Professional Documents
Culture Documents
Rectocele
Obesitas
Fisiologis
- Kebiasaan makan yang buruk
- Penurunan motilitas traktus gastrointestinal (peristaltik usus)
- Kebersihan gigi/mulut tidak adekuat
- Kekurangan intake serat
- Kekurangan intake cairan
- Perubahan pola makan dan makanan dari biasanya
- Dehidrasi
Batasan karakteristik
- Perubahan pola BAB
- Terdapat darah segar pada tinja
- Adanya tinja yang lembut seperti pasta di rektum
- Distensi abdomen
- Tinja yang gelap, hitam, atau seperti ter
- Peningkatan tekanan abdomen
- Perkusi abdomen dullness
- Nyeri saat defekasi
- Penurunan volume tinja
- Tegang saat defekasi
- Frekuensi BAB menurun
- Tinja yang kering, keras, dan berbentuk
- Teraba massa pada rektum
- Perasaan rektal penuh atau bertekanan
- Nyeri abdomen
- Tidak mampu mengeluarkan tinja
- Anoreksia
- Nyeri kepala
- Perubahan dalam bunyi perut
- Indigesti/ gangguan pencernaan
- Adanya atipikal pada orang dewasa (contoh perubahan dalam status mental,
inkontinensia urin, jatuh yang tidak dapat dijelaskan, peningkatan suhu tubuh)
- Flatus yang hebat
- Kelelahan secara umum
- Suara usus hipoaktif atau hiperaktif
- Terasa massa abdomen
- Terasa lembut pada abdomen dengan atau tanpa teraba tahanan otot
- Mual dengan atau tanpa muntah
- Tinja seperti air Lumpur
-
2. Diagnosa: DIARE
Definisi :
Buang air besar yang tidak teratur
Faktor yang berhubungan
Psikologi
- Tingkat stress dan kecemasan yang tinggi
Situsional
- Penyalahgunaan alcohol
- Keracunan
- Penggunaan obat pencahar
- Radiasi
- NGT/Tube Feeding
- Efek yang merugikan dari pengobatan
- Bahan yang dapat mengkontaminasi
- Bepergian
- Keadaan yang mendesak
- Nyeri perut
- Kram
Fisiologi
- Inflamasi
- Malabsorbsi
- Proses infeksi
- Iritasi
- Parasit
Batasan karakteristik
- Sedikitnya mengeluarkan tiga kali buang air besar yang cair per hari
- Suara pencernaan yang meningkat
Tujuan (Nursing Outcome Classification/NOC)
Bowel Elimination (eliminasi isi usus)
Definisi: kemampuan saluran gastrointestinal untuk membentuk dan mengeluarkan
tinja secara efektif
Electrolyte and Acid-Base Balance (keseimbangan asam basa dan elektrolit)
Definisi: keseimbangan asam basa dan elektrolit dalam batas normal
Fluid Balance (keseimbangan cairan)
Definisi: keseimbangan cairan di intraseluler dan ekstraseluler yang merupakan
bagian dari tubuh
Hydration (hidrasi)
Definisi: jumlah cairan di intraseluler dan ekstraseluler yang merupakan bagian dari
tubuh
Symptom Severity (keparahan gejala)
Definisi: memperluas atau mengamati perubahan yang kurang baik secara fisik,
emosional, dan sosial
Kriteria hasil
Warna, bau, dan lemak tinja dalam batas normal
Tinja lunak dan berbentuk
Tidak ada darah dalam tinja
Mudah dan nyaman saat mengeluarkan tinja
Tekanan darah, tekanan arteri (MAP), tekanan vena sentral dalam batas yang
diharapkan/normal
Nadi perifer teraba
Tidak terjadi hipotensi postural
Tidak terjadi suara nafas yang abnormal
Berat badan stabil, mata tidak cekung
Tidak haus yang abnormal, elektrolit serum, gravitasi urin spesifik dalam batas
normal
Membran mukosa lembab
Tidak terjadi demam
Tekanan darah, urin output, hematokrit dalam batas normal
Intensitas dan frekuensi munculnya gejala berkurang
Klien merasa bebas dari ketidaknyamanan, takut, cemas
Klien dapat istirahat
Nursing Intervention Classification (NIC)
- Diarrhea Management (manajemen diare)
Definisi: mencegah dan meringankan diare
- Bowel Incontinence Care (perawatan inkontinensia isi usus): Encopresis
Definisi: meningkatnya kontinensia bowel pada anak anak
- Bowel Management (manajemen isi usus)
Definisi: membangun dan mempertahankan pola teratur defekasi
- Electrolyte Management (manajemen elektrolit)
Definisi: meningkatkan keseimbangan elektrolit dan mencegah komplikasi yang
diakibatkan oleh kadar serum elektrolit yang abnormal atau tidak diharapkan
- Fluid/Electrolyte Management (manajemen cairan/elektrolit)
Definisi: mencegah komplikasi yang diakibatkan oleh gangguan tingkat cairan
dan/atau elektrolit
- Fluid Management (manajemen cairan)
Definisi: peningkatan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi yang
diakibatkan oleh abnormalitas cairan atau kadarnya tidak sesuai harapan
- Fluid Monitoring (monitoring cairan)
Definisi: mengumpulkan dan menganalisis data klien untung mengatur
keseimbangan cairan
- Medication Management (manajemen pengobatan)
Definisi: memfasilitasi keamanan dan keefektifan penggunaan resep dan
penggunaan obat yang berlebihan
- Medication Prescribing (meresepkan pengobatan)
Definisi: meresepkan pengobatan untuk masalah kesehatan
- Perineal Care (perawatan perineal)
Definisi: mempertahankan integritas kulit perineal dan mengurangi rasa tidak
nyaman di area perineal
10
11
12
Sediakan oral higiene dengan sering, minimal dua kali sehari (jika mulut kering dan
nyeri, sediakan tiap jam meskipun pasien dalam kondisi terjaga
Sediakan air segar dan cairan oral yang dipilih klien (dalam 24 jam [misalnya 1200
ml siang hari, 800 ml sore hari, 200 ml malam hari]); sediakan diet yang
direkomendasikan; tawarkan makanan ringan (misal sering minum, buahbuahan segar, jus buah); instruksikan orang yang berarti untuk membantu klien
makan jika diperlukan
Sediakan air bebas dengan makanan selang jika diperlukan (50-100 ml tiap 4 jam)
Istirahatkan bowel ketika klien muntah atau diare (misal membatasi intake makanan
atau minuman ketika diperlukan, penurunan intake produk susu)
Berikan terapi oral pengganti jika diinstruksikan dengan larutan glukosa elektrolit
ketika klien mempunyai diare akut atau mual/muntah. Berikan sedikit tapi sering
Berikan antidiare dan anti emetik jika dibutuhkan
Jika klien menghendaki cairan pengganti intra vena, atur tetesan yang pelan secara
konstan
Bantu pemindahan jika klien mengalami hipotensi postural
Pelihara integritas kulit
Klarifikasi instruksi pemberian terapi intravena
Menginstruksikan kepada klien untuk menghindari sering mengubah posisi, terutama
dari posisi telentang ke duduk atau berdiri
Berikan transfusi darah jika perlu
Health education (pendidikan kesehatan)
Instruksikan klien untuk menghindari perubahan posisi yang sering, terutama dari
telentang ke posisi duduk atau berdiri
Ajarkan klien dan keluarga tentang diet dan minuman
Ajarkn klien dan keluarga cara mengukur dan mencatat intake dan output secara
akurat
Ajarkan klien dan keluarga cara mengatasi hipovolemia dan mencegah kehilangan
volume cairan
Instruksikan klien dan keluarga mengenai tanda-tanda kekurangan volume cairan
yang mengindikasikan pergi ke petugas pelayanan kesehatan
13
14
15
16
17
18
kecil
Mengajarkan pada klien yang tidak dapat mengeluarkan urin dengan cara:
Minum teh atau kopi hangat
Buang air kecil pada tempat yang terjaga privasinya
Jika tidak dapat buang air kecil dalam 6 jam, atau terjadi distensi kandung kemih
menyebabkan nyeri, segera rujuk ke perawatan emergensi
19
20
21
22
23
24
Jelaskan pada klien bagaimana menggunakan alat bantu atau obat sebelum atau
selama aktivitas
Bantu klien membuat catatan aktivitas untuk mencatat aktivitas dan toleransi aktivitas
25
26
27
28
Goyah
Respirasi meningkat (simpatis)
Keinginan kencing (parasimpatis)
Nadi meningkat (simpatis)
Pupil dilatasi (simpatis)
Reflek meningkat (simpatis)
Nyeri abdomen (parasimpatis)
Gangguan tidur (parasimpatis)
Perasaan geli pada ekstrimitas (parasimpatis)
Peningkatan aktivitas kardiovaskuler (simpatis)
Berkeringat banyak
Wajah tegang
Anorexia (simpatis)
Jantung berdetak kuat (simpatis)
Diare (parasimpatis)
Keragu-raguan dalam berkemih (parasimpatis)
Kelelahan (Simpatis)
Mulut kering (simpatis)
Kelemahan (simpatis)
Pulsasi menurun (paarasimpatis)
Wajah kemerahan (simpatis)
Vasokontriksi superficial (simpatis)
Twicthing (simpatis)
Penurunan tekanan darah (parasimpatis)
Mual (parasimpatis)
Sering kencing (parasimpatis)
Pusing (parasimpatis)
Kesulitan bernafas (simpatis)
Meningkatnya tekanan darah (simpatis)
Tujuan (Nursing Outcome Classification/NOC)
- Anxiety Control (kontrol kecemasan)
Definisi: tindakan personal untuk menghilangkan atau mengurangi perasaan kuatir dan
tertekan/tegang terhadap sumber yang tidak jelas.
- Aggression Control (kontrol agresi)
Definisi: penahanan diri terhadap perilaku merusak atau dorongan untuk berperang
dengan orang lain.
- Coping (koping)
Definisi: mengatur stresor
- Impulse Control (kontrol impuls)
Definisi: pengendalian diri terhadap perilaku kompulsif atau impulsif.
Kriteria Hasil :
- Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
- Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas
- Vital sign (TD, nadi, respirasi) dalam batas normal
- Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas menunjukkan
29
berkurangnya kecemasan.
Menunjukkan peningkatan konsenrtasi dan akurasi dalam berpikir
Menunjukkan peningkatan fokus eksternal
Nursing Intervention Classification (NIC)
- Anxiety reduction (pengurangan cemas)
Definisi: meminimalkan rasa takut, cemas, merasa dalam bahaya atau ketidaknyamanan
terhadap sumber yang tidak diketahui
- Coping enhancement (penguatan koping)
Definisi: membantu pasien untuk beradaptasi dalam menerima stresor, perubahan, atau
ancaman yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan hidup atau peran
Intervensi :
1. Ongoing assesment (pengkajian terus menerus)
- Kaji tingkat kecemasan klien dan reaksi fisik terhadap cemas, seperti takikardi,
takipnea, ekspresi non verbal kecemasan. Validasi hasil observasi dengan
menanyakan pada klien
2. Nursing therapeutic intervention (intervensi terapeutik keperawatan)
- Gunakan kehadiran, sentuhan (dengan ijin), pengungkapan untuk mengingatkan
klien bahwa mereka tidak sendiri dan untuk mendorong pengekspresian atau
klarifikasi kebutuhan, perhatian, ketidak tahuan, dan pertanyaan
- Terima koping defens pasien, jangan menentang, mendebat atau menyangkal
- Ijinkan dan dukung reaksi personal klien atau ekspresi nyeri, ketidaknyamanan,
atau ancaman terhadap kesejahteraan
- Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan yang mengindikasikan
intervensi
- Jika respon situasional rasional, gunakan empati untuk mendukung klien
menginterpretasikan gejala kecemasan sebagai sesuatu yang normal
- Jika pemikiran tidak rasional atau ketakutan muncul, tawarkan pada klien informasi
yang akurat dan dukung untuk membicarakan tentang makna kejadian yang
berkontribusi terhadap kecemasan
- Dukung klien untuk menggunakan tehnik bicara pada diri sendiri yang positif seperti
cemas tidak akan membunuhku, aku dapat melakukan hal ini dalam satu langkah,
sekarang aku butuh bernafas dan peregangan.
- Hindari menjanjikan sesuatu yang berlebihan, ini mungkin menyebabkan kekuatiran
- Intervensi jika mungkin untuk menghilangkan sumber kecemasan
- Jelaskan semua kegiatan, prosedur, dan masalah yang melibatkan klien, gunakan
istilah umum dan tenang, bicara pelan
- Gali ketrampilan koping sebelumnya yang digunakan oleh untuk mengatasi
kecemasan, dukung ketrampilan itu dan gali cara yang lain
- Lakukan pijat punggung untuk mengurangi kecemasa
- Lakukan pemijatan sebelum prosedur dijalankan untuk menurunkan kecemasan
- Gunakan sentuhan terapeutik dan tehnik sentuhan penyembuhan
- Berikan klien sarana untuk mendengarkan musik pilihan mereka. Berikan tempat
yang tenang dan anjurkan pasien untuk mendengarkan selama 20 menit
- Untuk pasien yang mengalami kecemasan sebelum operasi, berikan musik pilihan
untuk didengarkan
- Terapi dengan bantuan binatang dapat dimasukkan dalam perawatan pasien peri
-
30
operatif
Kesampingkan penghilangan alkohol, obat penenang atau rokok jika menjadi
penyebab kecemasan
- Kenali dan batasi, hentikan, atau waspada terhadap penggunaan beberapa
stimulan seperti kafein, nikotin, teofilin, terbutalin, sulfate, amphetamine, dan kokain
3. Health education (pendidikan kesehatan)
Ajarkan pasien dan keluarga tentang gejala kecemasan
Karena perawatan di ruang ICU lebih pendek, sediakan informasi pembelajaran tertulis
yang selalu tersedia bagi klien ketika mereka harus dipindahkan
Bantu pasien untuk menjelaskan tingkat kecemasan (mulai dari yangdapat ditoleransi
sampai tidak dapat di toleransi) dan dipilih intervensi yang tepat
Pertimbangkan pemberian resep obat anti cemas bagi klien yang menderita panik
disease yang dikaitkan dengan kecemasan. Panic disease mungkin dapat ditangani
dengan obat, intervensi psikososial, atau kedua-duanya
Ajarkan pada klien tehnik untuk mengelola kecemasan diri
Ajarkan pada pasien untuk mengenali dan menggunakan selingan atau tehnik yang
bervariasi jika mungkin
Ajarkan pasien untuk memperbolehkan pemikiran dan perasaan cemas hadir sampai
menghilang dengan sendirinya
Ajarkan tehnik relaksasi otot yang progresif
Ajarkan relaksasi pernafasan untuk penggunaan berkala: pasien seharusnya bernafas
lewat hidung, mengisi secara perlahan dari perut ke atas sambil berpikir re dan
kemudian menghembuskan nafas lewat mulut, dari dada turun dan berpikir lax
Ajari pasien untuk bervisualisasi atau berfantasi tentang tidak adanya kecemasan atau
nyeri, pengalaman sukses dari situasi, pemecahan konflik, atau hasil prosedur
Ajarkan hubungan antara fisik yang sehat dengan gaya hidup yang emosional serat
sikap kejiwaan yang realistis
Ajarkan penggunaan sumber sumber masyarakat yang tepat dalam situasi darurat
(misal pemikiran untuk bunuh diri), seperti UGD, penegakan hukum, dan sistem
pengadilan
Anjurkan penggunaan sumber sumber masyarakat : keluarga, teman, tetangga,
bantuan diri dan kelompok pendukung, perwakilan sukarelawan
Berikan anggota keluarga informasi unttuk membantu mereka membedakan antara
penyakit karena panik dengan gejala penyakit fisik yang serius
-
31
32
Dengarkan bunyi perut, catat jika berkurang, tidak ada, atau berlebihan
Catat gejala baru perut kembung atau meningkatnya kekakuan perut
Jika pasien menggunakan trakheostomy, minta rujukan kepada ahli patologi tentang
makanan yang diperbolehkan sebelum berusaha memberi makanan
Beri makanan pada pasien hanya selama waktu istirahat tanpa tekanan
Jika pasien menunjukkan gejala mual muntah, posisikan miring
Jika pasien ingin disuapi, suapi secara perlahan dan berikan waktu yang cukup untuk
mengunyah dan menelan
3. Health education (pendidikan kesehatan)
Ajarkan pasien dan keluarga tanda tanda aspirasi dan tindakan untuk mencegah aspirasi
Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana cara memberikan tube feeding yang aman
33
34
35
Rujuk kepada program rehabilitasi jantung untuk pendidikan, evaluasi, dan dukungan
untuk meningkatkan aktivitas dan membangkitkan semangat hidup
Health education (pendidikan kesehatan)
- Ajarkan gejala gejala gagal jantung dan tindakan yang tepat yang harus diambil jika
pasien memperlihatkan gejala tersebut
- Ajarkan pentingnya berhenti merokok dan menghindari minum alkohol
- Ajarkan pengurangan stres (mengontrol pernafasan, relaksasi otot, guided imagery)
- Jelaskan perlunya pembatasan, termasuk konsumsi makanan yang memiliki
kandungan garam, petunjuk masukan cairan, dan menghindari valsava manuver
- Bantu pasien dalam memahami perlunya dan bagaimana cara melakukan
perubahan gaya hidup. Hubungi rehabilitasi jantung sebagai pertolongan untuk
penanggulangan dan penyesuaian
- Ajarkan tindakan, efek samping dan pentingnya minum obat jantung secara
kontinyu
- Berikan petunjuk lanjutan pada pasien/keluarga untuk mempertimbangkan
- Ajarkan pada pasien pentingnya memperoleh suntikan pneumonia (biasanya sekali
seumur hidup) dan suntikan flu setiap tahun selama ditentukan oleh dokter
- Ajarkan pada pasien pentingnya menimbang BB setiap hari dan mencatatnya
Tanyakan apakah pasien memiliki timbangan di rumah, jika tidak beritahu untuk
mencari di tempat terdekat
- Berikan materi tertulis yang spesifik dan rencana perawatan diri untuk pasien atau
perawat sebagai referensi
36
Imonusupresi
Ketidakadekuatan imum buatan
Tidak adekuat pertahanan sekunder (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan respon
inflamasi)
Tidak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja
silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltik)
Penyakit kronik
Tujuan (Nursing Outcome Classification/NOC)
- Immune Status (status imun)
Definisi: kecukupan ketahanan tubuh alami maupun didapat terhadap antigen internal
maupun eksternal.
- Knowledge: Infection Control (pengetahuan: kontrol infeksi)
Definisi: meningkatnya pengetahuan tentang pencegahan dan pengontrolan infeksi.
- Risk Control (kontrol risiko)
Definisi: tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman kesehatan aktual dan
personal yang dapat diubah.
Kriteria Hasil :
- Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
- Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
- Jumlah sel darah putih dalam batas normal
- Menunjukkan perilaku hidup sehat (menjaga kebersihan) seperti mencuci tangan,
perawatan mulut, dan lain-lain
Nursing Intervention Classification (NIC)
- Infection Control (kontrol infeksi)
Definisi: Meminimalkan mendapatkan infeksi dan transmisi agen infeksi.
- Infection Protection (perlindungan infeksi)
Definisi: Pencegahan dan deteksi dini infeksi pada pasien yang beresiko.
Interevensi:
1. Ongoing assesment (pengkajian terus menerus)
Amati dan laporkan tanda infeksi seperti kemerahan, panas, peningkatan dan
penurunan suhu tubuh
Ukur suhu pasien yang menglami neutropenia setip 4 jam, laporkan bila suhu lebih
dari 38,5 derajat selsius atau lebih dari 38 derajat selsius dalam 24 jam
Gunakan termometer elektronik atau air raksa utuk mengukur suhu
2. Nursing Terapheutic Intervention (intervensi terapeutik keperawatan)
Catat dan laporkan hasil laboratorium (misal jumlah WBC dan diff, serum protein,
albumin, dan perubahannya)
Pindahkan pasien yang mengalami granulositopenia dari daerah yang terkena debu
sehingga pasien tidak akan menghirup spora jamur. Pindahkan semua tanaman dan
bunga dari ruangan pasien
Nilai warna, kelembaban, tekstur serta turgor kulit. Catat perubahan tersebut secara
berkelanjutan dan akurat
Cuci tangan dan bersihkan kulit kering secara hati hati, termasuk daerah lipatan kulit.
Gunakan hidrasi dan pelembab pada semua permukaan yang beresiko
Anjurkan diet berimbang, terutama protein untuk memberikan sistem kekebalan
Gunakan strategi untuk mencegah nosokomial pneumonia : nilai bunyi paru, dahak,
37
dan kemerahan atau pengeluaran caira di sekitar stoma, gunakan air steril daripada
air ledeng untuk perawatan mulut bagi pasien yang mengalami imunosupresi,
sediakan kantong resusitasi manual yang bersih bagi setiap pasien, gunakan tehnik
steril saat melakukan suksion. Suksion sekret di atas trakeal tube sebelum suksion,
alirkan kondensator yang terakumulasi dalam selang ventilator menuju penampung
cairan sebelum membaringkan pasien, nilai kejelasan dan penempatan NGT, naikkan
kepala pasien (30 derajat untuk mencegah gastrik refluk atau organisme dalam paru
paru, lakukan pemberian makanan segera mungkin, nilai tanda feeding intolerancetidak ada bising usus, perut kembung, penigkatan residu dan mual
Anjurkan minum banyak
Anjurkan istirahat yang cukup untuk mendukung imun sistem
Gunakan tehnik cuci tangan yang benar sebelum dan sesudah merawat pasien dan
saat tangan kotor, meskipun menggunakan sarung tangan: basahi tangan di bawah
air mengalir, gunakan sedikit sabun atau detergen dan usapkan secara merata pada
kedua tangan, dan jari dengan kuat selama 10-15 detik, termasuk punggung tangan
dan jari serta kuku bagian bawah, bersihkan untuk menghilangkan sabun dan
keringkan seluruh tangan
Tangan seharusnya dikeringkan secara menyeluruh dengan handuk setelah
mencucinya
Ikuti kewaspadaan umum (universal precaution) dan gunakan sarung tangan setiap
kali bersentuhan dengan darah, membran mukosa, kulit yang luka, atau sekret tubuh
kecuali keringat. Gunakan kaca mata, sarung tangan dan jubah jika diperlukan
Ikuti kewaspadaan umum (universal precaution) berdasarkan penularan partikel lewat
udara, droplet dan kontak dengan mikroorganisme menular
Gunakan teknik steril saat memasang kateter urin. Kateter harus di rawat setiap hari
Gunakan teknik kehati-hatian saat mengosongkan kantong kateter urin
3. Health Education (pendidikan kesehatan)
Ajarkan pada pasien dan keluarga tanda tanda infeksi yang harus dilaporkan secara
cepat kepada perawat/dokter seperti kemerahan, panas, bengkak, nyeri, adanya
cairan/discharge, kenaikan suhu tubuh
Anjurkan pada orang yangberesiko tinggi, termasuk pekerja perawatan kesehatan,
untuk mendapatkan vaksin influenza
Nilai apakah pasien dan keluarga mengetahui bagaimana cara membaca
termometer, berikan instruksi bila perlu
Instruksikan pada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang cukup
(terutama protein) dan istirahat yang cukup untyuk mendukung sistem imun
Jika pasien terken Aids, diskusikan lebih lanjut perlunya melakukan seks yang aman
menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan mempertahankan gaya
hidup sehat untuk mencegah infeksi
Rujuk pasien dan keluarga pada layanan sosial serta sumber sumber masyarakat
untuk memperoleh dukungan dalam mempertahankan gaya hidup yang
dapatmeningkatkan fungsi imun (misal gizi dan istirahat yang cukup, bebas dari
stress yang berlebihan)
Sebisa mungkin menghindari penggunaan kursi roda karena dapat menjadi peralatan
yang menghambat
Lakukan terapi fisik sebagai latihan penguatan dan latihan jalan untuk melatih
38
gerakan
39
40
41
42
penting
Evaluasi nilai laboratorium klien (albumin serum, protein total, hemoglobin,
hematokrit, mineral, Fe, transferin)
- Monitor intake nutrisi, spesifikkan porsi makanan yang dimakan, konsultasikan
dengan ahli gizi untuk penghitungan jumlah kalori
- Monitor keadaan membrane mukosa oral (lidah, mukosa, gigi)
2. Nursing terapheutic intervention (intervensi terapeutik keperawatan)
- Kaji adanya alergi makanan
- bandingkan intake nutrisi dengan standar asupan gizi yang seimbang
- Jika klien adalah vegetarian, evaluasi kecukupan jumlah masukan zat besi dan
Vit B12
- Observasi kemampuan klien untuk makan (waktu yang dibutuhkan, kemampuan
motorik, keakuratan visual, kemampuan menelan)
- Jika klien mengalami kelemahan, jadwalkan periode istirahat sebelum makan dan
bukakan makanan untuk klien
- Waspada terhadap interaksi antara makanan dan obat
- Kaji perubahan terakhir pada status fisiologis yang mungkin mempengaruhi status
nutrisi
- Jika klien sedang hamil, pastikan klien mendapatkankan jumlah asam folat yang
cukup dengan mengkonsumsi diet seimbang dan vitamin prenatal yang dianjurkan
- Observasi hubungan pasien dengan makanan. Usahakan untuk membedakan
penyebab fisik dan psikologis gangguan makan
- Temani pasien saat makan untuk mendorong intake nutrisi
- pertimbangkan untuk memberikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering untuk
mengurangi perasaan kenyang
- Timbang pasien setiap minggu dalam kondisi yang sama
- Lakukan oral hygiene sebelum dan sesudah makan
- Jika klien mengalami anoreksia dan mulut kering akibat efek samping obat,
tawarkan untuk minum air sedikit sedikit sepanjang hari
- Tentukan hubungan antara makanan dan kejadian lain terhadap serangan mual,
muntah, diare, dan nyeri perut
- Tentukan waktu dimana nafsu makan pasien paling besar
- Tawarkan sedikit air sebagai perangsang nafsu makan sebelum makan
- Berikan anti muntah sesuai instruksi sebelum makan
- Siapkan pasien sebelum makan. Bersihkan sekresi atau peralatan yang membuat
tidak nyaman. Hindari melakukan prosedur invasive sebelum makan
- Jika bau makanan memicu rasa mual, buka tutup makanan jauh dari TT pasien
- Jika pasien muntah, anjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan kesukaan
- Lakukan bersama klien untuk mengembangkan rencana untuk meningkatkan
aktivitas
- Jika klien mengalami anemia, tawarkan makanan yang kaya besi, Vit B12, C, dan
asam folat
- Jika klien mengalami intoleransi laktosa (genetik atau karena diare), anjurkan
makan keju rendah laktosa daripada susu cair
3. Health education (pendidikan kesehatan)
- Bantu klien atau keluarga untuk mengidentifikasi perubahan yang dapat membuat
-
43
44
Disusun oleh:
Maryana, S.SiT.,S.Psi.,S.Kep