You are on page 1of 3

Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang ke klinik 24 jam bersama orangtuanya

bermaksud agar dilakukan sunat pada anak ini.


a.
b.
c.
d.
e.

Lakukan anamnesis yang sesuai


Persiapkan alat yang dibutuhkan untuk tindakan tersebut
Lakukan tindakan yang sesuai dengan teknik yang tepat
Berikan tatalaksana farmakologis
Berikan edukasi terhadap keluarga pasien

SIRKUMSISI
Persiapan:
Anamnesis: riwayat gangguan pembekuan darah, alergi obat, konsumsi pengencer
darah, penyakit yang dapat menular lewat darah, kelainan bawaan alat kelamin.
Alat- alat sirkumsisi: klem arteri bengkok 2, klem lurus 2, pinset sirurgis 1, scalpel 1,
gunting jaringan 1, gunting verband 1, gunting benang 1, needle holder 1, benang
plain cat gut ukuran 3-0 / 4-0, spuit 1 cc dan 3 cc, lidokain 2%, doek bolong, sarung
tangan steril, alkohol 70%, povidone iodine 10%, kassa steril, NaCl 0.9%, sufratulle
Obat-obatan emergency (oksigen, alat infus, adrenalin)

Teknik Sirkumsisi:
Asepsis dan antisepsis:
1. Operator mencuci tangan dengan prosedur yang benar kemudian
mengenakan sarung tangan steril.
2. Bersihkan daerah genital dan sekitarnya dengan Povidone Iodine 10% secara
sentrifugal.
3. Bersihkan kembali NaCl 0.9%.
4. Letakkan doek bolong steril.

Anastesi lokal:
Lakukan anastesi blok pada N. dorsalis penis. Tusukkan jarum berisi lidokain
2% pada pangkal penis (perbatasan antara batang penis dengan simfisis
pubis), pada bagian kana dengan kiri hingga menembus Fascia Buck (seperti
menembus kertas). Lakukan aspirasi sebelum menyuntikan zat anastesi.
Tunggu 2-3 menit agar efek anastesi bekerja.
Dosis lidokain 2.25 4.5 mg / kg BB. Dengan anggapan pasien anak berat badan 30 kg, maka
diperlukan 75 mg. Lidokain 2% mengandung 20 mg lidokain setiap 1 ml cairan. Sehingga
dibutuhkan 3.75 ml lidokain 2%.

Sebelum melakukan tindakan, periksa kembali apakah anastesi sudah bekerja


dengan melakukan penjepitan pada frenulum dengan menggunakan klem.

Pembersihan glans penis:


1. Buka glans penis dengan menggunakan tangan sampai korona penis
terpapar. Bila sulit, dapat menggunakan bantuan klem arteri bengkok. Bila

ada smegma, bersihkan dengan kassa steril lembab (kassa yang dibasahi
dengan betadine)
2. Tutup kembali glans penis, beri tanda pada daerah insisi.
Pengguntingan dan penjahitan
1. Pasang klem arteri bengkok arah jam 10 dan jam 2 serta klem areteri
lurus pada arah jam 6 sedalam 1.5 cm dari sulkus coronaria penis
(sebagai pemandu tindakan dorsumsisi dan sarana hemostasis).
2. Lakukan penjepitan dengan klem lurus di arah jam 12 selama beberapa
saat kemudian lepas kembali klem tersebut.
3. Lakukan pengguntingan dengan menggunting kulit dorsum penis di arah
jam 12 menyusur dari distal ke proksimal sampai 0.3 0.5 cm dari korona.
4. Gunting melingkar kearah ventral penis. Pemotongan harus simetris dan
sama panjang antara kulit dan mukosa. Di ventral penis lakukan
pengguntingan dengan mempertahankan frenulum.
Jepit frenulum
dengan menggunakan klem. Gunting membentuk huruf V di kanan dan
kiri frenulum yang dijepit dengan klem.
5. Apabila ada perdarahan, atasi perdarahan yang timbul dengan cara
menjahit titik perdarahan dengan benang cat gut plain ukuran 3/0
(dewasa) dan 4/0 (anak).
6. Jahit mukosa di distal frenulum (arah jam 6) dengan jahitan berbentuk
angka 0.
7. Lakukan penjahitan aproksimasi di arah jam 12, 9 dan 3.
8. Bersihkan dengan Povidone Iodine 10%. Amati apakah masih ada
perdarahan.
Pembalutan: tutup dengan Sufratulle kemudian kassa steril (bila tidak ada
Sufratulle, tutup dengan kassa yang diberi salep antibiotik). Jangan sampai
penis terpuntir saat membalut.
Berikan analgetik oral dan antibiotik oral.
Anjuran:
1. Luka jangan terkena air.
2. Kontrol 4-5 hari kemudian. Balutan dibuka setelah dibasahi NaCl 0.9 %.
Perhatikan adakah pus, infeksi, hematoma, atau luka yang belum tertutup.
3. Bila ada infeksi, pemberian antibiotik dapat ditambah selama 1 minggu.

You might also like