1. BIDANG SOSIAL Administrasi Publik (Inggris:Public Administration) atau Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik, manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika yang mengatur penyelenggara negara. Kondisi administrasi negara Indonesia saat ini, belum sepenuhnya berorientasi pada kepentingan publik. Hal ini dapat kita nilai dari banyaknya kritik yang dialamatkan pada instansi pemerintah, entah itu mengenai manajemennya, pelayanannya, ataupun organisasinya. Semua kritik dan keluhan yang disampaikan kebanyakan bermuara pada aparatur yang bertugas, mulai dari tingkat atas sampai bawah. Tujuan administrasi negara sangat tergantung pada tujuan dari negara itu sendiri. Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945, selayaknya pula bahwa tujuan dari administrasi negaranya berdasar dan bersumber pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dimana dalam Pembukaannya disebutkan bahwa Negara Indonesia bertujuan untuk bagaimana melindungi segenap bangsa Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan keadilan sosial, memajukan kesejahteraan umum dan ikut serta dalam usaha perdamaian dunia. Jadi tugas administrasi negara adalah memberikan pelayanan (service) yang baik kepada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, serta mengabdi kepada kepentingan masyarakat. Bukan sebaliknya yang seringkali terjadi masyarakat yang harus melayani administrator negara. Untuk itu agar penyelenggaraan administrasi negara ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa maka dituntut partisipasi masyarakat (social participation), dukungan dari masyarakat kepada administrasi negara (social support), pengawasan dari masyarakat terhadap kinerja administrasi negara (social control), serta harus ada pertanggung jawaban dari kegiatan administrasi negara (social responsibility). Di tengah era keterbukaan, arus informasi yang beredar dan masuk dalam arena publik, akan begitu cepat mendapat respon dari masyarakat, baik positif atau pun negatif. Respon positif, merupakan ukuran keberhasilan administrasi publik dalam menjalankan kinerjanya, respon negatif melambangkan ketidakberhasilan administrasi publik dalam menjalankan amanat yang diembannya. Respon-respon yang disampaikan oleh publik, dalam sekejap dapat beredar di mana-mana, entah di surat kabar, televisi, radio, atau pun alat komunikasi lain seperti handphone misalnya. Sehingga kesalahan ataupun ketidaknyamanan yang dirasakan rakyat akibat kinerja yang buruk dari intansi pemerintah (administrator negara), dalam sekejap dapat beredar di seluruh Indonesia, bahkan mungkin seantero jagad. Adanya peringkat Indonesia sebagai negara terkorup no.4 di dunia membuktikan hal itu. Menurut Arie Soelendro, tanda-tanda yang memperlihatkan kurang cakapnya administrator negara dalam menjalankan tugasnya, antara lain: 1. terjadinya tingkat korupsi yang tinggi 2. merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintah 3. ketiadaan good governance 4. adanya instansi pemerintah dengan programnya yang tidak beroperasi secara efisien dan efektif 5. ketertinggalan di bidang ekonomi Selanjutnya Arie Soelendro mengatakan, ada dua faktor penting yang terkait dengan kondisi administrasi negara saat ini. Pertama, faktor sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan menyangkut tatanan, elemen-elemen dari sistem administrasi, prosedur atau mekanisme kerja, peralatan, sarana dan prasarana pelayanan publik. Pengembangan sistem administrasi perlu mendapat perhatian yang besar. Hal ini disebabkan begitu pentingnya pembangunan dan pengembangan sistem, baik dari segi kelembagaannya, prosedur, mekanisme koordinasi dan sinkronisasi, yang harus ditujukan pada pembangunan tata kepemerintahan yang baik. Oleh karena itu, pembangunan sistem administrasi baik dalam skala mikro maupun makro perlu diarahkan pada terciptanya good governance. Sejalan dengan itu, perbaikan administrasi negara tidak lepas dari perbaikan di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Semua prasyarat yang harus dipenuhi untuk menciptakan kepemerintahan yang baik harus diwujudkan. Prasyarat itu antara lain, penciptaan iklim yang memprioritaskan mekanisme pasar yang berkeadilan, kepastian hukum, pemakaian praktek-praktek yang terbaik di bidang administrasi, menyediakan sistem insentif yang sepadan agar mekanisme pasar dapat berjalan dengan sehat, serta membuka partisipasi publik dalam merumuskan kebijakan public. Kedua, faktor manusianya sebagai pelaku yang menjalankan sistem administrasi tersebut. Bertahun-tahun lamanya pendekatan yang dipakai dalam sistem administrasi pemerintahan adalah command and control, perencanaan terpusat, kewenangan dan pembagian kekuasaan yang juga terpusat, serta budaya pelaku pejabat pemerintah yang lebih superior terhadap masyarakat yang dilayani. Walaupun sudah banyak anjuran dan himbauan dari ara pejabat tinggi pemerintahan bahwa pejabat pemerintah dan pegawai negeri adalah abdi negara, namun demikian ternyata tidak mudah untuk mengubah dengan cepat pejabat pemerintah dan pegawai negeri untuk supaya benar-benar berorientasi melayani masyarakat. Jika mungkin bahkan lebih jauh lagi instansi pemerintah bukan hanya melayani saja tetapi lebih memberi kewenangan kepada masyarakat untuk mengatur dan menolong dirinya sendiri. Usaha-usaha dalam menciptakan salah satu fungsi administrasi publik sebagai suatu jenis jasa pelayanan yang berorientasikan kepada pasar perlu diperkenalkan. Iklim yang memungkinkan pelayanan yang dilakukan oleh suatu instansi pemerintah bersaing dengan pelayanan yang dilakukan swasta juga perlu diciptakan. Usaha-usaha ini memang masih dianggap sebagai ancaman bagi para pegawai negeri dan pejabat pemerintahan, dari pada sebagai peluang perbaikan kondisi administrasi pemerintahan saat ini. Kebijakan yang telah digariskan oleh Presiden dalam berbagai kesempatan bahwa diperlukan peran masyarakat yang lebih besar dalam melakukan pembangunan perlu didukung oleh semua pihak. Kebijakan realokasi sumber daya manusia dan sumber daya lainnnya untuk menciptakan kondisi pasar yang sehat agaknya perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Sistem insentif yang sepadan dan pengegakan hukum yang jelas sehingga mewujudkan kepastian hukum dan rasa keadilan perlu segera dilakukan sesuai dengan kemampuan kita. Sistem insentif yang sepadan ini akan menumbuhkan kader-kader pegawai dan pejabat pemerintahan yang profesional. Sedangkan kepastian hukum akan membuka mata dan telinga semua orang bahwa perlakuan terhadap pelanggaran hukum dan kejahatan telah jelas. Sehingga orang yang salah akan pasti dihukum, dan orang yang bekerja baik akan mendapat penghargaan. Berdasarkan hasil riset di negara maju para ahli memperkirakan bahwa pembangunan sistem harus merupakan usaha yang lebih besar yaitu sekitar 85% sedangkan pembangunan unsur manusianya 15% saja. Angka-angka itu tidaklah penting, yang lebih penting lagi adalah bahwa perbaikan-perbaikan sistem perlu mendapat porsi yang besar dengan tidak mengabaikan perbaikan faktor manusianya.
2. BIDANG EKONOMI secara ekonomi, administrasi negara bertujuan menjamin kemampuan ekonomi nasional untuk menghadapi dan mengatasi persaingan global. Wajah administasi suatu negara merupakan produk dari sistem politik, posisi perkembangan dari negara yang bersangkutan, di samping sebaliknya dalam banyak hal administrasi negara juga menentukan penampilan sistem politik, perkembangan ekonomi dan kualitas sosial negara itu. Oleh karena itu seharusnya diskusi tentang sejarah administrasi negara Republik Indonesia ini dilakukan di tengah-tengah dan bersamaan dengan pembahasan tentang sejarah pemerintahan dan politik. Tetapi penulis berpendapat bahwa jika cara itu ditempuh, maka pembaca akan dituntut untuk menyerap terlalu banyak tema informasi sekaligus sehingga menyulitkan penyerapan dan pemahamannya. Atas dasar itu "sejarah" administrasi RI disajikan dalam bab tersendiri di sini. Namun harus dicatat, bahwa karena konsep-konsep perubahan, penyempurnaan, modernisasi atau reformasi administrasi dipraktikkan oleh hampir semua pemerintahan, maka uraian tentang konsep-konsep ini tidak dapat dipandang sebagai perkembangan praktik yang linear dari administrasi negara RI melainkan lebih banyak menunjuk pada perkembangan popularitas konsep itu di kalangan para pejabat dan ilmuwan administrasi. Menurut bacaan penulis, istilah yang digunakan oleh pejabat dan ilmuwan kita secara berturut-turut adalah: rasionalisasi administrasi, administrasi pembangunan, penyempurnaan administrasi, reformasi administrasi, dan pembaharuan atau modernisasi administrasi. Model, konsep atau istilah ini sudah mulai dikenal pada fase pendahulunya dan biasanya masih pula dipakai pada fase sesudahnya. Dengan kata lain, penggunaan atau penerapan suatu model tidak berarti hilangnya model yang lain, atau tidak berlebihan jika dikatakan bahwa apa yang dimaksudkan "model" di bawah ini sebenarnya hanyalah "mode" penggunaan istilah --dengan nama yang berbeda memiliki esensi yang sama.
3. BUDAYA Dalam sejarahnya Indonesia merupakan negara yang berdiri dari berbagai macam suku bangsa, dengan latar belakang budaya, geografis, yang berbeda, walaupun secara umum dalam penerapan ilmu administrasi pemerintahan berdasarkan sejarahnya Indonesia merupakan produk dari bentuk pemerintahan yang bercorak kerajaan, itu terbukti dengan banyak bukti sejarah yang menyebutkan hampir di seluruh nusantara mempunyai pemerintahan atau rajanya masing-masing, meskipun yang kita kenal hingga saat ini hanya beberapa kerajaan besar seperti Majapahit, Sriwijaya, Mataram, Gowa dan sebagainya. Yang menjadi permasalahan adalah akar budaya administrasi di Indonesia pada sejarahnya (berbentuk kerajaan) merupakan administrasi yang bersifat feodal, dan masyarakat kita yang mempunyai kepatuhan buta, karena kepatuhan kepada raja adalah merupakan bentuk pengabdian tertinggi dari rakyatnya. Pada masa itu raja merupakan hukum yang tertinggi, serta seluruh kekuasaan pemerintahan di zamannya di pegang secara mutlak oleh raja sendiri. Struktur pemerintahan pada zaman itu merupakan perpanjangan tangan dari sang raja dan pastilah merupakan orang-orang yang sangat loyal kepadanya. Karena doktrin zaman kerajaan, yang berkuasa adalah raja, dan rakyat mengabdi tulus pada penguasanya. Maka watak dan sikap kritis masyarakat tidak lah akan ditemukan pada masa itu, kalaupun ada maka dia pastilah dianggap penghianat dan mendapat hukuman yang amat berat kalau tidak dihukum mati. Maka dalam sejarahnya tidaklah heran kalau Penjajah belanda bisa dengan leluasa menguasai Indonesia dengan mudah, dan bisa bertahan sampai dengan ratusan tahun, karena belanda bisa memanfaatkan para penguasa kerajaan di zaman itu dengan sogokan-sogokan kepada rajanya, dan rakyat tunduk patuh atas penindasan yang dilakukan oleh penjajah. Dapat kita lihat dari sejarah Indonesia tidak ada perlawanan dari raja-raja di Jawa khususnya terhadap penjajahan yang dilakukan Belanda, hanya Pangeran Diponegoro yang melakukan perlawanan, itupun berlatar belakang pemakaman keluarga raja akan digusur oleh belanda untuk dibuat jalan, dan yang menentang pun hanya Pangeran Diponegoro yang merupakan anak selir kerajaan, bukan Pangeran pewaris tahta kerajaan. Kerajaan di Aceh saja yang mempunyai watak melakukan perlawanan terhadap Agresi penjajah, karena dilatarbelakangi Doktrin agama Islam yang radikal. Penjajahan yang berlangsung di Indonesia selama 350 tahun, didukung oleh budaya di Indonesia (sistem kerajaan) dapat bertahan lama dan memberikan pengaruh pada sistem pelaksanaan administrsasi ala Belanda, yang tetap berwatak feodal walaupun lebih maju. Pada zaman penjajahan belanda telah dikenal sistem administrasi yang lebih modern dibanding pada masa kerajaan, karena telah memakai konsep paradigma administrasi yang kita kenal dengan nama Old Publik administration.
4. POLITIK Politik dan administrasi negara sangatlah erat berkaitan, ini dibuktikan dengan politik merupakan pangkal tolak administrasi negara dan administrasi negara adalah merupakan kelanjutan dari proses politik. Menurut Woodrow Wilson (1974), administrasi adalah kelanjutan dari sebuah kebijakan artinya administrasi berjalan ketika sebuah kebijakan yang dihasilkan dari proses politik itu terjaga kestabilannya. Mempelajari negara dan pemerintahannya berarti mempelajari kekuatan dan kekuasaan dan hal tersebut merupakan salah satu dari tujuan atau orientasi dari kontestasi politik yakni kekuasaan. Ketika meninjau pengaruh politik terhadap administrasi negara, suatu hal yang perlu untuk diperhatikan adalah sistem politik. Sistem politik adalah sistem pola hubungan kekuasaan dalam pemerintahan dan hubungan kekuasaan pemerintah dengan konstituennya (yakni rakyat). Sistem politik mencakup hubungan pengemban kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Bagaimana pola hubungan pemerintah dengan wakil-wakil rakyat diparlemen, bagaimana rakyat diorganisir untuk dapat mengefektifkan kekuasaan (kepartaian). Administrasi negara yang memberikan sebuah pelayanan yang prima kepada publik itu dicapai ketika terjadinya kestabilan politik disuatu negara. Administrasi negara yang dijalankan oleh para birokrat, sangatlah dipengaruhi ketika terjadinya gesekan-gesekan kepentingan politis yang melingkupi pemerintahan yang secara tidak langsung berimplikasi dengan stagnannya agenda formulasi kebijakan yang telah direncanakan. Agenda kebijakan merupakan rumusan dari berbagai janji politik pasangan calon presiden dan wakil presiden ketika kampanye sekaligus merupakan agregasi dari kepentingan elit partai pendukung mereka ketika kampanye dulu. ketika pemerintah tidak mampu meredam berbagai pertentangan sekaligus tarik-menarik kepentingan dalam agenda kebijakan yang telah disusunnya dan mengelaborasi berbagai perbedaan tersebut menjadi suatu hal yang sinergis, maka akibatnya adalah terjadinya stagnasi agenda kebijakan. Sebuah misi guna menciptakan sebuah proses menuju sebuah good governance yang mengikutsertakan peran partisipasi politik masyarakat secara aktif hanya tinggal mimpi yang meninggalkan luka yang cukup dilematis.
Hubungan Administrasi Negara dengan I lmu Politik 1. Hubungan antara administrasi negara dan ilmu politik telah berjalan lama, karena secara praktis tidak ada batas yang tegas antara politik dan administrasi. 2. Orientasi politik dalam studi administrasi negara meletakkan administrasi negara sebagai satu elemen dalam proses pemerintahan. Administrasi negara dipandang sebagai satu aspek dari proses politik dan sebagai bagian dari sistem pemerintahan. 3. Munculnya dikhotomi politik-administrasi sebenarnya merupakan gerakan koreksi terhadap buruknya karakter pemerintah. 4. Dalam perkembangannya, orientasi politik dalam studi administrasi negara di kombinasikan dengan orientasi manajerial yang dikenal dengan orientasi politik-manajerial, dan orientasi sosio-psikologis yang dikenal dengan orientasi politik-sosio-psikologis 5. LINGKUNGAN Administrasi lingkungan hidup adalah proses kegiatan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dengan tujuan berwawasan lingkungan dan tidak mengesampingkan kualitas manusia (penguasaan IPTEK) serta kualitas lingkungan (serasi, selaras dan seimbang). Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup meliputi kebijaksanaan, penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Wilayah administrasi lingkungan hidup 1. Perencanaan lingkungan. Perencanaan sangat menentukan tingkat perubahan kualitas lingkungan. Perencanaan lingkungan hidup dengan memperhatikan usaha pemulihan dan usaha memanfaatkan sumberdaya alam secara efisien. 2. Manajemen lingkungan. Manajemen lingkungan berkaitan dengan pengurusan manusia dalam efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam Sistem pengelolaannya dengan memperhatikan : 1. Sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui. 1. Keterbatasan jumlah dan kualitas sumberdaya alam. 2. Lokasi sumberdaya alam yang berdampak terhadap pertumbuhan masyarakat dan pembangunan daerah. 3. Sistem penggunaan yang efisien 4. Sistem pengelolaan dampak negatif 2. Sumberdaya alam yang dapat diperbaharui. 1. Pengelolaan disertai dengan proses pembaharuannya. 2. Hasil pengelolaan sebagian dipakai untuk pembaharuan. 3. IPTEK ramah lingkungan. 4. Dampak negatif menjadi satu dalam proses pengelolaan 3. Informasi lingkungan. Informasi lingkungan sangat penting bagi persiapan penyusunan perencanaan lingkungan.
B. ADMINISTRASI NEGARA BANGLADESH 1. BIDANG SOSIAL Bangladesh (bahasa Bengali) adalah sebuah negara di Asia Selatan yang berbatasan dengan India di sebelah timur laut, Myanmar di tenggara dan Teluk Benggala di selatan. Bersama-sama dengan Benggala Barat di India, Bangladesh terdiri dari kawasan etnik dan linguistik Bengali. Bangladesh secara harfiah bermakna Negeri Bengali. Bangladesh merdeka dari wilayah Pakistan pada 26 maret 1971. Ibukota dan kota terbesar Bangladesh ialah Dhaka. Bangladesh merupakan salah satu negara yang terpadat penduduknya di dunia. Luas wilayahnya kira-kira sebesar Pulau Jawa, Madura dan Bali yang digabung menjadi satu. Bangladesh memiliki dua sistem administrasi. Semua kementerian dan divisi berada di sekretariat pusat, dan mereka dipercayakan dengan kebijakan dan fungsi rumah kliring. Menurut statistik terbaru, ada 35 kementerian dan 52 departemen (GoB 2000, 25). Di sisi lain, organisasi mewakili pemerintah pusat departemen, divisi dan departemen di tingkat divisi, kabupaten, thana (kecamatan), dan serikat pekerja di tingkat debit administrasi umum, penyediaan layanan, dan fungsi pelaksanaan proyek pembangunan. Dengan 6 divisi administratif, 64 kabupaten dan 498 thanas, kehadiran mereka dirasakan di seluruh Bangladesh. Menteri adalah kepala politik pelayanannya. Sekretaris adalah kepala administrasi, dibantu oleh sekretaris bersama, sekretaris deputi, sekretaris asisten senior, dan sekretaris asisten. Ada juga 178 departemen yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program pembangunan pemerintah. Ada juga badan otonom dan perusahaan (dikenal sebagai organisasi hukum) yang telah didirikan di bawah perintah khusus presiden, peraturan, dan tindakan. Karyawan organisasi-organisasi ini bukan pegawai negeri. Namun, banyak dari jasa senior sipil yang diangkat ke posisi yang lebih tinggi dari organisasi-organisasi pada utusan dari layanan sipil. Semua kegiatan dari departemen, divisi, departemen dan organisasi afiliasi mereka ada di tiap divisi, kabupaten, dan dari tingkat yang dilakukan oleh layanan sipil. Birokrasi di Bangladesh mengambil peranan sangat dominan. Perkembangan birokrasi melebihi lembaga-lembaga lain dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan tidak adanya pembangunan politik sebagai akibat gejolak politik dan keadaan yang tidak stabil Negara Bangladesh sejak pasca kemerdekaan. Dengan peranan yang dominan inilah laju reformasi di Bangladesh ditentukan oleh kapasitas dan komitmen dari birokrasi. Sesuai dengan pendapat bahwa : Di Bangladesh, reformasi administrasi telah goyah karena kurangnya apresiasi dan dukungan oleh pegawai negeri sipil yang bertanggung jawab untuk menerapkan reformasi yang akan berdampak pada mereka (Bank Dunia 1996; Khan 1991; Khan dan Zafarullah 1982).
2. BIDANG EKONOMI Bangladesh masih merupakan negara berkembang, meski telah dilakukan usaha berlanjut untuk meningkatkan prospek ekonomi dan demografi. Pendapatan per kapita pada 2008 tercatat sebesar $520, namun, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negera Juli 2005-nya, negara ini telah membuat kemajuan pesat dalam pengembangan manusia dengan berfokus pada pemberantasan tingkat buta huruf yang berhasil, penyetaraan gender dalam sekolah, dan pengurangan pertumbuhan penduduk. Yute pernah menjadi mesin ekonomi negara ini. Pangsa pasar ekspor dunianya memuncak pada masa Perang Dunia II dan akhir tahun 1940-an pada 80% dan bahkan di awal 1970-an terhitung sekitar 70% penerimaan ekspornya. Namun, produk polipropilena mulai menggantikan produk yute di seluruh dunia dan industri yute mulai mengalami kemunduran. Selain yute, Bangladesh memproduksi padi, teh, dan sesawi dalam jumlah yang signifikan. Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih dari tiga perempat penerimaan ekspor Bangladesh berasal dari industri garmen. Industri ini mulai menarik investor asing pada 1980-an karena upah buruh yang murah dan nilai tukar mata uang asing yang rendah. Pada 2002, nilai ekspor industri garmen tercatat sebesar $5 miliar. Industri ini kini memperkerjakan sekitar 3 juta orang, 90% di antaranya adalah perempuan. Pemasukan mata uang asing juga diperoleh dari penduduk Bangladesh yang tinggal di negara lain.
3. BUDAYA Bangladesh memiliki budaya yang mencakup unsur kuno dan modern, yang melambangkan sejarah panjang. Teks tertulis awal dalam bahasa Bengali adalah Charyapada dari abad ke-8. Sastra Bengali di abad pertengahan merupakan sastra keagamaan (seperti Chandidas), atau adaptasi dari bahasa lain (misalnya Alaol). Sastra Bengali mencapai ekspresi penuhnya pada abad ke-19. Lambang terbesarnya adalah penyair Rabindranath Tagore dan Kazi Nazrul Islam. Bangladesh juga memiliki tradisi panjang dalam sastra rakyat, contohnya Maimansingha Gitika, Thakurmar Jhuli, atau cerita-cerita yang berkaitan dengan Gopal Bhar. Tradisi musik Bangladesh berdasarkan pada lirik (Baniprodhan) dengan sedikit diiringi alat musik. Tradisi Baul ialah peninggalan musik rakyat Bangla yang unik. Tradisi musik Bangladesh lainnya bermacam- macam menurut wilayah. Gombhira, Bhatiali, dan Bhawaiya adalah beberapa bentuk musik yang banyak dikenal. Musik rakyat Benggala sering diiringi dengan ektara, instrumen dengan satu dawai. Instrumen lainnya adalah dotara, dhol, suling, dan tabla. Bentuk tarian Bangladesh berasal dari tradisi rakyat, khususnya dari kelompok suku asli, dan juga tradisi tari India
4. POLITIK Dalam tiga puluh tahun terakhir, pemerintah berturut-turut tidak menunjukkan komitmen mereka untuk reformasi administrasi. ketidakmampuan pemerintah merupakan faktor penting. Ketidakmampuan ini lebih diperburuk oleh sifat clientelist politik Bangladesh. Program yang masih dalam proses reformasi digagalkan oleh tidak adanya fundamental dalam sistem administrasi Bangladesh, tidak adanya blue print atau cetak biru yang dipakai untuk pedoman dalam reformasi administrasi dari tahun ketahun dalam jangka panjang, kurangnya tatanan demokrasi, adanya perselisihan antar faksi di sektor publik, politisasi administrasi, dan korupsi di sektor publik. Pemimpin politik di bangladesh tidak memiliki visi yang jelas dan jangka panjang, sebuah kesiapan untuk menyelidiki dan secara eksplisit mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong perilaku dalam merancang insentif untuk mendorong sikap proaktif dalam mengimplementasikan reformasi administrasi. Negara Bangladesh telah mengupayakan secara struktural melalui komite/komisi/kelompok belajar, namun dalam kehidupan nyata rekomendasi ini belum mampu merubah keadaan yang ada.
5. LINGKUNGAN
Yang menjadi masalah ialah karena suatu lingkuangan (environment ) mempunyai beberapa macam aspek maka perlu ditetapkan aspek yang mana yang relevan bagi suatu sistem administrasi Negara Bangladesh . Hal ini dianggap sebagai masalah karena sering terjadi kegagalan dalam menentukan aspek yang relevan itu sehingga kesimpulan-kesimpulan yang ditarik tentang lingkungan administrasi Negara Bangladesh salah dan oleh karenanya pemecahan masalahnya pun tidak mengenai sasaran. Misalnya membanjirnya anggota masyarakat untuk masuk administrasi Negara (dinas pemerintahan), apakah karena faktor ekonomi, yaitu sempitnya lapangan kerja atukah karena faktor sosial, yaitu prestise, status sosial yang tinggi dari dinas pemerintahan tersebut di dalam masyarakat yang bersangkutan. Atas dasar ini diperingatkan agar ilmuwan dan mahasisiwa yang bergerak dibidang ekologi administrasi Negara memperjeli pengelihatan dan mempertajam analisa-analisa mereka.
C. ADMINISTRASI NEGARA FILIPINA 1. BIDANG SOSIAL Filipina, secara resmi dikenal sebagai Republik Filipina, adalah negara berdaulat di Asia Tenggara di barat Samudera Pasifik. Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa resmi Filipina dan merupakan subjek wajib di semua sekolah. Filipina adalah negara paling maju di Benua Asia termasuk admnistrasinya setelah Perang Dunia II, namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Meskipun begitu, saat ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat. Filipina seringkali dianggap sebagai satu-satunya negara di Benua Asia di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat. Masalah-masalah besar negara ini termasuk gerakan separatis Bangsamoro di sebelah selatan Filipina yaitu di region Mindanao, pemberontak-pemberontak dari Tentara Rakyat Baru (New People's Army) yang beraliran komunis di wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang makin meningkat, dan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan dan polusi laut. Filipina juga mengalami masalah banyaknya penduduk di daerah-daerah perkotaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan dan tingkat kelahiran yang tinggi.
2. EKONOMI Filipina terkenal dengan pertanian padi bukitnya, yang diperkenalkan kira-kira 2.000 tahun lalu oleh suku Batad. Padi-padi bukit tersebut terletak di lereng-lereng Gunung Ifugao dan berada di ketinggian 5.000 kaki dpl. Luasnya mencakup 4.000 mil serta diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk. Ia dinyatakan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada tahun 1995. Pada 1998 ekonomi Filipina, sebuah campuran dari pertanian, industri ringan, dan jasa pendukung; mengalami kemunduran sebagai akibat dari krisis finansial Asia dan cuaca yang buruk. Pertumbuhan jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah telah menjanjikan untuk terus mereformasi ekonominya untuk membantu Filipina setanding dengan perkembangan negara industri Asia Timur. Hutang besar ("public debt" sekitar 77% dari PDB), menghambat perbaikan situasi ekonomi. Alokasi dana untuk hutang lebih tinggi dari pada untuk Departemen Pendidikan dan militer digabungkan. Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga deregulasi dan penswastaan ekonomi, dan meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Prospek masa depan sangat tergantung dari performa ekonomi dari dua partner dagang utama, Amerika Serikat dan Jepang, dan administrasi yang lebih tepercaya dan kebijakan pemerintah yang konsisten. Filipina merupakan anggota dari Bank Pengembangan Asia. Filipina mempunyai sumber daya alam yang melimpah , khususnya sumber daya panas bawah tanah. Sumber daya air Filipina juga melimpah. Luas hutannya mencapai 15,85 juta hektar, dengan tingkat lingkupnya mencapai 53%. Padi dan jagung adalah tanaman utama bahan pangan Filipina. Kelapa, tebu, rami Manila dan tembakau adalah empat tanaman ekonomi utama Filipina. Pariwisata adalah salah satu sumber penting pendapatan devisa Filipina.
3. BUDAYA Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok. Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama Parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai hiasan rumah mereka. Organ bambu ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambuh. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari bambu di dunia.
Filipina melaksanakan kebijakan diplomatik yang merdeka, mengembangkan hubungan politik dan ekonomi dengan semua negara di atas dasar seimbang, sama derajat, saling menguntungkan dan saling menghormati. Tiga target diplomasi Filipina: meningkatkan keamanan negara, mendorong perkembangan ekonomi, melindungi orang Filipina di luar negeri. Mementingkan hubungan dengan As, Tiongkok dan Jepang, dengan aktif mendorong kerja sama Asean, mengembangkan hubungan persahabatan dengan negara-negara Islam. Dengan sekuat tenaga melaksnakan diplomasi ekonomi, dan aktif berpartisipasi dalam urusan internasional dan regional.
4. POLITIK Undang Undang Dasar Filipina sekarang diluluskan pada tanggal 2 Februari tahun 1987, dan diresmikan pemberlakuannya secara resmi oleh presiden pada tanggal 11 Februari tahun itu. UUD Filipina menetapkan, negara melaksanakan sistem triaspolitika yaitu administrasi, legislasi dan kehakiman. Filipina melaksanakan sistem negara kabinet presidentiil, presiden adalah kepala negara dan pemerintah merangkap panglima umum angkatan bersenjata. Presiden memiliki kekuasaan administrasi. Presiden terpilih langsung oleh pemilih, dengan masa bakti 6 tahun dan tidak boleh terpilih kembali. Presiden tidak berhak memberlakukan keadaan darurat, tidak berhak membubarkan Kongres, tidak boleh dengan semaunya menangkap tokoh oposisi; melarang pihak militer mengintervensi politik, menjamin hak asasi manusia, mencabut kediktatoran; melakukan reformasi tanah. Parlemen yaitu Kongres Filipina merupakan lembaga tertinggi legislasi, dan terdiri atas Senat dan Dewan Perwakilan. Hak kehakiman dikuasai oleh mahkamah agung dan pengadilan berbagai tingkat.
5. LINGKUNGAN Filipina terletak di bagian tenggara Asia, berhadapan dengan Provinsi Taiwan Tiongkok dengan terpisah oleh selat di utara, berhadapan dengan Indonesia dan Malaysia dengan terpisah oleh Laut Sulawesi dan Selat Balak di bagian selatan dan barat daya. Sebelah timur Filipina adalah Samudera Pasifik dan di baratnya \ Laut Tiongkok Selatan. Filipina terdiri dari 7.107 buah kepulauan besar dan kecuk , dengan luas totalnya mencapai 299.700 kilometer persegi, merupakan negara kepulauan di bagian tenggara Asia. Beriklim lautan subtropis, bersuhu udara tinggi dan banyak turun hujan , dan tinggi kelembabannya. Suhu udara rata-rata 27 derajat Celcius, curahan hujannya pertahun tercatat 2.000 sampai 3.000 milimeter. Penduduk: 84 juta orang (2005). Filipina merupakan negara berpenduduk banyak nomor 12 di dunia. Di Filipina terdapat 70 bahasa. Bahasa Takalok merupakan bahasa nasional Filipina, sedang bahasa Inggris adalah bahasa resmi. Kurang lebih 84% warga Filipina beragama Katolik, dan 4,9% menganut agama Islam. Ibu kota: Manila, jumlah penduduk 10,9 juta jiwa (April tahun 2005). Pembagian daerah aministrasi: Seluruh negeri terbagi dalam tiga daerah besar , yaitu Luzon, Visaya dan Mindanao.