Classification of Analytical Methods

Analytical chemistry
is the science of identifying
the components in a
sample (qualitative
analysis) and the relative
amounts of each of the
components
(quantitative analysis).
Generally a separation step is
required to isolate the
components in a sample
prior to analysis.

The methods used for

analysis fall into two
general classes:

Classical Methods
Instrumental
Methods.

Classical Methods
Commonly referred to as
wet chemistry.

Separation of Analytes
- extraction,
- distillation,
- precipitation,
- filtration,
- etc.

Qualitative Analysis
- BP,
- MP,
- color,
- odor,
- density,
- refractive index, etc.
Quantitative Analysis
-titration
-gravimetric

Instrumental Methods
exploit the physical
or chemical
properties of an
analyte
to
obtain qualitative
and quantitative
information

Electrometry
Spectroscopy
Chromatography
Radioactivity
etc

 Spectroscopy ?
Spectrometry ?
Spectrometer ?
Spectrophotometry ?
Spectrophotometer ?

What for are they ?

How it is work ?
How to use it?

Spectroscopy is
The study of interaction of
electromagnetic radiation with matter
Spectrometry is
Analysis method of the measurement and
interpretation of electromagnetic radiation
absorbed, or emitted by atoms, molecules, or
other chemical species

Spectrometer is
The instrumen that use spectrometry method
Spectrophotometry is
Analog with spectrometry, but specially for photon measurement

What is Electromagnetic (EM) Radiation ?

At 90 to the direction of propagation is an oscillation in the electric field.

At 90
90 to the direction of propagation and 90
90 from the electric field oscillation
(orthagonal) is the magnetic field oscillation.
y
yyy

x
z

zzz

xxx

Magnetic Field

Electric
Electric Field
Field
Electric Field

Magnetic Field

The electric field is responsible for most important optical properties.

Wave Parameters

Electric Field

Wavelength ( )

Amplitude (A)

Time or Distance

Period (p) the time required for one cycle to pass a fixed point in space.
Frequency ( ) the number of cycles which pass a fixed point in space per second.
= 1/p ( s-1 = Hz )
depends on the source, but is independent of the propagating
(transmitting) material.
Amplitude (A) The maximum length of the electric vector in the wave (Maximum
height of a wave).
Wavelength ( ) The distance between two identical adjacent points in a wave
(usually maxima or minima).

Einstein had proposed a relationship between energy and frequency of

light in 1905:

E=h

Recasting Einsteins equation in terms of wavelength of radiation.

c=

or

c
E=h

= c/

Matter

Interaction
effect

Name of
Technique

Gamma Ray

Atom
Substances

nuclear
transition

Gamma Spect

Qualitative &
quantitative

X - Ray

Atom

Transition of

XRF

Substances

Inner shell elect

XRD

Qualitative &
quantitative

Atom

Transition of

A.A.S

Quantitative

Valence elect

Spectrofluorometry

Quantitative

Transition of

UV-Vis Spectr.

Quantitative

Valence elect

Spectrofluorometry

Quantitative

Vibration
rotation

IR Spectr.

Energy

UV Visble
Ray

Mol. / Subst.

I.R. Ray

Mol. / Subst

FT IR Spect

Application

Identification of
functional

MW - Radio

Mol. / Subst

Elctron spin
transition

NMR Spect

Identification and
structure analysis

Electron

Mol. / Subst

fragmentation

MS Spect

Identification and
structure analysis

ENERGY

Atom
Or
Molecules

??

If a substance is irradiated with

electromagnetic radiation:
The energy of the incident photons may be
transferred to the atom or molecules.
It will raising them from the ground state to an
excited state
This process, known as absorption
EXPLAIN ABOUT ABSORPTION,EMISSION,
FLUORESENCE, PHOPHORESENCE !

Gamma rays can cause changes in the nucleus

X rays cause the ejection of inner electrons from matter
Ultraviolet dan Visible rays causes change in the energy of the
valence electron
Infra red rays causes in rotational and vibration energy state of
molecul
Microwave region, causes change in electron spin states for
substances with unpaired electrons when in a magnetic field
Radio wave range, energy transitions are concerned with reorientation
of nuclear spin states of substances

ENERGY

SPECIFIC ENERGY

ONLY SPECIFIC ENERGY

WILL BE INTERACTION

Schematic of basic diagram of Spectrophotometer

1 Source of electromagnetic radiation

2 Polychromatic rays
3 Wavelength selector
4 Monochromatic rays with Io
5 Matter (atom or molecules or substances)
6 Monochromatic ray with It (transmitancy)
7 Electromagnetic radiation detector

Five Basic Optical Instrument Components

1) Source - A stable source of radiant energy at the desired wavelength (or

range).

2) Sample Holder - A transparent container used to hold the sample (cells,

cuvettes, etc.).
3) Wavelength Selector - A device that isolates a restricted region of the EM
spectrum used for measurement (monochromators,
prisms, & filters).
4) Photoelectric Transducer - (Detector) Converts the radiant energy into a
useable signal (usually electrical).
5) Signal Processor & Readout - Amplifies or attenuates the transduced signal
and sends it to a readout device such as a meter,
digital readout, chart recorder, computer, etc.

Optical spectroscopic methods are based on six phenomena:

1) absorption
2) fluorescence
3) phosphorescence
4) scattering
5) emission
6) chemiluminescence

General Design of Optical Instruments

Absorption

Fluorescence,
Phosphorescence,
and Scattering
Emission and
Chemiluminescence

All of these instruments contain the same five basic components (source, sample
holder, wavelength selector, detector, and signal processor) but differ in the
configuration of these components.

PERHITUNGAN KUANTITATIF DALAM

SPEKTROMETRI
I.6.1 Hukum Lambert-Beer
Jumlah radiasi yang diserap oleh suatu larutan sampel
digambarkan oleh hukum Beer-Bouguer-Lambert yang
umumnya dikenal dengan istilah hukum Beer.
Po = Intensitas sinar datang
Po
P
C = Konsentrasi spesies penyerap radiasi
C
b = Tebal media yang dilalui sinar
P = Intensitas sinar yang diteruskan.
b

Menurut Bouguer (1729) dan Lambert (1760): Apabila energi

radiasi elektromagnetik diabsorpsi oleh suatu spesies dengan
ketebalan b, maka kekuatan energi radiasi yang
ditransmisikan akan turun
secara deret geometri
(eksponensial).

Secara metematis pernyataan tersebut dituliskan dalam bentuk

eksponensial sebagai berikut:
T = P/Po = 10-kb
Dimana k adalah suatu konstanta dan T adalah transmitansi, yaitu fraksi
energi radiasi yang ditransmisikan setelah melewati medium dengan
ketebalan b. Persamaan di atas dapat disusun ulang dalam bentuk
logaritmis sebagai berikut:
Log T = Log P/Po = - kb
Pada tahun 1852, Beer dan Bernard menyatakan bahwa suatu hukum yang
serupa dengan hukum Lambert-Bouguer juga berlaku untuk
ketergantungan T pada konsentrasi C, yaitu:
T = P/Po = 10-kc
Dimana k adalah konstanta yang baru yang nilainya berbeda dengan k.
Dalam bentuk logaritmik persamaan di atas dapat ditulis:
Log T = Log P/Po = - kc
Jika persamaan Bouguer-Lambert dan Bernard-Beer digabung maka akan
diperoleh hubungan sebagai berikut:
T = P/Po = 10-abc

a merupakan konstanta gabungan dari k dan k. Dalam bentuk logaritmik

persamaan diatas dapat ditulis:
Log T = Log P/Po = - abc
Persamaan yang terakhir ini sering ditulis dalam bentuk positif pada sisi
kanan sehingga diperoleh:
A = - Log T = Log 1/T = Log Po/P = abc
Di mana A adalah absorbansi. Persamaan ini merupakan bentuk umum dari
hukum Lambert-Beer.
Perhatian: yang berbanding lurus dengan konsentrasi larutan sampel adalah
absorbansi (A), bukan transmitansi (T) atau sinar yang diserap (Po P).
Prosen transmitansi diberikan oleh persamaan:
% T = P/Po x 100
Karena T = % T/100, maka
A = log (100/%T) = log 100 log %T
Atau
A = 2,00 log % T, dan
% T = antilog (2,00 A)

Jika b dinyatakan dalam cm dan c dalam gram/liter, maka konstanta a

disebut absorptivitas. Harga konstanta ini tergantung pada panjang
gelombang dan sifat materi (sampel) penyerap radiasi sinar. Jika c dinyatakan
dalam satuan mol/liter, maka absorbansi (A) menjadi:
A= bc
Dengan e adalah absorptivitas molar. Satuan untuk e dan a adalah :
= cm-1 . mol-1 . liter
a = cm-1 . g-1 . Liter
sedangkan tebal media (b) dalam praktek biasanya dibuat konstan, sehingga
absorbansi hanya merupakan fungsi dari konsentrasi sampel.

Tabel I.2 Istilah-istilah dan simbol yang

dipergunakan pada pengukuran absorbansi
Istilah dan simbol

Kekuatan radiasi (P, Po)

Absorbansi (A)
Transmitansi (T)
Tebal media (cm), b
Absorptivitas molar,

Definisi

Energi radiasi yang

mencapai area tertentu
pada detektor per detik.
Log (Po/P)
P/Po
--A/b.c

Nama dan simbol alternatif

Intensitas radiasi (I, Io)

Kerapatan optis, D Ekstingsi, E
Transmisi, T
l, d
Koefisien ekstingsi molar

Contoh-contoh soal:
1. Suatu larutan sampel dalam sel 1,0 cm setelah diukur dengan spektrofotometer
mentransmisikan 80 % cahaya pada suatu panjang gelombang tertentu. Jika
absorptivitas zat pada ini = 2,0. Hitunglah konsentrasi zat tersebut.
2. Suatu larutan yang mengandung besi 1,00 mg/100 ml (sebagai kompleks besitiosianat) teramati mentransmisikan 70 % dari sinar yang masuk. Berapakah
absorbansi larutan pada
tersebut. Berapakah fraksi cahaya yang akan
diteruskan jika konsentrasi larutan besi tersebut 4 kali lebih besar.