Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Kimia medisinal adalah ilmu pengetahuan yang merupakan
cabang ilmu kimia dan biologi, digunakan umtuk memahami dan
menjelaskanmekanismekerjaobatpadatingkatmolekul.
BatasanKimiaMedisinalmenurutBurger(1970)adalah:
Ilmu pengetahuan yang merupakan cabangdariilmukimia dan
biologi,dan digunakan untuk memahami dan menjelaskan mekanisme
kerjaobat.
BatasanKimiaMedisinalmenurutIUPAC(1974)adalah:
Ilmu
pengetahuan
yang
mempelajari
penemuan,
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI
1
KIMIA FARMASI
Hubungankimiamedisinaldengancabangilmulainyaitu:
KimiaAnalisis
KimiaOrganik
KimiaFisikFarmasetika
BiokimiaBiofarmasi
KimiaMedisinal>farmakologi>KedokteranKlinik
BiologiToksikologi
MikrobiologiPatologi
Fisiologi
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI
2
KIMIA FARMASI
Berdasarkansumbernyaobatdigolongkanmenjaditiga,yaitu:
1. Obatalamiah
Obatyangterdapatdialam.
Padatanaman,contoh:kuinindanatropin
PadaHewan,contoh:minyakikandanhormon
Padamineral,contoh:belerang(S)dankaliumbromida(KBr).
2. Obatsemisintetik
Obathasilsintesis yangbahan dasarnya berasaldaribahanobatyang
terdapatdialam.
Contoh:morfinmenjadikodeindandiosgeninmenjadiprogesteron.
3. Obatsintetikmurni
Obat yang bahan dasarnya tidak berkhasiat, setelah disintesis
akandidapatkansenyawadengankhasiatfarmakologistertentu.
Contoh: obatobat golongan analgetikantipiretik, antihistamin dan
diuretika.
Dari 252 obat pada daftar obat esensial yang dikeluarkan oleh
WHO(1985),sumbersumberobatdapatdibagisebagaiberikut:
1.Sintesiskimia(48,9%)
2.Semisintetik(9,5%)
3.Mikroorganisme(6,4%)
4.Vaksin(4,32%)
5.Sera(2%)
6.Mineral(9,1%)
7.Tumbuhtumbuhan(11,1%)
8.Hewan(8,7%)
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI
3
KIMIA FARMASI
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI
4
KIMIA FARMASI
BABII
PEMBAHASAN
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI
5
KIMIA FARMASI
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI
6
KIMIA FARMASI
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI
7
KIMIA FARMASI
3. AbsorpsiObatmelaluiParu
Obat anestesi sistemik yang diberikan secara inhalasi akan
diabsorpsi melaluiepitelparudanmembranmukosasalurannapas.
Krena mempunyai luas permukaan besar maka absorpsi melalui
buluhdarahparuberjalandengancepat.
Absorpsiobatmelaluiparutergantungpada:
Kadarobatdalamalveoli
Koefisienpartisigas/darah
Kecepatanalirandarahparu
Ukuranpartikelobat
4. AbsorpsiObatmelaluiKulit
Absorpsi obat melalui kulitsangattergantungpadakelarutan
obat dalam lemak karena epidermis kulit berfungsi sebagai
membranlemakbiologis.
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI
8
KIMIA FARMASI
Setelah masuk ke peredaran sistemik, molekul obat secara
serentakdidistribusikankeseluruhjaringandanorgantubuh.
Kecepatan dan besarnya distribusi obat dalam tubuh
bervariasidantergantungpadafaktorfaktorsebagaiberikut:
Sifatkimiafisikaobat,terutamakelarutandalamlemak
Sifatmembranbiologis
Kecepatandistribusialirandarahpadajaringandanorgantubuh
Ikatanobatdengansisikehilangan
Adanyapengangkutanaktifdaribeberapaobat
Masaatauvolumejaringan
1. StrukturMembranBiologis
Membranbiologismempunyaiduafungsiutama,yaitu:
Sebagaipenghalangdengansifatpermeabilitasyangkhas
Sebagaitempatuntukreaksibiotransformasienergi
a.KomponenMembranSel
LapisanLemakBimolekul
Protein
Mukopolisakarida
b.ModelMembranSel
ModelStrukturMembranDavsonDanielli(1935)
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI
9
KIMIA FARMASI
ModelStrukturMembranRobertson(1964)
Memperjelas model membran biologis Davsondanielli yaitu
daerah polar molekul lemak secara normal berorientasi pada
permukaan sel dan diselimuti oleh satu lapis protein pada
permukaanmembran.
ModelStrukturMembranSingerdanNicholson(1972)
Disebut model cairan mosaik dimana struktur membran
terdiri dari lemak bimolekul dan protein globular yang tersebar
diantaralemakbimolekultersebut.
Difusipasif
Difusipasifmelaluipori
Difusipasifdengancaramelarutpadalemakpenyusunmembran
Difusipasifdenganfasilitas
10
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Difusiaktif
Sistempengangkutanaktif
Pinositosis
Interaksiobatdenganbiopolimer
D. HubunganStruktur,KimiaFisikadenganProsesEkskresiObat
1. EkskresiobatmelaluiParu
Obat yang diekskresikan melalui paru terutama obat yang
digunakan secara inhalasi. Sifat fisik yang menentukan kecepatan
ekskresiobatmelaluiparuadalahkoefisienpartisidarah/udara.
2. EkskresiobatmelaluiGinjal
EkskresiobatmelaluiGinjalmelibatkantigaproses:
PenyaringanGlomerulus
AbsorpsiKembalisecaraPasifpadaTubulusGinjal
SekresiPengangkutanAktifpadaTubulusGinjal
3. EkskresiObatmelaluiEmpedu
Obat dengan berat molekul lebih dari 150 dan obat yang
telah dimetabolisis menjadi senyawa yang lebih polar, dapat
diekskresikan dari hati, melewati empedu menuju ke usus dengan
mekanisme pegangkutan aktif. Obat tersebut biasanya dalam
11
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
melaluiduajalur,yaitu:
a. Obataktifsetelahmasukkeperedarandarah,langsungberinteraksi
denganreseptordanmenimbulkanresponsbiologis.
12
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
A. FaktorfaktoryangMempengaruhiMetabolismeObat
1. FaktorGenetikatauKeturunan
Perbedaan individupada proses metabolismesejumlahobat
kadangkadang terjadi dalam
13
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
5. PenghambatanEnzimMetabolisme
Pemberian terlebihdahuluatau secarabersamasamasuatu
senyawa yangmenghambat kerjaenzimenzimmetabolisme dapat
meningkatkan intensitas efek obat, memperpanjang masa kerja
obat dan kemungkinan juga meningkatkan efek samping dan
toksisitas.
6. InduksiEnzimMetabolisme
Peningkatan aktivitas enzim metabolisme obatobattertentu
atau proses induksi enzim mempercepat proses metabolisme dan
menurunkan kadar obat bebas dalam plasma sehingga efek
farmakologis obat menurun dan masa kerjanya menjadi lebih
singkat.Induksienzim jugamempengaruhitoksisitasbeberapaobat
karena dapat meningkatkan metabolisme dan pembentukan
metabolitreaktif.
7. Faktorlainlain
Diet
B. TempatMetabolismeObat
Perubahan kimia obat dalam tubuh terutama terjadi pada
jaringan dan organorgan seperti hati, ginjal, paru dan saluran
cerna. Hati adalah organ tubuh yang merupakan tempat utama
metabolisme obat oleh karena mengandung lebih banyak
enzimenzimmetabolisme dibandingorganlain. Setelahpemberian
secara oral, obat diserap oleh saluran cerna, masuk keperedaran
darah dan kemudian ke hati melalui efek lintas pertama. Aliran
darah yang membawa obat atau senyawa organik asing melewati
selsel hati secara perlahanlahan dan termetabolisis menjadi
14
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
C. JalurUmumMetabolismeObatdanSenyawaOrganikAsing
Reaksi metabolisme obat dan senyawa organik asing ada
duatahap,yaitu:
1. ReaksifasaIataureaksifungsionalisme
2. ReaksifasaIIataureaksikonjugasi
a. ReaksifasaI
1. Reaksioksidasi:
OksidasiatomCalifatikdanalisiklik
OksidasisistemCN,COdanCS
Oksidasialkoholdanaldehid
Reaksioksidasilainlain
2. Reaksireduksi
Reduksialdehiddanketon
Reduksisenyawaazodannitro
Reaksireduksilainlain
ReaksifasaIdapatdicapaidengan:
1. Secara langsung memasukkan gugus fungsional, contoh :
hidroksilasisenyawaaromatikdanalifatik
2. Memodifikasi gugusgugus fungsional yang ada dalam struktur
molekul,contoh: reduksigugusketonatau aldehidmenjadialkohol
15
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
b. ReaksifasaII
1.Reaksikonjugasi:
Konjugasiasamglukuronat
Konjugasisulfat
Kinjugasidenganglisindanglutamin
Konjugasidenganglutationatauasammerkapturat
c. Reaksiasetilasi
d. Reaksimetilasi
4.HubunganStruktur,IkatanKimiadanAktivitasBiologis
Respons biologis merupakan akibat interaksi molekul obat
dengan gugus fungsional molekul reseptor. Interaksi ini dapat
berlangsungkarenakekuatanikatankimiatertentu.
16
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
b. Ikatanion
Ikatan ion adalah ikatan yag dihasilkan oleh daya tarik
menarik elektrostatik antara ionion yang muatannya berlawanan.
Kekuatan tarikmenarik akan makin berkurang bila jarak antar ion
makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan
jaraknya.
c. InteraksiIonDipoldandipolDipol
Adanya perbedaan keelektronegatifan atom Cdengan atom
yanglainsepertiOdanN,akanmembentukdistribusielektrontidak
simetrik atau dipol, yang mampu membentuk ikatan dengan ion
atau dipol lain, baik yang mempunyai daerah kerapatan elektron
tinggimaupunyangrendah.
Contoh:turunanmetadon
d. Ikatanhidrogen
17
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
e. IkatanVanDerWaals
Ikatan van der waals merupakan kekuatan tarikmenarik
antar molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya
berdekatan atau jaraknya 46 . Ikatan ini terjadi karena sifat
kepolarisasian molekul atauatom.Meskipun secara individu lemah
tetapi hasil penjumlahan ikatan van del waals merupakan faktor
pengikat yang cukup bermakna terutama untuk senyawasenyawa
yangmempunyai beratmolekul tinggi.Ikatan vanderwaalsterlibat
pada interaksi cincin benzen dengan daerahbidangdatar reseptor
danpada interaksirantaihidrokarbondenganmakromolekulprotein
ataureseptor.
f.
Ikatanhidrofob
Ikatanhidrofobmerupakansalahsatukekuatanpentingpada
proses penggabungan daerah non polar molekul obat dengan
daerah non polar reseptorbiologis. Daerah nonpolar molekul obat
yang tidak larut dalam air dan molekulmolekul air disekelilingnya
akan bergabung melalui ikatan hidrogen membentuk struktur
quasicrystalline(icebergs).
g. TransferMuatan
18
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Reseptorobatadalahsuatumakromolekuljaringanselhidup,
mengandung gugus fungsional atau atomatom terorganisasi,
reaktif secara kimia danbersifat spesifik,dapat berinteraksisecara
reversibel dengan molekul obat yang mengandung gugus
fungsional spesifik, menghasilkan respons biologis yang spesifik
pula.
Interaksiobatreseptorterjadimelaluiduatahap,yaitu:
a. Interaksi molekul obat dengan reseptor spesifik Interaksi ini
memerlukanafinitas
b. Interaksi yang dapat menyebabkan perubahan konformasi
makromolekulproteinsehinggatimbulresponsbiologis.
19
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
A. TeoriKlasik
Crum, Brown dan Fraser (1869), mengatakan bahwa
aktivitas biologis suatu senyawa merupakan fungsi daristruktur
kimianya dan tempat obat berinteraksi pada sistem biologis
mempunyaisifatyangkarakteristik.
Langley(1878),daristudiefekantagonisdariatropindan
pilokarpin, memperkenalkankonsep reseptor yangpertama kali
dankemudiandikembangkanolehEhrlich.
Ehrlich (1907), memperkenalkan istilah reseptor dan
membuat konsep sederhana tentang interaksi obatreseptor
yaitu corpora non agunt nisi fixata atau obat tidak dapat
menimbulkanefektanpamengikatreseptor.
B. TeoriPendudukan
Clark (1926), memperkirakan bahwa satu molekul obat
akan menempati satu sisi reseptor dan obat harus diberikan
dalam jumlah yang berlebih agar tetap efektif selama proses
pembentukankompleks.
Obat akan berinteraksi dengan reseptor membentuk
kompleksobatreseptor. Clark hanyameninjaudari segiagonis
saja yang kemudian dilengkapi oleh Gaddum (1937), yang
meninjaudarisegiantagonis.
Respons biologis yang terjadi setelah pengikatan
obatreseptordapatmerupakan:
1. Rangsanganaktivitas(efekagonis)
2. Penguranganaktivitas(efekantagonis)
20
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
AfinitasEfikasi
O+R>KompleksOR>Responsbiologis
O+R>OR>Respons(+):Senyawaagonis
<
O+R>OR>Respons():Senyawaantagonis
<
C. TeoriKecepatan
Croxatto dan Huidobro (1956), memberikan postulat
bahwa obat hanya efisien pada saat berinteraksi dengan
reseptor.
Paton (1961), mengatakan bahwa efekbiologisdariobat
setara dengan kecepatan ikatan obatreseptor dan bukan dari
jumlahreseptoryangdidudukinya.
AsosiasiDisosiasi
O+R>KompleksOR>Responsbiologis
<
21
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
D. TeoriKesesuaianTerimbas
Menurut Koshland (1958), ikatan enzim (E) dengan
substrat
perubahan
(E)+(S)>KompleksES>Responsbiologis
<
E. TeoriGanguanMakromolekul
Belleau (1964), memperkenalkan teori model kerja obat
yang disebut teori gangguan makromolekul. Menurut Belleau,
interaksi mikromolekul obat dengan makromolekul protein
(reseptor) dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk
konformasireseptorsebagaiberikut:
1. Gangguan konformasi spesifik (Specific Conformational
Perturbation=SCP)
2. Gangguan
konformasi
tidak
spesifik
(Non
Specific
ConformationalPerturbation=NSCP.
Obat agonis adalah obat yang mempunyai aktivitas
intrinsik dan dapat mengubahstruktur reseptormenjadibentuk
SCPsehinggamenimbulkanresponsbiologis.
22
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
F. TeoriPendudukanAktivasi
Ariens
dan
Rodrigues
de
Miranda
(1979),
Bentukteraktifkan(R*):dapatmenunjangefekbiologis
2.
Bentukistirahat(R):tidakdapatmenunjangefekbiologis
Agonis
R>R*
<
Antagonis
G. KonsepKurirKedua
Reseptor dari banyak hormon berhubunganerat dengan
sistem adenil siklase. Sebagai contoh katekolamin, glukagon,
hormon paratiroid, serotonin dan histamin telah menunjukkan
pengaruhnya terhadap kadar siklikAMP dalam intrasel,
tergantung pada hambatan atau rangsanganadenilsiklase.Bila
rangsangan tersebut meningkatkan kadar siklikAMP, hormon
dianggap sebagai kurir pertama (first messenger), sedang
siklikAMPsebagaikurirkedua(secondmessenger).
23
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
H. TeoriMekanismedanFarmakoforsebagaidasarRancangan
Obat
Teori mekanisme dan farmakofor sebagai dasar
rancangan obat dapat diilustrasikan oleh obat antihipertensi
penghambat
kompetitif
enzim
pengubah
angiotensin
(Angiotensinconvertingenzyme=ACE).
6.HUBUNGANKUALITATIFSTRUKTURAKTIVITAS
A. AktivitasObat
Dasar dari aktivitas obat adalah prosesproses kimia
yangkompleks mulai dari saat obatdiberikan sampaiterjadinya
responsbiologis.
Fasafasayangmempengaruhiaktivitasobat,yaitu:
Fasafarmakokinetik
24
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Fasafarmakodinamik
Meliputi proses fasa IV dan fasa V. Fasa IV adalah tahap
1. AktivitaspadaFaseFarmakokinetik
Untuk memberikan efek biologis, obat dalam bentuk
aktifnya harus berinteraksi dengan reseptor atau tempat aksi
atau sel target, dengan kadar yang cukup tinggi. Sebelum
mencapai reseptor, obat terlebih dulu harus melalui proses
farmakokinetik.
Faktorfaktorpenentudalamprosesfarmakokinetikadalah:
a. Sistem kompartemen dalam cairan tubuh, seperti : cairan
intrasel, cairan ekstrasel dan berbagai fasa lipofil dalam
tubuh.
b. Protein plasma, protein jaringan dan berbagai senyawa
biologisyangmungkindapatmengikatobat.
25
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
sebagai
indikator
untuk
kadar
obat
dalam
kompartemenkompartemenlain,bukankadarobatdalamplasma.
2. AktivitasyangTerjadipadaProsesFarmakokinetikLingkungan
Farmakokinetik lingkungan mempelajari tentang interaksi
antara makhluk hidup, manusia, hewan dan tumbuhtumbuhan
dengansenyawasenyawakimiayangtersebardilingkungan.
Studifarmakokinetiklingkunganmeliputi:
a.
Ekosistemataupopulasidalamlingkungan
26
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Polutan
Tingkat akumulasi polutan atau senyawa radioaktif perlu
ditentukandengan satuan unit per waktu, jugawaktu paro (t1/2)
dankecepataneliminasibiologisnya.
c.
Senyawaanorganik.
Ditentukan waktu beradanya, lama senyawa berubah,
kadar senyawa dan kecepatan peningkatan senyawa dengan
satuan unit per waktu, waktu eliminasi senyawa sampai
tercapaikeadaankeseimbangandanwaktuparosenyawa.
3.AktivitasolehInduksidariEfek
Kekuatanresponsbiologisobattergantungpada:
a. Jumlahtempatreseptoryangdiduduki
b. Ratarata lama pendudukan, yang tergantung pada kecepatan
disosiasikompleksobatreseptor
c. Kemampuan atau kapasitas molekul obat untuk menginduksi
perubahan bentuk konformasi biopolimer, yang dibutuhkan
sebagaipemicurangsangantimbulnyaresponsbiologis.
4.AfinitasdanAktivitasInstrinsik
Setiap struktur molekul obat harus mengandung bagian
yang secara bebas dapat menunjang afinitas interaksi
obatreseptor dan mempunyai efisiensi untuk menimbulkan
27
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
5.AktivitaspadaPercobaaninvivodaninvitro
Aktivitas biologis pada percobaan in vivo adalah satu
integrasi dan keseimbangan yang kompleks dari sifat kimia fisika
senyawa yang ditentukan oleh berbagai kondisi biologis atau
biokimiadanbiofisikapadaberbagaifasadariaktivitasobat.
Studi obat secara in vitro pada pecobaan dengan
menggunakan organ yang terisolasi, pengaruh dari transpor,
perubahan kimia, metabolisme dan ekskresi obat menjadi minimal
dan distribusi menjadi lebih sederhana, sehingga diharapkan
hubungan strukturaktivitas menjadi lebih jelas dan mendapatkan
informasitentang sifatkimia obat yangberperanterhadapaktivitas,
28
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
6.AktivitasdariSenyawaMultipoten
Beberapa senyawa dalam satu turunan obat dapat
menunjukkanaktivitasbiologisyangbermacammacam.
Hubungan antara komponen yang bervariasi dalam spektrum
aktivitas senyawa multipoten mempunyai kemungkinan bervariasi,
yaitu:
a. Komponen yangbervariasidalamaktivitasbiologisdisebabkanoleh
interaksiobatdengantipereseptoryangberbeda
b. Komponen yang bervariasi dalam spektrum aktivitaskemungkinan
disebabkan oleh tipe molekul yang berbeda. Molekul obat sendiri
dapat menimbulkan satu efek sedang metabolitnya menimbulkan
efekyanglain
c. Komponen yang bervariasi dalam spektrum aktivitaskemungkinan
merupakan aspek yang mendasar dari satu tipe unit aksi
farmakologis
d. Hilangnya satu komponen aktivitas dalam spektrum aktivitas dari
turunan obat tertentu kemungkinan disebabkan oleh perbedaan
distribusi, tidak oleh pemisahan yang mendasar dari aktivitas
komponen.
7.EfekTerapetikdanEfekSamping
Spektrum efek dari senyawa multipoten dapat dibedakan
dalam efek terapetik dan efek samping atau efek yang diinginkan
dan efek yang tidak diinginkan. Kualifikasi efek terapetikatauefek
sampingdapatrelatifsubyektif.
29
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Untukmencapai tujuanpengembanganobatdapatdilakukan
dengan menghilangkan salah satu komponen aktivitas dari
spektrum aktivitas obat atau memisahkan dua komponen aktivitas
dari satu obat menjadi dua senyawa yang berbeda, melalui
manipulasimolekul.
B.HubunganStrukturAktivitas
1.
Faktor
yang
Kurang
Mendukung
Hubungan
StrukturAktivitas
a. Perbedaan keadaan pengukuran parameter kimia fisika dan
aktivitasbiologis
b. Senyawa yang digunakan ternyata bentuk praobat, yang terlebih
dahuluharusmengalamibioaktivasimenjadimetabolitaktif.
c. Aktivitas obat dipengaruhi oleh banyak keadaan in vivo, seperti
distribusi obat yang melibatkan proses transpor, pengikatan oleh
protein, proses metabolisme yaitu bioaktivasi dan biodegradasi
sertaprosesekskresi.
d. Senyawamempunyaipusatatomasimetris,sehinggakemungkinan
merupakan campuran rasemat dan masingmasing isomer
mempunyaiderajataktivitasyangberbeda.
e. Senyawamempunyaiaktivitas biologisyangmiripdengansenyawa
laintetapiberbedamekanismeaksinya.
f. Pengaruhbentuksediaanterhadapaktivitas
Formulasi farmasetis dapat menyebabkan kegagalan studi
hubungan strukturaktivitas. Faktor seperti ukuran partikel dan
bentuk kristal obat dalam sediaan farmasi kemungkinan dapat
mempengaruhipotensiobat.
g. Obatbersifatmultipoten
30
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
2.FaktoryangMendukungHubunganStrukturAktivitas
a. HubunganstrukturaktivitasempirisyangsifatnyaInsidental
Untuktipeobattertentu hukum empirisyang diperlukan untuk
terjadinya aktivitas biologis dapat digunakan untukmembuatturunan
obatberdasarkandatapercobaanyangtersedia.
b. Strukturobatsimetrik
Beberapa tipe obattertentuadayangmengandungduagugus
fungsi yang simetrik yang berhubungan dan mungkin diperlukan
untukaktivitasataumempunyaikeuntungantertentu.
3. Hubunganstrukturaktivitasyangsebenarnya
Aktivitas biologis merupakan refleksi sifat kimia fisika dari
senyawa bioaktif, sehingga hubungan strukturaktivitassebenarnya
adahukumyangtertentu.
a.
Hubungansifatkimiafisikadanaktivitas
b.
c.
Hubunganstrukturaktivitastaklangsung
d.
Hubunganstrukturaktivitasuntukstereoisomer
C.PengukuranKuantitatifAktivitasBiologis
31
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
1. Efekindividu
2. Efekbertingkat
3. Efekkuantal
7.HubunganKuantitatifStrukturAktivitas
Konsep
bahwa
aktivitas
biologis
suatu
senyawa
berhubungan denganstrukturkimia,pertamakalidikemukakanoleh
Crum, Brown,Fraser (1869). Hubungan kuantitatif struktur kimia
dan aktivitas biologis obat (HKSA) merupakan bagian penting
rancangan obat, daalam usaha mendapatkan suatu obat baru
dengan aktivitas yang lebih besar, keseltifan yang lebih tinggi,
toksistasatauefeksampingsekecilmungkindankenyamananyang
lebih besar, akan lebih menghemat biaya atau lebih ekonomis
karena untuk mendapatkan obat baru dengan aktivitas yang
dikehendaki , faktor cobacoba ditekan sekecil mungkin sehingga
jalursintesismenjadilebihpendek.
Ada beberapa model pendekatan hubungan kuantitatif
strukturaktivitas,antaralain:
A. ModelPendekatanHKSAFreeWilson
32
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Log1/C=Logaritmaaktivitasbiologis
S = Total sumbangan substituen terhadap aktivitas biologis
senyawainduk
=aktivitasbiologissenyawainduk
B. ModelPendekatanHKSAHansch
Hansch (1963), mengemukakan suatu konsep bahwa
hubungan struktur kimia dengan aktivitas biologis (log 1/C) suatu
turunan senyawa dapat dinyatakan secara kuantitatif melalui
parameterparameter sifat kimia fisika dari substituen yaitu
parameter hidrofobik (), elektronik (), dan sterik (Es). Model
pendekatan inidisebut juga modelhubunganenergi bebas linier
33
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Pendekatan
ini
menggunakan
dasar
1. ParametersifatkimiafisikadalamHKSAmodelHansch
Parameteryangseringdigunakanyaitu:
a. Parameterhidrofobik
Parameter hidrofobik (lipofilik) yang sering digunakan
adalah logaritma koefisien partisi (log P), tetapan Hansch,
tetapan
fragmentasi
RekkerMannhold
dan
tetapan
kromatografiRm.
b. Parameterelektronik
Adatigajenissifatelektronikyangdigunakan,yaitu:
menggunakan
persamaan
HendersonHasselbach.
34
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Sifat
oksidasireduksi
Penetapannya
atau
menggunakan
reaktivitas
senyawa.
perhitungan
mekanika
kuantumdarienergiorbital.
Tetapan elektronik yang sering digunakan dalam hubungan
strukturaktivitas adalah tetapan Hammet, tetapan i Charton,
tetapan*Taft,dantetapanF,RSwainLupton.
Tetapanelektroniklainlain:
c. Parametersterik
Tetapan sterik substituen dapat diukur berdasarkan sifat
meruah gugusgugusdan efekgugus padakontak obatdengan
sisireseptoryangberdekatan.
Tetapan sterik yang sering digunakan dalam hubungan
strukturaktivitas adalah tetapan Es Taft, tetapan Esc Hancock,
tetapan dimensi van der waals, tetapanU Charton dantetapan
sterimol Verloop. Karena data tetapan sterik tersebut tidak
tersedia untuk banyak tipe substituen, parameter sterik yang
dihitung secara teoritis juga digunakan dalam hubungan
strukturaktivitas yaitu berat molekul (BM = Mw), refraksimolar
danparakor.
2. AnalisisStatistikdalamHKSAModelHansch
35
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Y=aX+b
Y:aktivitasbiologis(variabeltergantung)
X:parameterkimiafisika(variabeltidaktergantung)
A,b:koefisienregresi
X1,X2danX3:parameterparameterkimiafisika1,2dan3
b. RegresiNonLinier
Regresinonlinieruntuksatuparameterkimiafisika
dapat dinyatakan melalui persamaanpersamaansebagai
berikut:
Y=a(X)2+bX+c
Regresi non linier untuk dua dan tiga parameter
kimia
fisika,
dapat
dinyatakan
melalui
parameterparametersebagaiberikut:
36
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
Y=a(X1)2+bX1+cX2+dX3+e
c. KriteriaStatistik
Keabsahan persamaan yang diperoleh dan arti
perbedaan parameter yang digunakan dalam hubungan
strukturaktivitas model Hansch, dapat dilihat dengan
beberapakriteriastatistiksepertir,r2,F,tdans.
Artikriteriastatistik:
Nilair(koefisienkorelasi)
Menunjukkan tingkat hubungan antara data aktivitas
biologis pengamatan percobaan dengan data hasil
perhitungan berdasarkan persamaan yang diperoleh dari
analisis regresi. Semakin tinggi nilainya semakin baik
hubungannya.
Nilair2
menunjukkan berapa % aktivitas biologis yang dapat
dijelaskan hubungannya dengan parameter sifatkimia fisika
yangdigunakan.
NilaiF
menunjukkan
kemaknaan
hubungan
bila
Nilait
menunjukkan perbedaan koefisienregresia, b, c dan
ddaripersamaanregresibiladibandingkandengantabelt.
Nilais(simpanganbaku)
Menunjukkan
nilai
variasi
kesalahan
dalam
percobaan.
37
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
BABIII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
38
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI
TigaFasayangmenentukanterjadinyaaktivitasbiologisobat
adalah:
1. Fasafarmasetik
Meliputi proses pabrikasi, penganturan dosis, formulasi,
bentuk sediaan, pemecahan bentuk sediaan dan terlarutnya obat
aktif. Fasa ini berperan dalam ketersediaan obat untuk dapat
diabsorpsiketubuh.
2. FasaFarmakokinetik
Meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan
ekskresiobat(ADME). Fasainiberperandalamketersediaan obat
untuk mencapai jaringan sasaran (target) atau reseptor sehingga
dapatmenimbulkanresponsbiologis.
3. FasaFarmakodinamik
Fasa terjadinya interaksi obatreseptor dalam jaringan
sasaran.Fasainiberperandalamtimbulnyaresponsbiologisobat.
DAFTARPUSTAKA
Press:Surabaya.
39
HUBUNGANSTRUKTURDenganAKTIFITASOBATKIMIAFARMASI KIMIA FARMASI