You are on page 1of 13

MODUL TROPIS

(shivering fever)
STEP 1
STEP 2
1.
mengapa terjadi demam menggigil
disertai keringat?
2.
Mengapa demam bisa hilang timbul?
3.
Mengapa terjadi disklera ikterus?
4.
Macam-macam demam?
5.
Penatalaksanaan di skenario?
6.
Mengapa didapatkan splenomegali
dan anemia?
7.
Bagaimana mekanisme demam?
8.
Patogenesis?
9.
Apasaja tindakan preventif sebelum
ke papua?
10. Dd dan diagnosis?
11. Jenis jenis nyamuk?
12. Pemeriksaaan penunjang?

STEP 3
1.

Macam-macam demam?
Demam septik : suhu badan meningkat
pada malam, normal siang
Demam remiten : suhu turun setiap hari
tetapi tdk pernah suhu

normal( disebabkan oleh virus dan


bakteri)
Intermiten : suhu turun ketingkat normal
selama beberapa jam( malaria, lipoma,
endokarditis)
Kontinue : fariasi suhu. Demamnya
sepanjang hari( demam tifoid dan
malaria falcifarum maligna).
Siklik : peningkatan suhu badan selama
beberapa hari, diikuti periode bebas
demam untuk beberapa hari kemudian.
1. Demam Septik
Suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi
sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat
di atas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan
menggigil dan berkeringat. Bila demam tinggi turun
ke tingkat yang normal dinamakan demam hektik.
2. Demam Remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak
pernah mencapai suhu badan normal.
3. Demam Intermiten
Suhu badan turun ke tingkat yang normal selama
beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini
terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila
terjadi dua hari bebas demam diantara dua serangan
disebut quartana.
4. Demam Kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari
satu derajat. Tingkat demam yang terus menerus
tinggi sekali disebut hiperpireksia.
5. Demam Siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari
yang diikuti oleh periode bebas demam untuk
beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan
suhu seperti semula.

2.

R.H.H. Nelwan, dkk. Demam; Tipe dan Pendekatan,


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam FK UI, Jilid III. Jakarta. Hal 1697-1699

Bagaimana mekanisme demam?


infeksi eritrosit oleh plamodium plasmodium
mengeluarkan anti gen gp1 merangsang
makrofag mengeluarkan pirogendikirim ke
hipotalamuspengeluarkan asam
arakodinatsintesis prostaglandin pge2
meningkatset poin
meningkatdemamvasodilatasi pembuluh
darah berkeringat
set poin meningkatvasokontriksi pembuluh
darahmenggigil
Bakteri atau pemecahan hasil bakteri masuk dalam
jaringan / dlm darah difagositosis makrofag jaringan dlm
limfosit pembunuh bergranula besar dan mengeluarkan IL1 ( pirogen endogen ) kedalam cairan tubuh
merangsang hipotalamus Di dalam hipotalamus zat ini
merangsang
pelepasan
asam
arakhidonat

mengakibatkan peningkatan sintesis PGE-2


yang
langsung dapat menyebabkan suatu pireksia/ demam
Sumber : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran , Ed. 11.EGC dan
Dr. Suryo Wibowo, MKK, SpOk

3.
mengapa terjadi demam menggigil
disertai keringat?
Menggigil sebenarnya respon dari sistem pengaturan suhu tubuh
yang berpusat di hipotalamus [terletak di otak]. Hipotalamus adalah
kelenjar yang bertugas mengatur tinggi rendahnya suhu tubuh, jika
cuaca panas suhu tubuh akan dikontrol untuk berada di level
serendah mungkin [dalam batasan normal] dengan cara
berkeringat, namun jika suhu lingkungan dingin maka suhu tubuh

akan dinaikkan salah satu caranya adalah menggigil.


Saat terjadi demam dimana suhu tubuh menjadi lebih tinggi
mengakibatkan suhu udara di lingkungan luar menjadi terasa lebih
dingin. Suhu yang lebih rendah ini direspon oleh kulit dan
melaporkan ke pusat saraf khususnya bagian hipotalamus, dengan
cepat hipotalamus akan merespon dan memerintah beberapa
sistem agar tubuh tidak terganggu oleh suhu lingkungan yang lebih
rendah.
Caranya, hipotalamus memberi perintah pada saraf pusat yang
diteruskan ke saraf tepi untuk menggerakkan otot di bawah kulit
yang merasakan kedinginan sehingga terjadilah menggigil.

http://id.scribd.com/doc/53429690/Fisiologi-Demam

kenapa panas disertai menggigil ?


Mekanisme peningkatan suhu tubuh saat tubuh terlalu dingin.
1. Vasokonstriksi ( rangsangan pusat simpatis hipotalamus
posterior)
2. Piloereksi
3. Peningkatan termogenesis (pembentukan panas). Sistem
metabolisme meningkat dengan memicu respon menggigil.
Rangsangan hipotalamus terhadap menggigil.
Terletak di dorsomedial dari hipotalamus posterior (area pusat
motorik primer untuk menggigil). Area ini normalnya dihambat
oleh sinyal dari pusat panas di area preoptik hipotalamus anterior
tetapi dirangsang oleh sinyal dingin dari kulit dan medula spinalis.
Oleh karena itu akibat peningkatan produksi panas yang tiba tiba,
pusat ini akan teraktivasi meneruskan sinyal ke batang
otakkolumna lateralis medula spinalis neuron2 motorik
anterior meningkatkan tonus otot rangka yang menyebabkan
menggigil.
Selama proses menggigil, produksi panas meningkat 4-5 kali dari
normal.
FISIOLOGI GUYTON

4.
Apa hubungan riwayat penyakit
dahulu dengan sekarang?

ASEKsual : anophelessporozoit (ada yang


mati didarahheparparenkim sel
heparskizonapabila pecah mengeluarkan
bnyak merezoit (fase
preeritrosit)tropozoidskizon muda &
tuamerezoid gametosit

Seksual:

Sebagian besar merozoit masuk kembali ke


eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan
dan betina yang siap dihisap nyamuk malaria betina dan
melanjutkan siklus hidupnya di tubuh nyamuk (stadium
sporogoni) Dalam lambung nyamuk terjadi perkawinan
antara sel gamet jantan (mikrogamet) dan sel gamet
betina (makrogamet) Zigot ookinet, masuk ke dinding
lambung nyamuk ookista.Setelah ookista matang akan
pecah dan sporozoit akan keluar Kemudian sporozoit
bergerak mencapai kelenjar liur nyamuk dan siap untuk
ditularkan ke manusia.

5.

Mengapa terjadi sklera ikterus?

Karena antigen menyerang hepar( untuk


mengkonjugasi bilirubin), dan hepatosit
penurunan fungsi antigen menyerang
hepar konjugasinya terganggu.
B1 terkonjugasi B2
Nyambung dg splenomegali : parasit
menyerang eritrosit - eritrosit pecah
secara inmatur hati untuk konjugasi
pecahnya meningkat b1
prehepatik b1 terikat ke jaringan
ikterus

6.
Mengapa didapatkan splenomegali
dan anemia?
Anemia. Pada malaria dapat terjadi anemia. Derajat anemia tergantung pada
spesies parasit yang menyebabkannya. Anemia terutama tampak jelas pada
malaria falsiparum dengan penghancuran eritrosit yang cepat dan hebat dan
pada malaria menahun. Jenis anemia pada malaria adalah hemolitik,
normokrom dan normositik. Pada serangan akut kadar hemoglobin turun
secara mendadak.
Anemia disebabkan beberapa faktor :
a. Penghancuran eritrosit yang mengandung parasit dan yang tidak mengandu
ng parasit terjadi di dalam limpa, dalam hal ini faktor auto imun memegang
peran.
b. Reduced survival time, maksudnya eritrosit normal yang tidak mengandun
g parasit tidak dapat hidup lama.
c. Diseritropoesis yakni gangguan dalam pembentukan eritrosit karena depre
si eritropoesis dalam sumsum tulang, retikulosit tidak dapat dilepaskan dal
am peredaran darah perifer.
Sudoyo A. W. dkk, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V . Jakarta :
EGC

Splenomegali

Limpa merupakan organ penting dalam pertahanan tubuh


terhadap infeksi malaria
Limpa merupkan organ RES yang berfungsi menghancurkan
SDM yang rusak ataupun SDM yang mengandung parasit
kerja berlebihan splenomegali
Karena terjadi diseritropoesis Sel2 darah berkurang
mengalami eritropoesis ekstrameduler hati dan limpa
hepatosplenomegali
Splenomegali adalah pembesaran limpa yang merupakan
gejala khas Malaria Kronik. Limpa mengalami kongesti,
menghitam dan menjadi keras karena timbunan pigmen
eritrosit parasit dan jaringan ikat bertambah (Corwin , 2000,
hal. 571). Pembesaran limpa terjadi pada beberapa infeksi
ketika membesar sekitar 3 kali lipat. Lien dapat teraba di
bawah arkus costa kiri, lekukan pada batas anterior. Pada
batasan anteriornya merupakan gambaran pada palpasi yang
membedakan jika lien membesar lebih lanjut. Lien akan
terdorong ke bawah ke kanan, mendekat umbilicus dan fossa
iliaca dekstra.

IPD JILID 3

7.

Jenis jenis nyamuk?

1.Anophelini : anopheles
Dapat menular pada plasmodium malaria

2.Culicini : aedes,

3.

4.

culex,

Mansonia

Dapat menularkan penyakit DHF / DBD


5.

Toxoricitini : toxoricites

8.
Mengapa ada periode bebas demam
selama kurang lebih 12 jam?
Tergantung agen dari plasodium. Falsiforum
(bebas demam), malaria (1-2 hari)
9.
Apasaja tindakan preventif sebelum
ke papua?
Tempat tidur diberi kelambu
Semprot obat serangga
Hindari tempat kotor, gelap serta
genangan air
Olesi badan dengan lotion anti nyamuk
3m ( menguras, mengubur, membakar)
Tdk melakukan transfusi darah
Obat apa yang diberikan dan mekanisme obat
tersebut ?
10.

Dd dan diagnosis?
Malaria

Definisi
Adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium
yang menyerang erithrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk aseksual didalam darah
Akut atau kronik
Tanpa komplikasi dan dengan komplikasi
Etiologi
Penyebab infeksi malaria adalah
- Plasmodium vivax malaria tropika (benign malaria)
- Plasmodium falciparum malaria tropika (maligna malaria)
- Plasmodium malariae malaria malariae
- Plasmodium ovale malaria ovale

Patogenesis Dipengaruhi oleh :


1.

Faktor parasit
- Intensitas transmisi
- Densitas parasit
- Virulensi parasit
2. Faktor penjamu (host)
- Tingkat endemisitas daerah tempat tinggal
- Genetik
- Usia
- Status nutrisi
- Status imunologi
3. Faktor sosial dan geografis
- Akses mendapatkan pengobatan
- Faktor budaya & ekonomi
- Intensitas transmisi nyamuk
- Stabilitas politik

Keluhan prodromal dapat terjadi sebelum terjadinya demam


berupa: kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit belakang,
merasa dingin di punggung, nyeri sendi dan tulang, demam
ringan, anoreksia, perut tak enak, diare ringan dan kadangkadang dingin.
Gejala yang klasik yaitu terjadinya trias malaria secara
berurutan:
Periode dingin (15-60 menit): menggigil, temperatur
meningkat
Periode panas, muka merah, nadi cepat, badan panas,
berkeringat

Periode berkeringat: berkeringat banyak, temperatur


turun

DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Keluhan utama : periode dingin, periode panas, dan
periode berkeringat (trias malaria)
Sering disertai sakit kepala, mual dan atau muntah,
kadang diare dan nyeri otot atau pegal pegal pada
orang dewasa (merupakan gejala spesifik daerah
endemis)
Riwayat berpergian dan bermalam 1 - 4 minggu yang
lalu kedaerah malaria (masa inkubasi)
Tinggal di daerah endemis malaria
Pernah menderita malaria
Riwayat mendapat transfusi darah
2. Pemeriksaan fisik
Demam dengan suhu 37,5 - 40C
Konjungtiva palpebra ditemukan anemi
Splenomegali & hepatomegali
IPD JILID 3

11.

Patogenesis?
Tahap infektif : nyamuk memasukkan
sporozoid skizoon (menghasilkan
merozoid) menempel sel hati (fase
ektra eritrosit) menjadi dorman fase
eritosit ( skizoon mengikuti aliran darah
menjadi merozoid menjadi 2 ( kembali
mjd skizoon dan gametosit ( tahap
diagnosa) berubah menjadi
jantan(mikrogamet) dan
betina( makrogamet) sedot sama

nyamuk mikro dan makro saling


membuahi mjd ookinet dan ookista
menjadi kembali sporozoit

12.

Pemeriksaaan penunjang?

Perlu diketahui
- Asal penderita apakah dari daerah endemik malaria
- Riwayat bepergian ke daerah malaria
- Riwayat pengobatan kuratip maupun preventip
Pemeriksaan tetes darah untuk malaria
Dapat dilakukan melalui :
1. Tetesan preparat darah tebal : untuk menemukan parasit
malaria
2. Tetesan darah tipis : untuk identifikasi jenis plasmodium
3. Tes antigen : untuk mendeteksi antigen
4. Tes serologi : untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik
5. Pemeriksaan PCR : sebagai sarana penelitian, belum untuk
pemeriksaan rutin
a. Tetes tebal
(-)

= SD negatif (tidak di temukan parasit


dalam 100 LP / lapangan pandang
(+)
= SD positif 1 (ditemukan 1 10
parasit / 100 LP
(++)
= SD positif 2 (ditemukan 11 100
parasit / 100 LP
(+++) = SD positif 3 (ditemukan 1 10
parasit / 1 LP
(++++)
= SD positif 4 (ditemukan >
10
parasit / 1 LP
b. Hapusan tipis
Preparat hapusan tipis di utamakan dalam melihat
jenis spesiesnya
apakah P. falcifarum / vivax / malariae /
ovale

Prinsip kerja rapid tes ?

Mengapa dipemeriksaan apus darah tepi


ditemukan abnormalitas?
13.

Penatalaksanaan di skenario?

mapping
anopheles

You might also like