Professional Documents
Culture Documents
A
DENGAN HALUSINASI
Di Ruang Larasati Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo
Semarang
Disusun oleh:
TUHFATUL LAILY
A. PENGKAJIAN
RUANG RAWAT
: XI (Larasati)
Klien
Nama
: Ny. A
Umur
: 56 tahun
Pekerjaan
II.
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Alamat
Penanggung Jawab
Nama
: Tn. S
Jenis kelamin
: Laki-laki
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Hub.dg klien
: Suami
Alamat
Catatan masuk
Tgl masuk
No. CM
: 09.89.60
Alasan Masuk
Klien dibawa kerumah sakit karena sering marah-marah tanpa sebab tidak
bisa tidur.
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 150/ 90 mmHg
Nadi
RR
: 20x/menit
2.
Ukur : TB : - cm, BB : - kg
3.
V.
Psikososial
1. Genogram
Bagan 1 : Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Hubungan keluarga
: Klien
: garis keturunan
: Perempuan
: meninggal
Klien anak nomor ketiga dari 6 bersaudara dan suaminya anak nomor pertama dari
dua bersaudara. Dan sekarang klien di karuniai 1 orang anak laki-laki dan sekarang
anaknya bekerja di bogor sebagai seorang supir. Dan klien tinggal serumah dengan
suami dan anaknya karena anaknya belum mempunyai tempat tinggal sendiri. Di
keluarga klien tidak ada yang mengalami seperti klien.
2.
Konsep diri
Citra tubuh
Identitas diri
Peran
Tetapi
semenjak
dalam
klien
sakit,
klien
kesulitan
Harga diri
b.
c.
Masalah keperawatan : -
5. Status mental
a. Penampilan
Klien mengatakan dirumah mandi 2x sehari, mandi pakai sabun dan
shampo, gosok gigi dengan pasta gigi sebanyak 2x. Di RSJ mandi 2x,
gosok gigi setiap habis mandi menggunakan pasta gigi, keramas 3x
seminggu.
Klien nampak bersih, rambut rapi,penampilan cukup rapi.
Masalah keperawatan : b. Pembicaraan
Selama interaksi klien berbicara kurang jelas, lambat, kadang tidak
nyambung.
Masalah Keperawatan : c.
Aktivitas motorik
Klien tampak sering tegang , gelisah karena sering mondar-mandir
keluar masuk kamar, dan kurang percaya diri terhadap pembicaraannya.
Masalah keperawatan : -
d. Alam perasaan
Klien mengatakan merasa ketakutan karena sering mendengar suarasuara yang tidak nyata.
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
e. Afek
Datar karena tidak ada perubahan roman muka pada saat ada sesuatu
yang menyenangkan atau menyedihkan, kontak mata kurang, kurang
kooperatif.
Masalah keperawatan : -
gigi sebelum tidur, klien terbiasa merapikan tempat tidur setelah bangun
tidur.
f. Penggunaan obat
Selama di RSJ klien mendapatkan terapi obat dan rutin minum obat dan
klien bisa minum obat secara mandiri tanpa di paksa oleh perawat.
g. Pemeliharaan kesehatan
klien memperhatikan masalah kesehatannya, dan terbukti klien di ajak
oleh suaminya ke RSJ untuk mendapatkan pengobatan untuk bisa
kembali normal. Dan suaminya mendukung sepenuhnya untuk
kesembuhan klien dan setelah itu keluarganya mau untuk mengajak
klien untuk kontrol kesehatannya.
h. Aktivitas di dalam rumah
Klien dapat memenuhi semua kebutuhannya di rumah secara mandiri,
sering memasak sendiri dirumah.
i. Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan senang bergaul di lingkungannya seperti kegiatan
PKK dan Posyandu sebelum sakit dan belanja setiap hari untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
VIII. Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika ada masalah biasanya di pendam sendiri tanpa
menceritakan kepada suaminya dan terkadang membanting-banting
peralatan makanan.
Masalah keperawatan : Resiko menciderai diri sendiri.
IX.
X.
XI.
Aspek Medik
Diagnosa Medis : Skizofrenia paranoid
Teraphy
Chlorpromizin 1x50mg
Zofredol 2x2mg
Zac 1x20mg
Captopril 12,5-25
Simvastatin 1x10mg
XII.
No.
ANALISA DATA
Hari/tanggal
Data Fokus
Masalah Keperawatan
DS:
09.00
klien
mendengar
waktu
sering,
yang
suaranya
dan
shalat
(jangan gembar-gembor
terus, asmonah cepat
sana shalat).
DO:
Klien berhenti bicara
ditengah kalimat untuk
mendengarkan sesuatu
Klien bersikap seperti
mendengar/melihat
sesuatu.
2.
DS :
09.30
Isolasi sosial
Keluarga
Klien
dengan
karena
dirumah
bersama
lebih
suaminya
hanya
suaminya,
sering
dan
bertemu
di
luar
kota.
semenjak
klien
klien
sering
sendiri,
tidak
3.
DS :
Klien
mengatakan
dibawa
kerumah
karena
sering
tidur.
lalu
klien
Halusinasi
Isolasi Sosial
Pohon Masalah
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
halusinasi
Isolasi Sosial
(Budiana Keliat, 1999)
XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Halusinasi
2. Isolasi sosial
RENCANA KEPERAWATAN
: XI
No.
Diagnosa
DP
Keperawatan
Halusinasi
Perencanaan
Tujuan
a.
Intervensi
Kriteria Evaluasi
b.
Tujuan khusus :
Klien
dapat
membina
salam klien
berjabat dengan
wajah
mau
perawat,
menjelaskan mampu
klien interaksi.
menceritakan - Panggil
interaksi, masalahnya
halusinasi
menceritakan/mengenali
untuk
halusinasinya
mampu
mngidentifikasi
TTD
halusinasinya
dengan mengontrol
cara menghardik
dengan
yaitu
Klien
dapat
bercakap-
Frekuensi halusinasi
Waktu halusinasi
Isi halusinasi
Tanyakan
kegiatan/aktifitas
suara-suara itu?
yang
-
kegiatan.
Ajarkan
cara
mengusir
yang
apa
Ajarkan
cara
bercakap-
secara teratur.
Lakukan
aktifitas
yang
sudah terjadwal
-
implementasi
evalusi
paraf
keperawatan
pertemuan
1.
saling
percaya
dengan
10.00
mengungkapkan
prinsip
/pertemuan ke
komunikasi
terapeutik,
gembar-gembor,
menjelaskan
2014
jam
1. Membina
hubungan
tujuan
pertemuan.
menyuruhnya
shalat
(jangan
2. Memberi
lingkungan
aman
tenang
dan
dan
yang
dengan
yang
nyaman,tenang
dan
frekuensi, waktu.
orang lain.
3. Menganjurkan memasukan jadwal kegiatan harian
Klien :
Lakukan cara menghardik waktu muncul serta memasukan
kedalam jadwal kegiatan harian.
2.
1. membina
hubungan
2014
percaya
Jam 10.00
Klien
Pertemuan ke-
halusinasinya.
dengan
dapat
saling S : klien mengatakan kabar saya hari ini baik mbak, saya
perawat. sudah bisa melakukan cara menghardik dan membuat
2. Evaluasi/validasi
3. Ajarkan
cara
halusinasi dengan bercakap- melakukan cara bercakap-cakap dengan orang lain yaitu
cakap dengan orang lain.
4. Masukkan
dalam
jadwal teman ngobrol dengan cara ibu ayo ngobrol dengan saya,
harian.
5. Melakukan
cara
kegiatan
kedua dengan cara bercakap- O : klien terlihat tenang, kooperatif, lebih sering
cakap dengan orang lain
menundukkan kepala..
A : SP2 teratasi klien dapat menjelaskan cara bercakapcakap dengan orang lain dan mengulang cara bercakapcakap dan membuat kegiatan harian
P : lanjutkan SP3P perawat :
3.
jam
1. membina
hubungan
percaya
dengan
09.30
Klien
Pertemuan ke-
halusinasinya.
dapat
saling S : saya hari ini baik-baik saja mbak, saya tadi malam bisa
perawat. tidur. Saya sudah melakukakn kegiatan harian yaitu jika
2. Evaluasi/validasi
3. Masukkan
dalam
harian.
4. Melakukan
terjadwal
yang
kegiatan harian.
P : lanjutkan SP4P perawat :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. melatih klien minum obat secara teratur.
3. menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan
harian
Klien :
Anjurkan klien untuk tetap mengingat cara melakukan
melakukan aktifitas yang terjadwal yaitu apabila
mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya
mengusirnya dengan menutup kedua telinga dan bercakapcakap dengan orang lain. Serta membuat jadwal kegitan
harian.
4.
jam
1. membina
hubungan
percaya
dengan
09.45
Klien
pertemuan ke-
halusinasinya.
dapat
saling S : saya hari ini baik mbak, saya sudah bisa melakukan
perawat. kegiatan yang terjadwal. Selanjutnya saya minum obat
mengenal secara teratur yaitu pada pagi, siang dan malam setelah
makan. Serta membuat jadwal kegitan harian.
2. Evaluasi/validasi
3. Masukkan
dalam
harian.
4. Melakukan
yang
terjadwal
P:
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2. melatih klien minum obat secara teratur.
harian
Klien :
teratur.