Professional Documents
Culture Documents
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla.
Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat
adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan
jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta
buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat
terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi
cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang.
Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan
kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau
badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).
FISIOLOGI
Fungsi Ginjal
Jumlah zat yang difikrasi adalah hasil daripada kadar zat dalam (tubulus), dan dapat
membuang sebagian atau seluruh zat dari filtrate reabsorbsi tubulus atau dapat melakukan
keduanya. Jumlah zat yang dieksresi adalah sama dengan jumlah yang difiltrasi ditambah dengan
jumlah yang ditransport oleh tubulus.
Banyak pengetahuan kita mengenai filtrasi mengenai glomerolus dan fungsi tubulus
diperoleh dengan memakai teknik mikopunksi, dimana mikropipet dapat disisipkan kedalam tubulustubulus ginjal hidup dan susunan cairan tubulus yang diaspirasi ditentukan dengan memakai teknik
mikrokimia.
Mekanisme reabsorbsi dan sekresi tubulus.
Zat-zat dieksresi atau direabsorbsi pada tubulus dengan difusi pasif mengikuti gradient kimia atau
gradient listrik. Seperti system-system transport dimanapun, tiap-tiap system transport aktif ginjal
mempunyai kecepatan maksimal, dimana dapat mentransport solute-solute tertentu. Jadi, jumlah
solute tertentu yang ditransport adalah sebanding dengan jumlah-jumlah yang terdapat sampai
kecepatan maksimal untuk solute, tetapi pada konsentrasi yang lebih tinggi mekanisme transport
adalah jenuh dan tidak ada penambahan jumlah yang ditransport.
Ginjal
berfungsi
untuk
membuang
zat
sisa
seperti
urea,
natrium,
kalium
dan
Glomerulus tersusun dari suatu jaringan kapiler glomerulus bercabang dan beranastonosa
yang mempunyai tekanan hidrostatik tinggi (kira-kira 60 mmHg), di banding kapiler lainnya. Kapiler
glomerulus dilapisi oleh sel-sel epitel, dan seluruh glomerulus di bungkus dalam kapsul bowman dan
kemudian ke tubulus proksimal yang terletak dalam kortek ginjal.
Dari tubulus proksimal, cairan mengalir ke ansa henle yang masuk medulla renal. Setiap
lengkung terdiri dari cabang desenen dan asenden. Dinding cabang desenden dan ujung cabang
asenden yang paling rendah sangat tipis oleh karena itu, disebut bagian tipis dari ansa henle. Di
tengah perjalanan kembali cabang asenden dari cabang tersebut ke korteks, dindingnya menjadi
tebal seperti bagian lain dari sistem tubular dan oleh karena itu di sebut bagian tebal dari cabang
asenden.
Ujung cabang asenden tebal merupakan bagian yang pendek yang sebenarnya merupakan
plak pada dindingnya dan dikenal sebagai densa. Makula densa memegang peranan penting dan
dalam mengatur fungsi nefron. Setelah makula densa cairan memasuki tubulus distal yang terletak
pada kortek renal, seperti tubulus proksimal, tubulus ini kemudian dilanjutkan dengan tubulus rektus
dan tubulus koligentes kortikal, yang menuju ke duktus koligentes kortikal, bagian awal dari dari 8
sampai 10 koligentes kortikal bergabung menjadi duktus koligentes medullar, duktus koligentes
bergabung membentuk pelvis renal melalui ujung papilla renal, masing-masing ginjal mempunyai
kira-kira 250 duktus koligentes yang yang sangat besar, yang masing masingnya mengumpulkan
urine kira-kira 4000 nefron.
B. Pengertian
Acute tubular necrosis is a kidney disorder involving damage to the renal tubule cells
resulting
in
acute
kidney
failure.
(http://diseasereterence.net/info/acute_tubular_necrosis/206870.html)
Acute tubular necrosis or ATN is a medical condition involving the death of tubular cel
that from the tubule that transport urine to the ureters while reabsorbsing 99% of the water (and
highly concentrating the salts and metabolic by product). (http://tpis.upme.edu)
Acute tubular necrosis is a syndrome of distruction of tubular epithelial cells leading to acute
impairment of renal function.
(http:answers.com)
Acute tubular necrosis (ATN) adalah kematian sel tubular yang disebabkan sel tubular
kurang mendapatkan oksigen (ischemic ATN ) atau ketika sel mendapat pengaruh dari racun obat
atau molekul (nephrotoxic ATN).
( www.nephrologychannel.com/atn/)
Nekrosis Tubulus Akut secara definisi hampir sama dengan istilah Gagal Ginjal Akut, tapi
NTA mengacu pada temuan histologik yaitu dua sebab utama gagal ginjal intrinsik akut adalah
ischemia ginjal (hipoperfusi ginjal) yang berkepanjangan karena keadaan keadaan prarenal dan
cedera nefrotoksik. (Davidson, 1984)
C. Etiologi
Penyebab utama Necrosis Tubular Akut yaitu:
- Iskemia ginjal (hipoperfusi ginjal yang berkepanjangan karena keadaan-keadaan prarenal)
- Cedera nefrotoksik (terdapat material-material yang beracun pada ginjal)
Berdasarkan etiologinya, ATN dapat dibedakan atas :
1. Tipe iskemik, yang merupakan kelanjutan GGA prarenal.
2. Tipe nefrotoksik yang terjadi karena bahan nefotoksik seperti : merkuri, karbon
tetraklorid, neomisin, kanamisin, gentamisin dan lain-lain.
3. Tipe kombinasi antara tipe-tipe iskemik dan nefrotoksik seperti yang terjadi akibat :
mioglobinaria, hemolisis intravascular, malaria, sepsis dan lain sebagainya.
Cedera iskemik diduga merupakan penyebab yang paling sering dari gagal ginjal akut
intrinsik. ATN terjadi akibat ischemi ginjal dalam waktu lama (ATN ischemia) maupun terpajan akibat
nefrotoksin (ATN nefrotoksik).penyebab nefrotoksik pada ATN mencakup nefrotoksik oksigen
(missal, CCI4, merkuri, siklosporin, bahan kontras). Dan endogen (misalnya, hemoglobin, mioglobin,
asam urat, protein bencejones). Selain itu penyebab lain dari hipoperfusi ginjal, mekanisme
patogenik penyebab ATN adalah vasokonstriksi intrarenal khususnya arteriol aferen, kebocoran
cairan tubular melewati dasar membrane, obstruksi tubulus oleh silinder dan umpan balik
tubuloglomerular.
Cedera tubulus nefrotoksik dapat terjadi secara sengaja atau tidak sengaja dengan
termakannya merkuri biklorida, etilen glikol (antibeku), atau karbon tetraklorida. Inhalasi dari gas
karbon tetraklorida (CCI4) yang biasa terdapat dalam cairan penghilang noda atau cairan
pembersih, dan terminumnya etil alcohol (CH3CH2OH) khususnya berbahaya karena reaksi kimia
antara dua senyawa ini membentuk racun nefrotoksik yang kuat. Keadaan yang dijelaskan diatas
(minum alcohol sewaktu pesta dan menghilangkan noda pakaian dengan cairan penghilang noda)
dapat mengakibatkan gagal ginjal akut secara tidak terduga pada beberapa orang. Dengan alasan
yang sama, orang-orang yang mempunyai hobi menggunakan pelarut dan perekat organik harus
bekerja pada ruangan dengan ventilasi yang baik dan menjauhkan diri dari alkohol pada saat yang
sama.
Sejumlah obat-obatan bersifat nefrotoksik, beberapa dapat mengakibatkan nefritis
interstisial, sedangkan yang lain bersifat nefrotoksik langsung. Beberapa obat-obatan yang bisa
menyebabkan nefrotoksik ATN antara lain :
- Aminoglycosides (antibiotik antibakteri seperti streptomycin dan gentamicin)
- Amphotericin B (antibiotik yang digunakan untuk mengobati meningitis dan infeksi system
fungal)
- Dye yang merupakan bahan untuk radiografik (x-ray)
- Radioisotopik (x-ray)
D. Patofisiologi
Dari ketiga etiologi diatas akan mengakibatkan penurunan perfusi ginjal, kenaikan sekresi
ADH dan aldosteron serta kenaikan reabsorbsi natrium ditubuli proksimal. Mekanisme adaptasi ini
bertujuan untuk mempertahankan volume intravascular dengan mencegah kehilangan natrium dan
air dalam urine.
Istilah nekrosis tubular akut (NTA) biasanya digunakan baik untuk lesi nefrotoksik maupun
iskemik pada ginjal, sekalipun tidak mencerminkan sifat serta beratnya perubahan pada tubulus.
Dua jenis lesi histologik yang sering ditemukan pada NTA adalah : (1) Nekrosis epitel
tubulus sedangkan membran basalis tetap utuh, biasanya akibat menelan bahan kimia nefrotoksik.
Dan (2) Nekrosis epitel tubulus dan membrane basalis yang sering menyertai iskemia ginjal.
Umpan balik tubuloglomerular adalah proses yang menyebabkan perubahan aliran
glomerular pada ATN :
Reabsorbsi natrium klorida (NaCl) Yang tidak adekuat dalam tubulus proksimal yang
rusak, menyebabkan peningkatan NaCl ke tubulus distal.
f. Fenol
g. Pertisida
h. Parakuat
E. Manifestasi Klinis
Tanda-tanda ATN :
1. Perubahan warna pada urin
2. Kadar sodium dalam urin meningkat
3. Sekresi sodium sedikit dan urea relative tinggi
4. Urine specific gravity, dan osmolaritas urin menunjukkan dilute urin
5. BUN dan serum kreatin meningkat
Gejala-gejala yang ditimbulkan ATN antara lain :
1. Penurunan pengeluaran urin atau tidak sama sekali
2. Pembengkakan ginjal secara menyeluruh, akibat retensi cairan
3. Mual dan muntah
4. Terjadinya penurunan kesadaran
Keadaan klinis yang memiliki resiko tinggi berkembang arteri ischemi adalah bedah mayor,
luka bakar parah, perdarahan, serta penyebab hipertensi berat dan syok.
F. Pemeriksaan Diagnostik
Azotemia diluar prarenal dan pascarenal, intrarenal penyakit ginjal tubulointerstinal, vascular,
dan glomerolus). diagnostik ATN ditegakkan berdasarkan penyakit biasanya segera dilakukan
pemeriksaan.
Diantaranya :
1. Kadar ureum
2. Kreatinin serum
3. Biopsy ginjal (biasanya menunjukkan NTA tapi jarang digunakan)
4. Urinalisis dan mikrosopik
Sel-sel tubular menunjukkan adanya nekrosis tubular akut.
Proteinuri dapat juga menunjukkan nefritis interstitial akut, nekrosis tubular, penyakit
vascular.
5. Osmolaritas Urine
Osmolaritas urine lebih dari 500 mOsm/kg jika sebabnya adalah prerenal dan 300 mOsm/kg
atau kurang jika sebabnya renal.
6. Elektrolit urinary
Dapat memberikan indikasi aktivitas tubulus renal.
7. Pemeriksaan darah
- Darah lengkap dan darah tepi dapat menunjukkan gambaran anemia hemolitik atau
trombositopeni.
- Ureum darah , elektrolit, dan kreatinin
- Tes fungsi hati: abnormal pada sindrom hepatorenal
- Serum amylase
- Kultur darah
- Imonologi : tes autoantibody untuk SLE termasuk antinuclear antibody dan antineutrophil.
8. Renal ultrasound :
Penelitian yang cepat dan non-invasif yang dapat membantu mendeteksi obstruksi, Sinar X :
Foto thorax (udem paru): foto abdomen jika di curigai adanya kalkuli renal. Ultrasound
Doppler pada arteri dan vena renal: untuk menilai kemungkinan sumbatan pada arteri dan
renal. Magnetic resonance angiography : untuk menilai lebih akurat pada sumbatan vaskular
ginjal.
ATN yang diindikasikan dari pemeriksaan urine adalah eksresi natrium yang tinggi (FEna
>1%) karena gangguan reabsorbsi natrium, urine isoosmatik akibat kegagalan fungsi pemekatan ,
akibat kerusakan tubulus dan jumlah silinder granular dan selular yang banyak atau sel sel epitel
tubular.
Perubahan nilai pada pemeriksaan laboratorium berhubungan dengan penyakit ginjal :
Jenis Pemeriksaan
Nilai normal
(BUN)
Sedikit lebih tinggi pada
dewasa
Kreatinin, serum
Tinggi;level
>
mengindikasikan
Pria : 0.6-1.2 mg/dL
mg/dL
kerusakan
fungsi renal
Kurangnya
renal:
6.5-32.5
mL/min
Nilai
turun
pada
dewasa
Serum albumin
Jumlah
merah
sel
pada
sindrom
nefrotik
Menurun pada gagal renal
kronis
Menurun
pada
sindrom
nefrotik
Kalsium : 4.5-5.5 mEq/L
pada
gangguan
fungsi renal
Meningkat
pada
gangguan
fungsi
Ambulatori : <>
renal
<2-3/hpf;>
Ada
pada
gangguan
glomerular
G. Penatalaksanaan Medis
Setelah
terjadi
ATN,
maka
pertimbangan
primer
dalam
penanganan
adalah
H. Komplikasi
Pada NTA komplikasi yang terjadi antara lain :
1. Peningkatan resiko infeksi
2. Kekurangan darah pada sistem gastrointestinal
3. Kegagalan fungsi ginjal kronis
4. Penyebab penyakit ginjal akut
5. Hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
Price,S.A
&
Wilson,
L.M.
(1994).Patofisiologi
Konsep
Penyakit.(ed.4).Jakarta.EGC
E Http//tpis.upme.edu
E www.drugs.com
E www.gpnotebook.co.id
E www.answers.com
E www.emedicine.com
Ehttp://diseasereterence.net/info/acute_tubular_necrosis/206870.html)
E ( www.nephrologychannel.com/atn
Klinis
Proses-Proses