You are on page 1of 15

1.

Gejala utama pada RA fase I lambat (RAFL) pada RA adalah


a. Obstruksi nasi
b. Rinore
A
c. Bersin
d. Gatal pada hidung
e. Gatal pada palatum
2. Seorang laki-laki umur 25 tahun dating ke poliklinik THT dengan keluhan bersin, rinore,
obstruksi nasi sejak 6 tahun yang lalu yang hampir dirasakan setiap hari. Riwayat penyakit
asma pada ibunya positif. Keluhan tersebut dirasa sangat mengganggu aktifitas dan tidur
sehari-hari. Diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut adalah :
a. RA intermitten ringan
b. RA intermitten sedang berat
c. RA persisten ringan
d. RA persisten sedang berat
e. RA persisten berat
3. Struktur HIV envelopnya yang menembus sel T helper (CD4) adalah
a. Gp 120 dan gp 41
b. Reserve ranscriptase
c. Protease
d. P17
A
e. P24
4. Infeksi oportunistik yang paling sering ditemukan pada AIDS adalah :
a. Candidiasis oral
b. Wasting syndrome
c. Limfoma
A
d. Sarcoma Kaposi
e. The slim disease
5.
a.
b.
c.
d.
e.

Gambaran klinis dermatitis atopi tipe infant (anak usia 2 bulan 2 tahun) adalah
Papul eritem dilipat lengan kiri dab kanan
Daerah eksematous yang berkusta di pipi kiri dan kanan
Likenifikasi
Papulovesikel dilipatan tungkai kanan dan kiri
Skuama di kulit kepala

6.
a.
b.
c.
d.
e.

Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis penyakit atopi adalah :


Patch test (uji temple)
Prick test (uji tusuk)
Intradermal test
B
Dermografism
Histamine test

7. Test untuk dermatitis kontak yang merupakan pemeriksaan baku emas adalah :
a. Patch test (uji temple)
b. Prick test (uji tusuk)
c. Intradermal test
A
d. Provocation test

e. Atopic test
Seorang wanita 25 tahun, didiagnosa menderita TB oleg dokter puskesmas berdasarkan
pemeriksaan sputum BTA 3 kali (sewaktu, pagi, sewaktu) yang menunjukkan hasil sewaktu
(-), pagi (++), sewkatu (+)
8. Pada awal infeksi. Kuman M.tuberculosis dapat dikenali dan difagositosis oleh selsel.alveolar sebagai mekanisme pertahanan awal tubuh terhadap infeksi.
a. Epitel
b. Eosinofil
c. Limfosit T
D
d. Makrofag
e. Langerhans
9. Dalam perjalanan infeksinya M.tuberkulosis akan menstimulasi aktivasi respon imun
seluler setelah konpleks antigen peptide M.Tb MHC II dikenali oleh :
a. Limfosit B
b. Limfosit T CD4
c. Limfosit T CD8
d. Sel T sitotoksik
e. Sel tregulator
10. Setelah teraktivasi, sel yang dimaksud soal no 9 akan berproliferasi oleh stimulus :
a. IL 1
b. IL 2
B
c. IL 3
d. IL 13
e. IL 17
11. Slanjutnya, sel yang dimaksud soal no 9 akan berdiferensiasi menjadi sel yang dapat
meningkatkan aktivitas makrofag dengan memproduksi :
a. IL 4
b. IL 5
c. IL 17
A
d. IFN
e. TGF
Seorang wanita 17 tahun didiagnosa menderita dermatitis atopi yang gejala-gejalanya dapat
timbul setelah ia mengkonsumsi makanan sepoerti telur, ikan asin, dan udang. Perubahan
musim pun terkadang dapat menjadi pemicunya
12. Setelah satu factor yang berperan dalam immunopatogenesis dermatitis atopi adalah :
a. Sel Tc
b. Sel Th
B
c. Neutrofil
d. Makrofag
e. Antibody IgG
13. Limfosit B yang menstimulasi oleh allergen dapat berdiferensiasi menjadi sel plasma
yang mensekresi IgE melalui peran
a. Makrofag
b. Sel mast
c. Sel Th2
C
d. Basofil
e. Sel Tc

14.
a.
b.
c.
d.
e.

Komponen respon humoral dari imunitas adaptif termasuk :


Komplemen
Sel NK
Antibody
Protein antimikroba
TNF
E

15. Yang mana berikut bakteri ekstraseluler yang menginfeksi host untuk perkembangan dan
diferensiasi pada respon imun :
a. M.TB dan S.typhi
b. Listeria dan Histoplasma
c. E.coli dan listeria
d. S typhi E coli
D
e. M.TB dan listeria
16.
a.
b.
c.
d.
e.

Prinsip mekanisme imunitas alamiah pada bakteri ekstracelluler meliputi


Penempelan fagisit terhadap bakteri
Bakteri memproduksi protein
Sel B memproduksi antibody
Antibody menetralkan racun bakteri
Bakteri mengaktifkan sel NK

17. Opsonisasi dari antigen pada fagositosis oelh makrofag dan neutrofil termasuk fungsi
efektor dari isotipe
a. IgM
b. IgE
c. IgG
C
d. IgD
e. IgA
18. Mekanisme antibody yang menghambat dan menhilangkan racun pada sel yang
memberikan efek patologi adalah :
a. Neutralisasi
A
b. Fagositosis
c. Aktivasi komplemen
d. Opsonisasi
e. Sel NK
19.
a.
b.
c.
d.
e.
20.
a.
b.
c.
d.

Yang mana berikut ini bukan fungsi dari komplemen


Penghancuran sel target mikroba
Opsonisasi pathogen
Pengaturan dari respoin imun
Pembersihan kompleks imun
Induksi sel NK
Suatu tes yang memiliki sensitifitas tinggi ideal digunakan sebagai tes :
Tes diagnostic
Tes skrining
B
Tes penunjang
Tes pemantauan terapi

e.

Tes pemantauan komplikasi

21.
a.
b.
c.
d.
e.

Metode western blot dilakukan untuk mendeteksi adanya :


Asam amino
DNA
Pertumbuhan kuman
Protein
D
RNA

22.
a.
b.
c.
d.
e.

Prinsip uji fiksasi komplemen adalah


Hemolisis eritrosit tanpa adanya komplemen
Ikatan antigen antibody merangsang aktivasi komplemen B
Komplemen akan dilepaskan bila terdapat antigen dalam jumlah besar
Komlemen akan difiksasi pada suatu membrane kemudian direaksikan dengan antigen
Komlemen tidak ikut dalam reaksi antigen antibody.

23.
a.
b.
c.
d.
e.

Molkeul yang kita deteksi pada pemeriksaan imunohistokimia adalah


DNA
RNA
Protein
KH
Semua benar
E

24.
a.
b.
c.
d.
e.

Metode hybridoma dilakukan untuk mendapatkan


Polyclonal antibody
Monoclonal antibody
B
Primary antibody
Secondary antibody
Tertiary complex

25.
1.
2.
3.
4.
E
26.
1.
2.
3.
4.
E
27.
1.
2.
3.
4.
D
28.
1.

Imunitas yang dimediasi sel merupakan respon imun terhadap


Parasit intraseluler
Protozoa intravesikuler
;parasit dalam sitoplasma
Virus dalam sitoplasma
Fase-fase imunitas yang dimediasi sel
Fagositosis
Migrasi APC kelimfonodus
Stimulasi sel sel T
Migrasi limfosit T efektor
Parasit yang dieradikasi oleh imunitas seluler adalah
Nematode
Trematode
Cestoda
Protozoa
Kesulitan makrofag mengfagositosis cacing adalah
Cacing terlalu besar

2. Cacing memiliki lapisan dan kulit


3. Cacing resisten terhadap oleh komplemen
4. Cacing hidup ekstraseluler
E
29. Jamur ekstraseluler akan dieradikasi dengan
1. Bantuan efektor CD8 + Ctls
2. Bantuan efektor CD4 + Th1
3. Membunuh sel yang terinfeksi
4. Aktifasi makrofag
A
30. Infeksi cacing kronik ditandai dengan produksi
1. Respon imun tipe Th2
2. Produksi IL 4
3. Produksi IgE
4. Produksi IL 2
E
31. Seorang pria berusia 15 tahun didiagnosa sebagai rhinitis alergi. Karena dia aktif
melakukan kegiatan fisik, maka untuk mengurangi pileknya, dokter seharusnya pertamakali
memilihkan obat
a. Loratadine oral
b. Dipenhidramin oral
c. Deksametasone oral
d. Prednisone oral
e. Ephedrine oral
32. Beberapa hari kemudian pasien dating kembali dengan pileknya dan untuk memperkuat
antialergi, diperlukan tambahan.
a. Antihistamin nasal spray
b. Kortikosteroid intra nasal
c. Decongestan intra nasal
d. Antimikroba local
e. Antimikroba oral
33.
a.
b.
c.
d.
e.

Penatalaksanaan yang paling rasional untuk kasus ini


Menghindari allergen
Prednisone
Antihistamin 1
Antihistamin 2
Obat andrenergik

34.
a.
b.
c.
d.
e.

Efek samping penggunaan dekongestan


Dislipidemia
Hipertensi
DM
Kandidiasis
Katarak lentis

35. Seorang anak usia 5 tahun, selalu bersin-bersin dan hidung gatal. Kira-kira penyakit yang
diderita anak tersebut.
a. Hipersensitivitas tipe 1
b. Hipersensitivitas tipe 2

c. Hipersensitivitas tipe 3
d. Hipersensitivitas tipe 4
e. Kombinasi Hipersensitivitas tipe 1 dan 2
36.
a.
b.
c.
d.
e.

Ig yang berperan dalam penyakit anak tersebut adalah


IgA
IgG
IgM
IgD
IgE

37.
a.
b.
c.
d.
e.

Sel yang berperan dalam penyakit ini adalah :


Sel T
Sel CD 8
Sel trombosit
Sel mast
Sel endotel

38. Seorang anak usia 3 tahun sejak lahir senantiasa sakit-sakit terutama karena infeksi
bakteri, maka kemungkinan menderita
a. Bruton disease
b. Wiskot Aldrich syndrome
c. Di George syndrome
d. Swis type A gamma globinemia
e. AIDS
39.
a.
b.
c.
d.
e.

Anak ini bias diselamatkan dengan transplantasi


Hati
Ginjal
Thymus
Sumsum tulang
Kelenjar lymphe

40. Sepasang suami istri telah menikah 5 tahun dan belum dikarunia anak, pada pemeriksaan
istri semua dalam batas normal factor yang mungkin jadi penyebab adalah :
a. Suami menderita klinefilter syndrome
b. Suami menderita penyakit jantung
c. Suami menderita di George syndrome
d. Suami menderita bruton disease
e. Suami menderita wiskot Aldrich syndrome
41.
a.
b.
c.
d.
e.

Pada suami tersebut akan ditemukan


Oligospermia
Vercocele
Teratrizoosperma
Obstruksi duktus deferens
Azoospermia

42. jika pada pasangan infertile dilakukan uji pasca senggama dan ternyata tidak ada sperma
yang motile dalam lender serviks, kemungkinan pasien tersebut :
a. lender cerviks terlalu kental
b. terdapat bakteri dalam lender cerviks
c. terdapat antibody terhadap spermatozoa dalam lender cerviks
d. suami membentuk antibody terhadap spermatozoanya
e. sperma suami terlalu kental
43.
1.
2.
3.
4.
E
44.
1.
2.
3.
4.
E
45.
1.
2.
3.
4.
E
46.
1.
2.
3.
4.
B
47.
1.
2.
3.
4.
D
48.
1.
2.
3.
4.
E
49.
1.
2.
3.
4.
E

pencegahan infeksi pada innate immunity dilakukan oleh


epithelial barriers
phagocytes
NK cell
Complemen cystem
Adaptif immune respon dilakukan oleh
T lymphosit
Antibody
B limposit
Effector cell
Humoral immunity berfungsi
Memblok infeksi
Opsonisasi
Menghilangkan kuman ekstraseluler
Membunuh kuman intraseluler
Limposit T terdapat pada
Paracortical zone kelenjar limfe
Medullary cords
PALS pulpa alba lien
Kapsula kelenjar thymus
Yang dapat memproduksi antibody (Ig) ialah :
Limfosit T helper
Limfosit amplifer
Limfosit null cell
Limfosit B memory
Diferensiasi makrofag adalah sebagai berikut kecuali
Microglia
Monoblast
Kuffer cell
Alveolar macrophage
MHC kelas II dihasilkan oleh :
Makrofag
Dendritic cell
Langerhans cell
Mature B cell

50.
1.
2.
3.
4.
E
51.
a.
b.
c.
d.
e.

MHC kelas I dihasi;lkan oelh


Monosit
Neutrofil
Eosinofil
Basofil
Proses eliminasi antigen pada respon imun adaptive terjadi pada fase
Recognition phase
Activstion phase
Effector phase
Decline phase
Memory phase

52.
a.
b.
c.
d.
e.

Aktifasi limfosit baru terjadi jika telah menpatkan signal dari :


Antigen
Komponen respon imun innate
Sel efektor
A dan B benar
A B C benar

53.
a.
b.
c.
d.
e.

Fase efektor pada imunitas adaptif membutuhkan mekanisme


Memori
System komplemen
Fagosit
A dan C benar
B dan C benar

54.
a.
b.
c.
d.
e.

Sekitar 70 % kasus asthma adalah immediate hypersensitivity yang dimediasi oleh


IgA
IgE
IgG
IgM
Mast cell

55. Special class dari granulocyte yang direkrut ke dalam reaksi inflamasi oleh chemokines
dan IL 4 dan diaktifkan oleh IL 5 adalah :
a. Lymposit
b. Basofil
c. Eosinofil
d. Mast cell
e. Neutrofil
56. Indifidu yang susceptible terhadap terhadap reaksi immediate hypersensitivity memiliki
kecuali
a.
IgE yang tinggi dalam darah
b.
IgE spesifik PC reseptor per mast cell
c.
Mast cell dengan high affinity receptor IgE
d.
Basofil yang tinggi dalam sirkulasi
e.
Eosinofil
57. Imunisasi pasif

1. Efek respon imun berlangsung lama atau menetap


2. Diberikan pada orang sehat
3. Aman
4. Diberikan secepatnya sete;lah terpapar dengan agent infeksius (ex virus hepatitis B)
C
58. Imunisasi aktif
1. Vaksinasi
2. Efek respon imun berlangsung lama atau menetap
3. Diberikan pada anak sehat
4. Pengobatan
A
59. Sindroma vaskulitis :
1. Penyebabnya belum diketahui
2. Patomekanismenya tidak jelas
3. Prognosis bervariasi (ringan sampai fatal)
4. Hanya mengenai pembuluh darah besar
B
60. Penanganan/pengobatan kasus-kasus sindroma vaskulitis
1. Anti inflamasi
2. Gammaglobulin dosis tinggi pada sindrom HENOCH-SCHOENLEIN
3. Pindahkan bedah pada kasus-kasus tertentu (invaginasi dll)
4. Antibiotika dosis tinggi
B
61. Sindrom HENOCH-SCHOENLEIN
1. Lebih sering pada orang dewasa
2. Jumlah trombosit normal
3. Prpgnosis jelek
4. Kadar IgA serum meninggi
C
62. penolakan pada transplantasi karena system pertahanan penerima melihat jaringan
tersebut
a. adanya perbedaan struktur histology dengan jaringan penerima
b. perbedaan molekul HMC dengan jaringan penerima
c. perbedaan molekul membrane cell dengan jaringan penerima
d. bukan salah satu diatas
63. untuk mengetahui kecocokam atau memprediksi derajar penolakan terhadap jaringan
transplantasi dilakukan pemeriksaan kompatibilitas donor dan penerima dengan cara
memeriksakan
a. human leucocytes antigens (HLA)
b. T cell receptor (TCR)
c. CD4 dan CD8
d. Imunoglobulin
e. Semua salah
64.
a.
b.
c.
d.

Tumor antigen dapat muncul akibat dari


Mutasi gen yang memang berkaitan dengan proses terjadinya tumor
Mutasi gen yang tidak ada kaitannya dengan proses terjadinya tumor
Adanya gen virus yang di selipkan virus dalam DNA sel
Aktifnya kembali gen yang sebenarnya hanya aktif waktu (antigen onkofetal)

e.

Semua diatas benar/salah

65. Antigen tumor yang kemunculannya berkaitan dengan proses terjadinya tumor
(karsinogenesis) adalah :
1. Onkofetal antigen
2. Antigen yang disandi oleh mutasi tumor suppressor gene
3. Tissue specific differentiation antigen
4. Antigen yang disandi oleh mutasi oncogenen
B
66. Berbagai mekanisme yang dapat mengganggu self tolerance sel B adalah
1. Molecular mimicry
2. Polyclonal B cell activation
3. Polyclonal T cell activation
4. Paparan dengan hidden self antigen
E
MENJODOHKAN
67. Mempunyai efek anti inflamasi (B)
68. Menyebabkan penyakit celiac(C)
69. Menyebabkan reaksi mirip alergi karena mengandung histamine
makanan permentasi
n-3 PUFA
Gluten
A
70. APC memiliki fungsi
1.
Mempresentasikan antigen kepada CD4 cell
2.
Mengeliminasi mikroba yang di fegositosisnya
3.
Menghasilkan sitokin untuk menstimulasi fungsi CD4 cell
4.
Melakukan juga presentasi antigen kepada CD8 T cell (cross peresentation)
E
71. Otoimun terjadi oleh karena :
1.
Adanya keterangan genetic
2.
Adanya clone sel B atau sel T yang mengena self antigen
3.
Adanya pengaruh infeksi yang berdampak kepada aktifnya clonal energy (polyclonal
activation)
4.
Adanya kemiripan self antigen dengan foreign antigen (molecular mimicry)
E
72. Kematian CD4 T cell pada penderita HIV terjadi akibat
1. Gp 120 HIV berikatan dengan receptor apoptosis CD4 T cell
2. HIV baru (replikasi virus dalam CD4 T cell) meninggalkan CD4 T cell yang diinfeksinya
dengan cara membobol
3. Setelah memasuki CD4 cell, HIV menyelipkan gennya pada DNA CD4 T cell
4. Kematian CD4 T cell yang tidak terinfeksi HIV dapat pula terjadi melalui mekanisme
yang disebut activating-induced cell death
C/E
73. Bila HIV menginfeksi seseorang akan terjadi kecuali
a. HIV ditangkap (difagositosis) oleh sel dendritik untuk dihancurkan dan dipresentasikan
antigennya kepada sel T di limfonodus

b. HIV yang sampai ke limfonodus ditangkap oleh follicular dendritic cell untuk
dipresentasikan kepada sel B sehingga terbentuk imunitas humoral (antibody) terhadap HIV
c. HIV memasuki CD4 T cell dengan cara membrane protein gp 120 dan gp 41 berikatan
dengan molekul CD4 dan reseptor hemokin CD4 T cell
d. Didalam sel dendritik terjadi replikasi virus yang kemudian keluar dari sel dendritik dan
beredar dalam darah (viremia) untuk mencari korban baru untuk diinfeksinya
e. Respon imun humoral dan seluler berhasil menetralkan dan mematikan HIV terutama
pada fase akut (viremia penyakit tetapi tidak bias menghabiskannya karena ada yang tetap
berada dalam limponodus (trapping pada follicular dendritik cell)
74.
a.
b.
c.
d.
e.

Gejala mayor pada pasien HIV/AIDS kecuali


BB menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
Enselofalopati HIV
Diare kronik > 1 bulan
Gangguan kesadaran dengan penurunan kesadaran
Limfadenopati generalisata

75.
a.
b.
c.
d.
e.

Dibawah ini merupakan medis penularan HIV/AIDS kecuali


Darah
ASI
Mani
Keringat
Bukan salah satu diatas

76.
a.
b.
c.
d.
e.

Kadar normal CD4 adalah :


150-300
350-400
410-1450
1500-1750
> 1750

77.
a.
b.
c.
d.
e.

Gejala klinis pada herpes sebagai berikut kecuali


Nyeri
Vesikel berkelompok
Demam
Pruritus
Eritema

78. Di bawah ini infeksi opportunistic yang paling banyak terdapat pada penderita
HIV/AIDS
a. Toxoplasmosis
b. Histoplasmosis
c. Tuberculosis
d. Herpes sinpleks
e. Herpes zoster
79. Komplikasi rhinitis alergi
1.
Polip nasi
2.
Otiti media
3.
Sinusitis

4.

Deviasi septi

80.
a.
b.
c.
d.
e.

APC kelas I mempresentasikan peptide antigen kepada


CD4 helper T cell
CD8
CD10
CD5
CD8 sitotoksik

81.
a.
b.
c.
d.
e.

Tes-tes pemeriksaan alergi tipe I kecuali


Ig E
Eosinofil
Ig M
Prick test
Skin test

82.
a.
b.
c.
d.
e.

DD pilek menahun, kecuali


RA
Sinusitis
Deviasi septi
Common cold
Polip nasi

83. Limfadenopati, pembesaran organ limfoid pada infeksi HIV terjadi sebagai akibat,
kecuali
a. Replikasi virus yang menimbulkan viremia dan infekasi
b. Respon spesifik sel limfosit B dalam serum germinatifum
c. Hyperplasia atau proliferasi folikuler
d. Penurunan migrasi limfosit dari luar
e. Semua jawaban benar
84.
a.
b.
c.
d.
e.

Waktu yang dibutuhkan untuk membentuk Ig E disebut sebagai


Fase sensitasi
Fase aktifasi
Fase efektor
Hanya A dab Benar
ABC benar

85.
a.
b.
c.
d.
e.

Dibawah ini tes serum Ig E spesifik adalah :


RAST
Pric test
Set end point test
Patch test
Intradermal test

86.
a.
b.
c.
d.

Ganggua respon normal mukosa nasi sebagai akibat vasokonstriksi topical jangka lama :
RA
Rinitis vasomotor
Rhinitis medikamentosa
Polip nasi

e.

Deviasi septi

87.
a.
b.
c.
d.
e.

Pemeriksaan alergi secara in vivo


Prick tes
Patch tes
Set endopoin test
Hanya A B benar
A B C benar

88. Respon hipersensitivitas yang cenderung familier terhadap allergen pada penyakit alergi
disebut
a. Stress emosional
b. Resiko
c. Atopi
d. Hygen hipotesis
e. Host
89.
a.
b.
c.
d.
e.

Histopatologi saluran nafas akibat RA kecuali


Perubahan pH menjadi asam
Pembesaran ruang intraseluler
Pembesaran sel goblet
Penebalan membrane basal
Dilatasi vesikuler

90.
a.
b.
c.
d.
e.

Penyebab hasil serologi HIV positif palsu adalah


Atypical host response
Agammaglobulinemia
Strain type atau HIV-1 dan HIV-2
Vaksin HIV
Window period

91.
a.
b.
c.
d.
e.

Menurut WHO criteria minor penyakit HIV-AIDS


Batuk menetap > 1 bulan
Dermatitis generalisata
Herpeks simpleks
Hanya A B benar
A B C benar

92.
a.
b.
c.
d.
e.

Tes deteksi dini pada penderita HIV/AIDS adalah :


RAST
Western tes
HA
KPA
PCR

93.
a.
b.
c.

Berikut ini pernyataan yang benar mengenai virus HIV/AIDS kecuali


Virus sitopatik diklasifikasikan dalam family retroviridae
Mempunyai dua protein utama envelope virus
Protein gp 120 terletak di transmembran dang p 41 disebelah luar

d. Protein gp 120 mempunyai afinitas tinggi terhadap CD4


e. Protein gp 41 bertanggung jawab dalam proses internalisasi dan adsorpsi
94.
a.
b.
c.
d.
e.

Manifestasi klinis HIV AIDS tahap kedua adalah


Infeksi klinis HIV AIDS tahap kedua adalah
Tahap ini berlangsung 6 minngu hingga beberapa bulan/tahun post inflamasi
Muncul gejala tidak spesifik
Penderita dapat melakukan aktifitas meskipun terganggu
Ditemukan berbagai jenis malignancy

95.
1.
2.
3.
4.
A
96.
a.
b.
c.
d.
e.

Terapi antiretroviral
Menurunkan angka kesakitan
Memperbaiki kualitas hidup
Mengembalikan status fungsi imun pada pasien dengan CD4 dibawah 300
Menekan kadar virus dalam plasma < 50 kopi/ml
Fase infeksi laten virus HIV KECUALI
Replikasi virus dalam limfosit
Pembentukan respon imun spesifik HIV
Virus tertangkap dalam sel dendritik follikuler
Penurunan jumlah virion dalam plasma.
Terjadinya infeksi sekunder

97.
a.
b.
c.
d.
e.

Pelepasan histamine pada reaksi alergi terjadi pada tahap


Tahap sensitisasi
Reaksi alergi fase cepat
Reaksi alergi fase lambat
A dan B benar
A B C benar

98.
a.
b.
c.
d.
e.

Criteria WHO untuk pemeriksaan CD4


Klinis stadium 4
Klinis stadium III dengan CD < 350
Klinis stadium I-II dengan CD < 200
A dan B benar
Semua jawaban benar

99.
a.
b.
c.
d.
e.

Fase aktivitas alergi type 1 kecuali


Peranan APC terhadap penangkapan allergen
Histamine akan merangsang reseptor saraf
Peningkatan kadar IgE
Pelapasan mediator kimia
Terjadi degranulasi

100.
Patomekanisme yang mungkin pada alergi makanan adalah :
a. HipersensitiVitas tipe I
b. HipersensitiVitas tipe III
c. HipersensitiVitas tipe IV

d. A C benar
e. Semua benar.

You might also like