You are on page 1of 18

RESUME JURNAL

I.

Identitas Jurnal
a. Judul : Obat-Obat Anti Psikotik Generasi Kedua dan Efek Samping
Ekstrapiramidal: Kajian Sistematis dan Meta-analisa dari Perbandingan SatuSatu
b. Penulis: Christine Rummel-Kluge, Katja Komossa, Sandra Schwarz, Heike Hunger,
Franziska Schmid, Werner Kisssling, John M. Davis, dan Stefan Leucht

a. Publikan: Schizophrenia Bulletin, 2010


b. Penelaah: Reza Kesatria A. Rusandi
c. Tanggal Telaah: 6 Januari 2015

II.

Deskripsi Jurnal
a. Latar Belakang
Sementara semua obat antipsikotik generasi kedua (SGAs) dipromosikan
memiliki efek samping ekstrapiramidal (EPS) yang rendah, observasi klinis
memberikan kesan adanya perbedaan antara obat-obat tersebut. Namun
meskipun demikian, pertanyaan ini tidak pernah benar-benar diteliti dalam
sebuah kajian sistematis dan meta-analisis dengan perbandingan satu-satu.
b. Metode Penelitian
Strategi Pencarian
Daftar Kelompok Skizofrenia Cochrance (SGC) dicari untuk percobaan
blinded acak yang membandingkan masing-masing SGA yang diberikan
secara oral (amisulpride, aripiprazole, clozapine, olanzapine, quetiapine,
risperidone, sertindole, ziprasidone, dan zotepine) dalam pengobatan
skiforenia atau gangguan terkait (skizoafektif, skizofreniform, gangguan
waham, atau kriteria diagnosis apapun). Tidak ada hambatan bahasa. Istilah
pencarian yang digunakan adalah semua dari 36 kombinasi SGA yang ada,

termasuk merk dagang yang beragam. Pencarian terakhir dari daftar CSG
dilakukan dari Mei 2007; sampai Juli 2009, kami melakukan pencarian di
MEDLINE untuk mendapatkan lebih banyak penelitian acak terkontrol dalam
rangka memenuhi kriteria inklusi. Daftar CSG disusun dengan metode
pencarian regular melalui berbagai database elektronik (BIOSIS, CINAHL,
Dissertation Abstracts, EMBASE, LILACS, MEDLINE, PSYNDEX,
PsychINFO, RUSSMED, dan Sociofile), dilengkapi oleh pencarian manual
jurnal-jurnal yang relevan dan hasil-hasil konferensi (untuk detail, lihat
deskripsi CSG). Hanya peneelitian-penelitian yang memenuhi kriteria A
(pengacakan adekuat) dan B (penelitian yang diketahui diacak, tanpa detail
lebih lanjut) berdasarkan pedoman Cochrane 2005 yang dimasukkan dalam
penelitian. Seluruh produsen SGA dikontak untuk detail lebih lanjut mengenai
percobaan-percobaan yang telah dipublikasikan dan ditanyai mengenai
penelitian yang belum dipublikasikan; peneliti yang terlibat langsung dalam
penelitian-penelitian tersebut dihubungi untuk mendapatkan informasi yang
tidak jelas atau hilang. Detail metodologi dipublikasikan di perpustakaan
Cochrane dalam kajian sistematis dari masing-masing SGA dalam
perbandingannya dengan SGA lain. Inilah presentasi kami, sebuah ringkasan
untuk menujukkan deskripsi menyeluruh mengenai EPS dari SGA.

Ekstraksi Data dan Parameter Hasil


Seluruh data masing-masing diekstrak oleh setidaknya 3 pengkaji (K.K., C.R.,
H.H. F.S., S.S., S.L.). Hasil penggunaan obat antiparkinson setidaknya
sekali dipilih sebagai hasil utama karena hal ini merupakan parameter global
untuk EPS. Perubahan-perubahan dari awal sampai tahap akhir dalam Skala
Akatisia Barnes (BAS ) dan Skala Angus Simpson (SAS) dipilih sebagai hasil
skunder.

Kalkulasi Meta-analitik
Risiko relative (RRs) digunakan sebagai pengukuran besarnya efek untuk hasil
dikotomis dari pengobatan antiparkinson. Number Needed to Treat/ Harm
(NNT/ NNH) dihitung sebagai kebalikan dari perbedaan risiko dalam kasus

signifikan secara statistik. NNT didefinisikan sebagai jumlah orang yang


diperkirakan perlu mendapatkan intervensi eksperimental untuk setiap satu
orang tambahan yang terhindari dari kejadian seperti EPS, dalam jangka
waktu tertentu. Istilah NNH digunakan ketika satu intervensi menyebabkan
kemunduran pada hasil. Hasil yang berkesinambungan dianalisa menggunakan
mean differences (MD) dan 95% confident interval karena hal ini
mempertahankan unit-unit asli yang telah diinterpretasikan secara intuitif.
(contoh, untuk BAS, satu MD dari 0,5 berarti 0,5 poin berbeda dalam skala
antara 2 kelompok).
Penelitian-penelitian dikumpulkan dengan model efek acak dari Der-Simonian
dan Laird, yang memperhitungkan perbedaan pasti antara penelitian-penelitian
meskipun jika tidak ada heterogenitas yang signifikan secara statistik. Sebagai
tambahan, model efek permanen digunakan untuk hasil utama untuk
memverifikasi hasil yang diasumsikan sebelumnya. Kami mengeksplor
heterogenitas penelitian dengan menggunakan tes homogenitas chi-square dan
statistik I-square, mengasumsikan bahwa nilai I 2 lebih besar 50% dari
heterogenitas yang dianggap cukup bermakna. Meta-regresi direncanakan
untuk memungkinkan penjelasan heterogenitas mengenai hasil yang heterogen
dan untuk mengeksplor adanya pengaruh dari sponsorship dan periode
washout.
Kami menilai kualitas metodologikal dari percobaan-percobaan yang terlibat
dalam kajian ini menggunakan alat bias Cochrance Collaborations Risk
dengan generasi domain urutan, alokasi penyembunyian, blinding, pelaporan
hasil yang dipilih-pilih, dan sumber bias lainnya.
Dalam analisa sensitivitas, kami mengeksklusi penelitian dengan dosis lebih
tinggi atau kurang dari rentang berikut (amisulpride 400-800 mg/hari [untuk
gejala negative yang dominan, maksimum dosis adalah 50-300 mg/hari],
aripiprazole 1030 mg/hari, clozapine 300800 mg/hari, olanzapine 1020
mg/hari, quetiapine 250750 mg/hari, risperidone 46 mg/hari, sertindole 16
24 mg/hari, ziprasidone 120160 mg/hari, and zotepine 75450 mg/hari).
Namun dosis yang lebih tinggi, hanya ditemukan pada penelitian tentang

olanzapine dan risperidone dan untuk dosis yang lebih rendah ditemukan pada
penelitian tentang risperidone dan ziprasidone.
Kalkulasi dilakukan dengan software Review Manager Versi 5.0, standar
meta-analisis yang digunakan Cochrane Collaboration, dan dengan STATA
versi 7. Semua analisis adalah 2-tailed dengan tes alfa 0,05, kecuali untuk tes
heterogenitas (alfa 0,1).
c. Hasil
Pencarian
Strategi pencarian adalah mengindentifikasi 3761 sitasi. Dari jumlah itu, ada
642 artikel yang diurutkan dan diinspeksi dan 327 penelitian yang dieksklusi
(untuk laporan kualitas dari diagram alir meta-analisis, lihat gambar 1). 313
publikasi pada 94 penelitian diinklusikan;, 54 penelitian dengan 116
kelompok group melaporkan data yang bisa digunakan untuk setidaknya salah
satu hasil dari penggunaan obat antiparkinson, BAS atau SAS; 40 penelitian
tidak melaporkan data yang dibutuhkan dan karena itu dieksklusikan. Dari 54
penelitian, 6 penelitian melibatkan amisulpride, 6 apriprazole, 15 clozapine,
34 olanzapine, 11 quetiapine, 32 risperidone, 2 sertidole, 8 ziprasidone, 1
zotepine.
Para partisipan cenderung kronik dengan umur rata-rata di pertengahan 30-an.
Kriteria diagnostik umumnya adalah Diagnostic and Statistikal Manual of
Mental Disoders (DSM)-IV/ DSM-III-atau ICD-10.
Pada teks, kami presentasikan angka penelitian (N), angka partisipan (n),
risiko relative, CI, p value, dan untuk hasil statistik yang signifikan, NTT/
NNH dengan CI. Satu ringkasan singkat dari hasil dalam penggunaan obat
antiparkinson dipresentasikan pada tabel berikut untuk memberikan kajian
cepat.

Hasil sekunder dan perbedaan dalam nilai means dari BAS danSAS
dipresentasikan pada gambar berikut ini.

Hasil Percobaan
Hasil Utama Penggunaan Obat Antiparkinson.
Hasil berikut disusun berdasarkan SGA yang hasilnya paling signifikan dalam
penggunaan obat antiparkinson. Risperidone dikatikan dengan penggunaan
obat antiparkinson yang paling banyak dari SGA lainnya (dibandingkan
dengan Clozapine: N= 6, n= 304, RR= 2.57, CI= 1.47-4.48, P=0.009, NNH=

6, CI= 3-33; dengan Olanzapine: N = 13, n = 2599, RR = 1.28, CI = 1.06


1.55, P = .01, NNH= 17, CI =9100; dengan quetiapine: N= 6, n= 1715, RR=
1.98, CI= 1.163.39, P= .01, NNH= 20, CI= 10100; dengan ziprasidone: N=
2, n= 822, RR= 1.42, CI= 1.031.96, P= .03, NNH= 17, CI= 625), terkecuali
untuk amisulpride (N= 3, n= 586, RR= 1.07, CI= 0.721.57, P= .75) dan
aripiprazole (N= 1, n= 83, RR= 1.68, CI= 0.893.17, P= .11) dimana tidak
terdapat perbedaan signifikan. Ziprasidone dikaitkan dengan penggunaan obat
antiparkinson yang lebih banyak dari Olanzapine. (N= 4, n= 1732, RR= 1.43,
CI= 1.031.99, P= .03, NNH= 20, CI= 10tidak aplicable [n.a.]) dan
quetiapine (N= 1, n= 522, RR= 2.32, C= 1.075, P = .03, NNH= 25, CI= 11
n.a.). Tidak ada perbedaan yang ditemukan antara ziprasidone dan amisulpride
(N= 1, n= 123, RR= 1.7, CI= 0.943.07, P= .08) dan ziprasidone dan clozapine
(N = 1, n = 146, RR = 1.11, CI = 0.871.42, P = .39). Zotepine dikatikan
dengan penggunaan obat antiparkinson yang lebih banyak dari Clozapine (N=
1, n= 59, RR= 18.75, CI= 1.17301.08, P= .04, NNH= 3, CI= 25).
Aripiprazole dikatikan dengan penggunaan obat antiparkinson dari Olanzapine
(N= 1, n= 703, RR= 1.8, CI= 1.192.72, P= .005, NNH= 14, CI= 850); tidak
ditemukan adanya perbedaan dengan Risperidone (N= 1, n= 83, RR = 0.59,
CI= 0.321.12, P= .11). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara
amisulpride dengan pembanding yang lain (dibandingkan dengan olanzapine:
N= 1, n= 377, RR= 1.52, CI= 0.852.71, P= .15; dengan risperidone: N= 3, n=
586, RR= 0.94, CI= 0.641.38, P= .75; dengan ziprasidone: N= 1, n= 123,
RR= 0.59, CI= 0.331.07, P= .08). Clozapine memiliki penggunaan obat
antiparkinson lebih sedikit dari risperidone (N= 6, n= 304, RR= 0.39, CI=
0.220.68, P= .0009, NNT= 6, CI= 333) and zotepine (N= 1, n = 59, RR =
0.05, CI= 00.85, P= .04, NNT= 3, CI= 25); no difference was found
compared with olanzapine (N = 6, n = 561, RR = 0.87, CI = 0.461.67, P = .
69) and ziprasidone (N = 1, n = 146, RR = 0.9, CI = 0.71.15, P = .39).
Partisipan yang diterapi dengan olanzapine mendapatkan pengobatan
antirparkinson daripada pasien aripiprazole (N= 1, n= 703, RR= 0.55, CI=
0.370.84, P= .005, NNT= 14, CI= 850), risperidone (N= 13, n= 2599, RR=
0.78, CI= 0.650.95, P= .01, NNT= 17, C= 9100), dan ziprasidone (N= 4, n=
1732, RR= 0.7, CI= 0.50.97, P= .03, NNT= 20, CI= 10n.a.). Tidak ada
perbedaan signifikan yang dibandingkan amisulpride (N= 1, n= 377, RR=

0.66, CI= 0.371.17, P= .15) dan clozapine (N= 6, n= 561, RR= 1.14, CI= 0.6
2.19, P= .69).

Dan olanzapine memberikan efek EPS lebih daripada

Quetiapine (N= 6, n= 1090, RR= 2.05, CI= 1.263.32, P= .004, NNH= 25, CI=
14100). Quetiapin menunjukkan penggunaan obat antiparkinson yang lebih
sedikit dari 3 SGA lain dalam perbandingan yang ada (dibandingkan dengan
Olanzapine: N= 6, n= 1090, RR= 0.49, CI= 0.30.79, P= .004,NNT= 25, CI =
14100; vs risperidone: N= 6, n= 1715, RR= 0.5, CI= 0.30.86, P= .01, NNT=
20, CI = 10100; vs ziprasidone: N= 1, n= 522, RR = 0.43, CI= 0.20.93, P= .
03, NNT= 25, CI = 11n.a.).
Tidak ada perbedaan dalam hasil-hasil yang ditemukan pada model yang tetap.
Hasil Skunder
Beberapa perbandingan yang mencapai hasil statisitik yang signifikan dalam
BAS dan SAS diringkas berikut ini (lihat gambar 2 dan 3). BAS Aripiprazole
memiliki efek lebih akathisia lebih dari pada Olanzapine (N= 3, n= 1862,
MD= 0.1, P= .04) dan Clozapine lebih dari Ziprasidone (N= 1, n= 139,MD=
0.15, P < .0001). Risperidone dikatikan memiliki efek akathisia lebih daripada
Sertindole (N= 2, n= 500, MD= 0.22, P= .02) and ziprasidone (N= 1, n = 296,
MD= 0.56, P < .00001).
Simpson Angus Scale
Risperidone memberikan efek ekstrapiramidal lebih daripada Quetiatpine (N=
5, n= 1077, MD= 0.59, CI= 0.021.16, P= .04) dan ziprasidone (N= 1, n= 296,
MD= 0.34, CI= 0.260.42, P < .00001). Perlu diingat bahwa SAS hanya
berfokus pada parkisonisme.

Hetergonitas dan Penilaian Resiko Bias


Signfikansi heterogenitas penelitian yang mungkin merumitkan pengumpulan
meta-analisis tidak ditemukan dalam perbandingan dari hasil penggunaan obat
antiparkisonisme. Meta-regresi untuk washout period moderator hanya
signifikan secara statistik untuk perbandingan Olanzapine dan Ziprasidone
(semakin panjang washout period semakin tinggi superioritas dari relativitas
olanzapine terhadap penggunaan obat antiparkinson). Untuk sponsorship
moderator, tidak ada hasil statistik yang signifikan.

Dalam penilaian kualitas metodologikal pada percobaan dengan alat BIAS,


kami menemukan urutan generasi dan alokasi penyembunyian tidak sering
dilaporkan. Seluruh penelitian adalah percobaan doubleblind.. Pada bagian
pelaporan yang dipilih-pilih 13 penelitian tidak melaporkan adanya
penggunaan obat antiparkinson (selective reporting). Beberapa penelitian
memiliki risiko bias sepertti ketidakseimbangan kondisi mendasar antara
kedua kelompok.

Analisis Sensititvitas
Mengeksklusi Penelitian dengan Dosis yang Lebih dari Rekomendasi
Mengekslusi penelitian dengan dosis rata-rata Risperidone harian lebih dari
6mg menunjukkan bahwa hasil primari tetap sama dalam perbandingann
aripiprazole (tak ada perbedaan signifikan: = 1, n= 83, RR= 1.68 CI = 0.89,
3.17, P = .11), untuk clozapine (signifikansi perbedaan: N = 1, n = 41, RR =
4.67 CI = 1.23, 17.68, P= .02), dan untuk quetiapine (signifikansi perbedaan:
N= 5, n= 1684, RR= 1.9 CI= 1.09, 3.31, P= .02). Namun bagaimanapun,
perbedaan antara risperidone dan olanzapine (N= 9, n= 2087, RR= 1.15 CI=
0.97, 1.37, P= 11) dan risperidone dengan ziprasidone (N= 1, n= 526, RR=
1.24 CI= 0.68, 2.26, P= .48)

tidak lagi secara statistik signifikan.

Mengeksklusi penelitian dengan dosis rata-rata Olanzapine harian lebih dari


20mg menunjukkan hasil yang sama dengan perbandingan Olanzapine dan
Clozapine (tidak ada perbedaan signifikan: N= 3, n= 289, RR= 2.12 CI=
0.835.42, P= .11), Olanzapine dan Risperidone (perbedaan signifikan: N=
11, n= 842, RR= 0.80 CI= 0.650.99, P= .04), dan Olanzapine dengan
Ziprasidone (N= 3, n= 1211, RR= 0.64 CI= 0.440.94, P= .02). Rupanya,
antara Olanzapine dan Quetiapine tidaklah lagi banyak berbeda (N= 5, n=
417, RR= 1.85 CI= 0.923.72, P= .08).

Mengkesklusi Penelitian dengan Dosis Terekomendasi


Eksklusi penelitian dengan dosis rata-rata harian Risperidone kurang dari 4mg
menunjukkan bahwa hasil masih sama pada perbandingan Olanzapine dan

Risperidone (perbedaan signifikan: N= 9, n= 1360, RR= 0.75 CI= 0.590.95,


P= .02) tapi tidak untuk perbandingan Quetiapine dan Risperidone (tidak ada
lagi perbedaan signifikan: N= 4, n= 770, RR= 0.6 CI= 0.251.45, P= .25).
Eksklusi penelitian dengan dosis rata-rata Ziprasidone harian dibawah 120mg
menu njukkan bahwa antara Olanzapone dan Ziprasidon tidak ada lagi
perbedaan yang signifikan (N= 2, n= 663, RR= 0.75 C= 0.521.09, P= .13).
Publikasi Bias
Uji untuk funnel plot asymmetric digunakan hanya untuk perbandingan
Olanzapine dengan Risperidone karena pengujian dianggap beralasan hanya
jika tersedia 10 atau lebih penelitian. Funnel plot tidak menunjukkan adanya
publikasi bias relevan (Eggers test22 df= 11, P= .41) (lihat gambar
suplementari 11).
Diskusi
Kami presentasikan meta-analisis pertama yang membandingkan efek EPS
pada masing-masing SGA. Kami menemukan perbedaan signifikan dalam
berbagai SGA dalam potensinya memberikan efek EPS yang para klinisi atasi
dengan terapi pengobatan antiparkinson. Hasil utamanya adalah bahwa
Risperidone menunjukkan penggunaan obat antiparkinson yang lebih banyak
daripada yang ditunjukkan oleh Clozapine, Olanzapine, Queatiapine, dan
Ziprasidone; tidak ada perbedaan signifikan dengan Amisulpride dan
Sripiprazole. Perbandingan Risperidone dengan Olanzapine, dan Risperidone
dengan Ziprasidone tidak lagi signfikan ketika kami mengeksklusi penelitian
dengan dosis harian rata-rata Risperidone lebih dari 6 mg. Hal ini
mengonfirmasi dosis efek EPS untuk Risperidone. Dalam penelitian-penelitian
yan penting, Risperidone dengan dosis rata-rata harian lebih dari 6 mg tidak
menunjukkan efektivitas yang lebih baik, namun menujukkan EPS yang
bertambah. Ziprasidone menunjukkan penggunaan pengobatan antiparkinson
lebih dari Olanzapie dan Quetiapine; tidak ada perbedaan signifikan yang
ditemukan pada perbandingannya dengan Amisulpride dan Clozapine
(meskipun data perbandingan Ziprasidone-Clozapine sangatlah sedikit).
Quetiapin rupanya, menunjukkan penggunaan obat antiparkinson yang jauh

lebih sedikit dari seluruh perbandingan yang ada (Olanzapine, Risperidone,


dan Ziprasidone).
Observasi klinis yaitu adanya perbedaan pada besarnya efek EPS pada
kelompok SGA dan bahwa Obat-obatan SGA bukanlah kelompok homogen
antipsikotik terkait EPS telah tercatat untuk pertama kalinya dengan metaanalisis yang mendemonstrasikan penggunaan obat antiparkinson. Pada metaanalisis sebelumnya yang membandingkan SGA denga placebo, tidak ada
SGA yang menginduksi adanya EPS signifikan lebih dari placebo, rupanya
Risperidone adalah yang paling signifikan, menunjukkan bahwa risiko EPS
dari SGA secara umum adalah rendah namun bukan berarti tidak ada
perbedaan dalam intensitas EPS antara obat-obatan SGA. Satu alasan untuk
tidak menemukan perbandingan sepert itu dengan placebo mungkin adalah
bahwa periode washout biasanya hanya bertahan beberapa hari pada
percobaan skizofrenia dan oleh karena itu efek yang terbawa dari antipsikotik
yang sebelumnya bisa mempengarui hasil seperti EPS. Namun melihat pada
frekuensi kasar penggunaan obat antiparkinson (yaitu yang tidak disesuaikan
dengan perbandingan dengan placebo) pada meta-analisis tersebut diatas, ada
perbedaan antara SGA, yang mirip dengan hasil dari meta-analisis kami ini:
ketika dibandingan dengan placebo, penggunaan obat antiparkinson terbanyak
ditemukan pada Risperidone (32%), dan Ziprasidone (21%), sementara
penggunaan paling sedikit terlihat pada amisulpride (2%, namun, dalam dosis
rendah yang mencapai 300mg perhar), dan quetiapine (10%).
Analisis kami juga mendukung gagasan bahwa outcome penggunaan obat
antiparkinson setidaknya sekali adalah satu variable proksi yang berguna
untuk emergensi EPS. Namun hal ini mungkin tidak benar-benar menjadi
ukuran EPS global karena 2 alasan: pertama, EPS melingkupi berbagai macam
gejala, seperti parkinsonisme, distonia akut dan tardive distonia, akathisi akut
dan kronik, dan tardive dyskinesia, yang mana bisa diterapi terpisah dengan
menggunakan antikolinergik namun juga dalam cara yang berbeda. Kedua
lambungan kolinergik pada stage awal dari penelitian pada pasien dirubah dari
pengobatan sebelumya menjadi pengobatan penelitian bisa menjadi masalah,
meskipun hal ini bisa bersangkut paut pada dua kelompok banding. Sementara
itu, EPS spesififk tidak selalu dilaporkan karena penilai biasanya bisa

memutuskan apakah dia akan menyebutkan satu kejadian atau tidak. Satu
gejala EPS biasanya diklasifikasikan berbeda diantara penelitian-penelitian
yang berbeda. Oleh karena itu, hasil EPS yang diskalakan dengan SAS atau
BAS biasanya tidak objektif, yang mana adalah problematis untuk metaanalisis. Data dikotomis seperti penggunaan obat antiparkinson disukai pada
EBM. Oleh karena itu, setidaknya sistematik review, dari penggunaan obat
antiparkinson bisa berguna untuk proksi ukuran EPS.
NNT/ NNH untuk hasil utama berentang antara 3-6 untuk Clozapine namun
lebih tinggi untuk SGA lainnya: untuk Olanzapine dan Quetiapine,
direntangkan dari 14-25. Satu NNT dari 25 berarti 25 pasien harus diberi
perlakuan dengan SGA yang diteliti untuk menghindari penggunaan obat
antiparkinson, yaitu EPS, pada satu pasien. Jumlah ini relative tinggi,
menunjukkan bahwa perbedaan pada kebanyakan SGA adalah kecil; bahkan
mungkin lebih kecil dari yang dihaapkan pada observasi klinis. Pada
perawatan rutin, poilfarmasi biasanya digunakan dan meningkatkan risiko
EPS. Dalam percobaan klinis, efek yang terbawa dan periode washout yang
pendek mungkin berpengaruh pada perbedaan kecil EPS dari SGA. Hanya
satu meta-regresi ditemukan pada asosiasi signikan antara durasi washout dan
superioritas EPS (Olanzapine dibandingkan dengan Ziprasidone). Rupanya
periode washout umumnya adalah pendek

(yaitu median 2d), mungkin

dengan fase washout yang lebih panjang, perbedaan akan lebih banyak
ditemukan pada penggunaan obat antiparkinson bisa dideteksi. Pada populasi
sensitive , seperti remaja dengan skizofrenia, pasien dengan gangguan bipolar,
dan pasien dengan demensia, perbedaan EPS dari SGA dengan placebo bisa
terlihat lebih jelas karena pasien pasien ini biasany amemilki lebih banyak
eksposure terhadap antipsikotik pada masa lalu dari kebanyakan patritisipan
pada percobaan-percobaan. Perbedaan dalam EPS dari SGA adalah penting
untuk dua alasan: pertama terutama EPS terlihat memiliki hubungan yang kuat
dengan pengobatan yang tidak patuh atau bahkan bisa menyebabkan pada
pengobatan tidak patuh yang adalah salah satu hal besar dalam pengobatan
pada pasien dengan skizofrenia. Kedua, memiliki kecendrungan EPS yang
lebih rendah adalah penting untuk pasien tidak hanya pada efek samping
motorik tapi juga efek pada fungsi kognitif dan risiko potensi dyskinesia

tardive, meskipun SGA dilaporkan memiliki risiko tardive dyskinesia yang


lebih rendah daripada FGA. Kami menemukan bahwa SGA mengakitbakan
EPS yang lebih kecil daripada antipsikotik potensi tinggi seperti haloperidol
(meskipun dalam dosis rendah), namun kelebihan dibanding dengan FGA
berpotensi rendah hanya ditemukan pada beberapa SGA saja. Rupanya, hasil
efektivitas percobaan terbaru adalah kontradiktif: Analis EPS pada Efektivitas
Intervensi pada percobaan clinical antipsikotik menunjukkan tidak adanya
perbedaan yang besar, tidak juga pada penelitian Veterans affairs mengenai
haloperidol yang dikombinasikan dengan benztropine dan Olanzapine.
Sebaliknya, pada penelitian percobaan acak terbuka episode pertama
skizofrenia pada orang-orang Eropa, dosis rendah haloperidol (1-4 mg/ hari_
dihubungkan dengan EPS.
Meskipun demikian, perbedaan EPS pada obat-obatan SGA perlu untuk
ditimbang terhadap efek samping lain seperti metabolik (penambahan berat
badan dan insensitivitas glukosa) atau masalah seksual dan juga terhadap
efektivitas yang mungkin berbeda. Itu berarti bahwa risiko relative EPS perlu
untuk dilihat dalam konteks keuntungan relatif dari obat yang spesifik dan
dosis yang spesifik. Jika dosis rendah obat A dikaitkan dengan EPS yang lebih
sedikit, namun juga terkait dengan reponse optimum yang lebih rendah, hal ini
perlu menjadi bagian dari persamaan.
Keterbatasan utama dari meta-analisis ini adalah bahwa tidak ada atau hanya
ada sedikit data yang tersedia untuk perbandingan. Tidak semua penelitian
yang terlibat mempublikasikan penggunaan obat antiparkinson, meskipun
informasi bisa saja tersedia karena semua penggunaan obat telah
didokumentasikan selama percobaan obat. Oleh karena itu meskipun
seseorang telah bisa melihat

bagaimana situasi

EPS pada SGA dari

penelitian-penelitian terbaru yang ada, lebih banyak penelitian perbandingan


satu-satu dibutuhkan untuk melihat perbedaan pada extrapyramidal symptoms
untuk SGA.

d. Kesimpulan

Kesimpulannya adalah, bahkan dalam kaitannya dengan EPS, SGA bukan


kelompok kelas yang homogen dan tentu saja tidaklah bebas dari
extrapyramidal symptoms. Menginduksi EPS atau tidak bukanlah satu
klasifikasi mendasar yang baik untuk antipsikotik atipikal. Sehingga, satu
kalisifikasi sistem adekuat untuk SGA seperti yang telah dikenal tahun-tahun
belakangan ini, perlu untuk diperbaiki lagi.

CRITICAL APPRAISAL

Worksheet Critical Appraisal


Jurnal Terapi
Judul: Obat-Obat Anti Psikotik Generasi Kedua dan Efek Samping Ekstrapiramidal: Kajian

Sistematis dan Meta-analisa dari Perbandingan Satu-Satu


Publikasi oleh: Schizophrenia Bulletin, 2010

Adaptasi Worksheet: Critical Appraisal Skills Programme (CASP), Public Health Resource
Unit, Institute of Health Science, Oxford. Oxman AD, Cook DJ, Guyatt GH. Users guides to
the medical literature. VI. How to use an overview. JAMA 1994; 272:1367-1371.
Apakah Kajian Ini Mengarah Kepada Pertanyaan yang Jelas?
1. Apakah kajian ini mengarah
1. Pada bagian introduksi paragraf
kepada masalah yang spesifik
kedua, kalimat terakhir.
a. Bagian
Metode
kalimat
difokuskan?
pertama, dan pada bagian
Apakah ada cukup informasi
Ya
Hasil Paragraf ke dua.
mengenai::
b.
Tidak ada intervensi yang
a. Populasi yang diteliti
dilakukan.
b. Intervensi yang dilakukan
c. Pada bagian Ekstraksi Data
c. Hasil yang dinilai
dan Parameter Hasil

2. Apakah
peneliti
penelitian-penelitian?

mencari

Ya

2. Pada bagian metode paragraf satu.

Penelitian yang baik akan:


- Memiliki
pertanyaan
penelitian
- Memilii desain peneltian
yang sesuai
Apakah Hasil dari Kajian Ini Valid?
3. Apakah anda berpikir bahwa
penelitian-penelitian penting
yang relevan dimasukkan?
Temukan:
- Database bibliografi yang
digunakan
- Follow up dari list referensi
- Kontak personal dengan ahli
- Pencarian peneltian yang
tidak terpublikasi
- Pencarian peneltian yang
tidak berbahasa Inggris.
4. Apakah penyusun kajian
melakukan penilaian cukup terkait
kualitas penelitian-penelitian yang
dilibatkan?
Penyusun perlu menilai ketelitian
dari penelitian-penelitian yang
mereka identifikasi. Kurangnya
ketelitian bisa berpengaruh pada
hasil

3. Pada bagian Metode Search


Strategy

Ya

4. Pada bagian Metode Metaanalytic Calculations paragraf 3.

Ya

5. Jika hasil dari kajian telah


digabungkan, apakah beralasan
untuk melakukan hal tersebut?
Pertimbangkan apakah:
- Hasil antara penelitian yang
dilibatkan adalah mirip
- Hasil seluruh penelitian
yang diinklusi dengan jelas
diperlihatkan
- Hasil dari penelitian yang
berbeda adalah mirip.
- Alasan adanya perbedaan
didiskusikan

5. Pada bagian discussion paragraf


kedua kalimat ke dua.

Ya

Apa Hasil Kajian Ini


6. Apakah hasil keseluruhan

6.

dari kajian ini?


-

Pertimbangkan:
Jika anda jelas tentang inti

dari hasil kajian ini.


Apakah hasilnya
Bagaimana hasilnya

Pada bagian Discussion paragraf


pertama, kalimat ke tiga.
- Intinya SGA bukanlah kelompok
obat yang homogen dan benar-

benar bebas dari EPS.


Hasil utamanya adalah pada pasien
kelompok

YA

disajikan? Consider

Risperidone

menunjukkan adanya penggunaan


pengobatan antiparkinsonisme yang
-

terbanyak.
Hasil disajikan dengan NNT/ NNH
dan RR.

7. Seberapa tepatkah hasil kajian


ini?
Apakah hasil disajikan bersama

7. Hasil disajikan dengan CI


YA

dengan confidence intervals?


Apakah Hasil Kajian Akan Berguna Secara Lokal
8. Bisakah hasil diaplikasikan
pada populasi local?
-

8. Tidak dijelaskan secara persis kondisi


spesifik pasien-pasien yang tercakup

Perhatikan apakah:
Pasien-pasien yang tercakup

dalam kajian ini, namun secara umum

dalam kajian ini

gambarannya mirip dengan keadaan

perbedaannya cukup perlu

pasien lokal, yaitu orang-orang dengan

dipikirkan jika

skizofrenia atau gangguan terkait yang

YA

dibandingkan populasi

mirip.

daerah anda?
-

Kondisi
terutama

Kondisi lokal mungkin

pada

begitu

bagian

berbeda

ketersediaan

juga tersedia di sini.

ada dalam kajian ini.

diperhatikan?

tidak

beberapa obat yang diteliti dalam kajian

cukup berbeda dengan yang

9. Apakah semua outcome penting

lokal

YA

Ada

primary

outcomes

yaitu

penggunaan obat antiparkinson. Dan


secondary

outcomes

yang

menunjukkan ukuran efek EPS yang


disebabkan oleh SGA (pengukuran
10. Apakah manfaat penelitian ini
setara

dengan

biaya

dan

dampak buruknya?
Walaupun
hal
ini
diutarakan

dalam

tidak
kajian,

bagaimana pendapat anda?

YA

dengan skala BAS dan SAS)


10 Karena penelaah berpendapat bahwa
kajian ini memberikan gambaran jelas
yang spesifik mengenai urutan obat
antipsikotik generasi kedua dilihat dari
besarnya efek samping EPS yang
disebabkan. Meskipun perlu juga
dipikirkan mengenai faktor-faktor
individu dalam respon obat tidak enarbenar sama.

Kesimpulan Critical Appraisal

Validitas
Penelaah berpendapat bahwa jurnal ini adalah jurnal valid, karena jurnal ini
memberikan informasi jelas yang menjawab pertanyaan-pertanyaan di worksheet
critical appraisal yang berguna untuk menyingkirkan unsur-unsur ketidakjelasan

yang berpotensi memberikan keraguan dalam aplikasinya dalam praktek kesehatan.


Applicability
Hasil kajian sistematis ini memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia karena
penggunaan obat-obatan antipsikotik generasi kedua di negara ini sudah meluas dalam
terapi pasien skizofrenia atau gangguan terkait lainnya, yang juga adalah kondisi
pasien atau partisipan dalam penelitian-penelitian yang dilibatkan dalam kajian ini.
Selain itu obat-obatan yang diulas dalam kajian sistematis ini, sebagian merupakan
jenis obat yang umumnya diberikan kepada pasien dengan gangguan psikotik di
Indonesia.

You might also like