You are on page 1of 16

A.

ADMINITRASI NEGARA INDONESIA


1. BIDANG SOSIAL
Administrasi Publik (Inggris:Public Administration) atau
Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari
tiga elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif,
yudikatif, dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang
meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi pembangunan,
tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara.
Kondisi administrasi negara Indonesia saat ini, belum sepenuhnya
berorientasi pada kepentingan publik. Hal ini dapat kita nilai dari banyaknya
kritik yang dialamatkan pada instansi pemerintah, entah itu mengenai
manajemennya, pelayanannya, ataupun organisasinya. Semua kritik dan
keluhan yang disampaikan kebanyakan bermuara pada aparatur yang
bertugas, mulai dari tingkat atas sampai bawah.
Tujuan administrasi negara sangat tergantung pada tujuan dari negara
itu sendiri. Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945,
selayaknya pula bahwa tujuan dari administrasi negaranya berdasar dan
bersumber pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dimana dalam
Pembukaannya disebutkan bahwa Negara Indonesia bertujuan untuk
bagaimana melindungi segenap bangsa Indonesia, mencerdaskan kehidupan
bangsa, mewujudkan keadilan sosial, memajukan kesejahteraan umum dan
ikut serta dalam usaha perdamaian dunia. Jadi tugas administrasi negara
adalah memberikan pelayanan (service) yang baik kepada kepentingan
masyarakat, bangsa dan negara, serta mengabdi kepada kepentingan
masyarakat. Bukan sebaliknya yang seringkali terjadi masyarakat yang harus
melayani administrator negara. Untuk itu agar penyelenggaraan administrasi
negara ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa maka
dituntut partisipasi masyarakat (social participation), dukungan dari
masyarakat kepada administrasi negara (social support), pengawasan dari
masyarakat terhadap kinerja administrasi negara (social control), serta harus
ada pertanggung jawaban dari kegiatan administrasi negara (social
responsibility).
Di tengah era keterbukaan, arus informasi yang beredar dan masuk
dalam arena publik, akan begitu cepat mendapat respon dari masyarakat, baik
positif atau pun negatif. Respon positif, merupakan ukuran keberhasilan
administrasi publik dalam menjalankan kinerjanya, respon negatif
melambangkan ketidakberhasilan administrasi publik dalam menjalankan
amanat yang diembannya. Respon-respon yang disampaikan oleh publik,
dalam sekejap dapat beredar di mana-mana, entah di surat kabar, televisi,
radio, atau pun alat komunikasi lain seperti handphone misalnya. Sehingga
kesalahan ataupun ketidaknyamanan yang dirasakan rakyat akibat kinerja
yang buruk dari intansi pemerintah (administrator negara), dalam sekejap
dapat beredar di seluruh Indonesia, bahkan mungkin seantero jagad. Adanya
peringkat Indonesia sebagai negara terkorup no.4 di dunia membuktikan hal
itu.
Menurut Arie Soelendro, tanda-tanda yang memperlihatkan kurang cakapnya
administrator negara dalam menjalankan tugasnya, antara lain:
1. terjadinya tingkat korupsi yang tinggi
2. merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintah
3. ketiadaan good governance
4. adanya instansi pemerintah dengan programnya yang tidak beroperasi secara
efisien dan efektif
5. ketertinggalan di bidang ekonomi
Selanjutnya Arie Soelendro mengatakan, ada dua faktor penting yang terkait
dengan kondisi administrasi negara saat ini. Pertama, faktor sistem pemerintahan.
Sistem pemerintahan menyangkut tatanan, elemen-elemen dari sistem
administrasi, prosedur atau mekanisme kerja, peralatan, sarana dan prasarana
pelayanan publik. Pengembangan sistem administrasi perlu mendapat perhatian
yang besar. Hal ini disebabkan begitu pentingnya pembangunan dan
pengembangan sistem, baik dari segi kelembagaannya, prosedur, mekanisme
koordinasi dan sinkronisasi, yang harus ditujukan pada pembangunan tata
kepemerintahan yang baik. Oleh karena itu, pembangunan sistem administrasi
baik dalam skala mikro maupun makro perlu diarahkan pada terciptanya good
governance. Sejalan dengan itu, perbaikan administrasi negara tidak lepas dari
perbaikan di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Semua prasyarat yang
harus dipenuhi untuk menciptakan kepemerintahan yang baik harus diwujudkan.
Prasyarat itu antara lain, penciptaan iklim yang memprioritaskan mekanisme pasar
yang berkeadilan, kepastian hukum, pemakaian praktek-praktek yang terbaik di
bidang administrasi, menyediakan sistem insentif yang sepadan agar mekanisme
pasar dapat berjalan dengan sehat, serta membuka partisipasi publik dalam
merumuskan kebijakan public.
Kedua, faktor manusianya sebagai pelaku yang menjalankan sistem
administrasi tersebut. Bertahun-tahun lamanya pendekatan yang dipakai dalam
sistem administrasi pemerintahan adalah command and control, perencanaan
terpusat, kewenangan dan pembagian kekuasaan yang juga terpusat, serta budaya
pelaku pejabat pemerintah yang lebih superior terhadap masyarakat yang dilayani.
Walaupun sudah banyak anjuran dan himbauan dari ara pejabat tinggi
pemerintahan bahwa pejabat pemerintah dan pegawai negeri adalah abdi negara,
namun demikian ternyata tidak mudah untuk mengubah dengan cepat pejabat
pemerintah dan pegawai negeri untuk supaya benar-benar berorientasi melayani
masyarakat. Jika mungkin bahkan lebih jauh lagi instansi pemerintah bukan hanya
melayani saja tetapi lebih memberi kewenangan kepada masyarakat untuk
mengatur dan menolong dirinya sendiri.
Usaha-usaha dalam menciptakan salah satu fungsi administrasi publik
sebagai suatu jenis jasa pelayanan yang berorientasikan kepada pasar perlu
diperkenalkan. Iklim yang memungkinkan pelayanan yang dilakukan oleh suatu
instansi pemerintah bersaing dengan pelayanan yang dilakukan swasta juga perlu
diciptakan. Usaha-usaha ini memang masih dianggap sebagai ancaman bagi para
pegawai negeri dan pejabat pemerintahan, dari pada sebagai peluang perbaikan
kondisi administrasi pemerintahan saat ini. Kebijakan yang telah digariskan oleh
Presiden dalam berbagai kesempatan bahwa diperlukan peran masyarakat yang
lebih besar dalam melakukan pembangunan perlu didukung oleh semua pihak.
Kebijakan realokasi sumber daya manusia dan sumber daya lainnnya untuk
menciptakan kondisi pasar yang sehat agaknya perlu mendapat dukungan dari
semua pihak.
Sistem insentif yang sepadan dan pengegakan hukum yang jelas sehingga
mewujudkan kepastian hukum dan rasa keadilan perlu segera dilakukan sesuai
dengan kemampuan kita. Sistem insentif yang sepadan ini akan menumbuhkan
kader-kader pegawai dan pejabat pemerintahan yang profesional. Sedangkan
kepastian hukum akan membuka mata dan telinga semua orang bahwa perlakuan
terhadap pelanggaran hukum dan kejahatan telah jelas. Sehingga orang yang salah
akan pasti dihukum, dan orang yang bekerja baik akan mendapat penghargaan.
Berdasarkan hasil riset di negara maju para ahli memperkirakan bahwa
pembangunan sistem harus merupakan usaha yang lebih besar yaitu sekitar 85%
sedangkan pembangunan unsur manusianya 15% saja. Angka-angka itu tidaklah
penting, yang lebih penting lagi adalah bahwa perbaikan-perbaikan sistem perlu
mendapat porsi yang besar dengan tidak mengabaikan perbaikan faktor
manusianya.

2. BIDANG EKONOMI
secara ekonomi, administrasi negara bertujuan menjamin kemampuan
ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan global.
Wajah administasi suatu negara merupakan produk dari sistem politik,
posisi perkembangan dari negara yang bersangkutan, di samping sebaliknya
dalam banyak hal administrasi negara juga menentukan penampilan sistem politik,
perkembangan ekonomi dan kualitas sosial negara itu. Oleh karena itu seharusnya
diskusi tentang sejarah administrasi negara Republik Indonesia ini dilakukan di
tengah-tengah dan bersamaan dengan pembahasan tentang sejarah pemerintahan
dan politik. Tetapi penulis berpendapat bahwa jika cara itu ditempuh, maka
pembaca akan dituntut untuk menyerap terlalu banyak tema informasi sekaligus
sehingga menyulitkan penyerapan dan pemahamannya. Atas dasar itu "sejarah"
administrasi RI disajikan dalam bab tersendiri di sini. Namun harus dicatat, bahwa
karena konsep-konsep perubahan, penyempurnaan, modernisasi atau reformasi
administrasi dipraktikkan oleh hampir semua pemerintahan, maka uraian tentang
konsep-konsep ini tidak dapat dipandang sebagai perkembangan praktik yang
linear dari administrasi negara RI melainkan lebih banyak menunjuk pada
perkembangan popularitas konsep itu di kalangan para pejabat dan ilmuwan
administrasi. Menurut bacaan penulis, istilah yang digunakan oleh pejabat dan
ilmuwan kita secara berturut-turut adalah: rasionalisasi administrasi, administrasi
pembangunan, penyempurnaan administrasi, reformasi administrasi, dan
pembaharuan atau modernisasi administrasi. Model, konsep atau istilah ini sudah
mulai dikenal pada fase pendahulunya dan biasanya masih pula dipakai pada fase
sesudahnya. Dengan kata lain, penggunaan atau penerapan suatu model tidak
berarti hilangnya model yang lain, atau tidak berlebihan jika dikatakan bahwa apa
yang dimaksudkan "model" di bawah ini sebenarnya hanyalah "mode"
penggunaan istilah --dengan nama yang berbeda memiliki esensi yang sama.

3. BUDAYA
Dalam sejarahnya Indonesia merupakan negara yang berdiri dari berbagai
macam suku bangsa, dengan latar belakang budaya, geografis, yang berbeda,
walaupun secara umum dalam penerapan ilmu administrasi pemerintahan
berdasarkan sejarahnya Indonesia merupakan produk dari bentuk pemerintahan
yang bercorak kerajaan, itu terbukti dengan banyak bukti sejarah yang
menyebutkan hampir di seluruh nusantara mempunyai pemerintahan atau rajanya
masing-masing, meskipun yang kita kenal hingga saat ini hanya beberapa kerajaan
besar seperti Majapahit, Sriwijaya, Mataram, Gowa dan sebagainya. Yang
menjadi permasalahan adalah akar budaya administrasi di Indonesia pada
sejarahnya (berbentuk kerajaan) merupakan administrasi yang bersifat feodal, dan
masyarakat kita yang mempunyai kepatuhan buta, karena kepatuhan kepada raja
adalah merupakan bentuk pengabdian tertinggi dari rakyatnya. Pada masa itu raja
merupakan hukum yang tertinggi, serta seluruh kekuasaan pemerintahan di
zamannya di pegang secara mutlak oleh raja sendiri. Struktur pemerintahan pada
zaman itu merupakan perpanjangan tangan dari sang raja dan pastilah merupakan
orang-orang yang sangat loyal kepadanya. Karena doktrin zaman kerajaan, yang
berkuasa adalah raja, dan rakyat mengabdi tulus pada penguasanya. Maka watak
dan sikap kritis masyarakat tidak lah akan ditemukan pada masa itu, kalaupun ada
maka dia pastilah dianggap penghianat dan mendapat hukuman yang amat berat
kalau tidak dihukum mati. Maka dalam sejarahnya tidaklah heran kalau Penjajah
belanda bisa dengan leluasa menguasai Indonesia dengan mudah, dan bisa
bertahan sampai dengan ratusan tahun, karena belanda bisa memanfaatkan para
penguasa kerajaan di zaman itu dengan sogokan-sogokan kepada rajanya, dan
rakyat tunduk patuh atas penindasan yang dilakukan oleh penjajah. Dapat kita
lihat dari sejarah Indonesia tidak ada perlawanan dari raja-raja di Jawa khususnya
terhadap penjajahan yang dilakukan Belanda, hanya Pangeran Diponegoro yang
melakukan perlawanan, itupun berlatar belakang pemakaman keluarga raja akan
digusur oleh belanda untuk dibuat jalan, dan yang menentang pun hanya Pangeran
Diponegoro yang merupakan anak selir kerajaan, bukan Pangeran pewaris tahta
kerajaan. Kerajaan di Aceh saja yang mempunyai watak melakukan perlawanan
terhadap Agresi penjajah, karena dilatarbelakangi Doktrin agama Islam yang
radikal. Penjajahan yang berlangsung di Indonesia selama 350 tahun, didukung
oleh budaya di Indonesia (sistem kerajaan) dapat bertahan lama dan memberikan
pengaruh pada sistem pelaksanaan administrsasi ala Belanda, yang tetap berwatak
feodal walaupun lebih maju. Pada zaman penjajahan belanda telah dikenal sistem
administrasi yang lebih modern dibanding pada masa kerajaan, karena telah
memakai konsep paradigma administrasi yang kita kenal dengan nama Old Publik
administration.

4. POLITIK
Politik dan administrasi negara sangatlah erat berkaitan, ini dibuktikan
dengan politik merupakan pangkal tolak administrasi negara dan administrasi
negara adalah merupakan kelanjutan dari proses politik. Menurut Woodrow
Wilson (1974), administrasi adalah kelanjutan dari sebuah kebijakan artinya
administrasi berjalan ketika sebuah kebijakan yang dihasilkan dari proses politik
itu terjaga kestabilannya. Mempelajari negara dan pemerintahannya berarti
mempelajari kekuatan dan kekuasaan dan hal tersebut merupakan salah satu dari
tujuan atau orientasi dari kontestasi politik yakni kekuasaan.
Ketika meninjau pengaruh politik terhadap administrasi negara, suatu hal yang
perlu untuk diperhatikan adalah sistem politik. Sistem politik adalah sistem pola
hubungan kekuasaan dalam pemerintahan dan hubungan kekuasaan pemerintah
dengan konstituennya (yakni rakyat). Sistem politik mencakup hubungan
pengemban kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Bagaimana pola
hubungan pemerintah dengan wakil-wakil rakyat diparlemen, bagaimana rakyat
diorganisir untuk dapat mengefektifkan kekuasaan (kepartaian).
Administrasi negara yang memberikan sebuah pelayanan yang prima kepada
publik itu dicapai ketika terjadinya kestabilan politik disuatu negara. Administrasi
negara yang dijalankan oleh para birokrat, sangatlah dipengaruhi ketika terjadinya
gesekan-gesekan kepentingan politis yang melingkupi pemerintahan yang secara
tidak langsung berimplikasi dengan stagnannya agenda formulasi kebijakan yang
telah direncanakan. Agenda kebijakan merupakan rumusan dari berbagai janji
politik pasangan calon presiden dan wakil presiden ketika kampanye sekaligus
merupakan agregasi dari kepentingan elit partai pendukung mereka ketika
kampanye dulu. ketika pemerintah tidak mampu meredam berbagai pertentangan
sekaligus tarik-menarik kepentingan dalam agenda kebijakan yang telah
disusunnya dan mengelaborasi berbagai perbedaan tersebut menjadi suatu hal
yang sinergis, maka akibatnya adalah terjadinya stagnasi agenda kebijakan.
Sebuah misi guna menciptakan sebuah proses menuju sebuah good governance
yang mengikutsertakan peran partisipasi politik masyarakat secara aktif hanya
tinggal mimpi yang meninggalkan luka yang cukup dilematis.

Hubungan Administrasi Negara dengan I lmu Politik
1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan
lama, karena secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik
dan administrasi.
2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan
administrasi negara sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan.
Administrasi negara dipandang sebagai satu aspek dari proses politik
dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan.
3. Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan
gerakan koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah.
4. Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi
negara di kombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal
dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang
dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis
5. LINGKUNGAN
Administrasi lingkungan hidup adalah proses kegiatan yang dilakukan
pemerintah dan masyarakat dengan tujuan berwawasan lingkungan dan tidak
mengesampingkan kualitas manusia (penguasaan IPTEK) serta kualitas
lingkungan (serasi, selaras dan seimbang). Pengelolaan lingkungan hidup adalah
upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup meliputi
kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.
Wilayah administrasi lingkungan hidup
1. Perencanaan lingkungan. Perencanaan sangat menentukan tingkat
perubahan kualitas lingkungan. Perencanaan lingkungan hidup dengan
memperhatikan usaha pemulihan dan usaha memanfaatkan sumberdaya
alam secara efisien.
2. Manajemen lingkungan. Manajemen lingkungan berkaitan dengan
pengurusan manusia dalam efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam
Sistem pengelolaannya dengan memperhatikan :
1. Sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui.
1. Keterbatasan jumlah dan kualitas sumberdaya alam.
2. Lokasi sumberdaya alam yang berdampak terhadap
pertumbuhan masyarakat dan pembangunan daerah.
3. Sistem penggunaan yang efisien
4. Sistem pengelolaan dampak negatif
2. Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui.
1. Pengelolaan disertai dengan proses pembaharuannya.
2. Hasil pengelolaan sebagian dipakai untuk pembaharuan.
3. IPTEK ramah lingkungan.
4. Dampak negatif menjadi satu dalam proses pengelolaan
3. Informasi lingkungan. Informasi lingkungan sangat penting bagi persiapan
penyusunan perencanaan lingkungan.



B. ADMINISTRASI NEGARA BANGLADESH
1. BIDANG SOSIAL
Bangladesh (bahasa Bengali) adalah sebuah negara di Asia Selatan
yang berbatasan dengan India di sebelah timur laut, Myanmar di tenggara dan
Teluk Benggala di selatan. Bersama-sama dengan Benggala Barat di India,
Bangladesh terdiri dari kawasan etnik dan linguistik Bengali. Bangladesh
secara harfiah bermakna Negeri Bengali. Bangladesh merdeka dari wilayah
Pakistan pada 26 maret 1971. Ibukota dan kota terbesar Bangladesh ialah
Dhaka. Bangladesh merupakan salah satu negara yang terpadat penduduknya
di dunia. Luas wilayahnya kira-kira sebesar Pulau Jawa, Madura dan Bali
yang digabung menjadi satu.
Bangladesh memiliki dua sistem administrasi. Semua kementerian dan
divisi berada di sekretariat pusat, dan mereka dipercayakan dengan kebijakan
dan fungsi rumah kliring. Menurut statistik terbaru, ada 35 kementerian dan
52 departemen (GoB 2000, 25). Di sisi lain, organisasi mewakili pemerintah
pusat departemen, divisi dan departemen di tingkat divisi, kabupaten, thana
(kecamatan), dan serikat pekerja di tingkat debit administrasi umum,
penyediaan layanan, dan fungsi pelaksanaan proyek pembangunan. Dengan 6
divisi administratif, 64 kabupaten dan 498 thanas, kehadiran mereka
dirasakan di seluruh Bangladesh. Menteri adalah kepala politik pelayanannya.
Sekretaris adalah kepala administrasi, dibantu oleh sekretaris bersama,
sekretaris deputi, sekretaris asisten senior, dan sekretaris asisten. Ada juga
178 departemen yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program
pembangunan pemerintah. Ada juga badan otonom dan perusahaan (dikenal
sebagai organisasi hukum) yang telah didirikan di bawah perintah khusus
presiden, peraturan, dan tindakan. Karyawan organisasi-organisasi ini bukan
pegawai negeri. Namun, banyak dari jasa senior sipil yang diangkat ke posisi
yang lebih tinggi dari organisasi-organisasi pada utusan dari layanan sipil.
Semua kegiatan dari departemen, divisi, departemen dan organisasi afiliasi
mereka ada di tiap divisi, kabupaten, dan dari tingkat yang dilakukan oleh
layanan sipil.
Birokrasi di Bangladesh mengambil peranan sangat dominan.
Perkembangan birokrasi melebihi lembaga-lembaga lain dalam masyarakat.
Hal ini dikarenakan tidak adanya pembangunan politik sebagai akibat gejolak
politik dan keadaan yang tidak stabil Negara Bangladesh sejak pasca
kemerdekaan.
Dengan peranan yang dominan inilah laju reformasi di Bangladesh
ditentukan oleh kapasitas dan komitmen dari birokrasi. Sesuai dengan
pendapat bahwa :
Di Bangladesh, reformasi administrasi telah goyah karena kurangnya
apresiasi dan dukungan oleh pegawai negeri sipil yang bertanggung jawab
untuk menerapkan reformasi yang akan berdampak pada mereka (Bank Dunia
1996; Khan 1991; Khan dan Zafarullah 1982).

2. BIDANG EKONOMI
Bangladesh masih merupakan negara berkembang, meski telah
dilakukan usaha berlanjut untuk meningkatkan prospek ekonomi dan
demografi. Pendapatan per kapita pada 2008 tercatat sebesar $520, namun,
seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negera Juli 2005-nya, negara
ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan manusia dengan
berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil, penyetaraan
gender dalam sekolah, dan pengurangan pertumbuhan penduduk.
Yute pernah menjadi mesin ekonomi negara ini. Pangsa pasar ekspor
dunianya memuncak pada masa Perang Dunia II dan akhir tahun 1940-an
pada 80% dan bahkan di awal 1970-an terhitung sekitar 70% penerimaan
ekspornya. Namun, produk polipropilena mulai menggantikan produk yute di
seluruh dunia dan industri yute mulai mengalami kemunduran. Selain yute,
Bangladesh memproduksi padi, teh, dan sesawi dalam jumlah yang
signifikan.
Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih dari tiga
perempat penerimaan ekspor Bangladesh berasal dari industri garmen.
Industri ini mulai menarik investor asing pada 1980-an karena upah buruh
yang murah dan nilai tukar mata uang asing yang rendah. Pada 2002, nilai
ekspor industri garmen tercatat sebesar $5 miliar. Industri ini kini
memperkerjakan sekitar 3 juta orang, 90% di antaranya adalah perempuan.
Pemasukan mata uang asing juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang
tinggal di negara lain.

3. BUDAYA
Bangladesh memiliki budaya yang mencakup unsur kuno dan modern,
yang melambangkan sejarah panjang. Teks tertulis awal dalam bahasa
Bengali adalah Charyapada dari abad ke-8. Sastra Bengali di abad
pertengahan merupakan sastra keagamaan (seperti Chandidas), atau adaptasi
dari bahasa lain (misalnya Alaol). Sastra Bengali mencapai ekspresi
penuhnya pada abad ke-19. Lambang terbesarnya adalah penyair
Rabindranath Tagore dan Kazi Nazrul Islam. Bangladesh juga memiliki
tradisi panjang dalam sastra rakyat, contohnya Maimansingha Gitika,
Thakurmar Jhuli, atau cerita-cerita yang berkaitan dengan Gopal Bhar.
Tradisi musik Bangladesh berdasarkan pada lirik (Baniprodhan)
dengan sedikit diiringi alat musik. Tradisi Baul ialah peninggalan musik
rakyat Bangla yang unik. Tradisi musik Bangladesh lainnya bermacam-
macam menurut wilayah. Gombhira, Bhatiali, dan Bhawaiya adalah beberapa
bentuk musik yang banyak dikenal. Musik rakyat Benggala sering diiringi
dengan ektara, instrumen dengan satu dawai. Instrumen lainnya adalah
dotara, dhol, suling, dan tabla. Bentuk tarian Bangladesh berasal dari tradisi
rakyat, khususnya dari kelompok suku asli, dan juga tradisi tari India

4. POLITIK
Dalam tiga puluh tahun terakhir, pemerintah berturut-turut tidak
menunjukkan komitmen mereka untuk reformasi administrasi.
ketidakmampuan pemerintah merupakan faktor penting. Ketidakmampuan ini
lebih diperburuk oleh sifat clientelist politik Bangladesh. Program yang masih
dalam proses reformasi digagalkan oleh tidak adanya fundamental dalam
sistem administrasi Bangladesh, tidak adanya blue print atau cetak biru
yang dipakai untuk pedoman dalam reformasi administrasi dari tahun ketahun
dalam jangka panjang, kurangnya tatanan demokrasi, adanya perselisihan
antar faksi di sektor publik, politisasi administrasi, dan korupsi di sektor
publik.
Pemimpin politik di bangladesh tidak memiliki visi yang jelas dan
jangka panjang, sebuah kesiapan untuk menyelidiki dan secara eksplisit
mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong perilaku dalam merancang
insentif untuk mendorong sikap proaktif dalam mengimplementasikan
reformasi administrasi.
Negara Bangladesh telah mengupayakan secara struktural melalui
komite/komisi/kelompok belajar, namun dalam kehidupan nyata rekomendasi
ini belum mampu merubah keadaan yang ada.

5. LINGKUNGAN

Yang menjadi masalah ialah karena suatu lingkuangan (environment )
mempunyai beberapa macam aspek maka perlu ditetapkan aspek yang mana
yang relevan bagi suatu sistem administrasi Negara Bangladesh . Hal ini
dianggap sebagai masalah karena sering terjadi kegagalan dalam menentukan
aspek yang relevan itu sehingga kesimpulan-kesimpulan yang ditarik tentang
lingkungan administrasi Negara Bangladesh salah dan oleh karenanya
pemecahan masalahnya pun tidak mengenai sasaran. Misalnya membanjirnya
anggota masyarakat untuk masuk administrasi Negara (dinas pemerintahan),
apakah karena faktor ekonomi, yaitu sempitnya lapangan kerja atukah karena
faktor sosial, yaitu prestise, status sosial yang tinggi dari dinas pemerintahan
tersebut di dalam masyarakat yang bersangkutan. Atas dasar ini diperingatkan
agar ilmuwan dan mahasisiwa yang bergerak dibidang ekologi administrasi
Negara memperjeli pengelihatan dan mempertajam analisa-analisa mereka.


C. ADMINISTRASI NEGARA FILIPINA
1. BIDANG SOSIAL
Filipina, secara resmi dikenal sebagai Republik Filipina, adalah negara
berdaulat di Asia Tenggara di barat Samudera Pasifik. Bahasa Inggris adalah
salah satu bahasa resmi Filipina dan merupakan subjek wajib di semua
sekolah.
Filipina adalah negara paling maju di Benua Asia termasuk
admnistrasinya setelah Perang Dunia II, namun sejak saat itu telah tertinggal
di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah,
penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan
pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Meskipun begitu, saat ini Filipina
mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan
dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor
teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat. Filipina seringkali dianggap
sebagai satu-satunya negara di Benua Asia di mana pengaruh budaya Barat
terasa sangat kuat.
Masalah-masalah besar negara ini termasuk gerakan separatis
Bangsamoro di sebelah selatan Filipina yaitu di region Mindanao,
pemberontak-pemberontak dari Tentara Rakyat Baru (New People's Army)
yang beraliran komunis di wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan
pemerintah yang sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang makin
meningkat, dan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan dan polusi
laut. Filipina juga mengalami masalah banyaknya penduduk di daerah-daerah
perkotaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan dan
tingkat kelahiran yang tinggi.

2. EKONOMI
Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan
kira-kira 2.000 tahun lalu oleh suku Batad. Padi-padi bukit tersebut terletak di
lereng-lereng Gunung Ifugao dan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl.
Luasnya mencakup 4.000 mil serta diusahakan secara tradisional tanpa
penggunaan pupuk. Ia dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO
(Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada
tahun 1995.
Pada 1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran dari pertanian, industri
ringan, dan jasa pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari
krisis finansial Asia dan cuaca yang buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada
1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4%
pada 2000. Pemerintah telah menjanjikan untuk terus mereformasi
ekonominya untuk membantu Filipina setanding dengan perkembangan
negara industri Asia Timur. Hutang besar ("public debt" sekitar 77% dari
PDB), menghambat perbaikan situasi ekonomi. Alokasi dana untuk hutang
lebih tinggi dari pada untuk Departemen Pendidikan dan militer digabungkan.
Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur,
merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga
deregulasi dan penswastaan ekonomi, dan meningkatkan integrasi
perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan sangat tergantung dari
performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika Serikat dan
Jepang, dan administrasi yang lebih tepercaya dan kebijakan pemerintah yang
konsisten.
Filipina merupakan anggota dari Bank Pengembangan Asia.
Filipina mempunyai sumber daya alam yang melimpah , khususnya
sumber daya panas bawah tanah. Sumber daya air Filipina juga melimpah.
Luas hutannya mencapai 15,85 juta hektar, dengan tingkat lingkupnya
mencapai 53%. Padi dan jagung adalah tanaman utama bahan pangan
Filipina. Kelapa, tebu, rami Manila dan tembakau adalah empat tanaman
ekonomi utama Filipina. Pariwisata adalah salah satu sumber penting
pendapatan devisa Filipina.

3. BUDAYA
Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada
setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki
yang cocok.
Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina,
yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk
bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama Parol. Semasa
Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai
hiasan rumah mereka.
Organ bambu ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambuh.
Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari bambu di dunia.

Filipina melaksanakan kebijakan diplomatik yang merdeka,
mengembangkan hubungan politik dan ekonomi dengan semua negara di atas
dasar seimbang, sama derajat, saling menguntungkan dan saling
menghormati. Tiga target diplomasi Filipina: meningkatkan keamanan
negara, mendorong perkembangan ekonomi, melindungi orang Filipina di
luar negeri. Mementingkan hubungan dengan As, Tiongkok dan Jepang,
dengan aktif mendorong kerja sama Asean, mengembangkan hubungan
persahabatan dengan negara-negara Islam. Dengan sekuat tenaga
melaksnakan diplomasi ekonomi, dan aktif berpartisipasi dalam urusan
internasional dan regional.

4. POLITIK
Undang Undang Dasar Filipina sekarang diluluskan pada tanggal 2
Februari tahun 1987, dan diresmikan pemberlakuannya secara resmi oleh
presiden pada tanggal 11 Februari tahun itu. UUD Filipina menetapkan,
negara melaksanakan sistem triaspolitika yaitu administrasi, legislasi dan
kehakiman. Filipina melaksanakan sistem negara kabinet presidentiil,
presiden adalah kepala negara dan pemerintah merangkap panglima umum
angkatan bersenjata. Presiden memiliki kekuasaan administrasi. Presiden
terpilih langsung oleh pemilih, dengan masa bakti 6 tahun dan tidak boleh
terpilih kembali. Presiden tidak berhak memberlakukan keadaan darurat,
tidak berhak membubarkan Kongres, tidak boleh dengan semaunya
menangkap tokoh oposisi; melarang pihak militer mengintervensi politik,
menjamin hak asasi manusia, mencabut kediktatoran; melakukan reformasi
tanah. Parlemen yaitu Kongres Filipina merupakan lembaga tertinggi
legislasi, dan terdiri atas Senat dan Dewan Perwakilan. Hak kehakiman
dikuasai oleh mahkamah agung dan pengadilan berbagai tingkat.

5. LINGKUNGAN
Filipina terletak di bagian tenggara Asia, berhadapan dengan Provinsi
Taiwan Tiongkok dengan terpisah oleh selat di utara, berhadapan dengan
Indonesia dan Malaysia dengan terpisah oleh Laut Sulawesi dan Selat Balak
di bagian selatan dan barat daya. Sebelah timur Filipina adalah Samudera
Pasifik dan di baratnya \ Laut Tiongkok Selatan. Filipina terdiri dari 7.107
buah kepulauan besar dan kecuk , dengan luas totalnya mencapai 299.700
kilometer persegi, merupakan negara kepulauan di bagian tenggara Asia.
Beriklim lautan subtropis, bersuhu udara tinggi dan banyak turun hujan , dan
tinggi kelembabannya. Suhu udara rata-rata 27 derajat Celcius, curahan
hujannya pertahun tercatat 2.000 sampai 3.000 milimeter.
Penduduk: 84 juta orang (2005). Filipina merupakan negara
berpenduduk banyak nomor 12 di dunia. Di Filipina terdapat 70 bahasa.
Bahasa Takalok merupakan bahasa nasional Filipina, sedang bahasa Inggris
adalah bahasa resmi. Kurang lebih 84% warga Filipina beragama Katolik, dan
4,9% menganut agama Islam.
Ibu kota: Manila, jumlah penduduk 10,9 juta jiwa (April tahun 2005).
Pembagian daerah aministrasi: Seluruh negeri terbagi dalam tiga
daerah besar , yaitu Luzon, Visaya dan Mindanao.

You might also like