Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
HILMA ZAHRA
220112140510
A. Pengertian
Dengue Hemorhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue dengan gejala demam tinggi mendadak disertai
manifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan syock, nyeri otot dan
sendi dan kematian (Cristianti,1995). Penyakit ini ditularkan lewat nyamuk
Aides aegepty yang menbawa virus dengue (antropad bone virus) atau disebut
arbo virus.
B. Penyebab
Virus dengue tergolong dalam family Flaviviridae dan dikenal ada 4
serotipe. Dengue 1&2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia
II, sedangkan dengue 3 & 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun
1953-1954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat termolabil, sensitif
terhadap inaktivasi oleh dietileter dan natrium dioksilat, stabil pada suhu 700C
(Djamin, 2013).
Vektor utama dengue di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti, di
samping pula Aedes albopictus. Vektor ini mepunyai ciri-ciri (Djamin,2013):
Badannya kecil, badannya mendatar saat hinggap.
Warnanya hitam dan belang-belang.
Menggigit pada siang hari.
Gemar hidup di tempat tempat yang gelap.
Jarak terbang <100 meter dan senang mengigit manusia.
Bersarang di bejana-bejana berisi air jernih dan tawar seperti bak mandi,
drum penampung air, kaleng bekas atau tempat-tempat yang berisi air
yang tidak bersentuhan dengan tanah.
Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk sekitar 10 hari.
Derajat II
Derajat I ditambah gejala perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain.
Derajat III
Derajat 2 ditambah dengan kegagalan sirkulasi ringan, yaitu nadi cepat dan
lemah, tekanan nadi menurun ( < 20 mmHg), hipotensi (systole < 80 mmHg)
disertai kulit yang dingin,lembab dan penderita menjadi gelisah.
Derajat IV
Derajat 3 ditambah syok berat dengan nadi yang takteraba dan tekanan darah
yang tak dapat diukur, dapat disertai dengan penurunan kesadaran, sianotik
dan asidosis.
Derajat 1 dan 2 disebut DHF tanpa renjatan,sedang 3 dan 4 disebut DHF
dengan renjatan atau DSS.
E. Pemeriksaan Diagnostik
-
F. Pathways
G. Penatalaksanaan
a. Derajat I dan II
b. Derajat III
c. Derajat IV
palasma
ekspander
atau
dextran
L sebanyak
20
10
Diagnosa Keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan infeksi
virus.
2. Nyeri berhubungan dengan gangguan metabolisme pembuluh darah
perifer.
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual, muntah, tidak ada napsu makan.
4. Potensial terjadi perdarahan berhubungan dengan trombositopenia.
5. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
permeabilitas kapiler, muntah dan demam.
6. Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan tubuh.
7. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi anak.
11
Diagnosa
Keperawatan
Peningkatan
suhu tubuh
(hipertermia)
berhubungan
dengan infeksi
virus.
Perencanaan
Intervensi
Tujuan
Tujuan: Anak menunjukkan
normal.
2.
penjelasan
mengenai
Kriteria
hasil:
Mendemonstrasikan
suhu
suhu tubuh.
3. Berikan
3.
penjelasan
keluarga tentang
kepada
hal-hal
yang
asupan
dan
keluaran
anak untuk
banyak
cairan.
5. Anjurkan
12
1.
4.
5.
6.
Rasional
Suhu 38,9-41,1oc menunjukkan
proses penyakit infeksius akut.
Pola demam dapat membantu
dalam diagnosis.
Untuk memberikan
pengetahuan pemahaman
tentang penyebab dan
memberikan kesadaran
kebutuhan belajar.
Perubahan dapat lebih tampak
oleh orang terdekat, meskipun
adanya perubahan dapat dilihat
oleh orang lain yang jarang
kontak dengan pasien.
Untuk mengetahui
keseimbangan cairan baik
intake maupun output.
Untuk mempercepat proses
penguapan melalui urine dan
keringat, selain itu
dimaksudkan untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang.
kompres air dingin dapat
memberikan efek vasodilatasi
anak.
6. Berikan
kompres
dingin
pada
pembululuh darah.
7. Untuk memudahkan dalam
proses penguapan.
8. Pemberian terapi cairan
intravena untuk mengganti
cairan yang hilang dan obatobatan sebagai preparat yang di
formulasikan untuk penurunan
panas.
Nyeri
berhubungan
dengan
gangguan
metabolisme
pembuluh darah
perifer.
Tujuan
: Nyeri
berkurang atau terkontrol
Kriteria hasil : Anak tidak
menunjukkan tanda-tanda
nyeri
dokter.
1. Kaji tingkat nyeri yang dialami
anak dengan menggunakan skala
nyeri (0-10). Biarkan anak
memutuskan tingkat nyeri yang
dialami. Tipe nyeri yang dialami
dan respons anak terhadap nyeri.
2. Atur posisi yang nyaman dan
usahakan situasi yang tenang.
3. Ciptakan suasana yang gembira
pada anak, alihkan perhatian anak
dari rasa nyeri (libatkan keluarga)
misalnya: membaca buku,
mendengar musik, dan menonton
TV.
4. Berikan kesempatan pada anak
untuk berkomunikasi dengan
13
5.
3
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan mual,
muntah, tidak
ada napsu
makan.
Tujuan
: Anak
menunjukkan tanda-tanda
kebutuhan nutrisi yang
adekuat.
Kriteria hasil
: Anak
mengkonsumsi jumlah
makanan yang adekuat.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
14
Potensial terjadi
perdarahan
berhubungan
dengan
trombositopenia.
Tujuan
:
terjadi perdarahan
tidak
Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
berhubungan
dengan
permeabilitas
kapiler, muntah
dan demam.
Tujuan : Anak
menunjukkan terpenuhinya
tanda-tanda kebutuhan cairan
Kriteria hasil :
Jumlah
trombosit dalam batas normal.
Kriteria hasil
:
- Anak mendapatkan cairan
yang cukup
- Menunjukkan tanda-tanda
hidrasi yang adekuat yang
dibutuhkan dengan tandatanda vital dan turgor kulit
yang normal, membran
mukosa lembab.
15
1. Untuk mengetahui
perkembangan penyakit
apabila terjadi perdarahan
bawah kulit.
2. Mengetahui nilai batas normal
dan perkembangan penyakit.
3. Penjelasan yang akurat tentang
trombositopenia merupakan
faktor penyebab terjadinya
syok apabila terjadi penurunan
trombosit yang hebat.
4. Memberikan relaksasi untuk
anggota organ tubuh serta
membantu dalam proses
penyembuhan.
1. Untuk mengetahui
perkembangan penyakit.
2. Untuk meningkatkan hidrasi
dan mencegah dehidrasi.
3. Untuk mengetahui perubahan
yang terjadi bila adanya
kekurangan cairan sehingga
mendapatkan perawatan lebih
baik.
4. Untuk menentukan status
hidrasi
5. Menentukan adanya
ketidakseimbangan cairan dan
1.
Gangguan
aktivitas seharihari
berhubungan
dengan
kelemahan
tubuh.
Tujuan
mendapat
1.
Anak
istirahat
yang
adekuat
Kriteria hasil :
- Anak melakukan aktivitas
yang
sesuai
dengan
kemampuan.
- Kebutuhan istirahat anak
terpenuhi.
16
elektrolit.
6. Menentukan adanya
ketidakseimbangannya cairan
dan elektrolit.
7. Pemenuhan kebutuhan cairan
menurunkan resiko dehidrasi.
8. merupakan indikator cairan
dan nutrisi.
9. Pemberian infus dimaksudkan
untuk mengganti cairan yang
hilang akibat kebocoran
plasma
1. Melindungi anak dari cedera
selama melakukan aktivitas
dan memungkinkan
penghematan energi atau
kelemahan tubuh.
2. Bantuan keluarga membuat
anak merasa aman secara moril
dan fisik serta membantu
perawat dalam memenuhi
kebutuhan pasien.
3. Memudahkan pasien dapat
mengambil keperluannya.
Perubahan
Tujuan
:Keluarga
kondisi
vital
dalam
tanda-tanda
batas
normal
Keluarga
menunjukkan
Keluarga
perilaku
menunjukkan
koping
terhadap anak.
positif
17
I. Pencegahan DHF
Menghindari atau mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegepty dengan
cara:
-
18
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI Edisi I. Editor : Sumarmo, S
Purwo Sudomo, Harry Gama, Sri rejeki Bag IKA FKUI jkt 2002.
Christantie, Effendy. SKp, Perawatan Pasien DHF. Jakarta, EGC, 1995
Prinsip Prinsip Keperawatan Nancy Roper hal 269 267
Carpenitto,Lj. 2001, Diagnosa Keperawatan. Ed 6. EGC. Jakarta.
Effendi, C.1995. Perawatan klien DHF. EGC. Jakarta.
Ngatiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC. Jakarta.
Rampengan,TH & laurentz,LR 1997. Penyakit infeksi tropik pada Anak. EGC .
Jakarta
Tim pengajar perawtan Anak. 1999. Diktat Kuliah PSIK Perawatan Anak.
19