi endoskopi dan medikal! dipertimbangkan untuk invasif transjugular intrahepatic portosystemic shunt ( T+'S #. Tindakan ini efektif menurunkan perdarahan berulang dari pada terapi endoskopi meskipun ensefalopati hepatik lebih sering munul. &ipertensi portal 6uga bertanggung6a9ab pada perdarahan varises gaster! varises pada usus halus atau usus besar! dan gastropati hipertensi portal. 3" P#to2i&io)ogi 'enyebab tersering dari perdarahan saluran erna adalah peahnya varises esofagus. Varises esofagus merupakan salah satu komplikasi dari sirosis hepatis. Sirosis ini menyebabkan peningkatan tekanan pada vena porta yang disebut hipertensi porta. 'eningkatan tekanan vena porta menyebabkan aliran kolateral menu6u vena gastrika sinistra yang pada akhirnya tekanan vena esofagus akan meningkat pula. 'eningkatan tekanan pada vena esofagus menyebabkan pelebaran pada vena yang disebut varises esofagus. Varises esofagus ini dapat peah dan menimbulkan perdarahan. Ter6adinya perdarahan bergantung pada beratnya hipertensi porta dan besarnya varises. Darah dari peahnya varises esofagus ini akan masuk ke lambung dan berampur dengan asam klorida *&(l# yang terdapat pada lambung sehingga menyebabkan darah ber9arna kehitaman. :ika darah ini dimuntahkan maka akan bermanifestasi sebagai hematemesis. Selain dimuntahkan! 7 darah 6uga dapat bersama makanan masuk ke usus dan akhirnya keluar bersama feses yang menyebabkan feses ber9arna kehitaman *melena#. Hematemesis dan melena 6uga dapat ditemukan pada penyakit tukak peptik. Mekanisme patogenik dari ulkus peptikum ialah destruksi sa9ar mukosa lambung yang dapat menyebabkan edera atau perdarahan! dimana edera tersebut nantinya akan menimbulkan ulkus pada lambung. $spirin! alkohol! garam empedu! dan zat.zat lain yang merusak mukosa lambung mengubah permeabilitas sa9ar kapiler! sehingga memungkinkan difusi balik asam klorida yang mengakibatkan kerusakan 6aringan! terutama pembuluh darah. &istamin dikeluarkan! merangsang sekresi asam dan pepsin lebih lan6ut dan meningkatkan permeabilitas kapiler terhadap protein. Mukosa men6adi edema dan se6umlah besar protein plasma dapat hilang. Mukosa kapiler dapat rusak! mengakibatkan ter6adinya hemoragi interstisial dan perdarahan. Sama seperti varises esofagus! darah ini akan dapat bermanifestasi sebagai hematemasis dan atau melena. D" Ge5#)# k)inik 1e6ala klinis perdarahan saluran erna ada ; ge6ala khas! yaitu " a# Hematemesis" muntah darah dan mengidentifikasikan adanya perdarahan saluran erna atas! yang ber9arna oklat merah atau coffee groun!" b# Melena" feses ber9arna gelap yang dikarenakan kotoran berampur asam lambung # Hematoche#ia " keluarnya darah dari retum akibat perdarahan saluran erna bahagian ba9ah! tetapi dapat 6uga dikarenakan perdarahan saluran erna bahagian atas yang sudah berat. E" Peneg#kk#n Di#gno&i& An#mne&i& Diperlukan sekali anamnesis yang teliti! diantaranya " 1. Setiap penderita perdarahan S()$! perlu ditanyakan apakah timbul mendadak dan banyak! atau sedikit tetapi terus menerus! atau timbulnya perdarahan berulang kali! sehingga lama kelamaan badan men6adi bertambah lemah. $pakah perdarahan yang dialami ini untuk pertama kali ataukah sebelumnya sudah pernah. / %. Sebelum hematemesis apakah didahului dengan rasa nyeri atau pedih di epigastrium yang berhubungan dengan makanan untuk memikirkan tukak peptik yang mengalami perdarahan. $pakah penderita makan obat@6amu yang menyebabkan rasa nyeri atau pedih di epigastrium kemudian disusul dengan muntah darah. 'enderita dengan hematemesis yang disebabkan peahnya varises esofagus! tidak pernah mengeluh rasa nyeri di epigastrium. 'ada umumnya sifat perdarahan timbulnya spontan dan masif. Darah yang dimuntahkan ber9arna kehitaman dan tidak membeku! karena sudah terampur dengan asam lambung. 'ada penderita perlu ditanyakan apakah pernah menderita hepatitis! alkoholisme atau penyakit hati kronis. Sebelum timbulnya hematemesis! apakah didahului muntah yang hebat! misalnya pada peminum alkohol! pada 9anita hamil muda. &al ini perlu dipikirkan akan kemungkinannya $in!roma Mallory % Weiss. Pemerik&##n 2i&ik 'ertama yang perlu diamati adalah keadaan umum! tensi! nadi! apakah sudah memperlihatkan tanda syok atau belum. )ila penderita dalam keadaan syok segera diberi pertolongan untuk mengatasinya. Di samping itu perlu diamati kesadaran penderita! apakah masih kompos mentis ataukah sudah koma hepatikum *terutama pada penderita sirosis dengan perdarahan#. )ila sudah syok@koma! maka segera untuk mengatasi syok@komanya. 'ada keadaan ga9at seperti ini! segala manipulasi yang tidak esensial hendaknya ditinggalkan sampai keadaan umum membaik. Di samping itu perhatikan apakah ada tanda.tanda anemi atau belum. &ematemesis yang diduga karena peahnya varises esofagus perlu diperhatikan gangguan faal hati! yaitu ada tidaknya ikterus! spider nevi! eritema palmaris! liver nail! venektasi di sekitar abdomen! asites! splenomegali! udema sakral dan pretibial! tanda endokrin sekunder pada kaum 9anita *gangguan menstruasi! atrofi payudara# dan pada kaum pria *ginekomasti! atrofi testis#. 'enderita dengan kelainan lambung sebagai penyebab perdarahan! misalnya tukak peptik atau gastritis hemoragika! akan nyeri tekan di daerah epigastrium. Dan bila teraba massa epigastrium yang kadang terasa nyeri tekan! kemungkinan besar adalah karsinoma di lambung sebagai penyebab perdarahan.
A Pemerik&##n 4en(n5#ng a# 'emeriksaan laboratorium Setiap penderita dengan perdarahan apapun! sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah lengkap" golongan darah! hemoglobin! hematokrit! 6umlah eritrosit! leukosit! trombosit! 9aktu perdarahan! 9aktu pembekuan! 'T! $'TT! morfologi darah tepi . Selain itu perlu sekali dilakukan pemeriksaan biokimia darah! antara lain " tes faal hati pada penderita dengan dugaan karena peahnya varises esofagus! tes faal gin6al untuk mengetahui ada tidaknya gangguan faal gin6al dan bila perlu gula darah bila ada ri9ayat diabetes. :ika diperlukan transfusi. 'erdarahan baru atau masih berlangsung dengan hemoglobin = 1- atau hematokrit = ;- 0. b# 'emeriksa ureum dan kreatinin 'erbandingan )U2 *&loo! Urea 'itrogen( dan kreatinin serum dapat untuk memperkirakan asal perdarahan. 2ilai punak biasanya diapai dalam %7.7B 6am se6ak ter6adinya perdarahan. 2ormalnya adalah %-! bila C;/! kemungkinan perdarahan berasal dari Saluran (erna )agian $tas *S()$# dan bila =;/ kemungkinan perdarahan Saluran (erna )agian )a9ah *S())#. $zotemia sering ter6adi pada perdarahan saluran erna! dera6at azotemia tergantung pada 6umlah darah yang hilang! lamanya perdarahan! dan dera6at integritas fungsi gin6al. )U2 penting untuk menentukan prognosis. )U2 ;- mg@1--ml prognosis baik! /-.,-mg@1--ml memiliki mortalitas setinggi ;;0. 2ilai C,- mg@1-- ml mengakibatkan keadaan fatal. )U2 D %!17 E nilai ureum darah. # 'emeriksaan fungsi hati" S1FT! S1'T! bilirubin! fosfatasealkali! gama 1T!protein total! albumin! globulin! &)s$g! $nti&)S. d# 'emeriksaan elektrolit " kadar 2aG! (l.! K G. Kalium bisa lebih tinggi dari normal akibat absorpsi dari darah di usus halus. $lkalosis hipokloremik pada 9aktu masuk masih sakit menun6ukan adanya episode perdarahan. e# 3ndoskopi , 3ndoskopi digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis! menentukan sumber perdarahan! memungkinkan pengobatan endoskopik a9al! informasi prognostik. 3ndoskopi dilakukan sebagai pemeriksaan darurat se9aktu perdarahan atau segera setelah hematemesis berhenti. f# 'emeriksaan radiologis )arium meal" dengan kontras ganda dilakukan pemeriksaan esofagus! lambung dan duodenum untuk melihat ada tidaknya varises di daerah 1@; distal esofagus! terdapat ulkus! polip atau tumor di esofagus! lambung! duodenum. )arium enema" untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab perdarahan saluran erna bagian ba9ah US1" untuk menun6ang diagnosis hematemesis melena bila diduga penyebabnya peahnya varises esofagus seara tidak langsung memberi informasi ada tidaknya hepatitis kronik! sirosis hati dengan hipertensi portal! keganasan hati! dengan ara yang non invasif dan tak memerlukan persiapan sesudah perdarahan akut berhenti. 3K1! foto toraks " untuk identifikasi dini adanya penyakit 6antung paru kronis! terutama pasien usia C 7- tahun. +" Pen#t#)#k&#n##n 'engelolaan penderita dengan perdarahan S()$! seara garis besar " setelah memperhatikan keadaan umum penderita! 6umlah perdarahan! tensi dan nadi penderita! maka dipakai pedoman sebagai berikut " Re&(&it#&i :umlah perdarahan )ila perdarahan =/-- ! biasanya 6arang disertai ge6ala.ge6ala sistemik! keuali pada orang tua atau mereka yang sebelumnya sudah ada anemia! dengan perdarahan yang sedikit sa6a sudah dapat menimbulkan perubahan hemodinamik. Fleh karena itu perlu menga9asi tensi! nadi! suhu dan kesadaran B penderita. Disamping itu perlu diperiksa &b dan &t seara berkala! terutama pada penderita yang masih mengalami perdarahan sedikit demi sedikit. 'ada penderita dengan perdarahan /--.1---! segera pasang infus D/0 @ R? @ 2a(l -!>0. 'enderita sirosis hati dengan asites@edema! sebaiknya tidak memberikan airan 2a(l -!>. 'enderita yang mengalami perdarahan masif *C1--- ! &b = B gr0! atau &t = ;-0 #! atau penderita yang datang dengan tanda. tanda hipotensi @ presyok! maka pemberian infus tetesannya di perepat! segera disediakan darah. Tekanan darah )ila tekanan darah menurun = >- mm&g disertai tanda.tanda kegagalan sirkulasi perifer! infus diperepat 1--- dalam satu 6am. )ila tekanan darah tetap = 1-- mm&g! sambil menunggu darah untuk transfusi! perlu ditambah plasma eEpander. Sebaiknya perlu segera diberikan transfusi darah biasa * )hole bloo! (. :umlah dan keepatan transfusi yang harus diberikan bergantung pada respons hemodinamik terhadap perdarahan! yaitu dapat dilihat pada " (H' yang stabil normal merupakan tanda.tanda vital yang baik! diuresis yang ukup dengan &t lebih dari ;-0 biasanya diperoleh sesudah transfusi darah yang memadai ditambah infus larutan kristaloid yang diberikan bersamaan pada dua tempat yang berbeda. (ara ini diberikan terutama kepada penderita yang perdarahannya sulit diatasi dan terus ter6adi *setiap pemberian dua labu transfusi darah! diberikan 1 ampul 1- ml kalsium glukonas intravena! untuk menegah keraunan asam sitrat#. Disamping itu diberikan F % ;./ liter@menit. K(r#& )#mb(ng Sesudah resusitasi berhasil dan keadaan stabil! segera pasang nasogastric tube no.1B! lakukan kuras lambung memakai air es *1-.1/I(# 1/-- setiap %!7 atau A 6am tergantung dari perdarahannya. )ila hasil kuras lambung terlihat merah muda 6ernih *perdarahan minimal atau berhenti# lakukan endoskopi. Selan6utnya terapi tergantung dari sumber perdarahan. Tetapi bila hasil kuras lambung masih > memperlihatkan perdarahan terus berlangsung! lakukan evaluasi perdarahan sambil dioba untuk melakukan endoskopi. 'erdarahan minimal tetapi terus menerus! usia C,- tahun atau ada kelainan 3K1! dan perdarahan yang timbul akibat peahnya varises atau bukan! kuras lambung dengan air es tetap diteruskan dengan ditambahkan vasopresor intragastrik * nor.adrenalin % ampul dalam /- air atau aramine %.7 mg dalam /- air #. 'erdarahan minimal tetapi terus menerus! usia = ,- tahun dengan 3K1 yang normal! untuk penderita karena peahnya varises esofagus! perlu diberikan infus vasopresin! sedangkan untuk penderita perdarahan karena tukak peptik diberikan suntikan %-- mg imetidin ; kali sehari atau ranitidin /- mg tiga kali selama ; hari. 'erdarahan masif! ditemukan kelainan 3K1 atau usia C ,- tahun! seara klinis suspek perdarahan varises! maka pilihan pertama adalah pemasangan S) tube *$engsta*en &la*emore tube(. Pengob#t#n 'engobatan perdarahan S()$ dapat dibagi dua yaitu " #6 Pengob#t#n (m(m +nfus@ transfus darah 'enderita dengan perdarahan sekitar /--.1--- ! perlu segera diberi airan infuse D/0 @ R? @ 2a(l -!>0. &anya pada sirosis hati dengan asites @ edema sebaiknya 6angan memberikan airan 2a(l -!>0. Selain itu perlu dipersiapkan kemungkinannya untuk memberikan transfusi darah. $palagi bagi penderita yang memperlihatkan perdarahan masif atau dalam syok! maka pemberian transfusi darah harus dipikirkan. +stirahat mutlak sangat dian6urkan! sekurang.kurangnya ; hari setelah perdarahan berhenti. Tetapi pada umumnya dilakukan selama % minggu. 1- Diit! dian6urkan berpuasa! sekurang.kurangnya sampai %7 6am setelah perdarahan berhenti. Setelah %7.7B 6am perdarahan berhenti! dapat diberikan makanan air. Fbat.obatan 'emberian koagulansia perlu dipertimbangkan! untuk penderita akibat peahnya varises esofagus dian6urkan memberi vitamin K! sebagai akibat perdarahan akan kehilangan besi! sehingga timbul anemi. Setelah perdarahan berhenti sebaiknya di berikan preparat besi. b6 Pengob#t#n k*(&(& 'engobatan khusus ini ditu6ukan pada penyebab perdarahan yang dapat dibagi % penyebab! yaitu karena peahnya varises esophagus dan non varises! sebagai berikut " 1" Pengob#t#n 4e7#*n'# $#ri&e& e&o4*#g(& )ila telah diketahui dengan pasti penyebab perdarahan S()$ adalah peahnya varises esofagus! maka pengobatannya adalah " /#&o4re&&in Sebagai langkah pertama dian6urkan untuk memberikan vasopresin @ pitressin dosis rendah seara terus menerus. (aranya " selama %7 6am diberikan -!% unit@@menit vasopressin @ pitressin dimasukkan dalam D/0 selama 1A 6am. )ila perdarahan masih tetap ada! infus vasopressin diteruskan selama B 6am lagi dengan dosis yang sama. Tetapi bila perdarahan berkurang @ berhenti! infus vasopresin diteruskan untuk B 6am lagi dengan dosis -!1 unit@@menit. Dasar penggunaan vasopressin @ pitressin ialah mempunyai efek kontraksi otot polos seluruh sistem vaskuler! sehingga ter6adi penurunan aliran darah splanknik dan koroner. Fleh karena itu harus berhati.hati pemberiannya pada usia lan6ut dan seyogyanya diperiksa 3K1 sebelumnya. )erdasar pengalaman beberapa peneliti! membuktikan 11 bah9a pemberian vasopressin intravena dalam dosis rendah terus menerus *continous lo) !ose peripheral vein petressin(! menun6ukkan hasil efektif pada penderita varises esofagus yang mengalami perdarahan! tanpa timbul efek samping. &al ini karena efek splanknik relatif akan meninggi sedangkan efek sistemik akan lebih rendah. :elas bah9a pengobatan ara ini merupakan obat terpilih dan dian6urkan. Som#to&t#tin Somatostatin beker6a membantu menghentikan perdarahan varises esofagus! karena obat ini dapat menurunkan aliran darah splanknik! dan penurunan tekanan portal! tanpa efek samping yang berarti. &ormon ini tersebar di seluruh tubuh dalam konsentrasi tinggi terutama pada susunan saraf pusat! saluran makan dan pankreas! selain menghambat pelepasan hormon.hormon saluran makanan! bahan ini 6uga mempunyai efek hambatan terhadap sekresi lambung dan pankreas. Somatostatin mempunyai 9aktu paruh yang pendek *1.% menit# dan tidak stabil dalam larutan. O7treoti!e Ftreotide suatu obat sintetik otapeptide analog dari hormon alamiah somatostatin! mempunyai 9aktu paruh yang lebih lama 7/.A- menit di dalam plasma dan stabil di dalam larutan. 3fek hemodinamiknya sama dengan somatostatin yaitu menurunkan aliran darah splanknik dan tekanan portal tanpa efek samping yang berarti. Fbat ini mempunyai potensi ,- kali lebih kuat dibanding somatostatin! dengan efek samping rendah. Fleh karena itu obat otreotide dian6urkan dalam menghentikan perdarahan varises esofagus. Dosis bolus 1-- mg@iv dilan6utkan perinfus %/ mg@6am selama B.%7 6am @ sampai perdarahan berhenti. Ob#t #nti&ekre&i #&#m )ermanfaat untuk menegah perdarahan ulang S()$. Dia9ali bolus omeprazol B- mg@iv dilan6utkan per infus B mg@kg))@6am selama ,% 1% 6am. 'ada perdarahan S()$! antasida! sukralfat dan antagonis reseptor &% dapat diberikan untuk penyembuhan lesi mukosa penyebab perdarahan. T#m4on#!e B#)on )ila tata ara diatas masih belum berhasil! dapat dipasang temponade balon yang bertu6uan untuk menekan langsung pada varises di esofagus dan fundus lambung! sebagaimana halnya yang dikemukakan oleh Sengstaken dan )lakemore. 'emasangan temponade balon ini dibatasi sampai 7B 6am. )ila tetap tidak berhasil! maka harus dipersiapkan tindakan pembedahan. $engsta*en &la*emore tube *S). tube # mempunyai tiga pipa serta dua balon masing.masing untuk esofagus dan lambung. Komplikasi pemasangan S) tube antara lain pneumoni aspirasi! laserasi sampai perforasi. ," Pengob#t#n 4#!# 4er!#r#*#n Non $#ri&e& Dari hasil penelitian! perdarahan S()$ non varises yang terbanyak ialah gastritis erosiva hemoragika *%A!,0#! tukak peptik *,!A0# dan sisanya disebabkan sindroma Mallory Weiss! kanker esofagus! kanker lambung. 'ada umumnya pengobatan dari kelompok ini hampir sama. Khusus untuk penderita tukak peptik diberikan obat golongan imetidin *tagamet! ulsikur! ulume# parenteral tiap B 6am %-- mg iv selama ; hari *,% 6am# atau ranitidin /- mg tiap B 6am selama ; hari. )ila perdarahan berhenti diberikan peroral 7E%-- mg @ %E7--mg. 'emberian obat ranitidin parenteral dilan6utkan peroral dengan dosis %E1/-mg atau 1E;--mg tiap malam. )ila ternyata setelah ,% 6am pemberian parenteral tetap timbul perdarahan ! maka harus dilakukan tindakan pembedahan. Fbat lain yang mempunyai khasiat sama ialah diberikan somatostatin. (aranya" kepada penderita disuntikkan %/-ug somatostatin intravena! dan selan6utnya selama ,% 6am diberikan somatostatin %/-ug yang dilarutkan dalam larutan 2a(l -!>0@6am. Sebagai pengganti obat tersebut di atas! dapat diberikan suralfat B gr@ hari selama seminggu! yang tidak berbeda bermakna dengan imetidin 1B--mg@hari. 1; (aranya " suralfat diberikan % gr@A6am melalui sonde hidung selama 7B 6am! kemudian dilan6utkan % gr peroral satu 6am sebelum makan dan sebelum tidur. $ntasida dapat diberikan bila perdarahan sudah berhenti. Selain obat. obatan di atas! untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan obat golongan anti kholinergik. )ila tata ara tersebut diatas setelah ,% 6am pengobatan konservatif tidak berhasil! dan perdarahan masih tetap berlangsung! maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan pembedahan. +ndikasi pembedahan lainnya ialah perdarahan yang timbul merupakan perdarahan arteri. BAB II LAPORAN KASUS II" IDENTITAS PASIEN 2ama " 2y. 5 Umur " /7 tahun :enis Kelamin " 'erempuan $gama " +slam $lamat " :alan Raya Sekaran RT.-1@R5.++ 1unungpati Semarang 2o. (M " -;A.1%.,1 Tanggal Masuk RS " %% Mei %-17 )angsal " $yub ++ 17 III" ANAMNESIS $namnesis dilakukan seara heteroanamnesis dengan pasien dan keluarga pasien pada hari Sabtu tanggal %% Mei %-17 di )angsal $yub ++ #6 Ke)(*#n Ut#m# muntah darah dan berak hitam b6 Ri8#'#t Pen'#kit Sek#r#ng % hari SMRS pasien mengeluh muntah darah dan berak hitam. Muntah darah seara tiba.tiba! darah ber9arna merah segar! frekuesi ; kali@ hari! tiap muntah banyaknya J K .% sendok makan! berbau amis! mual *G#! muntahan berampur makanan *G#! lendir *.#! dahak *.#! batuk *.#! nyeri ulu hati *.#. 'asien 6uga mengeluh berak ber9arna hitam seperti petis mrongkol.mrongkol! terasa keras dan sakit! )$K ber9arna seperti teh *.#! badan lemas dan pusing. 'asien berobat ke dokter praktek s9asta namun keluhan belum membaik. Saat datang ke RS Roemani pasien mengaku keluhan muntah darah dan berak hitamnya semakin berat! darah ber9arna merah segar! frekuesi % kali@hari! tiap muntah banyaknya J K . 1 gelas keil! berbau amis! mual *G#! lendir *.#! dahak *.#! batuk *.#! nyeri ulu hati *G# sampai men6alar ke punggung. 'asien 6uga mengeluh berak hitam seperti petis mrongkol. mrongkol! )$K 9arna seperti teh *.#! terasa keras dan sakit! badan lemas dan pusing. 'asien mengaku menderita sakit Diabetes Melitus se6ak % tahun yang lalu! kontrol ke dokter hanya 6ika ada keluhan. 'asien mengaku berat badannya semakin menurun padahal makan mimumnya banyak! sering terbangun di malam hari untuk )$K. 'asien biasa minum obat Metformin. 76 Ri8#'#t Pen'#kit D#*()( Ri9ayat sakit seperti ini sebelumnya " disangkal Ri9ayat &epatitis ) " disangkal Ri9ayat 1astritis " diakui *G#! se6ak usia muda Ri9ayat Diabetes Melitus " diakui *G#! tidak rutin kontrol! kontrol ke dokter hanya bila ada keluhan 1/ Ri9ayat &ipertensi " disangkal Ri9ayat 'enyakit :antung " disangkal Ri9ayat Trauma di daerah dada " disangkal !6 Ri8#'#t Pen'#kit Ke)(#rg# Ri9ayat sakit yang serupa di keluarga " disangkal Ri9ayat &epatitis ) " disangkal Ri9ayat Diabetes Melitus " disangkal Ri9ayat &ipertensi " disangkal Ri9ayat 'enyakit :antung " disangkal e6 Ri8#'#t Kebi#&##n Ri9ayat merokok " disangkal Ri9ayat mengkonsumsi minuman beralkohol " disangkal Ri9ayat mengkonsumsi 6amu@ obat anti nyeri" diakui *G# sering minum 6amu pegel linu 26 Ri8#'#t So&i#) Ekonomi 'asien beker6a sebagai pedagang! sedangkan suami pasien beker6a sebagai supir! mempunyai % orang anak. )iaya pengobatan ditanggung )':S. Kesan " sosial ekonomi kurang ANAMNESIS SISTEM Keluhan utama " m(nt#* !#r#* !#n ber#k *it#m Kepala " &#kit ke4#)# 9:6% 4(&ing 9:6! nggliyer *.#! 6e6as *.#! leher kaku *.# Mata " penglihatan kabur *.#! pandangan ganda *.#! pandangan berputar *.#! berkunang.kunang *.#. &idung " pilek *.#! mimisan *.#! tersumbat *.# Telinga " pendengaran berkurang *.#% berdenging *.#! keluar airan *.#! darah *.#. Mulut " saria9an *.#! luka pada sudut bibir *.#! bibir peah. peah *.#! gusi berdarah *.#! mulut kering *.#. 1A Tenggorokan " sakit menelan *.#! suara serak *.#! gatal *.#. Sistem respirasi " sesak nafas *.#! batuk *G#! dahak *.#! batuk darah*.#! mengi *.#! tidur mendengkur *.# Sistem kardiovaskuler " sesak nafas saat beraktivitas *.#! nyeri dada *.#! berdebar.debar *.#! keringat dingin *.# Sistem gastrointestinal " m(#) 9:6% m(nt#* !#r#* 9:6% n'eri ()( *#ti 9:6% diare *.#! ber#k *it#m 9:6% n#2&( m#k#n men(r(n 9:6% BB t(r(n 9:6" Sistem muskuloskeletal " nyeri otot *.#! nyeri sendi *.#! kaku otot *.# Sistem genitourinaria " 9arna seperti teh 9;6!sering kening *.#! nyeri saat kening *.#! keluar darah *.# berpasir *.# kening nanah*.#! sulit memulai kening *.#! anyang.anyangan *.#. 3kstremitas atas " luka *.#! kesemutan *.#! kaku digerakan *.# bengkak *.# sakit sendi *.# panas *.# 3kstremitas ba9ah " luka *.#! kesemutan *.# kaku digerakan *.# bengkak *.# sakit sendi *.# panas *.# Sistem neuropsikiatri " ke6ang *.#! gelisah *.#! kesemutan *.# mengigau *.#! emosi tidak stabil *.# Sistem +ntegumentum " kulit kuning *.#! puat *.#! gatal *.#! berak merah kehitaman di dada! punggung! tangan dan kaki *.# I/" PEMERIKSAAN +ISIK 'emeriksaan fisik dilakukan pada tanggal %% Mei %-17 di )angsal $yub ++ 1" Ke#!##n Um(m tampak sakit sedang dan lemas ," Ke&#!#r#n omposmentis <" T#n!# /it#) Tensi " 1--@B- mm&g 2adi " ,% E@menit! irama reguler! isi dan tegangan menurun Respirasi " %- E@menit! Suhu " ;A!BI ( *aEiller# 4" Ke4#)# bentuk mesoephal! rambut 9arna hitam! distribusi rambut merata! tidak mudah diabut 1, 5" M#t# kon5(ngti$# 4#)4ebr# 4(7#t 9:=:6% sklera kuning *.@.#! mata ekung *.@.#! pupil isokor *diameter ;mm@;mm6% reflek ahaya *G@G#! katarak *.@.# >" Te)ing# membran timpani intak *.@.#! sekret *.@.#! darah *.@.#! nyeri tekan mastoid *.@.#! nyeri tekan tragus *.@.# gangguan pendengaran *.@.# ?" Hi!(ng napas uping hidung *.#! sekret *.#! epistaksis *.#. ." M()(t sianosis *.#! bibir kering *.#! stomatitis *.#! gusi berdarah *.#! lidah kotor tepi hiperemis *.#! lidah tremor *.#! faring hiperemis *.#! tonsil T1.T1! kripte *.#! gigi karies *.#. @" Le*er simetris! deviasi trahea *.#! pembesaran kelen6ar getah bening*.#! pembesaran kelen6ar tiroid *.#. 1-" T*or#k& normohest! simetris! retraksi supraternal *.# retraksi interostalis *.# sela iga melebar *.#! pembesaran kelen6ar getah bening aksilla *.#. 3OR +nspeksi " itus ordis tidak tampak 'alpasi " itus ordis teraba di S+( H! % m medial linea midlaviularis sinistra! pulsus para sternal *.#! pulsus epigastrium *.# 'erkusi " batas 6antung kiri ba9ah " S+( H! % m medial linea midlaviularis sinistra kiri atas " S+( ++ linea sternalis sinistra kanan atas " S+( ++ linea sternalis deEtra pinggang 6antung " S+( +++ linea parasternalis sinistra Kesan " konfigurasi 6antung dalam batas normal $uskultasi" )unyi :antung +.++ reguler! bising *.#! gallop *.#! murmur *.# PULMO De4#n Be)#k#ng + " Statis " normohest *G@G#! simetris kanan kiri! retraksi *.@.# Dinamis " pergerakan paru simetris! retraksi *.@.# 'a " Statis " simetris! sela iga tidak melebar! tidak ada yang tertinggal! retraksi *.@.# Dinamis " pergerakan paru simetris! sela iga tidak melebar! tidak ada yang tertinggal! retraksi + " Statis " normohest *G@G#! simetris kanan kiri! retraksi *.@.# Dinamis " pergerakan paru simetris! retraksi *.@.# 'a " Statis " simetris! sela iga tidak melebar! tidak ada yang tertinggal! retraksi *.@.# Dinamis " pergerakan paru simetris! sela iga tidak melebar! tidak ada yang tertinggal! retraksi 1B *.@.# Stem fremitus kananDkiri 'e " sonor @ sonor seluruh lapang paru $us" Suara dasar vesikuler *G@G#! ronki *.@.#! 9heezing *.@.# *.@.# Stem fremitus kananDkiri 'e " sonor@sonor seluruh lapang paru $us" Suara dasar vesikuler *G@G#! ronki *.@.#! 9heezing *.@.# 11" P(ngg(ng kifosis *.#! lordosis *.#! nyeri ketok ostovertebra *.# 1," Ab!omen +nspeksi " dinding perut se6a6ar dinding dada! spider nevi *.#! sikatriks *.#! striae *.# $uskultasi" bi&ing (&(& 9:6 meningk#t 'erkusi " pekak alih *.#! pekak sisi *.#! tes undulasi *.#! timpani di semua kuadran abdomen 'alpasi " supel! n'eri tek#n e4ig#&tri(m 9:6! hepar tidak teraba! lien tidak teraba! turgor kembali epat 1<" Ek&tremit#& S(4erior In2erior $kral dingin 3dema Reflek fisiologik Reflek patologik (apilary refill Kekuatan *.@.# *.@.# *G@G# *.@.# = % L ///@/// *.@.# *.@.# *G@G# *.@.# = % L ///@/// /" PEMERIKSAAN PENUNAANG &asil 'emeriksaan ?aboratorium *tanggal %; Mei %-17# 1> %- Pemerik&##n H#&i) Ni)#i Norm#) &3M$TF?F1+ &emoglobin @%4 g=!) 11!, 4 1/!/ ?ekosit 4,"--- =mm< ;.A-- 4 11.--- Trombosit 7-B.--- @mm; 1/-.--- 4 77-.--- &ematokrit <-%- B ;/ 4 7, 3osinofil %!- 0 % 4 7 )asofil -!1 0 - 4 1 2. segmen ?. B /- 4 ,- ?imfosit 1,%, B %/ 4 7- Monosit A!, 0 % 4 > 3ritrosit <%5@ 5(t#=(L ;!B 4 /!% M(H B7 8l B- 4 1-- M(& %A pg %A 4 ;7 M(&( ;1 0 ;% 4 AA HEMOSTASIS ''T 17!7 11.1/ ''T ontrol 11!% detik >.17 +2R 1!%A 'TTK %B!> detik %/.;/ 'TTK ontrol %/!1 detik %;!/.;1!, KIMIA KLINIK 1DS ,,< mg=!L B-.1/- Ureum ;B mg@d? 1-./- Kreatinin -!, mg@d? -!7/.-!,/ $lbumin ;!,1 g@d? ;!7 .7!B )ilirubin Total -!;, mg@d? )ilirubin Direk -!1, mg@d? - 4 -!% )ilirubin +ndirek -!%- mg@d? -!1 4 -!, S1FT ;% U@? - 4 ;/ S1'T %; U@? - 4 ;/ /I" DA+TAR ABNORMALITAS An#mne&i& 1. Muntah darah %. Muntah darah seara tiba.tiba ;. Darah ber9arna merah segar 7. 8rekuesi dalam sehari % kali /. Tiap muntah banyaknya J K .1 gelas keil A. )erbau amis ,. Mual setiap kali makan dan minum B. 2yeri ulu hati >. )erak hitam 9arna seperti petis 1-. )erak hitam mrongkol.mrongkol 11. Terasa keras dan sakit 1%. )adan terasa lemas 1;. Kepala pusing 17. Ri9ayat Diabetes Melitus se6ak / tahun yang lalu 1/. )erat badannya semakin menurun 1A. Makan mimumnya banyak! 1,. Sering terbangun di malam hari untuk )$K. 1B. Ri9ayat 1astritis *G# 1>. Ri9ayat mengkonsumsi 6amu@ obat anti nyeri *G# sering minum 6amu pegel linu Pemerik&##n +i&ik %-. Keadaan umum lemas %1. Kon6ungtiva palpebra puat %1 %%. )ising usus meningkat %;. 2yeri tekan epigastrium Pemerik&##n Pen(n5#ng %7. 3ritrosit *?# ;!/> 6uta@u? %/. ?ekosit *&# 7%.---@mm; %A. &ematokrit *?# ;-!- 0 %,. &emoglobin *?# >!7 g@dl %B. 1DS *&# %%; mg@d? ANALISIS DAN SINTESIS $bnormalitas 1.1;!1B! 1>! %- .%, &emetamesis Melena $bnormalitas 1% .1,! %B Diabetes Mellitus Tipe % $bnormalitas 1%!1;!%-!%1!%, $nemia 2ormositik 2ormokromik /II"REN3ANA PEME3AHAN MASALAH Prob)em 1" Hem#teme&i& Me)en# $ss. 3tiologi " Non $#ri&e& $#ri&e& 'enggunaan obat 2S$+D dalam 6angka 9aktu yang lama +nfeksi heliobater pylory Stres! konsumsi alhokol! konsumsi kafein Kelainan pada esofagus " esofagitis! ulkus esofagus! sindroma Mallory.5eiss! kista esofagus! keganasan. Kelainan pada lambung.duodenum " Ulkus peptikum! ulkus duodenum! 1astritis erosif! Tumor gaster Kelainan darah " D+( *disseminated intravasular oagulation#! leukemia! trombositopenia Harises esofagus akibat hipertensi portal dan sirosis hepatis. $ss. 8aktor risiko " konsumsi obat 2S$+D! konsumsi alkohol! stress $ss. Komplikasi " anemia! perforasi gaster! syok hipovolemik! aspirasi pneumonia +p DE " 31D (esophagogastro!uo!enoscopy(, foto rontgen thorak! US1 abdomen %% +p TE 2on medikamentosa " 1. Diit lunak %. &indari merokok! konsumsi alhokol! obat.obatan 2S$+D ;. +stirahat yang ukup 7. &indari stres dan keemasan Medikamentosa " 1. +nfus 2a(l -!>0 %- tpm %. +n6eksi (efotaEim ; E 1 gram ;. +n6eksi Fmeprazol % E 1 amp 7. +n6eksi $sam Traneksamat ; E /-- mg. /. +n6eksi vit K 1 amp +p ME " keadaan umum! vital sign! lab darah rutin *&b!&t#! tanda.tanda perdarahan saluran erna +p 3E " edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien dan untuk menghindari faktor penetus dan faktor yang dapat memperberat *hindari merokok! konsumsi alhokol! kafein! obat.obatan 2S$+D#. Prob)em II" Di#bete& Me)it(& $ss. 3tiologi " resistensi insulin $ss. 8aktor risiko" ri9ayat keturunan keluarga yang menderita DM! obesitas! hipertensi! hiperlipidemia * &D? C;/ mg@dl#! kurang aktivitas fisik dan olahraga. $ss. Komplikasi " a# $kut " hipoglikemi! ketoasidosis diabetik *K$D#! &iperosmolar 2on Ketotik *&F2K#! asidosis laktat. b# Krosis" mikrovaskular *retinopati! nefropati! neuropati#! makrovaskular *penyakit 6antung koroner! stroke#! ulkus diabetikum $ss. 'enatalaksanaan " edukasi tentang penyakitnya! terapi gizi medis! latihan 6asmani dan farmakologi +p DE " a# Kadar gula darah puasa *M1%A mg@dl# %; b# Kadar gula darah se9aktu *M%-- mg@ dl# # Kadar gula darah %6am post pandrial * M%-- mg@dl# +p TE " 2on medikamentosa" 1# Terapi gizi medis " prinsipnya mengan6urkan makan gizi seimbang seperti makan sehat empat sehat / sempurna! mengurangi makanan tinggi kalori! lemak! dan gula! teratur dalam 6umlah 6ad9al dan 6enis makan! 6umlah kalori disesuaikan dengan " pertumbuhan! status gizi! umur! stres akut! kegiatan 6asmani. %# ?atihan 6asmani Medikamentosa" Metformin tab /-- mg ;E1 +p ME " monitoring keadaan umum! tanda vital! 1DS +p 3E" men6elaskan kepada pasien tentang penyakit yang diderita dan memberi pen6elasan tentang pentingnya men6aga pola makan dan olah raga seara teratur Prob)em III" Anemi# Normo&itik Normokromik $ss. 3tiologi " 1. $nemia akibat hemoragik *anemia pasa perdarahan akut! anemia akibat perdarahan kronik# %. $nemia akibat gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang" a. Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit *anemia defisiensi besi! anemia defisiensi asam folat! anemia defisiensi vitamin )1%# b. 1angguan utilitas besi *anemia akibat penyakit kronik# . Kerusakan sumsum tulang *anemia aplastik! anemia mieplastik# d. $nemia akibat kekurangan eritropoeitin *anemia pada 11K# ;. $nemia hemolitik a. $nemia hemolitik intrakorpuskular *gangguan membran eritrosit! enzim eritrosit! hemoglobin# b. $nemia hemolitik ekstrakorpuskular *anemia hemolitik autoimun! anemia hemolitik mikroangiopati# $ss. Komplikasi " syok hipovolemik. %7 $ss. 8aktor risiko " hemolisis! perdarahan! penekanan sumsum tulang! defisiensi nutrient +p DE" . Tanda klinis! seperti" tampak puat! kon6ungtiva palpebra anemis . 'emeriksaan darah rutin * &b! &t! 3ritrosit#! hapusan darah tepi +p TE" asam folat % E / mg +p ME" kondisi umum! vital sign! &b +p 3E" men6elaskan tentang penyakit yang diderita pasien dan mengan6urkan makan yang bergizi PROGRESS NOTE T#ngg#) ,< Mei ,-14 Subyektif Keluhan Obyektif Keadaan umum Kesadaran Tanda vital
Kepala Mata ?eher ThoraE (or 'ulmo $bdomen 3kstremitas Assesmant Plan Mual *G#!muntah darah segar *G#! berak hitam *.#!badan lemas *G# Tampak lemas dan sakit sedang (ompos mentis TD " >-@A- mm&g 2adi " ,% E@menit! reguler! isi dan tegangan ukup RR " %- E@menit T " ;A!-I( *aEiller# Mesohepal Kon6ungtiva puat * G@G #! sklera kuning *.@.# 'embesaran kelen6ar getah bening *.@.# Simetris! sela iga tak melebar +ktus kordis tak tampak! konfigurasi 6antung dalam batas normal! )unyi :antung +.++ regular! bising 6antung *.# Taktil fremitus kananDkiri! perkusi sonor seluruh lapang paru! Suara Dasar Hesikuler *G@G#! 9heezing *.@.#! ronki *.@.# 'ermukaan datar! )U*G# normal! timpani! nyeri tekan *.#! hepar@lien tidak teraba Dalam batas normal Fbs. &ematemesis Melena! Diabetes Mellitus! $nemia 2ormositik 2ormikromik Usul pemeriksaan " 31D (esophagogastro!uo!enoscopy(, foto rontgen thorak! US1 abdomen %/ Terapi " +nfus 2a(l -!>0 %- tpm +n6eksi (efotaEim ; E 1 gram +n6eksi Fmeprazol % E 1 amp +n6eksi $sam Traneksamat ; E /-- mg. +n6eksi vit K 1 amp T#ngg#) -< A(ni ,-1< Subyektif Keluhan Obyektif Keadaan umum Kesadaran Tanda vital
Kepala Mata ?eher ThoraE (or 'ulmo $bdomen 3kstremitas Assesmant Plan Mual *G#! muntah darah sedar *.#! berak hitam *.#!badan lemas *G# Tampak lemas dan sakit sedang (ompos mentis TD " 11-@B- mm&g 2adi " B% E@menit! reguler! isi dan tegangan ukup RR " %- E@menit T " ;A!7I( *aEiller# Mesohepal Kon6ungtiva puat * G@G #! sklera kuning *.@.# 'embesaran kelen6ar getah bening *.@.# Simetris! sela iga tak melebar +ktus kordis tak tampak! konfigurasi 6antung dalam batas normal! )unyi :antung +.++ regular! bising 6antung *.# Taktil fremitus kananDkiri! perkusi sonor seluruh lapang paru! Suara Dasar vesikuler *G@G#! 9heezing *.@!.#! ronki *.@.# 'ermukaan datar! )U*G# normal! timpani! nyeri tekan *.#! hepar@lien tidak teraba Dalam batas normal Fbs. &ematemesis Melena! Diabetes Mellitus! $nemia 2ormositik 2ormikromik Usul pemeriksaan " 31D (esophagogastro!uo!enoscopy Terapi " +nfus 2a(l -!>0 %- tpm +n6eksi (efotaEim ; E 1 gram +n6eksi Fmeprazol % E 1 amp +n6eksi $sam Traneksamat ; E /-- mg. %A +n6eksi vit K 1 amp BAB III PEMBAHASAN 'asien 2y. 5 usia /7 tahun dengan keluhan utama muntah darah dan berak hitam! dimana saat datang ke RS mengaku keluhan muntah darah dan berak hitamnya se6ak % hari yang lalu dan semakin berat! darah ber9arna merah segar! frekuesi dalam sehari % kali! tiap muntah banyaknya J K . 1 gelas keil! berbau amis! mual *G#! lendir *.#! dahak *.#! batuk *.#! nyeri ulu hati *G#. 'asien 6uga mengeluh berak hitam seperti petis mrongkol.mrongkol! )$K 9arna seperti teh *.#! terasa keras dan sakit! badan lemas dan pusing. 'asien mengaku mempunyai ri9ayat gastritis se6ak usia muda dan mengkonsumsi 6amu@ obat anti nyeri *G# sering minum 6amu pegel linu. 'asien 6uga mengaku menderita Diabetes Melitus se6ak % tahun yang lalu! kontrol ke dokter hanya 6ika ada keluhan. 'asien mengaku berat badannya semakin menurun padahal makan mimumnya banyak! sering terbangun di malam hari untuk )$K. 'asien mengkosumsi Metformin &asil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak lemas! kesadaran omposmentis! tanda vital " tensi 1--@B- mm&g! nadi ,%E@menit! irama reguler! isi dan %, tegangan menurun! frekuensi pernapsan %- E@menit! suhu ;A!BI (. Kon6ungtiva palpebra puat *G@G#! pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri pada regio epigastrium! bisisng usus *G# meningkat. &asil pemeriksaan penun6ang berupa pemeriksaan laboratorium didapatkan" trombosit 7-B.--- @mm;! lekosit 7%.--- @mm;! eritrosit ;!/> 6uta@u?! hemoglobin >!7 g@dl! hematokrit ;-!- 0! M(H B7 8l! M(& %A pg! M(&( ;1 0! 1DS %%; mg@d?! ureum ;B mg@d?! kreatinin -!, mg@d?! albumin;! ,1 g@d?! bilirubin direk -!1, mg@d?! bilirubin indirek -!%- mg@d?! S1FT ;% U@?! S1'T %; U@?. )erdasarkan dari hasil anamesis! pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun6ang maka dapat disimpulkan 2y.S menderita &emetamesis Melena et ausa suspet gastritis erosiva 2S$+D! Diabetes Melitus dan $nemia 2ormositik 2ormokromik. Dasar diagnosis &emetamesis Melena e. susp. 1astritis erosiva! pada anamnesis didapatkan keluhan muntah darah dan berak hitamnya se6ak % hari yang lalu dan semakin berat! darah ber9arna merah segar! frekuesi dalam sehari % kali! tiap muntah banyaknya J K . 1 gelas keil! berbau amis! mual *G#! nyeri ulu hati *G#. 'asien 6uga mengeluh berak hitam seperti petis mrongkol.mrongkol! )$K 9arna seperti teh *.#! terasa keras dan sakit! badan lemas dan pusing. 'asien mengaku mempunyai ri9ayat gastritis se6ak usia muda dan mengkonsumsi 6amu@ obat anti nyeri *G# sering minum 6amu pegel linu. 'ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien tampak lemas! bising usus meningkat dan nyeri epigastrium. 2amun untuk meneggakan diagnosa perlu pemeriksaan penun6ang lain berupa 31D (esophagogastro!uo!enoscopy(, foto rontgen thorak! US1 abdomen. Terapi yang diberikan " 2on medikamentosa berupa diit lunak! hindari merokok! konsumsi alhokol! obat.obatan 2S$+D! istirahat yang ukup dan hindari stres dan keemasan. Medikamentosa +nfus 2a(l -!>0 %- tpm! +n6eksi (efotaEim ; E 1 gram! +n6eksi Fmeprazol % E 1 amp! +n6eksi $sam Traneksamat ; E /-- mg dan +n6eksi vit K 1 amp Ter6adinya $nemia 2ormositik 2ormokromik pada pasien ini karena adanya perdarahan akut. Dasar diagnosis $nemia 2ormositik 2ormokromik! pada anamesis pasien mengeluh muntah darah segar! )$) hitam! badan lemas! mudah apek. 'ada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah dan nadi yang menurun! kon6ungtiva palpebra puat. 'emerksaan penun6ang hemoglobin >!7 g@dl! hematokrit ;-!- 0! M(H B7 %B 8l! M(& %A pg! M(&( ;1 0. Terapi yang diberikan asam folat % E / mg dan mengan6urkan makan yang bergizi Dasar diagnosis Diabetes Mellitus! pada anamnesis didapatkan pasien mengaku menderita Diabetes Melitus se6ak % tahun yang lalu! kontrol ke dokter hanya 6ika ada keluhan. 'asien mengaku berat badannya semakin menurun padahal makan mimumnya banyak! sering terbangun di malam hari untuk )$K. 'asien mengkosumsi Metformin. 'emeriksaan penun6ang laboratorium 1DS %%; mg@d?. Terapi yang diberikan Metformin ; E /-- mg.
DA+TAR PUSTAKA 1. Mans6oer $rief. M! dkk. %--1. Kapita Selekta Kedokteran! edisi ; " 7>% . :akarta " Media $usulapius 8KU+ . %. Sudoyo $5. %-->. )uku $6ar + +lmu 'enyakit Dalam :ilid +. 3disi H. :akarta " +nterna 'ublishing. ;. Su6ono! &adi. %--%. 1astroenterologi. )andung"$lumni. 7. 5aleleng ):! $bdullah Murdani. %-11. 'erdarahan Saluran (erna. Setyo&adi )! et all ed. 3+M3D '$'D+ Kega9atdaruratan 'enyakit Dalam * +mergency in ,nternal Me!icine (! :akarta" +nterna 'ublishing. %>