Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Devi Phina
Davin Pradana
Rizal Erwin S
Rusnaldi
Gerry andryana K
Prakoso Ari Wibowo
Jantammy R. M
Antoni Wijaya
F14100117
F14110020
F14110044
F14110045
F14110064
F14110068
F14110080
F14110084
F14110095
F14110097
F14110098
F14110101
F14110105
F14110108
F14110128
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PEMBAGIAN TUGAS
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tata Letak
Rona Lingkungan
Alat dan Bahan
HASIL DAN PEMBAHASAN
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
ii
ii
1
2
2
3
4
9
9
10
10
13
20
21
DAFTAR TABEL
1 Pembagian Tugas Anggota Kelompok
2 Pengukuran parameter pertumbuhan dan nutrisi hidroponik
1
13
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
4
9
9
13
14
14
14
18
18
19
19
DAFTAR LAMPIRAN
1 Data lengkap pengukuran parameter hidroponik
18
Penanggung Jawab
(1.1) Norisa Adhi Tina (F14110097)
(1.2) Rusnaldi
(F14110045)
(1.3.i) Fahmi Faizal
(F14110098)
(1.3.ii) Faturrahman N. (F14110128)
(1.3.iii) Prakoso A.W.
(F14110068)
(1.3.iv) Avicienna U. M. (F14110108)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang
dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar
maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang
mirip satu sama lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi
hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso,
caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok
pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan.
Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur
(untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok
alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya
lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok
(pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai
dikenal pula dalam dunia boga Indonesia.
Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan
pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah,
memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak,
karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Sawi bukan
tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. karena Indonesia mempunyai
kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di
Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas
maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun
dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih
baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari
ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut.
Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian
100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan,
sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu
diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya
tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam
dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang
menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir
musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur,
banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat
kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6
sampai pH 7.
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih
yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan
benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi
berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras.
Warna kulit benih coklat kehitaman.
Budidaya caisim dapat dilakukan dengan cara konvensional ataupun
dengan cara organik dengan menggunakan sistem hidroponik. Budidaya
Tujuan
Tujuan dilakukannya kegiatan budidaya caisim dengan sistem hidroponik
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses penyemaian benih caisim menggunakan media
arang sekam.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana budidaya caisim menggunakan
sistem hidroponik.
3. Untuk mempelajari dan memahami cara budidaya tanaman sawi
mengunakan teknik hidroponik tipe deep flow technique (DFT).
4. Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas hasil budidaya tanaman sawi
mengunakan teknik hidroponik tipe deep flow technique (DFT).
5. Memahami proses pertumbuhan dan kebutuhan pertumbuhan caisim
mulai awal pembibitan hingga panen.
TINJAUAN PUSTAKA
Pembibitan Sawi
Ada 2 cara pembibitan tanaman sawi. Cara pertama, benih di semai di
bedengan yang berukuran kecil 0.5 x 1 m atau luas ukuran sesuai dengan
kebutuhan bibit. Cara kedua, benih di semai di wadah plastik dengan luas ukuran
wadah sesuai kebutuhan bibit (dapat dibeli ditoko). Benih merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih yang baik akan menghasilkan
tanaman yang tumbuh dengan bagus. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil.
Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat
kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik,
seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu
dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih
harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil.
Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus
memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai
benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan
benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan
dilakukan misalnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan diharapkan
lama penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
Sebelum benih disemai, benih direndam dengan air selama 2 jam.
Selama perendaman, benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang
tenggelam digunakan untuk disemai. Kemudian benih disebar secara merata diatas
bedeng persemaian dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang
1:1, (media tanam) setebal 7 cm. Benih yang telah disebar disiram sampai
basah kemudian ditutup dengan daun pisang atau karung goni selama 2-3 hari.
Sebaiknya bedeng persemaian diberi naungan. Bila bibit sudah berumur 2-3
minggu setelah disemai, bibit tersebut sudah siap untuk ditanam. Perlakuan yang
sama pula dilakukan jika benih disemai di wadah plastik. Wadah tersebut
diteduhkan di rumah persemaian sampai bibit berumur 2-3 minggu. Bibit tersebut
sudah siap untuk ditanam.
METODOLOGI
Tata Letak
U
Airoponic 2
Rakit
apung
Airoponic 1
Sistem budidaya
kelompok 1
Hydroponic kit 2
Hydroponic kit 1
10
Budidaya kelompok kami menggunakan hidroponic kit dengan sistem deep flow
nutrition. Letak dari hidroponic kit di sebelah selatan dekat dengan pintu keluar. Di dalam
greenhouse bagian selatan terdapat saluran air dan listrik. Hidroponic kit membutuhkan
asupan daya listrik untuk menggerakkan pompa sehingga letak yang dekat dengan sumber
listrik dianjurkan. Apabila terlalu jauh dapat menggunakan kabel terminal. Cahaya untuk
tanaman selalu tersedia karena bangunan greenohouse yang memanjang dari arah utara ke
selatan sedangkan arah datangnya cahaya matahari dari timur ke barat. Tanaman akan
mendapatkan cahaya yang cukup dari pagi sampai sore. Bangunan greenhouse yang
dindingnya terbuat dari kasa atau kawat akan mempermudah aliran angin untuk
menurunkan suhu di dalam greenhouse. Hidroponic kit yang terletak di tengah sebelah
belakang akan mengalami pertukaran udara dengan baik.
Rona Lingkungan
Lokasi pembangunan greenhouse terletak di Leuwikopo, Bogor. dengan
koordinat 633'52"LS
10643'31"BT. Secara umum Bogor terletak pada
ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan
suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 C dan kelembaban udaranya
kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 C, paling sering
terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh
angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.
Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 015% dan sebagian kecil
daerahnya mempunyai kemiringan antara 1530%. Jenis tanah hampir di seluruh
wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih
dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi.
Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya
akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air
masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap
air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di
kota ini dalam setahun (70%).
11
Prosedur
1. Persiapan Hidroponik
Benih sawi
Pembersihan benih
Penyiraman benih
Pengamatan
Bibit sawi
12
2. Pelaksanaan Hidoroponik
a. Pemindahan tanaman sawi ke dalam dipflow tehnique paralon
Bibit sawi
Penyiraman
Penyiraman benih
Pengamatan
13
Larutan AB mix
14
PH
7.3
7.5
7.6
7.2
8
7.5
7.4
7.5
7
7.1
7.4
7.4
7.3
7
7.2
6
6.9
7.3
6.8
6.9
7
6.9
7
7.4
7.2
6.9
6.9
7.66
7.68
7.7
7.605
7.51
7.65
7.79
7.595
7.4
15/12/2014
13/12/2014
11/12/2014
09/12/2014
07/12/2014
05/12/2014
03/12/2014
01/12/2014
29/11/2014
27/11/2014
25/11/2014
23/11/2014
21/11/2014
19/11/2014
17/11/2014
15/11/2014
13/11/2014
11/11/2014
15/12/2014
13/12/2014
11/12/2014
09/12/2014
07/12/2014
05/12/2014
03/12/2014
01/12/2014
29/11/2014
27/11/2014
25/11/2014
23/11/2014
21/11/2014
19/11/2014
17/11/2014
15/11/2014
13/11/2014
11/11/2014
15/12/2014
13/12/2014
11/12/2014
09/12/2014
07/12/2014
05/12/2014
03/12/2014
01/12/2014
29/11/2014
27/11/2014
25/11/2014
23/11/2014
21/11/2014
19/11/2014
17/11/2014
15/11/2014
13/11/2014
11/11/2014
15
35
30
25
20
15
10
5
0
10
2500
2000
1500
1000
500
16
2500
2000
1500
1000
500
15/12/2014
13/12/2014
11/12/2014
09/12/2014
07/12/2014
05/12/2014
03/12/2014
01/12/2014
29/11/2014
27/11/2014
25/11/2014
23/11/2014
21/11/2014
19/11/2014
17/11/2014
15/11/2014
13/11/2014
11/11/2014
39.65
10
13.4
Bobot
Gelas
2.92
2.93
2.96
2.76
2.83
2.77
2.79
2.77
(tidak pakai
gelas)
2.75
Bobot
Tanaman
29.26
5.17
52.79
35.29
23.12
14.78
82.04
35.4
39.65
10.65
nilai(g)
3280
820
2460
17
PEMBAHASAN
Berdasarkan Gambar 4, terlihat pertumbuhan tanaman yang memiliki tren
meningkat secara linier. Namun pada data pengamatan tanggal 20 November
2014, grafik jatuh pada titik nol karena tidak ada pengukuran pada hari tersebut.
Hal yang sama juga ditunjukan pada Gambar 5 dimana jumlah rata-rata daun
cenderung meningkat mendekati angka 6. Pada Gambar 6, nilai pH larutan nutrisi
mayoritas di atas nilai 7 sehingga larutan terlalu basa. Hal ini masih di atas nilai
pH optimum yang yang berkisar antara5.5 6.5 (Suhardiyanto 2010). Pada
Gambar 7 terjadi peningkatan EC yang mencapai nilai 2017 pada hari Kamis
tanggal 19 November 2014 karena penambahan larutan AB yang mencapai 1 liter.
Pertumbuhan sawi yang meningkat setiap hari bisa disebabkan oleh
ketersediaan larutan nutrisi yang selalu mengalir, suhu lingkungan yang berada
dalam kisaran suhu yang rendah hingga hangat (26 0C) sesuai dengan
Telaumbanua, Purwantana, dan Sutiarso (2014), dan kelembaban udara yang
cukup (70 %) tinggi pada rona lingkungan. Nilai EC yang didapat pada
pengamatan berada di atas 1 000 S.cm-1 . Hal ini masih sesuai dengan literatur
yang dikemukakan Morgan (1999) dimana nilai ideal berkisar antara 1 000
sampai 1 500 S.cm-1.
Perubahan nilai EC yang bisa meningkat disebabkan karena jumlah larutan
garam terlarut meningkat seiring penyerapan hara oleh tanaman. Jumlah ion yang
diserap bergantung kebutuhan unsur oleh tanaman yang dibudidayakan. Pada
tanaman yang dibudidayakan untuk diambil daunnya, unsur K untuk
perkembangan daun menjadi yang utama, sehingga pada larutan nutrisi yang ada
dalam tangki, jumlah ion K akan bekurang. Jumlah air yang ada dalam tangki
nutrisi juga mengalami pengurangan karena ada air yang terserap oleh tanaman.
Jumlah potasium berpengaruh pada jumlah daun yang setiap hari
meningkat karena salah satu fungsi potasium adalah perannya pada pertumbuhan
daun. Bila dilihat pada Lampiran 1, sebaran pertumbuhan pada sampel tidak
merata terlihat dari tinggi tanaman yang berbeda jauh, misalnya pada sampel
nomor 2 dengan nomor 3.
Proses pemanenan dilakukan pada umur 36 hst yaitu pada tanggal 16
Desember 2014. Berdasarkan Tabel 3, distribusi sebaran massa sampel pada
talang yang berada di atas memiliki bobot yang besar misalnya sampel 7, 8, 3, dan
9. Namun ada juga individu yang posisinya berada di talang bagian atas tetapi
bobotnya tidak terlalu besar seperti pada sampel 6. Nilai bobot sawi secara
keseluruhan 3280 g. Bila bobot total tersebut dibagi total individu saat panen yang
berjumlah 63 buah maka bobot rata-rata per individu sebesar 52 g per individu.
Nilai ini masih lebih kecil dari potensi bobot maksimum sawi yang mencapai 400
g per individu (Soenaryono 1983). Hal ini disebabkan karena sawi dipanen lebih
cepat yaitu baru 36 hst sedangkan umur panen sawi adalah 45-50 tergantun
varietasnya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kandungan dalam larutan
nutrisi yang tidak diukur menganai kandungan ion yang mendukung pertumbuhan
vegetatif dari tanaman sawi dan hanya mengukur nilai EC saja.
Kekerdilan yang terjadi pada beberapa sampel tanaman juga disebabkan
oleh distribusi ketinggian dari air larutan yang berpengaruh pada pertumbuhan
18
akar pada awal penanaman. Beberapa sampel pada minggu ke 3 masih memiliki
akar yang belum mampu menjangkau air karena ketinggian air pada beberapa
tingkatan talang tidak terlalu tinggi sesuai literatur yaitu sekitar 6 cm. Gambar
mengenai keadaan beberapa sampel tanaman saat panen bisa dilihat pada Gambar
8,9,10, dan 11.
19
20
Simpulan
Sistem hidroponik deep flow technique merupakan salah satu teknik
hidroponik yang menggunakan aliran air pada akar. Kualitas dan kuantitas
tanaman pada sistem hidroponik ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
kelembaban udara, suhu lingkungan, keberadaan larutan nutrisi, ketersedian
kandungan larutan nutrisi (nilai EC), pH larutan nutrisi, dan sebagainya. Nilai EC,
suhu lingkungan dan kelembaban pada pengamatan sudah sesuai literatur. Nilai
pH pada pengamatan belum sesuai dengan literatur. Bobot per individu saat panen
sawi pada praktikum ini belum memenuhi standar literatur yang ditetapkan karena
faktor panen yang terlalu cepat, larutan nutrisi, dan tinggi aliran pada awal tanam.
Saran
Perlu adanya pembagian jadwal yang lebih ketat mengenai pengamatan
dan perbaikan infrastruktur pendukung dalam pengamatan. Perlu penambahan
bahan kimia pada larutan nutrisi untuk menurunkan pH. Perlu kalibrasi penentuan
tinggi dari media tanam dan aliran yang sesuai dengan pemanjangan akar pada
awal masa tanam.
21
DAFTAR PUSTAKA
Adam CR., Bamford, KM and Early, KM. 1995. Principle of Horticulture.
Butterworth Heinemang. London. 278 p.
Chadirin, Y. 2007. Teknologi Greenhouse dan Hidroponik. Diktat Kuliah
Departemen Teknik Pertanian, IPB.
Diatloff E. 1998. pH-what does it really mean? Practical hydroponics
&Greenhouse-International Trade Directory 1998-1999:148-151.
Harjad, SS. 1990. Dasar-dasar Hortikultura. Departemen Budidaya Pertanian.
IPB. Bogor. hal506
Jensen M. H. 1997. Hydroponics. Hort.Science 32(6) :1018- 1020.
Morgan L. 1999. Hydroponic Lettuce Production. Casper Publ. Pty Ltd.
Narrabeen. lllp.
Morgan, L. 2000b. The pH Factor In Hydroponics, p.47-51. In Amy Knutson
(ed). The Best of The Growing Edge. New Moon Publ. Inc. Corvallis.
Nurfinayati. 2004. Pemanfaatan berulang larutan nutrisi pada budidaya selada
(Lactuca sativa L.) dengan Teknologi Hidroponik Sistem Terapung (THST).
Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. IPB.
Resh HM. 1998. Hydroponic Food Production. Woodbridge Press Publ. Co.
Santa Barbara. 527p.
Ruaf-asia Foundation, 2010. Hydroponics. Departement of Agriculture, Ministry
of Agriculture
Priyowidodo,
Titis.
2014.
Cara
Budidaya
Caisim
Organik.
http://alamtani.com/budidaya-caisim-organik.html [tanggal unduh 23
November 2014)
Rieuwpassa, Alexander J. Teknologi budidaya sawi [internet]. [diunduh tahun
2014 nov 24]. Tersedia pada:
http://maluku.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&
view=article&id=289:teknologi-budidaya-sawi&catid=15:benih
Maspary. 2014. Cara tepat menanam sawi dan caisim [Internet]. [diunduh tahun
2014 nov 24]. Tersedia pada:
http://www.gerbangpertanian.com/2014/09/cara-tepat-menanam-sawi-dancaisim.html
Edi S dan Bobohoe J. 2010. Budidaya Tanaman Sayuran. Jambi: Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi.
Margiyanto E. 2008. Budidaya Tanaman Sawi.
http://zuldesains.wordpress.com/2008/01/11/budidaya-tanaman-sawi/
[terhubung berkala].
Rieuwpassa AJ. 2011. Teknologi Budidaya Sawi.
http://maluku.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&
view=article&id=289:teknologi-budidaya-sawi&catid=15:benih
[terhubung berkala].
Soenaryono H. 1989. Budidaya Brassica (Kubis) Terpenting di Indonesia . Hal
371-400 dalam Harjadi S S (Ed). Dasar-dasar Hortikulutra. Jurusan
Budidaya Pertanian. Bogor (ID) : Fakultas Pertanian IPB.
22
Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah.Fakultas Pertanian. IPB.
Bogor.
Suhardiyanto H. 2010. Teknologi Hidroponik untuk Budidaya Tanaman. Bogor :
IPB Press.
Telaumbanua M, Purwantana B, dan Sutiarso L. 2014. Rancang Bangun Aktuator
Pengendali Iklim Mikro di Dalam Greenhouse untuk Pertumbuhan
Tanaman Sawi. Jurnal Agritech 34:2(213-222).
https://earth.google.com/
Pemerintah Kota Bogor[tahun tidak diketahui].Letak geografis[internet].[diunduh
2014
nov
24].
Tersedia
pada:
http://kotabogor.go.id/index.php/page/detail/9/letak-geografi
23
LAMPIRAN
Lampiran 1 Data lengkap pengukuran paratemer tumbuh tanaman dan nutrisi hidroponik
1
Tanggal
T
11/11/2014
12/11/2014
13/11/2014
14/11/2014
15/11/2014
16/11/2014
17/11/2014
18/11/2014
19/11/2014
20/11/2014
21/11/2014
22/11/2014
23/11/2014
24/11/2014
25/11/2014
26/11/2014
27/11/2014
28/11/2014
29/11/2014
30/11/2014
01/12/2014
02/12/2014
03/12/2014
5
5.5
6.7
6.7
6.7
7
7.3
7.4
9
9.1
9.1
10
10.1
10.3
11
11.5
12
12
13
17
18.3
18.6
19
2
n
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
6
6
6
5
5
5
5
5
5
5
t
3.5
4
4
4.5
4.6
5
5.6
7
7.2
7.2
7.3
7.5
7.8
7.8
8
8.1
8.1
8.2
8.2
8.2
8.1
9.4
10.7
3
n
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
t
4.5
5.6
6.5
6.6
6.6
7
8
8.4
10.3
11
11.2
12
10.9
12
14.7
16.8
18
18.2
18.5
19.5
20
22.3
22.4
4
n
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
6
6
6
7
7
7
7
7
8
8
8
t
2
3
3.4
3.7
3.8
4
4.5
5.8
6.3
6.4
6.5
7
7.1
7.2
7.5
9.9
10
11
12
14.4
15.7
17
18.2
5
n
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
t
4.5
6
6.6
8
8
9
9.3
9.4
9.7
9.7
9.7
9.8
9.8
9.8
10
10.3
10.4
11
11
11.3
12
13.2
13.5
6
n
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
7
7
8
8
8
8
8
8
t
3
3.4
4
4.2
4.4
4.6
4.6
4.9
5
5.3
5.6
6
6.3
9.8
10.1
12.5
12.1
13
13.5
15.5
17
18
23.7
7
n
3
4
4
3
3
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
6
6
5
5
5
8
t
3
3
4.2
4.4
4.8
5
5.5
6
7.2
7.35
7.5
8
9.5
10
13
16.5
17.9
18.6
19.5
20.5
21.1
23.5
24
8
n
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
6
7
7
7
6
6
6
7
7
8
t
3.2
4
4.5
5
5.3
5.7
5.8
7
9
9.1
9.2
10
11
12
13
14
15.6
16
17
18.6
20
21.5
22
9
n
3
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
6
6
6
6
7
7
7
7
7
8
8
8
t
2.8
3
3.8
4
4
4.2
4.5
5.6
7.2
8.25
9.3
9.5
7.4
7.5
9
14.5
15.4
15.6
16
16.5
17
20.5
21
10
n
4
5
5
4
4
5
5
5
5
6
6
6
6
6
7
7
8
8
8
8
8
7
7
t
6
6
7
7.2
7.2
7.3
7.5
7.8
8.5
8.5
8.5
8.6
8.7
8.9
9
9.8
10
10
10.1
10.3
12.5
12.5
12.7
EC
n
3
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
6
6
6
6
6
4
4
4
5
5
5
5
1013
1212
1247
1276
1037
1108
1127
1389
2017
1023
1145
1042
1174
1176
1190
1183
1197
1171
1189
1160
1162
1158
1154
PH
7.3
7.5
7.6
7.2
8
7.5
7.4
7.5
7
7.1
7.4
7.4
7.3
7
7.2
6
6.9
7.3
6.8
6.9
7
6.9
7
24
04/12/2014
05/12/2014
06/12/2014
07/12/2014
08/12/2014
09/12/2014
10/12/2014
11/12/2014
12/12/2014
13/12/2014
14/12/2014
15/12/2014
16/12/2014
21
22
23
24.5
26.5
25
26.5
26.5
26.5
29
30.3
32
34
4
4
4
7
7
8
8
8
8
9
9
9
9
11
11
11
11
13
14
15.5
15.8
16
17
19.8
19.8
19.8
Keterangan:
t
= tinggi tanaman (cm)
n
= jumlah daun
5
5
6
6
6
7
7
7
7
8
8
8
8
22.7 8
23.5 8
24.5 7
24.5 7
28.2 7
29 7
31 7
32 7
34 8
35 8
38 12
39 12
39.7 12
19
21
22
23.5
24
25
25.5
25.5
26
27.5
29
29.5
31
9
9
7
7
8
8
9
9
9
10
10
11
11
14
15
16
16.7
18.4
20
22
23
23.5
23.7
26
26
26.8
8
8
8
7
7
8
9
9
9
11
11
11
11
19
20.5
22
23
24.5
25
27
29
29.5
29.5
29.6
29.6
29.6
8
8
6
6
6
6
6
7
7
7
9
9
9
25 8
26 8
27.5 7
28.5 7
32.5 7
33 9
35 11
35 11
11
36 11
37.5 11
39 11
42.2 11
24
25
25.5
26
27
29
30
31
31.5
32
33.7
34
35
8
8
8
8
9
10
10
10
10
11
11
11
11
21.5
21.7
22
22.5
23.2
25
27
28
29.5
30
31
33
34
7
8
8
7
7
7
8
8
8
8
9
9
9
12.7 6
12.7 6
13 7
13.5 7
15.4 7
17 7
19 7
19.2 8
19.5 8
21 8
22 10
22.5 10
23 10
1144
1166
1189
1136
1100
1073
1046
1046
1046
1105
1164
1084
1004
7.4
7.2
6.9
6.9
7.66
7.68
7.7
7.605
7.51
7.65
7.79
7.595
7.4