You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN
Hipertensi emergensi merupakan keadaan tekanan darah tidak terkontrol yang
berhubungan dengan gagal organ akut.
[1,2,3]
Adanya keadaan gagal organ akut ini yang
membedakan dengan keadaan hipertensi urgensi bukan pada nilai tekanan darah.
[1]
Tidak ada batas tekanan darah dalam mendiagnosis hipertensi emergensi, meskipun
demikian kebanyakan gagal organ akhir terjadi ketika tekanan sistolik melebihi 220
mmHg atau tekanan diastoli melebihi 120 mmHg.
[2]
!eadaan hipertensi emergensi
dan urgensi harus dapat dibedakan karena tatalaksana yang berbeda.
["]
#enatalaksanaan dari hipertensi emergensi harus dilakukan sesegera mungkin dengan
menggunakan obat$obatan parenteral.
[1]

!ejadian hipertensi pada orang de%asa menapai 20$30& di negara$negara
berkembang. 'iperkirakan satu milyar orang mengidap hipertensi dan kematian yang
berhubungan dengan hipertensi diperkirakan menapai angka (,1 juta per tahun.
[)]
Tekanan darah enderung meningkat sesuai dengan pertambahan umur . Hipertensi
lebih sering terjadi pada populasi pria dibandingkan dengan %anita, khususnya pada
de%asa muda dan usia$usia pertengahan.
[1]
*e+erat ini akan membahas tentang
hipertensi emergensi dari aspek etioloi, pato+isiologi, mani+estasi klinis, diagnosis dan
tata laksana.
1
BAB II
HIPERTENSI EMERGENSI
ETIOLOGI
#enyebab dari hipertensi emergensi adalah semua yang dapat meningkatkan
tekanan darah. Tingkat kenaikan tekanan darah berbanding lurus dengan resiko
terjadinya hipertensi emergensi. !eadaan hipertensi kronik menurunkan kemungkinan
terjadinya hipertensi emergensi. ,ebaliknya pada indi-idu tanpa ri%ayat hipertensi
sebelumnya, hipertensi emergensi dapat terjadi pada nilai tekanan darah yang lebih
rendah.
["]
#enyebab dari hipertensi emergensi dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. #enyebab Hipertensi .mergensi
[1]
Hipertensi Primer
Penyakit Parenkim Ginjal
/lomerulone+ritis Akut
0askulitis
,indrom 1remik Hemolitik
Trombotik Trombositopenik #urpura
Penyakit Vasklar Renal ,tenosis Arteri *enal
!e"amilan .klampsia
En#$krin
#heokromositoma
,indrom 2ushing
*enin$,ereting tumor
Hipertensi mineraloortikoid
O%at&$%atan
!okain, simpatomimetik, eritropoietin,
siklosporin
3ithdra%al antihipertensi
4nteraksi dengan Tyramin 56A7i8
Am+etamin, lead into9iation
Hipereaki'itas at$n$mi(
/uillain$:arre syndrome, porphyria
intermittent akut
Penyakit Ssnan Sara) Psat
4njuri serebral, in+ark;pendarahan
serebral, tumor otak
PATO*ISIOLOGI
2
#ato+isiologi terjadinya hipertensi emergensi hingga saat ini belum diketahui
seara jelas. Teori yang berkembang menghubungkan kejadian hipertensi emergensi
dengan kenaikan resistensi -askular seara mendadak. #eningkatan resistensi -askular
dapat dipiu oleh beberapa agen -asokonstriktor seperti angiotensin 44 atau
norepinephrin atau dapat terjadi karena hasil dari keadaan hipo-olemia relati+.
#enelitian terhadap he%an menunjukkan bah%a akti-asi dari renin$angiotensin$
aldosteron merupakan bagian yang penting dari proses terjadinya hipertensi
emergensi.
["]

,elama terjadinya kenaikan tekanan darah, endothelium berkompensasi dengan
keadaan resistensi -askular dengan meningkatkan pengeluaran dari molekul
-asodilator seperti nitric oxide. Hipertensi yang bertahan atau parah, respon
kompensasi dari -asodilator tidak lagi mampu mengatasi keadaan tersebut,
mengakibatkan terjadinya dekompensasi endothelial yang nantinya akan
menyebabkan peningkatan yang lebih lagi dari tekanan darah dan terjadinya
kerusakan endotel. !ejadian lanjutan yang terjadi adalah siklus kegagalan
homeostasis yang menyebabkan peingkatan resistensi -askular dan kerusakan endotel
yang lebih jauh. 6ekanisme pasti dari kerusakan +ungsi endotel belum dapat
dijelaskan. 6ekanisme yang dipertimbangkan adalah respon proin+lamasi yang dipiu
oleh <mehanial strething= seperti pengeluaran sitokin$sitokin dan monoyte
hemotati protein 1, peningkatan konsentrasi endothelial cell cytosolic calcium,
pengeluaran -asokonstriktor endothelin 1 dan peningkatan ekspresi dari endothelial
adhesion molecule. #eningkatan ekspresi dari vaskular adhesion molecule seperti P-
selectin, E-selectine atau intracellular adhesion molecule 1 oleh sel endotel memiu
in+lamasi lokal dan menyebabkan kerusakan tambahan dari +ungsi endotel.
["]

,eperti yang terlihat pada gambar 1.
3
/ambar 1. #ato+isiologi -askular Hipertensi .mergensi
[1]
A> sel endothelium mengatur resistensi -askular dengan mengeluarkan Nitric
Oxide5?78 dan #rostasiklin. :> #erubahan akut resistensi -askular karena produksi
berlebihan dari katekolamin, angiotensin 44, -asopressin, aldosteron, trombo9an dan
endotelin 1. Atau produksi rendah dari -asodilator endogen seperti ?7 dan #/4
2
.
!enaikan tekanan darah seara mendadak dapat memiu ekspresi dari Cellular
Adhesion Molecule(CAMs) oleh endothelium. 2> !eadaan hipertensi emergensi, sel
endotel tidak dapat lagi mengontrol tonus -askular menyebabkan terjadinya
hiperper+usi end-oran, nekrosis +ibrioid arterial dan peingkatan permeabilitas
-askular dengan edema peri-askular. :erkurangnya akti-itas +ibrinolitik ditambah
dengan akti-asi koagulasi dan trombosit menyebabkana terjadinya disseminated
intravaskular coaulation 5'428.
,emua kejadian molekular ini pada akhirnya akan memiu terjadinya
peningkatan permeabilitas endotel, menghambat +ibrinolitik lokal dari endothel dan
mengakti+kan jalur koagulasi. Agregasi trombosit, dan degranulasi pada endothelium
yang telah rusak, dapat memiu terjadinya in+lamasi yang lebih parah, trombosis dan
-asokonstriksi.
["]
DIAGNOSIS
Anamnesis yang dilakukan harus melingkupi durasi seara detail dan keparahan
dari hipertensi sebelumnya dan juga adanya kegagalan organ yang terjadi sebelumnya.
7bat$obatan anti hipertensi derajat pengontrolan tekanan darah dan obat$obatan yang
memiu naiknya tekanan darah seperti kokain harus ditanya seara detail. /ejala
4
khusus pada organ terminal harus ditanya dengan lengkap.
[1,"]
:eberapa gejala yang
munul adalah sebagai berikut >
1.
?yeri dada
["]
6enggambarkan adanya iskemia myoardial atau miokardia in+ark atau
diseksi aorta
2.
?yeri punggung
["]
6enggambarkan adanya diseksi aorta
3.
,esak ?a+as
["]
Adanya edema paru atau gagal jantung kongesti+
".
/ejala ?eurologi seperti kejang atau penurunan kesadaran
["]
6enggambarkan ense+alopati hipertensi
#emeriksaan @isik yang dilakukan pertama kali adalah apakah terdapat
kerusakan organ. Tekanan darah dilakukan jika memungkinkan pada dua posisi untuk
menari tahu apakah ada deplesi -olume dalam intra-askular. Tekanan darah juga
sebaiknya dilakukan pada kedua tangan, apabila terdapat perbedaan yang signi+ikan,
dapat memunulkan keurigaan terjadinya diseksi aorta. #emeriksaan kardio-askular
harus ber+okus pada adanya kegagalan jantung seperti adanya peningkatan tekanan
-ena jugular, adanya rakles, atau gallop. #emeriksaan neurologis harus dapat menilai
tingkat kesadaran, gejala iritasi meningen, lapang pandang dan gejala$gejala +okal.
["]
#emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dengan segera adalah konsentrasi
urea, elektrolit, kreatinin serum, pemeriksaan darah lengkap, .!/, +oto Thoraks dan
analisa urin.
["]
MANI*ESTASI !LINIS
.mergensi ?eurologis
Hipertensi neurologis merupakan hipertensi emergensi yang disertai kerusakan
pada sistem sara+. 6ani+estasi yang sering terjadi adalah ense+alopati hipertensi,
stroke iskemik akut, pendarahan intraranial, emboli otak dan pendarahan
5
subaraknoid. .mergensi neurologis sangat susah dibedakan satu sama lain.
.nse+alopati hipertensi dapat ditegakkan setelah yang lain dapat disingkirkan. ,troke
baik yang disebabkan oleh trombosis atau pendarahan dapat didiagnosis dengan
melihat adanya de+isit neurologis +okal atau dengan menggunakan pemeriksaan
penunjang seperti Manetic !esonance "main 56*48. #endarahan subaranoid
dapat didiagnosis dengan pungsi lumbar.
[A]
#erbedaan dan persamaan dari emergensi
neurologis dapat terlihat pada tabel 2.
Tabel 2. #ersamaan dan #erbedaan pada .mergensi ?eurologis
In)ark
Sere%ral Akt
Pen#ara"an
S%ara("n$i#
Pen#ara"an
Intraparenkim
Ense)al$pati
Hipertensi
Anamnesis
Drasi
Akut akut akut ,ub$akut
Nyeri !epala
ber-ariasi parah ber-ariasi parah
Ri+ayat
Hipertensi
1mum, tetapi
ber-ariasi
1mum, tetapi
ber-ariasi
1mum, tetapi
ber-ariasi
1ni-ersal
Pemeriksaan *isik
Retin$pati
0$40 0$40 0$40 44$40
De)isit
Ner$l$,is
*$kal
,esuai lokasi
4n+ark
:er-ariasi
,esuai lokasi
pendarahan
BarangC
ber-ariasi
sesuai tekanan
darah
La%$rat$rim
Pn,si
Lm%ar
:iasanya
normal
Danthoromi
atau berdarah
Danthoromi
atau berdarah
:iasanya
normal
-$mpte#
A.ial
T$m$,rap"y
S(an
'apat
menunjukkan
daerah in+ark
:iasanya
normal
Terkadang
dapat
menunjukkan
daerah
pendarahan
:iasanya
normal
Hipertensi !ardiak
6ani+estasi hipertensi emergensi yang pada sistem kardiak yang paling sering
terjadi adalah in+ark atau iskemi miokard akut, edema paru dan diseksi aorta. #asien
dengan kenaikan tekanan darah yang signi+ikan seharusnya dilakukan pemeriksaan
.!/ untuk mengidenti+ikasi adanya iskemia kardiak, auskultasi pada paru dan
pemeriksaan lain untuk menari apakah ada gagal jantung. #emeriksaan lainnya
6
adalah dilakukan +oto thoraks untuk melihat -askularisasi pada paru$paru dan
diameter dari aorta.
[A]
.mergensi -askular
.mergensi -askular meskipun jarang terjadi, tetap harus di%aspadai.
6ani+estasi dari hipertensi emergensi di -askular adalah epistaksis yang parah yang
tidak responsi-e dengan pemberian tampon anterior maupun posterior.
[A]
Hipertensi .mergensi dengan hematuria dan;atau gengguan +ungsi ginjal
#asien dengan hipertensi emergensi sering mengalami hematuria mikroskopik
atau penurunan +ungsi ginjal akut. #emeriksaan urinalisis dan penilaian kadar serum
kratinin seharusnya dilakukan pada semua pasien dengan tekanan darah yang tinggi.
*i%ayat sebelumnya harus digali apakah kadar kreatinin serum yang tinggi sekarang
merupakan keadaan yang disebabkan oleh penyakit ginjal terdahulu.
[A]

!eadaan ginjal pada pasien dengan hipertensi emergensi dengan gangguan
ginjal biasanya mengalami +ungsi ginjal yang lebih buruk meskipun tekanan darah
telah diturunkan dengan benar, Teori yang berkembang yang dapat menjelaskan hal
tersebut adalah karena tekanan darah yang tinggi merupakan respon tubuh untuk
menjaga per+usi yang tepat ke ginjal, dengan penurunan tekanan darah, memperburuk
keadaan dari ginjal. :eberapa kejadian membutuhkan hemodialisis karena disebabkan
oleh penurunan tekanan darah tersebut.
[A]
Hipertensi .mergensi dalam !ehamilan
Hipertensi emergensi pada kehamilan biasa terjadi pada keadaan tekanan
darah yang lebih rendah dibandingkan dengan keadaan tidak hamil karena pada saat
hamil, tekanan darah biasanya menurun. 6asalah terbesar dari hipertensi emergensi
dalam kehamilan adalah karena banyak obat$obatan untuk hipertensi yang
penggunaannya kontraindikasi pada masa kehamilan. 2ontoh obat$obatan tersebut
adalah ?itroprusside yang dimetabolisme menjadi sianida yang toksik pada janin.
A2. inhibitor dan angiotensin 44 reseptor bloker juga kontraindikasi pada trimester
kedua dan ketiga dari kehamilan karena si+atnya yang ne+rotoksik dan e+ek
sampingnya pada janin.
[1,A]
TATALA!SANA
7
#rinsip umum
Hingga sekarang belum ditemukan terapi yang optimal untuk menangani
hipertensi emergensi. #rinsip dari terapi hipertensi emergensi tidak semata$mata
hanya bergantung pada nilai tekanan darah, tetapi bergantung pada terjadinya
kegagalan organ.
["]
#asien dengan hipertensi emergensi harus dira%at di 421 dengan tekanan darah
yang selalu diperhatikan. Terapi antihipertensi parenteral harus diberikan seara
langsung tanpa menunggu. 'isarankan sebaiknya penurunan mean arterial pressure
tidak lebih dari 20$2)& untuk menapai takanan darah 1A0;100 mmHg dalam dua
sampai enam jam atau penurunan tekanan darah diastoli 10&$1)& atau hingga
menapai 100$110 mmHg dalam 30 E A0 menit. #enurunan tekanan darah yang lebih
epat harus dihindari karena dapat menyebabkan hipoper+usi dari organ -ital yang
dapat menyebabkan iskemia dan in+ark yang memperburuk keadaan.
[",(,F]
Terapi spesi+ik
Terapi pada hipertensi emergensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah
dengan terkontrol, terprediksi dan aman. :eberapa obat parenteral sesuai dengan
tujuan terapi seperti yang terdapat pada tabel 2. Terapi akan bergantung pada organ
tujuan yang mengalami kerusakan. :eberapa obat tertentu mungkin akan menjadi
lebih tepat atau kurang tepat bergantung dari organ yang mengalami kerusakan.
["]
2le-idipine
2le-idipine merupakan obat yang bekerja dengan menghambat kanal kalsium
yang telah di setujui oleh @'A pada Agustus 200F untuk digunakan dalam tatalaksana
hipertensi akut setelah menunjukkan tingkat keamanan dan khasiat yang baik dalam
uji oba klinis. 7bat ini mernurunkan tekanan darah dengan bergantung pada dosis
dengan %aktu paruh yang sangat singkat yaitu 1$2 menit, bekerja dengan menurunkan
resistensi -askular dan tidak mempengaruhi kapasitas pembuluh darah atau tekanan
pengisian jantung.
[(]
,odium nitroprusidde
8
,odium ?itroprusidde dapat digunakan dalam berbagai situasi. 7bat ini bekerja
sebagai dilator dari arteri dan -ena yang bekerja seara epat. 7bat ini hanya
diberikan dengan in+us intra-ena yang kontinyu dengan penga%asan terhadap tekanan
darah intra$arterial. !omplikasi dari pengunaan obat ini adalah hipotensi. !omplikasi
lainnya adalah kemungkinan terjadinya keraunan yanate atau thioyanate pada
pemakaian jangka panjang, khususnya pada pasien dengan penurunan +ungsi li-er dan
ginjal. :eberapa penelitian menyatakan bah%a ,odium nitroprusidde dapat
meningkatkan tekanan intraranial, tetapi dengan e+ek penurunan resistensi -askular
tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap peningkatan tekanan intra ranial oleh
sebab itu obat ini direkomendasi sebagai terapi untuk hipertensi emergensi termasuk
hipertensi ense+alopati.
[",G]
Habetalol
Habetalol juga merupakan obat yang dipakai dalam kebanyakan situasi
hipertensi emergensi. Habetalol merupakan penghambat dan reseptor dan sebagai
kanal kalsium antagonis. .+ek penghambat dari labetalol hanya seperlima dari
propanolol. .+ek anti$hipertensi+ dari Habetalol adalah dengan menurunkan laju
jantung dan menurunkan resistensi -askular. 7bat ini dapat diberikan dengan
menggunakan bolus intra-ena atau dengan in+us kontinyu. .+ek hipotensi dari
Habetalol biasanya munul dalam dua sampai lima menit. ,etelah bolus dan menapai
punaknya pada lima sampai lima belas menit dan e+ek dapat bertahan selama dua
sampai empat jam. Habetalol tidak mempunyai e+ek penghambat yang murni
sehingga urah jantung dapat dipertahankan. *esistensi -askular yang terjadi adalah
e+ek dari penghambat reseptor , keadaan ini tidak mengurangi aliran darah peri+er.
7bat ini digunakan pada saat$saat khusus seperti iskemia miokard akut, diseksi aorta,
hipertensi post$operati+ akut, stroke iskemik akut, ense+alopati hipertensi, pre$eklamsi
dan eklamsia. .+ek samping penggunaan labetalol antara lain mual, muntah,
<+lushing=,bradikardi, bronkospasme dan gagal jantung.
[",(]
.smolol
9
.smolol merupakan obat selekti+ penghambat reseptor yang mempunyai
%aktu kerja yang epat dan singkat sehingga membuat dosis obat ini mudah untuk
dititrasi. 7bat ini menurunkan tekanan darah melalui pengurangan tekanan atrial
dengan mengurangi keepatan dan kontraktilitas dari jantung dengan menghambat
reseptor
1
.
[(]
?itroglyerin
?itroglyerin yang diberikan seara intra-ena merupakan -asodilator yang kuat.
7bat ini menurunkan tekanan darah dengan menurunkan a#terload dan $reload
jantung. .+ek ini tidak diharapkan pada pasien dengan gangguan per+usi ginjal dan
otak. ?itroglyerin tidak digunakan sebagai terapi lini pertama meskipun memiliki
karakteristik +armakokinetik yang mirip dengan sodium nitroprusside. Hal ini
disebabkan karena e+ek sampingnya yang berupa takikardi dan taki+ilaksis.
[(]
?iardipine
?iardipine merupakan obat intra-ena panghambat kanal kalsium deri-at dari
dihydropyridine yang menghasilkan e+ek antihipertensinya dengan -asodilasi dari
arteri koroner dan relaksasi otot polos. 7bat ini mempunyai tingkat selekti-itas yang
tinggi dan -asodilator pembuluh darah otak dan koroner yang kuat.
[(]

@enoldopam mesylate
@enoldopam mesylate telah disetujui untuk digunakan dalam tatalaksana
hipertensi emergensi. 7bat ini bekerja sebagai agonis dari reseptor 1 dopamin di
peri+er. Anti hipertensi terjadi karena kombinasi dari reaksi -asodilatasi langsung dan
dilatasi arteri ginal dan natriuresis.
[",(]
Ae inhibitor dan HydralaIine
7bat$obat golongan A2. inhibitor dan hydralaIine juga dapat digunakan untuk
beberapa kondisi. #enggunaan A2. inhibitor dalam kondisi akut membutuhkan
pertimbangan yang khusus karena dengan ara kerjanya obat ini dapat menyebabkan
tekanan darah yang turun sangat drastis pada pasien dengan hipo-olemik atau pada
pasien dengan keadaan stenosis arteri renal. 7bat$obatan diuretik sebaiknya dihindari
pada kasus hipertensi emergensi keuali didapatkan adanya kegagalan -entrikel kiri
10
dan edem paru. ,ebagian besar pasien mengalami keadaan hipo-olemi disebabkan
oleh natriuresis yang disebabkan oleh tekanan darah yang tinggi.
["]
4n+ormasi penggunaan obat$obatan antihipertensi dalam hipertensi emergensi seara
singkat dapat dilihat pada tabel 3.
Ta%el /0 In)$rmasi pen,,naan $%at&$%atan anti&"ipertensi #alam "ipertensi
emer,ensi
Nama O%at -ara
Pem%erian
1akt
!erja
Drasi
!erja
E)ek Sampin, Pen,,naan
2le-idipine 4n+us a%al 1$2
mg;jam dapat
ditingkatkan
tiap )$10
menit.
2$"
menit
)$1)
menit
,akit kepala,
mual, muntah,
hipotensi,
re+leks
takikardia
#eri$operasi,
pos$operasi,
hipertensi
persisten
pada
gangguan
ginjal dan
gagal jantung
akut
.smolol 4n+us a%al 0,)
mg;kgC 4n+us
2)$300 g;kg
per menit
1 menit 10$20
menit
6ual, +lushing,
blok jantung
derajat satu,
bronkospasme
.dem paru
akut, 4skemia
miokard akut,
diseksi aorta
akut,
hipertensi
post$op akut
@enoldopam 0,1 g;kg per
menit dari
in+us a%al
) menit 30$A0
menit
6ual, sakit
kepala, +lushing
.dem paru
akut,
ense+alopati
hipertensi,
gagal ginjal
akut, stroke
iskemik akut
Habetalol :olus 20 mgC
in+us 1$2
mg;menit dan
dititrasi sesuai
e+ek atau dosis
diulang 20$F0
mg pada
inter-al 10
menit
2$)
menit
2$"
jam
Hipotensi,
pusing,
bronkospasme,
mual, muntah
.dem paru
akut,
ense+alopati
hipertensi,
iskemia
miokard akut,
diseksi aorta
akut, post$op
hipertensi,
eklamsia dan
stroke
iskemik
?iardipine 4n+us )
mg;jam
ditingkatkan
)$1)
menit
"$A
jam
,akit kepala,
pusing, +lushing,
edem, takikardia
.dem paru
akut,
ense+alopati
11
2,) mg;jam
setiap ) menit
5ma9> 1)
mg;jam8
hipertensi,
gagal ginjal
akut, krisis
simpatetik,
post$op
hipertensi,
stroke
iskemik
?itroglyerine
) g;menit,
meningkat )
g;menit tiap
3$) menit
sampai 20
g;menit, jika
tidak ada
respon,
naikkan 10
g;menit tiap
3$) menit
sampai 200
g;menit
1$)
menit
)$10
menit
*e+leks
takikardi,
taki+ilaksis,
hipoksemia
Agen
tambahan
pada edem
paru akut dan
iskemia
miokard akut.
,odium
?itroprusside
A%al 0.3$0.)
g;kg ;menit
dinaikan
dengan
kenaikan 0.)
g;kg;menit
5 ma9
2g;kg;menit8
'alam
hitungan
detik
1$2
menit
.+ek toksik
thioyanate dan
sianida, sakit
kepala, spasme
otot, +lushing
.dem paru
akut dan
'iseksi aorta
akut
6anajemen pada keadaan khusus
'iseksi Aorta
#asien yang datang dengan keurigaan diseksi aorta sebaiknya diberikan terapi
antihipertensi sesegera mungkin. Tujuan dari tatalaksana adalah mengurangi beban
jantung dan stres pada aorta dengan menurunkan urah jantung dan tekanan darah
dengan tujuan menghambat robekan yang lebih besar dan ruptur aorta. #emberian
obat$obatan -asodilator bukan terapi yang ideal karena dapat menyebabkan re+leks
takikardi, meningkatkan urah jantung ke aorta dan menyebabkan perobekan yang
lebih lebar. Terapi yang berkembang adalah dengan kombinasi obat$obatan beta
adrenergi antagonist dan -asodilator. 2ontoh obat beta adrenergi antagonis yang
dipakai adalah esmolol dengan alternati+ metoprolol.
[1]
0asodilator yang dianjurkan
adalah nitroprusidde dengan alternati+ niardipin atau +enoldopam. ,emua pasien
12
dengan diseksi aorta harus dikonsulkan pada bedah kardiologis untuk memutuskan
butuh atau tidaknya tindakan operasi. T4ndakan bedah dilakukan pada diseksi aorta
tipe A dan untuk pasien dengan diseksi aorta tipe : dan diseksi aorta distal tidak
membutuhkan tindakan bedah, yang dilakukan hanyalah pengontrolan tekanan darah
seara agresi+.
[1,A]
,troke
#enatalaksanaan pasien dengan stroke dan hipertensi harus diperhatikan dengan
seksama. #asien dapat datang dengan keadaan stroke iskemik atau hemoragik dan
keadaan tekanan darah yang tinggi. ,ering terjadi bah%a tekanan darah tinggi yang
terjadi bukan menjadi penyebab utama tetapi merupakan respon tubuh untuk
mempertahankan per+usi ke jaringan otak. 'alam otak biasanya telah terjadi
autoregulasi karena keadaan hipertensi kronik dan penurunan tekanan darah yang
epat data mengurangi per+usi serebral dan memperluas daerah yang iskemik.
[1]
#enelitian dan para ahli setuju bah%a penurunan tekanan darah 10$1)& tetapi tidak
lebih dari 20& pada 2" jam pertama dapat diterima pada pasien dengan hipertensi
yang parah 5 diastolikJ 120 mmHg8 yang mengikuti terjadinya stroke iskemik akut.
:eberapa penelitian lain justru menemukan bah%a pasien stroke yang datang dengan
tekanan darah yang lebih tinggi, memiliki keadaan akhir yang lebih baik dipandang
dari segi neurologis, dengan kata lain ingin mengatakan bah%a menurunkan tekanan
darah pada keadaan stroke akut dapat menyebabkan keadaan yang semakin buruk.
[1,A]
#asien dengan keadaan stroke hemoragik dengan hematoma serebral,
pengontrolan tekanan darah dianjurkan ketika tekanan sistolik melebihi 200 mmHg
dan;atau dengan diastoli melebihi 110 mmHg. #enurunan tekanan darah yang epat
pada keadaan stroke hemoragik menunjukkan peningkatan tingkat kematian.
[1]
!risis Hipertensi pada !ehamilan
6ani+estasi klinis dari hipertensi pada kehamilan dapat ber-ariasi dari yang
hanya memunulkan gejala ringan hingga pada keadaan yang menganam ji%a.
!ebanyakan pasien dengan pre$eklamsi terjadi -asokonstriksi dan hemokonsentrasi.
Terapi a%al yang dapat diberikan adalah dengan meningkatkan -olume dengan
memberikan magnesium sul+at uantuk menegah kejang dan pengontrolan tekanan
darah. 6elahirkan merupakan terapi de+initi+ untuk pre$eklamsia dan eklamsia.
[1,A]

13
6agnesium sul+at biasa diberikan dengan dosis bolus "$A gram dalam 100
d)1;" ?, selama 1)$20 menit diikuti dengan in+us 1$2 gram dari 6g,7" per jam
tergantung dari output urin dan re+leks tendon dalam yang diperiksa tiap jam.
[1,10]
Hangkah berikutnya dari tatalaksana pre$eklampsi adalah menurunkan tekanan darah
pada rentan yang aman untuk menghindari hipotensi yang signi+ikan. Tujuan dari
terapi adalah menegah terjadinya pendarahan itraserebral dan gagal jantung tanpa
melupakan per+usi ke otak dan aliran darah uretroplasental, yang biasanya telah
menurun pada %anita dengan eklampsia. American Colee o# O%stetricians and
&ynecoloists merekomendasikan menjaga tekanan darah sistolik antara 1"0$1A0
mmHg dan tekanan darah diastoli antara G0$10) mmHg.
[1,A]

HidrasalaIine direkomendasikan digunakan sebagai obat pilihan untuk
mengobati pre$eklamsia dan eklamsi, tetapi yang harus diperhaikan adalah hal ini
dapat meyebabakan e+ek hipotensi+ yang tidak terprediksi dan durasi yang
memanjang. ?i+edipin oral harus dihindari pada kasus ini. 'isarankan penggunaan
labetalol dan nikardipin intra -ena karena mudah untuk dititrasi dan respon dosisnya
mudah diprediksi dibandingkan hydrasalaIin.
[1]
DA*TAR PUSTA!A
1. Haas A*, 6arik #.. 2urrent diagnosis and management o+ hypertensi-e
emergeny. 'eminar in dialysis. 200AC1G> )02$)12.
2. Atkins /, *ahman 6, 3right, Br BT. 2hapter (0. 'iagnosis and Treatment o+
Hypertension. 4n> @uster 0, 3alsh *A, Harrington *A, eds. (urst)s *he (eart.
13th ed. ?e% Kork> 6/ra%$HillC 2011.
3. .lliott 3B. 2hapter "). Hypertensi-e .mergenies L 1rgenies. 4n> Herma
.0, :erns B,, ?issenson A*, eds. C+!!EN* ,ianosis - *reatment.
Ne$hroloy - (y$ertension. ?e% Kork> 6/ra%$HillC 200G.
". 0aughan B2, 'elanti ?. Hipertensi-e emergenies. /ancet. 2000C 3)A> "11$1(.
14
). 0aron B. Treatment o+ Aute and ,e-ere Hypertension urrent and ?e%er
Agents. ,rus. 200FC AF538> 2F3$2G(.
A. 0idt '/, .lliot 3B. 2linial +eatures and management o+ seleted
hypertensi-e emergenies. 0 Clin (y$ertens.200"CA>)F($)G2.
(. ,mithburger #H, !ane$/rill ,H, ?estor :H, ,eybert AH. *eent Ad-anes in
the treatment o+ Hypertensi-e .mergenies. CriticalCareNurse12010> 30> ).
F. 'esai ,. 2hapter 3". 2ardia .mergenies. 4n> Humphries *H, ,tone 2, eds.
C+!!EN* ,ianosis - *reatment Emerency Medicine. (th ed. ?e% Kork>
6/ra%$HillC 2011.
G. !othen TA. 2hapter 2"(. Hypertensi-e 0askular 'isease. 4n> Hongo 'H,
@aui A,, !asper 'H, Hauser ,H, Bameson BH, HosalIo B, eds. (arrison)s
Princi$les o# "nternal Medicine. 1Fth ed. ?e% Kork> 6/ra%$HillC 2012.
10. #apadopoulos #', 6ourouIis 4, et al. Hypertension risis. 2lood Pressure.
2010C 1G> 32F$33A.
15

You might also like