Professional Documents
Culture Documents
a.
b.
c.
d.
Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Menteri
Keuangan
248/PMK.07/2010;
Nomor
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Memperhatikan
:
1. Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Induk Tahun Anggaran 2014
Satuan
Kerja
Direktorat
Jenderal
Tanaman Pangan Nomor : DIPA-018.030/AG/2014 Tanggal 5 Desember 2013.
2. Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Petikan Satuan Kerja Direktorat
Jenderal
Tanaman
Pangan
Tahun
Anggaran 2014
Nomor : SPDIPA018.03.1.238251/2013
Tanggal
5
Desember 2013.
M E M U T U S K A N:
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal . Januari 2014
DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Lampiran
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN
NOMOR : ......................... Tanggal ............................
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................
Hal
i
iii
iv
I.
PENDAHULUAN .........................................................................
14
14
15
16
II.
19
A. Strategi...................................................................................
19
20
27
27
28
28
30
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
31
32
33
34
34
37
39
48
50
50
52
56
I.
56
57
57
B. Operasionalisasi SL-PTT........................................................
58
59
A. Pembiayaan ..........................................................................
59
...................................................................................
61
71
73
75
X. PENUTUP .....................................................................................
77
LAMPIRAN .......................................................................................
79
ii
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas
dan Produksi Padi 2009-2013 (ARAM II BPS) ............................ 14
Tabel 2. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas
dan Produksi Jagung 2009-2013 (ARAM II BPS) ........................ 15
Tabel 3. Persentase Kenaikan Angka Sasaran 2014
Terhadap ARAM II Tahun 2013 .................................................. 16
Tabel 4. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Padi
Tahun 2014................................................................................. 20
Tabel 5. Upaya Pencapaian Sasaran Produksi Jagung
Tahun 2014................................................................................. 24
Tabel 6. Komponen PTT Padi Dasar......................................................... 28
Tabel 7. Komponen PTT Padi Pilihan ....................................................... 28
Tabel 8. Tipe, Kriteria dan Orientasi Pengembangan Kawasan
Sentra Produksi Tanaman Pangan ............................................. 38
Tabel 9. Batasan Pengembangan Kawasan Padi dan Jagung
Tahun 2014................................................................................. 39
Tabel 10. Plafon Stimulan/Bantuan Saprodi SL-PTT Padi
dan Jagung Tahun 2014 ............................................................. 53
iii
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.
36
Gambar 2.
40
Gambar 3.
41
Gambar 4.
43
Gambar 5.
44
Gambar 6.
44
iv
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1.
69
70
Lampiran 3.
71
Lampiran 4.
Lampiran 2.
Tahun 2014...................................................................
120
Lampiran 5.
123
Lampiran 6.
126
Lampiran 7.
127
Lampiran 8.
128
Lampiran 9.
130
131
132
133
134
135
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
I.
A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu
strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi pada masa
yang akan datang. Selain berperan sebagai sumber penghasil
devisa yang besar, juga merupakan sumber kehidupan bagi
sebagian besar penduduk Indonesia.
Salah satu strategi yang dilakukan dalam upaya memacu
peningkatan produksi dan produktivitas usahatani padi dan jagung
adalah dengan mengintegrasikan antar sektor dan antar wilayah
dalam pengembangan usaha pertanian.
Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di
Indonesia, telah memunculkan kerisauan akan terjadinya keadaan
rawan pangan di masa yang akan datang. Selain itu, dengan
semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan
masyarakat terjadi pula peningkatan konsumsi per-kapita untuk
berbagai
tambahan
jenis
pangan,
ketersediaan
akibatnya
pangan
Indonesia
guna
membutuhkan
mengimbangi
laju
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
2,
diupayakan
dapat
dicapai
untuk
memenuhi
Pelaksanaan
SL-PTT
sebagai
pendekatan
(SL-PTT)
pertumbuhan,
tetap
akan
pengembangan
difokuskan
dan
melalui
pemantapan
pola
dengan
sebagai
instrumen
stimulan,
serta
dukungan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Kawasan
pertumbuhan
produktivitasnya
masih
merupakan
daerah
di
produktivitas
bawah
yang
tingkat
rata-rata
misalnya
dengan
pergantian
varietas
atau
dan
penghayatan
3
langsung
(mengalami),
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
petani
mengembangkan
menjadi
lebih
usahataninya
terampil
dalam
serta
rangka
mampu
peningkatan
produksi
padi
dan
4
jagung.
Mengingat
tingginya
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
pola
pertumbuhan,
pengembangan
dan
padi
dan
jagung
melalui
pola
pertumbuhan,
skala
luas,
antara
Pusat,
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota.
c. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan
sikap petani guna mempercepat penerapan komponen
teknologi PTT padi dan jagung dalam usahataninya agar
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
pola
pertumbuhan,
pengembangan
dan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
C.
Terpadu (PTT)
adalah suatu
lokasi.
PTT
merupakan
inovasi
baru
untuk
assessment).
Komponen
teknologi
PTT
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
masih
di
bawah
produktivitas
rata-rata
berpeluang
untuk
ditingkatkan
misalnya
dengan
sudah
di
8
atas
rata-rata
produktivitas
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Terpadu (SL-
mengambil
keputusan
dan
menerapkan
sinergis
dan
berwawasan
lingkungan
sehingga
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
8. Pemandu
Pengamat
Lapangan
Organisme
(PL)
adalah
Penyuluh
Pengganggu
Pertanian,
Tanaman
(POPT),
koordinasi
dalam
rangka
mendukung
pengelolaan
usahatani
sehamparan
wilayah
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
dan
Pendampingan
oleh
Aparat
adalah
Badan
Litbang
Pertanian
guna
meningkatkan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Pengganggu
pendampingan
oleh
Tanaman)
Pengawas
adalah
OPT
dalam
kegiatan
rangka
Tanaman)
adalah
kegiatan
pendampingan
oleh
Non-Fokus
adalah
lokasi
peningkatan
12
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
untuk
meningkatkan
usaha
agribisnis
dan
mendukung
pelaksanaan
Program
13
Pembangunan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
TAHUN
LUAS PANEN
Ha
2009
12.883.576
2010
13.253.450
2011
2012
PRODUKTIVITAS
Ku/Ha
49,99
2,87
PRODUKSI
Ton
64.398.890
50,15
0,32
66.469.394
3,22
13.203.643 (0,38)
49,80
(0,70)
65.756.904 (1,07)
13.445.524
1,83
51,36
3,13
69.056.126
5,02
2013
13.769.913
Rata-Rata
2,41
1,68
51,46
0,20
0,74
70.866.571
2,62
2,45
14
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
TAHUN
LUAS PANEN
PRODUKTIVITAS
Ha
Ku/Ha
Ton
2009
4.160.659
2010
4.131.676
(0,70)
44,36
4,70
18.327.636
3,96
2011
3.864.692
(6,46)
45,65
2,91
17.643.250
(3,73)
2012
3.957.595
2,40
48,99
7,32
19.387.022
9,88
(2,53)
-1,82
47,99
(2,04)
3,22
18.510.435
(4,52)
1,40
2013
3.857.359
Rata-Rata
42,37
PRODUKSI
17.629.748
15
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
PADI
JAGUNG
ARAM II
2013
URAIAN
SASARAN
2014
14,25
14,86
4,31
13,77
14,31
3,92
Produktivitas (Ku/Ha)
51,46
53,50
3,96
70,87
76,57
8,04
3,99
4,46
11,68
3,86
4,15
7,51
Produktivitas (Ku/Ha)
47,99
50,16
4,52
18,51
20,82
12,48
lingkungan
strategis
diluar
sektor
pertanian
16
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Perubahan
Iklim
(DPI)
dan
serangan
organisme
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
masih
dapat
dikembangkan,
5).
Tersedianya
potensi
18
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
bio-hayati,
pengelolaan
pengairan
dan
perbaikan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
3. Pengamanan Produksi.
Pengamanan produksi dimaksudkan untuk mengurangi dampak
perubahan iklim seperti kebanjiran dan kekeringan serta
pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), dan
pengamanan kualitas produksi dari residu pestisida serta
mengurangi kehilangan hasil pada saat penanganan panen dan
pasca panen yang masih cukup besar.
4. Penyempurnaan Manajemen.
Manajemen yang telah ada dan berjalan saat ini perlu lebih
disempurnakan agar pelaksanaan program dapat berjalan sesuai
rencana.
Penyempurnaan
manajemen
tersebut
berupa
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
1. Peningkatan Produktivitas
a. Pertanaman Okt-Des 2013
b. Kegiatan SL-PTT 2013
c. Kegiatan SL-PTT 2014
d. Kegiatan SRI
e. GP3K
f. Pertanaman oleh Kadin dan Grup Solaria
g. Dukungan APBD
2. Perluasan Areal Tanam
a. Pencetakan Sawah Baru
b. Pemanfaatan Hasil Cetak Sawah 2013
c. Pengembangan Jaringan Irigasi
c. Optimasi Lahan
3 Swadaya Murni Petani (KKPE/KUR/Dukungan PPL Swadaya)
Luas Tanam
(Ha)
12.326.498
3.480.498
1.500.000
4.625.000
180.000
1.100.000
41.000
1.400.000
734.290
40.000
28.000
500.000
166.290
1.764.212
Sasaran Produksi
14.825.000
No.
Uraian
53,50
Produksi
(Ton)
57.082.438
17.228.465
7.837.500
16.564.438
1.145.700
6.792.500
198.835
7.315.000
1.090.241
25.000
70.000
738.531
256.710
18.395.040
76.567.719
a. Fokus utama peningkatan produktivitas padi melalui SLPTT berbasis kawasan adalah upaya pencapaian sasaran
produksi padi tahun 2014 yang difokuskan pada kegiatan
peningkatan produktivitas di kawasan areal tanam SL-PTT
padi seluas 4,625 juta ha, yang terdiri dari:
21
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
inbrida
sawah
seluas
72.950
ha
yang
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
pendampingan
dan
bimbingan
yang
baru,
pemanfaatan
hasil
cetak
sawah
2013,
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Antar
Pengembangan,
Kelembagaan
dan
Teknis,
Penyuluhan
Penelitian
Pertanian
dan
Dalam
24
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Luas Tanam
(Ha)
460.000
260.000
200.000
Uraian
1 Peningkatan Produktivitas
a. SLPTT
b. Swasta
2 Perluasan Areal
a. Optimalisasi dengan Dukungan Subsidi Benih
b. Pengembangan Areal Tanam (Pemerintah Daerah)
3 Swadaya Murni Petani
Jumlah
Produksi
(Ton PK)
2.558.540
1.605.500
953.040
603.000
500.000
103.000
572.850
475.000
97.850
50,16
50,16
50,16
2.873.416
2.382.600
490.816
3.400.354
3.141.069
49,00
15.390.643
4.463.354
4.150.919
50,16
20.822.599
25
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
pendampingan
dan
bimbingan
yang
stakeholders.
Upaya
ini
diperkirakan
mampu
perluasan
produktivitas
tinggi
penggunaan
disamping
benih
jagung
peningkatan
hibrida
pemupukan
di
lokasi-lokasi
sasaran,
3).
mendorong
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
27
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
tanaman
produksi
pangan
padi
dan
khususnya
jagung
dalam
melalui
mendorong
SL-PTT
telah
petani setempat.
28
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
mengatasi
masalah
tersebut,
berdasarkan
cara
ketiga
adalah
penyusunan
RUK
berdasarkan
kesepakatan kelompok.
4. Langkah keempat adalah penerapan PTT.
5. Langkah kelima adalah pengembangan/replikasi PTT ke petani
lainnya.
C. Komponen PTT Padi.
Komponen dasar/compulsory dan pilihan disesuaikan spesifik
wilayah setempat yang paling tepat diterapkan. Komponen teknologi
pilihan
dapat
menjadi
compulsory
29
apabila
hasil
KKP
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Padi sawah
tadah hujan
Padi rawa
lebak
Padi gogo
Varietas moderen
(VUB, PH, PTB)
Varietas moderen
(VUB, PTB)
Pergiliran varietas
(VUB, PTB)
Varietas moderen
(VUB, PTB)
Benih bermutu
dan sehat
Pengaturan cara
tanam (jajar legowo)
Pengelolaan hara
P dan K berdasar
PUTS
Pemberian bahan
organik
Pemupukan N
granul, P dan K
berdasarkan PUTS
Pemupukan
berimbang dan efisien
menggunakan BWD
dan PUTS/petak
omisi/Permentan No.
40/2007
Pemberian bahan
organik
Pemupukan
berdasar status
kesuburan tanah
Pengendalian
gulma terpadu
Konservasi tanah
dan air
Bahan organik/pupuk
kandang/amelioran**
Umur bibit
Pengolahan tanah yang
baik
(pengairan berselang)
Pupuk cair (PPC, ppk
organik, pupuk biohayati)/ZPT, pupuk
mikro)
Penanganan panen dan
pasca panen
Padi sawah
tadah hujan
Padi gogo
Pengelolaan tanaman
Pengelolaan tanaman
Pengelolaan tanaman
*: Komponen teknologi pilihan dapat menjadi compulsory apabila hasil KKP memprioritaskan
komponen teknologi yang dimaksud menjadi keharusan untuk pemecahan masalah utama suatu
wilayah, demikian pula sebaliknya bagi komponen teknologi dasar.
**: Prioritas
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
pertumbuhan
yang
baik
dan
meningkatkan
32
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
atau
Pengendalian
penurunan
dilakukan
produksi
berdasarkan
akibat
prinsip
serangan
dan
OPT.
strategi
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
komponen
teknologi
dan
aspek
lingkungan
dapat
34
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
mengaplikasikan
teknologi
secara
benar
sehingga
dibentuk
berdasarkan
hamparan,
atau
lokasi
lahan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
37
Draft
38
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
orientasi
pengembangan
serta
batasan
39
pengembangan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
TIPE KAWASAN
PERTUMBUHAN
PENGEMBANGAN
ORIENTASI PENGUATAN
- PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
- PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PEMANTAPAN
Keterangan:
1. Pemerintah memiliki keterbatasan anggaran
2. Sasaran pembangunan yang ditargetkan adalah peningkatan produksi dan peningkatan
pendapatan.
3. Pada setiap kawasan, diperlukan dukungan setiap Eselon I mengacu target orientasi.
40
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Komoditi
PADI
Faktor Pertimbangan
Kawasan
Baku Lahan
Jenis Lahan
1 Lahan Sawah
2 Lahan Kering
JAGUNG
Baku Lahan
Lahan Sawah/Lahan
Kering
Luasan 1
Kawasan (Ha)
1,000
1,000
1,000
500
- Pasang Surut
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
Catatan :
1. Faktor pertimbangan baku lahan sangat diperhatikan
2. Alokasi jenis model kawasan agar memperhatikan tingkat produktivitas,
indeks pertanaman, dan pengembangan jaringan irigasi.
3. Apabila ada lahan yang dapat diperluas lagi maka akan dilakukan melalui
instrumen Cadangan Benih Nasional (CBN).
4. Dukungan dari Eselon 1 lain terutama Ditjen PSP, PPHP, Badan Litbang,
dan BPPSDMP diletakkan sesuai dengan kebutuhan komponen dan
permasalahan yang ada.
C. Kriteria Kawasan.
Luas 1 (satu) kawasan 1.000 ha diutamakan dalam 1 (satu) desa
dalam satu kecamatan dan penuhi terlebih dahulu areal dalam 1
(satu) desa dalam satu kecamatan tersebut. Namun apabila areal di
41
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
seluas
1.000
ha
terpenuhi. Untuk
lebih
jelasnya
dikemukakan padaKRITERIA
Gambar 2KAWASAN
berikut.
1.000 HA
KABUPATEN A
Kecamatan A
Kecamatan B
Desa A
1000 ha/
desa
Alt 3
Desa
1000 ha
A
Alt 1
Desa A
Desa B
800 ha
200
Alt 2 ha
Desa B
42
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
SL
LL
...
Keterangan :
: 1 Ha LL Laboratorium Lapang /25 Ha SL
1. Pada setiap 25 ha dalam kawasan 1.000 ha dilaksanakan 1 unit LL
seluas 1 ha, sehingga jumlah LL dalam 1000 ha terdapat sebanyak 40
unit LL (40 Ha LL).
2. Pertemuan kelompok dilaksanakan pada areal LL dalam hamparan/
kawasan 25 ha
Gambar 3. Laboratorium Lapangan (LL)
43
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
pula
dengan
komoditi
yang
akan
diusahakan
diletakkan
pada
44
Satker
Dinas
Pertanian
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
45
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
FOKUS KEGITAN
PENAMBAHAN
PRODUKSI
Pendampingan oleh
Penyuluh Pertanian,
Peneliti, POPT, PBT, dan
Aparat
40 Unit LL
(1 Unit/1 Ha)
KAWASAN PENGEMBANGAN1.000 HA
40 UNIT SL
(1 Unit / 24 Ha)
Pendampingan oleh
Penyuluh Pertanian,
Peneliti, POPT, PBT, Aparat
40 Unit LL
(1 Unit/1 Ha)
46
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
FOKUS KEGITAN
PENAMBAHAN
PRODUKSI
Pertemuan Kelompok
Pendampingan oleh
Penyuluh Pertanian,
Peneliti, POPT, PBT, dan
Aparat
40 Unit LL
(1 Unit/1 Ha)
lainnya.
Hal
ini
dimaksudkan
agar
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
dan
kondisi
lapangan
maupun
administrasi
tidak
lokasi;
dan
Aparat
(TNI-AD
beserta
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
melalui
Surat
Keputusan
Kepala
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Pertanian.
Pendampingan dan pengawalan oleh petugas dinas dan aparat,
dilakukan pula pada seluruh areal tanam/panen SL-PTT termasuk
LL dan pertanaman Reguler (Non SL-PTT) melalui Gerakan
Pengembangan Kawasan Padi dan Jagung yang anggarannya
diletakkan pada Satker Dinas Pertanian Provinsi. Selanjutnya
Posko P2BN pada setiap tingkatan (Kabupaten/Kota dan Provinsi)
harus lebih diaktifkan guna melakukan koordinasi dan sinergi
dengan berbagai pihak dan instansi terkait untuk turun bersama
memantau
kondisi di lapangan,
menggerakkan
percepatan
49
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
langkah-langkah
selanjutnya
dalam
telah
melaksanakan
pembinaan,
pengawalan
dan
areal
sesuai
dengan
ketentuan
batasan
kawasan,
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
hujan,
lahan
kering
dan
pasang
surut
yang
dan
melakukan
Dinas
Pertanian
identifikasi
Kabupaten/Kota
lokasi-lokasi
yang
harus
produktivitas
SL-PTT,
diusahakan
agar
berada
dalam
satu
51
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
respons
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
tersebut
masih
aktif
dan
mempunyai
namun
dapat
kelompoktani
(Gapoktan).
pula
Jika
rekening
gabungan
menggunakan
rekening
mengembalikan
dana
apabila
tidak
sesuai
lainnya,
bilamana
bantuan
Pemerintah
Pusat
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
G. Bantuan SL-PTT.
Guna mendukung pelaksanaan SL-PTT padi inbrida sawah, padi
pasang surut, padi rawa lebak, padi hibrida, padi inbrida lahan
kering, jagung hibrida dan jagung komposit, sebagai stimulan
direncanakan mendapat sarana produksi (pupuk urea, pupuk NPK,
pupuk organik, kapur pertanian, herbisida), sedangkan pertemuan
kelompoktani, insentif/bantuan transport bagi petugas pendamping
(petugas dinas dan aparat) dan papan nama diberikan pada setiap
25 ha dalam kawasan 1.000 ha baik kawasan pertumbuhan,
pengembangan dan pemantapan.
Adapun plafon bantuan saprodi secara rinci sebagai berikut :
1. Areal Laboratorium Lapangan (LL) pada kawasan pertumbuhan,
pengembangan, dan pemantapan mendapatkan bantuan saprodi
(urea, NPK, pupuk organik, herbisida dan kapur pertanian).
2. Areal
SL
di
luar
LL
pada
kawasan
pertumbuhan
dan
pada
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
dosis
pemupukan
disesuaikan
dengan
rekomendasi
melalui
sumber
pembiayaan
dari
swadaya
petani/
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
No
Areal (Ha)
b. Padi Hibrida
298.800
2.918
1.414
1.059
SL
70.032
TOTAL
72.950
LL
3.760
1.324
1.119
SL
90.240
TOTAL
94.000
LL
1.040
1.324
SL
24.960
829
TOTAL
26.000
LL
4.234
1.414
SL
101.616
1.059
TOTAL
105.850
11.360
1.344,90
SL
272.640
762,40
TOTAL
284.000
LL
8.000
1.402,40
SL
192.000
762,40
TOTAL
200.000
LL
4.328
1.344,90
SL
103.872
762,40
TOTAL
108.200
3.734.000
LL
145.280
1.276,60
SL
3.486.720
21,60
TOTAL
3.632.000
LL
SL
TOTAL
TOTAL I
592.200
LL
3 Kawasan Pemantapan
a. Padi Inbrida Sawah
Instrumen Stimulan
LL
2 Kawasan Pengembangan
a. Padi Inbrida Sawah
Biaya (Rp
000/ha)
4.080
1.276,60
97.920
21,60
102.000
4.625.000
56
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Uraian
No
Areal (Ha)
b. Jagung Komposit
360
1.664
SL
8.640
364
TOTAL
9.000
LL
1.828
1.664
SL
43.872
364
TOTAL
45.700
6.812
1.042
SL
163.488
257
TOTAL
170.300
35.000
LL
1.400
716,60
SL
33.600
21,60
TOTAL
35.000
260.000
TOTAL II
TOTAL I + II
170.300
LL
3 Kawasan Pemantapan
a. Jagung Hibrida
Instrumen Stimulan
54.700
LL
2 Kawasan Pengembangan
a. Jagung Hibrida
Biaya (Rp
000/ha)
4.885.000
Khusus untuk padi lahan kering/gogo, padi pasang surut dan padi
rawa lebak apabila benih varietas unggul bermutu tidak tersedia,
maka dapat menggunakan varietas unggul lokal yang telah
beradaptasi dengan baik dan ditanam oleh petani di wilayah
tersebut dan sumber pembiayaannya berasal dari swadaya petani
pelaksana SL-PTT. Penggunaan varietas tersebut disetujui oleh
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Selanjutnya dilaporkan
kepada
Kepala
Dinas
Pertanian
Provinsi
untuk
kemudian
57
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
minimal
kali
pertemuan,
pada
kawasan
dan tidak
yang
disusun/dibuat
oleh
Kepala
Dinas
Pertanian
58
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
A. Pengorganisasian SL-PTT.
Agar pelaksanaan SL-PTT terkoordinasi dan terpadu mulai dari
kelompoktani, kabupaten, provinsi sampai ke tingkat pusat maka
perlu dibentuk tim pengendali tingkat pusat, tim pembina tingkat
provinsi, tim pelaksana tingkat kabupaten/kota serta tim pelaksana
tingkat kecamatan.
Tim pengendali tingkat pusat, ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Tim pembina tingkat provinsi
ditetapkan
dengan
Surat
Keputusan
Gubernur/Kepala
Dinas
pembina
tingkat
provinsi
serta
tim
pelaksana
tingkat
(POSKO)
mulai
dari
tingkat
desa,
kecamatan,
Tata
Hubungan
Kerja
Antar
Kelembagaan
Teknis,
59
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
B. Operasionalisasi SL-PTT.
Tim Pengendali Pusat melakukan koordinasi dan sinergisitas
program dan kegiatan antar instansi terkait untuk kelancaran
pelaksanaan SL-PTT.
Tim
Pembina
Tingkat
Provinsi
melakukan
koordinasi
dan
pelaksanaan
SL-PTT
dengan
mengorganisir
dan
dalam
melaksanakan
SL-PTT
sesuai
sasaran.
dan
pelaporan
serta
evaluasi.
Tim
Pelaksana
60
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
VII.
A. Pembiayaan.
Sumber pembiayaan pelaksanaan SL-PTT padi dan jagung tahun
2014 berasal dari APBN yang dialokasikan pada Belanja Bantuan
Sosial untuk pemberdayaan sosial (Akun 573111).
Adapun tujuan dari pemberian bantuan sosial tersebut adalah
sebagai upaya meningkatkan kemampuan kelompoktani padi dan
jagung dalam mengelola dan mengembangkan usahataninya secara
mandiri dan berkelanjutan.
Proses pemberdayaan difasilitasi oleh aparat Provinsi/Kabupaten/
Kota dengan menciptakan iklim
sendiri,
serta
mampu
mengembangkan
dan
guna
menggali
potensi
yang
dimiliki
oleh
masyarakat/pelaku agribisnis.
Kemandirian dapat terwujud apabila kelompok/gabungan kelompok/
lembaga
bersama
anggotanya
mampu
mengembangkan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
kelompok/gabungan
kelompok/lembaga
dalam
pemberdayaan
menumbuhkan
kelompok
kesadaran
dilakukan
kelompok/gabungan
dengan
kelompok/
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
mulai
di
tingkat
Pusat,
Provinsi
dan
Belanja
Bantuan
Sosial
Kementerian
wilayah.
Dalam
rangka
penerapan
prinsip
pengarusutamaan
63
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
desa/kelompok.
Sosialisasi
di
tingkat
menjelaskan
hak,
kewajiban,
sanksi,
dan
calon
petani/kelompok
tani/gapoktan/lembaga,
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
a. Kriteria
umum
calon
petani/kelompok
tani/
memiliki
nama
kelompok,
nama
ketua
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Kementerian
Pertanian
sesuai
dengan
kebutuhan
CP/CL
secara
umum
meliputi
seleksi
Bagi
CP/CL
yang
lulus
seleksi
seleksi
aspek
teknis
dengan
cara
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Teknis
mengusulkan
kepada
Kepala
tersebut,
Bupati/Walikota
atau
Kepala
67
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Kelompok
(RUK)
sebagai
dasar
untuk
pengajuan
dana
Belanja
Bantuan
Sosial
tani/lembaga
disahkan/ditandatangani
ketua
terpilih
dan
kelompok/lembaga
pada
Bank
Pemerintah
Terdekat
dan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
selanjutnya mengajukan
RUK
rekening
a.n.
petani/ketua
kelompok
tani/lembaga;
5) Nama Bank Pemerintah terdekat; dan
6) Jumlah dana dan susunan keanggotaan kelompok
tani.
69
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
dan
diketahui/disetujui
oleh
PPK
perjanjian
kelompok
kerjasama
sasaran
antara
tentang
PPK
dengan
pemanfaatan
dana
menguji
Membayar
dan
menerbitkan
Langsung
Surat
(SPM-LS),
Perintah
selanjutnya
Untuk
bantuan
praktek
siswa
Sekolah
70
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
pencairan
dana
Belanja
Bantuan
Sosial
tani/gapoktan/lembaga
terpilih
berhak
tani/gapoktan/lembaga
terpilih
berhak
secara
transparan
dan
memperhatikan
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
transaksi
kelompok
dibukukan
secara
sederhana;
b. bukti/kuitansi pembelian disimpan;
c. bukti serah terima hasil pembelian kepada anggota
kelompok dibukukan;
d. Ketua kelompok tani terpilih wajib membuat laporan rutin
penggunaan dana Belanja Bantuan Sosial kepada PPK;
e. seluruh aset kelompok dirawat dan dikelola dengan baik;
f. dana Belanja Bantuan Sosial digunakan untuk usaha
produktif
sehingga
diperoleh
keuntungan
yang
memadai; dan
g. sebagian dari keuntungan kelompok dimanfaatkan untuk
pemupukan modal, memperluas dan memperbesar
skala usaha, mengembangkan unit usaha pertanian
yang potensial serta memperkuat kelembagaan yang
ada.
72
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Ketua
Kelompoktani,
Bendahara
Kelompoktani
dan
73
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
74
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
75
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
dan
pendampingan
dilaksanakan
secara
melakukan
koordinasi,
supervisi,
pembinaan
dan
di
tingkat
lapangan/kelompoktani
pelaksana
SL-PTT
76
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
77
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
Monitoring.
Kegiatan monitoring dilaksanakan secara periodik mulai dari
persiapan sampai dengan panen oleh petugas Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota sebagaimana terlihat dalam rencana jadwal
pelaksanaan
pada
Lampiran
9.
Monitoring
meliputi
Evaluasi.
Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh petugas Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota setelah seluruh rangkaian kegiatan dalam SLPTT
selesai
sebagaimana
terlihat
dalam
rencana
jadwal
Pelaporan.
Kegiatan
pelaporan
dilaksanakan
oleh
petugas
provinsi,
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
terlihat dalam format laporan (Lampiran 10, 11, 12, 13 dan 14).
Laporan akhir memuat hasil evaluasi, kesimpulan, saran serta
data dukung lainnya dll. Laporan ke pusat disampaikan ke
Direktorat Budidaya Serealia Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12520; Telp. (021) 7806262 ; Faximile (021)
7802930 ;email. serealiapangan@yahoo.com.
Kinerja penyampaian laporan akan dijadikan salah satu dasar
penentuan anggaran Tahun 2015 sebagai penerapan azas reward
and punishment.
79
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
X. PENUTUP
Peningkatan produktivitas padi dan jagung melalui peningkatan kualitas
SL-PTT dengan pola pertumbuhan, pengembangan dan pemantapan
melalui pendekatan kawasan skala luas, merupakan salah satu
terobosan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih
besar dalam pencapaian sasaran produksi padi dan jagung nasional.
SL-PTT akan berhasil meningkatkan produksi dan pendapatan petani
apabila didukung oleh semua pihak termasuk pemangku kepentingan
baik hulu, onfarm maupun hilir serta terciptanya koordinasi pelaksanaan
SL-PTT yang sinkron dan sinergis pada setiap tingkat pemerintahan
mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai tingkat
Desa.
Untuk itu diperlukan niat tulus dari seluruh stakeholders, pola gerakan
yang seiring seirama terpadu terkoordinasi terpantau mulai dari pusat
sampai lapangan, upaya dan dukungan yang luar biasa karena sasaran
yang diminta luar biasa, dari seluruh pelaku usaha, pemangku
kepentingan dan masyarakat tani, kecepatan pengambilan keputusan
dalam menyelesaikan masalah dan komitmen seluruh pemangku
kepentingan.
Peran Gubernur dan Bupati/Walikota sangat besar dalam mendukung
setiap kegiatan pembangunan tanaman pangan di daerah termasuk SLPTT dan P2BN. Untuk itu Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala
Dinas
Kabupaten/Kota
diharapkan
berupaya
meyakinkan
80
Draft
PEDNIS SL-PTT PADI DAN JAGUNG 2014
- o00o -
81
Lampiran 1
Provinsi
ACEH
SUMUT
SUMBAR
RIAU
KEP RIAU
JAMBI
SUMSEL
BABEL
BENGKULU
LAMPUNG
DKI JAKART A
JABAR
BANT EN
JAT ENG
DI YOGYA
JAT IM
BALI
NT B
NT T
KALBAR
KALT ENG
KALSEL
KALT IM
SULUT
GORONT ALO
SULT ENG
SULSEL
SULBAR
SULT RA
MALUKU
MALUKU UT ARA
PAPUA
PAPUA BARAT
Jumlah
Luas Tanam
(Ha)
Luas Panen
(Ha)
Provitas
(Ku/Ha)
Produksi
(Ton)
469.267
855.852
543.128
175.154
573
172.145
896.463
14.619
157.110
683.118
2.039
2.109.376
423.700
1.877.129
161.719
2.139.177
157.325
462.391
232.296
512.827
256.523
532.770
162.822
140.824
69.044
258.423
1.014.091
99.125
141.088
24.077
19.877
49.509
11.418
452.998
800.179
524.298
169.082
553
166.177
865.383
14.113
153.663
659.434
1.938
2.036.243
409.010
1.812.049
156.113
2.065.011
151.871
446.360
224.242
495.047
267.629
514.299
157.177
135.941
66.651
249.495
978.932
95.688
136.196
27.242
19.188
47.793
11.022
48,57
51,03
51,30
38,46
38,56
45,60
46,20
30,77
43,40
52,18
60,28
61,39
55,35
60,53
59,78
62,76
60,13
52,25
34,80
34,75
31,58
42,78
42,96
50,89
53,55
47,26
53,36
48,00
43,47
44,25
39,91
39,35
40,38
2.200.000
4.082.997
2.689.480
650.355
2.133
757.795
3.998.098
43.426
666.893
3.440.676
11.682
12.500.000
2.264.053
10.968.337
933.308
12.959.142
913.248
2.332.381
780.384
1.720.452
845.180
2.200.000
675.221
691.826
356.931
1.179.213
5.223.417
459.310
592.110
120.538
76.569
188.060
44.504
14.825.000
14.311.014
53,50
76.567.719
82
Lampiran 2
PROVINSI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
BABEL
KEPRI
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
BANTEN
BALI
NTB
NTT
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA BARAT
PAPUA
INDONESIA
L. TANAM
(HA)
53.416
281.684
80.798
16.534
12.056
32.025
33.015
399.961
3.003
557
21
173.066
619.672
81.900
1.359.872
10.175
26.409
132.857
267.362
50.925
5.618
24.717
6.694
137.046
49.387
355.215
35.175
154.337
27.294
11.266
14.179
2.678
4.444
4.463.354
83
L.PANEN
PRODUKTIVITAS
(HA)
(KU/HA)
49.677
37,84
261.966
53,38
75.142
64,73
15.377
28,33
11.212
44,16
29.783
39,20
30.704
39,55
371.964
48,66
2.793
37,65
518
26,07
20
27,41
160.952
68,46
576.295
52,67
76.167
53,14
1.264.681
54,06
9.462
32,37
24.560
35,06
123.557
47,34
248.646
32,06
47.360
47,95
5.225
31,50
22.987
49,91
6.225
24,98
127.453
40,61
45.930
38,74
330.350
49,43
32.713
25,91
143.534
51,05
25.383
45,47
10.477
38,90
13.187
23,42
2.490
17,47
4.133
18,10
4.150.919
50,16
PRODUKSI
(TON)
187.960
1.398.470
486.415
43.557
49.516
116.757
121.435
1.810.046
10.516
1.349
54
1.101.943
3.035.091
404.779
6.837.495
30.631
86.100
584.933
797.097
227.099
16.458
114.722
15.548
517.556
177.911
1.632.771
84.759
732.736
115.423
40.756
30.887
4.350
7.480
20.822.599
Uraian
Areal (Ha)
298.800
72.950
94.000
592.200
284.000
- Padi Hibrida
200.000
108.200
3.734.000
3.632.000
26.000
105.850
102.000
4.625.000
54.700
- Jagung Hibrida
9.000
- Jagung Komposit
45.700
b. Kawasan Pengembangan
- Jagung Hibrida
170.300
170.300
c. Kawasan Pemantapan
35.000
- Jagung Hibrida
35.000
84
260.000
Lampiran 3
NASIONAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
ACEH
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
BALI
NTB
NTT
MALUKU
PAPUA
MALUKU UTARA
BANTEN
BANGKA BELITUNG
GORONTALO
KEP.RIAU
PAPUA BARAT
SULAWESI BARAT
56
94.000
17
-
26.000
-
14
-
78
-
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
(Ha)
Kab
298.800
-
141
-
2.000
2.000
2
2
7.000
-
6
-
9.000
2.000
7
2
2.000
6.000
2.000
1.000
2.000
3.000
8.000
500
2.000
2.000
2.000
18.950
9.000
1.000
5.500
4.000
2
6
2
1
1
3
6
1
2
2
2
10
5
1
4
4
3.000
9.000
17.000
4.000
41.000
6.000
13.000
1.000
-
2
2
3
2
3
2
2
1
-
3.000
8.000
4.000
2.000
9.000
-
2
4
3
1
4
-
9.000
1.000
21.000
16.000
4.000
31.000
3.400
3.400
4.300
1.000
750
4.000
8
1
7
9
3
16
5
6
8
1
4
4
2.000
9.000
14.000
25.000
9.000
8.000
1.000
63.000
26.000
25.000
12.000
500
3.000
2.000
2.000
31.000
3.400
22.350
13.300
2.000
6.250
8.000
2
7
6
7
8
4
1
10
10
8
7
1
3
2
2
16
5
14
8
1
6
4
85
NASIONAL
1
2
ACEH
SUMATERA UTARA
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
BALI
NTB
NTT
MALUKU
PAPUA
MALUKU UTARA
BANTEN
BANGKA BELITUNG
GORONTALO
KEP.RIAU
PAPUA BARAT
SULAWESI BARAT
190
-
200.000
-
117
-
108.200
-
58
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
(Ha)
Kab
(Ha)
592.200
235
Kab
3.632.000
-
345
-
Kab
102.000
-
44
-
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
(Ha)
TOTAL PADI
Kab
3.734.000
-
(Ha)
Kab
347
4.625.000
396
-
12.000
9.000
7
9
12.000
7.000
11
7
24.000
16.000
11
11
212.000
206.000
21
22
5.000
-
1
-
217.000
206.000
21
22
250.000
224.000
21
22
10.000
6.000
6.000
39.000
6.000
10.000
12.000
7.000
4.000
42.000
4.000
7.000
6.000
3.000
6.000
2.000
37.000
6.000
3.000
5.000
10.500
13.500
7.000
4.000
7.000
6
6
6
14
6
10
12
5
4
21
3
7
5
3
6
2
14
5
3
5
11
5
6
4
5
4.000
9.000
18.000
8.000
4.000
45.000
2.000
7.000
71.000
7.000
4.000
2.000
-
3
9
14
8
3
26
2
7
15
6
4
2
-
3.000
11.000
12.000
5.000
19.800
7.000
40.000
6.000
4.400
-
2
4
5
5
10
7
16
4
5
-
13.000
17.000
18.000
43.000
6.000
19.000
35.000
15.000
8.000
87.000
6.000
7.000
25.800
3.000
20.000
2.000
148.000
12.000
3.000
12.000
14.500
13.500
9.000
8.400
7.000
6
8
8
14
6
11
15
11
4
27
5
7
11
3
8
2
18
7
3
6
12
5
6
5
5
124.000
58.000
62.000
205.000
56.000
169.000
413.000
359.000
48.000
367.000
89.000
28.000
127.000
39.000
50.000
108.000
281.000
74.000
12.000
196.000
85.500
170.000
6.000
31.500
56.000
14
10
11
13
10
13
21
29
4
28
13
10
11
10
10
8
22
10
8
10
16
5
4
6
6
4.000
14.000
11.000
12.000
25.000
16.000
3.000
5.000
5.000
2.000
4
8
7
6
1
7
3
3
4
-
124.000
58.000
62.000
209.000
56.000
183.000
424.000
371.000
73.000
383.000
89.000
28.000
127.000
39.000
50.000
111.000
281.000
74.000
12.000
201.000
85.500
175.000
6.000
31.500
58.000
14
10
11
13
10
13
21
29
4
29
13
10
11
10
10
9
22
10
8
10
16
5
4
6
6
139.000
84.000
94.000
277.000
71.000
210.000
459.000
386.000
82.000
470.000
158.000
61.000
177.800
54.000
70.500
116.000
431.000
86.000
15.000
215.000
131.000
16.900
22.350
13.300
184.000
8.000
39.900
6.250
73.000
14
10
11
15
10
13
21
29
4
29
13
13
11
11
11
9
22
11
9
10
19
8
14
8
6
4
6
6
6
86
SLPTT JAGUNG
HIBRIDA
(Ha)
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
SLPTT JAGUNG
KOMPOSIT
Kab
(Ha)
Kab
(Ha)
Kab
SL-PTT JAGUNG
KAWASAN
PENGEMBANGAN
SL-PTT JAGUNG
KAWASAN
PEMANTAPAN
SLPTT JAGUNG
HIBRIDA
SLPTT JAGUNG
HIBRIDA
(Ha)
Kab
(Ha)
TOTAL JAGUNG
Kab
(Ha)
Kab
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
Kab
NASIONAL
9.000
45.700
64
54.700
72
170.300
139
35.000
29
260.000
201
401
1
2
ACEH
SUMATERA UTARA
1.000
-
1
-
1.000
-
1
-
10.000
2.000
6
2
2.000
-
13.000
2.000
6
2
21
22
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
LAMPUNG
DKI JAKARTA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
BALI
NTB
NTT
MALUKU
PAPUA
MALUKU UTARA
BANTEN
BANGKA BELITUNG
GORONTALO
KEP.RIAU
PAPUA BARAT
SULAWESI BARAT
1.000
1.000
3.000
2.000
1.000
-
1
1
3
2
1
-
1.000
3.000
4.000
5.000
4.000
1.000
2.000
13.000
3.000
1.000
3.000
1.000
4.000
700
-
1
3
4
5
3
1
2
12
3
10
8
1
4
7
-
1.000
1.000
3.000
4.000
1.000
5.000
4.000
4.000
2.000
13.000
5.000
1.000
3.000
2.000
4.000
700
-
1
1
3
4
1
5
3
3
2
12
4
10
8
2
1
4
7
-
7.000
5.000
8.000
3.000
7.000
3.000
20.000
3.000
24.000
5.000
1.000
3.000
1.000
12.400
20.000
17.000
2.000
8.000
1.000
2.000
1.900
4.000
7
4
6
3
5
2
17
3
22
5
1
3
1
8
10
16
2
7
1
2
2
4
1.000
5.000
5.000
2.000
1.000
5.000
1.000
4.000
3.000
6.000
-
1
5
5
2
1
5
1
4
2
3
-
7.000
1.000
6.000
9.000
3.000
7.000
8.000
28.000
5.000
28.000
6.000
1.000
4.000
1.000
22.400
25.000
21.000
9.000
16.000
13.000
6.000
1.000
3.000
4.000
5.900
700
4.000
7
1
4
6
3
6
7
22
4
22
6
1
3
1
8
10
17
4
8
12
4
10
8
3
5
7
4
14
10
11
15
10
13
21
29
4
29
13
13
11
11
11
10
22
11
9
10
19
8
15
8
6
4
6
9
6
87
NASIONAL
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
ACEH
Kab. Aceh Barat
Kab. Aceh Besar
Kab. Aceh Selatan
Kab. Aceh Singkil
Kab. Aceh Tengah
Kab. Aceh Tenggara
Kab. Aceh Timur
Kab. Aceh Utara
Kab. Bireuen
Kab. Aceh Pidie
Kab. Simeuleu
Kab. Gayo Lues
Kab. Aceh Barat Daya
Kab. Aceh Jaya
Kab. Nagan Raya
Kab. Aceh Tamiang
Kab. Bener Meriah
Kab. Pidie Jaya
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Kota Sibulussalam
Kota Meulaboh
LL (Ha)
(Ha)
Kab SL(Ha)
LL (Ha)
(Ha)
Kab SL(Ha)
70.032
2.918
72.950
56
90.240
3.760
94.000
1.920
960
960
-
80
40
40
-
2.000
1.000
1.000
-
2
1
1
-
88
17 24.960
LL (Ha)
(Ha)
Kab SL(Ha)
1.040
26.000
14 101.616
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
6.720
960
960
1.920
960
960
960
-
LL (Ha)
(Ha)
Kab
(Ha)
Kab
4.234
105.850
78
298.800
181
280
40
40
80
40
40
40
-
7.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
-
6
1
1
1
1
1
1
-
9.000
2.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
7
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
ACEH
Kab. Aceh Barat
Kab. Aceh Besar
Kab. Aceh Selatan
Kab. Aceh Singkil
Kab. Aceh Tengah
Kab. Aceh Tenggara
Kab. Aceh Timur
Kab. Aceh Utara
Kab. Bireuen
Kab. Aceh Pidie
Kab. Simeuleu
Kab. Gayo Lues
Kab. Aceh Barat Daya
Kab. Aceh Jaya
Kab. Nagan Raya
Kab. Aceh Tamiang
Kab. Bener Meriah
Kab. Pidie Jaya
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Kota Sibulussalam
Kota Meulaboh
LL (Ha)
(Ha)
Kab
LL (Ha)
272.640
11.360
284.000
190
192.000
8.000
11.520
1.920
960
1.920
1.920
1.920
960
1.920
-
480
80
40
80
80
80
40
80
-
12.000
2.000
1.000
2.000
2.000
2.000
1.000
2.000
-
7
1
1
1
1
1
1
1
-
11.520
960
960
960
960
1.920
960
960
960
960
960
960
-
480
40
40
40
40
80
40
40
40
40
40
40
-
89
(Ha)
Kab SL(Ha)
LL (Ha)
12.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
Kab
4.328
108.200
(Ha)
(Ha)
Kab
58
592.200
235
24.000
1.000
3.000
1.000
2.000
4.000
3.000
3.000
1.000
2.000
3.000
1.000
-
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
ACEH
Kab. Aceh Barat
Kab. Aceh Besar
Kab. Aceh Selatan
Kab. Aceh Singkil
Kab. Aceh Tengah
Kab. Aceh Tenggara
Kab. Aceh Timur
Kab. Aceh Utara
Kab. Bireuen
Kab. Aceh Pidie
Kab. Simeuleu
Kab. Gayo Lues
Kab. Aceh Barat Daya
Kab. Aceh Jaya
Kab. Nagan Raya
Kab. Aceh Tamiang
Kab. Bener Meriah
Kab. Pidie Jaya
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Kota Sibulussalam
Kota Meulaboh
LL (Ha)
3.486.720 145.280
203.520
6.720
16.320
13.440
2.880
1.920
11.520
23.040
26.880
17.280
24.960
2.880
4.800
11.520
3.840
13.440
10.560
1.920
5.760
960
960
1.920
-
8.480
280
680
560
120
80
480
960
1.120
720
1.040
120
200
480
160
560
440
80
240
40
40
80
-
(Ha)
SL(Ha)
LL (Ha)
(Ha)
Kab
(Ha)
Kab
TOTAL PADI
(Ha)
Kab
3.632.000
345
97.920
4.080
102.000
44
3.734.000
347
4.625.000
396
212.000
7.000
17.000
14.000
3.000
2.000
12.000
24.000
28.000
18.000
26.000
3.000
5.000
12.000
4.000
14.000
11.000
2.000
6.000
1.000
1.000
2.000
-
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
4.800
4.800
-
200
200
-
5.000
5.000
-
1
1
-
217.000
7.000
17.000
14.000
3.000
2.000
12.000
29.000
28.000
18.000
26.000
3.000
5.000
12.000
4.000
14.000
11.000
2.000
6.000
1.000
1.000
2.000
-
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
250.000
9.000
18.000
17.000
3.000
2.000
14.000
33.000
32.000
21.000
30.000
4.000
5.000
12.000
5.000
17.000
14.000
2.000
8.000
1.000
1.000
2.000
-
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
90
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
8.640
LL (Ha)
360
(Ha)
9.000
SL(Ha)
10
LL (Ha)
43.872
1.828
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
ACEH
Kab. Aceh Barat
Kab. Aceh Besar
Kab. Aceh Selatan
Kab. Aceh Singkil
Kab. Aceh Tengah
Kab. Aceh Tenggara
Kab. Aceh Timur
Kab. Aceh Utara
Kab. Bireuen
Kab. Aceh Pidie
Kab. Simeuleu
Kab. Gayo Lues
Kab. Aceh Barat Daya
Kab. Aceh Jaya
Kab. Nagan Raya
Kab. Aceh Tamiang
Kab. Bener Meriah
Kab. Pidie Jaya
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Kota Sibulussalam
Kota Meulaboh
960
960
-
40
40
-
1.000
1.000
-
91
(Ha)
Kab
45.700
(Ha)
Kab
64
54.700
72
1.000
1.000
-
1
1
-
1
1
-
NO.
SL(Ha)
NASIONAL
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
JUMLAH
KAB
TOTAL JAGUNG
PELAKSAN
A SL-PTT
ACEH
Kab. Aceh Barat
Kab. Aceh Besar
Kab. Aceh Selatan
Kab. Aceh Singkil
Kab. Aceh Tengah
Kab. Aceh Tenggara
Kab. Aceh Timur
Kab. Aceh Utara
Kab. Bireuen
Kab. Aceh Pidie
Kab. Simeuleu
Kab. Gayo Lues
Kab. Aceh Barat Daya
Kab. Aceh Jaya
Kab. Nagan Raya
Kab. Aceh Tamiang
Kab. Bener Meriah
Kab. Pidie Jaya
Kota Banda Aceh
Kota Sabang
Kota Langsa
Kota Lhokseumawe
Kota Sibulussalam
Kota Meulaboh
LL (Ha)
(Ha)
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
(Ha)
163.488
6.812
170.300
139
33.600
1.400
35.000
9.600
2.880
1.920
1.920
960
960
960
-
400
120
80
80
40
40
40
-
10.000
3.000
2.000
2.000
1.000
1.000
1.000
-
6
1
1
1
1
1
1
-
1.920
960
960
-
80
40
40
-
2.000
1.000
1.000
-
92
Kab
(Ha)
49.428 260.000
13.000
4.000
3.000
3.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
Kab
201
400
6
1
1
1
1
1
1
-
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
LL (Ha)
(Ha)
Kab
LL (Ha)
(Ha)
Kab SL(Ha)
(Ha)
Kab SL(Ha)
-
LL (Ha)
-
(Ha)
-
Kab
(Ha)
Kab
SUMATERA UTARA
1.920
80
2.000
2.000
Kab. Asahan
Kab. Dairi
Kab. Langkat
Kab. Simalungun
10
960
40
1.000
1.000
11
12
13
14
15
16
17
18
960
40
1.000
1.000
19
Kab. Samosir
20
21
22
93
LL (Ha)
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
SUMATERA UTARA
Kab. Asahan
LL (Ha)
(Ha)
Kab
9.000
LL (Ha)
6.720
(Ha)
280
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
Kab SL(Ha)
7.000
LL (Ha)
-
(Ha)
-
Kab
-
(Ha)
Kab
8.640
360
16.000
11
960
40
1.000
1.000
Kab. Dairi
960
40
1.000
960
40
1.000
2.000
960
40
1.000
1.000
Kab. Langkat
960
40
1.000
960
40
1.000
2.000
Kab. Simalungun
960
40
1.000
960
40
1.000
2.000
1
-
10
11
960
40
1.000
1.000
12
960
40
1.000
1.000
13
14
15
16
960
40
1.000
960
40
1.000
2.000
17
18
19
Kab. Samosir
960
40
1.000
1.000
20
960
40
1.000
1.000
21
22
960
40
1.000
960
40
1.000
2.000
94
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
LL (Ha)
(Ha)
SL(Ha)
LL (Ha)
(Ha)
-
(Ha)
Kab
(Ha)
Kab
SUMATERA UTARA
197.760
8.240
206.000
22
206.000
22
224.000
22
Kab. Asahan
7.680
320
8.000
8.000
9.000
Kab. Dairi
7.680
320
8.000
8.000
8.000
10.560
440
11.000
11.000
11.000
7.680
320
8.000
8.000
10.000
9.600
400
10.000
10.000
11.000
Kab. Langkat
9.600
400
10.000
10.000
12.000
9.600
400
10.000
10.000
10.000
Kab. Simalungun
15.360
640
16.000
16.000
18.000
11.520
480
12.000
12.000
12.000
10
10.560
440
11.000
11.000
12.000
11
9.600
400
10.000
10.000
11.000
12
9.600
400
10.000
10.000
11.000
13
3.840
160
4.000
4.000
4.000
14
960
40
1.000
1.000
1.000
15
9.600
400
10.000
10.000
10.000
16
7.680
320
8.000
8.000
10.000
17
4.800
200
5.000
5.000
5.000
18
16.320
680
17.000
17.000
18.000
19
Kab. Samosir
5.760
240
6.000
6.000
7.000
20
9.600
400
10.000
10.000
11.000
21
10.560
440
11.000
11.000
11.000
22
9.600
400
10.000
10.000
12.000
95
Kab
TOTAL PADI
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
LL (Ha)
-
(Ha)
-
SL(Ha)
LL (Ha)
(Ha)
Kab
(Ha)
Kab
SUMATERA UTARA
Kab. Asahan
Kab. Dairi
Kab. Langkat
Kab. Simalungun
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Kab. Samosir
20
21
22
96
LL (Ha)
1.920
(Ha)
80
2.000
SL(Ha)
LL (Ha)
(Ha)
Kab
-
Kab
2.000
Kab
SUMATERA UTARA
Kab. Asahan
Kab. Dairi
960
40
1.000
1.000
Kab. Langkat
Kab. Simalungun
10
11
12
13
14
15
960
40
1.000
1.000
16
17
18
19
Kab. Samosir
20
21
22
97
(Ha)
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
22
3 SUMATERA BARAT
1 Kab. Lima Puluh Kota
2 Kab. Agam
3 Kab. Padang Pariaman
4 Kab. Pasaman
5 Kab. Pesisir Selatan
6 Kab. Sijunjung
7 Kab. Solok
8 Kab. Tanah Datar
9 Kab. Dharmas Raya
10 Kab. Solok Selatan
11 Kab. Pasaman Barat
12 Kota Padang
13 Kota Payakumbuh
14 Kota Pariaman
4 RIAU
1 Kab. Bengkalis
2 Kab. Indragiri Hilir
3 Kab. Indragiri Hulu
4 Kab. Kampar
5 Kab. Kuantan Singingi
6 Kab. Pelalawan
7 Kab. Rokan Hilir
8 Kab. Rokan Hulu
9 Kab. Siak
10 Kab Meranti
1.920
960
960
5.760
960
960
960
960
960
960
LL (Ha)
80
40
40
240
40
40
40
40
40
40
(Ha)
2.000
1.000
1.000
6.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Kab SL(Ha)
2
1
1
6
1
1
1
1
1
1
2.880
1.920
960
-
LL (Ha)
120
80
40
-
(Ha)
3.000
2.000
1.000
-
98
(Ha)
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
(Ha)
Kab
-
(Ha)
2.000
1.000
1.000
9.000
1.000
2.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
Kab
2
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SUMATERA BARAT
Kab. Lima Puluh Kota
Kab. Agam
Kab. Padang Pariaman
Kab. Pasaman
Kab. Pesisir Selatan
Kab. Sijunjung
Kab. Solok
Kab. Tanah Datar
Kab. Dharmas Raya
Kab. Solok Selatan
Kab. Pasaman Barat
Kota Padang
Kota Payakumbuh
Kota Pariaman
RIAU
Kab. Bengkalis
Kab. Indragiri Hilir
Kab. Indragiri Hulu
Kab. Kampar
Kab. Kuantan Singingi
Kab. Pelalawan
Kab. Rokan Hilir
Kab. Rokan Hulu
Kab. Siak
Kab Meranti
9.600
2.880
960
960
1.920
960
1.920
5.760
960
960
960
960
960
960
-
LL (Ha)
400
120
40
40
80
40
80
240
40
40
40
40
40
40
-
(Ha)
10.000
3.000
1.000
1.000
2.000
1.000
2.000
6.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
Kab
6
1
1
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
-
SL(Ha)
2.880
960
1.920
10.560
4.800
5.760
-
LL (Ha)
120
40
80
440
200
240
-
99
(Ha)
3.000
1.000
2.000
11.000
5.000
6.000
-
Kab
2
1
1
4
1
1
1
1
(Ha)
13.000
3.000
1.000
1.000
2.000
2.000
4.000
17.000
1.000
1.000
6.000
1.000
1.000
6.000
1.000
-
Kab
6
1
1
1
1
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
119.040
12.480
14.400
11.520
11.520
18.240
4.800
14.400
14.400
3.840
3.840
4.800
1.920
960
1.920
55.680
4.800
13.440
1.920
8.640
3.840
5.760
7.680
4.800
2.880
1.920
LL (Ha)
4.960
520
600
480
480
760
200
600
600
160
160
200
80
40
80
2.320
200
560
80
360
160
240
320
200
120
80
(Ha)
124.000
13.000
15.000
12.000
12.000
19.000
5.000
15.000
15.000
4.000
4.000
5.000
2.000
1.000
2.000
58.000
5.000
14.000
2.000
9.000
4.000
6.000
8.000
5.000
3.000
2.000
Kab
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
(Ha)
139.000
13.000
15.000
12.000
15.000
20.000
7.000
15.000
15.000
6.000
6.000
10.000
2.000
1.000
2.000
84.000
6.000
17.000
3.000
15.000
6.000
9.000
9.000
12.000
4.000
3.000
Kab
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
SUMATERA BARAT
Kab. Lima Puluh Kota
Kab. Agam
Kab. Padang Pariaman
Kab. Pasaman
Kab. Pesisir Selatan
Kab. Sijunjung
Kab. Solok
Kab. Tanah Datar
Kab. Dharmas Raya
Kab. Solok Selatan
Kab. Pasaman Barat
Kota Padang
Kota Payakumbuh
Kota Pariaman
RIAU
Kab. Bengkalis
Kab. Indragiri Hilir
Kab. Indragiri Hulu
Kab. Kampar
Kab. Kuantan Singingi
Kab. Pelalawan
Kab. Rokan Hilir
Kab. Rokan Hulu
Kab. Siak
Kab Meranti
960
960
-
LL (Ha)
40
40
-
(Ha)
1.000
1.000
-
100
SL(Ha)
1
1
-
LL (Ha)
-
(Ha)
Kab
-
(Ha)
-
1.000
1.000
-
Kab
1
1
-
NO.
SL(Ha)
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH KAB
TOTAL JAGUNG PELAKSANA
SL-PTT
SUMATERA BARAT
Kab. Lima Puluh Kota
Kab. Agam
Kab. Padang Pariaman
Kab. Pasaman
Kab. Pesisir Selatan
Kab. Sijunjung
Kab. Solok
Kab. Tanah Datar
Kab. Dharmas Raya
Kab. Solok Selatan
Kab. Pasaman Barat
Kota Padang
Kota Payakumbuh
Kota Pariaman
RIAU
Kab. Bengkalis
Kab. Indragiri Hilir
Kab. Indragiri Hulu
Kab. Kampar
Kab. Kuantan Singingi
Kab. Pelalawan
Kab. Rokan Hilir
Kab. Rokan Hulu
Kab. Siak
Kab Meranti
6.720
960
960
960
960
960
960
960
-
LL (Ha)
280
40
40
40
40
40
40
40
-
(Ha)
7.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
SL(Ha)
7
1
1
1
1
1
1
1
-
101
LL (Ha)
-
(Ha)
Kab
(Ha)
-
7.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
Kab
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
JAMBI
Kab. Batanghari
Kab. Bungo
Kab. Kerinci
Kab. Merangin
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sarolangun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Tj. Jabung Timur
Kab. Tebo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
SUMATERA SELATAN
Kab. Lahat
Kab. Musi Banyuasin
Kab. Musi Rawas
Kab. Muara Enim
Kab. Ogan Komering Ilir
Kab. Ogan Komering Ulu
Kab. Banyuasin
Kab. OKU Timur
Kab. OKU Selatan
Kab. Ogan Ilir
Kab. Empat lawang
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuk Linggau
1.920
960
960
-
LL (Ha)
80
40
40
-
(Ha)
2.000
1.000
1.000
-
Kab SL(Ha)
2
1
1
-
8.640
4.800
3.840
16.320
1.920
1.920
12.480
-
LL (Ha)
360
200
160
680
80
80
520
-
(Ha)
9.000
5.000
4.000
17.000
2.000
2.000
13.000
-
102
2.880
960
1.920
7.680
4.800
1.920
480
480
-
120
40
80
320
200
80
20
20
-
(Ha)
3.000
1.000
2.000
8.000
5.000
2.000
500
500
-
Kab SL(Ha)
2
1
1
4
1
1
1
1
-
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
(Ha)
Kab
-
(Ha)
14.000
1.000
1.000
1.000
2.000
5.000
4.000
25.000
2.000
5.000
2.000
13.000
2.000
500
500
-
Kab
6
1
1
1
1
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
-
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
JAMBI
Kab. Batanghari
Kab. Bungo
Kab. Kerinci
Kab. Merangin
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sarolangun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Tj. Jabung Timur
Kab. Tebo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
SUMATERA SELATAN
Kab. Lahat
Kab. Musi Banyuasin
Kab. Musi Rawas
Kab. Muara Enim
Kab. Ogan Komering Ilir
Kab. Ogan Komering Ulu
Kab. Banyuasin
Kab. OKU Timur
Kab. OKU Selatan
Kab. Ogan Ilir
Kab. Empat lawang
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuk Linggau
5.760
960
960
960
960
960
960
37.440
960
1.920
1.920
1.920
9.600
1.920
2.880
1.920
1.920
8.640
1.920
960
960
LL (Ha)
240
40
40
40
40
40
40
1.560
40
80
80
80
400
80
120
80
80
360
80
40
40
(Ha)
6.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
39.000
1.000
2.000
2.000
2.000
10.000
2.000
3.000
2.000
2.000
9.000
2.000
1.000
1.000
Kab
6
1
1
1
1
1
1
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
103
LL (Ha)
160
40
40
80
-
(Ha)
4.000
1.000
1.000
2.000
-
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
Kab SL(Ha)
3
1
1
1
-
11.520
2.880
1.920
2.880
1.920
1.920
-
LL (Ha)
480
120
80
120
80
80
-
(Ha)
12.000
3.000
2.000
3.000
2.000
2.000
-
Kab
5
1
1
1
1
1
-
(Ha)
18.000
3.000
3.000
4.000
1.000
3.000
1.000
1.000
2.000
43.000
1.000
2.000
2.000
2.000
10.000
3.000
4.000
4.000
2.000
9.000
2.000
1.000
1.000
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
JAMBI
Kab. Batanghari
Kab. Bungo
Kab. Kerinci
Kab. Merangin
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sarolangun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Tj. Jabung Timur
Kab. Tebo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
SUMATERA SELATAN
Kab. Lahat
Kab. Musi Banyuasin
Kab. Musi Rawas
Kab. Muara Enim
Kab. Ogan Komering Ilir
Kab. Ogan Komering Ulu
Kab. Banyuasin
Kab. OKU Timur
Kab. OKU Selatan
Kab. Ogan Ilir
Kab. Empat lawang
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuk Linggau
59.520
3.840
3.840
10.560
7.680
2.880
3.840
7.680
12.480
2.880
960
2.880
196.800
13.440
21.120
8.640
13.440
24.960
5.760
55.680
26.880
8.640
7.680
6.720
1.920
1.920
-
LL (Ha)
2.480
160
160
440
320
120
160
320
520
120
40
120
8.200
560
880
360
560
1.040
240
2.320
1.120
360
320
280
80
80
-
(Ha)
62.000
4.000
4.000
11.000
8.000
3.000
4.000
8.000
13.000
3.000
1.000
3.000
205.000
14.000
22.000
9.000
14.000
26.000
6.000
58.000
28.000
9.000
8.000
7.000
2.000
2.000
-
104
SL(Ha)
3.840
960
960
960
960
-
LL (Ha)
160
40
40
40
40
-
(Ha)
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
4
1
1
1
1
-
(Ha)
62.000
4.000
4.000
11.000
8.000
3.000
4.000
8.000
13.000
3.000
1.000
3.000
209.000
14.000
22.000
10.000
15.000
27.000
7.000
58.000
28.000
9.000
8.000
7.000
2.000
2.000
-
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
TOTAL PADI
(Ha)
94.000
5.000
8.000
14.000
13.000
6.000
7.000
14.000
18.000
5.000
1.000
3.000
277.000
15.000
26.000
12.000
22.000
39.000
10.000
75.000
34.000
11.000
17.500
9.000
2.000
500
3.000
1.000
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
JAMBI
Kab. Batanghari
Kab. Bungo
Kab. Kerinci
Kab. Merangin
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sarolangun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Tj. Jabung Timur
Kab. Tebo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
SUMATERA SELATAN
Kab. Lahat
Kab. Musi Banyuasin
Kab. Musi Rawas
Kab. Muara Enim
Kab. Ogan Komering Ilir
Kab. Ogan Komering Ulu
Kab. Banyuasin
Kab. OKU Timur
Kab. OKU Selatan
Kab. Ogan Ilir
Kab. Empat lawang
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuk Linggau
LL (Ha)
-
(Ha)
105
SL(Ha)
-
960
960
-
LL (Ha)
40
40
-
(Ha)
1.000
1.000
-
Kab
(Ha)
1
1
-
1.000
1.000
-
Kab
1
1
-
NO.
SL(Ha)
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
JUMLAH KAB
TOTAL JAGUNG PELAKSANA
SL-PTT
JAMBI
Kab. Batanghari
Kab. Bungo
Kab. Kerinci
Kab. Merangin
Kab. Muaro Jambi
Kab. Sarolangun
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Tj. Jabung Timur
Kab. Tebo
Kota Jambi
Kota Sungai Penuh
SUMATERA SELATAN
Kab. Lahat
Kab. Musi Banyuasin
Kab. Musi Rawas
Kab. Muara Enim
Kab. Ogan Komering Ilir
Kab. Ogan Komering Ulu
Kab. Banyuasin
Kab. OKU Timur
Kab. OKU Selatan
Kab. Ogan Ilir
Kab. Empat lawang
Kota Palembang
Kota Prabumulih
Kota Pagar Alam
Kota Lubuk Linggau
4.800
960
960
1.920
960
7.680
960
960
960
960
2.880
960
-
LL (Ha)
200
40
40
80
40
320
40
40
40
40
120
40
-
(Ha)
5.000
1.000
1.000
2.000
1.000
8.000
1.000
1.000
1.000
1.000
3.000
1.000
-
Kab
SL(Ha)
4
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
-
106
960
960
-
LL (Ha)
40
40
-
(Ha)
1.000
1.000
-
Kab
(Ha)
1
1
-
6.000
1.000
1.000
3.000
1.000
9.000
1.000
2.000
1.000
1.000
3.000
1.000
-
Kab
Kab
4
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
-
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7 BENGKULU
1 Kab. Bengkulu Selatan
2 Kab. Bengkulu Utara
3 Kab. Rejang Lebong
4 Kab. Kaur
5 Kab. Seluma
6 Kab. Muko-muko
7 Kab. Lebong
8 Kab. Kepahiang
9 Kab Bengkulu Tengah
10 Kota Bengkulu
8 LAMPUNG
1 Kab. Lampung Barat
2 Kab. Lampung Selatan
3 Kab. Lampung Tengah
4 Kab. Lampung Utara
5 Kab. Lampung Timur
6 Kab. Tanggamus
7 Kab. Tulang Bawang
8 Kab. Way Kanan
9 Kab. Pesawaran
10 Kab. Mesuji
11 Kab. Pringsewu
12 Kab. Tulangbawang Barat
13 Kab. Pesisir Barat
LL (Ha)
-
(Ha)
-
Kab SL(Ha)
-
3.840
960
2.880
-
LL (Ha)
160
40
120
-
(Ha)
4.000
1.000
3.000
-
107
160
40
80
40
-
(Ha)
4.000
1.000
2.000
1.000
-
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
8.640
960
960
960
960
960
960
960
1.920
-
360
40
40
40
40
40
40
40
80
-
(Ha)
9.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
9.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
8.000
1.000
2.000
2.000
3.000
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
-
BENGKULU
Kab. Bengkulu Selatan
Kab. Bengkulu Utara
Kab. Rejang Lebong
Kab. Kaur
Kab. Seluma
Kab. Muko-muko
Kab. Lebong
Kab. Kepahiang
Kab Bengkulu Tengah
Kota Bengkulu
LAMPUNG
Kab. Lampung Barat
Kab. Lampung Selatan
Kab. Lampung Tengah
Kab. Lampung Utara
Kab. Lampung Timur
Kab. Tanggamus
Kab. Tulang Bawang
Kab. Way Kanan
Kab. Pesawaran
Kab. Mesuji
Kab. Pringsewu
Kab. Tulangbawang Barat
Kab. Pesisir Barat
5.760
960
960
960
960
960
960
9.600
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
-
LL (Ha)
240
40
40
40
40
40
40
400
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
-
(Ha)
6.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
10.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
6
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
108
LL (Ha)
360
40
40
40
40
40
40
40
40
40
-
(Ha)
9.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
Kab SL(Ha)
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
LL (Ha)
-
(Ha)
Kab
-
(Ha)
6.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
19.000
1.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
1.000
2.000
2.000
2.000
1.000
-
Kab
6
1
1
1
1
1
1
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
BENGKULU
Kab. Bengkulu Selatan
Kab. Bengkulu Utara
Kab. Rejang Lebong
Kab. Kaur
Kab. Seluma
Kab. Muko-muko
Kab. Lebong
Kab. Kepahiang
Kab Bengkulu Tengah
Kota Bengkulu
LAMPUNG
Kab. Lampung Barat
Kab. Lampung Selatan
Kab. Lampung Tengah
Kab. Lampung Utara
Kab. Lampung Timur
Kab. Tanggamus
Kab. Tulang Bawang
Kab. Way Kanan
Kab. Pesawaran
Kab. Mesuji
Kab. Pringsewu
Kab. Tulangbawang Barat
Kab. Pesisir Barat
53.760
5.760
7.680
6.720
5.760
8.640
4.800
6.720
1.920
3.840
1.920
162.240
6.720
21.120
24.000
12.480
17.280
12.480
13.440
8.640
10.560
12.480
11.520
5.760
5.760
LL (Ha)
2.240
240
320
280
240
360
200
280
80
160
80
6.760
280
880
1.000
520
720
520
560
360
440
520
480
240
240
(Ha)
56.000
6.000
8.000
7.000
6.000
9.000
5.000
7.000
2.000
4.000
2.000
169.000
7.000
22.000
25.000
13.000
18.000
13.000
14.000
9.000
11.000
13.000
12.000
6.000
6.000
109
SL(Ha)
13.440
1.920
2.880
960
960
960
2.880
1.920
960
LL (Ha)
560
80
120
40
40
40
120
80
40
(Ha)
14.000
2.000
3.000
1.000
1.000
1.000
3.000
2.000
1.000
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
(Ha)
56.000
6.000
8.000
7.000
6.000
9.000
5.000
7.000
2.000
4.000
2.000
183.000
7.000
24.000
28.000
14.000
19.000
14.000
14.000
12.000
13.000
13.000
12.000
6.000
7.000
Kab
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL PADI
(Ha)
71.000
7.000
10.000
9.000
7.000
11.000
7.000
9.000
3.000
6.000
2.000
210.000
8.000
26.000
31.000
16.000
23.000
16.000
17.000
14.000
15.000
18.000
12.000
7.000
7.000
Kab
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
BENGKULU
Kab. Bengkulu Selatan
Kab. Bengkulu Utara
Kab. Rejang Lebong
Kab. Kaur
Kab. Seluma
Kab. Muko-muko
Kab. Lebong
Kab. Kepahiang
Kab Bengkulu Tengah
Kota Bengkulu
LAMPUNG
Kab. Lampung Barat
Kab. Lampung Selatan
Kab. Lampung Tengah
Kab. Lampung Utara
Kab. Lampung Timur
Kab. Tanggamus
Kab. Tulang Bawang
Kab. Way Kanan
Kab. Pesawaran
Kab. Mesuji
Kab. Pringsewu
Kab. Tulangbawang Barat
Kab. Pesisir Barat
LL (Ha)
-
(Ha)
110
SL(Ha)
-
LL (Ha)
-
(Ha)
Kab
-
(Ha)
-
Kab
-
NO.
SL(Ha)
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
JUMLAH KAB
TOTAL JAGUNG PELAKSANA
SL-PTT
BENGKULU
Kab. Bengkulu Selatan
Kab. Bengkulu Utara
Kab. Rejang Lebong
Kab. Kaur
Kab. Seluma
Kab. Muko-muko
Kab. Lebong
Kab. Kepahiang
Kab Bengkulu Tengah
Kota Bengkulu
LAMPUNG
Kab. Lampung Barat
Kab. Lampung Selatan
Kab. Lampung Tengah
Kab. Lampung Utara
Kab. Lampung Timur
Kab. Tanggamus
Kab. Tulang Bawang
Kab. Way Kanan
Kab. Pesawaran
Kab. Mesuji
Kab. Pringsewu
Kab. Tulangbawang Barat
Kab. Pesisir Barat
2.880
960
960
960
6.720
960
1.920
960
1.920
960
-
LL (Ha)
120
40
40
40
280
40
80
40
80
40
-
(Ha)
3.000
1.000
1.000
1.000
7.000
1.000
2.000
1.000
2.000
1.000
-
Kab
SL(Ha)
3
1
1
1
5
1
1
1
1
1
-
111
LL (Ha)
-
(Ha)
Kab
(Ha)
-
3.000
1.000
1.000
1.000
7.000
1.000
2.000
1.000
2.000
1.000
-
Kab
Kab
3
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
-
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
12
1
2
3
4
JAWA BARAT
Kab. Bandung
Kab. Bekasi
Kab. Bogor
Kab. Ciamis
Kab. Cianjur
Kab. Cirebon
Kab. Garut
Kab. Indramayu
Kab. Karawang
Kab. Kuningan
Kab. Majalengka
Kab. Purwakarta
Kab. Subang
Kab. Sukabumi
Kab. Sumedang
Kab. Tasikmalaya
Kota Banjar
Kab. Bandung Barat
Kota Tasikmalaya
Kota Bandung
Kota Sukabumi
DI YOGYAKARTA
Kab. Bantul
Kab. Gunung Kidul
Kab. Kulon Progo
Kab. Sleman
LL (Ha)
960
960
-
40
40
-
(Ha)
1.000
1.000
-
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
1
1
-
11.520
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
3.840
960
960
960
960
480
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
160
40
40
40
40
(Ha)
12.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
112
Kab
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
LL (Ha)
720
40
40
40
120
40
40
40
40
80
80
80
40
40
160
40
80
40
(Ha)
18.000
1.000
1.000
1.000
3.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
2.000
2.000
1.000
1.000
4.000
1.000
2.000
1.000
Kab SL(Ha)
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
4.800
960
960
960
960
960
-
LL (Ha)
200
40
40
40
40
40
-
(Ha)
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
5
1
1
1
1
1
-
NO.
(Ha)
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
12
1
2
3
4
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
PROVINSI & KABUPATEN/KOTA
(SL+LL)
JAWA BARAT
Kab. Bandung
Kab. Bekasi
Kab. Bogor
Kab. Ciamis
Kab. Cianjur
Kab. Cirebon
Kab. Garut
Kab. Indramayu
Kab. Karawang
Kab. Kuningan
Kab. Majalengka
Kab. Purwakarta
Kab. Subang
Kab. Sukabumi
Kab. Sumedang
Kab. Tasikmalaya
Kota Banjar
Kab. Bandung Barat
Kota Tasikmalaya
Kota Bandung
Kota Sukabumi
DI YOGYAKARTA
Kab. Bantul
Kab. Gunung Kidul
Kab. Kulon Progo
Kab. Sleman
35.000
1.000
2.000
3.000
5.000
1.000
1.000
2.000
1.000
3.000
2.000
3.000
4.000
3.000
2.000
2.000
8.000
2.000
3.000
1.000
2.000
Kab
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
LL (Ha)
(Ha)
396.480
24.000
19.200
8.640
22.080
25.920
20.160
24.000
41.280
36.480
17.280
21.120
13.440
31.680
26.880
21.120
24.000
1.920
12.480
2.880
960
960
46.080
12.480
4.800
8.640
20.160
16.520
1.000
800
360
920
1.080
840
1.000
1.720
1.520
720
880
560
1.320
1.120
880
1.000
80
520
120
40
40
1.920
520
200
360
840
413.000
25.000
20.000
9.000
23.000
27.000
21.000
25.000
43.000
38.000
18.000
22.000
14.000
33.000
28.000
22.000
25.000
2.000
13.000
3.000
1.000
1.000
48.000
13.000
5.000
9.000
21.000
113
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
SL(Ha)
10.560
960
960
1.920
2.880
960
1.920
960
24.000
24.000
-
LL (Ha)
440
40
40
80
120
40
80
40
1.000
1.000
-
(Ha)
11.000
1.000
1.000
2.000
3.000
1.000
2.000
1.000
25.000
25.000
-
Kab
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
424.000
26.000
20.000
9.000
24.000
29.000
21.000
28.000
44.000
38.000
18.000
22.000
14.000
33.000
30.000
22.000
26.000
2.000
13.000
3.000
1.000
1.000
73.000
13.000
30.000
9.000
21.000
Kab
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
TOTAL PADI
(Ha)
459.000
27.000
20.000
11.000
27.000
34.000
21.000
29.000
45.000
40.000
19.000
25.000
16.000
36.000
34.000
25.000
28.000
2.000
15.000
3.000
1.000
1.000
82.000
15.000
34.000
10.000
23.000
Kab
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
NO.
SL(Ha)
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
12
1
2
3
4
JUMLAH KAB
TOTAL JAGUNG PELAKSANA
SL-PTT
JAWA BARAT
Kab. Bandung
Kab. Bekasi
Kab. Bogor
Kab. Ciamis
Kab. Cianjur
Kab. Cirebon
Kab. Garut
Kab. Indramayu
Kab. Karawang
Kab. Kuningan
Kab. Majalengka
Kab. Purwakarta
Kab. Subang
Kab. Sukabumi
Kab. Sumedang
Kab. Tasikmalaya
Kota Banjar
Kab. Bandung Barat
Kota Tasikmalaya
Kota Bandung
Kota Sukabumi
DI YOGYAKARTA
Kab. Bantul
Kab. Gunung Kidul
Kab. Kulon Progo
Kab. Sleman
2.880
960
1.920
2.880
960
960
960
LL (Ha)
120
40
80
120
40
40
40
(Ha)
3.000
1.000
2.000
3.000
1.000
1.000
1.000
Kab
SL(Ha)
2
1
1
3
1
1
1
114
4.800
960
960
960
960
960
1.920
960
960
-
LL (Ha)
200
40
40
40
40
40
80
40
40
-
(Ha)
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
-
Kab
(Ha)
5
1
1
1
1
1
2
1
1
-
8.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
5.000
2.000
1.000
1.000
1.000
Kab
Kab
7
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
JAWA TENGAH
Kab. Banjarnegara
Kab. Banyumas
Kab. Batang
Kab. Blora
Kab. Boyolali
Kab. Brebes
Kab. Cilacap
Kab. Demak
Kab. Grobogan
Kab. Jepara
Kab. Karanganyar
Kab. Kebumen
Kab. Kendal
Kab. Klaten
Kab. Kudus
Kab. Magelang
Kab. Pati
Kab. Pekalongan
Kab. Pemalang
Kab. Purbalingga
Kab. Purworejo
Kab. Rembang
Kab. Semarang
Kab. Sragen
Kab. Sukoharjo
Kab. Tegal
Kab. Temanggung
Kab. Wonogiri
Kab. Wonosobo
6.720
1.920
960
1.920
960
960
-
LL (Ha)
280
80
40
80
40
40
-
(Ha)
7.000
2.000
1.000
2.000
1.000
1.000
-
Kab
5
1
1
1
1
1
-
115
LL (Ha)
320
40
40
40
40
40
40
40
40
-
(Ha)
8.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
Kab SL(Ha)
8
1
1
1
1
1
1
1
1
-
LL (Ha)
-
(Ha)
Kab
-
(Ha)
15.000
1.000
3.000
1.000
3.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
JAWA TENGAH
Kab. Banjarnegara
Kab. Banyumas
Kab. Batang
Kab. Blora
Kab. Boyolali
Kab. Brebes
Kab. Cilacap
Kab. Demak
Kab. Grobogan
Kab. Jepara
Kab. Karanganyar
Kab. Kebumen
Kab. Kendal
Kab. Klaten
Kab. Kudus
Kab. Magelang
Kab. Pati
Kab. Pekalongan
Kab. Pemalang
Kab. Purbalingga
Kab. Purworejo
Kab. Rembang
Kab. Semarang
Kab. Sragen
Kab. Sukoharjo
Kab. Tegal
Kab. Temanggung
Kab. Wonogiri
Kab. Wonosobo
344.640
10.560
11.520
5.760
9.600
11.520
17.280
20.160
14.400
17.280
8.640
9.600
17.280
12.480
12.480
10.560
13.440
14.400
11.520
13.440
7.680
14.400
7.680
6.720
14.400
11.520
6.720
11.520
14.400
7.680
LL (Ha)
14.360
440
480
240
400
480
720
840
600
720
360
400
720
520
520
440
560
600
480
560
320
600
320
280
600
480
280
480
600
320
(Ha)
359.000
11.000
12.000
6.000
10.000
12.000
18.000
21.000
15.000
18.000
9.000
10.000
18.000
13.000
13.000
11.000
14.000
15.000
12.000
14.000
8.000
15.000
8.000
7.000
15.000
12.000
7.000
12.000
15.000
8.000
JAJAR LEGOWO
Kab
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
(Ha)
Kab
-
116
11.520
1.920
1.920
1.920
1.920
1.920
1.920
-
LL (Ha)
480
80
80
80
80
80
80
-
(Ha)
12.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
-
Kab
6
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
371.000
13.000
12.000
6.000
12.000
12.000
18.000
23.000
15.000
20.000
9.000
10.000
20.000
13.000
13.000
11.000
14.000
15.000
12.000
14.000
8.000
15.000
8.000
7.000
15.000
12.000
7.000
12.000
17.000
8.000
Kab
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL PADI
(Ha)
386.000
14.000
12.000
6.000
15.000
12.000
19.000
26.000
15.000
21.000
9.000
11.000
20.000
13.000
13.000
11.000
14.000
16.000
12.000
15.000
8.000
15.000
9.000
8.000
15.000
12.000
7.000
13.000
17.000
8.000
Kab
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
JAWA TENGAH
Kab. Banjarnegara
Kab. Banyumas
Kab. Batang
Kab. Blora
Kab. Boyolali
Kab. Brebes
Kab. Cilacap
Kab. Demak
Kab. Grobogan
Kab. Jepara
Kab. Karanganyar
Kab. Kebumen
Kab. Kendal
Kab. Klaten
Kab. Kudus
Kab. Magelang
Kab. Pati
Kab. Pekalongan
Kab. Pemalang
Kab. Purbalingga
Kab. Purworejo
Kab. Rembang
Kab. Semarang
Kab. Sragen
Kab. Sukoharjo
Kab. Tegal
Kab. Temanggung
Kab. Wonogiri
Kab. Wonosobo
2.880
960
960
960
LL (Ha)
120
40
40
40
(Ha)
3.000
1.000
1.000
1.000
SL(Ha)
3
1
1
1
19.200
960
960
960
960
1.920
960
3.840
960
960
960
960
960
960
960
960
960
-
LL (Ha)
800
40
40
40
40
80
40
160
40
40
40
40
40
40
40
40
40
-
(Ha)
20.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
117
SL(Ha)
4.800
960
960
960
960
960
-
LL (Ha)
200
40
40
40
40
40
-
(Ha)
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
5
1
1
1
1
1
-
(Ha)
28.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
Kab
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
Kab
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
JAWA TIMUR
Kab. Bangkalan
Kab. Banyuwangi
Kab. Blitar
Kab. Bojonegoro
Kab. Bondowoso
Kab. Gresik
Kab. Jember
Kab. Jombang
Kab. Kediri
Kab. Lamongan
Kab. Lumajang
Kab. Madiun
Kab. Magetan
Kab. Malang
Kab. Mojokerto
Kab. Nganjuk
Kab. Ngawi
Kab. Pacitan
Kab. Pamekasan
Kab. Pasuruan
Kab. Ponorogo
Kab. Probolinggo
Kab. Sampang
Kab. Sidoarjo
Kab. Situbondo
Kab. Sumenep
Kab. Trenggalek
Kab. Tuban
Kab. Tulungagung
40.320
960
2.880
960
2.880
1.920
1.920
1.920
1.920
2.880
960
2.880
960
1.920
2.880
2.880
960
960
960
960
3.840
1.920
LL (Ha)
1.680
40
120
40
120
80
80
80
80
120
40
120
40
80
120
120
40
40
40
40
160
80
(Ha)
Kab
42.000
1.000
3.000
1.000
3.000
2.000
2.000
2.000
2.000
3.000
1.000
3.000
1.000
2.000
3.000
3.000
1.000
1.000
1.000
1.000
4.000
2.000
118
21
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
LL (Ha)
1.800
40
120
80
200
40
40
120
40
160
80
80
40
80
40
80
40
120
40
80
40
40
40
40
40
40
40
(Ha)
45.000
1.000
3.000
2.000
5.000
1.000
1.000
3.000
1.000
4.000
2.000
2.000
1.000
2.000
1.000
2.000
1.000
3.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Kab
26
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
(Ha)
87.000
2.000
6.000
3.000
8.000
3.000
3.000
5.000
3.000
7.000
3.000
5.000
2.000
2.000
3.000
5.000
3.000
1.000
4.000
2.000
2.000
1.000
1.000
2.000
1.000
2.000
5.000
3.000
Kab
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
JAWA TIMUR
Kab. Bangkalan
Kab. Banyuwangi
Kab. Blitar
Kab. Bojonegoro
Kab. Bondowoso
Kab. Gresik
Kab. Jember
Kab. Jombang
Kab. Kediri
Kab. Lamongan
Kab. Lumajang
Kab. Madiun
Kab. Magetan
Kab. Malang
Kab. Mojokerto
Kab. Nganjuk
Kab. Ngawi
Kab. Pacitan
Kab. Pamekasan
Kab. Pasuruan
Kab. Ponorogo
Kab. Probolinggo
Kab. Sampang
Kab. Sidoarjo
Kab. Situbondo
Kab. Sumenep
Kab. Trenggalek
Kab. Tuban
Kab. Tulungagung
352.320
12.480
17.280
11.520
24.960
10.560
8.640
22.080
9.600
8.640
31.680
12.480
11.520
9.600
14.400
9.600
14.400
16.320
9.600
15.360
11.520
14.400
11.520
4.800
4.800
5.760
5.760
14.400
8.640
LL (Ha)
14.680
520
720
480
1.040
440
360
920
400
360
1.320
520
480
400
600
400
600
680
400
640
480
600
480
200
200
240
240
600
360
(Ha)
367.000
13.000
18.000
12.000
26.000
11.000
9.000
23.000
10.000
9.000
33.000
13.000
12.000
10.000
15.000
10.000
15.000
17.000
10.000
16.000
12.000
15.000
12.000
5.000
5.000
6.000
6.000
15.000
9.000
119
SL(Ha)
15.360
960
960
960
960
7.680
1.920
1.920
-
LL (Ha)
640
40
40
40
40
320
80
80
-
(Ha)
16.000
1.000
1.000
1.000
1.000
8.000
2.000
2.000
-
Kab
7
1
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
383.000
13.000
18.000
12.000
27.000
11.000
9.000
23.000
10.000
9.000
34.000
13.000
12.000
10.000
16.000
10.000
16.000
17.000
8.000
12.000
16.000
12.000
15.000
14.000
5.000
5.000
6.000
6.000
15.000
9.000
Kab
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL PADI
(Ha)
470.000
15.000
24.000
15.000
35.000
14.000
12.000
28.000
10.000
12.000
41.000
16.000
17.000
12.000
18.000
13.000
21.000
20.000
8.000
13.000
20.000
14.000
17.000
15.000
6.000
7.000
7.000
8.000
20.000
12.000
Kab
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
JAWA TIMUR
Kab. Bangkalan
Kab. Banyuwangi
Kab. Blitar
Kab. Bojonegoro
Kab. Bondowoso
Kab. Gresik
Kab. Jember
Kab. Jombang
Kab. Kediri
Kab. Lamongan
Kab. Lumajang
Kab. Madiun
Kab. Magetan
Kab. Malang
Kab. Mojokerto
Kab. Nganjuk
Kab. Ngawi
Kab. Pacitan
Kab. Pamekasan
Kab. Pasuruan
Kab. Ponorogo
Kab. Probolinggo
Kab. Sampang
Kab. Sidoarjo
Kab. Situbondo
Kab. Sumenep
Kab. Trenggalek
Kab. Tuban
Kab. Tulungagung
3.840
960
960
960
960
-
LL (Ha)
160
40
40
40
40
-
(Ha)
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
SL(Ha)
4
1
1
1
1
-
120
23.040
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
1.920
960
1.920
960
960
960
LL (Ha)
960
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
80
40
80
40
40
40
(Ha)
24.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
Kab
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
(Ha)
28.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
3.000
1.000
3.000
1.000
1.000
1.000
Kab
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
Kab
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
KALIMANTAN BARAT
Kab. Bengkayang
Kab. Landak
Kab. Kapuas Hulu
Kab. Ketapang
Kab. Pontianak
Kab. Sambas
Kab. Sanggau
Kab. Sintang
Kab. Melawi
Kab. Sekadau
Kab. Kubu Raya
Kab. Kayong Utara
Kota Pontianak
Kota Singkawang
KALIMANTAN TENGAH
Kab. Barito Selatan
Kab. Barito Utara
Kab. Kapuas
Kab. Kotawaringin Barat
Kab. Kotawaringin Timur
Kab. Katingan
Kab. Seruyan
Kab. Sukamara
Kab. Lamandau
Kab. Pulang Pisau
Kab. Murung Raya
Kab. Barito Timur
Kab. Gunung Mas
Kota Palangka Raya
960
960
1.920
1.920
-
LL (Ha)
40
40
80
80
-
(Ha)
1.000
1.000
2.000
2.000
-
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
1
1
1
1
-
39.360
19.200
19.200
960
5.760
2.880
2.880
-
1.640
800
800
40
240
120
120
-
(Ha)
41.000
20.000
20.000
1.000
6.000
3.000
3.000
-
121
Kab SL(Ha)
3
1
1
1
2
1
1
-
1.920
1.920
-
LL (Ha)
80
80
-
(Ha)
2.000
2.000
-
Kab SL(Ha)
1
1
-
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
20.160
3.840
2.880
2.880
1.920
3.840
2.880
1.920
15.360
1.920
2.880
2.880
960
960
960
2.880
960
960
-
LL (Ha)
840
160
120
120
80
160
120
80
640
80
120
120
40
40
40
120
40
40
-
(Ha)
21.000
4.000
3.000
3.000
2.000
4.000
3.000
2.000
16.000
2.000
3.000
3.000
1.000
1.000
1.000
3.000
1.000
1.000
-
Kab
7
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
63.000
4.000
3.000
3.000
2.000
20.000
5.000
3.000
2.000
20.000
1.000
26.000
2.000
2.000
8.000
3.000
1.000
1.000
1.000
6.000
1.000
1.000
-
Kab
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
KALIMANTAN BARAT
Kab. Bengkayang
Kab. Landak
Kab. Kapuas Hulu
Kab. Ketapang
Kab. Pontianak
Kab. Sambas
Kab. Sanggau
Kab. Sintang
Kab. Melawi
Kab. Sekadau
Kab. Kubu Raya
Kab. Kayong Utara
Kota Pontianak
Kota Singkawang
KALIMANTAN TENGAH
Kab. Barito Selatan
Kab. Barito Utara
Kab. Kapuas
Kab. Kotawaringin Barat
Kab. Kotawaringin Timur
Kab. Katingan
Kab. Seruyan
Kab. Sukamara
Kab. Lamandau
Kab. Pulang Pisau
Kab. Murung Raya
Kab. Barito Timur
Kab. Gunung Mas
Kota Palangka Raya
SL(Ha)
LL (Ha)
3.840
960
960
1.920
6.720
960
960
960
960
960
960
960
-
160
40
40
80
280
40
40
40
40
40
40
40
-
(Ha)
4.000
1.000
1.000
2.000
7.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
3
1
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
-
1.920
960
960
-
LL (Ha)
80
40
40
-
122
(Ha)
2.000
1.000
1.000
-
Kab
2
1
1
-
(Ha)
6.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
7.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
5
1
1
1
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
-
85.440
12.480
12.480
2.880
10.560
4.800
15.360
3.840
8.640
2.880
960
3.840
4.800
1.920
26.880
2.880
1.920
1.920
2.880
960
5.760
960
7.680
960
960
-
LL (Ha)
3.560
520
520
120
440
200
640
160
360
120
40
160
200
80
1.120
120
80
80
120
40
240
40
320
40
40
-
(Ha)
89.000
13.000
13.000
3.000
11.000
5.000
16.000
4.000
9.000
3.000
1.000
4.000
5.000
2.000
28.000
3.000
2.000
2.000
3.000
1.000
6.000
1.000
8.000
1.000
1.000
-
Kab
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
158.000
17.000
17.000
6.000
13.000
6.000
36.000
9.000
12.000
5.000
3.000
25.000
6.000
3.000
61.000
5.000
4.000
11.000
4.000
2.000
10.000
3.000
1.000
1.000
15.000
1.000
2.000
2.000
-
Kab
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
KALIMANTAN BARAT
Kab. Bengkayang
Kab. Landak
Kab. Kapuas Hulu
Kab. Ketapang
Kab. Pontianak
Kab. Sambas
Kab. Sanggau
Kab. Sintang
Kab. Melawi
Kab. Sekadau
Kab. Kubu Raya
Kab. Kayong Utara
Kota Pontianak
Kota Singkawang
KALIMANTAN TENGAH
Kab. Barito Selatan
Kab. Barito Utara
Kab. Kapuas
Kab. Kotawaringin Barat
Kab. Kotawaringin Timur
Kab. Katingan
Kab. Seruyan
Kab. Sukamara
Kab. Lamandau
Kab. Pulang Pisau
Kab. Murung Raya
Kab. Barito Timur
Kab. Gunung Mas
Kota Palangka Raya
960
960
-
LL (Ha)
40
40
-
(Ha)
1.000
1.000
-
SL(Ha)
1
1
-
123
4.800
960
960
960
960
960
960
960
-
LL (Ha)
200
40
40
40
40
40
40
40
-
(Ha)
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
(Ha)
5
1
1
1
1
1
1
1
-
6.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
Kab
6
1
1
1
1
1
1
1
1
-
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
KALIMANTAN SELATAN
Kab. Banjar
Kab. Barito Kuala
Kab. Hulu Sungai Selatan
Kab. Hulu Sungai Tengah
Kab. Hulu Sungai Utara
Kab. Kota Baru
Kab. Tabalong
Kab. Tanah Laut
Kab. Tapin
Kab. Balangan
Kab. Tanah Bumbu
Kota Banjarmasin
Hulu Sungai Timur
Kota Banjar Baru
Kab Tala
KALIMANTAN TIMUR
Kab. Berau
Kab. Bulungan
Kab. Kutai Barat
Kab. Kutai Timur
Kab. Malinau
Kab. Nunukan
Kab. Pasir
Kab. Penajem Paser Utr
Kab. Kutai Kertanegera
Kota Balikpapan
Kota Bontang
Kota Samarinda
Kota Tarakan
Kab. Tana Tidung
Kab. Tenggarong
2.880
960
960
960
7.680
1.920
960
960
960
1.920
960
-
LL (Ha)
120
40
40
40
320
80
40
40
40
80
40
-
(Ha)
3.000
1.000
1.000
1.000
8.000
2.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
-
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
3
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
-
12.480
9.600
2.880
-
520
400
120
-
(Ha)
13.000
10.000
3.000
-
124
Kab SL(Ha)
2
1
1
-
8.640
4.800
960
960
1.920
-
LL (Ha)
360
200
40
40
80
-
(Ha)
9.000
5.000
1.000
1.000
2.000
-
Kab SL(Ha)
4
1
1
1
1
-
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
3.840
1.920
1.920
-
LL (Ha)
160
80
80
-
(Ha)
4.000
2.000
2.000
-
Kab
3
1
1
1
-
(Ha)
25.000
1.000
10.000
6.000
1.000
1.000
2.000
3.000
1.000
12.000
2.000
1.000
3.000
2.000
1.000
2.000
1.000
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
-
16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
KALIMANTAN SELATAN
Kab. Banjar
Kab. Barito Kuala
Kab. Hulu Sungai Selatan
Kab. Hulu Sungai Tengah
Kab. Hulu Sungai Utara
Kab. Kota Baru
Kab. Tabalong
Kab. Tanah Laut
Kab. Tapin
Kab. Balangan
Kab. Tanah Bumbu
Kota Banjarmasin
Hulu Sungai Timur
Kota Banjar Baru
Kab Tala
KALIMANTAN TIMUR
Kab. Berau
Kab. Bulungan
Kab. Kutai Barat
Kab. Kutai Timur
Kab. Malinau
Kab. Nunukan
Kab. Pasir
Kab. Penajem Paser Utr
Kab. Kutai Kertanegera
Kota Balikpapan
Kota Bontang
Kota Samarinda
Kota Tarakan
Kab. Tana Tidung
Kab. Tenggarong
LL (Ha)
5.760
960
960
960
1.920
960
2.880
960
960
960
-
240
40
40
40
80
40
120
40
40
40
-
(Ha)
6.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
3.000
1.000
1.000
1.000
-
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
5
1
1
1
1
1
3
1
1
1
-
19.008
3.840
768
2.880
768
4.224
1.920
960
960
768
1.920
-
792
160
32
120
32
176
80
40
40
32
80
-
(Ha)
Kab
19.800
4.000
800
3.000
800
4.400
2.000
1.000
1.000
800
2.000
-
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
125
(Ha)
25.800
4.000
800
3.000
1.800
1.000
4.400
3.000
3.000
2.000
800
2.000
3.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
-
LL (Ha)
5.080
560
440
600
640
360
360
520
400
560
360
280
1.560
40
320
40
200
120
80
160
120
440
40
-
(Ha)
127.000
14.000
11.000
15.000
16.000
9.000
9.000
13.000
10.000
14.000
9.000
7.000
39.000
1.000
8.000
1.000
5.000
3.000
2.000
4.000
3.000
11.000
1.000
-
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
(Ha)
127.000
14.000
11.000
15.000
16.000
9.000
9.000
13.000
10.000
14.000
9.000
7.000
39.000
1.000
8.000
1.000
5.000
3.000
2.000
4.000
3.000
11.000
1.000
-
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
TOTAL PADI
(Ha)
177.800
19.000
21.800
24.000
18.800
11.000
13.400
18.000
13.000
19.000
9.800
10.000
54.000
4.000
9.000
4.000
7.000
4.000
2.000
4.000
3.000
14.000
2.000
1.000
-
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
KALIMANTAN SELATAN
Kab. Banjar
Kab. Barito Kuala
Kab. Hulu Sungai Selatan
Kab. Hulu Sungai Tengah
Kab. Hulu Sungai Utara
Kab. Kota Baru
Kab. Tabalong
Kab. Tanah Laut
Kab. Tapin
Kab. Balangan
Kab. Tanah Bumbu
Kota Banjarmasin
Hulu Sungai Timur
Kota Banjar Baru
Kab Tala
KALIMANTAN TIMUR
Kab. Berau
Kab. Bulungan
Kab. Kutai Barat
Kab. Kutai Timur
Kab. Malinau
Kab. Nunukan
Kab. Pasir
Kab. Penajem Paser Utr
Kab. Kutai Kertanegera
Kota Balikpapan
Kota Bontang
Kota Samarinda
Kota Tarakan
Kab. Tana Tidung
Kab. Tenggarong
2.880
960
960
960
960
960
-
LL (Ha)
120
40
40
40
40
40
-
(Ha)
3.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
SL(Ha)
3
1
1
1
1
1
-
960
960
-
126
LL (Ha)
40
40
-
(Ha)
1.000
1.000
-
Kab
1
1
-
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
JAGUNG
(Ha)
1.000
1.000
-
TOTAL JAGUNG
Kab
1
1
-
(Ha)
4.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
-
Kab
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
Kab
3
1
1
1
1
1
-
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
21
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
SULAWESI UTARA
Kab. Bolaang Mangondow
Kab. Minahasa
Kab. Kep. Talaud
Kab. Minahasa Selatan
Kota Tomohon
Kab. Minahasa Utara
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Bolmong Utara
Kab. Bolmang Selatan
Kab. Bolmang Timur
Kota Kotamobagu
SULAWESI TENGAH
Kab. Banggai
Kab. Buol
Kab. Toli-Toli
Kab. Donggala
Kab. Morowali
Kab. Poso
Kab. Parigi Moutong
Kab. Tojo Una-Una
Kab. Sigi
Kota Palu
SULAWESI TENGGARA
Kab. Buton
Kab. Konawe
Kab. Kolaka
Kab. Muna
Kab. Konawe Selatan
Kab. Bombana
Kab. Kolaka Utara
Kab. Konawe Utara
Kab. Buton Utara
Kota Bau-Bau
Kota Kendari
480
480
1.920
960
960
-
LL (Ha)
20
20
80
40
40
-
(Ha)
500
500
2.000
1.000
1.000
-
127
Kab
1
1
2
1
1
-
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
LL (Ha)
40
40
-
(Ha)
1.000
1.000
-
Kab
1
1
-
(Ha)
500
500
3.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
1
1
3
1
1
1
-
18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
21
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
SULAWESI UTARA
Kab. Bolaang Mangondow
Kab. Minahasa
Kab. Kep. Talaud
Kab. Minahasa Selatan
Kota Tomohon
Kab. Minahasa Utara
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Bolmong Utara
Kab. Bolmang Selatan
Kab. Bolmang Timur
Kota Kotamobagu
SULAWESI TENGAH
Kab. Banggai
Kab. Buol
Kab. Toli-Toli
Kab. Donggala
Kab. Morowali
Kab. Poso
Kab. Parigi Moutong
Kab. Tojo Una-Una
Kab. Sigi
Kota Palu
SULAWESI TENGGARA
Kab. Buton
Kab. Konawe
Kab. Kolaka
Kab. Muna
Kab. Konawe Selatan
Kab. Bombana
Kab. Kolaka Utara
Kab. Konawe Utara
Kab. Buton Utara
Kota Bau-Bau
Kota Kendari
5.760
960
960
960
960
960
960
1.920
960
960
5.760
1.920
960
960
960
960
-
LL (Ha)
240
40
40
40
40
40
40
80
40
40
240
80
40
40
40
40
-
(Ha)
6.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
6.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
6
1
1
1
1
1
1
2
1
1
5
1
1
1
1
1
-
SL(Ha)
6.720
960
960
960
960
960
960
960
-
128
LL (Ha)
280
40
40
40
40
40
40
40
-
(Ha)
7.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
7
1
1
1
1
1
1
1
-
6.720
960
960
960
960
960
960
960
5.760
960
1.920
1.920
960
-
280
40
40
40
40
40
40
40
240
40
80
80
40
-
(Ha)
7.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
6.000
1.000
2.000
2.000
1.000
-
Kab
7
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
-
(Ha)
20.000
3.000
3.000
3.000
2.000
3.000
3.000
2.000
1.000
2.000
1.000
1.000
12.000
1.000
2.000
1.000
2.000
3.000
2.000
1.000
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
7
1
1
1
1
1
1
1
-
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
SULAWESI UTARA
Kab. Bolaang Mangondow
Kab. Minahasa
Kab. Kep. Talaud
Kab. Minahasa Selatan
Kota Tomohon
Kab. Minahasa Utara
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Bolmong Utara
Kab. Bolmang Selatan
Kab. Bolmang Timur
Kota Kotamobagu
SULAWESI TENGAH
Kab. Banggai
Kab. Buol
Kab. Toli-Toli
Kab. Donggala
Kab. Morowali
Kab. Poso
Kab. Parigi Moutong
Kab. Tojo Una-Una
Kab. Sigi
Kota Palu
SULAWESI TENGGARA
Kab. Buton
Kab. Konawe
Kab. Kolaka
Kab. Muna
Kab. Konawe Selatan
Kab. Bombana
Kab. Kolaka Utara
Kab. Konawe Utara
Kab. Buton Utara
Kota Bau-Bau
Kota Kendari
48.000
16.320
7.680
3.840
960
4.800
1.920
5.760
1.920
1.920
2.880
103.680
18.240
4.800
8.640
8.640
5.760
10.560
24.960
22.080
71.040
960
23.040
18.240
960
18.240
3.360
1.920
1.920
1.440
960
LL (Ha)
2.000
680
320
160
40
200
80
240
80
80
120
4.320
760
200
360
360
240
440
1.040
920
2.960
40
960
760
40
760
140
80
80
60
40
(Ha)
50.000
17.000
8.000
4.000
1.000
5.000
2.000
6.000
2.000
2.000
3.000
108.000
19.000
5.000
9.000
9.000
6.000
11.000
26.000
23.000
74.000
1.000
24.000
19.000
1.000
19.000
3.500
2.000
2.000
1.500
1.000
129
SL(Ha)
2.880
960
960
960
-
LL (Ha)
120
40
40
40
-
(Ha)
3.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
3
1
1
1
-
(Ha)
50.000
17.000
8.000
4.000
1.000
5.000
2.000
6.000
2.000
2.000
3.000
111.000
19.000
6.000
9.000
9.000
6.000
11.000
26.000
1.000
24.000
74.000
1.000
24.000
19.000
1.000
19.000
3.500
2.000
2.000
1.500
1.000
Kab
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL PADI
(Ha)
70.500
20.000
11.000
500
7.000
1.000
7.000
5.000
9.000
4.000
3.000
3.000
116.000
20.000
7.000
10.000
10.000
6.000
11.000
27.000
1.000
24.000
86.000
2.000
26.000
20.000
3.000
22.000
5.500
2.000
2.000
1.000
1.500
1.000
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
21
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
SULAWESI UTARA
Kab. Bolaang Mangondow
Kab. Minahasa
Kab. Kep. Talaud
Kab. Minahasa Selatan
Kota Tomohon
Kab. Minahasa Utara
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Bolmong Utara
Kab. Bolmang Selatan
Kab. Bolmang Timur
Kota Kotamobagu
SULAWESI TENGAH
Kab. Banggai
Kab. Buol
Kab. Toli-Toli
Kab. Donggala
Kab. Morowali
Kab. Poso
Kab. Parigi Moutong
Kab. Tojo Una-Una
Kab. Sigi
Kota Palu
SULAWESI TENGGARA
Kab. Buton
Kab. Konawe
Kab. Kolaka
Kab. Muna
Kab. Konawe Selatan
Kab. Bombana
Kab. Kolaka Utara
Kab. Konawe Utara
Kab. Buton Utara
Kota Bau-Bau
Kota Kendari
2.880
960
960
960
-
LL (Ha)
120
40
40
40
-
(Ha)
3.000
1.000
1.000
1.000
-
130
3
1
1
1
-
SL(Ha)
4.800
960
960
960
960
960
3.840
960
960
1.920
960
960
-
LL (Ha)
200
40
40
40
40
40
160
40
40
80
40
40
-
(Ha)
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
4.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
-
Kab
(Ha)
5
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
-
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
4.000
1.000
1.000
2.000
4.000
1.000
2.000
1.000
-
Kab
5
1
1
1
1
1
3
1
1
1
3
1
1
1
-
18
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
21
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
SULAWESI UTARA
Kab. Bolaang Mangondow
Kab. Minahasa
Kab. Kep. Talaud
Kab. Minahasa Selatan
Kota Tomohon
Kab. Minahasa Utara
Kab. Minahasa Tenggara
Kab. Bolmong Utara
Kab. Bolmang Selatan
Kab. Bolmang Timur
Kota Kotamobagu
SULAWESI TENGAH
Kab. Banggai
Kab. Buol
Kab. Toli-Toli
Kab. Donggala
Kab. Morowali
Kab. Poso
Kab. Parigi Moutong
Kab. Tojo Una-Una
Kab. Sigi
Kota Palu
SULAWESI TENGGARA
Kab. Buton
Kab. Konawe
Kab. Kolaka
Kab. Muna
Kab. Konawe Selatan
Kab. Bombana
Kab. Kolaka Utara
Kab. Konawe Utara
Kab. Buton Utara
Kota Bau-Bau
Kota Kendari
11.904
1.920
1.920
480
2.784
960
1.920
960
960
19.200
960
960
960
2.880
960
2.880
2.880
1.920
3.840
960
1.920
960
960
-
LL (Ha)
496
80
80
20
116
40
80
40
40
800
40
40
40
120
40
120
120
80
160
40
80
40
40
-
(Ha)
12.400
2.000
2.000
500
2.900
1.000
2.000
1.000
1.000
20.000
1.000
1.000
1.000
3.000
1.000
3.000
3.000
2.000
4.000
1.000
2.000
1.000
1.000
-
131
SL(Ha)
4.800
960
960
960
960
960
960
960
2.880
960
1.920
-
LL (Ha)
200
40
40
40
40
40
40
40
120
40
80
-
(Ha)
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
3.000
1.000
2.000
-
Kab
5
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
-
(Ha)
22.400
4.000
4.000
500
4.900
1.000
3.000
2.000
3.000
25.000
2.000
1.000
1.000
4.000
1.000
3.000
3.000
3.000
6.000
1.000
9.000
2.000
4.000
2.000
1.000
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
-
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
SULAWESI SELATAN
Kab. Bantaeng
Kab. Barru
Kab. Bone
Kab. Bulukumba
Kab. Enrekang
Kab. Gowa
Kab. Jeneponto
Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab. Maros
Kab. Pangkep
Kab. Pinrang
Kab. Kep. Selayar
Kab. Sidenreng Rappang
Kab. Sinjai
Kab. Soppeng
Kab. Takalar
Kab. Tana Toraja
Kab. Wajo
Kota Palopo
Kab. Luwu Timur
Kab. Toraja Utara
Kota Pare-Pare
Kota Makassar
1.920
960
960
-
LL (Ha)
80
40
40
-
(Ha)
2.000
1.000
1.000
-
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
2
1
1
-
35.520
960
2.880
1.920
960
960
1.920
960
6.720
9.600
1.920
1.920
960
2.880
960
-
1.480
40
120
80
40
40
80
40
280
400
80
80
40
120
40
-
132
(Ha)
37.000
1.000
3.000
2.000
1.000
1.000
2.000
1.000
7.000
10.000
2.000
2.000
1.000
3.000
1.000
-
Kab
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
SL(Ha)
68.160
960
3.840
1.920
1.920
1.920
3.840
1.920
14.400
14.400
1.920
9.600
3.840
960
5.760
960
-
LL (Ha)
2.840
40
160
80
80
80
160
80
600
600
80
400
160
40
240
40
-
(Ha)
71.000
1.000
4.000
2.000
2.000
2.000
4.000
2.000
15.000
15.000
2.000
10.000
4.000
1.000
6.000
1.000
-
Kab
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
SULAWESI SELATAN
Kab. Bantaeng
Kab. Barru
Kab. Bone
Kab. Bulukumba
Kab. Enrekang
Kab. Gowa
Kab. Jeneponto
Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab. Maros
Kab. Pangkep
Kab. Pinrang
Kab. Kep. Selayar
Kab. Sidenreng Rappang
Kab. Sinjai
Kab. Soppeng
Kab. Takalar
Kab. Tana Toraja
Kab. Wajo
Kota Palopo
Kab. Luwu Timur
Kab. Toraja Utara
Kota Pare-Pare
Kota Makassar
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
LL (Ha)
38.400
1.920
3.840
1.920
2.880
1.920
1.920
2.880
1.920
2.880
960
3.840
1.920
2.880
2.880
960
1.920
960
-
1.600
80
160
80
120
80
80
120
80
120
40
160
80
120
120
40
80
40
-
(Ha)
40.000
2.000
4.000
2.000
3.000
2.000
2.000
3.000
2.000
3.000
1.000
4.000
2.000
3.000
3.000
1.000
2.000
1.000
-
Kab
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
148.000
4.000
11.000
6.000
6.000
2.000
5.000
9.000
5.000
25.000
1.000
29.000
6.000
15.000
8.000
2.000
11.000
1.000
2.000
-
133
Kab
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
LL (Ha)
(Ha)
269.760
4.800
4.800
28.800
14.400
4.800
14.400
3.840
14.400
17.280
17.280
10.560
28.800
1.920
31.680
4.800
17.280
8.640
2.880
16.320
2.880
14.400
4.800
-
11.240
200
200
1.200
600
200
600
160
600
720
720
440
1.200
80
1.320
200
720
360
120
680
120
600
200
-
281.000
5.000
5.000
30.000
15.000
5.000
15.000
4.000
15.000
18.000
18.000
11.000
30.000
2.000
33.000
5.000
18.000
9.000
3.000
17.000
3.000
15.000
5.000
-
Kab
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
431.000
5.000
9.000
41.000
21.000
5.000
21.000
6.000
20.000
18.000
27.000
16.000
56.000
3.000
63.000
11.000
33.000
17.000
5.000
28.000
3.000
16.000
7.000
-
Kab
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
20
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
SULAWESI SELATAN
Kab. Bantaeng
Kab. Barru
Kab. Bone
Kab. Bulukumba
Kab. Enrekang
Kab. Gowa
Kab. Jeneponto
Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab. Maros
Kab. Pangkep
Kab. Pinrang
Kab. Kep. Selayar
Kab. Sidenreng Rappang
Kab. Sinjai
Kab. Soppeng
Kab. Takalar
Kab. Tana Toraja
Kab. Wajo
Kota Palopo
Kab. Luwu Timur
Kab. Toraja Utara
Kota Pare-Pare
Kota Makassar
16.320
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
960
1.920
960
960
960
-
LL (Ha)
680
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
80
40
40
40
-
(Ha)
17.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
-
134
SL(Ha)
3.840
960
960
960
960
-
LL (Ha)
160
40
40
40
40
-
(Ha)
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
4
1
1
1
1
-
(Ha)
21.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
3.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
Kab
22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
22
1
2
3
4
5
6
7
8
9
23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
25
1
2
3
4
5
6
7
8
BALI
Kab. Badung
Kab. Bangli
Kab. Buleleng
Kab. Gianyar
Kab. Jembrana
Kab. Karangasem
Kab. Klungkung
Kab. Tabanan
Kota Denpasar
NTB
Kab. Bima
Kab. Dompu
Kab. Lombok Barat
Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Timur
Kab. Sumbawa
Kota Bima
Kab. Sumbawa Barat
Kab. Lombok Utara
Kota Mataram
MALUKU
Kab. MTB
Kab. Maluku Tengah
Kab. Maluku Tenggara
Kab. Pulau Buru
Kab. Seram Bag Barat
Kab. Seram Bag Timur
Kab. Buru Selatan
Kab. Maluku Barat Daya
1.920
960
960
-
LL (Ha)
80
40
40
-
(Ha)
2.000
1.000
1.000
-
135
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
2
1
1
-
3.264
1.152
192
768
384
768
136
48
8
32
16
32
(Ha)
3.400
1.200
200
800
400
800
Kab
5
1
1
1
1
1
(Ha)
2.000
1.000
1.000
3.400
1.200
200
800
400
800
Kab
2
1
1
5
1
1
1
1
1
22
1
2
3
4
5
6
7
8
9
23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
25
1
2
3
4
5
6
7
8
BALI
Kab. Badung
Kab. Bangli
Kab. Buleleng
Kab. Gianyar
Kab. Jembrana
Kab. Karangasem
Kab. Klungkung
Kab. Tabanan
Kota Denpasar
NTB
Kab. Bima
Kab. Dompu
Kab. Lombok Barat
Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Timur
Kab. Sumbawa
Kota Bima
Kab. Sumbawa Barat
Kab. Lombok Utara
Kota Mataram
MALUKU
Kab. MTB
Kab. Maluku Tengah
Kab. Maluku Tenggara
Kab. Pulau Buru
Kab. Seram Bag Barat
Kab. Seram Bag Timur
Kab. Buru Selatan
Kab. Maluku Barat Daya
2.880
960
960
960
4.800
960
960
960
960
960
12.960
4.800
5.760
960
960
480
-
LL (Ha)
120
40
40
40
200
40
40
40
40
40
540
200
240
40
40
20
-
(Ha)
Kab
3.000
1.000
1.000
1.000
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
13.500
5.000
6.000
1.000
1.000
500
-
136
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
3
1
1
1
5
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
-
SL(Ha)
6.720
960
960
960
960
1.920
960
-
LL (Ha)
280
40
40
40
40
80
40
-
(Ha)
7.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
-
Kab
6
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
3.000
1.000
1.000
1.000
12.000
2.000
2.000
2.000
2.000
3.000
1.000
13.500
5.000
6.000
1.000
1.000
500
-
Kab
3
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
-
22
1
2
3
4
5
6
7
8
9
23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
25
1
2
3
4
5
6
7
8
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
BALI
Kab. Badung
Kab. Bangli
Kab. Buleleng
Kab. Gianyar
Kab. Jembrana
Kab. Karangasem
Kab. Klungkung
Kab. Tabanan
Kota Denpasar
NTB
Kab. Bima
Kab. Dompu
Kab. Lombok Barat
Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Timur
Kab. Sumbawa
Kota Bima
Kab. Sumbawa Barat
Kab. Lombok Utara
Kota Mataram
MALUKU
Kab. MTB
Kab. Maluku Tengah
Kab. Maluku Tenggara
Kab. Pulau Buru
Kab. Seram Bag Barat
Kab. Seram Bag Timur
Kab. Buru Selatan
Kab. Maluku Barat Daya
11.520
960
960
1.920
960
960
1.920
2.880
960
188.160
28.800
23.040
21.120
34.560
23.040
33.600
1.920
9.600
10.560
1.920
-
LL (Ha)
480
40
40
80
40
40
80
120
40
7.840
1.200
960
880
1.440
960
1.400
80
400
440
80
-
(Ha)
12.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
2.000
3.000
1.000
196.000
30.000
24.000
22.000
36.000
24.000
35.000
2.000
10.000
11.000
2.000
-
137
SL(Ha)
4.800
1.920
960
1.920
-
LL (Ha)
200
80
40
80
-
(Ha)
5.000
2.000
1.000
2.000
-
Kab
3
1
1
1
-
(Ha)
12.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
2.000
3.000
1.000
201.000
32.000
25.000
22.000
36.000
24.000
37.000
2.000
10.000
11.000
2.000
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
TOTAL PADI
(Ha)
15.000
2.000
1.000
2.000
2.000
1.000
2.000
1.000
3.000
1.000
215.000
34.000
27.000
24.000
38.000
28.000
39.000
2.000
10.000
11.000
2.000
16.900
1.200
5.200
800
6.000
1.000
1.400
500
800
Kab
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
22
1
2
3
4
5
6
7
8
9
23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
25
1
2
3
4
5
6
7
8
BALI
Kab. Badung
Kab. Bangli
Kab. Buleleng
Kab. Gianyar
Kab. Jembrana
Kab. Karangasem
Kab. Klungkung
Kab. Tabanan
Kota Denpasar
NTB
Kab. Bima
Kab. Dompu
Kab. Lombok Barat
Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Timur
Kab. Sumbawa
Kota Bima
Kab. Sumbawa Barat
Kab. Lombok Utara
Kota Mataram
MALUKU
Kab. MTB
Kab. Maluku Tengah
Kab. Maluku Tenggara
Kab. Pulau Buru
Kab. Seram Bag Barat
Kab. Seram Bag Timur
Kab. Buru Selatan
Kab. Maluku Barat Daya
1.920
960
960
LL (Ha)
80
40
40
(Ha)
2.000
1.000
1.000
138
2
1
1
SL(Ha)
1.920
960
960
2.880
960
960
960
LL (Ha)
80
40
40
120
40
40
40
(Ha)
2.000
1.000
1.000
3.000
1.000
1.000
1.000
Kab
(Ha)
2
1
1
3
1
1
1
2.000
1.000
1.000
5.000
1.000
1.000
1.000
2.000
Kab
2
1
1
4
1
1
1
1
NO.
SL(Ha)
22
1
2
3
4
5
6
7
8
9
23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
25
1
2
3
4
5
6
7
8
BALI
Kab. Badung
Kab. Bangli
Kab. Buleleng
Kab. Gianyar
Kab. Jembrana
Kab. Karangasem
Kab. Klungkung
Kab. Tabanan
Kota Denpasar
NTB
Kab. Bima
Kab. Dompu
Kab. Lombok Barat
Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Timur
Kab. Sumbawa
Kota Bima
Kab. Sumbawa Barat
Kab. Lombok Utara
Kota Mataram
MALUKU
Kab. MTB
Kab. Maluku Tengah
Kab. Maluku Tenggara
Kab. Pulau Buru
Kab. Seram Bag Barat
Kab. Seram Bag Timur
Kab. Buru Selatan
Kab. Maluku Barat Daya
7.680
960
960
960
960
1.920
960
960
960
960
-
LL (Ha)
320
40
40
40
40
80
40
40
40
40
-
(Ha)
8.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
SL(Ha)
5.760
2.880
1.920
960
-
139
LL (Ha)
240
120
80
40
-
(Ha)
6.000
3.000
2.000
1.000
-
Kab
3
1
1
1
-
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
JAGUNG
(Ha)
6.000
3.000
2.000
1.000
-
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
TOTAL
JAGUNG
Kab
3
1
1
1
-
(Ha)
16.000
2.000
5.000
1.000
1.000
2.000
3.000
1.000
1.000
6.000
2.000
1.000
1.000
2.000
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
Kab
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
24
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
NTT
Kab. Belu
Kab. Ende
Kab. Flores Timur
Kab. Kupang
Kab. Lembata
Kab. Manggarai
Kab. Ngada
Kab. Sikka
Kab. Sumba Barat
Kab. Sumba Timur
Kab. Timor Tengah Selatan
Kab. Timor Tengah Utara
Kab. Rote-Ndao
Kab. Manggarai Barat
Kab. Alor
Kab. Nagekeo
Kab. Sumba Tengah
Kab. Sumba Barat Daya
Kab. Manggarai Timur
Kab. Sabu Raijua
Kota Kupang
LL (Ha)
29.760
960
3.840
1.920
1.920
1.920
960
960
1.920
1.920
1.920
960
960
2.880
960
4.800
960
-
1.240
40
160
80
80
80
40
40
80
80
80
40
40
120
40
200
40
-
(Ha)
31.000
1.000
4.000
2.000
2.000
2.000
1.000
1.000
2.000
2.000
2.000
1.000
1.000
3.000
1.000
5.000
1.000
-
Kab
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
10.080
960
960
960
960
960
960
480
1.440
960
480
960
-
420
40
40
40
40
40
40
20
60
40
20
40
-
31.000
1.000
4.000
2.000
2.000
2.000
1.000
1.000
2.000
2.000
2.000
1.000
1.000
3.000
1.000
5.000
1.000
-
140
(Ha)
10.500
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
500
1.500
1.000
500
1.000
-
Kab
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
SL(Ha)
3.840
960
960
960
960
-
LL (Ha)
160
40
40
40
40
-
(Ha)
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
4
1
1
1
1
-
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
(Ha)
24 NTT
1 Kab. Belu
2 Kab. Ende
3 Kab. Flores Timur
4 Kab. Kupang
5 Kab. Lembata
6 Kab. Manggarai
7 Kab. Ngada
8 Kab. Sikka
9 Kab. Sumba Barat
10 Kab. Sumba Timur
11 Kab. Timor Tengah Selatan
12 Kab. Timor Tengah Utara
13 Kab. Rote-Ndao
14 Kab. Manggarai Barat
15 Kab. Alor
16 Kab. Nagekeo
17 Kab. Sumba Tengah
18 Kab. Sumba Barat Daya
19 Kab. Manggarai Timur
20 Kab. Sabu Raijua
21 Kota Kupang
14.500
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.500
1.500
1.000
1.500
1.000
-
Kab
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
TOTAL PADI
SLPTT PADI SAWAH
SL(Ha)
82.080
5.760
2.880
4.800
7.680
4.800
3.840
5.280
5.760
2.880
2.880
4.800
6.240
5.760
5.760
5.280
7.680
-
LL (Ha)
3.420
240
120
200
320
200
160
220
240
120
120
200
260
240
240
220
320
-
(Ha)
85.500
6.000
3.000
5.000
8.000
5.000
4.000
5.500
6.000
3.000
3.000
5.000
6.500
6.000
6.000
5.500
8.000
-
141
(Ha)
131.000
7.000
4.000
4.000
8.000
2.000
11.000
8.000
5.000
8.500
9.000
3.000
6.000
6.000
9.000
3.000
7.500
8.000
12.000
10.000
-
Kab
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
SL(Ha)
12.480
960
960
960
960
960
960
1.920
960
960
960
960
960
-
LL (Ha)
520
40
40
40
40
40
40
80
40
40
40
40
40
-
(Ha)
13.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
Kab
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
26
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
PAPUA
Kab. Biak Numford
Kab. Jayapura
Kab. Jayawijaya
Kab. Merauke
Kab. Mimika
Kab. Nabire
Kab. Paniai
Kab. Puncak Jaya
Kab. Kep Yapen Waropen
Kota Jayapura
Kab. Sarmi
Kab. Keerom
Kab. Yahukimo
Kab. Pegunungan Bintang
Kab. Tolikara
Kab. Boven Digoel
Kab. Mappi
Kab. Asmat
Kab. Waropen
Kab. Supiori
Kab Deiyai
Kab. Dogiyai
Kab.Intan Jaya
Kab. Lanny Jaya
Kab. Membramo Raya
Kab. Membramo Tengah
Kab. Nduga
Kab. Puncak
Kab. Yalimo
18.192
720
288
14.784
192
864
480
192
288
96
288
-
LL (Ha)
758
30
12
616
8
36
20
8
12
4
12
-
(Ha)
18.950
750
300
15.400
200
900
500
200
300
100
300
-
Kab SL(Ha)
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
3.264
2.496
96
96
384
96
96
-
LL (Ha)
136
104
4
4
16
4
4
-
(Ha)
3.400
2.600
100
100
400
100
100
-
142
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
TOTAL
JAGUNG
TOTAL PADI
SLPTT JAGUNG KOMPOSIT
Kab
6
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
22.350
750
300
18.000
200
900
100
100
500
200
700
100
100
100
300
-
Kab
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
SL(Ha)
960
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
-
LL (Ha)
40
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
-
(Ha)
1.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-
Kab
(Ha)
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
1.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
-
Kab
10
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
Kab
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
27
1
2
3
4
5
6
7
8
28
1
2
3
4
5
6
29
1
2
3
4
30
1
2
3
4
5
6
MALUKU UTARA
Kab. Halmahera Tengah
Kab. Halmahera Barat
Kab. Halmahera Timur
Kab. Kepulauan Sula
Kab. Halmahera Selatan
Kab. Halmahera Utara
Kab. Pulau Morotai
Kota Tidore Kepulauan
BANTEN
Kab. Lebak
Kab. Pandeglang
Kab. Serang
Kab. Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang
BANGKA BELITUNG
Kab. Bangka
Kab. Bangka Selatan
Kab. Blitung Timur
Kab. Bangka Barat
GORONTALO
Kab. Boalemo
Kab. Gorontalo
Kab. Pohuwato
Kab. Bone Bolango
Kab. Gorontalo utara
Kota Gorontalo
8.640
960
960
4.800
960
960
960
960
-
LL (Ha)
360
40
40
200
40
40
40
40
-
(Ha)
9.000
1.000
1.000
5.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
143
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
5
1
1
1
1
1
1
1
-
4.128
384
576
384
288
960
960
384
192
960
960
-
172
16
24
16
12
40
40
16
8
40
40
-
(Ha)
4.300
400
600
400
300
1.000
1.000
400
200
1.000
1.000
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
(Ha)
13.300
1.400
1.600
5.400
300
2.000
2.000
400
200
2.000
2.000
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
-
27
1
2
3
4
5
6
7
8
28
1
2
3
4
5
6
29
1
2
3
4
30
1
2
3
4
5
6
MALUKU UTARA
Kab. Halmahera Tengah
Kab. Halmahera Barat
Kab. Halmahera Timur
Kab. Kepulauan Sula
Kab. Halmahera Selatan
Kab. Halmahera Utara
Kab. Pulau Morotai
Kota Tidore Kepulauan
BANTEN
Kab. Lebak
Kab. Pandeglang
Kab. Serang
Kab. Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang
BANGKA BELITUNG
Kab. Bangka
Kab. Bangka Selatan
Kab. Blitung Timur
Kab. Bangka Barat
GORONTALO
Kab. Boalemo
Kab. Gorontalo
Kab. Pohuwato
Kab. Bone Bolango
Kab. Gorontalo utara
Kota Gorontalo
LL (Ha)
6.720
1.920
960
960
960
960
960
3.840
960
960
960
960
-
280
80
40
40
40
40
40
160
40
40
40
40
-
(Ha)
7.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
6
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
-
SL(Ha)
1.920
960
960
-
144
LL (Ha)
80
40
40
-
(Ha)
2.000
1.000
1.000
-
TOTAL AREAL
PENGEMBANGAN
(SL+LL)
Kab SL(Ha)
2
1
1
-
4.224
384
1.536
384
192
1.728
-
LL (Ha)
176
16
64
16
8
72
-
(Ha)
4.400
400
1.600
400
200
1.800
-
Kab
5
1
1
1
1
1
-
(Ha)
9.000
3.000
2.000
1.000
1.000
1.000
1.000
8.400
400
2.600
1.400
1.200
2.800
-
Kab
6
1
1
1
1
1
1
5
1
1
1
1
1
-
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
MALUKU UTARA
Kab. Halmahera Tengah
Kab. Halmahera Barat
Kab. Halmahera Timur
Kab. Kepulauan Sula
Kab. Halmahera Selatan
Kab. Halmahera Utara
Kab. Pulau Morotai
Kota Tidore Kepulauan
BANTEN
Kab. Lebak
Kab. Pandeglang
Kab. Serang
Kab. Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang
BANGKA BELITUNG
Kab. Bangka
Kab. Bangka Selatan
Kab. Blitung Timur
Kab. Bangka Barat
GORONTALO
Kab. Boalemo
Kab. Gorontalo
Kab. Pohuwato
Kab. Bone Bolango
Kab. Gorontalo utara
Kota Gorontalo
163.200
46.080
53.760
39.360
20.160
3.840
5.760
960
2.880
960
960
30.240
4.608
14.400
1.920
1.440
6.912
960
LL (Ha)
6.800
1.920
2.240
1.640
840
160
240
40
120
40
40
1.260
192
600
80
60
288
40
(Ha)
170.000
48.000
56.000
41.000
21.000
4.000
6.000
1.000
3.000
1.000
1.000
31.500
4.800
15.000
2.000
1.500
7.200
1.000
145
SL(Ha)
4.800
1.920
1.920
960
-
LL (Ha)
200
80
80
40
-
(Ha)
5.000
2.000
2.000
1.000
-
Kab
4
1
1
1
1
-
(Ha)
175.000
50.000
58.000
42.000
21.000
4.000
6.000
1.000
3.000
1.000
1.000
31.500
4.800
15.000
2.000
1.500
7.200
1.000
Kab
5
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
TOTAL PADI
(Ha)
13.300
1.400
1.600
5.400
300
2.000
2.000
400
200
184.000
53.000
60.000
43.000
22.000
1.000
5.000
8.000
1.000
5.000
1.000
1.000
39.900
5.200
17.600
3.400
2.700
10.000
1.000
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
MALUKU UTARA
Kab. Halmahera Tengah
Kab. Halmahera Barat
Kab. Halmahera Timur
Kab. Kepulauan Sula
Kab. Halmahera Selatan
Kab. Halmahera Utara
Kab. Pulau Morotai
Kota Tidore Kepulauan
BANTEN
Kab. Lebak
Kab. Pandeglang
Kab. Serang
Kab. Tangerang
Kota Cilegon
Kota Serang
BANGKA BELITUNG
Kab. Bangka
Kab. Bangka Selatan
Kab. Blitung Timur
Kab. Bangka Barat
GORONTALO
Kab. Boalemo
Kab. Gorontalo
Kab. Pohuwato
Kab. Bone Bolango
Kab. Gorontalo utara
Kota Gorontalo
960
960
-
LL (Ha)
40
40
-
(Ha)
1.000
1.000
-
SL(Ha)
2.880
240
336
384
384
384
336
336
480
960
960
3.840
960
960
960
960
-
LL (Ha)
120
10
14
16
16
16
14
14
20
40
40
160
40
40
40
40
-
146
(Ha)
3.000
250
350
400
400
400
350
350
500
1.000
1.000
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
TOTAL
JAGUNG
SL(Ha)
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
-
1.920
960
960
1.824
864
960
-
LL (Ha)
80
40
40
76
36
40
-
(Ha)
2.000
1.000
1.000
1.900
900
1.000
-
Kab
2
1
1
2
1
1
-
(Ha)
3.000
250
350
400
400
400
350
350
500
4.000
2.000
1.000
1.000
5.900
1.000
1.000
900
1.000
2.000
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
1
5
1
1
1
1
1
-
Kab
8
1
1
1
1
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
32
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
33
1
2
3
4
5
6
PAPUA BARAT
Kab. Sorong
Kab. Manokwari
Kab. Fak-Fak
Kab. Raja Ampat
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Teluk Wondama
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
Kota Sorong
Kab. Maybrat
Kab Tambrauw
SULAWESI BARAT
Kab. Mamuju
Kab. Majene
Kab. Mamasa
Kab. Mamuju Utara
Kab. Polewali Mandar
Kab. Mamuju Tengah
5.280
2.016
2.016
960
288
3.840
960
960
960
960
LL (Ha)
220
84
84
40
12
160
40
40
40
40
(Ha)
5.500
2.100
2.100
1.000
300
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
TOTAL AREAL
PERTUMBUHAN
Kab
SL(Ha)
LL (Ha)
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
720
192
96
192
240
3.840
960
960
960
960
-
30
8
4
8
10
160
40
40
40
40
-
147
(Ha)
750
200
100
200
250
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
-
Kab
4
1
1
1
1
4
1
1
1
1
-
(Ha)
6.250
2.100
2.300
1.100
300
200
250
8.000
2.000
2.000
2.000
1.000
1.000
Kab
6
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
-
LL (Ha)
280
80
40
40
80
40
(Ha)
7.000
2.000
1.000
1.000
2.000
1.000
Kab
5
1
1
1
1
1
TOTAL AREAL
PEMANTAPAN
(SL+LL)
PAPUA BARAT
Kab. Sorong
Kab. Manokwari
Kab. Fak-Fak
Kab. Raja Ampat
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Teluk Wondama
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
Kota Sorong
Kab. Maybrat
Kab Tambrauw
SULAWESI BARAT
Kab. Mamuju
Kab. Majene
Kab. Mamasa
Kab. Mamuju Utara
Kab. Polewali Mandar
Kab. Mamuju Tengah
53.760
13.440
960
10.560
3.840
14.400
10.560
LL (Ha)
2.240
560
40
440
160
600
440
(Ha)
56.000
14.000
1.000
11.000
4.000
15.000
11.000
148
SL(Ha)
1.920
960
960
-
LL (Ha)
80
40
40
-
(Ha)
2.000
1.000
1.000
-
Kab
-
(Ha)
58.000
14.000
2.000
12.000
4.000
15.000
11.000
Kab
6
1
1
1
1
1
1
TOTAL PADI
(Ha)
6.250
2.100
2.300
1.100
300
200
250
73.000
18.000
2.000
15.000
7.000
18.000
13.000
Kab
6
1
1
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
NO.
SL(Ha)
32
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
33
1
2
3
4
5
6
PAPUA BARAT
Kab. Sorong
Kab. Manokwari
Kab. Fak-Fak
Kab. Raja Ampat
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Teluk Wondama
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
Kota Sorong
Kab. Maybrat
Kab Tambrauw
SULAWESI BARAT
Kab. Mamuju
Kab. Majene
Kab. Mamasa
Kab. Mamuju Utara
Kab. Polewali Mandar
Kab. Mamuju Tengah
672
96
96
96
96
96
96
96
-
LL (Ha)
28
4
4
4
4
4
4
4
-
(Ha)
700
100
100
100
100
100
100
100
-
Kab
SL(Ha)
7
1
1
1
1
1
1
1
-
149
3.840
960
960
960
960
LL (Ha)
160
40
40
40
40
(Ha)
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
JUMLAH KAB
PELAKSANA
SL-PTT
TOTAL
JAGUNG
Kab
4
1
1
1
1
(Ha)
700
100
100
100
100
100
100
100
4.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Kab
7
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
1
1
Kab
9
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
Lampiran 4
:
:
KOMODITI
SASARAN
:
Peningkatan Produktivitas
Kecamatan/Desa
Luasan
(Ha)
Produktivitas Awal
(Ku/Ha)
1 KEC ....................
Ds. ......................
Ds. ......................
Ds. ......................
Ds. ......................
Ds. ......................
Target Peningkatan
Produktivitas (Ku/Ha)
Keterangan
SL-PTT Kawasan .................
2 KEC ....................
Ds. ......................
Ds. ......................
Ds. ......................
Ds. ......................
Ds. ......................
3 Dst
Ket :
Jumlah
*). Pilih salah satu
2013
................., ........................... 2012
Kepala Dinas Pertanian .....................
................................................................
Nip. ..........................................................
150
Desa
Kecamatan
Kabupaten
Kawasan
Komoditi
No.
Nama Petani
Varietas
1
2
3
4
5
dst
Jumlah
Mengetahui
Ketua Kelompoktani
KCD/Penyuluh
Nama .
Nama .
151
Jadwal Tanam
No
(1)
:
: SL-PTT Padi / Jagung
: Padi Inbrida Sawah/ Padi Inbrida Pasang Surut/ Padi Inbrida Rawa Lebak/ Padi Inbrida Lahan Kering/ Padi Hibrida/Jagung Komposit/ Jagung Hibrida
Kode
Kode
Kabupate
Kode
Kode
Kelurahan/
Provinsi
Kecamatan
Provinsi
Kabupaten
n
Kecamatan
Kelurahan/Desa
Desa
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Nama
Kelompok
Tani
(10)
Rencana Tanam
Nama Ketua Nama
Alamat perJenis
Kelompok Petani Petani (Desa, RT,
Tanaman Luas (Ha) Bulan,Th
Tani
*)
RW) *)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
4
dst..
Ket : 1. Tanda *) Diisi dengan nama anggota kelompok tani pelaksana SL-PTT kolom (12) dan alamat rumah tangga petani kolom (13)
2. Mengingat CPCL SL-PTT 2013 sudah sangat mendesak waktunya kolom (12) nama petani dapat diisi dengan
jumlah anggota kel.tani pelaksana, sedangkan kolom (13) tidak perlu diisi
3. Untuk CPCL SL-PTT 2014 diisi lengkap sesuai format BPS diatas.
4. Data CPCL SL-PTT Padi dan Jagung dikirim ke Email serealiapangan@yahoo.com, petugas yang dapat
di hubungi Sdr.Indra Rochmadi HP.081398878797 dan Asmawati HP.085211124336/08568767436
untuk data kedelai dikirim ke Email akabi@gmail.com.
Nama
NIP
152
(16)
Lampiran 5
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA
NOMOR : .............................................2014
TENTANG
PENETAPAN KELOMPOKTANI PENERIMA DANA BANTUAN SOSIAL
(BANSOS) SL-PTT
............................................................)*
TAHUN ANGGARAN 2014
KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA
Menimbang
Memperhatikan
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
Tembusan :
1. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI di
Jakarta
2. Bupati / Walikota di ..............
3. Kepala Dinas Pertanian Provinsi di ................
4. dst.
*) disesuaikan dengan komoditi (SL-PTT padi inbrida, padi hibrida,padi
lahan kering, jagung hibrida dan jagung komposit)
**) disesuaikan dengan sumber bantuan
154
No
Nama Ketua
Alamat
Desa
Kecamatan
Nomor Rekening
Jumlah
(Rp.)
2
3
4
dst
Jumlah
Ditetapkan,Tgl.Bln.Tahun 2014
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota ,
Nama
NIP
155
Alamat Bank
Cabang, Unit
Lampiran 6
Rencana Usaha Kelompok (RUK)
Pelaksana SL-PTT Tahun 2014
Luas Lahan
Komoditi
Varietas
No
Jenis
Volume (Kg)
Jumlah (Rp)
1
2
3
dst
Jumlah
Mengetahui,
Penyuluh/Petugas Pertanian
Nama
NIP
................,................
Bendaraha Kelompok,
Ketua Kelompok,
Nama
Nama
156
Lampiran 7
SURAT PERNYATAAN
PENERIMAAN BANSOS DAN PENGGUNAAN BANSOS
Mengetahui
Petugas Lapangan
Materai 6.000
(......................................)
(.....................................)
157
Lampiran 8
Pembentukan Tim
Teknis Kab/Kota
SPM-LS
SPP-LS
KPPN
SP2D
Bank
terdekat
Membuka Rekening di Bank
158
Lampiran 9
6
7
8
9
10
11
12
13
KEGIATAN
BULAN
JAN
FEB
MAR
APR
159
MEI
JUN
JUL
AGUST
SEP
OKT
NOP
DES
Lampiran 10
BLANGKO LAPORAN BULANAN KECAMATAN
REALISASI SL-PTT KAWASAN PERTUMBUHAN / PENGEMBANGAN / PEMANTAPAN
PADI INBRIDA SAWAH/ PADI INBRIDA PASANG SURUT / PADI INBRIDA RAWA LEBAK / PADI HIBRIDA
PADI LAHAN KERING / JAGUNG KOMPOSIT / JAGUNG HIBRIDA
TAHUN 2014
KECAMATAN :
BULAN
Desa
Poktan
Luas
Areal
(Ha)
(2)
Jumlah
No
(1)
Jumlah
SL-PTT
( Unit )
Realisasi Tanam
Realisasi Panen
(Ha)
(%)
Luas
(Ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
Dilaksanakan
MH 13/14
(Ha)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
50
45
90,00
30
75,00
225
100
95
95,00
80
81,25
650
150
140
93,33
110
79,55
875
10
3
4
dst
Jumlah
160
Keterangan
(12)
Lampiran 11
BLANGKO LAPORAN BULANAN KABUPATEN
REALISASI SL-PTT KAWASAN PERTUMBUHAN / PENGEMBANGAN / PEMANTAPAN
PADI INBRIDA SAWAH/ PADI INBRIDA PASANG SURUT / PADI INBRIDA RAWA LEBAK / PADI HIBRIDA
PADI LAHAN KERING / JAGUNG KOMPOSIT / JAGUNG HIBRIDA
TAHUN 2014
KABUPATEN :
BULAN
:
Jumlah
No
Desa
Poktan
Luas
Areal
(Ha)
Kecamatan
SK
Penetapan
CPCL
(Ha)
Pengajuan Ke Bank
Realisasi Tanam
Realisasi Panen
Proses
(Ha)
Cair
(Ha)
(Ha)
(%)
Luas
(Ha)
Provitas
(ku/ha)
(11)
(12)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
50
50
50
50
50
100,00
50
50
50
50
50
50
100,00
50
Dilaksanakan
Produksi MH 13/14 Keterangan
(Ha)
(ton)
(13)
(14)
80,00
80
80,00
80
dst
Jumlah
Nama
161
(15)
Lampiran 12
BLANGKO LAPORAN BULANAN PROVINSI
REALISASI SL-PTT KAWASAN PERTUMBUHAN / PENGEMBANGAN / PEMANTAPAN
PADI INBRIDA SAWAH/ PADI INBRIDA PASANG SURUT / PADI INBRIDA RAWA LEBAK / PADI HIBRIDA
PADI LAHAN KERING / JAGUNG KOMPOSIT / JAGUNG HIBRIDA
TAHUN 2014
PROVINSI :
BULAN
:
(3)
(4)
(5)
(6)
SK
Penetapan
CPCL
(Ha)
(7)
(8)
(9)
(10)
(14)
(15)
200
200
200
200
195
97,50
100
75,00
750
10
250
250
250
250
245
98,00
150
80,00
1200
17
18
450
450
450
450
440
97,78
250
78,00
1950
10
No
Jumlah
Kabupaten
(1)
(2)
Kecamatan
Desa
Poktan
Luas
Areal
(Ha)
Pengajuan Ke Bank
Proses
(Ha)
Realisasi Tanam
Cair
(Ha)
(Ha)
Realisasi Panen
(%)
Luas
(Ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
(11)
(12)
(13)
Dilaksanakan
MH 13/14 Keterangan
(Ha)
3
4
5
dst
Jumlah
Nama
NIP
162
(16)
Lampiran 13
BLANGKO LAPORAN AKHIR PROVINSI/KABUPATEN
REALISASI SL-PTT KAWASAN PERTUMBUHAN / PENGEMBANGAN / PEMANTAPAN
PADI INBRIDA SAWAH/ PADI INBRIDA PASANG SURUT / PADI INBRIDA RAWA LEBAK / PADI HIBRIDA
PADI LAHAN KERING / JAGUNG KOMPOSIT / JAGUNG HIBRIDA
TAHUN 2014
PROV/KAB :
BULAN :
SK
Penetapan
CPCL
Luas Area
(Ha)
(Ha)
Realisasi Tanam
Target
No
Kab/Kec
Unit
(1)
(2)
Realisasi Panen
Unit
(Ha)
(%)
Bulan
Tanam
(11)
(12)
Luas
(Ha)
Provitas
(ku/ha)
Produksi
(ton)
(13)
(14)
(15)
Provitas
Provitas Provitas
Tidak
Non SL
dalam LL Sebelum pada MT Dilaksana
(ku/Ha) SL (ku/Ha) yang sama kan (Ha)
(ku/Ha)
(16)
(17)
(18)
(19)
(3)
(4)
(7)
(9)
(10)
200
200
195
75,00
750
80,00
70,00
70,00
250
250
245
150
80,00
1200
85,00
73,00
70,00
17
450
450
440
97,78
250
78,00
1950
82,50
71,50
70,00
3
4
5
dst
Jumlah
Nama
NIP
163
Ket
(20)
Lampiran 14
FORM ISIAN
HASIL UBINAN SL-PTT PADI / JAGUNG
Kabupten
Kawasan
Komoditas
No
Nama Petani
:
: PERTUMBUHAN / PENGEMBANGAN / PEMANTAPAN
: PADI INBRIDA SAWAH/ PADI INBRIDA PASANG SURUT / PADI INBRIDA RAWA LEBAK / PADI HIBRIDA /
PADI LAHAN KERING / JAGUNG KOMPOSIT / JAGUNG HIBRIDA
Nama
KelompokTani
Alamat
Desa
Kecamatan
Jumlah
Ubinan
(Unit)
Tanggal
Ubinan
Petugas Ubinan
Nama
NIP
LL
Non LL / SL
Varietas
Nama
NIP
164