Professional Documents
Culture Documents
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Destilasi dengan
lancar.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kimia analitik dan ingin mengenal lebih jauh mengenai proses
pemisahan campuran dalam kimia.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu/Bapa dosen, mentor, teman-teman serta orang tua
penulis serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah dengan sabar memberikan bimbingannya serta dukungan hingga selesainya
makalah ini .
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Kendari, September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah3
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Destilasi
4
B. Pembagian Destilasi
6
C. Contoh Penerapan Destilasi
13
14
14
DAFTAR PUSTAKA
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan
atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai
susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala labolatorium
maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat
murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran .
Destilasi merupakan salah satu metode pemisahan campuran yang
menggunakan prinsip perbedaan titik didih untuk pemisahannya. Destilasi
memiliki prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen
campurannya akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu
menguap merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap tersebut
akan masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan) sehingga
terjadi tetesan yang turun ke Erlenmeyer yang disebut juga destilat.
B. Rumusan Masalah
1) Apakah pengertian destilasi?
2) Bagaimanakah pembagian dari jenis-jenis destilasi?
3) Apa saja contoh penerapan destilasi?
C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian destilasi
2) Mengetahui pembagian dari jenis-jenis destilasi
3) Mengetahui contoh penerapan destilasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Destilasi
Distilasi atau penyulingan adalah
suatu
kimia
Gambar di atas merupakan alat destilasi atau yang disebut destilator. Yang
terdiri dari thermometer, labu didih, steel head, pemanas, kondensor, dan labu
penampung destilat. Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap
zat cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung. Seringnya
thermometer yang digunakan harus memenuhi syarat:
a.
Berskala suhu tinggi yang diatas titik didih zat cair yang akan
b.
didestilasi.
Ditempatkan pada labu destilasi atau steel head dengan ujung atas
reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu
didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan
didestilasi .
Steel head berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat
pendingin ( kondensor ) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi
sebagai steel head. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah
keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran.
Pendingin yang digunakan biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa,
tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak
dengan air sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih
sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung
reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas,
ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator.
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap
senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan
molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu
dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan
tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat
tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan
yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan
mempunyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah
pada suhu kamar.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama
dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile
atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul
dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik
didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.
B. Pembagian Destilasi
Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1.
Distilasi kontinyu
Disebut distilasi kontinyu jika prosesnya berlangsung terusmenerus. Ada
aliran bahan masuk sekaligus aliran bahan keluar.
2.
Distilasi batch
Disebut distilasi batch jika dilakukan satu kali proses, yakni bahan
1.
Distilasi tekanan
Destilasi
tekanan
merupakan
proses
pemisahan
komponen
dari
1.
d.
2.
perhitungan destilasi biner karena tidak adapat digunakan secara grafis. Dasar
perhitungannya adalah penyelesaian persamaan-persamaan neraca massa, neraca
energi dan kesetimbangan secara simultan. Bila destilasi melibatkan C komponen
dengan N buah tahap kesetimbangan maka jumlah persamaan yang terlibat dalam
perhitungan adalah N C persamaan neraca massa, N C relasi kesetimbangan
9
b.
1.
Single stage distillation biasa juga disebut dengan flash vaporization atau
equilibrium distillation, dimana campuran cairan diuapkan secara parsial. Pada
keadaan setimbang, uap yang dihasilkan bercampur dengan cairan yang tersisa,
namun pada akhirnya uap tersebut akan dipisahkan dari kolom seperti juga fase
cair yang tersisa. Destilasi jenis ini dapat dilakukan dalam kondisi batch maupun
kontinyu.
2.
sebagian air menjadi uap dalam beberapa tahapan dasar penukar panas
lawan. Multi stage distillationmemproduksi sekitar 60% dari seluruh air
desalinated di dunia.
Selain pembagian macam destilasi, dalam referensi lain menyebutkan macam
macam destilasi, yaitu :
1.
Destilasi sederhana
10
Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang
tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar,
sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini
digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, airaseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu
destilasi, penangas, termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem,
statif, adaptor, penampung, pembakar, kaki tiga dan kasa.
2.
bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan
bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat
merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa
senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih
senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini bertujuan
untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang komponenkomponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil.
Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol,
karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi bertingkat digunakan kolom
fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi. Tujuan dari penggunaan kolom ini
adalah untuk memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir
sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom
fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap
atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya
mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya
lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut
akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan
dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut akan
menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.
11
Proses ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih yang
berdekatan. Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki
kondensor yang lebih banya sehingga mampu memisahkan dua komponen yang
memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan
substan kimia yang lebih murni, kerena melewati kondensor yang banyak.
3.
Destilasi azeotrop
Distilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop
(campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya
dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop
tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop merupakan campuran 2
atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak
bisa berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan,
fasa uap yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya.
Campuran azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture karena
komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut :
Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi
sebelum mencapai azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya
dipisahkan dari sistem kesetimbangan uap cair (titik B). Uap ini kemudian
didinginkan dan terkondensasi (titik C). Kondensat kemudian dididihkan,
didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik azeotrop,
proses tidak dapat diteruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada
gambar di atas, titik azeotrop digambarkan sebagai pertemuan antara kurva
saturated vapor dan saturated liquid. (ditandai dengan garis vertikal putus-putus
Etanol dan air membentuk azeotrop pada komposisi 95.6%-massa etanol pada
keadaan standar.
4.
Refluks / destruksi
12
Destilasi kering
Distilasi kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia. Dalam
proses distilasi kering, bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produkproduk berupa cairan ataugas (yang dapat
Produk-produk
tersebut
disaring,
berkondensasi menjadi
dan
pada
saat
yang
padatan).
bersamaan
13
Salah
satu
penerapan
terpenting
dari
metode
distilasi
adalah
komponen-komponen
sepertioksigen untuk
penggunaan
medis
dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama
untuk pemekatan alkohol dengan
larutan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan
atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih.
Destilasi dibagi berdasarkan prosesnya (Kontinyu dan Batch), berdasarkan
tekanan operasinya (atmosferis, vakum, dan destilasi tekanan), berdasarkan
komponen penyusunnya (biner dan multi momponen), berdasarkan system
operasinya (single-stage operation dan multi stage operation).
Selain pembagian macam destilasi, dalam referensi lain menyebutkan macam
macam destilasi, yaitu destilasi sederhana, destilasi bertingkat ( fraksional ),
destilasi azeotrop, / destruksi, destilasi kering.
Salah
satu
penerapan
terpenting
dari
metode
distilasi
adalah
B. Saran
Berhati-hatilah dalam melakukan percobaan dan penelitian. Lakukan prosedur
dengan benar dan sesuai petunjuk. Bila ada persoalan dalam melakukan penelitian
maka tanyakan pada dosen pebimbing anda. Dan jangan lupa untuk
memperhatikan kerjasama dalam kelompok anda. Serta buatlah kesimpulan dari
hasil penelitian anda.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Lestari,
Fania.
2011.
Kimia
Analitik
II,
(Online),
(http://
Ahmad,
dkk.
2011.
Destilasi
Sederhana,
(online),
17