You are on page 1of 25

LAPORAN KASUS

APENDISITIS AKUT
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SYARAT DOKTER INTERNSHIP
DI RS DINAS KESEHATAN TENTARA DI BANDAR LAMPUNG
PENDAMPING :
Dr. Imelda Meilina
Dr. Khaeriah
PENYUSUN :
Dr. !ran"i"#a Y$"%i&a De'i Siahaan
RUMAH SAKIT TINGKAT I( )*.)+.),
DINAS KESEHATAN TENTARA
PERIODE *- APRIL *)-, . *- APRIL *)-,
BANDAR LAMPUNG
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
APENDISITIS AKUT
Telah disusun oleh:
Dr. Fransisca Yustika Dewi Siahaan
Tanggal : Juni 2014
Tempat : S D!T "andar #ampung
$endamping :
%dr. &melda 'eilina( %dr.!hairi)ah(
ii
KATA PENGANTAR
$u*i s)ukur kami pan*atkan kepada Tuhan Yang 'aha +sa, karena -erkat dan rahmatn)a sa)a
dapat men)elesaikan laporan kasus ini dengan -aik.
#aporan kasus ini dia*ukan se-agai salah satu s)arat untuk men)elesaikan dokter internsip di
S D!T "andar #ampung. Dalam pelaksanaan laporan kasus ini penulis -an)ak menerima -antuan
dan dorongan -aik secara moril maupun materil dari -er-agai pihak. .leh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada dr. &melda dan dr. !hairi)ah selaku pem-im-ing )ang telah
-an)ak meluangkan waktu dan pikiran dengan penuh kesa-aran untuk mem-im-ing penulis demi
kesempurnaan laporan kasus ini, dan semua pihak )ang telah -an)ak mem-antu pen)elesaian
laporan kasus ini.
!ami men)adari -ahwa laporan kasus ini masih *auh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran )ang -ersi/at mem-angun demi kesempurnaan laporan kasus
ini dan kami -erharap semoga laporan kasus ini dapat -erman/aat -agi kita semua.
"andar #ampung, Juni 2014
$en)usun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
0)eri a-domen akut diluar se-a- trauma mem-erikan -an)ak kemungkinan diagnosis. 1ntuk
menetapkan diagnosisn)a kadangkala sangat sulit sehingga -erdampak pada mor-iditas penderita.
2kurasi diagnosis pada n)eri a-domen akut han)alah 434536.
2pendisitis adalah pen)e-a- paling umum in/lamasi akut pada kuadran -awah kanan dari
rongga a-domen dan merupakan pen)e-a- paling umum untuk -edah a-domen darurat. 2pendisitis
akut masih menempati insiden tertinggi di negara -erkem-ang maupun di negara ma*u. $ria le-ih
-an)ak daripada wanita. "a)i dan anak sampai -erumur 2 tahun terdapat 16 atau kurang. 2nak
-erumur 2 sampai 7 tahun terdapat 136. /rekuensi mulai menan*ak setelah umur 3 tahun dan mencapai
puncakn)a -erkisar pada umur 8 sampai 11 tahun.
$en)e-a- pasti dari appendisitis -elum diketahui pasti. "e-erapa studi men)ampaikan -ahwa
ada tendensi keturunan. "elakangan diketahui itu dise-a-kan oleh kesamaan ke-iasaan makan,
resistensi genetik dari /lora -akteri. !e-iasaan makan rendah serat, tinggi gula dan lemak *uga
merupakan predisposisi ter*adi -uang air -esar )ang tidak -an)ak, waktu transit makanan di usus *auh
le-ih lama, dan peningkatan tekanan di dalam lumen usus.
Diagnosis harus ditegakkan secara dini dan tindakan harus segera dilakukan. !eterlam-atan
diagnosis men)e-a-kan pen)ulit per/orasi dengan segala aki-atn)a.
1
2
BAB II
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
0ama : 0) & Y
1mur : 41 thn
2lamat : Jl. !opi 1tara 7 0o.95 $erum :a) ;alim
$eker*aan : $egawai swasta
Status : 'enikah
$endidikan : S#T2
2gama : &slam
0o. ' : 055949
ANAMNESIS
2namnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 70 'ei 2014, pukul
10.00 :&".
Kel$han U%ama:
0)eri perut kanan -awah se*ak 5 *am se-elum masuk rumah sakit.
Kel$han Tam/ahan:
Demam, mual, muntah, sulit -uang air -esar.
Ri'aa% Pena&i% Se&aran0
$asien datang ke &<D umah Sakit D!T dengan keluhan n)eri perut kanan
-awah se*ak 5 *am S'S, n)eri dirasakan ta*am, terus4menerus, -ertam-ah n)eri
*ika pasien -ergerak dan n)eri dirasakan -erkurang -ila pasien mem-ungkuk. 2
hari se-elumn)a pasien merasakan n)eri pada sekitar pusar, pasien tidak dapat
menun*uk tepatn)a di -agian mana pasien merasa n)eri. !emudian n)eri -eralih
ke perut kanan -awah dan ti-a4ti-a men*adi sangat sakit sekali. $asien *uga
2
3
mengeluh -adan terasa hangat, mual dan muntah se-an)ak satu kali -erisi
makanan. $asien menstruasi terakhir tanggal 13 'ei 2014 selama 9 hari, tidak
n)eri, se-an)ak = 2 pem-alut sehari. $asien men)angkal adan)a keputihan. $asien
-elum "2" se*ak n)eri perut tim-ul, $asien memiliki ke-iasaan *arang -uang air
-esar. $asien mengaku "2! tidak n)eri, -erwarna kuning *ernih, = 5> sehari,tidak
pernah keluar pasir saat "2!.
Ri'aa% Pena&i% Dah$l$
Se-elumn)a pasien tidak pernah merasakan n)eri perut kanan -awah
seperti )ang dikeluhkan sekarang. iwa)at hipertensi, pen)akit kencing manis,
alergi o-at dan makanan di sangkal oleh pasien. iwa)at asma *uga disangkal oleh
pasien.
Ri'aa% Pena&i% Kel$ar0a
Dalam keluarga pasien tidak ada )ang mengeluh sakit )ang sama seperti
pasien.
Ri'aa% Pen01/a%an
$asien sedang tidak mengkonsumsi o-at4o-atan apapun dan -elum mengkonsumsi
o-at untuk keluhan saat ini
Ri'aa% Ke/ia"aan
$asien kurang mengkonsumsi makanan )ang -erserat. !e-iasaan merokok,
minum minuman -eralkohol disangkal. $asien *arang -erolahraga, $asien
mengaku *arang minum air putih
PEMERIKSAAN !ISIK
$emeriksaan /isik dilakukan tanggal 70 'ei 2014.
!esadaran : ?ompos 'entis
!esan sakit : Sakit sedang
7
4
Tinggi -adan : 133 cm
"erat -adan : 33 kg
!eadaan gi@i : "aik
Sikap $asien : !ooperati/
Tekanan darah : 110AB0 mm;g
0adi : B4 >Amenit
Suhu : 79,3 C?
espiration rate : 1B>Amenit
!epala : "entuk normocephali
am-ut hitam, distri-usi merata
'ata : $upil -ulat, isokor
?on*ungtiDa 2nemis 4A4
Sklera ikterik 4A4
Telinga : "entuk normotia
Serumen EAE minimal
0)eri tekan mastoid 4A4
;idung : $erna/asan cuping hidung %4(
#eher : kelen*ar getah -ening tidak tera-a mem-esar
Thora> : Jantung : S14S2 reguler, 'urmur %4(,<allop %4(
$aru: Suara na/as Desikuler,onchi 4A4 :hee@ing 4A4
+kstremitas : 2kral hangat
De/ormitas %4(
.edem %4(
Status #okalis egio 2-domen !anan "awah
2-domen :
&nspeksi : Simetris,Datar
$alpasi : Supel , 'assa %4(, 0)eri tekan titik 'c"urne) %E(, 0)eri
lepas titik 'c"urne)%E(, oDsing sign %E(, "lum-erg sign %E(, de/ans
muskular %4(
4
5
$erkusi : 0)eri ketuk titik 'c-urne)
2uskultasi : "ising usus %E( normal
$emeriksaan khusus : $soas sign %E(, .-turator sign %E(,
ectal toucher :Tonus sphinter ani -aik, ampula tidak prolaps, mukosa licin, n)eri
tekan arah *am 10, massa%4(. $ada handscoon /eses%E(, darah%4(.
Pemeri&"aan la/1ra%1ri$m darah 23) Mei *)-,4
Hema%1l10i
;emoglo-in :12,2 grAl %12415 grAl(
;ematokrit : 77 6 %7944B6(
#eukosit : 12 ri-uAul %3410ri-uAul(
Trom-osit : 703ri-uAul %1304400ri-uAul(
Hi%$n0 5eni"
"aso/il : 0 6 %0416(
+osino/il : 0 6 %1476(
"atang : B 6 %1436(
Segmen : 906 %304906(
#im/osit : 20 6 %204406(
'onosit : 5 6 %24B6(
!$n0"i ha%i
S<.T : 13 1Al %54701Al(
S<$T : 18 1Al %54431Al(
!$n0"i 0in5al
1reum : 2B mgAdl %10440 mgAdl(
?reatinin : 0,8 mgAdl %0,841,3 mgAdl(
Gl$&1"a "e'a&%$
<DS : 83 mgAdl %F200 mgAdl(
3
6
Pemeri&"aan $rinali"a
:arna : kuning tua
!e*ernihan : *ernih
p; : 5,3 %349(
$rotein : %4( %negati/(
eduksi : %4(
"iliru-in : %4( %negati/(
!eton : %4( %negati/(
1ro-ilin : 0,2 1+Adl %F1 1+Adl(
0itrit : %4( %negati/(
Sediment :
#ekosit : 2 %10A$#"(
+ritrosit : 4 %3A$#"(
+pitel :
!ristal :
Silinder :
Hema%1l10i
?lothing time : 9G0H %1410 menit(
"leeding time : 2G0H %147 menit(
S&1r M1di6ied
Al7arad1 S#1re
8ada 8a"ien : 9
Re"$me
$asien
perempuan usia
41 tahun datang
5
The Modifed Alvarado Score Skor
Gejala Perpindahan nyeri dari
ulu hati ke perut kanan
bawah
1
Mual-Muntah 1
Anoreksia 1
Tanda Nyeri di perut kanan
bawah
2
Nyeri lepas 1
Demam diatas 37,5 C 1
Pemeriksa
an Lab
Leukositosis 2
Hitung jenis
leukosit shift to the
left
1
Total 10
Interretasi dari !odi"ed Al#arado S$ore%
1&' % san(at m)n(kin b)kan aendisitis ak)t
5&7 % san(at m)n(kin aendisitis ak)t
*&10 % asti aendisitis ak)t
7
ke &<D umah Sakit D!T dengan keluhan n)eri perut kanan -awah se*ak 5 *am
S'S. 0)eri dirasakan ta*am, terus4menerus, -ertam-ah n)eri *ika pasien
-ergerak dan n)eri dirasakan -erkurang -ila pasien mem-ungkuk. 2 hari
se-elumn)a pasien merasakan n)eri pada sekitar pusar, pasien tidak dapat
menun*uk tepatn)a di -agian mana pasien merasa n)eri. !emudian n)eri -eralih
ke perut kanan -awah dan ti-a4ti-a men*adi sangat sakit sekali. $asien *uga
mengeluh -adan terasa hangat, mual dan muntah. $ada pemeriksaan /isik
didapatkan n)eri tekan dan n)eri lepas regio illiaca de>tra. $soas, .-turator,
oDsing, dan "lum-erg sign positi/. $ada pemeriksaan colok du-ur didapatkan
n)eri tekan pada arah *am 10. $ada pemeriksaan la-oratorium didapatkan
leukositosis, shi/t to the le/t %neutro/il -atang meningkat(
Dia0n1"a &er5a
2pendisitis akut
Dia0n1"a /andin0
$&D
&S!
!ehamilan +ktopik Terganggu
Pena%ala&"anaan
Farmakologi
&IFD # 20 tpm
.ndansentron in*eksi 2>4mg
0on Farmakologi
!onsul Dokter Spesialis "edah
Pr10n1"i"
2d Ditam : du-ia ad -onam
2d /ungsionam : du-ia ad -onam
2d sanasionam : du-ia ad -onam
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. -. ANATOMI : !ISIOLOGI
2pendiks merupakan organ -er-entuk ta-ung seperti pita cacing,
pan*angn)a = 5410 cm, dan apeksn)a menempel pada sekum. #umenn)a sempit di
-agian proksimal dan mele-ar di -agian distal dengan diameter lumen 0,341,3
mm. #etak -asis apendiks merupakan pertemuan 7 taenia koli. Iariasi letak
apendiks adalah retrosekal, retroperineum, dan esktraperitoneum.
$endarahan apendiks -erasal dari arteri apendikularis )ang merupakan
arteri tanpa kolateral % end artery(. Jika arteri ini tersum-at, misaln)a karena
throm-osis pada in/eksi, apendiks akan mengalami gangren. $ersara/an simpatis
-erasal dari n. Thorakalis J. .leh karena itu, n)eri Disceral apendisitis -ermula di
sekitar epigastrium. Sedangkan persara/an parasimpatis -erasal dari ca-ang n.
Iagus )ang mengikuti a. mesenterika superior dan a. apendikularis. Salah satu
/ungsi appendi> adalah produksi imunglo-ulin oleh <ut 2ssociated #)mphoid
Tissue %<2#T( )ang menghasilkan &g2. <2#T ini sama dengan lapisan pada
sepan*ang saluran cerna lainn)a. !arena *umlahn)a )ang minimal,pengangkatan
apendiks tidak mempengaruhi sistem perhanan mukosa saluran cerna. 2pendiks
*uga menghasilkan lendir se-an)ak 142 m# setiap harin)a. 2liran iniakan
dialirkan ke sekum dan -erperan untuk men*aga kesta-ilan mukosa apendiks.
2pendisitis seringkali ter*adi karena gangguan aliran cairan apendiks ini
8
9
II.* DE!INISI
2pendisitis adalah peradangan pada apendiks )ang dapat ter*adi karena
-e-erapa alasan seperti in/eksi pada apendiks tetapi alasan )ang terpenting adalah
adan)a o-struksi pada lumen apendiks.
8
10
II. 3 ETIOLOGI
2pendisitis akut merupakan in/eksi -akteria. ;al )ang -erperan se-agai
/aktor pencetusn)a adalah adan)a sum-atan pada lumen apendiks. Sum-atan ini
dapat ter*adi terutama karena adan)a /ekalit, selain itu dise-a-kan karena
h&perplasia *aringan lim/e, tumor apendiks, dan cacing ascaris. $en)e-a- lain
)ang dapat diduga dapat menim-ulkan apendisitis ialah erosi mukosa apendiks
karena parasit seperti E.histolytica.
II. ,. PATO!ISIOLOGI
Sum-atan %o-struksi( dari lumen apendiks )ang dapat ter*adi karena
/ekolit, hipertro/i *aringan lim/oid, -i*i4-i*ian, dan cacing )ang mengaki-atkan
pem-entukan mukus )ang terus4menerus, menumpuk dalam lumen, dan
men)e-a-kan meningkatn)a tekanan dalam lumen. "akteri )ang Dirulen akan
men)e-a-kan mukus terse-ut men*adi pus %*aringan nekrotik(.
2dan)a sekresi mukus terus menerus dan si/at inelastisitas dari *aringan
serosa men)e-a-kan tekanan intralumen makin meninggi. Tekanan )ang tinggi ini
men)e-a-kan gangguan drainase saluran lim/e sehingga menim-ulkan edema
pada apendiks. 2dan)a kuman dan edema apendiks men)e-a-kan ter*adin)a
10
11
ulserasi mukosa apendiks. Fase ini dise-ut H/ocal apendicitis acutaH. !eluhan
)ang tim-ul adalah rasa n)eri Diseral aki-at regangan mukosa. ;al ini dirasakan
se-agai rasa n)eri di ulu hati %epigastrium(, karena inerDasin)a terpusat di
epigastrium. Fase ini umumn)a disertai dengan mual dan muntah.
Tingkat selan*utn)a aki-at sekresi )ang terus menerus serta meningkatn)a
tekanan lumen, maka selain terganggun)a drainase sistem lim/e, *uga ter*adi
sum-atan Dena )ang men)e-a-kan ter*adin)a trom-osis dan iskemi. 2ki-atn)a
seluruh apendiks akan terinDasi oleh kuman. Fase ini dise-ut Hapendicitis acuta
supuratiDaH. Setelah mukosa terkena akhirn)a serosa *uga terinDasi kuman,
sehingga akan merangsang peritoneum parietal. 'aka tim-ulah rasa n)eri somatis
)ang khas untuk apendisitis )aitu rasa n)eri di perut kanan -awah %titik
'c."urne)(. Titik 'c."urne) terletak di 1A7 lateral garis )ang menghu-ungkan
antara S&2S dan um-ilikus.
Jika tidak dilakukan pengo-atan maka arteri *uga akan tersum-at hingga
ter*adilah nekrosis %terutama di daerah mesenterial(, )ang kemudian diikuti
ter*adin)a gangren. Fase ini dise-ut Hapendicitis gangrenosaH. $ada /ase ini dapat
tim-ul komplikasi. $ada akhirn)a akan ter*adi per/orasi %isi apendiks men)e-ar(,
ter*adi /ase Hapendicitis per/orataH.
"adan mempun)ai mekanisme pertahanan terhadap pen)akit. "ila proses
ter*adi tidak terlalu cepat maka pada saat peradangan omentum dan usus akan
-ergerak ke daerah terse-ut sehingga melokalisasi daerah peradangan, )aitu
dengan mengelompokan dan mem-entuk suatu in/iltrat apendiks %apendiks
diliputi omentum dan usus(. Fase ini dise-ut dengan Hapendicitis in/iltratH. Tanpa
terapi )ang -aik in/iltrasi ini dapat men*adi a-ses dan dise-ut Hapendicular a-sesH.
II. ;. GEJALA KLINIS DAN TANDA KLINIS
<e*ala klinis :
a. 0)eri A Sakit perut
<e*ala utama apendisitis akut adalah n)eri a-domen.
$ada mulan)a ter*adi nyeri visceral, )aitu n)eri )ang si/atn)a hilang tim-ul
seperti kolik )ang dirasakan di daerah um-ilikus dengan si/at n)eri ringan
11
12
sampai -erat. ;al terse-ut tim-ul oleh karena apendiks dan usus halus
mempun)ai persara/an )ang sama, maka n)eri Disceral itu akan dirasakan
mula4mula di daerah epigastrium dan perium-ilikal Secara klasik, n)eri di
daerah epigastrium akan ter*adi -e-erapa *am %445 *am( seterusn)a akan
menetap di kuadran kanan -awah dan pada keadaan terse-ut sudah ter*adi
nyeri somatik )ang -erarti sudah ter*adi rangsangan pada peritoneum
parietale dengan si/at n)eri )ang le-ih ta*am, terlokalisir serta n)eri akan
le-ih he-at -ila -atuk ataupun -er*alan kaki.
-. 'untah %rangsangan Diseral( , aki-at aktiDasi n.Dagus
;ampir 936 penderita disertai dengan Domitus, namun *arang -erlan*ut
men*adi -erat dan ke-an)akan Domitus han)a sekali atau dua kali. <e*ala
disuria *uga tim-ul apa-ila peradangan apendiks dekat dengan Desika
urinaria
c. .-stipasi , karena penderita takut menge*an
$enderita apendisitis akut *uga mengeluh o-stipasi se-elum datangn)a rasa
n)eri dan -e-erapa penderita mengalami diare, hal terse-ut tim-ul -iasan)a
pada letak apendiks pelDikal )ang merangsang daerah rektum
d. Demam %in/eksi akut) , -ila tim-ul komplikasi
<e*ala lain adalah demam )ang tidak terlalu tinggi, )aitu suhu antara 79,3
0
K
7B,3
0
? tetapi -ila suhu le-ih tinggi, diduga telah ter*adi per/orasi.

Tanda klinis :
a. &nspeksi
$enderita -er*alan mem-ungkuk sam-il memegangi perutn)a )ang sakit,
kem-ung %E( -ila ter*adi per/orasi, penon*olan perut kanan -awah terlihat
pada appendikuler a-ses.
12
13
-. $alpasi
Status lokalis a-domen kuadran kanan -awah :
-.1 0)eri tekan %E( 'c."urne)
$ada palpasi didapatkan titik n)eri tekan kuadran kanan -awah atau
titik 'c "urne).
-.2 0)eri lepas %E( karena rangsangan peritoneum
Rebound tenderness %n)eri lepas tekan ( adalah rasa n)eri )ang he-at
%dapat dengan melihat mimik wa*ah( di a-domen kanan -awah saat
tekanan secara ti-a4ti-a dilepaskan setelah se-elumn)a dilakukan
penekanan )ang perlahan dan dalam di titik 'c "urne).
-.7 De/ans musculer %E( karena rangsangan m.ektus a-dominis
Defance muscular adalah n)eri tekan kuadran kanan -awah a-domen
)ang menun*ukkan adan)a rangsangan peritoneum parietal.
-.4 oDsing sign %E(
Rovsing sign adalah n)eri a-domen di kuadran kanan -awah, apa-ila
kita melakukan penekanan pada a-domen -agian kiri -awah, hal ini
diaki-atkan oleh adan)a n)eri lepas )ang di*alarkan karena iritasi
peritoneal pada sisi )ang -erlawanan.
-.3 $soas sign %E(
$soas sign ter*adi karena adan)a rangsangan muskulus psoas oleh
peradangan )ang ter*adi pada apendiks.
2da 2 cara memeriksa :
1. 2kti/ : $asien telentang, tungkai kanan lurus ditahan pemeriksa,
pasien mem/leksikan articulatio co>ae kanan, n)eri perut
kanan -awah.
2. $asi/ : $asien miring kekiri, paha kanan dihiperekstensikan
pemeriksa, n)eri perut kanan -awah
-.5 .-turator Sign %E(
.-turator sign adalah rasa n)eri )ang ter*adi -ila panggul dan lutut
di/leksikan kemudian dirotasikan kearah dalam dan luar secara pasi/,
17
14
hal terse-ut menun*ukkan peradangan apendiks terletak pada daerah
hipogastrium
c. $erkusi, 0)eri ketok %E(
d. 2uskultasi
2uskultasi tidak -an)ak mem-antu dalam menegakkan diagnosis apendisitis,
tetapi kalau sudah ter*adi peritonitis maka tidak terdengar -un)i peristaltik usus
e. ectal Toucher A ?olok du-ur , n)eri tekan pada *am 8412
II. <. DIAGNOSIS
iwa)at pen)akit dan pemeriksaan /isik masih merupakan dasar diagnosis
apendisitis akut. $emeriksaan tam-ahan han)a diker*akan -ila ada keragu4raguan
atau untuk men)ingkirkan diagnosis. Diagnosis klinis apendisitis akut masih
mungkin salah pada sekitar 134206 kasus. !esalahan diagnosis le-ih sering pada
perempuan di-anding lelaki. ;al ini dapat disadari mengingat pada perempuan
terutama )ang masih muda sering tim-ul gangguan )ang mirip apendisitis akut.
!eluhan itu -erasal dari genitalia interna karena oDulasi, menstruasi, radang di
pelDis, atau pen)akit ginekologik lain.
<e*ala klinis pada apendisitis akut )ang dimulai dengan ketidakn)amanan
perut di -agian atas, diikuti mual dan penurunan na/su makan. 0)eri menetap dan
terus4menerus, tapi tidak -egitu -erat dan kadang diikuti pula dengan muntah,
kemudian -e-erapa saat n)eri -erpindah ke kuadran kanan -awah. 0)eri men*adi
terlokalisir dan penderita kadang mengalami konstipasi. $enderita apendisitis
-iasa ditemukan ter-aring di tempat tidur serta mem-erikan penampilan
kesakitan. 'udah tidakn)a penderita untuk menelentangkan diri merupakan tanda
ada atau tidakn)a rangsang peritoneum.
$emeriksaan pada a-domen kanan -awah, pada pemeriksaan palpasi
didapatkan n)eri tekan, n)eri lepas, serta de/ans muskular di 'c "urne).Selain itu
*uga didapatkan psoas sign, rovsing sign, dan obturator sign. $ada pemeriksaan
14
15
perkusi didapatkan n)eri ketok pada kuadran kanan -awah.$ada pemeriksaan
auskultasi, peristaltik usus masih dalam -atas normal, atau kadang sedikit
menurun. 1ntuk appendi> )ang terletak retrocaecal terse-ut, kadang lokasi n)eri
sulit ditentukan -ahkan tak ada n)eri di a-domen kanan -awah. Dan pada
pemeriksaan rectal toucher dapat ditemukan n)eri tekan di *am 8412 *ika apendiks
-erada di retrosekal.
Pemeri&"aan 8en$n5an0
a. #a-oratorium
$ada pemeriksaan la-oratorium dapat ditemukan leukositosis moderat
%10.000420.000A L#(. Jika leukosit le-ih tinggi -iasan)a dicurigai telah
ter*adi per/orasi. Selain itu dapat pula ditemukan neutro/ilia. $ada
pemeriksaan urinalisa dapat ditemukan hematuria dan piuria pada 23 6
pasien.
-. 1ltrasonogra/i %1S<(
Dapat digunakan untuk mendiagnosis apendisitis sekaligus men)ingkirkan
pen)akit lain dengan ge*ala )ang sama, seperti pen)akit adneksa pada
perempuan muda. Dengan pemeriksaan ultrasonogra/i %1S<(, apendisitis
akut akan menun*ukkan gam-aran /ekalit, udara intralumen, diameter
apendiks le-ih dari 5 mm, pene-alan dinding apendiks le-ih dari 2 mm
dan pengumpulan cairan perisekal. &ni mem-erikan gam-aran )ang
dinamakan Mtarget4signH atau Mdoughnut4signH. !eadaan apendiks supurasi
atau gangrene ditandai dengan distensi lumen oleh cairan, pene-alan
dinding apendiks dengan atau tanpa apendikolit. !eadaan apendiks
per/orasi ditandai dengan te-al dinding apendiks )ang asimetris, cairan
-e-as intraperitonial, dan a-ses tunggal atau multipel %<ustaDo <, 1883(.
13
16
c. 2pendikogram, dilakukan dengan cara pem-erian kontras "aS.4 ser-uk
halus )ang diencerkan dengan per-andingan 1:7 secara peroral dan
dminum se-elum pemeriksaan kurang le-ih B410 *am untuk anak4anak dan
10412 *am untuk dewasa. "ila ada sum-atan maka @at kontras tidak -isa
mengisi di apendiks sehingga tidak tampak gam-aran apendiks %non
Disual(.
<am-aran apendiks pada apendikogram
II.+. DIAGNOSIS BANDING
a. 2dneksitis
15
17
$eradangan pada tu-a /alopii -iasan)a ditandai dengan n)eri di -agian perut
-awah kanan dan kiri disertai demam tinggi, menorrhagia dan
in/ertilitas.+ndometriosis
-. !+T
;ampir selalu ada riwa)at terlam-at haid dengan keluhan )ang tidak menentu.
Jika ada ruptur tu-a atau a-ortus kehamilan di luar rahim dengan perdarahan,
akan tim-ul n)eri )ang mendadak di/us di daerah pelDis dan mungkin ter*adi
s)ok hipoDolemik. $ada pemeriksaan Daginal didapatkan n)eri dan penon*olan
rongga Douglas dan pada kuldosintesis didapatkan darah.
c. !ista oDarium terganggu
Tim-ul n)eri mendadak dengan intensitas )ang tinggi dan tera-a massa dalam
rongga pelDis dalam pemeriksaan perut, colok Daginal, atau colok rektal. Tidak
terdapat demam. $emeriksaan ultrasonogra/i dapat menentukan diagnosis.
d. Salpingitis
Salpingitis akut kanan sering dikacaukan dengan apendisitis akut. Suhu
-iasan)a le-ih tinggi daripada apendisitis dan n)eri perut -agian -awah le-ih
di/us. &n/eksi panggul pada wanita -iasan)a disertai keputihan dan in/eksi urin.
$ada colok Dagina akan tim-ul n)eri he-at di panggul *ika uterus dia)unkan.
$ada gadis dapat dilakukan colok du-ur *ika perlu untuk diagnosis -anding.
e. DiDertikulitis
'enun*ukkan ge*ala )ang hampir sama dengan apendisitis tetapi lokasi n)eri
le-ih ke medial. !arena kedua kelainan ini mem-utuhkan tindakan operasi,
maka per-edaann)a -ukanlah hal penting.
/. &leitis akut
$eradangan pada ileum. <e*ala ileitis meliputi sakit di -agian kanan -awah
perut. <e*ala lain termasuk pem-engkakan pada perut, demam, kehilangan
na/su makan, sem-elit %kesulitan -uang kotoran(, dan A atau diare.
g. !olitis
adang pada colon ditandai dengan /eses -ercampur darah, n)eri ta*am pada
perut -agian -awah, demam dan tenesmus.
h. 2denitis mesentrika
19
18
'enun*ukkan tanda dan ge*ala )ang identik dengan apendisitis. $en)akit ini
le-ih sering pada anak4anak, -iasan)a didahului in/eksi saluran napas. #okasi
n)eri di perut kanan -awah tidak konstan dan menetap.
i. .-struksi usus
"iasan)a n)eri tim-ul perlahan4lahan di daerah epigastrium. $ada pemeriksaan
/isis akan menun*ukkan distensi a-domen dan timpani, terdengar metalic sound
pada auskultasi.
*. "atu ureter
"atu ureter atau -atu gin*al kanan. 2dan)a riwa)at kolik dari pinggang ke
perut men*alar ke inguinal kanan merupakan gam-aran )ang khas. +ritrosituria
sering ditemukan. Foto polos perut atau urogra/i intraDena dapat memastikan
pen)akit terse-ut. $ielone/ritis sering disertai dengan demam tinggi, mengigil,
n)eri kostoDerte-ral di se-elah kanan, dan piuria.
II.9. KOMPLIKASI
"e-erapa komplikasi )ang dapat ter*adi :
a. $er/orasi
!eterlam-atan penanganan merupakan alasan penting ter*adin)a per/orasi.
$er/orasi appendi> akan mengaki-atkan peritonitis purulenta )ang ditandai
dengan demam tinggi, n)eri makin he-at meliputi seluruh perut dan perut
men*adi tegang dan kem-ung. 0)eri tekan dan de/ans muskuler di seluruh
perut, peristaltik usus menurun sampai menghilang karena ileus paralitik.
-. $eritonitis generalisata
$eradangan peritoneum merupakan pen)ulit -er-aha)a )ang dapat ter*adi
dalam -entuk akut maupun kronis. !eadaan ini -iasan)a ter*adi aki-at
pen)e-aran in/eksi dari apendisitis. "ila -ahan )ang mengin/eksi terse-ar luas
pada permukaan peritoneum men)e-a-kan tim-uln)a peritonitis generalisata.
Dengan -egitu, aktiDitas peristaltik -erkurang sampai tim-ul ileus paralitik,
usus kemudian men*adi atoni dan meregang. ?airan dan elektrolit hilang ke
dalam lumen usus men)e-a-kan dehidrasi, gangguan sirkulasi, oligouria, dan
1B
19
mungkin s)ok. <e*ala : demam, lekositosis, n)eri a-domen, muntah, 2-domen
tegang, kaku, n)eri tekan, dan -un)i usus menghilang.
c. 'assa $eriapendikuler
;al ini ter*adi -ila apendisitis gangrenosa atau mikroper/orasi ditutupi
pendindingan oleh omentum. 1mumn)a massa apendi> ter-entuk pada hari ke4
4 se*ak peradangan mulai apa-ila tidak ter*adi peritonitis generalisata. 'assa
apendi> dengan proses radang )ang masih akti/ ditandai dengan keadaan
umum masih terlihat sakit, suhu masih tinggi, terdapat tanda4tanda peritonitis,
lekositosis, dan pergeseran ke kiri. 'assa apendi> dengan proses meradang
telah mereda ditandai dengan keadaan umum telah mem-aik, suhu tidak tinggi
lagi, tidak ada tanda peritonitis, tera-a massa -er-atas tegas dengan n)eri tekan
ringan, lekosit dan netro/il normal.
II.=. PENATALAKSANAAN
$ada apendisitis akut, a-ses, dan per/orasi diperlukan tindakan operasi
apendiktomi cito. Tindakan ini dapat dilakukan melalui laparotomi atau
laparoskopi. Se-elum dilakukan tindakan pem-edahan, pasien dian*urkan untuk
tirah -aring dan di-erikan anti-iotik sistemik spektrum luas untuk mengurangi
insidens in/eksi pada luka post operasi. $ersiapan operasi dilakukan dengan
pem-erian medikamentosa -erupa analgetik dan anti-iotik spektrum luas, dan
resusitasi cairan )ang adekuat. $asien apendisitis seringkali datang dengan kondisi
)ang tidak sta-il karena n)eri he-at sehingga analgetik perlu di-erikan. 2nti-iotik
di-erikan untuk pro/ilaksis, dengan cara di-erikan dosis tinggi, 147 kali dosis
-iasan)a. 2nti-iotik )ang umum di-erikan adalah cephalosporin generasi 2 A
generasi 7 dan 'etronida@ole. ;al ini secara ilmiah telah di-uktikan mengurangi
ter*adin)a komplikasi post operasi seperti in/eksi luka dan pem-entukan a-ses
intraa-dominal.
$ilihan anti-iotik lainn)a adalah ampicilin4sul-actam, ampicilin4asam
klaDulanat, imipenem, aminoglikosida, dan lain se-again)a. :aktu pem-erian
18
20
anti-iotik *uga masih diteliti. 2kan tetapi -e-erapa protokol menga*ukan
apendisitis akut di-erikan dalam waktu 4B *am sa*a. 2pendisitis dengan per/orasi
memerlukan administrasi anti-iotik 9410 hari.
II.-) PROGNOSIS
2pendiktomi )ang dilakukan se-elum per/orasi prognosisn)a -aik.
!ematian dapat ter*adi pada -e-erapa kasus. Setelah operasi masih dapat ter*adi
in/eksi pada 706 kasus apendisitis per/orasi atau apendisitis gangrenosa.
20
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
"erdasarkan anamnesis didapatkan pasien adalah seorang perempuan
-erumur 41 tahun dengan keluhan n)eri perut kanan -awah se*ak 5 *am S'S. 2
hari se-elumn)a pasien merasakan n)eri pada epigastrium kemudian -eralih ke
perut kanan -awah )ang hilang tim-ul dan ti-a4ti-a men*adi sangat sakit sekali.
$asien *uga mengeluh demam, mual, dan muntah. 0)eri )ang -erpindah dari
epigastrium ke kuadran kanan -awah sesuai dengan gam-aran n)eri pada
apensisitis akut. 2dan)a demam, mual, dan muntah *uga mendukung kearah
apendisitis akut.
$ada pemeriksaan /isik didapatkan n)eri tekan a-domen )ang ter-atas
pada regio iliaka kanan dan dapat disertai n)eri lepas. $soas, .-turator, oDsing,
"lum-erg sign positi/ *uga sesuai dengan apendisitis akut. $ada colok du-ur n)eri
pada penekanan di arah *am 10 mendukung apendisitis akut.
$ada pemeriksaan la-oratorium didapatkan leukositosis. $eningkatan
*umlah leukosit mem-antu menegakkan diagnosis apendisitis akut. $ada
ke-an)akan kasus apendisitis akut terdapat leukositosis dengan nilai leukosit
antara 10.00041B.000, sedangkan pada kasus dengan komplikasi seperti per/orasi
*umlah leukosit -isa mele-ihi 1B.000.
21
DA!TAR PUSTAKA
1. 2hmads)ah dan !artono. 1883. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta :
"alai $ener-it F!1&.
2. #awrence. 2005. ppendi!. Dalam: "urrent #urgical Diagnosis and
$reatment. +d : 12. 1S2 : The 'c<raw4;ill ?ompanies, &nc.
7. $ierce dan 0eil. 2009. t a %lance Ilmu Bedah. +d : 7. Jakarta : $ener-it
+rlangga.
4. $rice dan :ilson. 2005. &atofisiologi Konsep Klinis &roses'&roses
&enyakit. +d: !e45. Jakarta: +<?.
3. Sa-iston. $e!tbook of #urgery. +d : 19. 2004. $hiladelpia: +lseDier.
5. Schwart@. (anual of #urgery. +d : B. 2005. 0ew York: 'c<2:4;&##.
9. S*amsuhida*at, . dan :im de Jong. Buku')ar Ilmu Bedah. Jakarta:
$ener-it "uku !edokteran +<?. 2003.

You might also like