You are on page 1of 21

Bermain dengan Hormon

Minggu, 01 Juni 2014


MAKALAH GINEKOLOGI TENTANG SEPTUM VAGINA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Vagina menghubungkan genitalia eksterna dgn genitalia interna. Introitus vagina tertutup
pada hymen (selaput dara), suatu lipatan selaput setempat. Pada seorang virgo selaput daranya
masih utuh, dan lubang selaput dara umumnya hanya dpt dilalui oleh jari kelingking. Pada koitus
pertama hymen robek di beberapa tempat dan sisanya dinamakan katunkulae mittiformes.
Besarnya lubang himen tidak menentukan apakah wanita tersebut masih virgo atau tidak. Vagina
berukuran di depan 6,5 cm dan di belakang 9,5 cm, sumbunya berjalan kira-kira sejajar dengan
arah pinggir bawah simfisis ke promotorium. Arah ini penting diketahui jika memasukkan jari
kedalam vagina pada pemeriksaan ginekologik.
Pada pertumbuhan janin dalam uterus 2/3 bagian atas vagina berasal dari duktus inulleri (asal
dari entoderm), sedangkan 1/3 bagian bawahnya dari lipatan-lipatan ektorderm. Hal ini penting
diketahui dalam menghadapi kelainan-kelainan bawaan.
Penderita yang mengalami agenesis vagina frekuensinya tidak begitu banyak, yaitu 1
dalam 4000 kelahiran, 1 dalam 4000 sampai 10.000 kelahiran (ACOG). Sedangkan di rumah
sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta sejak tahun 1995 sampai 1999, rata-rata 10-12 kasus
pertahun telah mengalami rekonstruksi pembuatan vagina baru untuk kasus dengan kelainan
kengenital (Rokintansky Hauser syndrome) dan beberapa penderita kelainan kengenital tidak
memerlukan tindakan pembedahan untuk pembuatan vagina baru.Kelainan kengenital
merupakan penyebab kedua terbanyak pada kasus-kasus amenorhoe primer setelah disgenesis
gonad.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari septum vagina ?
2. Apa penyebab dari septum vagina ?
3. Bagaimana cara menangani septum vagina ?





C. Tujuan
1. Tujuan Umun
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Ginekologi
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mengetahui pengertian dari septum vagina
b. Mahasiswa mengetahui penyebab dari septum vagina
c. Mahasiswa mampu dan mengetahui bagaimana cara menangani septum vagina
















1














BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Septum Vagina
Septum Vagina adalah sekat sagital di vagina dapat ditemukan di bagian atas vagina. Septum
vagina dapat dalam bentuk septum yang longitudinal atau vertikal. Septum longitudinal dapat
terjadi sepanjang vagina sehingga dapat menghalangi jalannya persalinan. Septum vagina yang
vertikal dapat menghalangi penurunan dan kesulitan menilai pembukaan. Bila kepala sudah turun
mencapai hodge III, septum vertikal dapat digunting sehingga persalinan berlangsung dengan
aman.(Prawirohar
jdo, 1999)








Kelainan bawaan ini jarang dijumpai. Septum vagina dapat dijumpai dalam bentuk septum
longitudinal atau vertikal. Septum longitudinal dapat terjadi sepanjang vagina, sehingga dapat
menghalangi jalannya persalinan. Dalam keadaan demikian tindakan persalinan dengan operasi
merupakan pilihan utama. Septum vagina dapat pula terjadi kembali tetapi tidak akan
menghalangi jalannya persalinan dan pada saat septum tersebut dapat digunting sehingga
persalinan dapat berjalan dengan normal.(Manuaba, 1998)
3

Sekat sagital di vagina dapat ditemukan di bagian atas vagina. Tidak jarang hal ini ditemukan
dengan kelainan pada uterus, oleh karena ada gangguan dalam fusi atau kanalisasi kedua duktus
mulleri. Pada umumnya kelainan ini tidak menimbulkan keluhan pada yang bersangkutan, dan
baru ditemukan pada pemeriksaan ginekologik. Darah haid juga keluar secara normal. Pada
persalinan septum tersebut dapat robek spontan atau perlu disayat dan diikat. Tindakan tersebut
dilakukan pula bila ada dispareuni.
Septum vagina akibat gangguan fusi atau kanalisasi kedua duktus muleri, pada persalinan
dapat robek atau perlu digunting dan diikat bila berdarah. Aplasia dan atresia vagina Duktus
muler berfusi tapi tidak membentuk kanal teraba sebagai jaringan yang tebal saja tidak ada
vagina, pada lubang masuk seperti cekungan saja.
Septum yang lengkap sangat jarang menyebabkan distosia karena separoh vagina yang harus
dilewati oleh janin biasanya cukup melebar sewaktu kepala lahir. Akan tetapi septum yang tidak
lengkap kadang-kadang menghambat turunnya kepala. Struktur vagina yang kongenitalk
menghalangi turunnya kepala, akan tetapi yang disebabkan oleh perut akibat perlukaan dapat
menyebabkan distosia.



















B. Penyebab Septum Vagina
Septum vagina tidak jarang hal ini ditemukan dengan kelainan pada uterus, oleh karena ada
gangguan dalam fusi atau kanalisasi kedua duktus mulleri.Septum vagina adalah akibat
gangguan gangguan fusi atau kanalisasi kedua duktus muleri pada persalinan dapat robek atau
perlu digunting dan diikat bila berdarah.
Penyebab septum vagina timbul karena embriologis perkembangan sistem mulleri. Bentuk
yang paling parah adalah tidak terbentuknya saluran reproduksi yaitu vagina, uterus dan tuba
fallopii. Kelainan ini disebabkan oleh kegagalan sistem mulleri untuk berfusi digaris tengah atau
mengubah bentuk digaris tengah setelah berfusi untuk membentuk rongga uterus tunggal. Bentuk
kelainan penyatuan yang paling parah terjadi ketika duktus mulleri gagal bersatu disepanjang
garis, menyebabkan pembentukan dua vagina. Kadang-kadang vagina memiliki saluran yang
tidak biasa dan membentuk septum vagina. Septum vagina dapat berbentuk longitudinal maupun
horizontal.

C. Cara Mengatasi Septum Vagina
Cara yang efektif untuk tindakan persalinan septum tersebut adalah dengan robekan spontan
atau di sayat dan diikat. Tindakan ini dilakukan pula bila ada dispareuni. Sikap bidan dalam
menghadapi kelainan ini, adalah menegakkan kemungkinan septum vagina, vertikal atau
longitudinal pada waktu melakukan pemeriksaan dalam dan selanjutnya merujuk penderita untuk
mendapat pertolongan persalinan sebagaimana mestinya. Mengatasi septum vagina dapat pula
dilakukan tindakan invasive (operatif).









BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NY. L
UMUR 23 TAHUN SEPTUM VAGINA
DI BPS KITTYMOON


A. Pengkajian Data
a. Identitas / biodata
Nama : Ny. L
Umur : 23 tahun
Tgl Lahir : 17 Agustus 1990
Suku/ bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Haway No. 351
b. Anamnesa (Data Subjektif)
1. Keluhan Utama : Pasien merasa tidak nyaman pada daerah kewanitaannya (vagina).
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh tidak nyaman saat berhubungan seksual, terlihat adanya jaringan memanjang
pada daerah vagina.
3. Riwayat kesehatan klien
1. Jantung : Normal
2. Hepatitis : Tidak ada
3. Hipertensi : Normal
4. TBC : Tidak ada
5. Asma : Tidak ada
6. Tumor : Tidak ada
7.
6

Kanker : Tidak ada
4. Status perkawinan
Kawin : Ya
Berapa lama : 2 Tahun
Usia perkawinan : 2 tahun
Berapa kali menikah : 1 kali
5. Riwayat persalinan sekarang
Belum pernah melahirkan

c. Pemeriksaan fisik (Data objektif)
Keadaan umum : Baik
1. Kesadaran : Composmentis
2. Vital Sign : TD : 120/80 mmHg S : 36,5 C
N : 80x/menit R : 22x/menit
3. Antropometri : 55 Kg
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Rambut tebal, pendek, tidak ada ketombe
b. Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, limfe,
dan tidak ada pelebaran vena jugularis
c. Dada : Simetris
d. Perut : Normal
e. Punggung : Normal
f. Genitalia : Terdapat sekat memanjang longitudinal pada
vagina (septum vagina)
g. Ekstrimitas atas : Aktif, simetris, kekuatan otot normal
h. Ekstremitas bawah : Aktif, bentuk simetris, kekuatan otot normal
5. Pemeriksaan diagnostik/penunjang
Belum dilakukan pemeriksaan

B. Interpretasi Data
a. Diagnona kebidanan
Seorang ibu Ny.L umur 23 tahun dengan septum vagina
- Data dasar (DS)
Pasien merasa tidak nyaman pada daerah kewanitaannya (vagina).
- Data objektif (DO)
1. K/U : Baik
Terdapat jaringan yang memanjang longitudinal pada vagina
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x / menit
S : 36,5 C
R : 22 x / menit

2. Pemeriksaan Khusus
Kepala : Rambut tebal, pendek, tidak ada ketombe
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, limpe, dan tidak ada pelebaran
vena jugularis
Dada : Simetris
Perut : Normal
Punggung : Normal
Genitalia : Terdapat sekat memanjang longitudinal pada vagina (septum vagina)
Ekstrimitas atas : Aktif, simetris, kekuatan otot normal
Ekstremitas bawah : Aktif, bentuk simetris, kekuatan otot normal
b. Diagnosa masalah
Rasa tidak nyaman pada daerah kewanitaan pada saat berhubungan seksual.
c. Doagnosa kebutuhan
Konseling kepada ibu agar lebih menjaga kebersihan daerah kewanitaan


C. Diagnosa Potensial
Penyulit dalam proses persalinan (distosia bahu)

D. Antisipasi Kebutuhan Segera
Tidak ada





E. Perencanaan
Jam 15.00
1. Memberitahu pasien atau keluarga berdasarkan hasil pemeriksaan
2. Beri penjelasan kepada pasien atau keluarga mengenai masalah yang dihadapinya.
3. Observasi TTV
4. Kaji tingkat rasa ketidaknyamanan pasien
5. Tindakan invasive (operatif) atau tindakan kolaborasi

F. Pelaksanaan
15.10
1. menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan umun pasien baik
2. menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang masalahnya yaitu septum vagina
3. mengobservasi TTV
TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit
S : 36,5 C R : 22x/menit
4. mengkaji skala ketidaknyamanan
5. melakukan tindakan invasive (operatif)

G. Evaluasi
1. Pasien dan keluarga mengerti tentang hasil pemeriksaan.
2. Pasien dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan
3. Pasien mengetahui hasil TTV
TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit
S : 36,5 C R : 22x/menit
4. Pasien mengerti dengan tindakan yang dilakukan
5. Pasien mau mengikuti saran yang dianjurkan.






Catatan Perkembangan Pasien / Klien
S : pasien mengatakan ketidaknyamanan pada daerah kewanitaan berkurang
O : K/U : Baik
Skala ketidaknyaman berkurang
Makan dan minum (+)
A : diagnosa kebidanan
Seorang ibu ny.L dengan septum vagina
P : lanjutkan intervensi
Observasi TTV
Kaji tingkat ketidaknyamanan
Tindakan invasive (operatif)




BAB IV
PEMBAHASAN


Pada teori septum vagina adalahSeptum Vagina adalah sekat sagital di vagina dapat
ditemukan di bagian atas vagina. Septum vagina dapat dalam bentuk septum yang longitudinal
atau vertikal. Septum longitudinal dapat terjadi sepanjang vagina sehingga dapat menghalangi
jalannya persalinan. Septum vagina yang vertikal dapat menghalangi penurunan dan kesulitan
menilai pembukaan. Bila kepala sudah turun mencapai hodge III, septum vertikal dapat
digunting sehingga persalinan berlangsung dengan aman. Sedangkan pada kasus yang kami
angkat terdapat kesenjangandalam proses pengobatan, didalam teori menagatasi septum vagina
adalah dengan tindakan invasive (operatif) sedangkan pada lahan bisa dilakukan insisi dan
heacting.















11






BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Septum Vagina adalah sekat sagital di vagina dapat ditemukan di bagian atas vagina. Septum
vagina dapat dalam bentuk septum yang longitudinal atau vertical. Septum longitudinal dapat
terjadi pada vagina sehingga dapat menghalangi jalannya persalinan.
Apabila septum vagina tidak mendapat penanganan dengan cepat maka akan terjadi komplikasi
penyulit dalam persalinan (distosia bahu). Hendaknya segela dilakukan tindakan invasive
(operatif) atau bisa dilakukan insisi dan heacting.

B. Saran
1. bagi mahasiswa
Diharapkan makalah ini mampu menambah pengetahuan beragam kasus yang terjadi dalam teori
ataupun ketika praktik dilahan.
2. Bagi institusi
Diharapkan institusi dapat menambah referensi terbaru untuk perkembangan pengetahuan
mahasiswa
3. Bagi petugas kesehatan dan masyarakat
Dengan adanya makalah tentang septum vagina ini diharapkan pada petugas kesehatan dapat
menyesuaikan tindakan berdasarkan prinsip pengelolaan septum vagina.
Diharapkan makalah ini dapat menambah referensi dalam pembuatan tugas selanjutnya
serta menambah pengetahuan mahasiswa tentang beragam kasus yang terjadi baik dalam teori
maupun dilahan praktik.









DAFTAR PUSTAKA

Wiknjosastro, Hanifa. Dkk., 2002. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga Cetakan. Keempat. Jakarta:
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Adhe. 2009. Kelainan Kongenital Berupa Gangguan Pada Septum Vagina, Aplasia Dan Atresia
Vagina, Kista Vagina. Diakses tanggal 12 September 2012

Juniati. E. 2010. Kelainan Pada Sistem Reproduksi & Penanggulangannya. Banjarmasin: Akbid
Sari Mulia. Diakses tanggal 12 September 2012

13



12






TUGAS MAKALAH GINEKOLOGI
TENTANG SEPTUM VAGINA

DOSEN PENGAMPU : HARDIANTI APRINA, S.ST





DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 7
NAMA : NIM :
EKAWATI 12.11.401.01.0352
FITRIA SUNDARI 12.11.401.01.0360
MARIA ULFA 12.11.401.01.0386
MELANI PUTRI PRIANTI 12.11.401.01.0388
MELISA 12.11.401.01.0390


AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH KOTIM
TAHUN AJARAN 2012 / 2013










KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang Berjudul Septum
Vagina. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.


Sampit, 25 September 2013

Penulis








ii






DAFTAR ISI


i
ii
iii

1
1
1
2

3
3
5
5


6
6
7
8
8
9
9
9

11

12
12
12

13






HALAMAN JUDUL......
KATA PENGANTAR.....
DAFTAR ISI......

BAB I PENDAHULUAN.....
A. Latar Belakang .....
B. Rumusan Masalah......
C. Tujuan......

BAB II LANDASAN TEORI....
A. Pengertian Septum Vagina......
B. Penyebab Septum Vagina ......
C. Cara Menangani Septum Vagina ...

BAB III TINJAUAN KASUS KASUS.
A. Pengkajian Data....
B. Interpretasi Data..
C. Diagnosa Potensial...
D. Antisipasi Kebutuhan Segera..
E. Perencanaan ..
F. Pelaksanaan....
G. Evaluasi.

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................................

BAB V PENUTUP.....
A. Simpulan......
B. Saran......

iii

DAFTAR PUSTAKA.....


Diposkan oleh Fitria Sanjaya di 19.34
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya

Fitria Sanjaya
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2014 (13)
o Juni (12)
MAKALAH PROMOSI KESEHATAN TENTANG DEMAM
BERDARAH D...
ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN TENTANG ADOPSI
MAKALAH GINEKOLOGI TENTANG SEPTUM VAGINA
ASUHAN NEONATUS BAYI DAN BALITA TENTANG FRAKTUR
KL...
ASKEB GSR : Nn. A umur 22 tahun dengan FLOUR ALBUS...
MAKALAH ASKEB IV TENTANG OLIGOHIDRAMNION
MAKALAH ASKEB IV (PATOLOGIS) TENTANG PERDARAHAN
AN...
MAKALAH ASKEB IV (PATOLOGI) TENTANG ATONIA UTERI
MAKALAH ASKEB V (KOMUNITAS) TENTANG PELAYANAN
KES...
MAKALAH KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS ASUHAN BAYI
BAR...
Askeb Anak Sakit : Anak N usia 1 tahun dengan di...
ASUHANKEBIDANAN KELUARGA BERENCANAPADA Ny M
AKS...
o Mei (1)
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

You might also like