Professional Documents
Culture Documents
KASUS
No. RekamMedik
: 54-48-66
NamaPasien
: Tn. H. K
Umur
: 52 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Tanggal lahir
: 03 November 1962
Agama
: Islam
Kebangsaan
: Indonesia
A. Anamnesis :
-
Keluhan utama
: Nyeri perut kanan bawah
Anamnesis terpimpin :
Dialami sejak +2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan
bersifat hilang timbul. Awalnya pasien merasakan nyeri di bagian ulu hati
kemudian menjalar ke perut kanan bawah. Pasien juga merasakan perutnya
kembung, buang air besar dan buang gas terakhir sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat demam ada, mual ada, dan muntah ada sejak dua hari yang
lalu. Riwayat BAB seperti kotoran kambing dan BAB bercampur darah
disangkal.
Riwayat pengobatan
Riwayat
penyakit
B. Pemeriksaan Fisis
Keadaan umum
Sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Status Gizi
: Gizi baik
Tanda Vital
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
: 110/70 mmHg
: 88 kali/menit
: 20 kali/menit
: 37oC
Pemeriksaan Fisik :
Mata
Kelopak mata
Konjungtiva
Sclera
Kornea
Pupil
: Edema (-)
: Anemia (-)
: Ikterus (-)
: Jernih
: Bulat, isokor
THT
Mulut
Bibir
Lidah
Faring
Tonsil
Leher
KGB
Dada
Inspeksi
Bentuk
Sela Iga
Lain lain
: Simetris
: Dalam batas normal
: (-)
Paru paru
Palpasi
Nyeri tekan
Massa tumor
: (-)
: (-)
Perkusi
Paru kiri
Paru kanan
: Sonor
: Sonor
Auskultasi
Bunyi Pernapasan
Bunyi tambahan
: Vesikuler
: (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Pekak
Auskultasi
Bunyi Jantunng
Bunyi tambahan
Abdomen
Inspeksi
abdomen (+)
Palpasi
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
Rectal Toucher
-
spinchter mencekik
Ampulla Collaps
Mukosa Licin
C. Laboratorium
Laboratorium (02-02-2015)
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai
Unit
103/uL
Darah
WBC
9,7
rujukan
4.00 10.0
Rutin
RBC
HGB
HCT
PLT
Ureum
4,86
15,4
43,6
249
62
4.50 6.50
14.0 18.0
40.0 54.0
150 400
10-50
106/uL
g/dL
%
103/uL
mg/dl
Hipertensi Kreatinin
Kimia
SGOT
1,10
17
<1,3
<38
mg/dl
u/L
Hati
Elektrolit
SGPT
Natrium
34
134
<41
136 145
u/L
mmol/L
Kalium
Clorida
3,8
97
3,5 5,1
97 111
mmol/L
mmol/L
Ginjal
D. Pemeriksaan Radiologi
Foto Abdomen 3 posisi (Tanggal 03 02 - 2015)
Tampak gambaran dilatasi loop-loop usus, gambaran herring bone dan air
fluid level yang bertingkat-tingkat memberikan gambaran step ladder
E. Diagnosis
-
Ileus Obstruksi
F. Terapi
-
IVFD RL 24 tpm
Ranitidine 1 amp/8jam/iv
G. Resume Klinis
Dialami sejak +2 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan
bersifat hilang timbul. Awalnya pasien merasakan nyeri di bagian ulu hati
kemudian menjalar ke perut kanan bawah. Pasien juga merasakan perutnya
kembung, buang air besar dan buang gas terakhir sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat demam ada, mual ada, dan muntah ada sejak dua hari yang
lalu. Riwayat BAB seperti kotoran kambingdan BAB bercampur darah
disangkal, tidak pernah dirawat sebelumnya, ada riwayat maag, tidak ada
riwayat hipertensi, tidak ada riwayat Diabetes Melitus, tidak ada riwayat
penyakit jantung, tidak mengkonsumsi obat-obatan, riwayat penyakit yang
sama dalam keluarga disangkal. Pada hasil pemeriksaan foto BNO 3 posisi
ditemukan gambaran ileus obstruktif (small bowel obstruction).
10
adalah sekitar 25cm, mulai dari pylorus sampai jejenum. Pemisahan duodenum
dan jejenum ditandai dengan adanya Ligamentum Treitz, yaitu suatu pita muskulo
fibrosa yang berorigo pada krus dekstra diafragma dekat hiatus esophagus dan
berinsersio pada perbatasan antara duodenum dan jejenum. Ligamentum ini
perperan sebagai ligamentum suspensrium atau penggantung, sekitar 2/5 dari sisa
usus halus adalah jejeunum, dan 3/5 bagian akhirnya adalah ileum. Jejeunum
terletak diregio midabdominalis sinistra, sedangkan ileum cenderung terletak
diregio abdominlais dekstra sebelah bawah. Masuknya kimus kedalam usus halus
diatur oleh spingter pylorus, sedangkan pengeluaran zat yang telah tercerna
kedalam usus besar diatur oleh katup ileosekal, katup ileosekal juga mencegah
terjadinya refluks isis usus besar kedalam usus halus.
Appendiks fermiformis berbetuk tabung buntu berukuran sebesar jari
kelingking yang terletak pada daerah ileosekal, yaitu pada apeks sekum.
Radangan atau rupture struktur ini merupakan penyebab penting kematian pada
orang muda, walaupun frekuensinya kini menyebabkan kematian dibandingkan
dengan masa sebelum ditemukannya antibiotic.
Dinding usus halus terdiri atas 4 lapisan dasar yang paling luar (lapisan
serosa) dibentuk oleh peritoneum. Peritoneum mempunyai lapisan visceral
dan parietal, dan ruang yang terletak diantara lapiasan-lapisan ini disebut
sebagai rongga peritoneum. Peritoneum melipat dan meliputi seluruh
visceral abdomen.1
2.2 ILEUS OBSTRUKTIF
DEFINISI
11
12
3. Radiasi Enteritis.
Radiasi enteritis menyebabkan obstruksi pada fase akhir setelah 1 tahun
terapi radiasi pada panggul. Oleh karena itu, loop ileum adalah yang paling
sering terkena. Radiasi enteritis menyebabkan obstruksi terutama kanera
memproduksi perubahan adhwesive dan fibrosis dalam mesenterium. Ada
juga perubahan yang dihasilkan dalam usus, seperti penyempitan lumen dan
dismotilitas yang disebabkan oleh serositis radiasi. CT menunjukkan
penyempitan lumen. Kemungkinan juga ada penebalan dinding usus
abnormal di daerah yang telah terkena radiasi.
4. Hematomas.
Hematoma usus halus dapat terjadi oleh karena
terapi antikoagulan,
penyempitan lumen. Jika kondisi ini diduga, CT harus dilakukan, karena akan
menunjukkan bekuan.
5. Vascular Oklusi.
Vascular Oklusi atau stenosis arteri mesenterika atau pasokan pembuluh
darah vena ke usus biasanya menghasilkan iskemia usus, yang kemudian
menyebabkan penebalan dinding, sehingga menyebaban obstruksi usus halus.
CT menunjukkan trombosis atau oklusi pembuluh mesenterika dan juga
penebalan dari dinding usus.6
2.
disebabkan oleh benda asing biasanya terjadi pada anak-anak atau orang
dengan gangguan jiwa. Pada CT scan, yang ditemukan adalah benda yang
menyebabkan obstruksi.6
Adapun penyebab lain yang dapat menyebabkan obstruksi pada
usus halus dapat dilihat pada tabel 11.
15
16
Penyebab dari obstruksi usus halus pada negara berkembang adalah adhesi
post-operasi (60%) diikuti oleh keganasan, penyakit Crohn, batu empedu, dan
hernia, walaupun beberapa studi melaporkan penyakit Crohn mempunyai faktor
etiologik yang lebih tinggi dibandingkan dengan neoplasma.3
Penyebab tersering dari obstruksi usus besar (large bowel obstruction)
adalah karsinoma, kurang lebih 60 % terjadi pada colon sigmoid.Frekuensi
penyakit diverticular sebagai penyebab obstruksi sudah menurun sejak
diterapkannya diet tinggi serat.Volvulus dari colon terhitung 10 % dari kasus
obstruksi usus besar tapi pada beberapa negara berkembang terhitung 85 % dari
keseluruhan kasus.4
Obstruksi usus besar paling sering merupakan komplikasi dari keganasan
colo-rectal.Satu studi menemukan insidensinya sebanyak 16%.Pasien rata-rata
berumur 70 tahun keatas.Resiko dari obstruksi meningkat jika posisi lesi lebih ke
distal dan konsistensinya solid.25% dari tumor dapat berlanjut menjadi metastasis
jauh.Perforasi
dapat
muncul
pada
lokasi
tumor
atau
caecum
yang
17
18
liter cairan disekresi kedalam saluran cerna setiap hari, sehingga tidak adanya
absorbsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Muntah dan
penyedotan usus setelah dimulainya pengobatan merupakan penyebab utama
kehilangan cairan dan elektrolit. Pengaruh kehilangan ini adalah pengerutan ruang
cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok hipotensi, berkurangnya curah jantung,
berkurangnya perfusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang
terjadi secara terus menerus mengakibatkan timbulnya penurunan absorbsi cairan
dan peningkatan sekresi cairan kedalam usus. Efek lokal peregangan usus adalah
iskemia akibat peregangan dan peningkatan permebilitas yang disebabkan oleh
nekrosis, disertai dengan absorbsi toksin bakterikedalam rongga peritoneum dan
sirkulasi sistemik.1
DIAGNOSIS
Diagnosis Pada obstruksi usus halus dapat ditegakkan atas dasar klinik
dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan Radiologi.
Diagnosis ileus obstruksi diperoleh dari :
1.
Gejala Klinis
Gejala kardinal obtruksi usus halus adalah peregangan abdomen, nyeri,
muntah, dan konstipasi absolut. Nyeri biasanya menyerupai kejang dipertengahan
abdomen (terutama didaerah paraumbilikalis) dan memberat bila letak obstruksi
makin tinggi. Abdomen dapat terasa nyeri. Frekuensi muntah bervariasi
bergantung pada letak obstruksi. Konstipasi absolut sering terjadi dini pada usus
19
besar, tetapi flatus dan feses mungkin dapat dikeluarkan pada permulaan obstruksi
usus halus.1
Pada obstruksi mekanik tipikal, nyeri abdomen bermanifestasi seperti
kram dan intensitasnya meningkat secara bertahap. Seiring waktu meningkatnya
distensi usus menghambat motilitas dan nyeri menjadi mereda. Selanjutnya, pada
pasien dengan pasien obstruksi usus disebabkan oleh kanker, Pasien biasanya
orang tua dan mempunyai gejala yang berhubungan dengan lokasi tumor, dengan
gejala akut yang lebih kurang dari obstruksi usus halus. Nyeri abdomen
bermanifestasi seperti kram dapat muncul dengan penyebab lain dari akut
abdomen seperti kolik renal. Muntah atau konstipasi tidak spesifik untuk obstruksi
mekanik.3
2.
Pemeriksaan Fisik
-
Inspeksi
Pasien nyeri visera terisolasi seperti yang ditemukan dalam obstruksi usus,
bisa sering mengubah posisi, tetapi jika nyeri terlokalisasi atau ada iritasi
peritoneum generalisasata, maka sering pasien menghindari gerakan.
abdomen harus diindpeksi bagi tanda distensi.pada individu harus dengan
obstruksi usus yang berlangsung lama, dorongan bisa terlihat pada dinding
abdomen anterior.
-
Palpasi
Dari semua segi pemeriksaan fisik, palpasi yang mungkin paling penting
bagi ahli bedah. Tempat hernia inguinalis, femoralis, dan fentralis harus
20
diperiksa dengan cermat pada tiap pasien nyeri abdomen. Inkaserasi sekmen
usus dalam hernia femoralis yangt kecil dapat mudah terlewatkan.
Palpasi seharusnya dimulai sejauh mungkin dari pusat nyeri dan ia harus
dilakukan dengan lembut dengan satu jari tangan
-
Perkusi
Perkusi abdomen harus dilakukan dengan sangat lembut. Ia bermanfaat
dalam menyertai obstruksi usus dan dapat digunakan untuk menyingkirkan
adanya vesika urinarius terdintensi sebagai sebab nyeri abdomen akut.
Auskultasi
Dilakukan sebelum palpasi karena palpasi bisa mengubah sifat bising usus.
Teknik auskultasi memerlukan penempatan loncong stetoskop dengan
lambat diatas dinding abdomen anterior yang dimulai dengan kuadran kiri
bawah, kemudian dalam 4 kuadran. Masa auskultasi dua sampai 3 menut
diperlukan untuk menetukan bahwa tak ada bisisng usus. Waktu ini juga
memungkinkan observasi wajah dan sikap pasien secara tak terputus. Bising
bernada tinggi yang timbul dalam dorongan yang bersamaan nyeri
menunjukkan obstruksi usus halus.12
3. Laboratorium
Hitung darah lengkap dan elektrolit serum rutin dilakukan pada pasien
21
4. Radiologi
22
obstruksi letak tinggi (disertai dengan muntah) atau jika loop usus terisi
penuh oleh cairan (menghasilkan grey abdomen yang sulit dibedakan
dengan asites). Residu gas yang sedikit mungkin terperangkap antara
valvula yang berdekatan disebut String of Bead Sign. Tingkat obstruksi
biasanya sulit ditentukan: sebaiknya dipikirkan bahwa jejunum yang
berdilatasi mungkin mencapai sisi kanan dari fossa iliaka dan bagian
ileum distal yang berdilatasi mungkin mencapai kuadran kiri-atas. Biasa
juga sulit dibedakan antara usus halus yang berdistensi dengan colon.
Usus halus terletak lebih sentral dan valvula konniventes lebih tipis dari
haustra colon3. Pencitraan radiologis pada foto polos 3 posisi (Supine,
tegak, atau lateral dekubitus untuk obstruksi usus halus4:Dilatasi usus
halus bagian proksimal dengan air-fluid levels dan kolaps usus bagian
distal.5
Pada posisi supine: distensi usus halus (> 3 cm) dengan sejumlah
valvula koniventes memberikan gambaran stack of coins atau herring
bone appearance dapat dilihat pada gambar 5.
23
Gambar 5. Foto Polos Abdomen. Tampak jelas dilatasi loop usus halus yang memberikan
gambaran air-fluid level pada posisi tegak (a) dan herring bone sebagai petanda ileus
obstruktif pada posisi supine (b)5.
Gambar 6. (a) Air-fluid level dengan ketinggian berbeda dalam loop usus yang
sama- step ladder sign dan (b) posisi tegak-string of pearls sign (panah)5.
Obstruksi usus halus menyebabkan dilatasi usus halus dan akumulasi dari
udara dan cairan pada bagian proksimal dari titik terjadinya
obstruksi. Sedangkan bagian distal dari titik terjadinya obstruksi tidak
mengalami dilatasi/kolaps. Perubahan foto radiografi polos biasanya mulai
muncul tiga sampai lima jam dari onset terjadinya obstruksi total. Pada
obstruksi yang belum total, kelainan radiologik baru dapat muncul
beberapa jam hingga beberapa hari . Loop loop usus halus yang dilatasi
(diameter maksimal dari usus halus <3 cm) mengandung cairan dan/atau
udara yang dapat dilihat pada foto polos abdomen posisi supine. Pada foto
posisi erect dapat dilihat air-fluid level yang multipel yang bersifat tidak
24
Gambaran herring bone muncul pada obstruksi usus halus karena adanya
struktur valvula konniventes pada usus halus (duodenum, jejunum, dan ileum).
Pada saat terjadi dilatasi usus halus (> 3 cm) struktur ini akan terlihat memberikan
gambaran
seperti
herring
bone
appearance.
Gambaran
air-fluid
level
menunjukkan adanya tingkat udara yang berdensitas lusen diatas cairan yang
berdensitas intermediat. Adanya obstruksi menunjukkan udara usus tidak sampai
ke distal.
Gambaran string of beads menunjukkan rantai linear dari gelembunggelembung udara kecil yang terperangkap di antara valvul konniventes ketika
loop-loop dari usus halus yang berisi cairan berdilatasi
25
dan merupakan tanda diagnostik untuk obstruksi usus halus dapat dilihat pada
gambar 7.6
26
27
radiologis
pada
foto
polos
BNO
posisi
28
29
PemeriksaanCtScan
padaIleus
obstruksi
CTscan:
Digunakan untuk
lebih memperkuat
kelayakan
operasi
untuk
obstruksi
usus
halus.
CT Nonkontras direkomendasikan jika terdapat kecurigaan adanya ileus
obstruksi,meski sudah dilakukan foto polos abdomen yang memberikan hasil
normal.
PasiendengancairanperitonealyangtampakjelaspadaCTscan,tigakalilebih
mungkin untuk memerlukan intervensi bedah daripada mereka yang tidak
memilikitandaini.
30
ObstruksiparsialmungkintidakterdeteksipadaCTscannamunharustetapdi
curigaijikagambaranklinismenunjukkanobstruksimeskipunscannormal.
DIAGNOSIS BANDING
ILEUS PARALITIK
Ileus paralitik adalah keadaan dimana usus gagal/tidak
mampu melakukan kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya.
Ileus paralitik ini bukan
suatu penyakit primer
usus melainkan akibat
dari berbagai penyakit
primer,
tindakan
(operasi)
berhubungan
yang
dengan
31
Metabolic.
Dengan
keseimbangan
elektrolit
(terutama
Iskemia usus4
Manifestasi Klinis :
Pasien ileus paralitik akan mengeluh perutnya kembuh
(obdominal distension) anoreksia, mual, dan opstipasi. Muntah
mungkin ada, Mungkin pula tidak ada. Keluhan perut kembung pada
ileus paralitik ini perlu dibedakan dengan keluhan perut kembung pada
ileus obstruksi.
pemeriksaan
fisis
didapatkan
adanya
distensi
abdomen, perkusi tympani dengan bising usus yang lemah dan jarang
bahkan dapat tidak terdengar sama sekali. Pada palpasi, pasien hanya
menyatakan perasaan tidak enak pada perutnya. Tidak ditemukan
adanya reaksi peritoneal (nyeri tekan dan nyeri lepas negative). Apabila
32
Gambar 13. Foto BNO posisi supine dan left lateral decubitus. Tampak
dilatasi loop-loop usus menunjukkan gambaran ileus paralitik5.
PENATALAKSANAAN
33
KOMPLIKASI
Strangulasi dapat muncul kurang lebih pada 10 % dari kasus
obstruksi usus halus. Hal itu menunjukkan faktor utama morbiditas dan mortalitas,
dengan
tingkat
mortalitas
di
atas
10%.
Strangulasi
berkarakteristik
34
dari closed loop mencukupi, loop tersebut mungkin terputar dan dapat
terjadi volvulus. Jika panjang dari closed-loop pendek, proksimal dari
usus ke sumbatan mungkin dapat terputar. Volvulus biasa dapat terjadi
tapi bukan komplikasi variasi dari loop inkarserata. Volvulus
cenderung muncul pada pasien dengan obstruksi derajat tinggi, tetapi
ketika muncul, volvulus biasa memperburuk proses dari obstruksi
mekanik dan berkontribusi pada munculnya iskemik mesenterikus.
2. Hal kedua yang terjadi adalah strangulasi, yang didefinisikan sebagai
obstruksi dari closed loop yang dihubungkan dengan iskemik usus.
Beratnya dan durasi dari proses obstruksi usus dan mesenterikus
menentukan beratnya proses iskemik. Pada awalnya, aliran balik vena
dari segmen usus yang terlibat masih dapat dikompensasi, dengan
perubahan kongestif yang berpengaruh pada dinding usus dan
mesenterikus, sementara aliran masuk dari arteri masih berlanjut.
Iskemik
dapat
diatasi
dengan
terapi
bedah
emergensi
pada
35
III.
DISKUSI
36
lalu. Riwayat BAB seperti kotoran kambing dan BAB bercampur darah disangkal,
tidak pernah dirawat sebelumnya, ada riwayat maag.
Pemeriksaan radiologi foto abdomen 3 posisi ditemukan gambaran Ileus
Obsturksi (Small bowel obstruction) dengan gambaran sebagai berikut :
Tampak gambaran dilatasi loop-loop usus, gambaran herring bone dan air
fluid level yang bertingkat-tingkat memberikan gambaran step ladder
Tulang-tulang intak
37
Berdasarkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Marincek, Borut dan Robert F. Dondelinger. Emergency Radiology
Imaging and Intervention. New York: Springer; 2007.p. 435, 438, 436-437.
2. Ristaniah D Soetikno. Editor. Ileus obstruktif dan ileus paralitik dalam
Radiologi Trauma dan Emergensi. Bogor: IPB Press; 2012. H.128-147.
38
39
10. ChenWangChang,ShouChuanShih,SheeChanLin,ChengHsinChu,
TsangEnWang,WenHsiungChangGALLSTONEILEUS:ADISEASE
EASILYIGNOREDINTHEELDERLY:Hongkong,P14.
11. Mullan, Charles P. et al. Small Bowel Obstruction. AJR: 198, February
2012.
12. Raini. Ileus Obstruktif. Jakarta: Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti: 2012. h. 21-23.
40