Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nama
: Tiwi
NPM
: 240110080096
Sejarah Coca-Cola
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John
Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
Nama "Coca-Cola" sebenarnya merupakan ide dari Frank Robinson, yang menjadi
pemegang pembukuan Dr. Pemberton, yang kemudian menggambarkannya dalam
bentuk teks script yang melayang, yang menjadi sangat terkenal hingga saat ini.
Nama Coca-Cola sendiri sebenarnya berasal dari campuran bahan minuman
tersebut yaitu stimulant cocaine, yang dicampur dengan kola nuts (yang
merupakan bahan caffeine).
Penjualan pertama dilakukan di Atlanta, Georgia di sebuah farmasi
bernama Jacob Pharmacy, dan dalam delapan bulan pertama, terjual sebanyak
sembilan minuman setiap harinya. Dr. Pemberton memasang iklan pertama kali
pada tanggal 29 Mei di Jurnal Atlanta untuk produk minuman. Total penjualan
yang berhasil dilakukan oleh Dr. Pemberton pada tahun pertama sebanyak $50,
namun pengeluaran pada tahun tersebut mencapai $70, sehingga mengalami
kerugian saat itu. Kini, produk Coca-Cola dikonsumsi lebih dari 834 juta per hari.
Tahun 1887, Dr. Pemberton menjual sebagian saham perusahaannya kepada Asa
Griggs Candler, yang menjadikannya sebagai sebuah perusahaan berbadanhukum
Coca Cola Corporation di tahun 1888. Di tahun yang sama, Pemberton menjual
sahamnya kedua kalinya kepada tiga orang pebisnis, yaitu J.C. Mayfield, A.O.
Murphey, dan E.H. Bloodworth. Sementara itu, anak Dr. Pemberton, yaitu Charley
Pemberton mulai menjual minuman buatannya sendiri. Hingga pada saat itu, ada
tiga macam produk Coca- Cola, yang dijual oleh tiga perusahaan yang berbeda,
berada di pasaran. Di tahun 1891, Asa Candler yang merupakan pemilik dari
bisnis Coca-Cola yang telah dijalankannya selama lima tahun, berhasil
mendapatkan $2.300, kemudian sempat mencoba beberapa jenis produk lainnya,
namun kemudian menghentikan serta memfokuskan diri sepenuhnya pada
minuman yang berhasil membuatnya menjadi seorang pebisnis yang sukses.
Candlermendaftarkan trademark "Coca-Cola" pada kantor paten Amerika dan
membayar dividen pertamnya sebanyak $20 di tahun 1893. Candler secara pribadi
selalu melibatkan diri dalam proses pencampuran setiap tetes sirup yang
dibuatnya. Formula rahasia tersebut dikenal dengan sebutan "7X", dan hanya
diketahui oleh beberapa rekanan yang sangat dipercaya. Dalam waktu tiga tahun
kemudian, seiring dengan perkembangan dunia periklanan dan promosi saat itu,
seperti penggunaan souvenir, kalender yang menampilkan gambar perempuan
muda dan tidak terhitung berbagai hal yang baru, Coca-Cola berhasil menembus
ke setiap negara bagian Amerika Serikat. Logo Coca-Cola menyebar dan dapat
ditemukan di seluruh penjuru dinding di Amerika, yang bila dihitung secara kasar
mencapai 2,5 juta kaki persegi. Candler berhasil membuat masyarakat untuk
mencoba minumannya dan mereka membelinya. Sejarah membuktikan bahwa apa
yang dilakukannya benar yaitu dengan membentuk persepsi bahwa minumannya
lebih dari sekadar suatu minuman bersoda. Pada saat itu juga, sebuah toko permen
di Mississippi yang terkesan dengan besarnya permintaan terhadap minuman ini,
mencoba membotolkan dan menaruhnya di depan tokonya. Idenya adalah
seharusnya masyarakat bisa membawa minuman penyegar kemanapun mereka
pergi.Tahun 1899, pembotolan skala besar dilakukan oleh dua orang Chattanooga,
entrepreneur dari Tennesse, yang membeli hak untuk membotolkannya (seharga
satu dollar) dan menjual Coca-Cola di seluruh Amerika Serikat. Apa yang
dilakukan ini menjadi pelopor dari suatu jaringan produksi dan distribusi terbesar
di seluruh dunia. Tulisan Coca-Cola (spencerian script), biasanya disertai dengan
kata "drink", mulai memenuhi sisi-sisi berbagai bangunan dan gudang di seluruh
Georgia, segera setelah Coca-Cola Company terbentuk. Di tahun 1960an, saat
dunia periklanan berubah dan arti lain dari periklanan mulai bermunculan, CocaCola pun mulai bergerak ke penggunaan metode-metode promosi yang lebih
modern hingga kini.
Jenis jenis Coca Cola
The Coca-Cola Company juga telah memperkenalkan beberapa minuman
kola lainnya dibawah merek Coke. Yang paling terkenal adalah Diet Coke, yang
telah menjadi kola diet utama. Selain itu, ada juga Caffeine free Coke, Cherry
Coke,Coke ZERO, Vanilla Coke, dan edisi khusus lainnya dengan lemon, jeruk
limau, dan bahkan kopi.
mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun
1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna
memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company.
Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut
mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari
perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang
kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah
karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual
melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sistem Manajemen Perusahaan Coca cola di Indonesia
Penjualan dan Pemasaran
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan
pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen
secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan
pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka
masing-masing.
Agar program CSS berjalan dengan efektif, perusahaan memiliki Tim
khusus di National Office yang melakukan perencanaan dan memberikan
pelayanan di bidang penjualan dan pemasaran kepada seluruh para pelanggan.
Tim tersebut memberikan pelayanan yang menyeluruh, mulai dari perencanaan
rute distribusi hingga sistem pelayanan pelanggan yang lebih komprehensif,
apakah secara langsung melalui Tim sales force kami ataukah melalui pihak ketiga
yang bermitra dengan perusahaan ini, yang disebut dengan Area Marketing
Contractors.
Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan
jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua
kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar:
Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
Area Marketing Contractor (AMC) merupakan bentuk kerjasama dengan
para pengusaha mikro untuk melayani area dengan tingkat ekonomi kelas C dan D
atau daerah yang sulit dijangkau oleh sistem distribusi langsung Coca-Cola.
AMC-AMC ini tersebar di wilayah-wilayah perkotaan yang sangat padat,
wilayah-wilayah pedalaman atau diluar perkotaan, maupun dalam bentuk kioskios atau warung-warung kecil.
Sedangkan Street Vending merupakan suatu bentuk kerjasama distribusi
yang dirancang untuk melayani area yang memiliki tingkat lalu lintas konsumen
yang sangat tinggi, melalui penggunaan media operasional berkemampuan
mobilitas yang tinggi. Tipe-tipe sarana penjualan yang termasuk dalam Street
Vending ini adalah kios berjalan (Mobile Kiosk), kereta dorong (Push Cart) dan
rombong.
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli produkproduk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan
cold drink equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan
pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan kami.
Profil PT Coca Cola Amatil (bottling) Rancaekek
Pembicara: - Ujang R. Nurdin, Ambar dan Gerry.
PT ini pertamakali berdiri pada tahun 1983. Mempunyai 3 mesin line
produksi, dua mesin line memiliki kapasitas produk 300 botol/menit. Sedangkan
satu mesin line produksi memiliki kapasitas produk 600 botol/menit, mesin 600
botol/menit ini merupakan mesin terbaru yang perusahaan miliki yaitu pada tahun
1996.
PT Coca-Cola Amatil bottling ini memiliki 11 sumur resapan yang
digunakan sebagai sumber air untuk pengolahan coca-cola. selain itu perusaha ini
memiliki proses pengolahan limbah pribadi, air limbah tersebut disalurkan ke wc
wc yang ada di pabrik. Sehingga tidak merugikan lingkungan dan warga sekitar.
Kemudian selain itu limbah-limbah tersebut dimanfaatkan untuk pertanian organic
dengan cara mengolah limbah tersebut menjadi pupuk kompos. Contohnya pupuk
kompas dari daun teh. Proses produksi berdasarkan jumlah permintaan pasar. Jadi
perharinya tidak ditetapkan jumlah produksinya.
PT Coca-Cola Amatil bottling memproduksi Coca Cola dari dua jenis
botol yaitu dari jenis botol beling dan dari jenis botol plastic. Jumlah botol beling
akan dikurangi jumlah produksinya dengan cara menarik botol botol beling
bekas dalam jumlah yang banyak. Namun perusahaan hanya akan mengeluarkan
lebih sedikit coca cola dalam kemasan botol beling. Hal ini dilakukan untuk
menjaga kehigienisan dari coca cpla tersebut. karena meskipun botol beling
sudah melalui tahapan tahapan pembersihan namun, kebersihan dari bakteri dan
lain sebagainya masih kurang terjamin, sehingga masih lebih baik menggunakan
botol plastic yang sekali pakai.
Karakteristik tiap mesin line produksi:
Line 1
Line 2
Line 3
Manufacture : Krones
Manufacture : KHS
Manufacture : Krones
Capacity : 350
Installed: 1998
2008
btl/minute
Produck
pulpy orange
Packagie
returnable apel,
frestea
markisa,
lemon,
minute
Didalam mesin line 3 terdapat mesin hot fill sebagai penghasil minuman sirup
hangat frestea dan MMPO.
Jenis jenis Coca Cola
Tahun
1927
1941
2007
Jenis
Coca - Cola
Srit
Ekstra Jos
1. Tahap Pemeriksaan
Pemeriksaan Bahan Baku
Pemeriksaan Mutu Kemasan
Pemeriksaan Mutu Produksi
Pemeriksaan Mikrobiologi
2. Tahap Pencucian Botol
Botol Beling
Free Infection : memilih-milih botol
Terdapat 3 dipeck yang terdiri dari: dipeck 1,2, dan 3 untuk dipeck 1
dan 2 masuk ke mesin botol sedangkan untuk dipeck 3 tidak layak
digunakan, seperti berkarat, renteng dan sompel.(dibuamg), sebelum
dipeck 1 dan 2 masuk ke dalam mesin, dipeck 1 dan dipeck 2 harus
melewati berbagai proses terlebih dahulu seperti:
Clearir : pembersihan dengan air
Penyemprotan dengan bahan kimia selama 15 menit
Perendaman
Compertement 3 (penyemprotan kembali)
Pengecekan detergen dan jamur
Masuk ke dalam mesin.
3. Pengecekan botol secara manual
4. Proses pencampuran bahan baku
5. Pengambilan sample untuk memeriksa kualitas
6. Pembersihan
7. Pengepakan
8. Penyimpanan
9. Distribusi
-
Secara Langsung
Ruangan Ruangan
-
Tea extraction
Finished beverage
Proses Proses
-
Blowing proccess
Filling proccess
Capping process
Alat alat
-
Fillheight detector
Date coding
Cooling tunnel
Robotic palletizer
Qualitity contol
Pengolahan Limbah
Pengolahan limbah dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara Kimia, Fisika,
dan Biologi.
Secara kimia: dengan cara menurunkan/ menetralkan PH. Misal kondisi limbah
asam maka ditambahkan basa, dan begitu juga sebaliknya jika kondisi limbah
basa maka dinetralkan dengan penambahan asam.
Secara biologi: dengan cara oksidasi dengan menggunakan indicator dan
bakteri untuk menghancurkan microba.
Daun teh
dari proses
produksi
Tahap persiapan :
- Pengurangan
kandungan air
- pembuatan
windraw/jalur
angin
- dilakukan
dalam 3 hari
Tahap akhir :
- Pengeringan
- pengemasan
- dilakukan
dalam 21 hari